T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Menalar dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Salatiga 05 Tahun Pelajaran 20162017 T1 BAB III

42

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
a. Tempat
Tempat penelitian ini di SDN Salatiga 05 Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga Jawa Tengah. SDN Salatiga 05 terletak di tengah Kota
Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Lokasi SDN Salatiga 05 dekat
dengan pusat Kota Salatiga.
SDN Salatiga 05 terdiri dari 6 rombel (kelas I-VI) dengan jumlah
total 214 siswa, hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 3.1.Jumlah Siswa SDN Salatiga 05
No
1.
2.
3.
4.
5.

6.

b.

Kelas
I
II
III
IV
V
VI
JUMLAH

Laki-laki
21
15
19
13
19
15

102

Perempuan
16
20
18
24
18
16
112

Jumlah
37
35
37
37
37
31
214


Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mula bulan Oktober 2016 sampai dengan
selesai.

2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Salatiga 05 Kota
Salatiga semester satu Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 37 siswa
yang terdiri dari 19 putra dan 18 putri, dengan guru kelas V sebagai subyek
yang melakukan model pembelajaran Discovery Learning
bermain dengan benda-benda sekitar.

pada tema

43

3.2. Variabel Penelitian
Variabel dalam judul penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu
penggunaan model Discovery Learning

sebagai variabel Independen.


Sementara variabel dependen terdiri atas kemampuan menalar dan hasil
belajar siswa.
3.3. Prosedur Penelitian
Model penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat 4 tahapan
yang harus dilalui, yaitu : Perencanaan Tindakan, Pelaksanaan Tindakan,
Observasi dan Refleksi.
1.

Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan dalam penelitian ini meliputi :
a).

Menyusun rencana pembelajaran yang di dalamnya tercakup tujuan
pembelajaran.

b).

Menyusun


lembaran

observasi

untuk

mengetahui

proses

pembelajaran yang sedang berlangsung
c).

Mempersiapkan alat dan bahan.

d).

Menyusun soal evaluasi setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil
belajar setelah tindakan dalam proses pembelajaran yang
dilakukan.


2.

Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan ini dilakukan pada pembelajaran tema bermain dengan
benda-benda sekitar yang dilakukan dua siklus:
a).

Siklus Pertama : Memberikan materi pembelajaran sub tema wujud
benda dan cirinya selama 5 kali pembelajaran.

b).

Siklus Kedua : Memberikan materi pembelajaran sub tema
Perubahan wujud benda selama 5 kali pembelajaran.

3.

Observasi
Observer mengamati aktivitas siswa saat proses belajar mengajar,

berdasarkan pengamatan dan model yang telah dilakukan. Adapun yang

44

perlu diamati adalah aktivitas positif siswa yang meliputi keterampilan
menalar siswa.
Evaluasi dilakukan untuk umpan balik guru sebagai dasar
memperbaiki proses belajar mengajar dan menjadikan program perbaikan.
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya siswa tentu dengan melihat
ketuntasan daya imajinasi mereka terhadap pemahaman dalam materi tema
bermain dengan benda-benda sekitar.
4.

Refleksi
Refleksi merupakan diskusi hasil siklus I, untuk merumuskan
kekurangan-kekurangan yaitu yang hendak diperbaiki di siklus berikutnya.
Refleksi diambil berdasarkan evaluasi dan observasi yang telah dilakukan
pada siklus sebelumnya.
Masalah
Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan
Siklus I

Pengamatan

Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi

Siklus II
Pengamatan

Ke siklus selanjutnya
jika tujuan belum
tercapai
Gambar 3.1 Prosedur PTK

45


3.4. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran, yang penilaiannya
dilakukan oleh Guru/observer.
2. Kemampuan menalar siswa saat kegiatan tindakan pembelajaran.
3. Hasil belajar siswa sebagai dampak aktivitas pembelajaran selama
mengerjakan soal-soal tes awal dan akhir.
4. Perilaku guru selama proses pembelajaran berlangsung.

