Tugas sastra perandingan sosiologi sosiologi

1.

LATAR BELAKANG

Menurut Hosilos (2001: 28) menyatakan bahwa konsep yang digunakan dalam mengkaji sastra
bandingan itu mengacu pada dua hal. Pertama, sastra bandingan mengkaji perbandingan antara
karya sastra pengarang satu dengan pengarang lain yang hidup di dua negara yang berbeda.
Kedua, sastra bandingan mengkaji perbandingan antara karya sastra dengan karya seni yang lain,
seperti seni lukis, seni musik, dan seni yang lainnya. Bahkan pada konsep kedua ini, sastra dapat
diperbandingkan dengan bidang ilmu dan kepercayaan yang lain atau di luar sastra. Maman S.
Mahayana, menurutnya Membandingkan dua karya sastra atau lebih dari sedikitnya dua negara
yang berbeda, termasuk wilayah kajian sastra bandingan. Karya sastra yang dibandingkan,
setidaknya mempunyai tiga perbedaan, mencakup: (a) Bahasa, (b) Wilayah, (c) Idiologi/politik.
Dengan melihat perbedaan antara dua karya sastra sebagai bahan perbandingan akan
memungkinkan munculnya “perbedaan latar belakang sosial budaya”. Latar sosial budaya,
seperti lokasi, tradisi, dan pengaruh melingkupi diri masing-masing pengarang. Kondisi tersebut
akan tercermin dalam karya yang dihasilkan. Jadi dapat diartikan bahwa sastra perbandingan
adalah kajian perbandingan dua sastra atau lebih yang memiliki latar belakang Negara,
kebudayaan, dan sosial yang berbeda.
Alasan penulis melakukan perbandingan novel A Walk To Remember karya Nicholas Spark dan
Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Danovar ini karena penulis banyak menjumpai titik

kesamaan antara kedua jenis novel tersebut, titik tersebut yaitu terdapat pada tema yang sama
yaitu menceritakan penderitaan dan keikhlasan seorang anak melawan penyakit yang tidak bisa
disembuhkan. Selain itu kesamaan akan dapat kita lihat dalam banyak hal dari kedua novel
tersebut. Walaupun terdapat banyak kesamaan antar kedua novel tersebut, namun mengingat
bahwa setiap karya sastra mempunyai ciri khusus yang hanya dimiliki oleh karya sastra tersebut,
menjadikan alasan yang kuat penulis untuk meneliti dan membandingkan kedua karya sastra
tersebut. Maka dari itu, dapat nantinya ditarik satu garis bahwa apakah kedua karya tersebut
saling mempengaruhi ataukah hanya kebetulan mirip satu dengan yang lain.

ii

2.

DESKRIPSI NOVEL

2. a. Deskripsi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan
Novel yang didasari kisah nyata ini berkisah tentang perjuangan seorang gadis yang periang
cantik jelita yang bernama Gitta Sessa Wanda Chantika yang dapat dipanggil dengan nama Keke.
Gadis tersebut tinggal dengan ayahnya bersama dengan kakaknya yang telah bekerja di bidang
pendidikan. Terjadi pergulatan emosi saat Keke harus menerima kenyataan bahwa orang tuanya

