Infrastruktur Layak untuk Tamban yang Le (1)

Infrastruktur Layak untuk Tamban yang Lebih Sejahtera
Tamban merupakan nama kecamatan yang terletak di Kabupaten Barito Kuala,
Kalimantan Selatan. Tamban berbatasan dengan Kota Banjarmasin di sebelah Timur yang
dipisahkan oleh sungai terbesar di Indonesia yaitu Sungai Barito. Jumlah penduduk di
Tamban kurang lebih 35,286 jiwa dan mayoritas penduduknya bekerja di sektor perkebunan
dan pertanian. Tamban merupakan salah satu lumbung padi di Kalimantan Selatan dan
memiliki banyak sekali hasil alam lainnya seperti jeruk, rambutan, nanas, kelapa, dan
mangga. Masyarakat Tamban sering menjual buah-buahan tersebut di Kota Banjarmasin
untuk Banjarmasin untuk diolah menjadi bahan setengah jadi ataupun barang jadi.
Masyarakat Tamban hidup sejahtera dengan hasil alam yang melimpah tersebut. Tamban
andalan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Buah-buahan tersebut sudah banyak dan
tersebar hampir diseluruh pasar di Banjarmasin dan tekenal di masyarakat. Selain buah, ada
pula perkebunan karet yang menjadi andalan masyarakat Tamban. Mereka juga mengirim
getah karet ke Kota Kabupaten Barito Kuala dan Kaimantan Selatan untuk sektor perkebunan
dan petanian.
Kesejahteraan masyarakat Tamban rupanya tidak dibarengi oleh kondisi infrastruktur
yang baik dan memadai. Ketika menuju Tamban, terdapat dua jalur untuk melewati ini yaitu
melewati Jembatan Barito dan berkeliling sekitar 33 km dari Banjarmasin atau melalui jalur
air dengan menggunakan kapal ferry kayu sekitar 20 menit dengan membayar 5000 per orang
dan 20000 untuk kendaraan atau motor warga. Tentunya masyarakat memilih jalur air karena
jarak tempuh yang singkat dan mudah. Tetapi, jalur air memiliki banyak resiko karena kapal

ferry sering membawa angkutan melebihi beban. Hal tersebut tentunya membahayakan
penumpang apalagi kapal ferry tersebut terbuat dari kayu. Pemerintah seharusnya
menyediakan kapal ferry yang layak agar masyarakat tetap aman untuk menyeberang ke
Banjarmasin. Kesejahteraan masyarakat Tamban bergantung dari hasil penjualan pertanian
dan perkebunan yang mereka jual ke Banjarmasin sebagai pusat perekonomian di Kalimantan
Selatan. Masyarakat harus membawa barang dagangan mereka menggunakan kapal ferry
tersebut dengan resiko yang amat besar. Apalagi Sungai Barito memiliki ombak dan angin
yang siap menerjang ferry-ferry yang lewat. Jika mungkin, pemerintah seharusnya
menyediakan jembatan penghubung agar mereka memiliki akses jalan yang layak tanpa harus
mengkhawatirkan keselamatan. Setelah masyarakat turun dari ferry tersebut, mereka harus
berjuang kembali untuk melewati jalan tanah yang becek jika hujan serta berlubang dan jika
malam hari tidak ada sama sekali penerangan sebelum mencapai jalan beraspal yang
letaknya sangat jauh. Sekali lagi, infrastruktur jalan adalah salah satu faktor pendukung
penggerak ekonomi masyarakat. Pemerintah harus memperhatikan secara
serius
permasalahan ini karena Tamban merupakan salah satu pemasok buah lokal dan perkebunan
karet untuk Kalimantan Selatan.
Selain infrastruktur jalan, permasalahan lainnya adalah air bersih. Masyarakat
Tamban mengkonsumsi air yang memiliki rasa asin karena dampak dari intrusi air laut.
Intrusi air laut adalah pergerakan air asin ke akuiferair tawar yang dapat mengkontaminasi

sumber airminum. Intrusi air laut dapat terjadi secara alami hingga derajat tertentu pada
sebagian besar akuifer pantai, dikarenakan adanya hubungan hidrolik antaraair tanah dan air

laut (https://id.wikipedia.org/wiki/Intrusi_air_asin). Intrusi ini berdampak pada kualitas air
yang dikonsumsi oleh masyarakat. Masyarakat harus mengkonsumsi air yang rasanya asin
walaupun di kecamatan tersebut sudah memiliki PAMSIMAS. Akan tetapi masyarakat
memilih mengkonsumsi air sungai saja karena rasanya sama saja. Mereka juga membayar
3000 ribu untuk satu galon air padahal airnya juga memiliki rasa yang asin pula. Hal tersebut
tentu menyiksa masyarakat. Ada beberapa warga yang mengeluh kesakitan seperti diare terus
menerus setelah mengkonsumsi air tersebut. Seharusnya pemerintah memiliki saluran PDAM
yang menjangkau kawasan ini. Sudah berpuluh tahun masyarakat merasakan air seperti ini
terlebih ketika musim kemarau. Hal tersebut pula berdampak pada hasil pertanian yang
kurang bagus karena kadar garam yang terlalu tinggi pada air irigasi. Diperlukan sistem
fitrasi air yang memadai untuk mengatasi permasalahan ini. Filtrasi berbasis masyarakat
menggunakan reverse osmosis (RO) dapat diterapkan di setiap desa di kecamatan Tamban.
Pembangunan filtrasi air ini dapat dimulai dengan membentuk LSM atau komunitas peduli
air bersih. Selanjutnya LSM atau komunitas tersebut mengajukan pinjaman dana investasi
atau Community Self Financing (CSF) kepada pihak sponsor atau kelembagaan yang
berkaitan dengan air. Selanjutnya LSM atau komunitas tersebut menggandeng para ahli
filtrasi air untuk melakukan riset dan menggandeng warga dalam setiap perencanaan

pembangunan air tersebut. Masyarakat pula yang nantinya mengontrol iuran pembayaran
tersebut.
Program 100-0-100 untuk 100 akses air bersih Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat perlu menanggapi atau membantu masyarakat Tamban agar memiliki
akses air bersih yang layak konsumsi. Harapannya, masyarakat lebih mudah untuk hidup
layak sama dengan kota di seberangnya. Selain itu akses jalan juga menjadikan aktivitas
mereka lebih lancar. Sehingga masyarakat Tamban dapat hidup sejahtera dengan infrastruktur
yang layak.

Dokumen yang terkait

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Aplikasi forecasting untuk memprediksi kepadatan penduduk di Dinas Kependudkan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur

9 92 261

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62

Tinjaun Atas Pelaksanaan Pemotongan Pajak Pertambahan Nilai Sewa Infrastruktur Tower Pada PT. Sarana Inti Persada Bandung

2 31 1