PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA HIPERTENSI LANSIA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI KELURAHAN MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

  Malang

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA HIPERTENSI LANSIA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI KELURAHAN MERJOSARI KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

  1) 2) 2)

  Eka Pipit Nur Cahyani , Joko Wiyono , Vita Maryah Ardiyani 1)

  

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi

3)

Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang

Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Email

  

ABSTRAK

  Kecemasan (ansietas) adalah respon emosional terhadap penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya.Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian komparatif dengan pendekatan cross

  

sectional . Analisis data yang digunakan adalah uji t-test independent.Populasi dan sampel

  pada penelitian ini adalah lansia yang mengalami hipertensi di kelurahan Merjosari RW 12 kecamatan Lowokwaru Kota Malang sebanyak 24 orang. Pengambilan sampel secara dengan menggunakan sampling jenuh.Hasil uji statistik dengan

  nonprobability sampling

  menggunakan uji t-test independent menunjukan bahwa lansia perempuan mengalami tingkat kecemasan lebih tinggi dibandingkan lansia laki-laki. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapatperbedaan tingkat kecemasan penderita hipetensi lansia laki- laki dan perempuan di kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

  Kata Kunci : Hipertensi, jenis kelamin, kecemasan, lansia.

  Malang

THE DIFFERENCE OF ANXIETYLEVELOFELDERMEN AND WOMEN

PATIENTSWITH HYPERTENSION IN MERJOSARI, LOWOKWARU MALANG

  

ABSTRACT

Anxiety is an emotional response to scientific assessment of something dangerous.

  

Hypertension or high blood pressure disease is a vascular disorder that results in

disrupted supply of oxygen and nutrients carried by the blood to the tissues that need. The

study design was comparative study with cross sectional approach. Data was analyzed

used independent t-test. Population and sample in this research is the elder people who

have hypertension in Merjosari Rw 12, Lowokwaru Malang with total sample was 24

people. Sample number was determined by nonprobability sampling using saturated

sampling. Statistical test results using independent t-test showed that elderly women

experience higher levels of anxiety than elderly men. Statistical analysis showed that there

weresignificant differences of anxiety level of elder men and women patients with

hypertension in Merjosari, Lowokwaru Malang.

  Keywords: Anxiety, elder people, hypertension, sex

  16,5 juta jiwa. Di perkirakan tahun 2020

  PENDAHULUAN

  jumlah lansia mencapai 28 juta jiwa Keberhasilan pemerintah dalam (Depkominfo, 2009). mewujudkan hasil yang positif di 2020-2025 diperkirakan Indonesia akan berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan menduduki peringkat Negara dengan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, struktur dan jumlah penduduk lanjut usia kemajuan ilmu pengetahuan dan setelah RRC, India, dan Amerika teknologi, terutama dibidang kesehatan Serikat, dengan usia harapan hidup di sehinggga kualitas kesehatan penduduk atas

  70 tahun (Nugroho, 2008). serta usia harapan hidup juga meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Akibatnya jumlah penduduk usia lanjut Statistik (BPS) tahun 2007, jumlah meningkat dan bertambah cenderung lansia di Indonesia mencapai 18,96 juta lebih cepat (Nugroho 2008). Pada tahun orang. Dari jumlah tersebut, 14% 2000 jumlah lanjut usia di Indonesia diantaranya berada di Provinsi Daerah mencapai 14 juta jiwa, sedangkan Istimewa Yogyakarta, atau yang jumlah lansia pada tahun 2010 mencapai merupakan daerah paling tinggi

  Malang

  lansianya. Disusul Provinsi Jawa Tengah 11,16%, Jawa Timur 11,14%, Bali 11,02% (Soelistiono, 2009).

  Menjadi tua atau lanjut usia merupakan proses yang alami dalam kehidupan manusia, dalam hal ini proses menua manusia mengalami perubahan menuju ketergantungan fisik dan mental. Keluhan yang menyertai proses menua menjadi tanda adanya penyakit, biasanya disertai dengan perasaan cemas, depresi atau mengingkari penyakitnya (Siburian, 2008). Menurunnya fungsi berbagai organ lansia menjadi rentan terhadap penyakit yang bersifat akut atau kronis. Ada kecenderungan terjadi penyakit degeneratif, penyakit metabolik, gangguan psikososial, dan penyakit infeksi meningkat (Nugroho, 2004).

  Perbedaan jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap psikologis lansia, sehingga akan berdampak pada bentuk adaptasi atau koping yang digunakan. Tamher, 2009, mengatakan hasil penelitian mereka yang memaparkan bahwa wanita lebih siap dalam menghadapi masalah dibandingkan laki- laki, karena wanita lebih mampu menghadapi masalah dari pada laki-laki yang cenderung lebih emosional.

