Analisis dan Implementasi SCM perusahaan

MANAJEMEN RANTAI PASOK DALAM
LAYANAN TIK
“ Analisis Perusahaan Samsung Electronics Co., Ltd. ”

Oleh :
Muhammad Farid

TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2017

I.

Company Profile

Samsung Electronics Co., Ltd. adalah perusahaan pembuat perangkat elektronika terbesar
di dunia, dan berkantor pusat di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan. Samsung
Electronics dibentuk pada 1969 di Daegu, Korea Selatan dengan nama Samsung Electric
Industries yang pada mulanya memproduksi perangkat elektronik seperti TV, kalkulator,
kulkas, pendingin ruangan dan mesin cuci. Pada 1981, perusahaan ini telah memproduksi
lebih dari 10 juta TV hitam-putih. Pada 1988, perusahaan ini bergabung dengan Samsung


Semiconductor & Communications. Perusahaan ini adalah perusahaan Korea Selatan yang
terbesar dan merupakan ikon dari Samsung Group, yang merupakan konglomerasi terbesar di
Korea Selatan.
Samsung Electronics adalah pemimpin pangsa pasar di dunia untuk lebih dari 60 produk,
diantaranya adalah :
1. Semikonduktor
 DRAM
 SDRAM
 Flash Memory
 Hard Drive
2. Penampil Digital
 LCD
 Plasma
 OLED
3. Perangkat elektronik
 TV
 Pemutar DVD
 Pemutar Blu-ray
 Home cinema

 set-top box
 Proyektor
4. Perangkat bergerak
 Handphone
 Pemutar MP3
 Kamera Digital
 Camcorder
5. Perangkat komputer
 Monitor
 Laptop
 UMPC
 Drive CD dan DVD
 Printer laser
 Faksimil
6. Perangkat rumah tangga
 Kulkas
 Mesin cuci
 Microwave
 Pemanas Air
 Oven

 Penyedot debu
 Pendingin ruangan

VISI dan MISI
Visi :
"Inspire the World, Create the Future."
Misi :
“To inspire the world with innovative technologies, product, and designs that enrich People’s
lives and contribute to a socially responsible, sustainable future.”

II.

Introduction Supply Chain Samsung

Rantai pasokan Samsung mencakup lebih dari 2.700 pemasok di berbagai industri di
seluruh dunia. Dalam rangka membangun rantai pasokan yang berkelanjutan dan ekosistem
bisnis yang kompetitif, Samsung mengejar strategi manajemen rantai pasokan dengan
mengikuti visi, misi dan filosofi.
Samsung mendukung semua pemasok sehingga mereka dapat mematuhi kode etik sebagai
pemasok dan mengoperasikan bisnis mereka berdasarkan hukum yang berlaku dan standar

internasional. Samsung mengelola risiko dengan menilai lingkungan kerja mereka, termasuk
aspek keberlanjutan seperti lingkungan dan hak asasi manusia. Samsung mengejar penguatan
daya saing bersama dan pertumbuhan melalui dukungan yang terus menerus bagi pemasok.
Samsung juga melarang penggunaan mineral tidak etis ditambang untuk produk samsung dan
setia melakukan kegiatan secara keseluruhan untuk tujuan ini. Samsung melakukan yang
terbaik untuk memahami kebutuhan pelanggan, gaya hidup, dan perubahan perilaku.
Samsung juga mendengarkan saran dari pelanggan dan mitra dan mencerminkan mereka
dalam kegiatan bisninsnya, terutama untuk meningkatkan produk dan layanan kami.
Samsung mengelola rantai pasokan berdasarkan kebijakan yang adil dan transparan.
Kebijakan ini dijelaskan secara lebih rinci dalam kode etik pengadaan, kode etik supplier, dan

sistem pengadaan. Selain itu, untuk meminimalkan dan mengatasi berbagai risiko yang bisa
terjadi dalam rantai pasokan, Samsung mendefinisikan risiko dan mengoperasikan sistem
manajemen yang terintegrasi. Terakhir, Samsung secara aktif mendukung pemasok sehingga
mereka dapat terus tumbuh karena kami melakukan berbagai inisiatif kerjasama win-win
untuk membangun menengah dan jangka panjang kemitraan dengan mereka.

