T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Menalar dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Salatiga 05 Tahun Pelajaran 20162017 T1 BAB III
42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
a. Tempat
Tempat penelitian ini di SDN Salatiga 05 Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga Jawa Tengah. SDN Salatiga 05 terletak di tengah Kota
Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Lokasi SDN Salatiga 05 dekat
dengan pusat Kota Salatiga.
SDN Salatiga 05 terdiri dari 6 rombel (kelas I-VI) dengan jumlah
total 214 siswa, hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 3.1.Jumlah Siswa SDN Salatiga 05
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b.
Kelas
I
II
III
IV
V
VI
JUMLAH
Laki-laki
21
15
19
13
19
15
102
Perempuan
16
20
18
24
18
16
112
Jumlah
37
35
37
37
37
31
214
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mula bulan Oktober 2016 sampai dengan
selesai.
2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Salatiga 05 Kota
Salatiga semester satu Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 37 siswa
yang terdiri dari 19 putra dan 18 putri, dengan guru kelas V sebagai subyek
yang melakukan model pembelajaran Discovery Learning
bermain dengan benda-benda sekitar.
pada tema
43
3.2. Variabel Penelitian
Variabel dalam judul penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu
penggunaan model Discovery Learning
sebagai variabel Independen.
Sementara variabel dependen terdiri atas kemampuan menalar dan hasil
belajar siswa.
3.3. Prosedur Penelitian
Model penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat 4 tahapan
yang harus dilalui, yaitu : Perencanaan Tindakan, Pelaksanaan Tindakan,
Observasi dan Refleksi.
1.
Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan dalam penelitian ini meliputi :
a).
Menyusun rencana pembelajaran yang di dalamnya tercakup tujuan
pembelajaran.
b).
Menyusun
lembaran
observasi
untuk
mengetahui
proses
pembelajaran yang sedang berlangsung
c).
Mempersiapkan alat dan bahan.
d).
Menyusun soal evaluasi setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil
belajar setelah tindakan dalam proses pembelajaran yang
dilakukan.
2.
Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan ini dilakukan pada pembelajaran tema bermain dengan
benda-benda sekitar yang dilakukan dua siklus:
a).
Siklus Pertama : Memberikan materi pembelajaran sub tema wujud
benda dan cirinya selama 5 kali pembelajaran.
b).
Siklus Kedua : Memberikan materi pembelajaran sub tema
Perubahan wujud benda selama 5 kali pembelajaran.
3.
Observasi
Observer mengamati aktivitas siswa saat proses belajar mengajar,
berdasarkan pengamatan dan model yang telah dilakukan. Adapun yang
44
perlu diamati adalah aktivitas positif siswa yang meliputi keterampilan
menalar siswa.
Evaluasi dilakukan untuk umpan balik guru sebagai dasar
memperbaiki proses belajar mengajar dan menjadikan program perbaikan.
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya siswa tentu dengan melihat
ketuntasan daya imajinasi mereka terhadap pemahaman dalam materi tema
bermain dengan benda-benda sekitar.
4.
Refleksi
Refleksi merupakan diskusi hasil siklus I, untuk merumuskan
kekurangan-kekurangan yaitu yang hendak diperbaiki di siklus berikutnya.
Refleksi diambil berdasarkan evaluasi dan observasi yang telah dilakukan
pada siklus sebelumnya.
Masalah
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Siklus II
Pengamatan
Ke siklus selanjutnya
jika tujuan belum
tercapai
Gambar 3.1 Prosedur PTK
45
3.4. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran, yang penilaiannya
dilakukan oleh Guru/observer.
2. Kemampuan menalar siswa saat kegiatan tindakan pembelajaran.
3. Hasil belajar siswa sebagai dampak aktivitas pembelajaran selama
mengerjakan soal-soal tes awal dan akhir.
