7c sumber belajar 1sejarah kebudayaan

(1)

SEJARAH

KEBUDAYAAN

Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum. [email protected]


(2)

1. Zaman Prasejarah, sejak permulaan adanya

manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad 5 M

2. Zaman Purba, sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama tarikh masehi sampai

lenyapnya Majapahit sekitar tahun 1500 M.

3. Zaman Madya, sejak datangnya agama dan pengaruh Islam menjelang akhir zaman

Majapahit sampai akhir abad ke-9

4. Zaman Baru/Modern, sejak masuknya anasir Barat dan teknik modern kira-kira pada tahun 1900 sampai dewasa sekarang.


(3)

Berdasarkan benda-benda peninggalan

zaman prasejarah dibagi menjadi 2:

1. Zaman batu

Zaman Batu dibagi menjadi 3:

a. Paleolithikum

b. Mesolithikum

c. Neolithikum

2. Zaman logam dibagi atas

d. Zaman tembaga

e. Zaman perunggun


(4)

II.

PALEOLITHIKUM

Paleolitikum atau zaman batu tua

→ waktu ketika alat-alat manusia dibuat dari batu

dan logam belum dikenal sedangkan alat-alat yang

dibuat dari kayu atau bambu bekasnya tidak ada

sama sekali

A. Jenis Manusia

zaman ini

Pithecantropus Erectus

Meganthropus Paleojavanicus

Homo Wajakensis


(5)

Lanjutan

B. Kebudayaan Zaman Paleolitikum

1.

Kebudayaan Pacitan

Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan

alat batu atau kapak genggam di dekat Pacitan.

Alat itu berbentuk kapak tetapi tidak bertangkai,

ada yang dikerjakan dengan kasar sekali.

Alat ini disebut kapak penetak atau

chopper.

Selain di Pacitan alat-alat ini ditemukan di Parigi

dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa

Barat), dan Lahat (Sumatera Selatan)


(6)

Lanjutan

2. Kebudayaan Ngandong

Ditemukan alat-alat dari tulang binatang menjadi

penusuk (belati), ada yang dari tanduk rusa.

Alat itu digunakan untuk mengorek ubi dan keladi

dari dalam tanah

Alat seperti ujung tombak dengan gigi-gigi pada

sisinya yang digunakan untuk menangkap ikan.

Kebudayaan Ngandong ditemukan di dekat

Sangiran yaitu alat kecil yang biasa dinamakan

flakes dan sebagian dibuat dari batu indah, seperti

chalcerdon.


(7)

III.

MESOLITHIKUM

Zaman ini masih hidup dengan berburu dan menangkap

ikan (foodgathering), tetapi sebagian sudah mempunyai

tempat tinggal tetap, sehingga dapat bercocok tanam.

Bekas tempat tinggal mereka ditemukan di pinggir

pantai (Kyokkenmoddinger) dan di dalam gua-gua

(abris sous roche)

a. Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger disebut dengan Denmark yaitu

kjokken:dapur, modding jadi artinya sebenarnya

sampah-sampah dapur.

Ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera Timur

Laut, di antara Langsa dan Medan.


(8)

Lanjutan

Pada tahun 1925 Dr. P.V. Van Stein Callenfels sebagai pelopor dan pembuka jalan dalam ilmu prasejarah yang disebut bapak prasejarah Indonesia.

Di bukit kerang didapatkan banyak kapak-kapak genggam yang ternyata berbeda dengan chopper (kapak genggam Palaeolithikum).

Kapak genggam mesolithikum dinamakan Pebble juga menurut tempat penemuannya (kapak Sumatra) terbuat dari batu kali yang dipecah


(9)

b. Abris Sous Roche

Abris Sous Roche gua-gua yang dipakai tempat tinggal

Gua lebih menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang

sebagai tempat perlindungan dari hujan dan panas.

Penyelidikan pertama pada Abris Sous Roche dilakukan

oleh Dr. Van Stein Callenfels tahun 1928-1931 di gua

Lawa dekat Sampung (Ponorogo, Madiun)

Alat-alat yang ditemukan antara lain:

- alat batu seperti ujung panah dan flakes,

- batu penggilingan

- kapak yang sudah diasah

- alat-alat dari tulang dan tanduk rusa

- alat dari perunggu dan besi


(10)

c. Kebudayaan Bacson-Hoabinh

di daerah Indo-China ditemukan pusat kebudayaan

prasejarah ialah pegunungan Bacson dan Hoabinh.

Alat-alat yang ditemukan di situ menunjukkan adanya

suatu kebudayaan yang sudah kita kenal sebagai

mesolihikum. Alat-alat berupa kapak terbuat dari

tulang banyak ditemukan

Dua macam aliran kebudayaan mesholitkum:

1. Kebudayaan Bacson-Hoabin dengan pebbles dan

lat-alatnya dari tulang yang datang melalui jalan

Barat


(11)

IV. NEOLITHIKUM

Neolithikum adalah kebudayaan yang pertama tersebar di

seluruh kepulauan Indonesia.