3.5. Pengumpulan Data
3.5.1

Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a). Tes
Tes


awal

dilakukan

sekali

pada

prasiklus

untuk

mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang
akan dipelajari. Selain itu, pada akhir siklus I dan II juga diadakan
tes akhir.Tes akhir dilakukan untuk mengetahui hasil belajar
siswa setelah dilaksanakan model Discovery Learning .dalam
proses pembelajaran.
b). Non Tes
Teknik observasi dalam penelitian ini menggambarkan
pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa di kelas dengan

menggunakan model Discovery Learning . Observasi digunakan
untuk mengetahui ketercapaian model Discovery Learning dalam
upaya

meningkatkan

pembelajaran.

kemampuan

menalar

siswa

dalam

46

c). Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang
diperoleh dari observasi. Dokumentasi berupa daftar nama siswa,
nilai siswa maupun foto ketika kegiatan pembelajaran sedang
berlangsung.
d). Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui penyebab
kesulitan dan hambatan dalam pembelajaran. Kegiatan wawancara
dilakukan dengan meminta bantuan guru lain dan teman sejawat.
3.5.2

Instrumen penelitian
a).

Lembar Instrumen Kemampuan Menalar
Lembar instrumen

kemampuan menalar adalah

lembar soal kemampuan menalar yang harus dijawab siswa.
Lembar soal ini berisi tentang kemampuan menalar siswa
dalam pembelajaran.
Kriteria penilaian instrumen kemampuan menalar
siswa. Dapat dilihat pada rubrik penilaian kemampuan menalar
pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Instrumen kemampuan menalar siswa
No
1

Indikator

Skor

Keterangan

Memperkirakan

1

Tidak dapat memperkirakan proses
penyelesaian sama sekali
Memperkirakan proses penyelesaian
yang salah
Memperkirakan proses penyelesaian
dengan benar tetapi urutannya tidak
sesuai konsep
Memperkirakan proses penyelesaian
yang tepat
Tidak dapat menuliskan yang
diketahui dari soal dan tidak dan
menghubungkan
dengan
yang
ditanyakan serta tidak disertai dengan
alasan

proses

2

penyelesaian
3

4
2

Menganalisa
situasi tema

1

47

2

3

4

3

Menyusun
alasan yang

1

valid
2

3

4
4

Menarik
kesimpulan

1

yang logis
2

3

4

Dapat menuliskan yang diketahui dari
soal, hanya dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan saja dan tidak
disertai alasan yang jelas
Dapat menuliskan yang diketahui dari
soal, hanya dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan dan dapat
menghubungkan
semua
yang
diketahui dengan yang ditanyakan
tetapi tidak disertai alasan yang jelas
Dapat menuliskan yang diketahui dari
soal, hanya dapat menghubungkan
dengan yang ditanyakan dan dapat
menghubungkan
semua
yang
diketahui dengan yang ditanyakan dan
disertai alasan yang jelas
Salah dalam menyusun alasan yang
valid dengan menggunakan langkah
penyelesaian yang tidak sistematis
Kurang dapat menyusun alasan yang
valid dengan menggunakan langkah
penyelesaian yang kurang sistematis
Dapat menyusun alasan yang valid
dengan
menggunakan
langkah
penyelesaian yang kurang sistematis
Dapat menyusun alasan yang valid
dengan
menggunakan
langkah
penyelesaian yang sistematis
Tidak dapat menarik kesimpulan yang
logis dan tidak dapat memberikan
alasan dengan benar pada langkah
penyelesaian
Salah dalam menarik kesimpulan
yang logis dan memberikan alasan
yang salah pada langkah penyelesaian
Dapat menarik kesimpulan yang logis
tetapi
memberikan alasan yang
kurang
benar
pada
langkah
penyelesaian
Dapat menarik kesimpulan yang logis
dan memberikan alasan yang benar
pada langkah penyelesaian

Instrumen menalar tersebut di atas, kemudian dijabarkan ke dalam
indikator-indikator yang lebih rinci seperti pada tabel 3.4 berikut:

48

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Kemampuan Menalar Siswa
No

Komponen Penalaran

Proses berpikir/ Indikator

No Soal

1

Membandingkan

Menyebutkan persamaan dan perbedaan

1a, 1b

2

Mengelompokkan

Mengelompokkan sesuatu ke dalam

21, 2b

beberapa kategori
3

Menyimpulkan

Menyimpulkan suatu hal berdasarkan

3a, 3b

fakta-fakta
4

Menganalisis kesalahan

Mengritik cara berpikir diri sendiri

4a, 4b

5

Memberi dukungan

Mendukung sebuah pernyataan

5a, 5b

6

Menganalisis cara

Menyampaikan pandangan personal

6a, 6b

pandang

terkait sebuah soal

Mengambil keputusan

Menggunakan kriteria untuk memilih

7

7a, 7b

dari beberapa opsi
8

Menyelidiki

Mengumpulkan informasi

8a, 8b

9

Melakukan percobaan

Mencari penjelasan

9a, 9b

b).

