Final Daftar Hitam - Paparan 2017

PENAYANGAN DAFTAR
HITAM PADA DAFTAR
HITAM NASIONAL
Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
Pengadaan
Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan
Pengembangan Sistem Informasi

Peraturan Presiden
RI Nomor 54 Tahun
2010 dan
perubahannya
tentang
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
Pasal 19
ayat (1)

Pasal
124


Pasal 93
ayat (2)
Pasal
118 ayat
(2),(6)

Pasal
134
ayat (2)

Peraturan Kepala
LKPP Nomor 18
Tahun 2014 tentang
Daftar Hitam Dalam
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah

Pasal

19
ayat
(1)
Pasal
93
ayat
(2)
Pasal
118
ayat
(2),(6)

Pasal
124

Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa wajib
memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
n. tidak masuk dalam Daftar Hitam;
(2) Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia

Barang/Jasa:
d. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam.
(2)  Perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksi
berupa:
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
(6)  Apabila ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan
Penyedia Barang/Jasa, dikenakan sanksi pembatalan sebagai calon
pemenang, dimasukkan dalam Daftar Hitam, dan jaminan Pengadaan
Barang/Jasa dicairkan dan disetorkan ke kas Negara/daerah
(1)  K/L/D/I membuat Daftar Hitam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118
ayat (2) huruf b, yang memuat identitas Penyedia Barang/Jasa yang
dikenakan sanksi oleh K/L/D/I.
(2) (3)  K/L/D/I menyerahkan Daftar Hitam kepada LKPP untuk dimasukkan
dalam Daftar
Hitam Nasional.
(4)  Daftar Hitam Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
dimutakhirkan setiap
saat dan dimuat dalam Portal Pengadaan Nasional.

Q1.

APA ITU
DAFTAR
HITAM?

APA ITU DAFTAR HITAM?
DAFTAR HITAM adalah
daftar yang dibuat oleh K/L/D/I
yang memuat identitas Penyedia
Barang/Jasa yang dikenakan
sanksi oleh PA/KPA berupa
larangan mengikuti
Pengadaan Barang/Jasa pada
K/L/D/I dan/atau yang dikenakan
sanksi oleh Negara/Lembaga
Pemberi Pinjaman/Hibah pada
kegiatan yang termasuk dalam
ruang lingkup Peraturan
Presiden tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.


Perseora
ngan

Badan
Usaha

Q2
.APA BEDANYA
DENGAN
DAFTAR HITAM
NASIONAL?

APA BEDANYA DENGAN DAFTAR HITAM
NASIONAL?
DAFTAR HITAM NASIONAL adalah kumpulan Daftar
Hitam yang dimuat dalam Portal Pengadaan Nasional

Akses di :
Inaproc.id/daftar-hitam


Q3
SIAPA
YANG
.BISA
DIKENAKAN
SANKSI
DAFTAR
HITAM?

SIAPA YANG BISA DIKENAKAN SANKSI DAFTAR
HITAM?
PENYEDIA BARANG/JASA, apabila saat proses pemilihan
dan/atau pelaksanaan(a)kontrak melakukan :

(s)
Terbukti
Tidak
melakukan :
Melakukan
menindaklanj

(h,n)
kolusi/persekongk
uti
penipuan/pemalsuan
olan :
rekomendasi
(k) curang dalam
(b) antar penyedia
(c)
BPK/APIP
pelelangan
untuk
Menyampaik
(r)
(t)(i)Penyimpangan
mengatur Harga
an dokumen Pemutusan
Tidak
prosedur, KKN,
Penawaran

yang tidak
memperba
kontrak tidak sehat
persaingan
(l) antar penyediabenar
iki cacat
secara
penyedia dan/atau
mutu
(f)
sepihak oleh
Penyedia
(q)
penyedia-ULP/PP/PPK
PPK
mengundurkan Tidak dapat
Melakukan
menyelesaik
diri :
praktek

