MAKALAH SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARI

MAKALAH SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARIAH
SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Dosen Pengampu:
Alva Yenica Nandavita, M.E.Sy

Disusun oleh kelompok 6:
1.
2.
3.
4.

Denta Cici Puspita Dewi
Lutfi Khoiriah
Tetania Saputri
Rizky Luthfi Sandi

: 1602100098
: 1602100042
: 1602100072
: 1602100181


Kelas F
S1 PERBANKAN SAYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA NEGERI ISLAM (IAIN) METRO
TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warramatullahi Wabarakatuh
Alhamdulilah, segala puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kami semua. Kemudian
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliah menuju jalan terang benderang, sehingga dapat
terselesainya makalah ini.
Salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, ialah
membuat makalah yang berisi tentang Sistem Informasi Pemasaran, dengan ini
saya paparkan hasil dari tugas kami yang mempunyai tujuan agar semua yang
membaca makalah ini mengerti tentang Sistem Informasi Pemasaran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi yang
membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan pengetahuan kami selanjutnya dimasa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Warramatullahi Wabarakatuh

METRO, 12 Maret 2018

Penyusun.

DAFTAR ISI

COVER .....................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem informasi pemasaran.........................................2
B. Tahapan-tahapan pembuatan, penggunaan serta evaluasi sistem
informasi pemasaran ....................................................................3

C. Hubungan sistem informasi pemasaran dengan produk, harga,
tempat dan promosi.......................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................14
B. Saran..............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
System informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi
yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuasakan
dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan
penentuan harga barang jasa dan gagasan.
System informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran
dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.
Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan
produk (product), tempat (place), promosi (promotion), dan harga (price) produk.
Karena pentingnya system informasi pemasaran, tentu diperlukan adanya

peningkatan kualitas sumber daya manusia yang handal dan terampil dalam
bidang teknologi informasi yang ditunjang dengan perangkat teknologi yang
canggih, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan,
dan pihak-pihak yang memerlukan informasi dapat menggunakan nya dalam
manajemen dan pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan kemudahan dalam
pelayanan informasi secara efisien dan akurat, maka diperlukan adanya system
informasi pemasaran dengan pengolahan data yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi dan peran sistem informasi pemasaran dalam
manajemen?
2. Apa saja tahapan –tahapan pembuatan, penggunaan serta evaluasi
sistem informasi pemasaran?
3. Bagaimana hubungan sistem informasi pemasaran dengan produk,
harga, tempat dan promosi?

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem informasi pemasaran

Pemasaran adalah
kegiatan peroangan dan organisasi yang
memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuskan
dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian,
promosi, dan penentuan harga barang.
Menurut WY. Stanton, pemasaran adalah sesuatu yang meliputi
seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan
menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli akrual mauun
potensial.
Menurut Nystrom pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran
barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen.
Sistem informasi pemasaran adalah suatu sistem berbasis komputer
yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk
mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang
berhubungan denga pemasaran produk.
Sistem informasi pemasaran ( marketing information system), atau
MKIS, sebagai suatu sistem yang berbasis komputer yang bekerja sama
dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen
perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam definisi tersebut
merupakan pokok penting. Pertama semua elemen sistem informasi
fungsional harus bekerja sama, dan kedua dukungan pemecahan masalah
tidak terbatas pada manajer pemasaran.1
Jenis informasi ini sangat penting terutjama bagi bagian pemasaran
suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat
dan juga memberikan informasi penting mengenai penjualan yang telah
dilakukan oleh sebuah perusahaan. Hal ini meliputi:
1. Jumlah produk yang sudah terjual.
2. Produk yang laris dan banyak dipesan.
3. Produk yang jarang diminati oleh pasar.
1 Yulia Djahir dan Dewi Pratita, Sistem Informasi Manajemen(Yogyakarta: Deepublish,
Desember 2014), hlm. 238-239

4. Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan
suatu produk .
5. Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan.
Sistem informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat membantu usernya untuk:
1. Melakukan analisis terhadap pasar
2. Membantu bgian riset dan penembangan utuk menganalisa

produk-produk dari perusahaan tersebut.2
B. Tahapan-tahapan pembuatan, penggunaan serta evaluasi sistem informasi
pemasaran
Dalam sistem informasi pemasaran terdiri dari kombinasi subsistem
input dan output yang berhubungan dengan database.
1. Subsistem output
a. Subsisten produk
Produk biasanya merupakan unsur pertama yang
dijelaskan dalam bauran pemasaran. Perusahaan memutuskan
untuk menyediakan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan
tertentu.