III. Strategic Fit
Identify the Needs of the Customer Segment being Served
Pada era modern ini konsumen membutuhkan teknologi yang semakain canggih dalam

membantu menjalankan berbagai aktifitas sehari hari. Oleh karena itu, PT Samsung
Electronics menyediakan bermacam produk elektronik sesuai kebutuhan saat ini dan
mengembangkan ke teknologi masa depan.
Quantity of Product of Needed in each lot
Samsung Electronics, pada tahun 2017 akan mengurangi produksi pada smartphone
dikarenakan persaingan pasar yang masuk yaitu produk Apple dengan iPhone. Pengurangan
produksi pada smartphone Samsung seca otomatis akan mengurangi jumlah produksi massal
pada Samsung Electronics.
Response Time Customers Will Tolerate
PT. Samsung Electronics memiliki pabrik produksi sendiri yang terletak di kota-kota besar
yang dapat menjangkau semua wilayah dengan lebih cepat sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk menyalurkan hasil produksi kepada distributor dan konsumen dapat lebih cepat dan
relative tepat waktu.

Variety of Product Needed
Samsung menciptakan produk dengan kualitas tinggi dan bermacam-macam sehingga
menjangkau seluruh segmen. Produk-produk tersebut yaitu :
DRAM, SRAM, Flash memory, mobile phones, TFT-LCDs, Computer monitors, Big-screen
TVs, VCRs, DVD players, MP3 players, dan lain-lain.
Service Level Required

PT Samsung Electronicsmemberikan pelayanan dengan menyediakan Service Center yang
lengkap dan terlatih untuk setiap negara sehingga memudahkan customer dalam menanyakan
atau meminta bantuan terkait produk Samsung.
Price of the Products
Produk yang ditawarkan Samsung ditetapkan sesuai pada biaya dan tingkat kualitas produk
yang berbeda-beda untuk setiap produknya.
Desire Rate of Innovation in the Product
Dengan produk yang Samsung miliki saat ini, PT Samsung Electronics mencoba
mengembangkan beberapa produk yang sudah dimiliki, dilihat dari produk smartphone a5
2015 dikembangkan dengan ditambah fitur fitur menarik dan mengupdate spesifikasi yang
dimilikinya menjadi Samsung a5 2016, a5 2017.

IV.

Supply chain drivers and obstacle

Drivers of supply chain performance


facilities : perusahaan Samsung sendiri berasal dari negara koreaTaegu, kantor pusat

Samsung sendiri berada di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan, gudang
perusaahn Samsung tentu nya berada di Seoul Korea Selatan setelah tahap finishing
dan packing akan dikirm ke bebrapa Negara yang menjadi konsumen Samsung untuk
di Indonesia sendiri gudang Perusahaan Samsung berada di Jababeka Raya. Setiap
tahun PT. Samsung Indonesia memproduksi 14,4 juta unit pertahun.
Prosedur penyimpanan persediaan barang digudang Samsung yaitu sebagai berikut.
1. Pihak Gudang. Persediaan barang dagang Samsung disimpan dalam
gudang Samsung. Dalam pengaturan penyimpanan, barang dagang
Samsung disimpan berdasarkan jenis persediaan barang dagang secara
teratur dengan tipenya masing-masing. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah

dalam

mengontrol

barang

dagangan.


Prosedur

penyimpanan barang dagang Samsung dilakukan dengan cara mencatat
barang masuk serta barang keluar secara manual menggunakan kartu stok
dan juga secara terkomputerisasi menggunakan software.
2. Branch Controller Setiap 6 bulan sekali pihak gudang dengan pihak BC
akan melakukan stok opname untuk semua jenis barang yang ada
digudang. Hal ini dilakukan untuk mencocokkan data dalam sistem dengan

fisik barang yang ada di gudang dalam menunjang pengendalian internal
atas barang persediaan dagangan yang ada.


