HUBUNGAN USIA DENGAN SKOR MINI MENTAL STATE EXAMINATION (FUNGSI KOGNITIF) PADA LANSIA DI KELURAHAN SUMBERSARI, KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada orang lanjut usia terdapat kecenderungan menurunnya kapasitas
fungsional baik pada tingkat seluler maupun pada tingkat organ sejalan dengan
terjadinya proses menua (Kaplan, 2010). Proses menua menimbulkan berbagai
masalah pada usia lanjut, seperti masalah kesehatan (kesehatan fisik maupun
mental) dan masalah psikologis serta masalah sosial ekonomi. Prevalensi
gangguan kognitif termasuk demensia saat ini meningkat sejalan bertambahnya
usia, kurang dari 3% terjadi pada kelompok usia 65-70 tahun dan lebih dari
25% terjadi pada kelompok usia 85 tahun ke atas (WHO, 1998). Bila hal
tersebut tidak ditindaklanjuti dengan baik akan berkembang menjadi gangguan
dengan tingkat yang lebih parah dan menyebabkan berbagai masalah di tiap
aspek kehidupan, seperti menurunnya tingkat kemandirian lansia sehingga
membutuhkan biaya sangat tinggi untuk merawat lansia, diperkirakan biaya
sekitar US$83,9 milyar sampai US$100 milyar pertahun (data di Amerika
serikat tahun 1996) (Rochmah, 2006). Salah satu cara menyikapi masalah di
atas adalah dengan melakukan deteksi dini guna mencegah terjadinya
peningkatan gangguan kognitif (Faiza, 2004).
Saat ini populasi orang lanjut usia semakin lama semakin meningkat dan

diperkirakan jumlah populasi usia lanjut > 60 tahun hampir mencapai 600 juta
orang dan akan menjadi 2 milyar pada tahun 2050, di Indonesia sendiri jumlah
penduduk lanjut usia sudah di atas 7 persen, dan Indonesia merupakan Negara
1

2

tertinggi dalam pertumbuhan penduduk lanjut usia (414% dalam kurun waktu
1990-2010) serta negara keempat dalam hal berpenduduk struktur tua setelah
China, India, Amerika Serikat. Badan Pusat Statistik (BPS) mensurvai bahwa
jumlah lansia di Indonesia sebanyak 17.717,800 jiwa atau 7,90%, dan
jumlahnya pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 28.822.879 (11,34%) (BPSSusenas, 2006).
Mini Mental State Examination (MMSE) adalah suatu instrumen singkat
yang disusun untuk menilai secara kasar fungsi kognitif. Instrumen ini menilai
kemampuan orientasi, daya ingat, berhitung, membaca dan menulis,
visuospasial dan berbahasa (Kaplan, 2007). Selain MMSE, untuk menilai fungsi
kognitif dapat menggunakan instrumen CDT dan Trail Making Test A&B.
Keunggulan MMSE hampir sama dengan pemeriksaan Clock Drawing Test
(CDT) yaitu dapat melakukan pemeriksaan fungsi kognitif pasien secara cepat
dan relatif mudah serta murah, sedangkan Trail Making Test A&B

membutuhkan biaya tinggi dan waktu lama. Namun yang membedakan MMSE
dengan CDT adalah MMSE mampu menilai tujuh kemampuan kognitif,
sedangkan CDT hanya mampu menilai empat kemampuan kognitif yaitu daya
ingat, bahasa, dan fungsi eksekutif, serta visospasial (Goldberg, 2008).
Bertambahnya usia merupakan faktor risiko mayor terjadinya penurunan
fungsi kognitif pada lanjut usia, karena otak mengalami beberapa perubahan
(NIH, 2002). Perubahan yang terjadi antara lain kerusakan mitokondria di otak
akibat produksi radikal bebas, sehingga mengurangi pasokan energi sampai
80% di otak (Rochmah, 2001), serta terjadinya perubahan struktural, perubahan
neurokimia, perubahan sinaptik, dan perubahan fungsional pada otak (Nicholas,