4. Perilaku guru selama proses pembelajaran berlangsung.
3.5. Pengumpulan Data
3.5.1
Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a). Tes
Tes
awal
dilakukan
sekali
pada
prasiklus
untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang
akan dipelajari. Selain itu, pada akhir siklus I dan II juga diadakan
tes akhir.Tes akhir dilakukan untuk mengetahui hasil belajar
siswa setelah dilaksanakan model Discovery Learning .dalam
proses pembelajaran.
b). Non Tes
Teknik observasi dalam penelitian ini menggambarkan
pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa di kelas dengan
menggunakan model Discovery Learning . Observasi digunakan
untuk mengetahui ketercapaian model Discovery Learning dalam
upaya
meningkatkan
pembelajaran.
kemampuan
menalar
siswa
dalam
46
c). Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang
diperoleh dari observasi. Dokumentasi berupa daftar nama siswa,
nilai siswa maupun foto ketika kegiatan pembelajaran sedang
berlangsung.
d). Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui penyebab
kesulitan dan hambatan dalam pembelajaran. Kegiatan wawancara
dilakukan dengan meminta bantuan guru lain dan teman sejawat.
3.5.2
Instrumen penelitian
a).
Lembar Instrumen Kemampuan Menalar
Lembar instrumen
kemampuan menalar adalah
lembar soal kemampuan menalar yang harus dijawab siswa.
Lembar soal ini berisi tentang kemampuan menalar siswa
dalam pembelajaran.
Kriteria penilaian instrumen kemampuan menalar
siswa. Dapat dilihat pada rubrik penilaian kemampuan menalar
pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Instrumen kemampuan menalar siswa
No
1
Indikator
Skor
Keterangan
Memperkirakan
1
Tidak dapat memperkirakan proses
penyelesaian sama sekali
Memperkirakan proses penyelesaian
yang salah
Memperkirakan proses penyelesaian
dengan benar tetapi urutannya tidak
sesuai konsep
Memperkirakan proses penyelesaian
yang tepat
Tidak dapat menuliskan yang
diketahui dari soal dan tidak dan
menghubungkan
dengan
yang
ditanyakan serta tidak disertai dengan
alasan
proses
2
penyelesaian
3
4
2
Menganalisa
situasi tema
1
47
2
3
4
3
Menyusun
alasan yang
1
valid
2
3
4
4
Menarik
kesimpulan
1
yang logis
2
3
4
Dapat menuliskan yang diketahui dari
soal, hanya dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan saja dan tidak
disertai alasan yang jelas
Dapat menuliskan yang diketahui dari
soal, hanya dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan dan dapat
menghubungkan
semua
yang
diketahui dengan yang ditanyakan
tetapi tidak disertai alasan yang jelas
Dapat menuliskan yang diketahui dari
soal, hanya dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan dan dapat
menghubungkan
semua
yang
diketahui dengan yang ditanyakan dan
disertai alasan yang jelas
Salah dalam menyusun alasan yang
valid dengan menggunakan langkah
penyelesaian yang tidak sistematis
Kurang dapat menyusun alasan yang
valid dengan menggunakan langkah
penyelesaian yang kurang sistematis
Dapat menyusun alasan yang valid
dengan
menggunakan
langkah
penyelesaian yang kurang sistematis
Dapat menyusun alasan yang valid
dengan
menggunakan
langkah
penyelesaian yang sistematis
Tidak dapat menarik kesimpulan yang
logis dan tidak dapat memberikan
alasan dengan benar pada langkah
penyelesaian
Salah dalam menarik kesimpulan
yang logis dan memberikan alasan
yang salah pada langkah penyelesaian
Dapat menarik kesimpulan yang logis
tetapi
memberikan alasan yang
kurang
benar
pada
langkah
penyelesaian
Dapat menarik kesimpulan yang logis
dan memberikan alasan yang benar
pada langkah penyelesaian
Instrumen menalar tersebut di atas, kemudian dijabarkan ke dalam
indikator-indikator yang lebih rinci seperti pada tabel 3.4 berikut:
48
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Kemampuan Menalar Siswa
No
Komponen Penalaran
Proses berpikir/ Indikator
No Soal
1
Membandingkan
Menyebutkan persamaan dan perbedaan
1a, 1b
2
Mengelompokkan
Mengelompokkan sesuatu ke dalam
21, 2b
beberapa kategori
3
Menyimpulkan
Menyimpulkan suatu hal berdasarkan
3a, 3b
fakta-fakta
4
Menganalisis kesalahan
Mengritik cara berpikir diri sendiri
4a, 4b
5
Memberi dukungan
Mendukung sebuah pernyataan
5a, 5b
6
Menganalisis cara
Menyampaikan pandangan personal
6a, 6b
pandang
terkait sebuah soal
Mengambil keputusan
Menggunakan kriteria untuk memilih
7
7a, 7b
dari beberapa opsi
8
Menyelidiki
Mengumpulkan informasi
8a, 8b
9
Melakukan percobaan
Mencari penjelasan
9a, 9b
b).