Menolak :
an
kontrak
(d) setelah batas
gratifikasi
(j)
akhir pemasukan
(g)
menandatangani
penawaran
Tidak
BAST akhir
(e) dari
memenu
(m) menaikkan
pelaksanaan
hi TKDN
nilai jaminan
NGIKUTI
kontrak

pelaksanaan
DILARANG ME
(p) saat masa
TAHUN !!
2
(o) SPPBJ
A
M
A
L
E
S
JP
B
P
penawaran masih
Pasal 3berlaku
Perka LKPP No.18 Tahun
2014
Mempengaruh

i ULP/PP/pihak
berwenang

KONSEKUENSI SANKSI DAFTAR HITAM
1) Seluruh Penyedia Barang/Jasa yang
bergabung dalam satu
konsorsium/kemitraan dikenakan sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam
2) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam
yang dikenakan kepada kantor pusat
perusahaan berlaku juga untuk
seluruh kantor cabang/perwakilan
perusahaan.
3) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam
yang dikenakan kepada kantor
cabang/perwakilan perusahaan
berlaku juga untuk kantor
cabang/perwakilan lainnya dan kantor
pusat perusahaan.
4) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam
yang dikenakan kepada perusahaan

Q4
APA
SAJA
.TAHAPAN YANG
DIBUTUHKAN
UNTUK
MENETAPKAN
DAFTAR HITAM?

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

PPK/Pokja ULP/PP

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan :
Pasal 7
PPK/Pokja
ULP/PP

PA/KPA

• Menyampaikan usulan Daftar Hitam
kepada PA/KPA dengan melampirkan :
- Identitas penyedia;
- nama paket pekerjaan;
- nilai total HPS;
- perbuatan yang dilakukan oleh
Penyedia;
- Berita Acara Pemeriksaan
(penelitian dokumen; klarifikasi);
- Dokumen pendukung (kontrak
dll).


Disampaikan paling lambat 3 hari
setelah Berita Acara Pemeriksaan
ditandatangani.

(Format pada Lampiran I Perka LKPP No.18
Tahun 2014)

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan
2. Pemberitahuan

PPK/Pokja ULP/PP
PPK/Pokja ULP/PP

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

2. Pemberitahuan :
Pasal 8
PPK/Pokja
ULP/PP

• Menyampaikan tembusan surat usulan
Daftar Hitam kepada Penyedia
Barang/Jasa.
• Disampaikan pada hari yang sama
dengan penyampaian surat usulan ke
PA/KPA, melalui :
a. surat elektronik (e-mail);
b. Faksimile;
c. jasa pengiriman; dan/atau
d. diantar langsung.

Penyedia
Barang/Jas
a

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan

PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan

Penyedia
Barang/Jasa

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

3. Keberatan :
Pasal 9
Penyedia
Barang/Jas
a

• Apabila penyedia barang/jasa merasa
keberatan dengan usulan Daftar
Hitam, dapat mengajukan keberatan
tertulis kepada PA/KPA.
• Disampaikan paling lambat 5 hari
sejak tembusan surat usulan diterima
disertai bukti pendukung.

PA/KPA

• Apabila APIP telah melakukan
pemeriksaan, maka Penyedia
Barang/Jasa tidak dapat mengajukan
keberatan.

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan

PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan

Penyedia
Barang/Jasa
PA/KPA

4. Permintaan
Rekomendasi

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

4. Permintaan Rekomendasi :
Pasal 10
PA/KPA

• Menyampaikan permintaan kepada
APIP untuk memberikan rekomendasi
terhadap usulan Daftar Hitam dengan
melampirkan :
- Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP;
- Berita Acara Pemeriksaan;
- Dokumen pendukung lainnya;
- Surat keberatan (jika ada).
• Disampaikan paling lambat 5 hari
sejak surat usulan dan/atau surat
keberatan diterima.

APIP

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan

PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan

Penyedia
Barang/Jasa
PA/KPA

4. Permintaan
Rekomendasi
5. Pemeriksaan Usulan

APIP

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

5. Pemeriksaan Usulan :
Pasal 11
APIP

• Melakukan pemeriksaan dan klarifikasi
kepada PPK/Pokja ULP/PP, Penyedia
Barang/Jasa, dan/atau pihak lain yang
dianggap perlu.
• Membuat rekomendasi atas usulan
Daftar Hitam dan menyampaikannya
kepada PA/KPA (dikenakan atau tidak
dikenakan sanksi)

PA/KPA

• Disampaikan paling lambat 10 hari
sejak surat usulan dan/atau keberatan
diterima.