Inventory : untuk memanajemeni persedian barang perusahaan Samsung tentunya
akan menggunakan 6 tahapan.
o Pengelolaan Gudang Penyimpanan
o Menyusun Standard Operational Procedure (SOP) yang Efektif dan Efisien
o Perawatan Persediaan
o Selalu melakukan Stock Opnam
o Pengecekan Persediaan Secara Berkala

o Penyimpanan Persediaan yang Teratur dalam Pengelompokan



Information

Peran informasi disini sangat penting bagi perusahaan karena untuk mempermudah
berlangsungnya perusahaan baik jangka pendek atau pun jangka panjang agar semakin
berkembang, seperti yang kita ketahui jantung supply chain management adalah informasi
dan ada beberapa karakteristik informasi antara lain ( accurate, accessible in a timely manner,
the right kind, providers supply chain visibility ). Contoh ketika barang yang berada dalam
PO di setiap kota kosong maka akan langsung menghubungi pusat, ataupun dalam
mendengarkan kritik dan saran setiap konsumen.


Sourcing

Untuk mencari bahan baku perusahaan Samsung sendiri mencari bahan baku yang tentunya
sangat rendah guna menekan biaya dalam produksi.



Pricing

Untuk harga Samsung lebih menekankan pada kualitas produk. Sehingga penentuan harga
ditetapkan berdasarkan pada tingkat kualitas masing-masing produk tersebut.
A framework for structure drivers

Sumber: Chopra Sunil

V.

Transportation in Supply Chain Management
Samsung adalah memproduksi berbagai konsumen dan peralatan elektronik industri

dan produk-produk seperti semikonduktor, komputer pribadi, peripheral, monitor, televisi,
dan peralatan rumah tangga termasuk AC dan oven microwave. Perusahaan juga
memproduksi sistem jaringan akses internet dan peralatan telekomunikasi termasuk ponsel.
Dalam pendistribusian alat ini Samsung menggunakan tranportasi yaitu TruckLoad untuk
pengiriman produk, instalansi, pengumpulan, penyimpanan, pembongkar ke CDC (Central
Distribution Center) Negara atau wilayah yang akan dikirimi barang-barang dari Samsung

tersebut, setelah berada di CDC pendistribusian menggunakan Less Than Truckload untuk
dikirim ke toko-toko atau konsumen. Layanan transportasi dan pendistribusian produk
Samsung ini kepada agen untuk 58 pusat distribusi internasional. Dengan menggunakan
sistem G-TMS untuk perancangan transportasi diharapakan dapat memberikan kepuasan
pelanggan dan berlangsung secara optimal dan sistem WMS untuk memaksimalkan efisiensi
penyimpanan dalam gudang. Dengan kedua sistem ini dapat memberikan manfaat bagi
Samsung

untuk

pendistribusian

stok

produk

yang

habis

di

gudang.

(https://selc.co.kr/eng/intro.jsp) and (2016-samsung-sustainability-report-eng). Perusahaan
Samsung menghabiskan 3,733,045 milions untuk transportasi ke seluruh dunia. (2016samsung-sustainability-report-eng).
Transportasi TruckLoad yang digunakan Samsung.

Analisis Transportasi Samsung pada Supply Chain Management :
Samsung menggunakan transportasi TruckLoad dan Less Than Truckload untuk
pendistribusian barang. Dimana TruckLoad adalah pengiriman barang denga jumlah yang
besar dan jarak tempuh yang panjang dengan kapasitas lebih dari 17,5 -20 tons. Sedangkan
Less Than Truckload adalah pengoprasiannya bergantung pada kapasitas yang diangkut dan
jarak tempuh, pengiriman barang yang melayani banyak konsumen dengan permintaan yang
sedikit sehingga bisa masuk langsung pengirimannya ke toko-toko atau konsumen. Dengan
demikian Samsung menggunakan 2 metode transportasi ini karena dapat mempermudah
perusahaan dalam mengirimkan barang dari CDC hingga ke konsumen. Dalam analisis
design options for a transportation netwok Samsung menggunakan all shipments via central
DC karena barang yang belum terbeli akan disimpan digudang. DC Samsung sudah tersebar
di seluruh dunia. Dengan ini Samsung dapat menyimpan barang yang sudah siap di jual
belikan hingga sampai ke tangan konsumen.