Revolusi yang sangat besar dalam peradaban manusia

yaitu

revolusi

food gathering

(berburu mengumpulkan makanan)

ke

food producing

(memproduksi makanan)

Menurut corak khusus alat-alat zaman neolithikum dibagi 2

golongan yaitu:

1.

Kebudayaan kapak persegi


(12)

1. Kapak persegi

Nama kapak persegi berasal dari Von Heine Geldern

berdasarkan kepada penampang –alang dari

alat-alatnya, yang berupa persegi panjang atau trapesium.

Yang dimaksud kapak persegi bukan hanya kapaknya,

tetapi banyak alat-alat lainnya dari berbagai ukuran

yang besar yaitu beliung atau pacul, dan yang kecil

yaitu tarah yang untuk mengerjakan kayu.

Alat – alat neolithikum yang banyak ditemukan di Jawa

Barat yaitu perkakas yang dibuat dari batu indah seperti

chalcedon. Ada juga kapak bahu yang bentuknya mirip

dengan kapak persegi tetapi bagian yang diikatkan

pada tangkainya ini diberi leher, sehingga menyerupai

bentuk botol yang persegi


(13)

2. Kapak lonjong

kapak ber

bentuk lonjong seperti telur

, ujungnya agak

lancip

Kapak lonjong mempunyai berbagai ukuran, yang besar

dinamakan Walzenbeil dan yang kecil disebut Kleinbeil.

Selain benda-benda tersebut yaitu:

-

Perhiasan (ditemukan gelang dari batu

-

Pakaian (terbuat dari kulit kayu dan tekstil

-

Tembikar


(14)

V. JAMAN LOGAM

Teknik pembuatan benda-benda dari logam dinamakan a cire

perdue dan caranya adalah benda – benda yang dikehendaki dibuat dari lilin dahulu, lengkap dengan segala

bagian-bagiannya.

• Jaman logam di Indonesia adalah zaman Perunggu . Hasil terpenting dari kebudayaan perunggu adalah kapak corong dan nekara.

Kapak corong disebut juga kapak sepatu. Kapak corong

ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa, Bali, serta Sulawesi Tengah dan Selatan.

Nekara adalah semacam berumbung yang berpinggang di

bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup, jadi dapatlah kira-kira disamakan dengan dandang ditelengkupkan


(15)

KEBUDAYAAN DONGSON

adalah kebudayaan perunggu Asia Tenggara.

Nenek moyang bangsa Indonesia datang dalam dua ambalan: 1. Dalam zaman neolithikum, sejak + 2000 tahun sebelum M 2. Dalam zaman perunggu, sejak + 500 tahun sebelum M

Victor Goloubew (penyelidik pertama) berpendapat bahwa

kebudayaan perunggu itu berkembang sejak abad pertama sebelum Masehi. Ha; ini didasarkan atas penemuan berbagai mata uang Tionghoa zaman Han (sekitar tahun 100 sebelum M yang didapatkan dari kuburan di Dongson.

Menurut Von Heine Geldern kebudayaan Dongson paling

muda berasal dari 300 tahun sebelum M. hal ini diperkuat penyelidikan atas hiasan nekara Dongson yang ternyata tidak ada persamaannnya dengan hiasan Tiongkok dari zaman Han.


(16)

VI. MEGALITHIKUM

Megalithikum Indonesia biasa dimasukkan kebudayaan Dongson sebagai salah satu cabangnya.

Adapun hasil-hasil kebudayaan Megalithikum:

 menhir: rupanya seperti tiang atau tugu, didirikan sebagai

tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang, sehingga menjadi benda pujaan.

 Dolmen: rupanya seperti meja batu berkakikan menhir

 Sarcophagus atau keranda: bentuknya seperti palung atau

lesung, tetapi mempunyai tutup

 Kubur batu: sebetulnya tak berbeda dengan peti mayat dari

batu.

 Punden berundak-undak: yaitu bangunan pemujaan yang

tersusun bertingkat-tingkat (dilihat dari samping berupa tangga)

 Arca-arca, di antaranya ada yang mungkin melambangkan


(17)

 Di Sumatra Kebudayaan Megalithikum terdapat di dataran

tinggi Pasemah(Palembang dan Bengkulu).

Di sana ada sekumpulan besar arca-arca, menhir, dolmen, dan hasil-hasil kebudayaan megalithikum lainnya.

 Dari daerah Wonosari (Yogya), Cepu, dan Cirebon

ditemukan kubur batu yang berisi rangka-rangka yang rusak, alat-alat perunggu, besi, dan manik-manik.