Lembar Evaluasi
Lembar evaluasi adalah alat untuk memperoleh hasil
yang telah sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi. Sedang
bentuk evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik adalah soal isian dan uraian.
3.5.3
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.5.3.1 Validitas
Menurut Sugiyono (2007: 348), instumen yang valid
adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang hendak di
ukur. Uji validitas perlu dilakukan agar instrumen yang
dipakai dalam penelitian memang benar-benar mengukur
kemampuan yang akan diukur. Menurut Singgih Santoso
dalam Mawardi (2005: 62) menyatakan suatu item instrumen
49
penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected
item to total correlation ≥ 0,2. Validitas dihitung dengan
menggunakan penghitungan SPSS 16.
Berdasarkan indikator kemampuan penalaran yang
dibuat oleh Mariasari
(2010: 13) dan Neneng Maryam
Jamaliah Nurul Janah (2015: 39), dimana instrument
penilaian tersebut mengacu pada indikator kemampuan
penalaran.
Adapun
instrumen
penilaian
kemampuan
penalaran dijabarkan ke dalam item-item yang lebih spesifik
berupa instrument soal. Soal-soal yang berisi bagian masingmasing indikator dua soal kemampuan menalar perlu diuji
validitasnya.
Uji coba instrumen dilakukan di SD N Salatiga 06
Salatigapada siswa kelas V yang berjumlah 25 siswa. Hasil
penghitungan validitas item pada instrumen kemampuan
menalar dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows dapat
dilihat dalam Tabel 3.5 berikut :
50
Tabel 3.5.1
Item Total Statistik Kemampuan Menalar
Item-Total Statistics
Scale
Scale
Mean if
Variance if
Corrected
Squared
Cronbach's
Item
Item
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Deleted
Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
BANDING_1a
45.60
96.167
.311
.805
.810
BANDING_1b
45.08
90.993
.645
.778
.792
KELOMPOK_2a
45.16
93.973
.414
.912
.804
KELOMPOK_2b
45.08
92.493
.431
.849
.803
SIMPUL_3a
46.00
91.917
.567
.916
.795
SIMPUL_3b
45.64
90.907
.575
.825
.794
ANALISA_SALAH_4a
45.56
96.590
.349
.653
.807
ANALISA_SALAH_4b
45.52
90.843
.595
.933
.793
DUKUNGAN_5a
45.84
89.723
.593
.715
.792
DUKUNGAN_5b
45.12
93.943
.406
.727
.804
ANALISIS_SOAL_6a
44.88
103.277
.008
.473
.827
ANALISIS_SOAL_6b
45.04
99.540
.237
.740
.813
KEPUTUSAN_7a
44.96
90.123
.467
.706
.800
KEPUTUSAN_7b
44.92
98.077
.309
.678
.809
SELIDIKI_8a
45.68
96.977
.205
.469
.819
SELIDIKI_8b
45.36
101.240
.086
.825
.823
PERCOBAAN_9a
45.32
92.477
.522
.983
.798
PERCOBAAN_9b
45.24
92.357
.589
.989
.795
Jika diterapkan dalam instrumen, maka data akan
terlihat dalam tabel 3.5.2 berikut:
51
Tabel 3.5.2
Validitas Instrumen Kemampuan Menalar
No
Indikator
1
Membandingkan
2
3
4
5
6
7
8
9
Deskriptor
Validitas Valid/Gugur
BANDING_1a
.311
Valid
BANDING_1b
.645
Valid
Mengelompokkan KELOMPOK_2a
.414
Valid
KELOMPOK_2b
.431
Valid
SIMPUL_3a
.567
Valid
SIMPUL_3b
.575
Valid
Menganalisis
ANALISA_SALAH_4a
.349
Valid
kesalahan
ANALISA_SALAH_4b
.595
Valid
Memberi
DUKUNGAN_5a
.593
Valid
dukungan
DUKUNGAN_5b
.406
Valid
Menganalisis cara ANALISIS_SOAL_6a
pandang
ANALISIS_SOAL_6b
.008
Gugur
.237
Valid
Mengambil
KEPUTUSAN_7a
.467
Valid
keputusan
KEPUTUSAN_7b
.309
Valid
Menyelidiki
SELIDIKI_8a
.205
Valid
SELIDIKI_8b
.086
Gugur
PERCOBAAN_9a
.522
Valid
PERCOBAAN_9b
.589
Valid
Menyimpulkan
Melakukan
percobaan
Melihat tabel 3.5, berdasarkan rentang koefisien
validitas yang dikemukakan oleh Singgih Santoso dalam
Mawardi (2005:62), maka ANALISIS_SOAL_6a
dan
SELIDIKI_8b gugur karena hanya mempunyai koefisien
korelasi sebesar 0,008 dan 0,086. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dari 18 item yang di uji validitasnya ada
16 item yang valid dan 2 item gugur.
