Laporan Kegiatan Bina Cinta Lingkungan

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
kegiatan Bina Cinta Lingkungan yang diadakan oleh Institut Pertanian Bogor ini
dengan baik. Dan juga kami berterima kepada seluruh civitas akademika TPB IPB
atas bantuan dan dukungannya dalam terlaksananya kegiatan ini. Kami juga
berterimakasih kepada aparat desa Situ Gede atas sambutanya serta seluruh warga
masyarakat Situ Gede yang telah menerima kami dengan baik.
Kami sangat berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kami serta seluruh
masyarakat desa Situ Gede.Banyak manfaat yang dapat kami peroleh dari kegiatan
Bina Cinta Lingkungan ini antara lain, dalam rangka belajar untuk dapat
mendekatkan diri dengan masyarakat, belajar mendengar, dan berempati kepada
masyarakat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan kegiatan ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan laporan kegiatan
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.Semoga laporan kegiatan sederhana ini dapat
menjadi pertanggungjawaban kegiatan kami. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan .
Bogor, April 2015


Tim Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bina Cinta Lingkungan adalah salah satu kegiatan bakti sosial yang diadakan
oleh Institut Pertanian Bogor. Kegiatan ini dilakukan di 17 desa dan kelurahan lingkar
kampus. Diadakannya kegiatan ini dengan tujuan agar mahasiswa dapat belajar untuk
mengabdikan diri kepada masyarakat, belajar mendengar, dan berempati kepada
masyarakat. Kegiatan BCL ini diikuti oleh seluruh mahasiswa tingkat persiapan
bersama (TPB) IPB yang berjumlah sekitar 3.500 orang.Kegiatan Bina Cinta
Lingkungan ini diwajibkan kepada mahasiswa TPB, mengingat pentingnya esensi dan
tingginya antusiasme mahasiswa IPB pada kegiatan seperti ini.Dalam pelepasan
relawan BCL yang di pimpin langsung oleh Rektor IPB Prof.Dr.Herry Suhardianto,
rektor menyampaikan peran penting mahasiswa sebagai penerus bangsa. Beliau juga
menyampaikan bahwa sangat penting menumbuhkan rasa cinta dan peduli pada
lingkungan sekitar. Kegiatan ini akan memberikan pengalaman yang dapat di jadikan
pelajaran untuk berkiprah setelah lulus nanti, karena peka terhadap keadaan sekitar
menjadi kunci keberhasilan di masyarakat.Kegiatan BCL yang di ikuti oleh seluruh
mahasiswa TPB ini di bagi menjadi dua tahap pelaksanaan, yakni tanggal 19April dan

26 April 2015. Bentuk kegiatan yang diadakan diantaranya membersihkan fasilitas
umum di setiap Desa Lingkar Kampus.

1.2 Tujuan

Program Bina Cinta Lingkungan bertujuan:
1. Memperkenalkan mahasiswa kepada lingkungan pedesaan dan kehidupan
masyarakat di dalamnya.
2.

Memupuk kepedulian, empati, dan kemampuan mahasiswa berinteraksi
dengan kehidupan masyarakat.

3. Mengajak masyarakat desa untuk tanggap dan aktif dalam menangani
masalah lingkungan di sekitarnya.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1

Apa itu BCL?


1.3.2

Dimana kegiatan BCL dilaksanakan?

1.3.3

Bagaimana kegiatan BCL dilaksanakan ?

1.3.4

Apa saja manfaat dari dilksanakanya BCL?

BAB II
ISI
1.2 Pengertian Bina Cinta Lingkungan
BCL atau Bina Cinta Lingkungan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh IPB
bagi mahasiswa TPB IPB yang berisikan kegiatan turun ke desa-desa lingkar kampus
dengan kegiatan pemeliharaan lingkungan yaitu kebersihan bersama dengan
masyarakat dan meningkatkan keperdualian mahasiswa terhadap lingkungan dan
kemampuan mahasiswaberinteraksi dengan masyarakat.