  Kecemasan adalah suatu keadaan perasaan kepribadian, rasa gelisah, ketidaktentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuard, 2007).Kecemasan yang tidak dapat teratasi dapat memperberat timbulnya penyakit fisik dan gangguan akibat stress. Kecemasan kronis menimbulkan potensi depresi serta penyalahgunaan zat dan meningkatkan resiko bunuh diri (Doenges dkk., 2007). Kecemasan tidak mengenal usia, akan tetapi semakin bertambah usia seseorang, semakin siap pula dalam menghadapi keadaan atau suatu masalah di dalam diri individu tersebut. Kedewasaan dan pengalaman dapat memperkaya hidup dan meningkatkan kebahagian seseorang, walaupun saat menghadapi masalah kesehatan atau hubungan sekalipun.(Norkasiani dan Tamher, 2009).

  Berdasar studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 28 Desember 2011 di Kelurahan Merjosari RW 12,terdapat 50 lansia yang aktif di posyandu lansia dan 15 diantaranya mengalami hipertensi. Peneliti juga mengadakan wawancara untuk 15 lansia dapatkan 7 diantara 15 lansia tersebut mengalami kecemasan karena penyakit yang dideritanya. Gangguan kecemasan yang dialami diantaranya, gangguan pola tidur, gelisah, dan nyeri pada dada.

  Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang perbedaan tingkat kecemasan terhadap penderita hipertensi yang terjadi pada lansia laki-laki dan lansia perempuan di Wilayah Kelurahan Merjosari RW 12 Kecamatan Lowokwaru-Malang.

  Malang

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

  Desain penelitian ini adalah Tabel 1. Kecemasan pada Penderita penelitian komparatif dengan pendekatan Hipertensi Lansia Laki-Laki

  

Cross Sectional. Populasi dalam dan Perempuan di Kelurahan

  penelitian ini adalah seluruh lansia yang Merjosari RW 12 Kecamatan menderita hipertensi dan berdomisili di Lowokwaru Kota Malang Kelurahan Merjosari RW 12 Kecamatan Tahun 2012

  Kecemasan f %

  Lowokwaru Kota Malang yaitu

  Ringan

  berjumlah 24 orang. Sampel dalam

  Sedang 24 100

  penelitian ini adalah sebagian lansia

  Berat

  yang memenuhi kriteria inklusi

  Total 24 100

  diantaranya yaitu: 1) Lansia dengan tekanan darah >140/90 mmHg, 2) Lansia Berdasarkan Tabel 1 diketahui yang bersedia menjadi responden, dan 3) bahwa semua responden (100%) lansia

  Lansia yang berada di Kelurahan laki-laki dan perempuan penderita Merjosari RW

  12 Kecamatan hipertensi mengalami tingkat kecemasan Lowokwaru Kota malang. Jumlah sedang. sampel pada penelitian ini adalahsebanyak 24 orang yang terdiri

  Tabel 2. Kecemasan pada Penderita dari 12 laki-laki dan 12 perempuan.

  Hipertensi Lansia Laki-Laki Variabel bebas (variabel di Kelurahan Merjosari RW independen) yaitu jenis kelamin

  12 Kecamatan Lowokwaru lansiadanvariabel terikat (variabel Kota Malang Tahun 2012

  Kecemasan f %

  pada lansia. Data lansia menggunakan

  Ringan

  data sekunder yang diambil dari Kantor

  Sedang 12 100

  Badan Kesatuan politik dan

  Berat Total 12 100

  perlindungan masyarakat (Bakesbang linmas) dan Kantor kelurahan Desa Berdasarkan Tabel 2 dapat

  Merjosari sedangkan lansia yang diketahui bahwa semua responden menderita hipertensi diukur

  (100%) lansia laki-laki penderita menggunakan tensi meter dan stetoskop hipertensi mengalami tingkat kecemasan untuk memastikan penyakit yang sedang. diderita oleh sampel. Data ini

  Berdasarkan Tabel 3 diketahui selanjutnya dianalisis menggunakan uji bahwa semua responden (100%) lansia t-test.