 Hasil-kebudayaan megalithikum itu hubungannya dengan

keagamaan ang berkisar kepada pemujaan roh nenek moyang


(18)

BAB I AGAMA BUDA DAN HINDU

Sejarah kebudayaan Indonesia zaman purba

berlangsung sejak datangnya pengaruh Hindu

pada abd pertama tarikh Masehi sampai +

tahun 1500 dengan lenyapnya Majapahit.

Keterangan tertulis berupa batu ditulis

dengan huruf Pallawa, dan bahasa Sanskerta

yang digubah dalam bentuk syair.

Agama Buda dan Hindu bersumber dalam

kitab Weda.

Weda adalah nama kitab suci yang memuat

wedaran-wedaran tertinggi (wid: tahu: weda:

pengetahuan, khusus pengetahuan tertinggi.


(19)

Dalam arti sempit Weda terdiri atas 4

himpunan yaitu:

1.

Rigweda berisi 1028 syair pujian

dewa-dewa

2.

Samaweda sebagian besar berisi

syair-syair dari Rigweda, tetapi diberi

tanda-tanda nada.

3.

Yajurweda, berisi doa-doa untuk pengantar

saji-saji yang disampaikan kepada Dewa

diiringi pengajian

4.

Atharwaweda, berisi mantra-mantra dan

jampi-jampi untuk sihir dan ilm,u gaib.


(20)

Menurut corak dan pandangan hidupnya pada zaman agama guda dan hindu dibagi menjadi:

1. Zaman Weda

Zaman ini dimulai dari datangnya bangsa Arya kurang lebih 1500 tahun sebelum M ke India, di daerah huu sungai Sindhu, yang terkenal dengan nama panjab (lima sungai).

Keagamaan Weda adalah keagamaan bangsa Arya, dan sumbernya terdapat dalam Trayi Widya

Keagamaan Weda mengenal banyak sekali Dewa. Dewa dihubungkan dengan tenaga alam, yang

menguasai dan mempengaruhi kehidupan manusia. Seperti Agni (api) adalah Dewa Api, Wayu (angin) adalah Dewa Angin, Surya (Dewa matahari),


(21)

2. Jaman Brahmana

Kitab-kitab suci yang menguraikan dan menjelaskan hal-hal tentang saji dan upacara;apa artinya sesuatu saji, apa syarat-syaratnya, tenaga gaib apa yang

tersimpul, dan lain-lain.

Zaman Brahmana dibagi 4 kasta (caturwarna) 1. Brahmana (para Pendeta)

2. Ksatriya (raja dan bangsawan)

3. Waicya (pedagang dan buruh menengah

4. Cudra (petani dan buruh kecil, juga budak) Untuk sajian yang penting dan pelik diadakan kitab penuntun (Kalpasutra)

Kitab itu dibagi 2: Grhyasutra


(22)

 saji kecil dilakukan kepla keluarga sendiri, untuk

keselamatan anggota keluarga

 Saji besar yang disertai tiga api unggun, umumnya

dilakukan oleh raja untuk keselamatan negara dan rakyatnya.

 Saji besar yang terkenal Rajasuyayaitu upacara

penobatan raja,dan Acwamedha yaitu memproklamirkan kebesaran negara.

Doa upacara tersebut harus diucapkan dengan

benar oleh ketiga kasta (sudra tidak boleh melihat maupun mendengar weda)

Anggota laki-laki ketiga kasta tersebut dibagi

menjadi 4 tingkatan yang dinamakan caturcrama; yaitu brahmacarin, grhasta, wanaprastha, dan


(23)

 Anak berusia 8-12 th diserahkan guru brahmacarin

 Setelah 10-12 th tamat belajar, ia menikah grhastha

 Setelah melihat cucu pertama, ia meninggalkan kehidupan

duniawi/mengundurkan diri ke hutan wanaprastha

 Tingkatan ke-4 kewajiban terakhir, sebagai petapa


(24)

3.Jaman upanisad

Pedoman hidup (triwarga) terdiri atas:

dharma (kewajiban agama dan masyarakat),

artha (usaha-usaha untuk mengumpulkan

harta) dan kama (usaha mendapatkan

kesenangan atau kenikmatan. Kemudian

timbul cita-cita yang lebih tinggi yaitu moksa

Dalam hukum karma menimbulkan samsara,

yaitu lingkaran yang merangkaikan hidup –

mati – lahir kembali – hidup lagi – mati lagi

dst.

upanisad duduk di bawah menghadap

yaitu menghadap kepada guru untuk

menerima ajaran


(25)

Isi upanisad atmawidya pengetahuan

tentang atman atau jiwa

Alam pikiran yang terdapat di dalamnya

adalah sbb:

-

Alam ini beserta segala isinya banyak sekali

ragam dan bentuknya, yaitu manusia, hewan,

benda, dan masing-masing beraneka jenis.