tugas

manajer

pemasaran

adalah


untuk

mengembangkan strategi dan teknik untuk tiap unsur dalam
bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikannya
menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu
kerangka

kerja

yang

disebut

siklus

hidup

produk

mengarahkan manajer dalam membuat keputusan, mulai dari

menelusuri

penjualan suatu produk sampai dengan

memastikan apakah produk tersebut dapat diterima atau
tidak.3
b. Subsisten tempat

2 Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani, Pengantar Sistem Informasi(Yogyakarta:
Andi), hlm. 66-67
3 Yulia Djahir dan Dewi Pratita, Sistem Informasi Manajemen(Yogyakarta: Deepublish,
Desember 2014), hlm.240-241

Berbagai saluran distribusi yang digunakan perusahaan
untuk menyalurkan produknya ke konsumen merupakan
unsur tempat dalam bauran pemasaran.
c. Subsisten promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis
terhadap promosi


yang dilakukan untuk meningkatkan

penjualan.
d. Subsisten harga
1) Penentuan harga berdasarkan biaya
Beberapa perusahaan menggunakan

penentuan

harga berdasarkan biaya ( cost based pricing) dengan
menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan mark
up yang diinginkan. Pendekatan ini bersifat agak hatihati. Anda mendapatkan untung yang diharapkan saaat
anda

menjual

barang-barang

tersebut,


tetapi

ada

kemungkinan bahwa konsumen akan membayar lebih.
2) Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah
penentuan harga berdasarkan permintaan (demand based
pricing), yang menetapkanharga sesui engan nilai yang
ditempatkan oleh konsumen terhadap produk. Kunci
pendekatan

ini

adalah

memperkirakan

permintaan

dengan tetap. Ini memerlukan pemahaman yang baik
tentang

pasar,

termasuk

keadaan

ekonomi

dan

persaingan. 4
2. Subsisten input
a. Sistem informasi akutansi
Menyediakan catatan penjualan yang terinci , yang daat
menjadi dasar untuk pembuatan laporan. Data itu digunakan
untuk menyediakan informasi dalam bentuk laporan khusus
dan laporan priodik atau model matematika.
b. Subsistem penelitian pemasaran

4 Raymon Mcleod, Sistem Informasi Manajemen( Jakarta: Salemba Empat, 2008), hlm
198-200

mengumpulkan data mengenai segala aspek operasi
pemasaran penjualan, terutama aspek-aspek yang berkaitan
dengan pelanggan atau calon pelanggan. Terdapat dua jenis
data yang dikumpulkan: data primer dan data sekunder.
c. Subsistem intelijan pemasaran
Mengumpulkan daa pelanggan, dan subsistem intelijan
pemasaran mengumpulka dua pesaing. Pemasaran tidak
bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing,
tetapi membuat arus masuk.
Tugas-tugas intelijen adalah:
1) Mengumpulkan data: Perusahaan mendapatkan data
primer dan data sekunder
2) Mengevaluasi data: baik data primer atau sekunder, data
tersebut harus diperiks untuk memastikan akruasinya.
3) Menganalisis data: jarang data dapat menjelaskan secara
menyeluruh.
4) Menyimpan intelijen: jika intelijen dibeli dalam bentuk
machine-readable seperti piringan optik, atau tersedia
online, memasukkannya ke dalam komputer bukan
masalah.
5) Menyebarkan intelijen: setelah dalam penyimpanan
sekunder, teks dokumen atau ringkasannya diambil
dengan cara yang sama sepeti catatan apapun. 5
C. Hubungan sistem informasi pemasaran dengan produk, harga, tempat dan
promosi
a. Produk
Banyak orang berpikir bahwa sebuah produk merupakan tawaran
berwujud, namun produk sebenarnya bisa lebih dari itu. Produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi
barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti,
organisasi, dan gagasan.
5 Yulia Djahir dan Dewi Pratita, Sistem Informasi Manajemen(Yogyakarta: Deepublish,
Desember 2014), hlm 265-266