bercerai dengan tidak mau bersekolah, namun karena pada dasarnya Keke adalah seorang yang
sangat sadar akan arti pendidikan maka pada pertengahan semester Keke masuk sekolah pada
SLTP Al-Kamar dan disanalah Keke mendapatkan sahabat dan kebahagianya semasa remaja.
Disekolahan itu pula Keke telah merasakan cinta monyet dari salah satu anak laki-laki yang di
cintainya.
Awal kesedihan terjadi pada saat Keke terkena sakit mata karena tertular oleh kakaknya, namun
ternyat sakit mata yang diderita Keke malah berujung pada diagnose kanker oleh dokter.
Rabdomiosarkoma adalah kanker ganas yang menyerang jaringan tulang lunak dan dapat
membunuh seseorang hanya selama 5 hari. Dokter menyarankan untuk pengangkatan kanker
tersebut dengan konsekuensi Keke harus kehilangan sebagian wajahnya dan mengalamai
kebutaan serta cacat seumur hidupnya. Ayahnya tak menghendaki hal tersebut karena tak akan
sanggup melihat anaknya yang sangat dicintainya menderita seumur hidup. Berbagai cara
pengobatan alternatif telah diusahakan oleh ayahnya hingga 2 bulan berselang dari fonis tersebut
Keke akhirnya menjalani pengobatan kemoterapi.
Dengan pengobatan ini Keke dinyatakan telah sehat dan sel kanker tak ada lagi dalam tubuh
Keke, kekepun kembali menjalani aktifitasnya seperti biasa dan perayaan bersama teman-teman
saat mendengar kabar bahagia tersebut. Andi pemuda idaman hati Kekepun telah menunjukan
kesetiaanya kepada Keke yang selama beberapa bulan tak dapat sering bertemu dengan Keke.
Hingga 4 bulan berselang dari kabar bahagia tersebut, siswa SLTP Al-kamar akan menghadapi
ujian semester, takut akan mendapat nilai yang jelek, sahabat Keke yang baik tersebut selalu

mengadakan belajar bersama di rumah Keke. Sejak saat itu pula kepala Keke merasakan sakit
ii

kepala sebelah kanan dan akhirnya vonis kanker Rabdomiosarkoma kembali terngiang di telinga
ayah dan Keke.
Pak Dody ayahanda Keke adalah sosok orang yang sangat sayang dengan buah hatinya tersebut,
apapun cara akan dilakukan untuk mendapati buah hatinya dapat sembuh dan bahagia kembali.
Kemoterapi dan pancaran laser di permukaan wajah Keke kembali dilakukan, namun seperti
yang diduga oleh dokter yang menangani Keke, Kanker itu telah menjadi kebal karena talah dua
kali muncul. Tidak puas dengan upaya dokter dalam negeri, akhirnya Pak Jody membawa
anaknya berobat ke Singapura, namun prosedur yang samalah yang akan dilakukan oleh dokter
singapura, yaitu oprasi pengangkatan tulang wajah Keke. Hal itu kembai tak di setujui oleh ayah
Keke, dan akhirnya Keke kembali pulang ke Indonesia untuk mencari obat alternatif yang masih
mungkin dapat mengobati penyakit yang di derita Keke.
Namun hingga menjelang akhir usia Keke obat itu tak dapat didapatkan hanya obat penghilang
rasa sakit dan pencegah pertumbuhan kanker yang terus disuntikan oleh ayahnya sendiri. Saat
sakitpun Keke masih bersekolah untuk mengikuti Ujian Semester hingga Keke meraih peringkat
ketiga di kelasnya, itu merupakan kabar bahagia ditengah duka ayah Keke.
Dari awal tervonis kanker hingga menjelang akhir ajalnya Keke tak pernah merasakan frustasi
dan menyalahkan siapapun, Keke tetap tegar menjalani rangkaian pengobatan dan tetap berusaha

ceria agar ayahnya tidak sedih memikirkannya. Namun bagaimana tidak sedih yang dirasakan
ayahnya, melihat buah hatinya mengidap penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan akan
segera menemui ajal. Pak jody pun menunjukan ketegaran dan selalu memberi motifasi buah
hatinya tersebut.
Hingga suatu hari Keke tak sanggup lagi menahan sakit yang dirasa dan harus dilarikan kerumah
sakit. Dokter menyuntikan obat penenang yang mengakibatkan Keke mengalami koma hingga
beberapa hari. Dalam kondisi koma tersebut Keke bermimpi kembali bertemu dengan malaikat
yang pernah bertemu dengannya saat itu. Setelah beberapa hari dirawat kondisi Keke semakin
lemah dan akhirnya Keke tiada, meninggalkan wangi melati selama beberapa saat ketika Keke
pergi untuk selamanya.
ii