Atmawidya yang sesungguhnya membahas soal

ketuhanan dan kedudukan manusia untuk mencapai

moksa. Ada 6 aliran, yang terkenal ada 3:

1. Wedanta (anta= akhir, penutup)


(26)

2. samkhya menjadikan bentuk yang

berbuat itu terikat karma, maka usaha

manusia adalah melenyapkan karma, agar

dapat suci kembali, sifatnya atheistis.

3. Yoga (perhubungan) cara-cara untuk

menghubungkan manusia dengan yang ada,

dengan hakekat ke arah moksa. Adapun

caranya dengan latihan mengekang jasmani

dan rohani yang disebut tapas: mengurani

makan tidur, menjauhkan dari kesenangan

membatasi bicara.


(27)

II. AGAMA BUDA

Pada mulanya agama Buda bukan agama melainkan ajaran yang bertujuan membebaskan manusia dari lingkaran samsara (moksa).

 Dalam usaha menuju moksa ada dua aliran:

1. Dasar untuk menempuh moksa itu adalah

ajaran-ajaran yang terdapat dalam kitab Weda

2. Tidak mengakui sama sekali kitab Weda itu, tetapi

kitab Tripittaka yang berarti tiga keranjang) Ketiga pittaka tu adalah:

a. Winayapittaka, berisi segala macam peraturan dan

hukum yang menentukan cara hidup para pemeluknya;

b. Sutrantapittaka, berisi wejangan-wejangan Sang

Buddha

c. Abhidharmapittaka, berisi penjelasan-penjelasan dan


(28)

Pemeluk agama Buda mempunyai ikrar,

yang disebut Tricarana (tiga tempat

berlindung) yang berbunyi:

Saya berlindung kepada Buddha

Saya berlindung kepada Dharma

Saya berlindung kepada Sanggha

*

Buda: tokoh sejarah yang mendirikan agama Buda

Dharma: ajaran Buda


(29)

Buda sebenarnya bukan nama orang, tetapi sebutan

untuk menamakan orang yang telah mencapai bodhi, yaitu orang yang telah mendapat wahyu dan sadar akan makna hidupnya dan terbuka jalannya untuk melepaskan di dari kekangan karma.

Adapun Buddha yang kita kenal dari sejarah adalah

orang yang mendirikan agama buda bernama Siddharta.

Siddharta dilahirkan di Taman Lumbini dekat ibukota

kerajaan keluarga Cakya, Kapilawastu dalam tahun 563 sebelum M. Ayahnya adalah raja Cudhodana dan ibunya bernama Maya. Selama 45 tahun Budha menyebarkan ajarannya, dan berhasil mendapatkan banyak pengikut.

Empat tempat terpenting dengan riwayat Sang Buddha:

Kapilawastu, Bodhi Gaya, Sarnath (Banaras) dan

Kucinagara, sampai sekarng sebagai tempat suci dan jiarah.


(30)

 Riwayat Sang Buda dikenal dari dua kitab:

Buddhacarita karangan Acwagosa dan Lalitawistara.

 Dhrama

Perkataan (dharma) adalah apa yang menjadi dukungan atau beban manusia sebagai anggota masyarakat, isi alam. Maka dipakai arti hukum, peraturan, ketertiban, jumlah kewajiban, yang mengikat manusia, baik lahir dan batin.

 Adapun ajaran isi agama berpokok kepada

Aryasatyani dan Pratityasamutpada, menjadi keyakinan pembuka jalan nirwana:

Aryasatyani artinya kebenaran utama, jumlahnya ada 4:

a. Hidup adalah menderita

b. Menderita disebabkan trsna atau haus, yaitu


(31)

c. Penderita dapat dihentikan, yaitu dengan menindas trna;

d. Trna dapat ditindas, yaitu melaalui 8 (asavidha):

1. Pemandangan (ajarn) yang benar 2. Niat atau sikap yang benar

3. Perkataan yang benar 4. Tingkah laku yang benar

5. Penghidupan (mata pencaharian) yang benar 6. Usaha yang benar

7. Perhatian yang benar 8. Samadi yang benar

Partityasamutpada adalah rantai sebab akibat.

Menurut anggapan agama Buda, penjelmaan ada 5: sebagai dewa, manusia, binatang, jin, dan penghuni neraka.


(32)

SANGGHA

Sangga adalah masyarakat bhiksu, hidup dalam wihara dengan mengindahkan dasacila terdiri atas:

1. tidak boleh menyakiti/ menganggu sesama

makhluk (ahimsa)

2. tidak boleh mengambil apa yang tidak telah

diberikan

3. tidak boleh berzina

4. tidak boleh berkata tidak benar

5. tidak boleh minum apa yang memabokkan 6. tidak boleh makan tidak pada waktunya,

7. tidak boleh menghadiri (menonton) kesenangan

duniawi,

8. tidak boleh bersolek

9. tidak boleh tidur di tempat yang enak 10. menerima hadiah uang


(33)

Bekas tulang dan abu jenazah Buddha yang dipuja disimpan dalam stupa.