52
3.5.3.2 Reliabilitas
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila
instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2006: 348). Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
harus diuji
tingkat reliabilitasnya. Menurut George dan
Mallery dalam Mawardi (2005: 62), tingkat reliabilitas
instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
α ≤ 0,7
: tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8
: dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9
: reliabilitas bagus
α > 0,9
: reliabilitas memuaskan
Instrumen kemampuan menalar setelah dikurangi item yang
gugur diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat
reliabilitasnya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5.3
Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Menalar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.839
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items
N of Items
.841
Berdasarkan Tabel 3.5, penghitungan dapat dibaca
bahwa Cronbach`s Alpha sebesar 0.839 dari 16 item yang
diuji. Menurut George dan Mallery dalam Mawardi (2005:
62), Cronbach`s Alpha 0,839 termasuk memiliki tingkat
reliabilitas yang bagus. Ini berarti bahwa instrumen reliabel
sudah dapat digunakan untuk penelitian.
16
53
3.6. Indikator Kinerja
Langkah-langkah pembelajaran dikatakan berhasil jika skor aktivitas
guru dan siswa mencapai kategori baik. Kemampuan menalar siswa di semua
muatan mata pelajaran tema bermain dengan benda-benda sekitar kelas V
SDN Salatiga 05 Tahun Pelajaran 2016/2017 mencapai ≥ 70 %. Hasil belajar
siswa dikatakan meningkat jika jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
belajar di semua muatan tematik mencapai >70 %.
Indikator kinerja merupakan atribut atau tanda-tanda yang dapat
teridentifikasi yang biasa digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perubahan kinerja setelah tindakan perbaikan dilakukan, sedangkan kriteria
keberhasilan adalah patokan normatif yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan tindakan.
a.
Indikator kinerja
Indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan
dapat
meningkatkan
kemampuan
menalar
adalah
siswa
mampu
memperkirakan proses penyelesaian, menganalisa situasi tema, menyusun
alasan yang valid dan menarik kesimpulan yang logis
Indikator yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
adalah semakin tinggi hasil tes formatif siswa.
b.
Kriteria keberhasilan
Tindakan yang dilakukan dinyatakan dapat meningkatkan kualitas
kemampuan menalar jika minimal 75% dari jumlah siswa yang disyaratkan.
Dengan kata lain syarat kemampuan menalar minimal 75% dari jumlah siswa
dalam kategori baik.
3.7. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
perbandingan antara kondisi awal, siklus I dan siklus II. Data yang
diperoleh melalui tes kemampuan menalar siswa dianalisis melalui SPSS.
Data tersebut dibedakan dari sebelum dilakukan tindakan dengan setelah
dilakukan tindakan.. Sementara itu, hasil belajar siswa dibandingkan
dengan KKM.