Lembar Evaluasi
Lembar evaluasi adalah alat untuk memperoleh hasil
yang telah sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi. Sedang
bentuk evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik adalah soal isian dan uraian.

3.5.3

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
3.5.3.1 Validitas
Menurut Sugiyono (2007: 348), instumen yang valid
adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang hendak di
ukur. Uji validitas perlu dilakukan agar instrumen yang
dipakai dalam penelitian memang benar-benar mengukur
kemampuan yang akan diukur. Menurut Singgih Santoso
dalam Mawardi (2005: 62) menyatakan suatu item instrumen

49

penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected
item to total correlation ≥ 0,2. Validitas dihitung dengan

menggunakan penghitungan SPSS 16.
Berdasarkan indikator kemampuan penalaran yang
dibuat oleh Mariasari

(2010: 13) dan Neneng Maryam

Jamaliah Nurul Janah (2015: 39), dimana instrument
penilaian tersebut mengacu pada indikator kemampuan
penalaran.

Adapun

instrumen

penilaian

kemampuan

penalaran dijabarkan ke dalam item-item yang lebih spesifik
berupa instrument soal. Soal-soal yang berisi bagian masingmasing indikator dua soal kemampuan menalar perlu diuji
validitasnya.
Uji coba instrumen dilakukan di SD N Salatiga 06
Salatigapada siswa kelas V yang berjumlah 25 siswa. Hasil
penghitungan validitas item pada instrumen kemampuan
menalar dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows dapat
dilihat dalam Tabel 3.5 berikut :

50

Tabel 3.5.1
Item Total Statistik Kemampuan Menalar
Item-Total Statistics
Scale

Scale

Mean if

Variance if

Corrected

Squared

Cronbach's

Item

Item

Item-Total

Multiple

Alpha if Item

Deleted

Deleted

Correlation

Correlation

Deleted

BANDING_1a

45.60

96.167

.311

.805

.810

BANDING_1b

45.08

90.993

.645

.778

.792

KELOMPOK_2a

45.16

93.973

.414

.912

.804

KELOMPOK_2b

45.08

92.493

.431

.849

.803

SIMPUL_3a

46.00

91.917

.567

.916

.795

SIMPUL_3b

45.64

90.907

.575

.825

.794

ANALISA_SALAH_4a

45.56

96.590

.349

.653

.807

ANALISA_SALAH_4b

45.52

90.843

.595

.933

.793

DUKUNGAN_5a

45.84

89.723

.593

.715

.792

DUKUNGAN_5b

45.12

93.943

.406

.727

.804

ANALISIS_SOAL_6a

44.88

103.277

.008

.473

.827

ANALISIS_SOAL_6b

45.04

99.540

.237

.740

.813

KEPUTUSAN_7a

44.96

90.123

.467

.706

.800

KEPUTUSAN_7b

44.92

98.077

.309

.678

.809

SELIDIKI_8a

45.68

96.977

.205

.469

.819

SELIDIKI_8b

45.36

101.240

.086

.825

.823

PERCOBAAN_9a

45.32

92.477

.522

.983

.798

PERCOBAAN_9b

45.24

92.357

.589

.989

.795

Jika diterapkan dalam instrumen, maka data akan
terlihat dalam tabel 3.5.2 berikut:

