Pengujian Website Bursa Kerja Khusus SMK

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2603-2611

e-ISSN: 2548-964X
http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengujian Website Bursa Kerja Khusus SMK Negeri 1 Surabaya
Menggunakan Web Based Application Quality Model
Ardina Fitri Haryono1, Bayu Priyambadha2, Fajar Pradana3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1ardinafitriharyono@gmail.com, 2bayu_priyambadha@ub.ac.id, 3fajar.p@ub.ac.id
Abstrak
SMK Negeri 1 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang memiliki bursa kerja khusus yang bertujuan
untuk memberikan informasi pasar kerja, pendaftaran pencari kerja, memberi penyuluhan dan
bimbingan jabatan serta penyaluran dan penempatan pencari kerja melalui website. Pada
penggunaannya, sistem harus memiliki kualitas yang baik agar dapat mendukung visi dan misi BKK
SMK Negeri 1 Surabaya. Penelitian ini membahas pengujian kualitas website BKK menggunakan Web
Based Application Quality Model (WBAQM) yang memiliki faktor disetiap perspektif, yaitu perspektif
developer memiliki faktor maintainability yang diuji dengan mencri nilai Maintainability Index (MI),
faktor portability yang diuji kompatibilitas website di tujuh browser desktop dan lima browser mobile.
Perspektif visitor memiliki faktor usability, accessibility, content diuji menggunakan Website

Questionnaire Usability (WQU), faktor credibility diuji menggunakan kuesioner dari BJ Fogg, faktor
functionality diuji dengan menggunakan pengujian validasi terhadap seluruh kebutuhan fungsional,
faktor security diuji menggunakan tool Acunetix Website Vulnerability. Perspektif owner memiliki
faktor differentiation dan popularity yang diuji dengan meninjau kembali kesuksesan credibility dan
accessibility website. Berdasarkan hasil pengujian, faktor yang telah memenuhi harapan adalah
maintainability, portability, dan functionality. Faktor usability, accessibility, content, credibility,
security, differentiation, dan popularity masih memerlukan perbaikan lebih lanjut.
Kata kunci: BKK, Pengujian Website, Model Kualitas, WBAQM

Abstract
SMK Negeri 1 Surabaya is one of school which has Its own job market that aim to inform such as apply
a job, counseling about positioning and distribution to job market through website. System should have
good quality to achieve vision and mision of Job Market of SMK Negeri 1 Surabaya. The purpose of this
research is how to evaluate Job Market website of SMK Negeri 1 Surabaya using Web Based Application
Quality Model (WBAQM) which has factors on three perspective. Developer perspective has
maintainability factor which tested using Maintainability Index (MI), portability factor focused on
compatibility website on seven desktop browser and five mobile browser. Visitor perspective has
usability, accessibility, and content which tested using WQU (Website Questionnaire Usability).
Credibility factor tested using questionnaire by BJ Fogg. Functionality factor tested using validation
testing to all existing functionality requirement. Security factor tested using Acunetix Website

Vulnerability tool. Owner perspective has differentiation and popularity factors tested by review how
good credibility and accessibility website are. The result known that maintainability, portability, and
functionality has achieve the expected result. While usability, accessibility, content, credibility,
popularity, and differentiation needs some improvement.
Keywords: Job Market, Evaluate Website, Quality Model, WBAQM

1.

bagi dunia pendidikan khususnya SMK dalam
perencanaan karir siswa-siswanya. SMK Negeri
1 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang
memiliki lembaga perencanaan karir berupa
website yang disebut BKK. Tujuan dibangun
website BKK SMK Negeri 1 Surabaya sebagai

PENDAHULUAN

Pada Februari 2016 Badan Pusat Statistik
mengungkap tingkat pengangguran SMK
mencapai satu juta tiga ratus ribu orang. Tingkat

pengangguran seharusnya menjadi kepedulian
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya