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan

PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan

Penyedia
Barang/Jasa
PA/KPA

4. Permintaan
Rekomendasi
5. Pemeriksaan Usulan
6. Penetapan

APIP
PA/KPA

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

6. Penetapan :
Pasal 12
PA/KPA

• Menerbitkan Surat Keputusan Daftar Hitam
berdasarkan :
- Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP;
- Surat rekomendasi APIP;
- Dokumen pendukung;
- Surat keberatan Penyedia Barang/Jasa (jika
ada).
• SANKSI DAFTAR HITAM BERLAKU SEJAK
TANGGAL SURAT KEPUTUSAN
DITETAPKAN.

Penyedia
Barang/Jas
a

• Ditetapkan paling lambat 5 hari setelah surat
rekomendasi APIP diterima.
• Disampaikan pada hari yang sama kepada
Penyedia Barang/Jasa dan PPK/Pokja ULP/PP.
(Format pada Lampiran II dan III Perka LKPP No.18 Tahun
2014)

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

6. Penetapan :
Pasal 12
PA/KPA

Penyedia
Barang/Jas
a

SK
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Penetapan paling kurang memuat :
Identitas penyedia
ringkasan rekomendasi APIP;
nama paket pekerjaan;
nilai total HPS;
jenis pelanggaran;
jangka waktu berlakunya sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam; dan
g. nama PA/KPA.
Penyedia yang dikenakan sanksi pencantuman
dalam Daftar
Hitam berdasarkan penetapan BUMN/BUMD,
lembaga donor, pemerintah negara lain dan/atau
putusan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha/putusan pengadilan yang sudah
berkekuatan hukum tetap, tidak dapat mengikuti
Pengadaan
Barang/Jasa di seluruh K/L/D/I dalam jangka
waktu yang ditetapkan.

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan

PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan

Penyedia
Barang/Jasa
PA/KPA

4. Permintaan
Rekomendasi
5. Pemeriksaan Usulan
6. Penetapan

7.
Pencantuman/pemasuk
an dalam Daftar Hitam

APIP
PA/KPA
PA/KPA

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

7. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar
Hitam : Pasal 14
PA/KPA

Menyampaikan permintaan untuk menayangkan
Daftar Hitam ke dalam Daftar Hitam Nasional
dengan melampirkan :
- Surat Keputusan Daftar Hitam;
- Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP;
- Surat rekomendasi APIP;
- Surat keberatan Penyedia Barang/Jasa (jika
ada)
• Disampaikan paling lambat 5 hari sejak Surat
Keputusan Daftar Hitam ditetapkan

LKPP

(Format pada Lampiran IVI Perka LKPP No.18 Tahun
2014)

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

1. Pengusulan

PPK/Pokja ULP/PP

2. Pemberitahuan

PPK/Pokja ULP/PP

3. Keberatan

Penyedia
Barang/Jasa
PA/KPA

4. Permintaan
Rekomendasi
5. Pemeriksaan Usulan
6. Penetapan

7.
Pencantuman/pemasuk
an dalam Daftar Hitam
8.
Pencantuman/pemasuk
an dalam Daftar Hitam

APIP
PA/KPA
PA/KPA

LKPP

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

7. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam
Nasional : Pasal 15


Melakukan penelitian terhadap
kelengkapan dokumen penyampaian Daftar
Hitam.



Apabila lengkap, LKPP menayangkan Daftar
Hitam ke dalam Daftar Hitam Nasional.



Apabila belum lengkap, LKPP meminta
kekurangan dokumen kepada PA/KPA untuk
dilengkapi.



Kebenaran atas isi Surat Keputusan Penetapan
sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam dan
dokumen pendukung adalah menjadi
tanggung jawab PA/KPA.



LKPP tidak bertanggung jawab terhadap
keabsahan Surat Keputusan Penetapan sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam dan
dokumen pendukung.

LKPP

APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENETAPKAN DAFTAR HITAM?

7. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam
Nasional : Pasal 16
LKPP

LKPP mencantumkan/memasukkan Penyedia
Barang/Jasa yang terbukti melakukan
tindakan persekongkolan, penipuan,
pemalsuan, Korupsi, Kolusi dan/atau
Nepotisme di bidang Pengadaan Barang/Jasa
ke dalam Daftar Hitam Nasional berdasarkan
penyampaian salinan putusan yang sudah
berkekuatan hukum tetap dari Pengadilan
dan/atau PA/KPA.

Q5
.APAKAH

DAFTAR HITAM
BISA
DIBATALKAN?