b. Tingkat Produk
Dalam

merencanakan

tawaran

pasarnya,

pemasar

perlu

memikirkan secara mendalam lima ringkat produk. Masing-masing
tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan, dan kelimanya
membentuk hierarki nilai pelanggan.
Tingkat yang paling mendasar adalah manfaat inti: layanan atau
manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Seorang tamu
hotel membeli "istirahat dan tidur." Pembeli bor membeli "lubang."
Pemasar harus memandang dirinya sebagai penyedia manfaat.
Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut
menjadi produk dasar. Dengan demikian, kamar hotel meliputi
tempat tidur, kamat mandi, handuk, meja tulis, meja rias, dan lemari
pakaian.
Pada

tingkat

ketiga,

pemasar

menyiapkan

produk

yang

diharapkan yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya
diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Tamu hotel
mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk dan yang bersih,
lampu baca, dan kadar kerenangan tertentu. Karena sebagian besar
hotel dapat memenuhi harapan minimum ini, orang-orang yang
bepergian biasanya akan menerima hotel mana yang paling nyaman
atau paling murah.6
Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk yang
ditingkatkan yang melampaui harapan pelanggan. Di negara-negara
yang sudah berkembang, persaingan dan penentuan posisi merek
berlangsung pada tingkat ini. Akan tetapi di negara-negara yang
sedang berkembang dan pasar yang sedang naik daun seperti Cina dan
India, kebanyakan persaingan berlangsung pada tingkat produk yang
diharapkan. Diferensiasi muncul pada basis peningkatan produk.
Peningkatan produk juga mengarahkan pemasar untuk melihat pada
6 Philip Khotler dan kevin lane keller, Marketing Management edisi ke
12, (PT INDEKS, 2007) hlm.89-90

sistem konsumsi total pengguna: cara pengguna melakukan tugastugas untuk mendapatkan dan menggunakan produk serta jasa-jasa
terkait. Seperti sudah lama sekali diamati Levitt:
Persaingan baru tersebut bukanlah antara apa saja yang
dihasilkan perusahaan di pabriknya, melainkan antara apa yang
mereka tambahkan pada hasil pabrik tersebut dalam bentuk
pengemasan, layanan, iklan, saran untuk pelanggan, pendanaan,
rencana pengiriman, pergudangan dan hal-hal lain yang dianggap
orang bernilai.
Beberapa

hal

seharusnya

diperhatikan

mengenai

strategi

peningkatan produk. Pertama, setiap peningkatan menimbulkan biaya.
Kedua, manfaat yang ditingkatkan akan segera menjadi manfaat yang
diharapkan. Tamu-tamu hotel dewasa ini mengharapkan televisi kabel
atau satelit yang menggunakan remote control dan internet
berkecepatan tinggi atau dua lini telepon. Ini berarti pesaing nantinya
harus mencari fitur dan manfaat lain lagi. Ketiga, pada saat perusahaan
menaikkan harga untuk produk yang telah mereka tingkatkan, sebagian
pesaing menawarkan jenis produk yang telah “dipreteli” dengan harga
yang jauh lebih rendah. Dengan demikian, bersamaan dengan
pertumbuhan hotel-hotel mewah seperti Four Seasons dan RitzCarlton, kita menyaksikan munculnya hotel-hotel dan motel berbiaya
murah seperti Motel 6 dan Comfort Inn, yang melayani tamu yang
hanya menginginkan produk dasarnya.
Pada tingkat kelima terdapat calon produk, yang meliputi segala
kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami
produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang. Di sinilah
perusahaan-perusahaan

mencari

cara

baru

untuk

memuaskan

pelanggan dan membedakan tawarannya. Sebagai contoh, di era ketika
pelanggan menuntut internet yang semakin cepat dan nirkabel, Verizon

menginvestasikan modalnya untuk menciptakan sejumlah besar produk
potensial.7
c. Harga
1. Memahami penetapan Harga
Harga tidak sekedar angka pada label atau barang:
“Harga terdapat di sekeliling semua. Anda membayar sewa
untuk apartemen Anda, uang kuliah untuk pendidikan. dan uang
jasa untuk dokter atau dokter gigi Anda. Perusahaan-perusahaan
penerbangan, kereta api, taksi, dan bis mengenakan ongkos,
perusahaan listrik dan ledeng lokal menyebut biayanya sebagai
tarif dan bank setempat mengenakan bunga atas uang yang Anda
Pinjam. Harga untuk mengendarai mobil Anda di Sunshine
Parkway