2603

2604

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

sarana untuk memudahkan alumni mencari
kerja, dan juga memberikan penyuluhan dan
bimbingan terkait pencarian kerja.
Dalam penerapannya, website BKK
memiliki beberapa masalah yang terjadi pada
pihak BKK, developer, dan alumni. Masalah
yang terjadi pada pihak BKK adalah banyaknya
lowongan kerja yang tersedia namun minim
pelamar, pihak BKK menginginkan website ini
dapat diterapkan secara sempurna baik untuk

alumni maupun DU/DI. Hal tersebut
dikarenakan website BKK belum memiliki
popularitas di kalangan alumni. Sedangkan
banyak alumni menyatakan masih menggunakan
website pencarian kerja jobstreet, jobsdb, dan
linkedin dikarenakan alumni merasa pencarian
kerja tersebut memiliki banyak jaringan. Selain
itu, banyak fitur yang tidak dapat bekerja yang
membuat alumni enggan menggunakan website
BKK.
Permasalahan
juga
dirasakan
oleh
developer untuk menentukan fitur baru terhadap
website BKK, pihak BKK memberikan batas
waktu yang sedikit ditambah pula dengan
adanya pergantian developer, maka diperlukan
waktu untuk memahami syntax yang ditulis oleh
developer sebelumnya. Permasalahan yang

disebutkan diatas menimbulkan pertanyaan
apakah pihak BKK SMK Negeri 1 Surabaya
sudah mengetahui permasalahan yang muncul
dari alumni, apakah pihak BKK dan developer
sudah memiliki strategi yang tepat supaya
website tersebut dapat mencapai tujuannya.
Untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah
tersebut adalah dengan melakukan pengukuran
kualitas dari website. Salah satu metode
pengukuran kualitas adalah menggunakan Web
Based Application Quality Model (WBAQM).
Pemilihan WBAQM sebagai dasar kualitas
website dikarenakan, WBAQM merupakan
metode yang mengadaptasi standar kualitas ISO
9126 yang ditulis oleh Doaa Nabil (2011).
Faktor-faktor yang dimiliki oleh WBAQM
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh
BKK SMK Negeri 1 Surabaya. Pengujian
website BKK dilakukan untuk mengetahui
tercapainya tujuan pembuatan website terhadap

visi-misi BKK, dan diharapkan menghasilkan
solusi yang dapat digunakan oleh BKK
2.

LANDASAN KEPUSTAKAAN

2.1 Web Based Application Quality Model
(WBAQM)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Dalam penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Doaa Nabil yang dimuat pada
jurnal Egyptian Informatics Journal (2011)
dengan judul Web-Based Appliactions quality
factors : A survey and a proposed conceptual
model dengan permasalahan perkembangan
aplikasi website sangat pesat, kualitas
pembangunan aplikasi website juga cepat
berubah dan sulit untuk diorganisasikan. Untuk

mengukur kualitas website perlu banyak
parameter yang digunakan. Penelitian tersebut
melakukan analisis terhadap faktor-faktor
kualitas website yang sudah diterapkan. Dari
analisis tersebut dihasilkan suatu metode baru
bernama Web Based Application Quality Model
(WBAQM) dimana metode tersebut masih
merujuk kepada metode pengujian perangkat
lunak Dormey’s Framework, McCall (1970),
dan ISO 9126.
WBAQM memiliki tiga perspektif yang
masing-masing perspektif memiliki faktorfaktor penilaian perangkat lunak. Perspektif
pertama adalah developer yang memiliki faktor
maintainabiility dan portability . Perspektif
visitor memiliki faktor usability, accessiblity,
content, credibility, functionality, dan security.
Perspektif owner memiliki faktor differentiation
dan popularity
3.


METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas mekanismpe
penelitian yang dimulai dari studi literatur,
pengumpulan data, pengujian WBAQM, hasil
dan analisis. Studi literatur berguna untuk
mengetahui teori-teori yang akan digunakan
selama penelitian. Pengumpulan data dilakukan
untuk mengetahui variabel-variabel yang akan
digunakan untuk melakukan penelitian.
Pengujian
WBAQM
dilakukan
untuk
menerapkan metode-metode setiap faktor yang
terdapat pada WBAQM. Hasil dan analisis
dilakukan untuk mengetahui kesesuaian hasil
pengujian terhadap standar-standar yang telah
ditentukan. Gambar 1 menunjukan alur
penelitian.


2605

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

b.