54
Data hasil belajar siswa ini diolah dengan menggunakan rumus
Nana Sudjana dalam Nur Padilla (2012):
Nilai = Jumlah Skor yang diperoleh x 100%
Skor maksimal
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
a. Tempat
Tempat penelitian ini di SDN Salatiga 05 Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga Jawa Tengah. SDN Salatiga 05 terletak di tengah Kota
Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Lokasi SDN Salatiga 05 dekat
dengan pusat Kota Salatiga.
SDN Salatiga 05 terdiri dari 6 rombel (kelas I-VI) dengan jumlah
total 214 siswa, hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 3.1.Jumlah Siswa SDN Salatiga 05
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b.
Kelas
I
II
III
IV
V
VI
JUMLAH
Laki-laki
21
15
19
13
19
15
102
Perempuan
16
20
18
24
18
16
112
Jumlah
37
35
37
37
37
31
214
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mula bulan Oktober 2016 sampai dengan
selesai.
2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Salatiga 05 Kota
Salatiga semester satu Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 37 siswa
yang terdiri dari 19 putra dan 18 putri, dengan guru kelas V sebagai subyek
yang melakukan model pembelajaran Discovery Learning
bermain dengan benda-benda sekitar.
pada tema
43
3.2. Variabel Penelitian
Variabel dalam judul penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu
penggunaan model Discovery Learning
sebagai variabel Independen.
Sementara variabel dependen terdiri atas kemampuan menalar dan hasil
belajar siswa.
3.3. Prosedur Penelitian
Model penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat 4 tahapan
yang harus dilalui, yaitu : Perencanaan Tindakan, Pelaksanaan Tindakan,
Observasi dan Refleksi.
1.
Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan dalam penelitian ini meliputi :
a).
Menyusun rencana pembelajaran yang di dalamnya tercakup tujuan
pembelajaran.
b).
Menyusun
lembaran
observasi
untuk
mengetahui
proses
pembelajaran yang sedang berlangsung
c).
Mempersiapkan alat dan bahan.
d).
Menyusun soal evaluasi setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil
belajar setelah tindakan dalam proses pembelajaran yang
dilakukan.
2.
Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan ini dilakukan pada pembelajaran tema bermain dengan
benda-benda sekitar yang dilakukan dua siklus:
a).
Siklus Pertama : Memberikan materi pembelajaran sub tema wujud
benda dan cirinya selama 5 kali pembelajaran.
b).
Siklus Kedua : Memberikan materi pembelajaran sub tema
Perubahan wujud benda selama 5 kali pembelajaran.
3.
Observasi
Observer mengamati aktivitas siswa saat proses belajar mengajar,
berdasarkan pengamatan dan model yang telah dilakukan. Adapun yang
44
perlu diamati adalah aktivitas positif siswa yang meliputi keterampilan
menalar siswa.
Evaluasi dilakukan untuk umpan balik guru sebagai dasar
memperbaiki proses belajar mengajar dan menjadikan program perbaikan.
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya siswa tentu dengan melihat
ketuntasan daya imajinasi mereka terhadap pemahaman dalam materi tema
bermain dengan benda-benda sekitar.
4.
Refleksi
Refleksi merupakan diskusi hasil siklus I, untuk merumuskan
kekurangan-kekurangan yaitu yang hendak diperbaiki di siklus berikutnya.
Refleksi diambil berdasarkan evaluasi dan observasi yang telah dilakukan
pada siklus sebelumnya.
Masalah
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Siklus II
Pengamatan
Ke siklus selanjutnya
jika tujuan belum
tercapai
Gambar 3.1 Prosedur PTK
45
3.4. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran, yang penilaiannya
dilakukan oleh Guru/observer.
2. Kemampuan menalar siswa saat kegiatan tindakan pembelajaran.
3. Hasil belajar siswa sebagai dampak aktivitas pembelajaran selama
mengerjakan soal-soal tes awal dan akhir.