 Stupa ada 4 macam:

1. Sebagai penyimpan tulang belulang/abu jenazah

dari Sang Buddha, dan nantinya dari para arhat dan biksu terkemuka yang dinamakan dhatugarba (dagoba)

2. Sebagai penyimpanan benda-benda suci yang

berasal dari diri/ milik Sang Buddha, Arhat atau bhiksu terkemuka

3. Sebagai tanda peringatan di tempat-tempat

terjadinya sesuatu peristiwa penting dalam hidup Sang Buddha


(34)

III AGAMA HINDU

Agama Hindu mempunyai 2 macam sifat khusus:

Trimurti sebagai kesatuan 3 orang Dewa tertinggi,

dan tambahanan kitab suci disebut Purana

Trimurti: Tiga badan dan maksudnya adalah Dwa

tertinggi (Iswara) yang menjadikan dan menguasai

alam semesta

Dewa pencipta adalah Brahma, dewa pemelihara

adalah Wisnu, dan Dewa pembinasa adalah dewa

waktu, Siwa.

Pemuja Wisnu: golongan Wasnawa

pemuja Siwa/Mahadewa :


(35)

Wisnu turun ke bumi dalam penjelmaan disebut awatara

1.

Matsya-awatara

Sebagai ikan (matsya) Wisnu menolong Manu, yaitu

manusia pertama untuk menghindarkan diri dari air bah

yang menelan dunia.

2. Kurma-awatara

Sebagai kura-kura (kurma) Wisnu berdiri di atas dasar

laut menjadi alas bagi gunung Mandara

3. Waraha- awatara

Ketika dunia ditelan laut dan ditarik ke dalam kegelapan

patala, Wisnu menjadi babi hutan

4. Narasimha-awatara

Wisnu menjelma menjadi singa-manusia yang

membunuh raksasa Hiranyakacipu


(36)

5. Wamana-awatara

Wisnu menjelma sebagai seorang yang kerdil.

6. Parasurama-awatara

Wisnu menjelma sebagai Rama

7. Rama- awatara

Rama titisan Wisnu ini adalah yang terkenal Ramayana

8. Krsna-awatara

Wisnu terkenal dari Mahabharata, sebagai titisan Wisnu

9. Buddha- awatara

Wisnu menjelma sebagai Buddha

10. Kalki-awatara


(37)

Purana: kitab suci bagi golongan Waisnawa dan

Saiwa menjadi pegangan langsung.

Ada 18 buah Purana, yang masing-masing isinya

berbeda, namun memuat 5 hal (Pancalaksana):

1.

Sarga, yaitu penciptaan alam semsta

2.

Pratisarga, yaitu penciptaan kembali dunia,

setipa dunia yang ada itu lenyap.

3.

Wanca, yaitu asal-usul para dewa dan rsi

(pendeta tertinggi)

4.

Manwantarani, yaitu pembagian waktu satu hari

Brahmana dalam 14 masa.

5.

Wamcanucarita, yaitu sejarah raja yang


(38)

II. JAMAN PURBA INDONESIA

1.

Kutai

Kerajaan yang tertua di Indonesia terdapat

di Kutai (Kalimantan Timur).

Ditemukan 7 prasati berbentuk yua, yaitu

tugu peringatan upacara kurban.

Jenis hurufnya (Pallawa) dan bahasanya

(Sansekerta) berasal dari sekitar tahun 400

M.

Rajanya yang memerintah adalah

Mulawarman, anak Aswawarman, cucu

Kundungga. Kerajaan Kutai mendapat

pengaruh yang nyata dari agama Hindu


(39)

2. Tarumanegara

Kerajaan ini ada sekitar tahun 400-500 M di

Jawa Barat.

Rajanya adalah Purnawarman.

ditemukannya tujuh buah prasasti yang

ditemukan di daerah sekitar Bogor (Ciaruton,

Kebon Kopi, Jambu Pasir Awi, dan Muara

Cianten), di daerah Jakarta (Tugu Cilingcing),

dan di Banten Selatan (desa Lebak Munjul).

Purnawarman dalam pemerintahannnya

tahun ke-22 pernah digali sebuah sungai,

yaitu sungai Gomati sepanjang 12 km


(40)

3. Kaling

Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah.

Tanahnya sangat kaya dan rakyatnya hidup

makmur dan tentram.

Sejak tahun 674 rakyatnya diperintah oleh

seorang raja perempuan yang bernama Simo.

Pemerintahannya sangat keras, tetapi


(41)

4. Sriwijaya

Di Sumatera pada abad ke-7 sudah ada

beberapa kerajaan seperti Tulang Bawang

(Sumatera Selatan), Moloyeu (Jambi), dan

Kin-p’I-che atau Che-lifo-che (Sriwijaya).

Kerajaan yang terbesar dan terkenal diantara

ketiganya adalah Sriwijaya. Kerajaan ini

merupakan pusat kegiatan ilmiah agama

Budha. Gurunya yang terkenal adalah

Sakyakirti.

