Kisah Tentang Pakaian Umar yang Hanya Sa
Kisah
Tentang
Pakaian
Umar
yang
Hanya
Satu.
Maslamah
bin
Abdul
Malik
mengisahkan:
Suatu hari saya masuk ke kamar Umar bin Abdul Aziz yang sedang sakit untuk menjenguknya.
Saat itu, saya melihatnya memakai baju yang lusuh, maka akupun berkata kepada Fatimah
(istrinya), "Hai Fatimah binti Abdul Malik... hai Fatimah, cucilah pakaian Amirul Mukminin ini."
Fatimah menyahut, "Insya Allah kami akan melakukannya." Kemudian saya kembali, namum
keadaan pakaian tersebut masih tetap seperti semula. Maka akupun kembali berkata kepada
Fatimah, "Hai Fatimah, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk mencuci pakaian Amirul
Mukminin? Sebab orang-orang akan menjenguknya." Fatimah menjawab, "Demi Allah, dia tidak
mempunyai
baju
lagi
selain
itu."
Kisah Umar Bersama Salah Seorang Keluarganya Dalam Masalah Buah Apel dan
Penyuapan.
Amir bin Muhajir mengisahkan bahwa suatu hari Umar bin Abdul Aziz ingin sekali makan apel.
Lalu salah seorang lelaki dari anggota keluarganya menghadiahkan apel kepadanya. Umar
berkata, "Betapa harum dan enaknya apel ini." Setelah itu, dia berkata, "Wahai pelayan,
kembalikan apel itu kepada orang yang telah memberikannya dan sampaikan salam kepada
tuanmu, katakan kepadanya: "Hadiahmu telah sampai kepadaku sebagaimana yang engkau
inginkan.'"
Saya (Amir bin Muhajir) pun berkata, "Wahai Amirul Mukminin, yang memberikan ini adalah
anak lelaki pamanmu yang adalah salah seorang lelaki dari keluargamu. Bukankah engkau juga
sudah mendengar kalau Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam juga memakan hadiah yang
diberikan
kepadanya?"
Umar berkata, "Celaka kamu. Hadiah pada masa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam adalah
memang benar benar hadiah, sedangkan hadiah pada hari ini bagi kami adalah penyuapan."
Kisah Orang Terkaya di Masa Kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz: Seorang anak lelaki
Zaid
bin
Al
Khathab
mengisahkan:
Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah selama dua setengah tahun. Dia meninggal dunia disaat
rakyat semua dalam keadaan sejahtera, sampai sampai saat seorang lelaki datang kepada kami
untuk menyerahkan harta yang banyak dengan pesan, "Bagikan harta ini kepada orang yang
kamu anggap miskin", maka kami tidak menemukannya. Dia terus menerus mencari orang
miskin, namun tetap saja tidak menemukan sehingga dia kembali lagi sambil membawa
hartanya.
Saat dia berniat memberikan hartanya kepada orang yang biasa membagikannya (amil zakat)
kepada para fakir miskin, ternyata dia sudah tidak menemukannya sehingga diapun kembali
sambil membawa harta yang ingin dia bagikan. Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
membuat manusia merasa berkecukupan (menjadi kaya) melalui kekuasaan Umar bin Abdul
Aziz.
Sejarah
Hidup
Khalifah Umar bin Abdul Aziz hidup dalam kesederhaan yang amat sangat. Padahal beliau
adalah seorang khalifah, amirul mukminin, seorang pemimpin negara dengan wilayah kekuasaan
yang sangat luas, tetapi kehidupannya sangat sederhana. Amat jarang pemimpin yang seperti ini.
Saya pernah membaca pada sebuah harian ibu kota yang mengulas kehidupan seorang pemimpin
di negara Amerika Latin. Wartawannya berdecak kagum dengan kesederhanaan pemimpin
negara tersebut. Sayangnya dia tidak melihat kehidupan para pemimpin Islam yang adil seperti
Umar bin Abdul Aziz. Bila dia melihatnya, tentu dia akan lebih berdecak kagum dengan
kehidupan Umar bin Abdul Aziz. Seorang khalifah yang hanya mempunyai satu baju yang tidak
bisa dicuci karena hanya itu yang dia punya. Kemudian beliau meninggalkan rakyatnya dalam
keadaan berkecukupan hidup makmur. Seperti beliau lah seharusnya profil seorang pemimpin
sejati. Ya Allah, semoga suatu saat akan lahir putera Islam yang memimpin dengan adil seperti
Umar bin Abdul Aziz. Semoga ada anak cucu keturunan kita yang menjadi pemimpin yang adil.