Portability

Menurut Salonen (2012) pengujian
portability dapat dinilai melalui kompabilitas.
Website dinyatakan kompatibel apabila telah
lolos uji terhadap 80% desktop browser dan 80%
mobile browser. Untuk memenuhi pengujian
terhadap 80% desktop browser, harus dilakukan
pengujian terhadap tujuh browser yang sama,
sedangkan untuk mobile browser pengujian akan
dilakukan terhadap lima mobile browser
berbeda. Jika dari tujuh desktop browser, dan
lima mobile browser tidak memiliki perbedaan

dan pesan error maka website tersebut telah
memenuhi faktor portability.
c.

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

3.1. Pengujian WBAQM dan Analisis
Pada bagian ini akan dibahas proses
pengujian dan analisis website BKK SMK
Negeri 1 Surabaya. Pengujian WBAQM dibagi
menjadi tiga, yaitu dari perspektif visitor,
developer,
dan
owner.
Masing-masing
perspektif memiliki faktor yang menjadi
parameter uji. Gambar 1 menunjukan alur
penelitian.
Maintainability


a.

Faktor
maintainability
dinilai
menggunakan nilai Maintainability Index (MI)
dengan cara menganalisis source code sistem
menggunakan
tool
PhpMetrics
untuk
mengetahui nilai Maintainability Index (MI).
Sistem dapat memenuhi faktor maintainability
apabila memiliki nilai MI di atas 65 yaitu pada
kategori Medium MI dan high MI (Coleman, et
al., 1994). Standar MI dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Standar Maintainability Index (MI)
Nilai MI

Kategori

Sifat

β‰₯85

High MI

Highly Maintainable

65 – 84,99

Medium MI

Moderate Maintainable

< 65

Low MI

Difficult to Maintain

Usability

Faktor usability diuji menggunakan
Website Questionnaire Usability (WQU).
Menurut Aziz (2015), WQU memiliki sembilan
kriteria yang dipilih untuk menguji usabilitas
website. Kriteria tersebut adalah effectiveness
(EV), efficiency (EY), satisfaction (S),
learnability (L), accessability (AC), navigation
(N), content (C), interface/design (ID), dan
intention of use (ITU). Kriteria tersebut
merupakan komponen usability sehingga untuk
menguji faktor usability, harus memenuhi
sembilan kriteria tersebut.
Perhitungan nilai usability pada kuesioner
WQU menggunakan skala Likert. Skala likert
memiliki lima opsi jawaban yaitu SS (Sangat
Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak
Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Menurut
Sugiyono (2011), untuk melakukan analisis
kuantitatif menggunakan skala likert, maka
jawaban harus diberi skor: SS (5); S (4); N (3);
TS (2); STS (1). Kemudian berdasarkan skor
yang telah ditetapkan, dapat dihitung
menggunakan persamaan (1).
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ = βˆ‘(π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› Γ— π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ)

Setelah total skor usability diketahui,
kemudian menghitung presentase kelayakan
yang dijelaskan pada persamaan 2
π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘›(%) =
π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘œπ‘π‘ π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘ π‘–
π‘₯ 100%
π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘π‘˜π‘Žπ‘›

(2)

Presentase kelayakan akan dikonversikan
kedalam predikat skala likert yang dapat dilihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Tabel Intepretasi Skala Likert

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

(1)

No

Presentase

Intepretasi

1

0%-20%

Sangat Tidak Layak

2606

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
2

21%-40%

Tidak Layak

3

41%-60%

Cukup Layak

4

61%-80%

Layak

5

81%-100%

Sangat Layak

d.

Setelah total skor content diketahui,
kemudian menghitung presentase kelayakan
yang dijelaskan pada persamaan 6

Accessibility

Faktor accessibility diuji menggunakan
Website Questionnaire Usability (WQU) faktor
accessibility. Perhitungan nilai accessibility
pada kuesioner WQU menggunakan skala likert
memiliki lima opsi jawaban yaitu SS (Sangat
Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak
Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) yang
memiliki skor: SS (5); S (4); N (3); TS (2); STS
(1). Kemudian berdasarkan skor yang telah
ditetapkan, dapat dihitung menggunakan
persamaan (3).
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ = βˆ‘(π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› Γ— π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ)

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘π‘˜π‘Žπ‘›

(4)

Presentase kelayakan akan dikonversikan
kedalam predikat skala likert yang dapat dilihat
pada tabel 3.
Tabel 3. Tabel Intepretasi Skala Likert
No

Presentase

Intepretasi

1

0%-20%

Sangat Tidak Layak

2

21%-40%

Tidak Layak

3

41%-60%

Cukup Layak

4

61%-80%

Layak

5

81%-100%

Sangat Layak

e.