51

Tabel 3.5.2
Validitas Instrumen Kemampuan Menalar
No

Indikator

1

Membandingkan

2

3

4

5

6

7

8

9

Deskriptor

Validitas Valid/Gugur

BANDING_1a

.311

Valid

BANDING_1b

.645

Valid

Mengelompokkan KELOMPOK_2a

.414

Valid

KELOMPOK_2b

.431

Valid

SIMPUL_3a

.567

Valid

SIMPUL_3b

.575

Valid

Menganalisis

ANALISA_SALAH_4a

.349

Valid

kesalahan

ANALISA_SALAH_4b

.595

Valid

Memberi

DUKUNGAN_5a

.593

Valid

dukungan

DUKUNGAN_5b

.406

Valid

Menganalisis cara ANALISIS_SOAL_6a
pandang
ANALISIS_SOAL_6b

.008

Gugur

.237

Valid

Mengambil

KEPUTUSAN_7a

.467

Valid

keputusan

KEPUTUSAN_7b

.309

Valid

Menyelidiki

SELIDIKI_8a

.205

Valid

SELIDIKI_8b

.086

Gugur

PERCOBAAN_9a

.522

Valid

PERCOBAAN_9b

.589

Valid

Menyimpulkan

Melakukan
percobaan

Melihat tabel 3.5, berdasarkan rentang koefisien
validitas yang dikemukakan oleh Singgih Santoso dalam
Mawardi (2005:62), maka ANALISIS_SOAL_6a

dan

SELIDIKI_8b gugur karena hanya mempunyai koefisien

korelasi sebesar 0,008 dan 0,086. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dari 18 item yang di uji validitasnya ada
16 item yang valid dan 2 item gugur.

52

3.5.3.2 Reliabilitas
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila
instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2006: 348). Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian
harus diuji

tingkat reliabilitasnya. Menurut George dan

Mallery dalam Mawardi (2005: 62), tingkat reliabilitas
instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
α ≤ 0,7

: tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8

: dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9

: reliabilitas bagus

α > 0,9

: reliabilitas memuaskan

Instrumen kemampuan menalar setelah dikurangi item yang
gugur diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat
reliabilitasnya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5.3
Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Menalar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.839

Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items

N of Items

.841

Berdasarkan Tabel 3.5, penghitungan dapat dibaca
bahwa Cronbach`s Alpha sebesar 0.839 dari 16 item yang
diuji. Menurut George dan Mallery dalam Mawardi (2005:
62), Cronbach`s Alpha 0,839 termasuk memiliki tingkat
reliabilitas yang bagus. Ini berarti bahwa instrumen reliabel
sudah dapat digunakan untuk penelitian.

16

53

3.6. Indikator Kinerja
Langkah-langkah pembelajaran dikatakan berhasil jika skor aktivitas
guru dan siswa mencapai kategori baik. Kemampuan menalar siswa di semua
muatan mata pelajaran tema bermain dengan benda-benda sekitar kelas V
SDN Salatiga 05 Tahun Pelajaran 2016/2017 mencapai ≥ 70 %. Hasil belajar
siswa dikatakan meningkat jika jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
belajar di semua muatan tematik mencapai >70 %.
Indikator kinerja merupakan atribut atau tanda-tanda yang dapat
teridentifikasi yang biasa digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perubahan kinerja setelah tindakan perbaikan dilakukan, sedangkan kriteria
keberhasilan adalah patokan normatif yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan tindakan.
a.

Indikator kinerja

Indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan
dapat

meningkatkan

kemampuan

menalar

adalah

siswa

mampu

memperkirakan proses penyelesaian, menganalisa situasi tema, menyusun
alasan yang valid dan menarik kesimpulan yang logis
Indikator yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
adalah semakin tinggi hasil tes formatif siswa.
b.

Kriteria keberhasilan
Tindakan yang dilakukan dinyatakan dapat meningkatkan kualitas

kemampuan menalar jika minimal 75% dari jumlah siswa yang disyaratkan.
Dengan kata lain syarat kemampuan menalar minimal 75% dari jumlah siswa
dalam kategori baik.
3.7. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
perbandingan antara kondisi awal, siklus I dan siklus II. Data yang
diperoleh melalui tes kemampuan menalar siswa dianalisis melalui SPSS.
Data tersebut dibedakan dari sebelum dilakukan tindakan dengan setelah
dilakukan tindakan.. Sementara itu, hasil belajar siswa dibandingkan
dengan KKM.

54

Data hasil belajar siswa ini diolah dengan menggunakan rumus
Nana Sudjana dalam Nur Padilla (2012):
Nilai = Jumlah Skor yang diperoleh x 100%
Skor maksimal