2.2 Lokasi pelaksanaan BCL
Kegiatan BCL ini dilaksanakan di 17 Desa di lingkar kampus IPB yang
diselenggrakan selama dua sesi. Sesi pertama diselenggarakan pada 19 April 2015,
dan sesi kedua pada 26 April 2015. Pada sesi kedua ini P 14 diamanahkan untuk
melaksanakan kegiatan ini di desa Situ Gede RT 1 RW 4.
2.3 Pelaksanaan Kegiatan BCL
Rangkaian kegiatan BCL ini meliputi kegiatan kerjabakti membersihkan
lingkungan desa bersama warga, dilanjutkan dengan isoma yang sempat diisi oleh
games-games untuk melatih kekompakan.Seusai kegiatan ishoma ,rangkaian kegiatan
BCL (Bina Cinta Lingkungan ) dilanjutkan dengan sesi wawancara. Pada sesi
wawancara kali ini,kami mendapat tantangan dari panitia untuk mewawancarai
tokoh masyarakat di desa Situ Gede setempat.Dalam kegiatan BCL ini mahasiswa
dibagi kedalam 12 kelompok.Setiap kelompok terdiri dari 7-8 orang mahasiswa. Ada
kelompok yang membersihkan jalan utama, membersihkan mushola, membersihkan
posyandu, membersihkan sungai dan lingkungan sekitar desa.
Kami kelompok 12 ditugaskan untuk membersihkan sungai di desa tersebut.
Dari sampah yang dipinggiran sungai sampai sampah yang terjerat dan mengalir
dialiran sungai. Setelah itu sampah tersebut dikumpulkan dalam kantong

plastik.Kemudian sampah dipilah lagi berdasarkan sifat organik atau anorganik.

Setelah lingkungan desa sekitar bersih, kegiatan BCL ini diisi oleh games dari
panitia.Sehingga dalam kegiatan BCL kali ini kami tidak hanya memperoleh manfaat
dapat membantu masyarakat,namun juga bermanfaat menambah kekompakan serta
keakraban antara anggota kelompok .Kebetulan saat kegiatan BCL berlangsung ,
warga sedang mengadakan pawai dalam rangka memperingati hari Kartini.Kegiatan
pawai tersebut diikuti oleh siswa SD dengan mengenakan baju khas kebaya .Seusai
bermain games,kami dijamu oleh bapak lurah dengan masakan ibu-ibu PKK yang
sangat lezat. Seusai menghabiskan santapan siang kami langsung bergegas menuju
masjid tidak jauh dari kantor kelurahan.
Seusai sholat Dzuhur ,kegiatan dilanjutkan dengan wawancara dengan tokoh
masyarakat. Kelompok kami ditugaskan mewawancarai Ibu Ida Marlina selaku
anggota PKK di desa Situ Gede. Ibu Ida merupakan seorang ibu berusia 50 tahun
yang sudah memiliki dua orang anak. Ibu Ida mulanya merupakan warga pindahan
dari Jakarta. Beliau pindah karena suaminya pensiun. Ibu Ida pindah ke desa Situ
Gede pada tahun 1997 dan menjadi anggota PKK pada tahun1998 atas ajakan warga
desa.Pengurus PKK di desa Situ Gede ini sebanyak 23 orang. Anggota tersebut
merupakan perwakilan dari RW-RW di Desa Situ Gede. Namun anggota terbanyak
bersal dari RW 4. Dalam menjalankan tugasnya, Ibu Ida juga merangkap menjadi
sekretaris Ibu Lurah, tugas tidak hanya aktif di PKK tetapi sesekali juga membantu
Ibu lurah dalam menjalankan tugasnya.Tidak jarang

membantu

Ibu Ida juga tidak jarang

terjun dalam kegiatan posyandu di RT 1 RW 4 situ gede. Menurut ibu

ida, PKK merupakan program sosialisasi yang dicanangkan oleh pejabat ditingkat
kabupaten kota lalu disampaikan ke masyarakat.
Program PKK secara rutinitasnya ada program PKK tingkat RT dan tingkat
RW. Kegiatan PKK ditingkat RT biasanya dilaksanakan seminggu sekali sedangkan
ditingkat RW dilaksanakan sebulan sekali. Salah satu program dari PKK misalnya
Gotong royong dan koperasi. Dalam melaksanakan program tersebut kendala yang
dihadapi muncul ketika RT yang dibina ditunjuk untuk mengikuti perlomba, karena
memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.Dalam aspek kebersihan, di