3

2010). Tetapi pernyataan yang menyatakan bahwa seiring bertambahnya usia
beresiko mengalami penurunan fungsi kognitif tidak sejalan dengan

hasil

penelitian Otto Machlin yaitu seorang teknisi psikologi pada Institut
Aeromedikal Sipil di Oklahoma yang menyatakan bahwa bertambahnya usia

tidak selalu mengalami penurunan fungsi kognitif. Di dalam penelitiannya
dikatakan bahwa kondisi “uzur” atau “jompo” tidak dialami oleh semua orang
yang berusia lanjut. Menurutnya, dengan mempertahankan aktivitas mental,
sosial, dan fisik, seseorang dapat mempertahankan kesehatan fungsi kognitifnya
(Solso, 2008).
Faktor-faktor

yang mempengaruhi fungsi kognitif selain faktor usia di

antaranya yaitu faktor biologi ( jenis kelamin, gangguan sosial, dan gangguan
merawat diri), faktor sosioekonomi (pendidikan, status perkawinan, lingkungan
tempat tinggal, dan ekonomi), perilaku (merokok, kansumsi buah dan sayuran),
dan aktivitas (bekerja dan olah raga) (Faiza, 2004).
Kota Malang sendiri merupakan salah satu Kota di Jawa Timur yang
berstruktur tua dengan jumlah penduduk 2.443.609 jiwa (BPPD Kota Malang,
2010). Kepadatan penduduk terkonsentrasi di 3 kecamatan yaitu: Kecamatan
Blimbing, Kecamatan Klojen dan Kecamatan Kedungkandang. Kecamatan
Blimbing membawahi 12 kecamatan meliputi Kelurahan Lowokwaru,
Kelurahan Tasikmadu, Kelurahan Tunggulwulung, Kelurahan Tunjungsekar,
Kelurahan Tlogomas, Kelurahan Merjosari, Kelurahan Dinoyo, Kelurahan

Sumbersari, Kelurahan Ketawanggede, Kelurahan Tulusrejo, Kelurahan
Jatimulyo dan Kelurahan Mojolangu. Kecamatan Lowokwaru

merupakan

kecamatan dengan program posyandu lansia yang paling aktif dan tingkat

4

aktivitas sosial terbanyak serta memiliki visi misi yang mulia. Selain itu,
Kecamatan Lowokwaru tercatat sebagai wilayah kelurahan dengan

jumlah

pekerja pedagang terbanyak, hal ini didukung oleh letak Kecamatan
Lowokwaru yang dipenuhi oleh kampus negeri maupun swasta sebagai kota
pendidikan sehingga penduduk di kecamatan tersebut khususnya usia lanjut
menjadikannya sebagai lahan mata pencaharian.
Atas dasar permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang mengkaji adakah hubungan usia dengan skor mini mental state

examination (fungsi kognitif) pada lansia.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara usia dengan skor mini mental state examination
(fungsi kognitif) pada lansia?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan
antara usia dengan skor mini mental state examination (fungsi kognitif)
pada lansia.
1.3.2 Khusus
1.

Untuk mengetahui distribusi skor mini mental state examination
berdasarkan usia.

2.

Untuk mengetahui distribusi skor mini mental state examination
berdasarkan jenis kelamin.


3.

Untuk mengetahui distribusi skor mini mental state examination
berdasarkan pekerjaan.

5

1.4 Manfaat
1.4.1 Klinis
Memberikan informasi pada kalangan medis tentang hubungan usia
dengan skor MMSE pada lansia.
1.4.2

Akademik
Sebagai sumber data untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan hubungan usia dengan skor MMSE pada lansia.

1.4.3 Masyarakat
Memberikan


informasi

pada

masyarakat

mengenai

pentingnya

mengenal tentang fungsi kognitif dengan faktor resiko hipertensi dan
bagaimana cara deteksi dini, sehingga tidak jatuh kedalam kondisi
demensia.

KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN USIA DENGAN SKOR MINI MENTAL STATE
EXAMINATION (FUNGSI KOGNITIF) PADA LANSIA DI
KELURAHAN SUMBERSARI, KECAMATAN LOWOKWARU
MALANG


Afriyati
08020081

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011

i

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN USIA DENGAN SKOR MINI MENTAL STATE
EXAMINATION (FUNGSI KOGNITIF) PADA LANSIA DI
KELURAHAN SUMBERSARI, KECAMATAN LOWOKWARU
MALANG

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh :
AFRIYATI
NIM. 08020081

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011
i

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang


Tanggal: 2 Desember 2011

Pembimbing I

dr. Mochamad Bahrudin, Sp.S

Pembimbing II

dr. Yoyok Subagyo

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes

ii

LEMBAR PENGUJIAN


Karya Tulis Akhir oleh Afriyati
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 2 Desember 2011