2. b. Deskripsi A Walk To Remember
Buku karangan Nicholas Spark yang mempunyai ketebalan 256 halama ini mengisahkan tentang
seorang pemuda putra dari anggota parlemen di Beufort Carolina. Kisah berawal dari kilas balik
London Carter yang berusia 57 tahun menceritakan kisahnya saat berusia 17 tahun.
London Carter adalah seorang putra dari anggota parlem Amerika dari sebuah kota kecil di
selatan Amerika. Berasal dari keluarga yang kaya dan mempunyai keksuasaan membuat pemuda
ini menjadi sedikit nakal. Ia sering menyelinap keluar rumah untuk berkumpul dengan temantemannya di sebuah pemakaman umum. Membaca cerita ini pada awalnya akan membuat kita
bosan, karena yang diceritakan adalah kisah kenakalan London bersama teman-temannya.

Cerita menjadi menarik saat Nicholas Spark menghadirkan tokoh Jamie Sullivan. Jamie adalah
putri seorang pendeta Hegbert Sullivan. Hegbert adalah pendeta dari gereja Southern Baptis yang
telah berusia lanjut dan mengurus putrinya seorang diri karena istrinya telah meninggal saat
melahirkan Jamie. Hegbert ini lah pengarang cerita drama yang selalu dimainkan setiap natal
oleh anak-anak SMU setempat. Hegbert juga memusuhi keluarga Carter lantaran kakek London
adalah seorang lintah darat yang menguasai tanah warga dengan latar belakang hutang.
Pada akhir sekolah London tak punya pilihan untuk mengambil kelas seni drama, hal yang dia
kira lebih mudah ketimbang harus mengambil kelas kimia. Kelas seni drama ini mengawali
kedekatannya dengan Jamie, orang yang dianggap aneh oleh kabanyakan teman-temannya. Jamie
adalah seorang yang terlewat baik, yang akan menolong binatang yang sedang terlukai, akan
mengucap salam kepada semua orang yang ada dihadapannya, dan selalu membawa alkitab
kemanapun Jamie pergi. Jamie dirasa tidak menarik sama sekali karena Jamie adalah seorang
yang cupu, dengan blus putih dan cardigan coklat, dan rambut yang selalu digulung keatas. Hal
ini lah yang membuat gadis baik ini dianggap aneh oleh semua teman sekolahnya. Jamie selalu
menjadi bahan ejekan teman-temannya termasuk London.
Acara pesta homecoming yang digelar setiap tahun segera tiba, dalam pesta tersebut
mengharuskan semua siswa datang dengan pasangannya. Saat ini London belum mempunyai
pasangan, padahal London adalah seorang ketua organisasi siwa, jadi tidak mungkin jika London
ii


tidak datang karena tidak memiliki pasangan, dan jika berangkat tanpa membawa pasangan
betapa malu dia nantinya karena seorang London tidak mempunyai teman pasangan. Saat itu
terlintas nama Jamie Sullivan dalam pikiran London, karena kemungkinan besar hanya Jamie
yang belum mendapat pasangan. London datang kerumah Jamie untuk mengajak ke pesta
homecoming, dan akhirnya Jamie menyetujui dengan sarat agar London tak jatuh cinta dengan
Jamie nantinya. Sarat yang terlalu mudah buat London karena tak sedikitpun Jamie masuk dalam
kriteria London.
Atas dasar kebikan Jamie yang telah mau menjadi pasangannya dalam pesta homecoming
akhirnya London menyetujuinya berperan menjadi Tom Thornton tokoh lelaki tua yang akan
menjadi lawan main Jamie. Hubungan mereka menjadi dekat, karena setiap minggu sore mereka
berlatih drama di kelas. Disela latihan itu London mendapati keinginan Jamie bahwa selepas
lulus SMA Jamie tidak akan melanjutkan kuliah, namun akan menikah. London tentu kaget,
karena Jamie adalah salah satu bintang sekolah yang selalu mendapat predikat bagus, namun
London tak mau berpikir panjang tentang hal itu, dan berpikir masalah biayalah yang
mendasarinya.
Saat pementasan London menyadari akan kecantikan Jamie. Namun pementasan itu membuat
London menjadi merasa bersalah karena telah berkata yang salah, yang membuat Jamie merasa
terhina pada sesaat London mengantarkan pulang Jamie. Merasa bersalah London ingin menebus
kesalahannya tersebut.
Kesalahan tersebut diamanfaatkan oleh Jamie untuk meminta London mengumpulkan botol dan

