Promotif Dan Preventif Dalam Kesehatan Dowload | Makalah Dan Jurnal Gratis

Opening Remarks........




A long way from Universal Coverage

PENDEKATAN UPAYA KESEHATAN
UU KESEHATAN
NO.36/2009

REHABILITATIF

4

KURATIF

3

PREVENTIF


2

PROMOSI
KESEHATAN

1

BELANJA DAERAH UNTUK UKM
PR.1 Program Kesehatan Masyarakat
PR 1.1 KIA
PR 1.2 Gizi
PR 1.3 Imunisasi
PR 1.4 TBC
PR 1.5 Malaria
PR 1.6 HIV/AIDS
ANGGARAN
PR 1.7 Diare
PR 1.8 ISPA
Public Health yg
PR 1.9 Demam Berdarah

diabaikan???
PR 1.10 Penyakit Menular Lain
PR 1.11 Penyakit Tidak Menular
PR 1.12 KB
PR 1.13 Usaha Kesehatan Sekolah
PR 1.14 Kesehatan Remaja
PR 1.15 Kesehatan Lingkungan
PR 1.16 Promosi Kesehatan
PR 1.17 Penanggulangan Bencana
PR 1.18 Surveilans
PR 1.19 Program Kesehatan Masyarakat Lainnya

Rerata 7 Prov
6.58%
0.70%
0.97%
0.12%
0.06%
0.30%
0.03%

0.00%
0.01%
0.06%
0.15%
0.03%
0.57%
0.07%
0.01%
1.20%
0.41%
0.02%
0.05%
1.83%

BELANJA DAERAH UTK UKP & PENUNJANG
PR 2 Program Upaya Kesehatan Perorangan
PR 2.1 Pelayanan Rawat Jalan
PR 2.2 Pelayanan Rawat inap
PR 2.3 Pelayanan Rujukan
PR 2.4 Pengobatan Umum (tidak jelas masuk PR 2.1- 2.3)


Rerata
7Prov
41.23%
1.50%
0.89%
0.15%
38.69%

PR 3 Program Yang Menyangkut Capacity Building/Penunjang
52.20%
PR 3.1 Administrasi & Manajemen
25.29%
PR 3.2 Sistem Informasi Kesehatan
0.28%
PR 3.3 Capacity Building
0.57%
PR 3.4 Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur
15.65%
PR 3.5 Pengawasan (Monitoring dan Supervisi)

0.54%
PR 3.6 Obat dan Perbekalan Kesehatan
6.90%
PR 3.7 Jaminan Kesehatan
3.24%
PR 3.8 Program Capacity Building/Penunjang Lainnya
0.11%
Grand Total 100.00%

Upaya Promotif dan Preventif yang
(masih) terabaikan

Promotif & Preventif yg diabaikan,
indikatornya adl :

❑ Indikator/target prom & prev yg tidak jelas. Misal:
penyuluhan kes perseorangan, apa indikator
keberhasilannya shg dilaksanakan oleh PPK I – PPK III?
Sedangkan indikator kuratif sgt jelas, misal tersedianya obat,
TT, Faskes, Nakes medis, dst.

❑ Pelaksana prom & prev tdk jelas → SKM? Perawat? Dokter
(apakah msih sempat dg byk nya pasien?)
❑ Program prom & prev msih tdk jelas konkretnya di PPK
❑ apakah terintegrasi dg pelay medis/ dokter?
❑ Atau ada unit dan PJ/ Nakes tersndiri?
❑ Bagaimana implementasi di PPK →Puskesmas? Klinik?
❑ Bagaimana BPJS menjamin Prom & Prev dilaksanakan
oleh PPK? Mana Juknis/Juklaknya?
❑ Akibat program tdk jelas, maka anggannya juga tdk jelas
❑ Jika jelas, berapa besarannya? Adakah data?
❑ Bagaimana pengalokasiannya?
❑ Dari mana sumbernya?

PADAHAL,,
Amanah UU Sudah Jelas Menyebutkan
Bahwa : Paket Manfaat Dasar JKN
Adalah Komprehensif
UU 40/2004 pasal 22 :
Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan
perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang

mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis
pakai yang diperlukan.

Paket Manfaat JKN dlm Perpres
Pasal 21

(1) Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi
pemberian pelayanan:
a. penyuluhan kesehatan perorangan;
b. imunisasi dasar;
c. keluarga berencana; dan
d. skrining kesehatan.
(2) Penyuluhan kesehatan perorangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi paling sedikit
penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko
penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat.