Tim Penguji

dr. Mochamad Bahrudin, Sp.S

Ketua

dr. Yoyok Subagyo

Anggota

dr. Fathiyah Safithri, M. Kes

Anggota

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir
ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan

pada

junjungan

Rasulullah

Muhammad

SAW

yang

telah

membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang berderang
yakni agama islam.
Karya Tulis Akhir dengan judul “Hubungan Usia Dengan Skor Mini Mental State
Examination (Fungsi Kognitif) Pada Lansia” ini dilaksanakan untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana Fakultas
Kedokteran.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran.
3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran.
4. dr. Iwan Sys, Sp.J, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran.
5. dr. Mochamad Bahrudin, Sp.S,

selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk memberi informasi dalam penyelesaian
penelitian ini.
6. dr. Yoyok Subagyo, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan banyak
waktu untuk membimbing dan mengoreksi demi kesempurnaan penelitian
ini.
7. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku penguji dan dosen pembimbing
akademik yang telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi
kesempurnaan penelitian ini.
iv

8. Ketiga orang tua saya, Bpk. H. Kamali, Ibunda H. Walila dan Abu Bakar
Ilyas yang telah mendoakan, menyuport serta mendidik saya dengan penuh
kesabaran selama ini.
9. Kedua adik saya tersayang Juliatika dan Nurmar’atus Shaleha yang telah
menghibur dan memberi semangat saya selama ini.
10. Serta teman-teman FK UMM 08’ khususnya Sakina, Nabilah Ghaisani,
Salva R., Ressa P., teman-teman TBMM, teman-teman KKN, serta Para
Karyawan (TU, SKILL, LAB., PERPUS, dan JUKIR), yang telah
membantu segala sesuatu dalam penyelesaian TA ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, untuk itu
kritik

dan saran penulis

harapkan

demi

kesempurnaan, serta

penulis

mengharapkan agar karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta
bermanfaat untuk bidang kedokteran.

Malang, 2 Desember 2011

Penulis

v

ABSTRAK

Afriyati, 2011, Hubungan Usia Dengan Skor Mini Mental State Examination
(Fungsi Kognitif) Pada Lansia, Fakultas Kedokteran, Universitas
Muhammadiyah Malang, Pembimbing (I) Mochamad Bahrudin (II)
Yoyok Subagyo.
Latar Belakang: Terjadinya proses menua akan mempengaruhi proses fisiologis
tubuh. Gangguan kognitif merupakan masalah yang sering dijumpai seiring
terjadinya proses menua. Usia merupakan salah satu faktor terjadinya gangguan
kognitif. Mini Mental State Examination (MMSE) merupakan salah satu cara
untuk mendeteksi gangguan fungsi kognitif.
TujuanPenelitian: Mengetahui Hubungan Antara Usia dengan Skor Mini Mental
State Examination (Fungsi Kogitif) pada Lansia.
Metodologi Penelitian: Deskripsi analitik observasional dengan pendekatan
cross sectional. Besar sampel 69 sampel dengan kriteria usia ≥60 tahun,
pendidikan SD-SMP, pekerjaan sebagai pedagang atau ibu rumah tangga, serta
jenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang selanjutnya diperiksa dengan
MMSE. Dilakukan uji hipotesis Chi-Square ntuk menentukan korelasi antar
variabel.
Hasil dan Pembahasan: Didapatkan sebanyak 60 sampel memenuhi kriteria
inklusi. Lansia umur ≥70 tahun lebih banyak mengalami penurunan skor mini
mental state examination (gangguan kognitif) dibandingkan lansia umur 60 years old, elementary
to junior high school educational background, with the occupations as merchant or
housewife, and sex were both male and female, and then the samples were MMSE
test. The correlation among the variables were tested by Chi-Square hypothesis.
Result: There were found 60 samples fulfilled the inclusion criteria were found of
the age ≥70 years old decrease mini mental state examination score (cognitive
impairment) compare with < 70 years old. The analysis result was x² = 5.743 with
the p < 0,05.
Conclusion: There is a significant correlation between the ages and mini mental
state examination score (cognitive function)
Keywords: age, mini mental state examination (MMSE) score.

vii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGUJI ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB 1

PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Klinis ..................................................................... 5
1.4.2 Manfaat Akademis .............................................................. 5
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat ................................................... 5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6
viii

2.1. Kognitif ......................................................................................... 6
2.1.1

Pengertian........................................................................... 6