desa Situ Gede RT 1 RW 4 terbilang bersih .Hal ini karena di RT tersebut selalu
diadakan minggu bersih dan jumat bersih.Sehingga keadaan lingkungan kotor dapat
diantisipasi dengan adanya minggu bersih serta jumat bersih. Di desa Situ Gede ini
juga terdapat TPA (Tempat Pembuangan Akhir),namun sayangnya belum ada
penanganan lanjutan untuk sampah-sampah di TPA tersebut.Sampah hanya dibakar

apabila sudah kering, pemerintah melalui lurah setempat sebenarnya sudah ada upaya
sosialisasi dari pihak seperti bank sampah dan kompos. Namun sosialisasi ini ternyata
belum efektif dalam menangani masalah sampah ini.Kerjasama antara pemerintah
dan masyarakat sangat diperlukan dalam menangani masalah sampah ini. Saat ditanya
tentang kendala dalam pelaksanakan kegiatan minggu dan jumat ini, Ibu Ida
mengungkapkan bahwa masyarakat cukup aktif sehingga tidak ada kendala yang
serius dalam kegiatan Jumat dan Minggu bersih tersebut.
Kegiatan Jumat dan Minggu bersih ini biasanya diikuti oleh bapak-bapak
warga sekitar RT ,ibu-ibu biasanya bertugas menyediakan makanan dan minuman
untuk bapak-bapak yang sedang melaksanakan jumat bersih dan minggu bersih. Para
remaja di desa ini pun juga tak mau ketinggalan turut serta dalam program kebersihan
tersebut. Ibu Ida selaku warga RT setempat berharap, agar semua warga desa selalu
menjaga kebersihan lingkungan,baik lingkungan rumah maupun lingkungan sekitar.
Ibu Ida mengungkapkan salah satu hambatan

program menjaga kebersihan

lingkungan ini yaitu terbatasnya alat-alat kebersihan yang sudah ada.Dalam kegiatan
wawancara tersebut Ibu Ida juga menceritakan sekilas tentang kegiatan PKK yang
ada di RT 4 tersebut.

Kegiatan PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) tersebut diikuti
oleh berbagai kalangan , mulai dari ibu-ibu muda sampai ibu-ibu usia tua. Saat ini
PKK sedang mencanangkan program UP2K, yaitu upaya peningkatan kesejahteraan
keluarga, namun

program ini belum berkembang karenaketerbatasan

dana dari

pemerintah. Dalam program UP2K ini masyarakat dapat meminjam dana usaha
untuk membuka usaha nya sendiri.Dana pinjaman ini sebenarnya sangat bermanfaat
bagi masyarakat untuk membangun usaha-usaha kecil berbasis padat karya, selain itu
pinjaman ini juga tidak dikenai bunga pinjaman.Di bidang kesehatan, di desa Situ

Gede ini sudah ada kinik untuk pelananan kesehatannya, tepatnya di RW 2,klinik
Nuraina Husada.Selain itu desa ini terdapat pula posyandu percontohan tepatnya di
Rw 5 yang memiliki model posyandu yang berintegrasi pendidian, kesehatan, dan
kebudayaan.Tingkat kemanan di desa Situ Gede ini terbilang aman,namun terkadang
juga masih ada kasus pencurian, biasanya warga ini menjadi korban pencurian
tersebut ketika diluar wilayah desa. Keamanan desa ini terjamin karena setiap