4. Perilaku guru selama proses pembelajaran berlangsung.
3.5. Pengumpulan Data
3.5.1
Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a). Tes
Tes
awal
dilakukan
sekali
pada
prasiklus
untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang
akan dipelajari. Selain itu, pada akhir siklus I dan II juga diadakan
tes akhir.Tes akhir dilakukan untuk mengetahui hasil belajar
siswa setelah dilaksanakan model Discovery Learning .dalam
proses pembelajaran.
b). Non Tes
Teknik observasi dalam penelitian ini menggambarkan
pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa di kelas dengan
menggunakan model Discovery Learning . Observasi digunakan
untuk mengetahui ketercapaian model Discovery Learning dalam
upaya
meningkatkan
pembelajaran.
kemampuan
menalar
siswa
dalam
46
c). Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang
diperoleh dari observasi. Dokumentasi berupa daftar nama siswa,
nilai siswa maupun foto ketika kegiatan pembelajaran sedang
berlangsung.
d). Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui penyebab
kesulitan dan hambatan dalam pembelajaran. Kegiatan wawancara
dilakukan dengan meminta bantuan guru lain dan teman sejawat.
3.5.2
Instrumen penelitian
a).
Lembar Instrumen Kemampuan Menalar
Lembar instrumen
kemampuan menalar adalah
lembar soal kemampuan menalar yang harus dijawab siswa.
Lembar soal ini berisi tentang kemampuan menalar siswa
dalam pembelajaran.
Kriteria penilaian instrumen kemampuan menalar
siswa. Dapat dilihat pada rubrik penilaian kemampuan menalar
pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Instrumen kemampuan menalar siswa
No
1
Indikator
Skor
Keterangan
Memperkirakan
1
Tidak dapat memperkirakan proses
penyelesaian sama sekali
Memperkirakan proses penyelesaian
yang salah
Memperkirakan proses penyelesaian
dengan benar tetapi urutannya tidak
sesuai konsep
Memperkirakan proses penyelesaian
yang tepat
Tidak dapat menuliskan yang
diketahui dari soal dan tidak dan
menghubungkan
dengan
yang
ditanyakan serta tidak disertai dengan
alasan
proses
2
penyelesaian
3
4
2
Menganalisa
situasi tema
1
47
2
3
4
3
Menyusun
alasan yang
1
valid
2
3
4
4
Menarik
kesimpulan
1
yang logis
2
3
4
Dapat menuliskan yang diketahui dari
soal, hanya dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan saja dan tidak
disertai alasan yang jelas
Dapat menuliskan yang diketahui dari
soal, hanya dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan dan dapat
menghubungkan
semua
yang
diketahui dengan yang ditanyakan
tetapi tidak disertai alasan yang jelas
Dapat menuliskan yang diketahui dari
soal, hanya dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan dan dapat
menghubungkan
semua
yang
diketahui dengan yang ditanyakan dan
disertai alasan yang jelas
Salah dalam menyusun alasan yang
valid dengan menggunakan langkah
penyelesaian yang tidak sistematis
Kurang dapat menyusun alasan yang
valid dengan menggunakan langkah
penyelesaian yang kurang sistematis
Dapat menyusun alasan yang valid
dengan
menggunakan
langkah
penyelesaian yang kurang sistematis
Dapat menyusun alasan yang valid
dengan
menggunakan
langkah
penyelesaian yang sistematis
Tidak dapat menarik kesimpulan yang
logis dan tidak dapat memberikan
alasan dengan benar pada langkah
penyelesaian
Salah dalam menarik kesimpulan
yang logis dan memberikan alasan
yang salah pada langkah penyelesaian
Dapat menarik kesimpulan yang logis
tetapi
memberikan alasan yang
kurang
benar
pada
langkah
penyelesaian
Dapat menarik kesimpulan yang logis
dan memberikan alasan yang benar
pada langkah penyelesaian
Instrumen menalar tersebut di atas, kemudian dijabarkan ke dalam
indikator-indikator yang lebih rinci seperti pada tabel 3.4 berikut:
48
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Kemampuan Menalar Siswa
No
Komponen Penalaran
Proses berpikir/ Indikator
No Soal
1
Membandingkan
Menyebutkan persamaan dan perbedaan
1a, 1b
2
Mengelompokkan
Mengelompokkan sesuatu ke dalam
21, 2b
beberapa kategori
3
Menyimpulkan
Menyimpulkan suatu hal berdasarkan
3a, 3b
fakta-fakta
4
Menganalisis kesalahan
Mengritik cara berpikir diri sendiri
4a, 4b
5
Memberi dukungan
Mendukung sebuah pernyataan
5a, 5b
6
Menganalisis cara
Menyampaikan pandangan personal
6a, 6b
pandang
terkait sebuah soal
Mengambil keputusan
Menggunakan kriteria untuk memilih
7
7a, 7b
dari beberapa opsi
8
Menyelidiki
Mengumpulkan informasi
8a, 8b
9
Melakukan percobaan
Mencari penjelasan
9a, 9b
b).