Faktor accessibility diuji menggunakan
Website Questionnaire Usability (WQU) faktor
content. Perhitungan nilai content pada
kuesioner WQU menggunakan skala likert
memiliki lima opsi jawaban yaitu SS (Sangat
Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak
Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) yang
masing-masing memiliki skor: SS (5); S (4); N
(3); TS (2); STS (1). Kemudian berdasarkan skor
yang telah ditetapkan, dapat dihitung
menggunakan persamaan (5).

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

(6)

Presentase kelayakan akan dikonversikan
kedalam predikat skala likert yang dapat dilihat
pada tabel 4.
Tabel 4. Tabel Intepretasi Skala Likert
No

Presentase

Intepretasi

1

0%-20%

Sangat Tidak Layak

2

21%-40%

Tidak Layak

3

41%-60%

Cukup Layak

4

61%-80%

Layak

5

81%-100%

Sangat Layak

f.

Credibility

Faktor credibility diuji menggunakan
model kuesioner yang terdiri dari dua kriteria
yaitu real world feel dan trustworthiness.
Kuesioner credibility ini diambil dari jurnal
penelitian yang berjudul β€œWhat Makes Web Sites
Credible? A Report on a Large Quantitative
Study” oleh BJ Fogg pada tahun 2001.
Perhitungan
nilai
kuesioner
credibility
menggunakan skala likert memiliki lima opsi
jawaban yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N
(Netral), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak
Setuju) yang memiliki skor: SS (5); S (4); N (3);
TS (2); STS (1). Kemudian berdasarkan skor
yang telah ditetapkan, dapat dihitung
menggunakan persamaan (7).
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ = βˆ‘(π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› Γ— π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ)

Content

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ = βˆ‘(π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› Γ— π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ)

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘π‘˜π‘Žπ‘›

(3)

Setelah total skor accessibility diketahui,
kemudian menghitung presentase kelayakan
yang dijelaskan pada persamaan 4
π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘›(%) =
π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘œπ‘π‘ π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘ π‘–
π‘₯ 100%

π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘›(%) =
π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘œπ‘π‘ π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘ π‘–
π‘₯ 100%

(5)

(7)

Setelah total skor credibility diketahui,
kemudian menghitung presentase kelayakan
yang dijelaskan pada persamaan 8.
π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘›(%) =
π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘œπ‘π‘ π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘ π‘–
π‘₯ 100%
π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘π‘˜π‘Žπ‘›

(8)

Presentase kelayakan akan dikonversikan
kedalam predikat skala likert yang dapat dilihat
pada tabel 5.
Tabel 5. Tabel Intepretasi Skala Likert
No

Presentase

Intepretasi

1

0%-20%

Sangat Tidak Layak

2

21%-40%

Tidak Layak

3

41%-60%

Cukup Layak

4

61%-80%

Layak

2607

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
5

g.

81%-100%

Sangat Layak

Functionality

Pengujian faktor functionality dilakukan
dengan melakukan pengujian validitas pada
semua implementasi dari spesifikasi kebutuhan
perangkat lunak. Untuk melakukan analisis
functionality
dilakukan
menggunakan
persamaan 9.
𝑋=1βˆ’

𝐴

𝐡

(9)

Dengan :
X = Tingkat Functionality
A = Jumlah fungsi yang bermasalah
B = Jumlah fungsi yang diuji keseluruhan
Jika hasil persamaan mendekati 1, dapat
diartikan bahwa website BKK SMK Negeri 1
Surabaya memenui faktor functionality.
h.

Security

Pengujian faktor security pada sistem akan
diuji menggunakan tool acunetix untuk
mengetahui celah keamanan sistem. Penulis
akan melakukan pengujian security dengan cara
memilih tipe pengujian scan single website pada
tool acunetix. Analisis yang dilakukan terhadap
pengujian security adalah membandingkan hasil
scan website dengan celah keamanan yang
paling berisiko menurut OWASP. Hasil scan
tersebut berupa laporan yang berisi web alert
sehingga dapat dilihat celah keamanan apa saja
yang terdapat pada sistem. Keamanan website
dapat dikategorikan menjadi empat level, yaitu
high risk alert level 3, medium risk level 2, low
risk level 1.
i.