2.1.2

Akibat Proses Degeneratif Ke Sel Otak ............................. 6

2.1.3

Manifestasi Gangguan Kognitif ......................................... 10

2.1.4 Tahapan Penurunan Fungsi Kognitif ................................. 12
2.2 MMSE (Mini Mental State Examination) ...................................... 13
2.2.1 Pengertian MMSE .............................................................. 13
2.2.2 Cara Pemeriksaan MMSE .................................................... 13
2.2.3 Cara Penilaian MMSE ......................................................... 15
2.3 Lanjut Usia ..................................................................................... 16
2.3.1 Pengertian ............................................................................ 16
2.3.2 Teori Proses Menua............................................................... 17
2.3.3 Batasan Lansia ...................................................................... 20
2.4 Pengaruh Usia Terhadap Skor MMSE ........................................... 20
BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN .......... 22
3.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 22
3.2 Hipotesis......................................................................................... 23

BAB 4

METODE PENELITIAN ............................................................... 24
4.1 Rancangan penelitian ..................................................................... 24
4.2 Lokasi dan Waktu .......................................................................... 24
4.3 Populasi dan Sampel ...................................................................... 24
4.3.1 Populasi ............................................................................... 24
4.3.2 Sampel ................................................................................. 24
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi .......................................................... 25
ix

4.5 Teknik Pemilihan Sampel .............................................................. 25
4.6 Variabel Penelitian ......................................................................... 25
4.6.1 Variabel Bebas .................................................................... 25
4.6.2 Variabel Tergantung............................................................ 25
4.6.3 Variabel Perancu ................................................................. 26
4.7 Definisi Operasional....................................................................... 26
4.8 Instrumen Penelitian....................................................................... 26
4.9 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 26
4.10 Analisis Data ................................................................................ 26
4.11 Alur Penelitian ............................................................................. 27
4.12 Etika Penelitian ............................................................................ 27
4.10.1 Surat Persetujuan (informed Consent) ............................... 27
4.10.2 Tanpa Nama (anonymity) ................................................... 27
4.10.3 Kerahasiaan (confidentiaty) ............................................... 27
4.13 Jadwal Penelitian.......................................................................... 28
BAB 5

HASIL PENELITIAN .................................................................... 29
5.1 Deskripsi Karakteristik Responden ................................................ 29
5.1.1 Distribusi Sampel Menurut Umur ........................................ 30
5.1.2 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin .......................... 30
5.1.3 Distribusi Sampel Menurut Pekerjaan ................................. 31
5.1.4 Distribusi Sampel Menurut Gangguan Kognitif .................. 32

5.2 Distribusi Skor MMSE (Fungsi Kognitif) Berdasarkan Karakteristik
Responden…………………………………………………………..32
5.2.1 Distribusi Skor MMSE Menurut Umur ................................ 32
x

5.2.2 Distribusi Skor MMSE Menurut Jenis Kelamin ................... 33
5.2.3 Distribusi Skor MMSE Menurut Pekerjaan .......................... 33
5.3 Analisa Data Dengan menggunakan Uji Chi-Square........................ 34
BAB 6

PEMBAHASAN ............................................................................ 35

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 41
7.1 Kesimpulan .................................................................................... 41
7.2 Saran ............................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 42
LAMPIRAN ..................................................................................................... 45

xi

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

2.2 Penilaian MMSE ......................................................................................... 16
2.3 Batasan Usia Menurut WHO ..................................................................... 21
5.1 Distribusi Skor MMSE Menurut Usia ........................................................ 32
5.2 Distribusi Skor MMSE Menurut Jenis Kelamin ......................................... 33
5.3 Distribusi Skor MMSE Menurut Pekerjaan ................................................ 33
5.4 Analisa Data ............................................................................................... 34

xii

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.2 Segi 5 Berpotongan pada Uji MMSE......................................................... 15
5.1 Diagram Pie Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia ............................... 30
5.2 Diagram Pie Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 30
5.3 Diagram Pie Karakteristik Sampel Berdasarkan Pekerjaan ....................... 31
5.4 Diagram Pie Karakteristik Sampel Berdasarkan Gangguan Kognitif ........ 32