kaleng tempat koin yang telah disebarkan oleh Jamie di seluruh toko di sekitar Southern
Carolina. Betapa terkejutnya London, setelah mengumupulkan seluruhnya botol tersebut London
hanya mendapatkan 77 dolar saja, yang tidak akan cukup untuk membelikan mainan anak-anak
panti asuhan saat natal nanti. Dengan diam-diam London memberikan uang tabungannya dan
dimasukan dalam botol tersebut. Betapa bahagianya Jamie telah mendapatkan uang yang banyak
dan sanggup membelikan hadiah anak-anak panti.
Seiring waktu, London merasa ingin selalu dekat dengan Jamie dan merasa jatuh cinta kepada
Jamie. Saat malam Natal tiba, mereka berdua berencana merayakan Natal di Panti asuhan, saat
ii

itu Jamie berdandan bak malaikat dengan rambut tergerai persis saat memerankan malaikat pada
drama waktu itu. London memberikan suiter merah kepada Jamie yang dibeli dengan sisa uang
tabungannya. Saat itu London mengajak Jamie untuk makan malam bersama keluarga London
esok harinya. London juga mengajal Jamie ke restoran mewah atas usul Ibunya London, dan
mereka melakukan ciuman yang pertama.
Setelah semua kejadian tersebut selama seminggu terakhir London selalu bersama-sama Jamie,
walaupun ayah Jamie masih tak suka degan London. Hingga suatu hari setelah pulang dari
Cecil’s Diner London mengungkapkan rasa cintanya kepada Jamie, namun Jamie tak mau
menerima cinta itu karena Jamie sedang mengidap leokimia, penyakit tersebut tak dapat
disembuhkan pada saat itu dan terus menggerogoti kesehatan Jamie. Hingga Jamie tak sanggup

lagi berjalan dan melakikan aktifitasnya.
Pada suatu saat dimana Jamie sedang mengalami kritis, keluarga London membawanya kerumah
sakit. Karena ibu London tak sanggup melihat putranya ikut merasakan sakit saat Jamie
mengalami rasa sakitnya yang semakin parah, walaupun kebaikan itu sempat ditolak oleh
Hegbert karena rasa bencinya kepada keluarga Carter. Selama Jamie sakit London hamper tidak
beranjak dari samping Jamie, menjadi lebih mengenal Tuhan dan membaca Alkitab. Setelah
dibawa ke rumah sakit, London merencakan sesuatu untuk membahagiakan Jamie dan
mewujudkan impian Jamie. Walaupun tanpa ijin dari hagbert dan kedua orang tua London,
London bersikeras melamar Jamie dan menikahi pada usia 17 tahun. Pernikahan itu dihadiri oleh
hampir seluruh penduduk kota Carolina seperti yang diharapkan oleh Jamie.
Akhirnya Jamie meinggal setelah London menikahinya, dan usaha London untuk
membahagiakan Jamie, dan mewujudkan impian Jamie menjadi terlaksana.

ii

3.