Differentiation

Pengujian differentiation dilakukan untuk
mengukur sejauh mana identitas dan keunggulan
dari owner secara jelas didemonstrasikan (Nabil,
2011). Untuk mengetahui tercapainya hal
tersebut dapat dilihat dari perspektif visitor
menggunakan kuesioner credibility. Analisis
yang dilakukan terhadap faktor differentiation
yaitu dengan meninjau kembali hasil pengujian
credibility. Jika credibility website dinyatakan
layak,
maka
telah
memenuhi
faktor
differentiation.
j.

Popularity

Pengujian popularity dilakukan untuk
mengukur sejauh mana website go public.
Pencapaian popularitas berkaitan erat dengan
pengunjung
terutama
aksesibilitas
dan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

pencapaian diferensiasi (Nabil, 2011). Website
yang memiliki popularitas adalah website yang
memiliki informasi yang bermanfaat, menarik,
dan mudah diakses bagi pengunjungnya (Chu, et
al., 2004). Untuk mengetahui website BKK
sudah memenuhi faktor popularity, website
tersebut harus lolos uji terhadap faktor
accessability. Pengujian popularity dilakukan
menggunakan WQU kriteria accessibility.
Analisis yang dilakukan terhadap faktor
popularity yaitu dengan meninjau kembali hasil
pengujian accessibility. Jika accessibility
website dinyatakan layak, maka telah memenuhi
faktor popularity
4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan membahas proses
pengujian website menggunakan WBAQM.
Pada proses pengujian terdapat tiga perspektif
yaitu developer,visitor, dan owner yang masingmasing memiliki faktor pengujian.
a.

Maintainability

Hasil
pengujian
maintainability
menggunakan tool phpmetrics diketahui nilai
rata-rata MI setiap kelas sebesar 107,08 yang
dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil Pengujian Maintainability
No

Nama Kelas

Nilai MI

1

App\Companie

47,61

2

App\Alumni

45,99

3

App\Admi

56,94

4

App\Http\Controllers\Contro
ller

103,44

5

App\Visitor

82,51

6

App\Option

171

7

App\Http\Middleware\Encry
ptCookies

215,46

8

App\Http\Middleware\Redir
ectIfAuthenticated

109,34

9

App\Http\Middleware\Swee
tAlert

99,54

10

App\Http\Middleware\TrimS
trings

126,97

11

App\Http\Middleware\Verify
CsrfToken

215,46

12

App\Job

65,04

13

App\Providers\AppServicePr
ovider

214,23

14

App\Work

82,51

15

App\Providers\AuthServiceP
rovider

117,77

2608

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
16

App\Http\Middleware\Auth
enticate

101,4

17

App\Providers\EventService
Provider

120,4

18

App\Providers\RouteService
Provider

105,77

19

App\Store_gallerie

82,51

20

App\Support\Temp

69,95

21

App\User

123,08

22

App\Vacancie

58,64

23

App\Providers\BroadcastSer
viceProvider

210,96

24

App\Http\Middleware\Auth
Admin

99,68

25

App\Http\Middleware\Auth
Company

99,4

26

App\Faq

171

27

App\Application

64,36

28

App\College

82,51

No

29

App\Competence

71,59

Browser Desktop

30

App\Console\Commands\M
odifyAlumniPassword

100,08

1

Opera

Sukses

2

Google Chrome 59

Sukses

31

App\Console\Kernel

120,92

3

Google Chrome 58

Sukses

32

App\Document

82,51

4

IE 11

Sukses

33

App\Entrepreneur

82,51

5

Safari

Sukses

34

App\Exceptions\Handler

105,51

6

Mozilla Firefox 51

Sukses

35

App\Gallerie

85,76

7

Mozilla Firefox 52

Sukses

36

App\Http\Middleware\Auth
Alumni

98,86

37

App\Dummy

66,68

38

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa sistem
telah memenuhi karakteristik maintainability.
Namun, terdapat class yang memiliki nilai MI
rendah. Untuk mengetahui masalah tersebut, tool
phpmetric telah menyediakan fasilitas untuk
mengetahui mengapa class tersebut memiliki
nilai MI rendah. Pada kasus ini, class Company,
RoleAuthController, RoleAuthGuest memiliki
nilai MI paling rendah. Dikarenakan class
tersebut memiliki kode program yang terlalu
komplek yang dapat menyebabkan bug.
Portability

b.