malamnya diadakan ronda malam atau siskamling secara rutin oleh warga.
Tingkat keejahteraan di desa ini tepatnya di RT ini relatif sedang. Dari tipe
pekerjaanya masyarakat di desa ini cukup kompleks. Kebanyakan merupakan
pegawai yang bekerja di luar desa Situ Gede, seperti PNS,guru,dosen,TNI dan
sebagian kecil berprofesi sebagai petani penggarap. Kebanyakan warga di situ Gede
merupakan pendatang dari luar desa Situ Gede. Oleh arena itu terkadang ketika
perayaan hari besar Islam. Desa ini sepi karena banyak penduduk yang pulang ke
kampung halamannaya.Gambaran tentang latar belakang Pendidikan warga di Situ
Gede terbilang cukup tinggi,hal ini dapat dilihat dari jarang sekali anak yang putus
sekolah di desa situ Gede ini. Terdapat lima SD di desa ini dan satu SMP,namun
sayangnya di desa ini belum ada sekolah tingkat SLTA,sehingga warga desa banyak
yang menyekolahkan anaknya di luar desa Situ Gede.
Di bidang pertanian di desa Situ Gede, meskipun hanya sedikit tapi terbilang
lancar dan tanpa hambatan. Karena sepengetahuan Ibu Ida di desa ini belum pernah
petani mengalami gagal panen. Namun untuk teknologi peranian sendiri masih belum
ada. Jadi pertanian di desa ini masih bersifat tradisional. Penyuluhan pertanian pun
sering diasakan oleh pemerintah namun untuk kearah pertanian berbasis teknologi
belum dapat terlaksana. Kegiatan-kegiatan yang rutin di desa ini adalah kegiatan
pengajian ibu-ibu yang rutin diadakan setiap minggu sekali. Rangkaian kegiatan
pengajian tersebut biasanya dilanjutnkan dengan pengajian gabungan yang diadakan

pada minggu ketiga. Pengajian gabungan ini pesertanya dari berbagaia RW yang
terdapat di desa situ gede. Tempatnya dapat di aula desa atau kadang bergilir dari satu
RW ke RW lain. Antusia ibu-ibu pengajian di desa ini terbilang tinggi. Terkadang
pengajian di satu RW dpat dihadiri oleh 80-90 orang. Pengisi pengajian adalah

ustadz setempat yang bergilir setiap minggunya. Untuk pengajian anak-anak di RT di
desa ini, setipa RT memiliki pengajian masig-masing.. biasanya anak-anak mengaji
setiap hari setiap sore. Untuk pengajian bapak-bapak sendiri biasanya diadakan setiap
malam jumat yaitu Dzikir malam jumatan. Selain itu terdapat pula ikatan remaja
masjid (IRMA) yang berperan aktif di desa ini.
Program lain yang sedang dicanangkan adalah program tidak merkok di
dalam rumah. Program ini dimulai dari keluarga terlebih dahulu. PKK sealalu
mensosialisasikan program ini kepada masyarkat. Terutama di RW 4 jumlah
perokoknya lebih banyak dari RW lain. Tanggapan dari pihak perokok yaitu para
suami dan bapak-bapak sedikit kontra karena menurut mereka hal ini masih sulit
untuk dilakukan. Kebiasaan buruk di desa ini salah satunya misalnya saat tahlilan
tuan rumah biasanya menyediakan rokok. Namun saai ini kebiasaan ini mulai sedidkit
demi sedikit diminimlisir dan diganti dengan makanan seperti permen. Di desa situ
Gede sumber air bersih disini didapat ari sumur yang berupa air tanah. Namun ada pla
dari perusahaan PDAM. Dulu ketika sungai Sindang barang masih bersih masyarakat

desa masih menggunakanya sebagai sumber air. Namun setelah pencemaran berupa
limbah rumah tangga dan sampah sungai tersebut sudah tidak digunakan lagi. Secara
keseluruhan tingkat solidaritas di desa ini tinggi yaitu tercermin dengan kekompakan
mereka dalam acara-acara yang diprogramkan didesa ini. Misalnya dalam acara
gotong royong, hari besar keislaman, hari besar nasional.
Misalnya setiap tahun menjelang bulan ramadhan sering diadakan acara
“ngobek situ” yaitu menangkap ikan bersama-sama. Selain itu saling tolong
menolong antar warga tingi, misalnya ketika ada warga yang meninggal mereka akan
datang membantu meski tanpa diminta dan di undang. Selain itu di desa ini terdapat
pula program sumbangan kain kafan jika ada warga yang meninggal. Kebiasaan
masyarakat ini ternyata sudah berlangsung cukup lama.Saat kami tanya tentang kesan
kegiatan BCL ini,ibu Ida,mengungkapkan dukungannya