IDENTIFIKASI TITIK MIRIP

a. ALUR

Alur merupakan rangkaian yang direka dan dijalin dengan seksama dan menggerakan jalan cerita
melalui kerumitan kearah klimaks dan penyelesaian. Sebenarnya alur dalam novel A Walk to
Remember dan Surat Kecil Untuk Tuhan tidak sama, dimana novel A Walk to Remember
mempunyai alur mundur dan dalam Surat Kecil Untuk Tuhan beralur maju. Namun perbedaan
tersebut tidak begitu mencolok, karena begitu rapihnya Nicholas Sparks menyusun peristiwa
demi peristiwa sehingga peristiwa yang tertulis begitu runtut seperti novel yang beralur maju.
Peristiwa yang menandakan novel tersebut beralur mundur terdapat dalam kutipan berikut:
“Meskipun aku yang paling terlibat di dalamnya saat itu. Aku berusia 57 tahun sekarang, namun
aku masih bisa mengingat semua yang terjadi di tahun itu dengan mendetail. (A Walk to
Remember: 1)
“Aku sama sekali tidak berencana untuk mengambil pelajaran drama tahun itu. Sungguh! Tapi
pilihannya cuma itu atau kimia II.
(A Walk to Remember: 30)
Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa novel Surat Kecil Untuk Tuhan beralurkan maju,
berikut cuplikan peristiwanya.
“Hm.. di hari ini! Saatnya Aku ceritakan tentang bagian dari istana kami. Sejak kecil Aku
mempunyai hobby menyanyi dan modeling. Gak percaya? Silakan saja lihat koleksi kamarku.
Bukan sombong ya. Surat Kecil untuk Tuhan: 3)
“Dua bulan berlalu sejak pencarian pengobatan tradisional yang kulalui. Tiba akhirnya di
pencarian terakhir yang bisa kami lakukan. Sebuah informasi seorang Haji yang dapat

melenyapkan segala penyakit kami datangin. Letaknya di sebuah Pesantren di Sukabumi.
”(Surat Kecil untuk Tuhan: 36)
Kesamaan alur cerita dalam dua novel ini adalah kedua tokoh yang masih sama-sama sedang
bersekolah misalnya dapat kita lihat pada:
“Sekarang Aku duduk di bangku kelas 1 SLTP Al-Kamar. Aku baru menginjak sekolah ini saat
aku masuk pertengahan semester.”(Surat Kecil untuk Tuhan: 5)
ii

“Jamie Sullivan duduk di kelas 3 SMU, sama seperti aku, dan ia sudah terpilih untuk berperan
sebagai malaikat—orang lain jelas tak punya peluang untuk peran itu. (A walk to Remember: 25)
Dan kesamaan yang lain terdapat pada tokoh Jamie Sullivan dalam A Walk to Remember dan
Keke pada Surat Kecil Untuk Tuhan yang sama-sama telah ditinggalkan ibu dan hidup bersama
ayah, peristiwa tersebut dapat kita lihat pada:
“Ia berusia empat puluh tiga tahun ketika menikah, dan berusia lima puluh lima tahun ketika
putrinya, Jamie Sullivan, lahir. Istrinya, yang bertubuh mungil dan lebih muda dua puluh tahun
daripada Hegbert, mengalami enam kali keguguran sebelum Jamie lahir dan akhirnya meninggal
dalam persalinan, membuat Hegbert terpaksa membesarkan putrinya seorang diri.” (A Walk to
Remember: 45)
Keluarga kami keluarga yang bahagia, walau Ibu dan Ayah telah bercerai namun hubungan
masih terjalin dengan baik. Aku dan kedua kakakku tinggal bersama Ayah.”

(Surat Kecil Untuk Tuhan: 1)
Tokoh Jamie dan Keke pun mempunyai sakit yang sama mematikan, peristiwa itu terdapat
dalam:
“Kau tidak mungkin bisa jatuh cinta padaku, Landon,” ujarnya dengan mata merah dan sembap.
“Kita masih bisa berteman, kita masih bisa saling bertemu… tapi kau tidak bisa mencintaiku.”
“Kenapa tidak?” kata Jamie perlahan, “aku amat sakit, Landon.”
Konsep itu betul-betul asing sekali bagiku, sehingga aku tidak dapat memahami apa yang sedang
dikatakannya padaku.
“Lalu kenapa? Paling-paling kau hanya butuh beberapa hari…”
Senyum sedih membayang di wajahnya, dan saat itulah aku tahu apa sebetulnya yang ingin
disampaikannya padaku. Matanya terus menatapku saat ia akhirnya mengucapkan kata-kata yang
membuat jiwaku beku.
“Aku sedang sekarat, Landon.”
(A Walk to Remember:150)
Sedang dalam novel Surat Kecil untuk Ayah dapat kita lihat pada:
”Mohon Pak Jody kuat mendengar semua ini !” jelas Prof. Lukman
yang mulai membuat Ayah sedikit takut.
”Ada apa dengan putri saya Prof?” tanya Ayah.
”Putri Bapak terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma..!!”
”Hah.. rabdo...” ujar Ayah kesulitan mengulang.
”Penyakit ini secara luas dikatakan tergolong Kanker.!”
”Kanker......!?” Ayah terkejut.
(Suraat Kecil untuk Tuhan: 50)
ii