Sekitar tahun 690 Sriwijaya telah

mengembangkan dan menanklukkan

kerajaan-kerajaan lainnya di Sumatra


(42)

5. Mataram

Berdasarkan prasasti yang ditemukan desa Canggal (Barat daya Magelang). Yang berangka tahun 732 M ditulis dengan huruf Pallawa, dikenal adanya kerajaan Mataram di JawaTengah.

Kerajaan Mataram ini merupakan pemeluk agama hindu. Rajanya yang pertama adalah Sanna yang kemudian

diganti oleh Sanjaya. Sanjaya berhasil menaklukkan daerah di sekitar kerajaannya dan menciptakan

kemakmuran serta ketentraman yang dinikmati oleh rakyatnya.

Pada jaman Sanjaya didirikan sebuah lingga, di Gunung

Wukir desa Canggal

. Sanjaya memang dianggap sebagai pendiri dinasti


(43)

6. Kanjuruhan (Jawa Timur)

Di Jawa Timur untuk pertama kalinya menemukan

sebuah kerajaan padatahun 760 M di desa Dinoyo

( sebuah Barat laut Malang)

Dalam sebuah prasasti di Malang yang bertuliskan

huruf Kawi dan berbahasa Sansekerta pada tahun

760 M disebutkan bahwa pada abad ke-8 itu ada

kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan (desa

Kejuron).

Bukti tertulis mengenai kerajaan ini adalah Prasasti

Dinoyo. Rajanya yang terkenal adalah Gajayana.


(44)

7. Sanjayawamsa dan Sailendrawamsa

Prasasti Canggal yang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir dari Sanjaya.

Prasasti yang terdapat sesudah sanjaya adalah prasasti

keluarga raja lain, yaitu Sailendra.

Prasasti ini ditulis dengan huruf pra-nagari dalam bahasa

Sanskerta dan berangka tahun 778M. Isinya para guru sang raja (mustika keluarga Sailendra) telah berhasil membujuk maharaja Tejahpurnapana Panangkarana. Kemudian

Panangkarana itu menghadiahkan desa Kalasa kepada anggota

Keluarga Sanjaya beragama Hindu memuja Siwa dan keluarga

Sailendra beragama Buda

Candi-candi abad ke-8 dan 9 yang ada di Jawa Tengah Utara

bersifat Hindu sedangkan yang ada di Jawa Tengah Selatan Selatan bersifat Buda


(45)

Jadi daerah kekuasaan keluarga sanjaya

adalah bagian utara jawa tengah dan

daerah sailendra adalah bagian selatan

jawa tengah.

Pengganti Raja Indra adalah Raja Samaratungga.

Samaratungga diganti oleh anaknya perempuan,

Pramodawardhani yang kawin dengan raja keluarga

Sanjaya Rakai Pikatan, pengganti Rakai garung.

Rakai Pikatan sendiri telah mendirikan berbagai

bangunna suci agama hindu. Dalam prasasti dari

tahun 856 yang dikeluarkan oleh Dyah Lokapala atau

Rakai Kayuwangi, setelah Rakai Pikatan turun tahta,

terdapatkan kelompok candi agama Siwa yang sesuai

dengan kelompok Candi Loro Jonggrang.


(46)

8. Balaputra dan Sriwijaya

Prasasti dari Nalanda (india) berasal dari + 860

menyebutkan hadish tanah oleh Dewapaladewa (raja

Pala di Benggala) untuk keperluan sebuah biara

Balaputra adalah anak Raja Samaragrawira dan cucu

dari Raja Jawa Sri Wirawairimathana

Balautra untuk memperkuat kedudukannya di

Sriwijaya dalam menghadapi Mataram yang beragama

Siwa ia bersahabat dengan kerajaan agama Buda yang

kuat.


(47)

9. Keluarga Sanjaya Berkuasa Penuh

Rakai Kayuwangi memerintah 856-886, dalam prasastinya

ia menggunakan sebutan Sri Maharaja

Penggantinya Rakai Watuhumalang yang memerintah

886-898.

Lalu raja Balitung (Rakai Watukara) memerintah 898-910

Prasasti yang terkenal dikeluarkan tahun 907, yaitu

memuat silsilah sejak Sanjaya

Raja sesudah Balitung:

Daksa menjadi raja 910-919,

Tulodong bergelar Rakai Layang Dyah Tulodong Sri

Sajanasanmatanuragatunggadewa, dari 919-924


(48)

10. Isana Di Jawa Timur,

Sindok 929-947

Kitab suci selama pemerintahan Sindok:

-

Sang Hyang Kamahayanikan yang berisi soal-soal

ajaran dan ibadah agama Buda Tantrayana

-

Sindok digantikan anaknya sri Isanatunggawijaya yang

bersuami Raja Lokapala dan berputra


(49)

Dharmawangsa 991-1016

Pengganti Mpu Sindok yang terkenal adalah

Sri Dharmawangsa dengan gelar Teguh

Anantawikramattanggadewa.