di

Florida

disebut

tol

dan

perusahaan

yang

mengasuransikan mobil Anda mengenakan premi. Dosen tamu
meminta honor untuk bercerita kepada Anda mengenai perabat
pemerintah yang menerima suap untuk membantu seorang oknum
curang yang mencuri iuran yang dihimpun perhimpunan dagang.
Klub atau kelompok tempat Anda bergabung mungkin melakukan
penilaian khusus untuk membayar biaya biaya yang tidak biasa.
Pengacara Anda mungkin meminta imbalan untuk membayar
jasanya. "Harga” seorang eksekutif adalah gaji, harga seorang
wiraniaga mungkin adalah komisi, dan harga karyawan dalah
upah. Akhirnya, walaupun para ekonom tidak akan setuju, banyak
diantara kita merasa bahwa pajak penghasilan adalah harga yang
kita bayarkan atas hak untuk mencari uang”.8
Sepanjang sejarah, pada umumnya ditetapkan melalui negoisasi
antara harga pembeli dan penjual. “Tawar-menawar" masih
merupakan permainan di beberapa wilayah. Menetapkan satu harga
untuk semua pembeli merupakan gagasan yang relatif modern yang
7 Ibid, hlm.102
8 Ibid hlm.120-121

muncul bersama perkembangan eceran berskala besar pada akhir
abad ke sembilan belas. F.W. Woolworth, Tiffany and Co., john
Wanamaker, lain-lainnya mengiklankan "kebijakan satu harga yang
ketat" karena perusahaan-perusahaan tersebut menjual begitu
banyak barang dan mengawasi begitu banyak karyawan. Dewasa
ini, internet sebagian sedang mengubah kecenderungan penetapan
harga mati. Teknologi komputer mempermudah penjual untuk
menggunakan perangkat lunak yang memantau gerakan pelanggan
pada web dan memungkinkan mereka menyesuaikan tawaran dan
harga. Aplikasi perangkat lunak baru juga memungkinkan pembeli
membandingkan harga secara kilat melalui pembelanja robot
online atau “shopbots." Seperti dikemukakan seorang pengamat
industri, "Kami bergerak menuju ekonomi yang sangat canggih. Itu
merupakan

semacam

perlombaan

senjata

antara

teknologi

perdagangan dan teknologi konsumen.
Secara tradisional, harga telah diperlakukan sebagai penentu
utama pilihan pembeli. Hal itu masih berlaku di negara-negara
yang lebih miskin, di antara kelompok-kelompok yang lebih
miskin, dan untuk produk jenis komoditas. Walaupun faktor-faktor
non-harga telah makin berperan penting selama beberapa
dasawarsa belakangan ini. harga masih tetap merupakan salah satu
unsur terpenting dalam menentukan pangsa pasar dan profitabilitas.
Konsumen dan agen pembelian memiliki lebih banyak akses ke
informasi harga dan pemberi diskon. Konsumen melakukan
tekanan pada pengecer untuk menurunkan harganya. Pengecer
melakukan tekanan pada produsen untuk menurunkan harganya.
Hasilnya adalah pasar yang ditandai oleh diskon dan promosi
penjualan besar-besaran.9
2. Menetapkan Harga
9 Yulia Djahir dan Dewi Pratita, Sistem Informasi
Manajemen(Yogyakarta: Deepublish, Desember 2014), hlm 267-268

Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama
kalinya

ketika

mengembangkan

produk

baru,

ketika

memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau
daerah geografis yang baru, dan ketika mengikuti lelang untuk kerja
kontrak yang baru. Perusahaan tersebut harus memutuskan di mana
memposisikan produknya dari segi mutu dan harga.
Perusahaan tersebut harus mempertimbangkan banyak faktor
dalam menentukan kebijakan penetapan harga. Adapun enam
langkah penetapan harga:
Langkah 1: Memilih Tujuan Penetapan Harga.
Pertama-tama perusahaan tersebut memutuskan di mana
ingin memposisikan tawaran pasarnya. Makin jelas tujuan suatu
perusahaan, makin mudah menetapkan harga perusahaan dapat
mengharapkan salah satu dari lima tujuan utama melalui penetapan
harga, kelangsungan hidup, laba maksimum sekarang, pangsa pasar
maksimum

menguasai

pasar

secara

maksimum,

atau

kepemimpinan mutu produk.
Langkah 2: Menentukan Permintaan
Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang
berbeda dan karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda
terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan. Hubungan antara
berbagai harga alternatif dengan permintaan sekarang. Dalam
kasus biasa, permintaan dan harga berbanding terbalik: makin
tinggi harganya. rendah permintaannya. Dalam kasus barang
mewah, kurva permintaan tersebut kadang-kadang melandai ke
atas. Perusahaan parfum menaikkan harganya dan malah akan
menjual makin banyak parfumnya, bukan makin sedikit. Beberapa
konsumen menganggap harga yang lebih tinggi sebagai pertanda
produk yang lebih baik. Namun jika harga tersebut terlalu tinggi,
tingkat permintaannya mungkin akan turun.
Langkah 3: Memperkirakan Biaya

Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat
dikenakan perusahaan untuk produknya. Biaya menentukan batas
terendahnya. Perusahaan tersebut ingin menetapkan harga yang
menutupi biaya produksi, distribusi, dan penjualan produk,
termasuk laba yang lumayan untuk upaya dan risikonya. Namun,
ketika perusahaan menetapkan harga produk untuk menutup biaya
seluruhnya, hasil bersih tidak selalu mampu menghasilkan laba.
Langkah 4: Menganalisa Biaya, Harga, dan Tawaran Pesaing
Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yang
ditentukan permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan
tersebut harus memperhitungkan biaya, harga dan kemungkinan
reaksi harga pesaing. Perusahaan tersebut seharusnya pertama-tama
mempertimbangkan

harga

pesaing

terdekat.

Jika

tawaran

perusahaan tersebut mengandung ciri-ciri diferensiasi positif yang
tidak ditawarkan pesaing terdekat, nilainya bagi pelanggan
seharusnya dievaluasi dan ditambahkan pada harga pesaing
tersebut. Jika tawaran pesaing tadi mengandung beberapa ciri yang
tidak ditawarkan perusahaan tersebut, nilainya bagi pelanggan
seharusnya dievaluasi dan dikurangkan harga perusahaan tersebut.
Sekarang, perusahaan tersebut dapat memutuskan apakah dapat
mengenakan harga yang lebih tinggi, sama, atau lebih murah
daripada pesaing tadi. Namun, perusahaan tersebut dapat
mengubah harganya sebagai reaksi terhadap harga yang ditetapkan
perusahaan itu.
Langkah 5: Memilih Metode Penetapan Harga
Dengan adanya ketiga C-jadwal permintaan pelanggan,
fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing (competitor's
prices)-perusahaan tersebut siap memilih harga. Meringkaskan
ketiga pertimbangan utama dalam menetapkan harga. Biaya
menentukan batas terendah harga tersebut. Harga pesaing dan
harga barang pengganti menjadi titik yang mengarahkan. Penilaian

pelanggan tentang ciri-ciri produk yang unik menentukan batas
tertinggi harga tersebut Perusahaan-perusahaan memilih metode
penetapan harga yang menyertakan satu atau lebih di antara ketiga
pertimbangan ini.
Langkah 6: Memilih Harga Akhir
Metode-metode penetapan harga mempersempit ruang gerak
yang harus digunakan perusahaan untuk memilih harga akhirnya.
Dalam memilih harga akhir ini, perusahaan tersebut harus
mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, yang meliputi dampak
dari

kegiatan

pemasaran

lain,

kebijakan

penetapan

harga

perusahaan, penetapan yang berbagi laba dan risiko, dan dampak
harga terhadap pihak lain harga.10
3. Promosi
1. Promosi Penjualan
Penjualan,

sebagai

unsur

utama

dalam

kampanye

pemasaran, adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang
sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk
merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih
cepat dan lebih besar oleh konsumen pedagang. Kalau iklan
menawarkan

alasan

untuk

membeli,

promosi

penjualan

menawar insentif untuk membeli. Promosi penjualan mencakup
alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran uang
kembali,

potongam

harga,

cinderamata,

hadiah,

hadiah

berlangganan, pengujian gratis, garansi, promosi bersama,
promosi silang, pajangan tempat pembelian dan peragaan),
promosi perdagangan (potongan harga, dana iklan dan pajangan,
dan barang gratis); serta promosi bisnis dan tenaga penjualan
(pameran dan konvensi perdagangan, kontes untuk perwakilan
penjualan, dan iklan khusus.
10 Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani, Pengantar Sistem Informasi(Yogyakarta:
Andi), hlm. 76-78