Lembar Evaluasi
Lembar evaluasi adalah alat untuk memperoleh hasil
yang telah sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi. Sedang
bentuk evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik adalah soal isian dan uraian.
3.5.3
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.5.3.1 Validitas
Menurut Sugiyono (2007: 348), instumen yang valid
adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang hendak di
ukur. Uji validitas perlu dilakukan agar instrumen yang
dipakai dalam penelitian memang benar-benar mengukur
kemampuan yang akan diukur. Menurut Singgih Santoso
dalam Mawardi (2005: 62) menyatakan suatu item instrumen
49
penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected
item to total correlation ≥ 0,2. Validitas dihitung dengan
menggunakan penghitungan SPSS 16.
Berdasarkan indikator kemampuan penalaran yang
dibuat oleh Mariasari
(2010: 13) dan Neneng Maryam
Jamaliah Nurul Janah (2015: 39), dimana instrument
penilaian tersebut mengacu pada indikator kemampuan
penalaran.
Adapun
instrumen
penilaian
kemampuan
penalaran dijabarkan ke dalam item-item yang lebih spesifik
berupa instrument soal. Soal-soal yang berisi bagian masingmasing indikator dua soal kemampuan menalar perlu diuji
validitasnya.
Uji coba instrumen dilakukan di SD N Salatiga 06
Salatigapada siswa kelas V yang berjumlah 25 siswa. Hasil
penghitungan validitas item pada instrumen kemampuan
menalar dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows dapat
dilihat dalam Tabel 3.5 berikut :
50
Tabel 3.5.1
Item Total Statistik Kemampuan Menalar
Item-Total Statistics
Scale
Scale
Mean if
Variance if
Corrected
Squared
Cronbach's
Item
Item
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Deleted
Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
BANDING_1a
45.60
96.167
.311
.805
.810
BANDING_1b
45.08
90.993
.645
.778
.792
KELOMPOK_2a
45.16
93.973
.414
.912
.804
KELOMPOK_2b
45.08
92.493
.431
.849
.803
SIMPUL_3a
46.00
91.917
.567
.916
.795
SIMPUL_3b
45.64
90.907
.575
.825
.794
ANALISA_SALAH_4a
45.56
96.590
.349
.653
.807
ANALISA_SALAH_4b
45.52
90.843
.595
.933
.793
DUKUNGAN_5a
45.84
89.723
.593
.715
.792
DUKUNGAN_5b
45.12
93.943
.406
.727
.804
ANALISIS_SOAL_6a
44.88
103.277
.008
.473
.827
ANALISIS_SOAL_6b
45.04
99.540
.237
.740
.813
KEPUTUSAN_7a
44.96
90.123
.467
.706
.800
KEPUTUSAN_7b
44.92
98.077
.309
.678
.809
SELIDIKI_8a
45.68
96.977
.205
.469
.819
SELIDIKI_8b
45.36
101.240
.086
.825
.823
PERCOBAAN_9a
45.32
92.477
.522
.983
.798
PERCOBAAN_9b
45.24
92.357
.589
.989
.795
Jika diterapkan dalam instrumen, maka data akan
terlihat dalam tabel 3.5.2 berikut:
51
Tabel 3.5.2
Validitas Instrumen Kemampuan Menalar
No
Indikator
1
Membandingkan
2
3
4
5
6
7
8
9
Deskriptor
Validitas Valid/Gugur
BANDING_1a
.311
Valid
BANDING_1b
.645
Valid
Mengelompokkan KELOMPOK_2a
.414
Valid
KELOMPOK_2b
.431
Valid
SIMPUL_3a
.567
Valid
SIMPUL_3b
.575
Valid
Menganalisis
ANALISA_SALAH_4a
.349
Valid
kesalahan
ANALISA_SALAH_4b
.595
Valid
Memberi
DUKUNGAN_5a
.593
Valid
dukungan
DUKUNGAN_5b
.406
Valid
Menganalisis cara ANALISIS_SOAL_6a
pandang
ANALISIS_SOAL_6b
.008
Gugur
.237
Valid
Mengambil
KEPUTUSAN_7a
.467
Valid
keputusan
KEPUTUSAN_7b
.309
Valid
Menyelidiki
SELIDIKI_8a
.205
Valid
SELIDIKI_8b
.086
Gugur
PERCOBAAN_9a
.522
Valid
PERCOBAAN_9b
.589
Valid
Menyimpulkan
Melakukan
percobaan
Melihat tabel 3.5, berdasarkan rentang koefisien
validitas yang dikemukakan oleh Singgih Santoso dalam
Mawardi (2005:62), maka ANALISIS_SOAL_6a
dan
SELIDIKI_8b gugur karena hanya mempunyai koefisien
korelasi sebesar 0,008 dan 0,086. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dari 18 item yang di uji validitasnya ada
16 item yang valid dan 2 item gugur.