Pengujian portability dilakukan dengan
menguji kompatibilitas website terhadap tujuh
browser dekstop dan lima broser mobile dapat
dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Hasil Pengujian Poratbility
Nama Browser

Hasil

Browser Mobile
8

Iphone 5

Sukses

9

Nexus 7

Sukses

10

Ipad Mini

Sukses

11

Microsoft Lumia 950

Sukses

12

Galaxy S III

Sukses

App\Http\Controllers\Comp
any\Account

43,36

App\Http\Controllers\RoleA
dminController

171

40

App\Http\Controllers\RoleAl
umniController

171

41

App\Http\Controllers\RoleA
uthController

32,28

42

App\Http\Controllers\RoleC
ompanyController

70,71

43

App\Http\Controllers\RoleG
uestController

40,27

c.

44

App\Http\Kernel

117,92

45

DatabaseSeeder

214,43

Pengujian usability yang dilakukan dengan
menyebar WQU dapat dilihat pada tabel 8.

107.08

Tabel 8. Hasil Pengujian Usability

39

Rata-rata

Berdasarkan
hasil
pengujian
maintainability,
didapatkan
nilai
MI
(Maintainability Index) sebesar 107,08 sehingga
masuk ke dalam kategori highly maintainable.
Dan
untuk
dapat
memenuhi
standar
maintainability, dibutuhkan nilai MI di atas 65.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Dengan tidak dimilikinya perbedaan unit,
error, dan warning terhadap tujuh browser
dekstop dan mobile maka dapat disimpulkan
bahwa website BKK telah lolos uji faktor
portability.
Usability

Kriteria

STS

TS

N

S

SS

EY

0

32

51

30

11

EV

1

14

39

30

9

S

0

15

36

34

8

L

1

28

60

44

22

AC

2

31

58

43

21

2609

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Tabel 10. Hasil Pengujian Content

N

2

50

79

68

18

C

3

45

68

58

12

Kriteria

STS

TS

N

S

SS

ID

3

44

70

57

12

Content

3

45

68

58

12

ITU

1

25

32

24

11

Skor

5

90

204

232

60

Jumlah
Jawaban

0

32

51

30

11

Jumlah Bobot

589

Skor

16

604

1548

1604

645

Jumlah Responden (n)

31

Jumlah Pertanyaan

6

Jumlah Skor Ideal

5*6*31 = 930

Jumlah Skor

4232

Jumlah Responden
(n)

31

Jumlah Pertanyaan

π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘›(%) =

42

Jumlah Skor Ideal

5*42*31 = 6510

π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘›(%) =

4232
π‘₯ 100%
6510

= 65%

Berdasarkan hasil pengujian usability,
didapatkan presentase kelayakan usability
sebesar 65%. Sehingga jika hasil tersebut
dimasukkan ke dalam interval Skala Likert maka
sistem masuk ke dalam kategori layak.
d.

Accessibility

Pengujian accessibility yang dilakukan
dengan menyebar WQU faktor accessibility
dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Hasil Pengujian Accessibility

589
π‘₯ 100%
930

= 63%

Berdasarkan hasil pengujian content,
didapatkan presentase kelayakan content sebesar
63%. Sehingga jika hasil tersebut dimasukkan ke
dalam interval Skala Likert maka sistem masuk
ke dalam kategori layak.
f.

Credibility

Pengujian credibility yang dilakukan
dengan menyebar kuesioner credibility dapat
dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Hasil Pengujian Credibility
Kriteria

STS

TS

N

S

SS

Real-world Feel

3

37

40

29

15

Trustworthines
s

0

39

56

40

20

Kriteria

STS

TS

N

S

SS

Accessibility

5

49

81

56

26

Jumlah
Jawaban

3

76

68

69

35

Skor

5

98

243

224

130

Skor

3

152

288

276

175

Jumlah Skor

515

Jumlah Skor

894

Jumlah Responden (n)

31

Jumlah Responden (n)

31

Jumlah Pertanyaan

5

Jumlah Pertanyaan

9

Jumlah
Ideal

5*5*31 = 775

Jumlah Skor Ideal

5*9*31 = 1395

Skor

515
π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘›(%) =
π‘₯ 100%
775
= 66%

Berdasarkan hasil pengujian accessibility,
didapatkan presentase kelayakan accessibility
sebesar 65%. Sehingga jika hasil tersebut
dimasukkan ke dalam interval Skala Likert maka
sistem masuk ke dalam kategori layak.
e.