terhadap kegiatan BCL

ini ,menurut beliau kegiatan BCL ini adalah salah satu kegiatan yang sangat baik dan
berdampak positif bagi masyarakat khususnya , bagi masyarakat desa Situ Gede . Ibu
Ida menyambut baik acara ini dahn harapannya akan selalu diadakan secara

berkesinambungan setiap tahunnya. Ibu Ida merasa senang dengan mahasiswa IPB,
karena dinilai peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.
2.4 Manfaat dari pelaksanaan BCL
Banyak sekali manfaat yang dapat kami peroleh dari kegiatan BCL tersebut,antara
lain

kami

dapat

belajar

berkomunikasi

dengan

masyarakat

secara

langsung,bekerjasama dengan masyarakat,dengan kegiatan BCL ini kami juga
langsung bisa mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat dan bisa langsung
mendengar keluh kesah yang dirasakan oleh masyarakat dan yang tidak kalah penting
dengan adanya kegiatan ini kita bisa belajar bersosialisasi langsung dengan
masyarakat.

BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil wawancara dan kegiatan selama BCL dapat disimpulkan bahwa
warga di Desa Situ Gede merupakan warga yang memiliki solidaritas dan antusiasme
yang baik. Warga desa situ gede sangat menyambut baik akan turut sertanya
mahasiswa pada lingkungan sekitar. Sehingga warga desa pun berharap agar kegiatan
ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan setiap tahunnya. Selain itu, kegiatan
ini pun memberi banyak

manfaat, baik kepada mahasiswa itu sendiri maupun

masyarakat di sekeliling IPB

Saran
Semoga kegiatan BCL ini terus berlanjut bahkan jika bisa BCL ini
dilaksanakan tidak hanya sekali dalam satu tahun. Hendaknya kegiatan yang
dilakukan tidak hanya meliputi kegiatan kebersihan dan mewawancarai masyarakat,
namun kegiatan seperti penyuluhan pertanian dan pemberdayaan masyarakat serta
pembinaan pendidikan kepada anak-anak di desa tersebut. Disamping itu,
perencanaan dan publikasinya lebih di gencarkan .

Lampiran 1

Bina Cinta Lingkungan – 2015 Page 1 of 2
KUESIONER
PROFIL DAN HARAPAN MASYARAKAT
Desa

: Situ Gede

Nama responden

: Ida Marlina

Pendidikan

: SLTA

Pewawancara

: Kelompok 12

Jenis Kelamin : Perempuan
Umur

: 50 tahun

1. Kegitan yang ditekuni saat ini (Sebagai tokoh, petugas posyandu, karang taruna,
pelaku UKM, dsb). Gali informasi yang berkaitan dengan kegiatan ini: kegiatankegiatan rutin yg dilakukan, manfaatnya, masalah yg dihadapi, harapan-harapan, dsb
Kegiatan yang ditekuni Ibu Ida adalah sebagai anggota PKK yang bertugas dalam
mensosialisakan kebijakan dari pihak pemerintah ke masyarakat.
2. Kondisi lingkungan desa
(pandangan mengenai masalah kebersihan, penanganan sampah saat ini, pandangan
mengenai program BCL, harapan-harapan, hambatan-hambatan, dsb)