b. PENOKOHAN
Tokoh merupaka gambaran seseorang dalam mengalami peristiwa atau berbagai cerita yang
terjadi pada novel. Setiap tokoh biasanya memiliki sifat tertentu dan berbeda, dan merupakan
satu kesatuan sehingga sebuah novel dapat terlihat lebih menarik melalui permainan-permainan
sifat tokoh yang dihadirkan dalam berbagai peristiwa. Seperti halnya denga kedua novel ini,
tokoh yang dimunculkan adalah kegigihan seorang terhadap kenyataan putusan bahwa tokoh
tersebut mengidap penyakit yang mematikan dan kehidupannya tidak akan lama lagi.
Banyak sekali tokoh yang sama antara novel A Walk to Remember dan Surat Kecil untuk Tuhan,
antara lain Jamie dan Keke yang sama-sama mengidap penyakit kanker. London dan Andi
pemuda yang mencintai dengan tulus. Hagbert Sullivan dan Pak Jody orang tua tunggal yang
harus merelakan buah hatinya meninggal karena kanker.
Kesamaan tokoh Jamie dan Keke dapat kita lihat pada cuplikan novel dibawah ini:
“Itu tidak berarti bahwa Jamie tidak menarik—jangan salah sangka. Ia sama sekali tidak jelek
atau semacamnya.” (A Walk to Remember: 30)
“Tapi itu kan waktu kecil, sekarang Aku sibuk dengan sekolah saja kok! Masih terbayang
oleh Aku, ketika Aku beberapa kali menjadi juara model di beberapa kejuaraan dan Aku juga
sempat membuat album cilik.” (Surat Kecil untuk Tuhan: 3)
“Jamie ternyata mengindap leukemia. Ia sudah mengetahuinya sejak musim panas lalu.
Pada saat ia mengungkapkannya kepadaku, aku merasa darah terkuras dari wajahku dan berbagai
bayangan aneh melintas dalam benakku.” (A Walk to Remember: 190)

”Saya minta maaf untuk mengatakan kalau penyakit kanker pada putri anda adalah kanker paling
ganas dalam tingkatan kanker. Kanker ini masuk stadium 3 dan perkembangannya hanya lima
hari. Dan ini adalah kasus pertama dalam hidup saya melihat kejadian pada putri Anda. Biasanya
kanker ini hanya menyerang anak di bawah usia 3 tahun atau usia lanjut.!” (Surat Kecil untuk
Tuhan: 50)
Kesamaan tokoh London dan Andi pemuda yang harus mengikhlaskan kekasihnya meninggal
karena penyakit kanker. Kesamaan itu dapat kita lihat pada penggalan peristiwa berikut:
“Ia menatapku dengan sedih kemudian merangkulku. “Kau benar-benar mencintainya, ya?” tanya
ibuku.
“Dengan segenap hatiku.”( percakapan London dengan Ibunya dalam A Walk to remember: 200)
ii