Airlangga (menantu Dharmawangsa)

berhasil melarikan diri ke hutan Wonogiri

bersama pengawalnya, Narottama. Mereka

hidup bersama dengan para pertapa

selama hamper dua tahun sampai akhirnya

Airlangga berhasil menguasasi Kerajaan

Medang Kemulan kembali pada tahun

1019.


(50)

11. Kerajaan Kadiri 1042-1222

Raja Sri Jayawarsha merupakan raja pertama Kerajaan

Kediri. Raja yang bergelar Sri Jayawarsha Digjaya

Shastra Prabhu ini mengaku dirinya sebagai titisan

Dewa Wisnu seperti Airlangga.

Raja kerajaan kediri selanjutnya adalah Kameswara.

Kameswara bergelar Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri

Kameshwara Sakalabhuwanatushtikarana

Sarwwaniwaryyawiryya Parakrama Digjayatunggadewa.

Dalam kitab

Kakawin Smaradahana

, karangan Mpu

Dharmaja, diceritakan bahwa Raja Kameswara adalah

keturunan Dewa Kamadengan ibu kota Dahana.


(51)

Kameswara diganti oleh Jayabhaya ( +1130-1160)

Jayabhaya diganti oleh Sarwweswara (+1160-1170) lalu

Raja Aryyeswara (+1170-1180) yang memakai ganesa

sebagai lancana kerajaan kkemudian diganti Raja Gandra

Prasasti tahun 1181 ditemukan nama-nama orang

terkenal dengan nama binatang, seperti Kbo Salawah,

Manjangan Puguh, Lembu Argra, Gajah Kuning, Macan

Putih, dst.

Tahun 1190-1200 yang memerintah raja Srnnga

bergelar Sri Maharaja Sri Sarwweswara

Triwikramawataranindita Srngga lancana

Digwijayottunggadewa dan menggunaan sangkha

(kerang bersayap)


(52)

Tahun 1222 mahkota diserahkan kepada Singasari

dalam perang antara pasukan Kertajaya dan Ken Arok

terjadi di Ganter (1222). Pasukan Ken Arok berhasil

menghancurkan kekuasaan pasukan Kertajaya dan

dengan sendirinya mengakhiri kekuasaan Kerajaan

Kediri.

Jaman Keadiri adalah masa berkembang pesatnya

kesusastraan, adanya kitab Lubdhaka dan

Wrtasancaya karangan empu Triguna dan

Sumanasantaka karangan empu Monaguna


(53)

13.Kerajaan Singasari

Sumber sejarah tentang Kerajaan Singasari di

Jawa Timur dari kitab-kitab kuno, seperti

Pararaton

(Kitab Raja-Raja)

dan Negarakertagama.

Setelah perang di Ganter tahun 1222 Ken Arok

menyatukan Kerajaan Kediri dan Tumapel, serta

mendirikan Kerajaan Singasari

Dari istri pertamanya Ken Umang, Ken Arok

mempunyai 4 anak: Panji Tohjaya, Panji

Sudhatu, Panji Wregola, dan Dewi Rambi.

Dari istrinya Ken Dedes, Ken Arok mempunyai 4

anak: Mahisa Wong ateleng, Panji Sabrang, Agni

Bhaya, dan Dewi Rimbu


(54)

Ken Arok juga memiliki seorang anak tiri, yaitu

Anusapati anak Tunggul ametung dan Ken

Dedes. Tunggul Ametung adalah Bupati Tumapel

yang dibunuh Ken Arok.

Pada tahun1227, masa pemerintahan Ken Arok berakhir

ketika ia dibunuh oleh anak tirinya Anusapati, sebagai balas dendam

Anusapati memerintah sampai tahun 1248. Tohjaya

yang mengetahui bahwa ayahnya dibunuh Anusapati, kemudian Tohjaya membunuh Anusapati

Rangga Wuni bernama Sri Jaya Wisnuwardhana

1248-1268 menaiki tahta Singasari. Raja pertama yang dituliskan di prasasti

Tahun 1254 digantikan anaknya yaitu Krtanagara tetapi

Wisnuwardhana masih memerintah hingga meninggal tahun 1268


(55)

Kertanagara 1268-1292

Raja Kertanegara adalah raja yang terkenal dan

terbesar dari kerajaan Singasari.

Pada tahun 1275, ia mengirim pasukan ke Sumatra

untuk menguasai Kerajaan Melayu yang disebut

sebagai ekspedisi

Pamalayu

. Dalam ekspedisi

tersebut, Kerajaan Melayu berhasil di taklukan

tahun1292. Peristiwa ini diabadikan pada alas patung

Amoghapasha di Padangroco (Sungai Langsat) yang

berangka tahun 1286.