  Malang

  perempuan penderita hipertensi tersebut mengalami gangguan pola tidur, mengalami tingkat kecemasan sedang. hal-hal diatas memungkinkan mereka Tabel 3. Kecemasan pada Penderita bisa terganggu status kesehatannya

  Hipertensi Lansia sehingga tidak sedikit dari mereka Perempuan di Kelurahan mengalami penurunan kesehatan. Merjosari Rw 12 Kecamatan Berdasarkan jenis kelamin dapat Lowokwaru Kota Malang diketahui bahwa responden berjenis Tahun 2012 kelamin perempuan (50%), dan berjenis

  Kecemasan f % kelamin laki

  • – laki (50%). Hal ini sesuai

  Ringan dengan pendapat (Varcoralis, 2000) Sedang 12 100

  dalam (Pamungkas, 2011), gangguan

  Berat

  panik merupakan suatu ganggguan

  Total 12 100

  cemas yang ditandai oleh kecemasan yang spontan dan episodik.Gangguan ini Tabel 4. Perbedaan Tingkat Kecemasan lebih sering dialami oleh wanita dari

  Penderita Hipertensi pada pada pria. Lansia Laki-Laki dan

  Pada penelitian tentang kecemasan Perempuan di Kelurahan dengan menggunakan GAS (Generally Merjosari Rw 12 Kecamatan

  anxiety scale) yang terjadi pada lansia

  Lowokwaru Kota Malang laki-laki dan perempuan penderita

  Sig.(2-

  hipertensi diambil 24 responden dengan

  Variabel F Sig t tailed)

  responden laki-laki (50%) dan responden

  Kecemasan 620 440 -2803 0,010

  perempuan (50%) di Kelurahan

  Laki-laki

  Merjosari RW

  12 Kecamatan

  Kecemasan -2803 0,011 Perempuan

  dapat diketahui bahwa semua responden (100%) lansia laki-laki penderita

  Berdasarkan hasil penelitian yang hipertensi mengalami tingkat kecemasan dilakukan pada 24 lansia di Kelurahan sedang, sedangkan pada Tabel 3 dapat Merjosari RW

  12 Kecamatan diketahui bahwa semua responden Lowokwaru Kota Malang menunjukkan

  (100%) lansia perempuan penderita semua respon responden mengalami hipertensi juga mengalami tingkat kecemasan sedang sebanyak 24 orang kecemasan sedang. (100%). Hal ini sesuai dengan studi

  Menurut Noorkasiani dan pendahuluan peneliti bahwa banyak dari S.Tamher (2009), pada setiap stresor lansia tersebut merasa terbebani dengan seseorang akan mengalami kecemasan, masalah-masalah yang ada pada baik ringan, sedang, maupun berat. dirinnya.Tidak sedikit dari lansia

  Lansia dalam pengalaman hidupnya

  Malang

  tentu diwarnai oleh masalah psikologi berupa kehilangan dan kecemasan. Adapun kecemasan pada usia lanjut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan motivasi sedangkan untuk faktor eksternal terdiri dari dukungan keluarga dan dukungan sosial.

  Hipertensi

  Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO (World Health

  Organization ) memberikan batasan

  tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin (Marliani, 2007).

  Berdasarkan penelitian tentang hipertensi yang dilakukan di Kelurahan Lowokwaru Kota malang, hipertensi yang terjadi pada lansia laki-laki dan perempuan di ambil 24 responden (100%) yang mengalami hipertensi. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua.Yang pertama hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya.Yang kedua hipertensi sekunder, disebabkan kelainan ginjal dan kelainan kelenjar tiroid.Yang banyak terjadi adalah hipertensi primer, sekitar 92-94% dari kasus hipertensi. Dengan kata lain, sebagian besar hipertensi tidak dapat dipastikan penyebabnya (Marliani, 2007).

  Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi lebih besar sehingga prevalensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40 % dengan kematian sekitar 50 % diatas umur 60 tahun. Arteri kehilangan elastisitas atau kelenturan serta tekanan darah meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Peningkatan kasus hipertensi akan berkembang pada umur lima puluhan dan enam puluhan. Dengan bertambahnya umur, maka dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi.

  Perbedaan Tingkat Kecemasan Penderita Hipertensi pada Lansia Laki-Laki dan Perempuan di Kelurahan Merjosari RW

  12 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

  Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat perbedaan pada lansia laki-laki dan perempuan di Kelurahan Merjosari RW 12 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dengan menggunakan uji t-test independen dengan bantuan

  SPSS 16.0 for windows .Pengujian hasil penelitian ini

  dibuktikan bahwa nilai t hitung>dari t tabel dan rentang kecemasan untuk lansia perempuan lebih tinggi dibanding dengan lansia laki-laki. Dalam pengujian Perbedaan Tingkat Kecemasan Penderita Hipertensi Pada Lansia Laki-Laki Dan Perempuan Di Kelurahan Merjosari RW

  Malang

  12 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kelurahan Merjosari RW

  12 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, dapat diketahui bahwa responden laki-laki dan perempuan penderita hipertensi memiliki perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan karena perempuan pada umumnya lebih cenderung mengalami gangguan kecemasan. Dalam penelitian ini menggunakana GAS (Generally Anxiety

  Scale) didapatkan kategori untuk

  kecemasan pada lansia laki-laki dan lansia perempuan yaitu kecemasan sedang. Pada kecemasan orang lanjut usianormal biologi, psikologi dan sosial semua memainkan peran dan orang dewasa yang lebih tua mengalami pikiran cemas sebagai akibat dari banyak faktor emosional (kehilangan teman) dan fisik (kondisi kronis). Kombinasi tersebut menempatkan resiko pada Arjatmo, 1991).