Paket Manfaat JKN dlm Perpres
Pasal 22


(1)Pelayanan kesehatan yang dijamin terdiri atas:
a. pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi
pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup:
1. administrasi pelayanan;
2. pelayanan promotif dan preventif;
3. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
4. tindakan medis non spesialistik, baik operatif
maupun non operatif;
5. ..............dst
Dari pasal tsb maka sudah menjadi KEWAJIBAN bagi BPJS utk
membiayai pelkes yg bersifat PROMOTIF & PREVENTIF (yg
sifatnya perseorangan sesuai dg amanah UU SJSN).

MODEL LAYANAN “PROMOTIF & PREVENTIF” DI
FASKES PRIMER



Memberikan pelayanan yang komprehensif dan holistic

kepada masyarakat
Ada satu unit khusus yang memiliki fungsi dan tugas
memberikan informasi, penjelasan dan penyuluhan kepada
pasien, pengunjung dan masyarakat



Mengirim Tenaga Medis/Keperawatan/Tenaga Kesehatan
masyarakat untuk memberikan penjelasan mengenai
masalah kesehatan yang biasa terjadi dimasyarakat dan
juga memberikan penyuluhan mengenai pencegahan dan
peningkatan kesehatan



Muatan materi informasi dapat berisikan segala sesuatu
tentang masalah kesehatan masyarakat seperti: PHBS,
masalah kesehatan lingkungan, masalah kesehatan
reproduksi, masalah gizi masyarakat, kesehatan dan
keselamatan kerja, dll.

Sumantri, 2014

Saatnya BPJS lebih
memperhatikan aspek
“Promotif & Preventif”
untuk Kesehatan Bangsa

WASPADA!!
JKN jgn hy fokus di Kuratif
DATA RUMAH SAKIT


Overflow of patients:






“Puskes raksasa”

BOR tinggi, mis RSUP Kariadi diatas 90%, dengan risiko unsafety bagi semua
Waktu tunggu operasi lama

Analisis sebab:



Kegagalan sistem PHC (Public Health System)
Relatif terbukanya akses kuratif melalui JKN
❑ Ilustrasi di puskes di DKI:
❑ “sakit apa pak?”//”eeeeh.. Pusing aja deh tulis, sy mau
ke RS, minta surat rujukan ya sekarang”
❑ Contoh MORAL HAZARD

Bagaimana dengan alokasi
anggaran pemerintah utk Prom
& Prev

Arah Pengembangan (2005-2024) Sejalan
Dengan Implementasi JK-SJSN
RPJMN I
2005-2009

RPJMN II
2010-2014

RPJMN III
2015-2019
Universal
Coverage

Upaya Kuratif

tif

mo
o
r
tif, P

n

reve
P
ya

Upa

RPJMN IV
2020-2024

Masyaraka
t
Sehat
Yang
Mandiri
Dan
Berkeadila
n

Pendukung/penunjang

Arah pengembangan tenaga kesehatan sejalan dengan arah pengembangan upaya
kesehatan, dari tenaga kuratif bergerak ke arah tenaga preventif, promotif sesuai
kebutuhan

Jika amanahnya demikian,
maka :
❑ Seharusnya anggaran utk Prom & Prev ditingkatkan
di semua jenjang (public goods)
❑ BPJS kemudian harus memperjelas definisi Prom &
Prev shg jelas pula anggarannya
❑ Program & kegiatan Prom & Prev diperkuat
❑ SDM utk pelaksana program dan keg Prom & Prev
diperkuat → misal SKM (promotor kes)
❑ Indikator utk program dan keg Prom & Prev
diperkuat
Perlu
ada regulasi yang “memaksa” Pemerintah Pusat dan
Pemda utk meningkatkan anggaran, program, keg dan
pelaksana upaya Prom & Prev
(Faktanya sdh 5 tahun amanah UU kes diabaikan)

CLOSING REMARKS
IMPLEMENTASI BPJS SEHARUSNYA
DIIRINGI PERAN PUBLIC HEALTH YANG
KOMPREHENSIF.

JIKA TIDAK, MAKA:
-APBN Berpotensi Jebol Karena Rakyat
Makin Banyak Yg Sakit
-- Visi Kemkes utk Indonesia Sehat Akan
Sulit Terwujud krn PH diabaikan

TERIMA KASIH