Dari Negarakrtagama diketahui pada tahun 1284 Bali

ditaklukan leh Kertanagara

Menuut prasasti Po Sah (di Hindia Belakang) raja Jaya

Simhawarman III mempunyai dua permaisuri, seorang

diantaranya puteri Jawa, saudara Kertanagara.


(1)

11. Kerajaan Kadiri 1042-1222

Raja Sri Jayawarsha merupakan raja pertama Kerajaan Kediri. Raja yang bergelar Sri Jayawarsha Digjaya

Shastra Prabhu ini mengaku dirinya sebagai titisan Dewa Wisnu seperti Airlangga.

Raja kerajaan kediri selanjutnya adalah Kameswara. Kameswara bergelar Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameshwara Sakalabhuwanatushtikarana

Sarwwaniwaryyawiryya Parakrama Digjayatunggadewa. Dalam kitab Kakawin Smaradahana, karangan Mpu

Dharmaja, diceritakan bahwa Raja Kameswara adalah keturunan Dewa Kamadengan ibu kota Dahana.


(2)

Kameswara diganti oleh Jayabhaya ( +1130-1160)

Jayabhaya diganti oleh Sarwweswara (+1160-1170) lalu Raja Aryyeswara (+1170-1180) yang memakai ganesa sebagai lancana kerajaan kkemudian diganti Raja Gandra

Prasasti tahun 1181 ditemukan nama-nama orang

terkenal dengan nama binatang, seperti Kbo Salawah, Manjangan Puguh, Lembu Argra, Gajah Kuning, Macan Putih, dst.

Tahun 1190-1200 yang memerintah raja Srnnga

bergelar Sri Maharaja Sri Sarwweswara Triwikramawataranindita Srngga lancana

Digwijayottunggadewa dan menggunaan sangkha (kerang bersayap)


(3)

Tahun 1222 mahkota diserahkan kepada Singasari

dalam perang antara pasukan Kertajaya dan Ken Arok terjadi di Ganter (1222). Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan kekuasaan pasukan Kertajaya dan dengan sendirinya mengakhiri kekuasaan Kerajaan Kediri.

Jaman Keadiri adalah masa berkembang pesatnya

kesusastraan, adanya kitab Lubdhaka dan Wrtasancaya karangan empu Triguna dan Sumanasantaka karangan empu Monaguna


(4)

13.Kerajaan Singasari

Sumber sejarah tentang Kerajaan Singasari di

Jawa Timur dari kitab-kitab kuno, seperti Pararaton (Kitab Raja-Raja) dan Negarakertagama.

Setelah perang di Ganter tahun 1222 Ken Arok menyatukan Kerajaan Kediri dan Tumapel, serta mendirikan Kerajaan Singasari

Dari istri pertamanya Ken Umang, Ken Arok mempunyai 4 anak: Panji Tohjaya, Panji

Sudhatu, Panji Wregola, dan Dewi Rambi.

Dari istrinya Ken Dedes, Ken Arok mempunyai 4 anak: Mahisa Wong ateleng, Panji Sabrang, Agni Bhaya, dan Dewi Rimbu


(5)

Ken Arok juga memiliki seorang anak tiri, yaitu Anusapati anak Tunggul ametung dan Ken

Dedes. Tunggul Ametung adalah Bupati Tumapel yang dibunuh Ken Arok.

Pada tahun1227, masa pemerintahan Ken Arok berakhir

ketika ia dibunuh oleh anak tirinya Anusapati, sebagai balas dendam

Anusapati memerintah sampai tahun 1248. Tohjaya

yang mengetahui bahwa ayahnya dibunuh Anusapati, kemudian Tohjaya membunuh Anusapati

Rangga Wuni bernama Sri Jaya Wisnuwardhana

1248-1268 menaiki tahta Singasari. Raja pertama yang dituliskan di prasasti

Tahun 1254 digantikan anaknya yaitu Krtanagara tetapi

Wisnuwardhana masih memerintah hingga meninggal tahun 1268


(6)

Kertanagara 1268-1292

Raja Kertanegara adalah raja yang terkenal dan terbesar dari kerajaan Singasari.

Pada tahun 1275, ia mengirim pasukan ke Sumatra untuk menguasai Kerajaan Melayu yang disebut

sebagai ekspedisi Pamalayu. Dalam ekspedisi tersebut, Kerajaan Melayu berhasil di taklukan

tahun1292. Peristiwa ini diabadikan pada alas patung Amoghapasha di Padangroco (Sungai Langsat) yang berangka tahun 1286.

Dari Negarakrtagama diketahui pada tahun 1284 Bali ditaklukan leh Kertanagara

Menuut prasasti Po Sah (di Hindia Belakang) raja Jaya Simhawarman III mempunyai dua permaisuri, seorang diantaranya puteri Jawa, saudara Kertanagara.