  Kecemasan merupakan salah satu unsur emosi yang pernah dialami oleh seorang wanita di dalam kehidupannya karena suatu pengalaman baru yang dijumpai dalam kehidupan ini tidak selalu menyenangkan. Tetapi ada kalanya muncul situasi yang membawa kecemasan. Penyebab timbulnya kecemasan pada wanita sukar diperkirakan dengan tepat. Hal ini disebabkan oleh adanya sifat subjektif dari kecemasan, yaitu bahwa kejadian atau pengalaman seorang perempuan belum tentu dirasakan oleh laki-laki. Dengan kata lain, suatu rangsang atau kejadian dengan kualitas dan kuantitas yang sama dapat diinterpretasikan secara berbeda antara perempuan dan laki-laki (Myers, 1983 ; Trismiati, 2004).

  Berkaitan dengan kecemasan pada pria dan wanita, Myers (1983) mengatakan bahwa perempuan lebih cemas akan ketidakmampuannya dibanding dengan laki-laki dimana laki- laki lebih aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif. Penelitian lain menunjukkan bahwa laki-laki lebih rileks dibanding perempuan (Power dalam Myers, 1983).

  James (dalam Smith, 1968) mengatakan bahwa perempuan lebih mudah dipengaruhi oleh tekanan-tekanan lingkungan daripada laki-laki. Perempuan juga lebih cemas, kurang sabar, dan mudah mengeluarkan air mata (Cattel dalam Smith, 1968). Lebih jauh secara umum, menyatakan bahwa perempuan lebih cemas daripada laki- laki (Maccoby dan Jacklin, 1974).Morris dalam Leary (1983) menyatakan bahwa perempuan memiliki skor yang lebih tinggi pada pengukuran ketakutan dalam situasi sosial dibanding laki-laki.

  KESIMPULAN

  Lansia laki-laki yang menderita hipertensi 100% mengalami kecemasan

  Malang

  Ed.3. Alih Bahasa Achir Yani

  Penghantar. Dalam: Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan.

  Paradigma Indonesia, Tamher, S & Noorkasiani. 2009.

  7 Penyakit Degeneratif. Yogyakarta:

  Awas

  Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Sutanto. 2009.

  Jakarta: EGC. Sustrani, Lanny, dkk. 2006. Hipertensi,

  Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.

  S Hamid. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Suliswati. 2005.

  1998.Keperawatan Jiwa.

  sedang dan lansia perempuan yang menderita hipertensi 100% juga mengalami kecemasan sedang di Kelurahan Merjosari Rw 12 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.Ada perbedaan tingkat kecemasan penderita hipertensi lansia laki-laki dan perempuan dan lansia perempuan yang menderita hipertensi di Kelurahan Merjosari Rw 12 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang mengalami kecemasan lebih tinggi dibandingkan dengan lansia laki-laki.

  diakses tanggal 12 Januari 2012 jam 14.00 WIB. Stuart G.W. & Sundeen S.J.

  mempengaruhi kejadian hipertensi pada pasien yang berobat dipoliklinik dewasa puskesmas bangking periode januari-juni 2007, http://yayanakhyar.files.word press.com/2009/02/files-of- drsmed-faktor-yang berhubungan-dengan- kejadian-hipertensi.pdf,

  Rahyani. 2007. Faktor yang

  Gerontik & Geriatrik;Edisi ke-3 . Jakarta: EGC.

  Nugroho,Wahjudi. 2008.Keperawatan

  . Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Gramedia.

  Answers Hipertensi

  Marliani Lili, dkk. 2007. 100 Question &

  Melihat hasil penelitian di atas, maka responden perlu mengubah gaya hidup, diet seimbang, kurangi makanan olahan, tinggi gula, dan berlemak, hindari zat-zat seperti alkohol, rokok, kafein karena dapat memperburuk keadaan.Berbagi emosi dan pengalaman dengan teman dan keluarga termasuk salah satu cara untuk mengatasi dan menghadapi masalah yang terjadi. Dukungan kelompok dan konseling professional juga menjadi alternatif.

DAFTAR PUSTAKA

  Malang Cetakan Pertama.

  Jakarta:Salemba Medika. Wolff, Hanns Peter. 2008. Hipertensi,

  Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, Gramedia.