VI. Sourcing Decision dalam SCM
Sourcing Decision Making Criteria
Untuk sumber spesifik produk mobile, berlawanan dengan pengembangan produk, saat
ini preferensinya adalah perusahaan berbasis Cina. Tidak seperti semikonduktor, kebanyakan
dari afiliasi komponen ponsel Samsung yaitu berbasis di Cina. Rute mudah untuk menjadi
pemasok adalah untuk bekerja sama dengan R&D Samsung. Menjadi pemasok untuk produk
yang sudah ada lebih sulit, dan otomatis jika ingin menjadi pemasok maka harus berurusan
dengan divisi usaha Samsung itu sendiri. Kriteria pengambilan keputusan untuk pemasok
kendaraan mobile dan terhubung (berlawanan dengan mitra-mitra R&D) tidak sangat
bervariasi dari satu divisi produk ke divisi produk lainnya di Samsung. Umumnya, Samsung
mengharuskan vendor untuk menjamin tiga kondisi, yaitu:




Kegiatan VE / VA (Value Added Engineering),
kualitas yang sangat baik dan tanggal pengiriman, dan
harga yang kompetitif.

Integrated Procurement System
Pada bulan Mei 2014, Samsung mendirikan sebuah sistem pengadaan terpadu untuk
digunakan di seluruh tempat kerja dan dengan pemasok di seluruh dunia disebut Global
Supplier Relationship Management (G-SRM). Sistem G-SRM ini memungkinkan perusahaan

untuk menganalisis rincian biaya, efisiensi biaya, dan kondisi pengadaan dari pemasok
masing-masing daerah dengan cara multilateral untuk 100 persen bagian yang dibeli. Selain
itu, Samsung secara interaktif berbagi informasi SCM yang diperlukan untuk perdagangan
dengan pemasok melalui sistem tersebut, dan menggunakan G-SRM untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan manajemen pemasok secara keseluruhan dan manajemen risiko rantai
pasokan. Selain itu, Samsung menambahkan fungsi manajemen lingkungan kerja yang
terintegrasi dengan sistem G-SRM sehingga pemasok dapat menggunakannya sebagai bagian
dari praktek manajemen internal mereka. Supplier Code of Conduct, Supplier Code of
Conduct Guide, dan Self-Assessment Checklist dibagi melalui G-SRM, sementara pemasok
aktif memanfaatkan G-SRM untuk meningkatkan lingkungan kerja mereka dengan
mendaftarkan tugas perbaikan dan status kegiatan peningkatan informasi menjadi tersedia.

Open Sourcing System
Samsung telah terus menjalankan program untuk menentukan mitra bisnis dengan
teknologi baru yang berorientasi pada masa depan dan ide-ide inovatif. Dalam kaitannya
dengan sejumlah Pusat Pengadaan Internasional (IPC) yang menilai masing-masing daerah
tren teknologi dan sumber pemasok baru di lokasi strategis di seluruh dunia, Samsung
mengoperasikan sebuah proses Open Sourcing yang memungkinkan setiap perusahaan
dengan teknologi kelas dunia dan biaya yang kompetitif untuk mengusulkan peluang bisnis
dengan Samsung. Perusahaan yang ingin melakukan bisnis dengan Samsung dapat membuat
proposal melalui situs portal pengadaan (www.secbuy.com) di Sistem G-SRM Samsung
untuk kemudian Samsung akan memeriksa pengajuan tawaran mereka. Sebagai hasil dari
saluran pengadaan ini, total 900 proposal telah ditinjau pada tahun 2015, dengan 45 kasus
diadopsi untuk aplikasi untuk berbagai line-up produk Samsung.
Risk Management
Supplier Risk
Samsung telah mengoperasikan proses dan sistem yang diperlukan untuk mengambil
langkah-langkah lebih lanjut dan untuk mengatasi potensi risiko terkait pemasok dalam rantai
pasokan. Dengan memantau status keuangan dari pemasok, kepatuhan secara teratur dengan
hak asasi manusia & tenaga kerja, serta lingkungan & peraturan keselamatan, manajemen
mineral konflik, sesuai dengan pembatasan bahan strategis, dan penggunaan bahan non-