xiii

DAFTAR SINGKATAN
AGEs

: Advanced Glycation End products

CDT

: Clock Drawing Test

DA

: Dopamine

DNA

: Deoxiribonucleated Acid

EEG

: Electroencephalography

fMRI

: functional Magnetic Resonance Imaging

GABA

: Glutamate and G-Aminobutyric Acid

GABA-A

: Glutamate and G-Aminobutyric Acid Type A

GABA-B

: Glutamate and G-Aminobutyric Acid Type B

HPA

: Hypothalamic Pituitary Adrenal

IRT

: Ibu Rumah Tangga

LDL

: Low Density Lipid

MCI

: Mild Cognitive Impairment

MMSE

: Mini Mental State Examination

mRNA

: messenger RNA

NE

: Norepinephrine

NMDA

: N-Methyl-D-Aspartate

SD

: Sekolah Dasar

SMP

: Sekolah Menengah Pertama

TTS

: Teka-teki silang

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Persetujuan Ikut dalam Penelitian .................................................. 45
2. Informed Consent ......................................................................................... 46
3. Panduan Wawancara .................................................................................... 47
4. Mini Mental State Examination ................................................................... 48
5. Hasil Analisa Uji Chi-Square....................................................................... 50
6. Foto Sewaktu Penelitian ............................................................................... 51
7. Surat Pelaksanaan Penelitian........................................................................ 52
8. Kartu Konsultasi TA .................................................................................... 53
9. Hasil Penelitian ............................................................................................ 54

xv

DAFTAR PUSTAKA
Boedhi-Darmojo, R. 2000. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.
Jakarta: FKUI
BPPD Kabupaten Malang. 2010. Pemerintah Kabupaten Malang. BPPD
Kabupaten Malang, Malang.
Chung YL, Shuw CW, Fung CS. 2002. Lifetime Principal Occupation and Risk
of
Cognitive
Impairment
among
the
Elderly.Taiwan:
http://www.jniosh.go.jp/en/indu_hel/pdf/IH40_02.pdf
Crum RM., Anthony JC., Basset SS., Folstein MF. 2006. Population-Based
Norms for the Mini-Mental State Examination by Age and Educational
Level.
The Journal Of The American Medical Association.
http://jama.ama-assn.org/content/269/18/2386.full.pdf+html
Dermantoro, A. 2007. Pelayanan Sosial Non Panti bagi Lansia, Suatu Kajian
Sosiologis. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Departemen Sosial Republik Indonesia. 2008. Mencapai Optimum Aging pada
Lansia. Jakarta: Departemen Sosial Republik Indonesia.
Faiza ,Yuniati, Riza, Muchlis. 2004. Factor-faktor yang berhubungan dengan
kesulitan mengingat dan konsentrasi pada usia lanjut di Indonesia Tahun
2004. Jurnal Pembangunan Manusia.
Gallo,Joseph J.1998. Buku Saku Gerontologi Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Ginsberg, Lionel. 2007. Lecture Note: Neurologi Ed. VIII. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Gitawati, Retno. 1995. Redikal Bebas-Sifat dan Peran dalam Menimbulkan
Kerusakan/Kematian
Sel.
www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_102_masalah_otak.pdf
Goldberg, C. 2008. Practical Guide to Clinical Medicine, A comprehensive
physical examination and clinical education site for medical students and
other health care professionals, The Mental Status Exam (MSE).
California: UCSD School of Medicine and VA Medical Center, San Diego
http://meded.ucsd.edu/clinicalmed/mental.htm.
Hartono B, 2002, Konsep dan Pendekatan Kognitif Pada Usia lanjut: Terfokus
Pada Deteksi Dini. In : Cognitif Problem in Elderly, Temu Regional
Neurologi Jateng DIY ke XIX
Jose C. Millan-Callenti, Javier T, Salvador PF, Isabel GA,Trinidad Lorenzo,ana
M. 2009. Prevalence of Cognitive Impairment: Effects of Level of
xvi