Menurut Ibu Ida kebersihan di desa Situ Gede RT 1 RW 4 terbilang bersih karena di
RT tersebut diadakan program Minggu berih dan jjumat bersih. Kesan ibu Ida
terhadap BCL adalah Ibu Ida mrasa senang karena mahasiswa dapat turut serta
menjaga kebersihan lingkungan di RT 1 ini. Untuk penanganan sampah masih belum
ada penangan sampah yang benar-benar memanfaatkan sampah dan penangangan

yang baik. Biasanya sampah hanya ditampung dipenampungan sampah atau dibakar
ketika cuaca panas. Penanganan sampah di RT ini masih belum sampai ke kompos an
lain-lain. Tapi sudah ada sosialisasi dari pihak pemerintah seperti bank sampah dan
kompos. Dalam melaksanakan kegiatan minggu bersih dan jumat bersih peran
masyarakat juga ktif, pendatang baru dmaupun warga pribumi. Dan biasanya ibu-ibu
di desa ini menyediakan makanan dan minuman untuk bapak-bapak yang sedang
melaksanakan jumat bersih dan minggu bersih. Peran remaja di desa ini pun aktif dan
turut serta dalam program kebersihan tersebut. Harapan ibu Ida, setidaknya warga
desa ini menjaga kebersihannya dirumah masing-masing terlebih dahulu. Hambatan
program menjaga kebersihan lingkungan ini yaitu terbatasnya alat-alat kebersihan.

3. Permasalahan umum di desa
(permasalahan yg dhadapi warga dalam kehidupan sehari-hari, usaha yang telah
dilakukan, apakah ada bantuan pemerintah, dsb) Bina Cinta Lingkungan – 2015 Page
2 of 2
Menurut ibu ida, program PKK itu merupakan program sosialisasi program yang
dicanangkan oleh pejabat ditingkat kabupaten kota lalu disampaikan ke masyarakat.
Program PKK secara rutinitasnya ada program PKK tingkat RT dan tingkat RW.
Kegiatan PKK ditingkat RT biasanya dilaksanakan seminggu sekali dan ditingkat RW
dilaksanakan sebulan sekali. Salah satu program dari PKK misalnya Gotong royong
dan koperasi. Dalam melaksanakan program tersebut menurut Ibu Ida kendala yang
dihadapi adalah ketika dRT yang dibina Ibu Ida ditunjuk lomba, kaerna memerlukan
persiapan dan perencanaan.
4. Pandangan mengenai bidang pertanian
(sejarah bidang pertanian di wilayah tsb, mengapa pelakunya berkurang (atau
mungkin bertambah), siapa saja yg masih bertani, apakah ada penyuluhan, apakah
ingin memiliki anak yg akan bertani, dsb)

Bidang pertanian di desa Situ Gede meskipun hanya sedikit tapi terbilang
lancar dan tanpa hambatan. Karena sepengetahuan Ibu Ida di desa ini belum pernah
petani mengalami gagal panen. Namun untuk teknologi peranian sendiri masih belum
ada. Jadi pertanian di desa ini masih bersifat tradisional. Penyuluhan pertanian pun
sering diasakan oleh pemerintah namun untuk kearah pertanian berbasis teknologi
belum dapat terlaksana.

5. Pendidikan
(tingkat pendidikan keluarga, keinginan/harapan, permasalahan, dsb)
Pendidikan warga di Situ Gede terbilang memenngkan pendidikan. Seikit
sekali yang putus sekolah di desa situ Gede ini. Terdapat lima SD di desa ini dan satu
SMP. Namun untuk jenjang SMA pelajar di desa ini harus pergi keluar desa.

6. Pandangan mengenai IPB
(apakah mengenal IPB, apakah itu IPB, peran IPB thd masyarakat di wilayah tsb,
apakah ingin menyekolahkan anak di IPB, keinginan/harapan thd IPB, saran kpd IPB,
dsb)
Kesan ibu Ida terhadap IPB dan BCL ini sangat baik. Ibu Ida menyambut baik acara
ini dahn harapannya akan selalu diadakan secara berkesinambungan sitiap tahunnya.
Ibu Ida merasa senang dengan mahasiswa IPB, karena dinilai peduli terhadap
lingkungan dan masyarakat.

Lampiran 2
Dokumentasi

Pawai Hari Kartini

Bersih-bersih sungai

Wawancara dengan tokoh masyarakat

Bersih-bersih sungai