“Namun saat ini dia datang padaku dengan senyum dan berkata, ”Keke. Aku tahu kamu marah
terhadap keadaan! Tapi bukankan menyiksa diri seperti ini bukanlah Keke yang sesungguhnya!
Keke yang sesungguhnya adalah orang yang ku cintai dan tabah. Keke yang ku cintai adalah
putri yang selalu tersenyum dan riang dalam keadaan apapun!” ungkapnya (Surat Kecil Untuk
Tuhan:60)
Dan kesamaan tokoh Hegbert Sullivan dan Pak Jody adalah sama-sama orang tua tunggal dan
sangat mencintai anaknya, hal itu dapat dilihat dari cuplikan peristiwa berikut:
“aku dapat merasakan bahwa Hegbert sungguh-sungguh mencintai putrinya dan tidak segan
untuk memperlihatkan perasaannya.” (A Walk to Remember:37)
“Ia berusia empat puluh tiga tahun ketika menikah, dan berusia lima puluh lima tahun ketika
putrinya, Jamie Sullivan, lahir. Istrinya, yang bertubuh mungil dan lebih muda dua puluh tahun
daripada Hegbert, mengalami enam kali keguguran sebelum Jamie lahir dan akhirnya meninggal
dalam persalinan, membuat Hegbert terpaksa membesarkan putrinya seorang diri.” (A Walk to
Remember: 45)
“Keluarga kami keluarga yang bahagia, walau Ibu dan Ayah telah bercerai namun hubungan
masih terjalin dengan baik. Aku dan kedua kakakku tinggal bersama Ayah.”
(Surat Kecil Untuk Tuhan: 1)
“Aku tak mengerti apa yang terjadi. Namun saat itu juga Ayah berlutut mengikutin tinggi
badanku. Dia memandangku dengan wajahnya kemudian ia mulai memelukku. Aku merasa malu
saat itu ketika suster mulai tersenyum melihat tingkah ayahku yang tak biasa.” (Surat Kecil
Untuk Tuhan: 51)
c. TEMA
Tema cerita yang terdapat pada kedua novel ini sama yatiu keikhlasan dan perjuangan seorang
dalam menghadapi penyakit yang mematikan. Meskipun terjadi perbedaan kepercayaan yang
terdapat dalam kedua novel tersebut, yaitu A Walk to Remember dengan agama Kristen dan
Alkitab Injil sebagai kitab sucinya dan Surat Kecil Untuk Tuhan dengan agama Islam dan kitab
suci Al-Quran, namun penulis sama-sama mengkarakterkan bahwa tokoh-tokoh dalam novel
tersebut mempunyai keyakinan yang sangat tinggi.

ii

d. LATAR
Latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana lakuan yang terjadi dalam karya
sastra. Latar tempat pada kedua novel ini berbeda, pada novel A Walk to Remember terjadi pada
Negara bagian amerika serikat yaitu di Carolina dimana di bagian-bagian tertentu dari kota
tersebut terdapat tempat yang indah dan menakjubkan. Sementara itu pada novel Surat Kecil
Untuk Tuhan, latar tempatnya terjadi di Jakarata, namun dalam novel tersebut juga digambarkan
kota Bandung dengan keindahannya, puncak yang indah dan begitu asri dan salah satu sudut
Negara Singapura.
“aku dan Jamie sedang berdiri di Dermaga Iron Steamer, Pantai Pine Knoll. Untuk sampai di
sana, kami harus menyeberangi jembatan yang membentang melintasi Terusan Antarpantai dan
melewati jalan kecil di pulau itu.” (A Walk to Remember: 150)
Aku hanya terdiam memperhatikan keindahan alam luar biasa pada tanah airku. Puji syukur
kupanjatkan pada Tuhan. Aku bisa merasakan keindahan alam yang luar biasa di bumi pertiwiku.
Aku tidak ingin melewatin pemandangan ini. Sekitar pukul satu siang. Kami sudah keluar dari
tol Pasteur dan masuk ke kota Bandung.(Surat Kecil Untuk Tuhan:176)
Latar waktu yang hampir sama terjadi pada saat kedua novel tersebut menggambarkan suasan
hari raya, perbedaanya di novel A Walk to Remember adalah hari Natal dan pada Novel Surat
Kecil Untuk Tuhan adalah Idul Fitri.
“Di tengah-tengah ruangan itu aku melihat sebuah pohon yang besar, didekorasi dengan kertas
mengilap dan lampu-lampu berwarna serta ratusan ornamen buatan tangan. Di bawah pohon,
tersebar ke seluruh penjuru, tampak hadiah-hadiah yang dibungkus dalam berbagai ukuran dan
bentuk.” (A Walk to Remember: 167)
“Hujan rintik terdengar ringan di telingaku, Aku terbangun. Baru saja Aku melewati hari Idul
Fitri. Acara penuh dengan hikmah. Aku senang karena bisa melewatin puasa tahun ini dengan
baik.” (Surat Kecil Untuk Tuhan:189)

ii

4.