APAKAH DAFTAR HITAM BISA DIBATALKAN?
1. Daftar Hitam hanya dapat dibatalkan melalui
pengadilan dengan cara mengajukan
gugatan;
2. Putusan Pengadilan untuk membatalkan Daftar
Hitam harus berkekuatan hukum tetap (BHT).
3. Berdasarkan putusan Pengadilan BHT, PA/KPA
menetapkan Surat Keputusan Pembatalan
Daftar Hitam (Format pada Lampiran V Perka
LKPP No.18 Tahun 2014).
4. PA/KPA menyampaikan permintaan untuk
menghapus Daftar Hitam dari Daftar Hitam
Nasional kepada LKPP dengan melampirkan :
- Surat Keputusan Pembatalan Daftar Hitam;
- Putusan Pengadilan BHT mengenai
pembatalan Daftar Hitam.
(Format pada Lampiran VI Perka LKPP No.18
Tahun 2014).

Q6
.APAKAH

DAFTAR HITAM
BISA
DIPERBAIKI?

APAKAH DAFTAR HITAM BISA DIPERBAIKI?

1. Apabila terdapat kesalahan administratif
(bukan prosedur) pada Keputusan Daftar
Hitam yang telah ditetapkan, maka dapat
melakukan Perubahan pada Keputusan
dengan memperhatikan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 80 Tahun 2012 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi
Pemerintah.
2. Agar dapat mengutamakan kehati-hatian
agar tidak menimbulkan permasalahan
hukum dikemudian hari.
3. Perubahan Keputusan yang telah
ditetapkan, agar disampaikan kepada
LKPP dan Penyedia Barang/Jasa.

DAFTAR HITAM
NASIONAL
LKPP

DAFTAR HITAM NASIONAL PADA
INAPROC 5.0

Akses ke
laman
inaproc.id

Klik “Daftar
Hitam”

DAFTAR HITAM NASIONAL PADA
INAPROC 5.0

Ketik keyword nama
Penyedia atau nomor
NPWP

Klik Nama Penyedia
untuk melihat detil
informasi

“Daftar Hitam Aktif” menampilkan informasi mengenai Daftar Hitam
Penyedia Barang/Jasa yang statusnya masih berlaku.

DETIL INFORMASI UNTUK DAFTAR
HITAM AKTIF

DAFTAR HITAM NASIONAL PADA
INAPROC 2.0

Klik tombol “Non
Aktif”

Ketik keyword nama
Penyedia atau nomor
NPWP

Klik Nama Penyedia
untuk melihat detil
informasi

“Daftar Hitam Non Aktif” menampilkan Daftar Hitam yang masa
berlakunya sudah habis atau sudah dicabut penetapannya

DAFTAR HITAM NASIONAL PADA
INAPROC 2.0

Setelah INAPROC 2.0 :
- Pencarian nama Penyedia
Barang/Jasa dari database ADP
(Agregasi Data Penyedia)
- Blokir akun Penyedia Barang/Jasa
sehingga tidak bisa mendaftarkan
diri sebagai peserta lelang

PENAYANGAN DAFTAR HITAM TAHUN 2016
BERDASARKAN JENIS PELANGGARAN
Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak secara
bertanggung jawab

235

Dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK karena kesalahan
penyedia

22

Membuat dan/atau menyampaikan dokumen yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan pengadaan

9

Mengundurkan diri dari pelaksanaan kontrak dengan alasan yang tidak
dapat diterima PPK

6

Mengundurkan diri setelah batas akhir pemasukan penawaran

3

Menolak SPPBJ dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh PPK

3

Tidak memperbaiki atau mengganti barang akibat cacat mutu

2

Tidak bersedia menandatangani BAST akhir pekerjaan

1

Hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data

1

PENAYANGAN DAFTAR HITAM
NASIONAL
Klarifikasi akan dilakukan LKPP apabila :
1. Berkas penetapan sanksi Daftar Hitam yang disampaikan oleh
PA/KPA ke LKPP tidak lengkap (Pasal 15 Perka LKPP No.18 Tahun
2014);
2. Terdapat tahapan prosedur yang tidak tercantum pada
konsiderans/dasar pertimbangan penetapan Daftar Hitam;
3. Informasi yang tercantum pada Surat Keputusan dan dokumen
pendukungnya tidak jelas atau tidak secara implisit
menjelaskan tentang Daftar Hitam;
4. Surat penyampaian tidak ditujukan secara langsung kepada LKPP
(hanya tembusan) (Lampiran IV Perka LKPP No.18 Tahun 2014)