Semoga Allah mengabulkan do'a ini
Tentang
Pakaian
Umar
yang
Hanya
Satu.
Maslamah
bin
Abdul
Malik
mengisahkan:
Suatu hari saya masuk ke kamar Umar bin Abdul Aziz yang sedang sakit untuk menjenguknya.
Saat itu, saya melihatnya memakai baju yang lusuh, maka akupun berkata kepada Fatimah
(istrinya), "Hai Fatimah binti Abdul Malik... hai Fatimah, cucilah pakaian Amirul Mukminin ini."
Fatimah menyahut, "Insya Allah kami akan melakukannya." Kemudian saya kembali, namum
keadaan pakaian tersebut masih tetap seperti semula. Maka akupun kembali berkata kepada
Fatimah, "Hai Fatimah, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk mencuci pakaian Amirul
Mukminin? Sebab orang-orang akan menjenguknya." Fatimah menjawab, "Demi Allah, dia tidak
mempunyai
baju
lagi
selain
itu."
Kisah Umar Bersama Salah Seorang Keluarganya Dalam Masalah Buah Apel dan
Penyuapan.
Amir bin Muhajir mengisahkan bahwa suatu hari Umar bin Abdul Aziz ingin sekali makan apel.
Lalu salah seorang lelaki dari anggota keluarganya menghadiahkan apel kepadanya. Umar
berkata, "Betapa harum dan enaknya apel ini." Setelah itu, dia berkata, "Wahai pelayan,
kembalikan apel itu kepada orang yang telah memberikannya dan sampaikan salam kepada
tuanmu, katakan kepadanya: "Hadiahmu telah sampai kepadaku sebagaimana yang engkau
inginkan.'"
Saya (Amir bin Muhajir) pun berkata, "Wahai Amirul Mukminin, yang memberikan ini adalah
anak lelaki pamanmu yang adalah salah seorang lelaki dari keluargamu. Bukankah engkau juga
sudah mendengar kalau Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam juga memakan hadiah yang
diberikan
kepadanya?"
Umar berkata, "Celaka kamu. Hadiah pada masa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam adalah
memang benar benar hadiah, sedangkan hadiah pada hari ini bagi kami adalah penyuapan."
Kisah Orang Terkaya di Masa Kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz: Seorang anak lelaki
Zaid
bin
Al
Khathab
mengisahkan:
Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah selama dua setengah tahun. Dia meninggal dunia disaat
rakyat semua dalam keadaan sejahtera, sampai sampai saat seorang lelaki datang kepada kami
untuk menyerahkan harta yang banyak dengan pesan, "Bagikan harta ini kepada orang yang
kamu anggap miskin", maka kami tidak menemukannya. Dia terus menerus mencari orang
miskin, namun tetap saja tidak menemukan sehingga dia kembali lagi sambil membawa
hartanya.
Saat dia berniat memberikan hartanya kepada orang yang biasa membagikannya (amil zakat)
kepada para fakir miskin, ternyata dia sudah tidak menemukannya sehingga diapun kembali
sambil membawa harta yang ingin dia bagikan. Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
membuat manusia merasa berkecukupan (menjadi kaya) melalui kekuasaan Umar bin Abdul
Aziz.
Sejarah
Hidup
Khalifah Umar bin Abdul Aziz hidup dalam kesederhaan yang amat sangat. Padahal beliau
adalah seorang khalifah, amirul mukminin, seorang pemimpin negara dengan wilayah kekuasaan
yang sangat luas, tetapi kehidupannya sangat sederhana. Amat jarang pemimpin yang seperti ini.
Saya pernah membaca pada sebuah harian ibu kota yang mengulas kehidupan seorang pemimpin
di negara Amerika Latin. Wartawannya berdecak kagum dengan kesederhanaan pemimpin
negara tersebut. Sayangnya dia tidak melihat kehidupan para pemimpin Islam yang adil seperti
Umar bin Abdul Aziz. Bila dia melihatnya, tentu dia akan lebih berdecak kagum dengan
kehidupan Umar bin Abdul Aziz. Seorang khalifah yang hanya mempunyai satu baju yang tidak
bisa dicuci karena hanya itu yang dia punya. Kemudian beliau meninggalkan rakyatnya dalam
keadaan berkecukupan hidup makmur. Seperti beliau lah seharusnya profil seorang pemimpin
sejati. Ya Allah, semoga suatu saat akan lahir putera Islam yang memimpin dengan adil seperti
Umar bin Abdul Aziz. Semoga ada anak cucu keturunan kita yang menjadi pemimpin yang adil.
Semoga Allah mengabulkan do'a ini