berbahaya, Samsung mencegah dan mengelola faktor risiko terlebih dahulu dengan
menggunakan in-house system Samsung.
Procurement Process Risk
Tujuan utama Samsung di area ini adalah untuk benar-benar memberantas korupsi,
mismanagement, dan setiap pelanggaran peraturan yang bisa dan mungkin terjadi selama
proses pengadaan. Proses bisnis abnormal yang berkaitan dengan korupsi dan
mismanagement

terus dicegah secara fundamental melalui sistem Samsung, sementara

semua kegiatan bisnis Samsung ditangani dengan transparansi penuh. Selain itu, Samsung
juga melakukan inspeksi rutin di tempat dan memantau untuk memeriksa kepatuhan terhadap
peraturan dan mengenai perdagangan yang adil dan subkontrak.

VII. Information Technology
Sistem TI memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam pencarian, penyimpanan,
dan penyebaran informasi melalui database sebagai media penyimpanan yang dapat diakses
secara real-time. Dalam kaitannya pada proses operasional khususnya bidang rantai pasokan,
informasi yang ada akan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan sehingga hasil
yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan menghasilkan optimalisasi terhadap proses
yang dilakukan. Penggunaan teknologi informasi secara efektif dapat mendukung kesuksesan
reantai pasokan.
Perusahaan mengelola resiko rantai pasok melalui G-ERP dan G-SCM sehingga dapat
mengontrol resiko perusahaan secara menyeluruh dan mencegah berbagai faktor resiko
menggunakan sistem self-assessment melalui pembentukan berbagai sistem sepeti G-EHS
dan G-SRM. Samsung mendirikan G-SRM sebagai sebuah sistem pengadaan terpadu untuk
digunakan seluruh tempat dengan para supplier di seluruh dunia. Sistem G-SRM ini
memungkinkan untuk menganalisis biaya rinci, efisiensi biaya, dan kondisi pengadaan dari
pemasok masing-masing daerah dengan cara multilateral. Juga dapat secara interaktif berbagi
informasi SCM yang diperlukan untuk perdagangan dengan pemasok melalui sistem yang
sama, dan menggunakan G-SRM untuk pekerjaan yang berhubungan dengan manajemen
pemasok secara keseluruhan dan manajemen risiko rantai pasokan. Selain itu, fungsi
manajemen lingkungan kerja yang terintegrasi dengan sistem G-SRM sehingga pemasok
dapat menggunakannya sebagai bagian dari praktek manajemen internal mereka.

Dengan adanya berbagai sistem yang mendukung proses operasional rantai pasok
dapat mendukung monitoring rantai pasok secara global mulai dari pengembangan,
pengadaan, produksi, logistis, penjualan, pelayanan, mendeteksi perubahan pasar dan situasi
yang abnormal sehingga meminimalisir resiko manajemen rantai pasok perusahaan.
Green Information System
Green Management Information System mendukung kinerja perusahaan melalui
sistematisasi informasi yang relevan, dan meningkatkan daya saing dan mendukung
penggunaan strategis. Sistem ini memaksimalkan efisiensi melalui standarisasi lingkungan
dan keselamatan kerja.

EDI Implementation
Penerapan EDI system dalam perusahaan bertujuan untuk mengintegrasikan dengan
sistem ERP mitra dalam rangka sinkronisasi data penjualan dan data saham antar sistem ERP.
Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk menerapkan metodologi bridging untuk
memastikan semua sistem dapat terintegrasi dengan satu sama lain melalui saluran EDI.
Selain itu juga memastikan data yang tidak lengkap atau tidak akurat yang akan
menyebabkan masalah besar untuk rantai pasokan. Seluruh dealer Samsung yang telah
terintegrasi dengan sistem EDI secara otomatis telah teringrasi dengan sistem Samsung DMS.