PENAFSIRAN PERBANDINGAN

Penafsiran adalah upaya penjelasan dalam menyikapi tanda-tanda kemiripan dianatara kedua
novel tersebut. Melihat dari identifikasi novel tersebut, dapat dikatakan bahwa kedua novel
tersebut banyak memiliki kemiripan. Data menunjujkan tahun terbit novel A Walk to Remember
diterbitkan pada tahun 1998, dan Surat Kecil Untuk Tuhan diterbitkan pada tahun 2008. Agnes
Danovar penulis novel Surat Kecil Untuk Tuhan mungkin saja mengalami kontak dengan
Nicholas Sparks yang menulis A Walk to Remember, karena kedua penulis tersebut sama-sama
masih hidup. Namun identifikasi tersebut belum dapat menunjukan bahwa salah satu novel
tersebut saling mempengaruhi. Akan tetapi melihat sumber data lain menyatakan bahwa novel
Surat Kecil Untuk Tuhan merupakan novel berdasarkan kisah nyata, maka dapat disimpulkan
dengan jelas bahwa tidak terdapat saling pengaruh antara novel satu dengan yang lain.
5.

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan:
a.

Rangkaian peristiwa yang membangun alur dalam kedua novel tersebut terdapat kemiripan

b.

Latar tempat yang membangun novel tersebut mempunyai kemiripan yaitu kejadian dalam
peristiwa tersebut banyak terdapat di sekolah dan dirumah, serta menyebutkan tempattempat indah. Jika pada A Walk to Remember menceritakan keindahan di sekitar pantai dan
sungai, dan Surat Kecil Untuk Tuhan menceritakan keindahan alam daerah Puncak dan
Bandung.
Latar waktu pun terdapat kemiripan, jika pada A Walk to Remember berkisah tentang suka
dan haru pada saat malam natal, maka pada Surat Kecil Untuk Tuhan mengisahkan suasana
ceria dan haru saat Idul Fitri.

c.

Berdasarkan data dan identifikasi, kedua novel tersebut tidak saling mempengaruhi

DAFTAR PUSTAKA
ii

Saprk, Nicholas. 1998. A Walk to Remember. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Danovar, Agnes. 2008. Surat Kecil Untuk Tuhan. Jakarta: Inandra Published

ii

ii

ii

SASTRA PERBANDINGAN

A WALK TO REMEMBER
DAN
SURAT KECIL UNTUK TUHAN
Penulis:
WAHIDIN
10 131 0011

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP PGRI) METRO

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan kemudahan bagi hambanya dalam
menyelesaikan penulisan perbandingan novel ini. Karena tanpa rahmat-Nya mungkin saya tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Perbandingan novel ini dibuat dengan tujuan sebagai bahan belajar bersama dan sebagai bahan
informasi dalam Mata Kuliah Sastra Perbandingan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Mahakim Siregar, M.Pd. Dosen pengampu Mata
Kuliah Sastra Perbandingan.
Semoga Perbandingan Novel ini dapat memberikan wawasan kepada kita tentang Sastra
Perbandingan, terkhusus pada perbandingan novel.
Penulis menyadari bahwa perbandingan novel ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mohon atas saran dan nasihatnya, serta masukan untuk kemajuan bersama.
Terima kasih

Metro, 15 Juni 2013
Penulis

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

i

Daftar Isi

ii

1. Latar Belakang
2. Deskripsi Novel
2.a. Deskripsi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan
2.b. Deskripsi Novel A Walk to Remember

1
2
2
4

3. Identivikasi Titik Mirip.................................................................................. 7
a. ALUR....................................................................................................... 7
b. PENOKOHAN......................................................................................... 9
c. TEMA...................................................................................................... 10
d. LATAR..................................................................................................... 11
4. PENAFSIRAN PERBANDINGAN............................................................... 12
5. PENUTUP...................................................................................................... 12

Daftar Pustaka

ii