Content

Pengujian content yang dilakukan dengan
menyebar WQU faktor content dapat dilihat
pada tabel 10.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ πΎπ‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘›(%) =

894
π‘₯ 100%
1395

= 64%

Berdasarkan hasil pengujian credibility,
didapatkan presentase kelayakan credibility
sebesar 63%. Sehingga jika hasil tersebut
dimasukkan ke dalam interval Skala Likert maka
sistem masuk ke dalam kategori layak.
g.

Functionality

Hasil pengujian functionality yang
dilakukan dengan pengujian validasi terhadap
sepuluh spesifikasi kebutuhan fungsional
menghasilkan enam fungsi valid dan empat
fungsi tidak valid sehingga dapat dihitung
dengan Persamaan 1

2610

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

𝑋 =1βˆ’

4
= 1 βˆ’ 0,4 = 0.6
10

Berdasarkan hasil pengujian functionality,
didapatkan tingkat functionality sebesar 0,6. Dan
untuk dapat memenuhi standar functionality,
diperlukan tingkat functionality yang mendekati
atau bernilai 1. Sehingga dari hasil pengujian
tersebut maka sistem telah memenuhi standar
untuk karakteristik functionality.
h.

Security

Pengujian security menghasilkan 306 web
alert. Tingkat keamanan website BKK SMK
Negeri 1 Surabaya pada level 2 yaitu medium.
Pada gambar 1 menunjukan bahwa terdapat 51
alert dalam level 2 low, 94 alert dalam level 3
low, dan 161 alert dalam level 4 informational.
Gambar 2 menunjukan hasil pengujian security
terhadap website BKK.

kelayakan faktor differentiation perlu dilakukan
tinjauan kembali pada faktor credibility sehingga
dapat meningkatkan kepercayaan pengguna dan
faktor differentiation.
j.

Popularity

Hasil skor yang didapatkan dari presentase
kelayakan accessibility adalah 65 %.
Berdasarkan tabel intepretasi skala likert,
kelayakan accessibility website BKK SMK
Negeri 1 Surabaya terdapat pada kategori layak.
Hasil yang diharapkan pada penelitian ini yaitu
tingkat kelayakan accessibility seharusnya pada
tingkat sangat layak. Sehingga untuk
meningkatkan kelayakan faktor popularity perlu
dilakukan tinjauan kembali pada faktor
accessibilty. Dengan mudahnya akses website
BKK SMK Negeri 1 Surabaya, maka semakin
banyak diakses oleh pengguna yang berakibat
pada populernya website tersebut
k.

Hasil Keseluruhan

Kesimpulan terhadap pengujian dan
analisis WBAQM dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Kesimpulan Pengujian Kualitas Website
Faktor
Kualitas

Tools

Nilai

Hasil

Maintainability

PhpMetrics

197,8

Sangat
Layak

Portability

Web
Browser

100%

Sangat
Layak

Usability

Kuesioner
Website
Quality
Usability
(WQU)

65%

Layak

Accessibility

Kuesioner
WQU faktor
accessibility

66%

Layak

Content

Kuesioner
WQU faktor
content

63%

Layak

Credibility

Kuesioner
oleh BJ Fogg

64%

Layak

Functionality

Uji Validitas

0.6

Sangat
Layak

Security

Acunetix
Tool

Medium

Medium

Differentiation

Kuesioner
oleh BJ Fogg

64%

Layak

Popularity

Kuesioner
WQU faktor
accessibility

65%

Layak

Gambar 2. Hasil Pengujian Security

Analisis yang dilakukan pada pengujian
security adalah membandingkan hasil analisis
tools acunetix dengan literatur. Secara
menyeluruh, keamanan website BKK SMK
Negeri 1 Surabaya terdapat pada level medium.
Hal tersebut menunjukan bahwa masih terdapat
celah-celah yang memungkinkan terjadinya
ancaman dan akses illegal yang berpotensi
merusak sistem
i.