52
3.5.3.2 Reliabilitas
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila
instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2006: 348). Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
harus diuji
tingkat reliabilitasnya. Menurut George dan
Mallery dalam Mawardi (2005: 62), tingkat reliabilitas
instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
α ≤ 0,7
: tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8
: dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9
: reliabilitas bagus
α > 0,9
: reliabilitas memuaskan
Instrumen kemampuan menalar setelah dikurangi item yang
gugur diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat
reliabilitasnya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5.3
Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Menalar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.839
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items
N of Items
.841
Berdasarkan Tabel 3.5, penghitungan dapat dibaca
bahwa Cronbach`s Alpha sebesar 0.839 dari 16 item yang
diuji. Menurut George dan Mallery dalam Mawardi (2005:
62), Cronbach`s Alpha 0,839 termasuk memiliki tingkat
reliabilitas yang bagus. Ini berarti bahwa instrumen reliabel
sudah dapat digunakan untuk penelitian.
16
53
3.6. Indikator Kinerja
Langkah-langkah pembelajaran dikatakan berhasil jika skor aktivitas
guru dan siswa mencapai kategori baik. Kemampuan menalar siswa di semua
muatan mata pelajaran tema bermain dengan benda-benda sekitar kelas V
SDN Salatiga 05 Tahun Pelajaran 2016/2017 mencapai ≥ 70 %. Hasil belajar
siswa dikatakan meningkat jika jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
belajar di semua muatan tematik mencapai >70 %.
Indikator kinerja merupakan atribut atau tanda-tanda yang dapat
teridentifikasi yang biasa digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perubahan kinerja setelah tindakan perbaikan dilakukan, sedangkan kriteria
keberhasilan adalah patokan normatif yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan tindakan.
a.
Indikator kinerja
Indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan
dapat
meningkatkan
kemampuan
menalar
adalah
siswa
mampu
memperkirakan proses penyelesaian, menganalisa situasi tema, menyusun
alasan yang valid dan menarik kesimpulan yang logis
Indikator yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
adalah semakin tinggi hasil tes formatif siswa.
b.
Kriteria keberhasilan
Tindakan yang dilakukan dinyatakan dapat meningkatkan kualitas
kemampuan menalar jika minimal 75% dari jumlah siswa yang disyaratkan.
Dengan kata lain syarat kemampuan menalar minimal 75% dari jumlah siswa
dalam kategori baik.
3.7. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
perbandingan antara kondisi awal, siklus I dan siklus II. Data yang
diperoleh melalui tes kemampuan menalar siswa dianalisis melalui SPSS.
Data tersebut dibedakan dari sebelum dilakukan tindakan dengan setelah
dilakukan tindakan.. Sementara itu, hasil belajar siswa dibandingkan
dengan KKM.
54
Data hasil belajar siswa ini diolah dengan menggunakan rumus
Nana Sudjana dalam Nur Padilla (2012):
Nilai = Jumlah Skor yang diperoleh x 100%
Skor maksimal