2. Tujuan Promosi
Alat-alat promosi penjualan berbeda-beda dari segi
tujuan tertentunya. Sampel gratis merangsang konsumen
mencoba, sedangkan jasa konsultasi manajemen gratis bertujuan
untuk mempererat hubungan jangka panjang dengan pengecer
Penjual menggunakan promosi tipe insentif untuk menarik
orang-orang baru untuk mencoba, untuk memberi imbalan
kepada pelanggan setia, dan untuk menaikkan tingkat pembelian
ulang orang yang sesekali menggunakan. Promosi penjualan
sering menarik orang-orang yang beralih merek, yang terutama
mencari harga murah, nilai yang baik, atau hadiah. Promosi
penjualan tidak mungkin mengubah mereka menjadi pemakai
yang setia. Promosi penjualan yang digunakan di pasar yang
memiliki kesamaan merek yang tinggi menghasilkan tanggapan
penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit
kenaikan permanen dalam pangsa pasar. Selain peralihan merek,
konsumen bisa terlibat dalam penimbunan barang-pembelian
lebih awal dari biasanya (akselerasi pembelian) atau membeli
jumlah ekstra. Namun, penjualan biasa kemudian menimbulkan
kemerosotan pasca-promosi.
Sejumlah manfaat promosi penjualan mengalir ke
produsen dan konsumen. Promosi penjualan memungkinkan
produsen menguji seberapa tinggi harga yang dapat mereka
kenakan, karena mereka selalu dapat melakukan diskon.
Promosi penjualan membujuk konsumen mencoba produk baru
alih-alih tidak pernah menyimpang dari produk sekarang.
Promosi penjualan menghasilkan format eceran yang lebih
berbeda seperti toko harga-murah-setiap-hari dan toko hargapromosi. Bagi para pengecer, promosi bisa meningkatkan
penjualan kategori komplementer (promosi adukan kue bisa
membantu

mendorong

penjualan

lapisan

kue)

juga

menyebabkan beberapa pelanggan beralih toko. Mereka
mempromosikan kesadaran konsumen yang lebih besar atas
harga. Mereka membantu produsen mengadaptasikan program
dengan segmen konsumen yang berbeda. Konsumen sendiri
menikmati beberapa kepuasan karena menjadi pembelanja yang
cerdas ketika mereka mendapatkan keuntungan dari harga
spesial.
Para
penjualan

pemasar
untuk

jasa

mencapai

juga
tujuan

memanfaatkan

promosi

pemasaran.

Beberapa

perusahaan menggunakan promosi untuk menarik pelanggan
baru dan membangun kesadaran.11

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemasaran adalah

kegiatan peroangan dan organisasi yang

memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuskan
dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian,
promosi, dan penentuan harga barang.
Jenis informasi ini sangat penting terutjama bagi bagian pemasaran
suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat

11 Raymon Mcleod, Sistem Informasi Manajemen( Jakarta: Salemba Empat, 2008), hlm
205-206

dan juga memberikan informasi penting mengenai penjualan yang telah
dilakukan oleh sebuah perusahaan.

B. Saran
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok Sistem
Informasi Perbankan Syariah. Kami menyadari dalam penulisan makalah
ini terdapat banyak kesalahan, untuk itu kami memerlukan kritik dan
asaran yang membangun agar dapat membuat makalah yang lebih baik
lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Elisabet Yunaeti dan Rita Irviani. 2014. Pengantar Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi
Djahir, Yulia dan Dewi Pratita. 2014. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta: Deepublish
Mcleod, Raymon. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat
Khotler, Philip dan kevin lane keller. 2007. Marketing Management edisi
ke 12. Jakarta: PT INDEKS