VIII. Coordination In Supply Chain Management
Koordinasi merupakan salah satu hal yang penting dalam proses rantai pasokan.
Koordinasi yang tidak baik dapat menimbulkan adanya kesalahan informasi yang berakibat
fatal bagi perusahaan. Terlebih lagi jika berhubungan dengan pihak luar yang membutuhkan
koordinasi secara baik sehingga pihak luar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan baik itu
dalam permintaan raw material maupun fasilitas pendukung seperti transportasi dan lain
sebagainya. Jika tidak ada koordinasi yang baik antar kedua belah pihak tentu akan
menimbulkan kerugian satu sama lain.
Untuk meminimalisir adanya miskoordinasi yang terjadi, perusahaan Samsung
memanfaatkan EDI system sebagai salah satu tools yang membantu proses komunikasi
kepada para partners, supplier, retailer, dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan
perusahaan. Samsung berhubungan dengan para mitranya melalui Value Added Network
(VAN) untuk memungkinkan proses yang efisien dari faktur dan pesanan pembelian.

IX. Designing the Distribution Network dalam SCM
Jaringan distibusi yang digunakan oleh Perusahaan Samsung Electronics lebih
condong menggunakan model distribution storage with carrier delivery (Chopra dan Meindl,
2010). Model distribusi produk ini lebih bersifat top down dimana para produsen atau
manufaktur telah menunjukan keagenan ke distributor tertentu untuk memasarkan produknya
ke daerah atau negara tertentu. Pola permintaan dari konsumen diteruskan ke distributor yang
dilanjutkan ke produsen. Setelah produk tersedia, produsen akan memberikan produknya ke
distributor untuk diberikan ke konsumen. Dalam hal ini biasanya distributor akan
melakukanfungsi penyimpanan storage bilamana produk mempunyai nilai yang tidak terlalu
signifikan baik ditinjau dari harga produk itu sendiri maupun biaya simpannya. Tetapi untuk
produk yang cukup mahal dan biaya simpan juga memerlukan perlakuan khusus, maka fungsi
penyimpanan dilakukan oleh produsen misalnya kulkas, komputer, dan produk elektronik lain
yang diproduksi samsung.
Proses distribusi yang dilakukan setelah proses produksi yang bahan materialnya
diambil dari vendor atau supplier. Kemudian setelah proses produksi dilakukan di pabrik
produk akan dikirim ke Regional Distribution Center dan Branch Warehouse. Regional
Distribution Center merupakan tempat distribusi utama dimana produk akan di distribusikan
ke wilayah-wilayah lain yang jauh atau berbeda pulau. Sedangkan Branch Warehouse
digunakan sebagai pusat inventory untuk satu regional wilayah distribusi yang menyimpan
stock produk apabila ada permintaan dari dealer atau retailer. Setelah itu produk dari Branch
Warehouse dikirim ke Distributor, Direct Dealer dan Modern Retailer sesuai dengan jumlah

permintaan dan jenis produk yang dipesan. Terakhir konsumen dapat membeli produk
melalui retailer, Dealer resmi Samsung, dan Sub Dealer.

Sumber: Samsung.com

X. Network Design dalam SCM
A. Komponen dalam Desain Jaringan Distribusi


Variety: Terdapat 1000 tipe produk dari seluruh line-up produk Samsung yang
dapat didistribusikan: 400 tipe produk audio-video, 100 tipe produk home
appliances, 150 tipe produk AC, 50 tipe produk smart phone, dan 300 tipe produk
IT.



Value (€/Kg): rentang harga mula dari €13 untuk produk home appliances hingga
€1000 untuk produk smart phone.



Density (Kg/ m3 ¿ : berkisar dari 110 Kg/ m3

untuk produk home appliances

sampai 1200 Kg/ m3 untuk produk smart phone.


Risk of obsolescence: dari 3 bulan untuk produk smart phone hingga 1 tahun
untuk produk home appliances dan AC.



Contribution Margin: bervariasi tergantung tipe produknya, mulai dari 14% untuk
audio-video hingga 30% untuk smart phone.

B. Tingkat Layanan


Time cycle (order-delivery): 3-5 hari kerja ketika appointment tidak diminta.



Completeness (item fill rate): sulit untuk memasok 100% karena pesanan biasanya
multiproduk dalam keluarga produk yang sama, sehingga 95% dari kelengkapan
dipertimbangkan. Satu-satunya kasus dengan 100% adalah sesuai dengan ponsel
yang disampaikan langsung dari pabrikan ke pelanggan.