Education, Age, Sex, and Associated Factors.Spain. Journal:
http://www.ageing.ox.ac.uk/system/files/cog.pdf
Kaplan, I. H., Sadock, B. J., dan Grebb, J. A. 2010. Kaplan dan Sadock Sinopsis
Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Edisi ke-7 Jilid Satu.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Khani, Joshua. 2008. How Genomic Analysis is Changing the Theory of Stress
and
Aging.
Genomic
and
Medicine
Journal:
http://biochem118.stanford.edu/Projects/2008%20Autumn/Josh.pdf
Kusnindar A., Rahmawati Mitri. 2003. Mencegah Penyakit Degeneratif dengan
Makanan.BPPK,Depkes RI Jakarta. Jurnal: http://itokindo.org/wpcontent/uploads/2011/09/Mencegah-Penyakit-Degeneratif-dg-MakananCDK-Kalbe.pdf
Lezak MD. 1995. Neuropsychological assessment 3rd ed. New York: Oxford
University.
Lumbantobing SM. 1997. Kecerdasan pada usia lanjut dan demensia. BP FKUI:
Jakarta.
Magni, E., Binetti, G., Bianchetti, A., Rozzini, R., dan Trabucchi. M. 1996. Minimental State Examination: a normative study in Italian elderly population.
Jurnal Online: http://dx.doi.org/10.1016/0001-6918%2866%2990004-7
23/05/2009.
National Institutes of Health Public Access. 2009. Effects of Aerobic on Mild
Cognitive
Impairment.
Jurnal:
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Et8Hu_0xc3wJ:https://digit
al.lib.washington.edu/dspace/bitstream/handle/1773/18734/Effects%2520o
f%2520Aerobic%2520Exercise%2520on%2520Mild%2520Cognitive%25
20Impairment%2520%2520A%2520Controlled%2520Trial.pdf%3Fsequence%3D1+&h
l=en&pid=bl&srcid=ADGEEShGqmBNdBaIeEJxHhcR_aLuW9GoVfKPeSpBHt1HF4LFqEJlsX3r80FVcO3XNMNDFAU0G
iQwvvjrI2iPa-kmD12-NfYDXOolpaxLPQhZFvgV66pu6Vz3qtVJQJEUM6rVpftwXU&sig=AHIEtbTb8hR10eC9hw
UmOG2ryTFwla2-bg
O'Connor, D. W., Pollitt, P. A., Treasure, F. P., Brook, C. P., dan Reiss, B.
B.1999. The influence of education, social class and sex on Mini-Mental
State scores. Jurnal Online: Psychol Med 1999, 19(3):771-776.
23/05/2009.
Pezzoti, P., Scalmana, S., Mastromattei, A., dan Di Lallo, D. 2008. The accuracy
of the MMSE in detecting cognitive impairment when administered by
general practitioners: A prospective observational study. Jurnal Online:
http://creativecommons.org/licenses/by/2.0 23/05/2009.
Purwadi T, 2002, Manajemen Penderita Mild Cognitif Impairment (MCL).
Simposium Demensia, Pertemuan Ilmiah Nasional Neurogeriatri Pertama,
Jakarta
xvii

Rochmah W, Aswin S. 2001. Berkala Ilmu Kedokteran (Tua dan Proses
Menua.Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Jurnal: http://www.i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=7883
Rochmah W, Harimurti K, 2006, Demensia, In: Aru, Sudoyo, Setiyohadi B, Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 4th edn, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Rundell, J. 2005. Consultation Psychiatry. Washington: American Psychiatry
Press.
Sarjdono, O, dkk. 1994. Beberapa Obat yang digunakan pada Insufisiensi
Serebral dan Demensia. Jurnal: www.kalbe.co.id/files/cdk/files/
cdk_034_masalah_otak.pdf
Setiati, Siti. 2006. Proses Menua dan Implikasi Klinisnya, dalam:Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid III Ed. IV. Jakarta: FKUI
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula (Anatomy and
Physiology An Easy Learner). Jakarta: EGC
Soewoto, Hafiz. 2002. Peran Radikal Bebas Pada Proses Menua. Pertemuan
Nasional Neurogeriatri Pertama, PERDOSSI, Jakarta: FKUI
Solso R L, Maclin O H, Maclin M K. 2008. Psikologi Kognitif Ed.8. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Tangalos, E. G., Smith, G. E., Ivnik, R. J., Petersen, R. C., Kokmen, E., Kurland,
L. T., Offord, K. P., dan Parisi, J. E. 1996. The Mini-Mental State
Examination in general medical practice: clinical utility and acceptance.
Jurnal
Online:
Mayo
Clin
Proc
1996,
71(9):829-37.
http://www.biomedcentral.com/ pubmed/8790257 23/05/2009.
Wiyoto, 2002, Gangguan Fungsi Kognitif Pada Stroke in Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan ilmu penyakit saraf. FK UNAIR: Surabaya
Wong, Tak Pan. 2002. Aging Of The Cerebral Cortex. Jurnal:
http://www.med.mcgill.ca/mjm/v06n02/page%20104113.PDF
Yankner BA, Nicholas A. Bishop, Lu Tao. 2010. Review Article Neural
Mechanisms
Of
Ageing
And
Cognitive
Decline.
Jurnal:
http://www.nature.com/nature/journal/v464/n7288/full/nature08983.html
Yustiani D, 2002, Demensia, Diagnosa dan Penatalaksanaan. FK UNAIR:
Surabaya

xviii