Differentiation

Hasil skor yang didapatkan dari presentase
kelayakan credibility adalah 64%. Berdasarkan
tabel intepretasi skala likert, kelayakan
credibility website BKK SMK Negeri 1
Surabaya terdapat pada kategori layak. Hasil
yang diharapkan pada penelitian ini yaitu tingkat
kelayakan credibility seharusnya pada tingkat
sangat layak. Website BKK SMK Negeri 1
Surabaya memiliki perbedaan dengan pencarian
kerja lainnya. Hal tersebut dikarenakan
pengguna kurang percaya terhadap website BKK
SMK Negeri 1 Surabaya. Untuk meningkatkan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

2611

5. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

1.

Coleman, D., Ash, D. & Oman, P. 1994. Using
Metrics to Evaluate Software System
Maintainability. pp. 44-49.

2.

3.

Penelitian ini berhasil menerapkan Web
Based
Application
Quality
Model
(WBAQM) untuk melakukan pengujian
website Bursa Kerja Khusus SMK Negeri 1
Surabaya.
Faktor-faktor
WBAQM
diterapkan berdasarkan perspektif model.
Faktor maintainability menggunakan tool
phpmetrics untuk mengetahui nilai
Maintainability Index. Faktor portability
diuji menggunakan uji kompatibilitas pada
tujuh desktop browser dan lima browser
mobile. Faktor usability diuji menggunakan
website questionnaire usability (WQU).
Faktor accessibility diuji menggunakan
WQU kriteria accessibility. Faktor content
diuji menggunakan WQU kriteria content.
Faktor credibility diuji menggunakan
kuesioner BJ Fogg. Faktor functionality
diuji menggunakan uji validitas. Faktor
security diuji menggunakan tool acunetix
untuk mengetahui celah keamanan. Faktor
differentiation diuji dengan meninjau
kembali hasil pengujian faktor credibility.
Faktor popularity diuji dengan meninjau
kembali hasil pengujian faktor accessibility.
Berdasarkan analisis pengujian terdapat
tiga faktor pengujian berhasil lolos sesuai
harapan sedangkan enam lainnya tidak
sesuai harapan.
Website BKK memiliki beberapa faktor
yang tidak sesuai harapan. Faktor tersebut
adalah usability, accessibility, content,
credibility dan security. Rekomendasi yang
sesuai untuk menunjang kualitas faktor
usability, accessibility, content, dan
credibility harus dilakukan perbaikan
sistem dengan cara melakukan evaluasi
tingkat kepuasan pengguna dan membuat
interface design dari evaluasi tersebut.
Dengan memperbaiki interface design
maka akan memperbaiki tingkat kepuasan
pengguna
terhadap
kriteria-kriteria
pengujian faktor usability. Sedangkan
untuk faktor security, sebaiknya BKK
menerapkan standar keamanan yang dapat
dijadikan sebagai tolok ukur dengan
mengacu pada The Open Web Application
Security Project (OWASP) dan melakukan
pengujian keamanan secara rutin dan
berkala, baik dengan berkonsultasi kepada
bidang terkait ataupun konsultan yang ada.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Fogg, B. et al. 2001. What Makes Web Sites
Credible? A report on a large quantitative
study. Computer Human Interaction 3, pp.
61-68
Nabil, D., 2011. Web-Based Applications
quality factors: A survey. Egyptian
Informatics Journal, pp. 211-217.
Aziz, N. S. & Kamaludin, A. 2015. Using PreTest to Validate the Questionnaire for
Website Usability (QWU). International
Conference on Software Engineering and
Computer System (ICSECS), Volume 4th,
pp. 19-21.
Salonen, V. 2012. Automatic Portability Testing.
Master’s Thesis in Information Technology,
17 Oktober.pp. 17 - 48.
Chu, K. K., sen, T. C. & Yen, T. H. 2004.
Measuring Website Popularity and Raising
Designers' Effort. IEEE International
Conference on Systems, Man and
Cybernetics.
Sugiyono, P. D. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. 14.
Bandung: Alfabeta Bandung