Returnability: karena arus balik tidak terlalu penting maka hanya sesuai dengan
hanya 1% dari total arus.

C. Karakteristik Design Network

.
Global Network Samsung

Menurut data dari Sustainability Report Samsung Electronics bahwa pada akhir tahun 2015
Samsung berhasil mempertahankan 199 pusat operasi global, meliputi manufaktur cabang,
penjualan cabang, pusat design, pusat penelitian, dan 15 kantor utama di seluruh dunia.
Penyebaran jaringan global dari bisnis Samsung Electronic ditunjukan pada gambar diatas,
dimana penyebarannya meliputi wilayah Eropa, Africa, Timur Tengah, CIS, Jepang, Korea,
Cina, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia Tenggara, dan Asia Barat Daya.
Salah satu contoh desain jaringan Samsung Electronic yaitu yang berada di Eropa.
Tiga pabrik di Eropa, terletak di Hongaria dan Slovakia, menghasilkan produk untuk audiovideo dan unit bisnis IT, sedangkan pabrik di Asia (Korea Selatan, China) memproduksi
smart phone, produk home appliances dan AC. Pabrik-pabrik tersebut sangat terspesialisasi
dan khusus dan gudang mereka mengelola hanya satu keluarga produk karena pelatihan
personil, keamanan produk dan pengelolaan aliran berbeda satu sama lain.
Logistik ditangani dengan cara yang unik di Samsung sehingga mencakup banyak
proses administrasi. Proses logistik Samsung lebih kompleks dari yang dijelaskan di dalam
model rantai nilai dasar biasa. Blok-blok bangunan inti untuk komponen ditambah dengan
gabungan dari komponen yang bersumber dari internal dan eksternal dikirim langsung ke
pabrik perakitan, baik dari Korea atau langsung ke pabrik luar negeri dengan Samsung
Electronics Logitech yang menangani logistik inbound dan outbound dan Samsung
melangkah lebih jauh dalam menangani pembayaran dan proses-proses dengan perusahaan
outsourcing dengan sangat baik dan efektif dengan sistem ERP global yang dikelola oleh
Samsung SDS.

XI.

Network Design In an Uncertain Environment

The Impact of Uncertainty on Network Design Decisions
Ada 80 perusahaan yang memasok operasi Samsung di Indonesia. Namun, kami
hanya bisa mengidentifikasi 28 di antaranya saat menulis ini. Dari 28 perusahaan, 22
perusahaan adalah perusahaan manufaktur peralatan elektronik (EMS) dan enam perusahaan
non-EMS, penanganan kemasan, manufaktur styrofoam, dan produksi buku manual. Dari 22
perusahaan EMS, 20 di antaranya merupakan perusahaan pemasok langsung dan dua sisanya
adalah perusahaan pemasok tidak langsung. Jumlah kendaraan yang digunakan setiap
produksi selalu berubah.
Pada 2012, Samsung menetapkan target penjualan di Indonesia sebesar US $ 1,5
miliar, dengan kontribusi penjualan terbesar diperkirakan berasal dari ponsel dan produk
tablet, serta produk elektronik rumah tangga. Sasaran Samsung Indonesia adalah
menyumbang setidaknya 1 persen dari pendapatan global Samsung dan menjadi kontributor
pendapatan terbesar kedua di kawasan Asia Tenggara. Pada 2011, penjualan Samsung di
Indonesia merupakan yang terbesar ketiga di Asia Tenggara, dan menyumbang sekitar 0,5
persen dari total pendapatan Samsung di seluruh dunia sebesar US $ 145,2 miliar. Pabrik
Samsung ini berhasil memperoleh keuntungan sebesar Rp.125 triliun (US $ 12,6 miliar) pada
tahun 2011.
(Sumber : http://www.amrc.org.hk/content/workers%E2%80%99-struggle-samsung-electronics-indonesia)

Evaluating Network Design Decisions Using Trees

Secara keseluruhan, 89 persen atau 25 perusahaan pemasok Samsung berlokasi di
Bekasi, dan 23 di antaranya berada di dalam enam kawasan industri terbesar di Cikarang,
wilayah Bekasi. Ada 12 perusahaan yang berada di Kawasan Industri Jababeka, enam
perusahaan di Kawasan Industri MM2100, tiga perusahaan di Kawasan Industri Internasional
Bekasi (BIIE), satu di Kawasan Industri Silicon Delta, satu di Kawasan Industri Techno
Boston dan satu di Hyundai Industrial Estate.
75 persen perusahaan pemasok ini berasal dari Korea Selatan dan semuanya berada di
Kawasan Industri Cikarang. Dari data ini, jelas bahwa Samsung memilih perusahaan
pemasok Korea yang berlokasi di Cikarang: Selain menjadi strategi atau sarana untuk
mengintegrasikan rantai pasokan secara efisien, ini juga merupakan hasil dari kebijakan yang
melarang impor langsung komponen elektronik. Dari semua ini, dapat disimpulkan bahwa
hampir semua komponen yang digunakan oleh Samsung dibuat oleh pemasok yang telah
mendirikan pabriknya di Indonesia. Dengan memusatkan jaringan rantai pasokan mereka di
wilayah Cikarang, Samsung secara efektif mengendalikan proses produksi. Rantai pasokan
terpadu ini juga telah mengurangi biaya transportasi dari satu lokasi produksi ke tempat
produksi lainnya.
Samsung juga telah mengembangkan strategi diversifikasi rantai pasokan. Ada
beberapa komponen serupa yang dipasok oleh beberapa pemasok secara bersamaan, seperti
PT. Samindo Electronic dan PT. Shibaura Shearing Indonesia yang memasok PCB utama
untuk produk TV. Begitu juga dengan PT. Wooin Indonesia, PT. Korean Star Industry, dan
PT. Samooin Indonesia memasok PCB utama untuk produk DVD untuk Samsung. Strategi ini
mengurangi ketergantungan Samsung pada pemasok tunggal, sekaligus untuk memastikan
daya saing di antara para pemasoknya.
Tidak semua perusahaan pemasok memiliki kekuatan tawar menawar yang sama
dengan Samsung karena mereka memiliki skala pesanan yang berbeda. Misalnya, perusahaan
seperti Samoin memiliki tingkat ketergantungan yang lebih kecil di Samsung dibandingkan
dengan Samindo, karena sebagian besar produksi Samoin ditujukan untuk ekspor langsung ke
perusahaan induknya di Korea (yang bukan anggota Grup Samsung). Hubungan kekuatan ini
memiliki dampak besar pada cara Samsung dapat mendikte dan menekan perusahaan
pemasoknya untuk menghancurkan aktivitas serikat pekerja.
(Sumber : http://www.amrc.org.hk/content/workers%E2%80%99-struggle-samsung-electronics-indonesia)

DAFTAR PUSTAKA
Chopra, Sunil dan Peter Meindl. 2010. Supply chain management: Strategy, planning, and
operations.
https://unstats.un.org/unsd/trade/events/2016/newyork-egm/
http://www.supplychainquarterly.com/news/20120828-gartner-says-samsung-has-the-bestsupply-chain-in-asia/
https://www.politesi.polimi.it/
http://www.supplychainopz.com/2013/09/7-supply-chain-transformations-samsung.html
http://www.samsung.com/
https://getright.com.my
https://id.wikipedia.org
(https://selc.co.kr/eng/intro.jsp)
2016-samsung-sustainability-report-eng
https://unstats.un.org/unsd/trade/events/2016/newyork-egm/
https://manufakturindo.com/company/detail/samsung-electronics-indonesia.html

http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150703152602-185-64171/16-pabrik-ponselberoperasi-di-indonesia-ini-daftarnya/
http://www.kompasiana.com/niaatwindari/6-hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam-mengelolapersediaan-di-gudang_565a9e04f37e61091b74ed16
http://tekno.liputan6.com/read/2318172/samsung-pangkas-jumlah-produksi-smartphonehingga-tahun-depan
http://www.amrc.org.hk/content/workers%E2%80%99-struggle-samsung-electronicsindonesia
http://www.amrc.org.hk/content/workers%E2%80%99-struggle-samsung-electronicsindonesia

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65