Rangkuman Materi PERSERIKATAN BANGSA BAN

Rangkuman Materi

PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
(PBB)

Disusun Oleh : Kelompok III
Ketua : Rizwan Taufik
Anggota : Nuri Permatasari

Mila Riztiani

Nina Safitri

Sopiatun

Nurajizah

Heni Nuraeni

Sri Yusela


Ikmalia S.M

Madrasah Aliyah Negeri Sukajadi
Jln. Sukajadi II Desa Sukajadi-Pamarican 46382 Tlp. (0265)
652426

1

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Rahmat , hidayah dan Inayah kepada Kita, Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Kita Muhammad
SAW berserta kerabat dan sahabat- sahabatnya, Penulis atas berkat ridhonya dapat menyelesaikan tugas Mata
Pelajaran Sejarah dalam penyusunan makalah dengan Judul Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Hubungan PBB Dengan Kehidupan
Bangsa Indonesia, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
Penyusunan Makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bimbingan, pengarahan dan bantuan serta saran
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu/Bapak Guru Mata Pelajaran
2. Rekan- rekan Perjuangan MAN SUKAJADIPenulis berharap semoga
amal baik semua pihak yang telah membantu kepada penulis selama menyusun
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Hubungan PBB Dengan Kehidupan
Bangsa Indonesia, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa Penulis mengucapkan banyak terimaksih kepada Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah
memberikan bantuan, baik moril maupun materil, perhatian serta do’a. semoga Allah SWT, memberikan pahala
yang berlimpah dan berlipat ganda atas keikhlasan yang telah diberikan dari semua pihak. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan

kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

PENYUSUN

2

BAB. I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BElAKANG

PBB didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di
Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama – yang dihadiri wakil dari 51 negara – baru
berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London. Sejak didirikan hingga tahun 2007,
sudah tercatat ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama PBB berada di San
Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di di New York.
Church House adalah sebuah bangunan yang menjadi markas pusat dari perkumpulan gerejagereja (Anglikan) di Inggris, terletak di sebelah selatan dari Dean’s Yard di sebelah Wesminter Abbey
di kota London. Gereja ini pada saat itu diduga kuat menjadi salah satu tempat berkumpulnya tokohtokoh gereja yang menjadi seorang Freemason.
Bangunan ini didisain oleh Sir Herbert Barker, sekitar tahun 1930-an, sebagai pengganti
gedung yang terdahulu, yang diresmikan pada tahun 1902 oleh Coorperation of Church House yang

berdiri sejak 1888. Bangunan ini dimaksudkan sebagai peringatan perayaan emas 50 tahun
bertahtanya Ratu Victoria yang menjadi ratu sejak 1887. Batu pertama pembangunan bangunan ini
diletakkan oleh Ratu Mary pada 26 Juni 1937 dan diresmikan oleh Raja George VI pada 10 Juni 1940.
King George VI merupakan pendukung utama dan anggota aktif Craft (Freemason) dan pada
tahun 1953 Uskup Anglikan ke XVI juga seorang Freemason (Lihat buku Christianity and
Freemasonry; Kirby). Uskup Agung Geoffrey Fisher juga seorang Freemason, termasuk pula Uskup
Agung Canterbury (1945-1961).
Selanjutnya, diketahui bahwa istilah “United Nations” dicetuskan pertama kali oleh Franklin
D. Roosevelt sewaktu masih berlangsung Perang Dunia II. Sosok Franklin D. Roosevelt perlu
diketahui ternyata selain sebagai Presiden Amerika Serikat, ia juga merupakan anggota penting dari
Organisasi Yahudi Freemasonry- yang memiliki beberapa organisasi underbow berkedok gerakan
sosial dan amal seperti Lions Club dan Rotary Club. Setidaknya terdapat dua catatan mengenai
aktivitasnya di organisasi Mason tersebut. Satu sumber menyatakan Rosevelt bergabung dengan
sebuah organisasi Lodge pada tanggal 11 Oktober 1911. Sedangkan sumber lain menyatakan ia masuk
pada 28 November 1911.

3

Nama PBB/UNO digunakan secara resmi pertama kali pada 1 Januari 1942. Tujuannya untuk
mengikat wakil-wakil Pihak Berseteru kepada prinsip-prinsip Piagam Atlantik serta untuk menerima

sumpah dari mereka guna menjaga keamanan Kuasa Paksi. Setelah upaya itu, Pihak Berseteru terus
memantapkannya

dengan

ditandatanganinya

kesepakatan-kesepakatan

dalam

persidangan-

persidangan di Moscow, Kaherah dan Taheran sewaktu masih berperang pada tahun 1943. Dari bulan
agustus sampai Oktober 1944, wakil-wakil dari Perancis, Republik China, Inggris, Amerika Serikat
dan Uni Soviet bertemu untuk memperincikan rancangan-rancangan di Estet Dumbarton Oaks,
Washington, D.C.
Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dicapailah rancangan pokok mengenai tujuan, wakilwakil anggota dari tiap negara, struktur, serta susunan dewan untuk memelihara keamanan dan
keselamatan antarbangsa, kerjasama ekonomi dan sosial antarbangsa. Rancangan ini telah dibicarakan
dan diperdebatkan oleh beberapa wakil negara dan utusan bangsa.

Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa, dimulai di San
Francisco. Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara juga organisasi umum -termasuknya Lions Club
yang diundang khusus untuk menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang menghadiri
persidangan ini menandatangani “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia yang tidak
menghadiri persidangan itu diberi satu tempat khusus, baru dua bulan kemudian tepatnya pada 26 Juni
wakilnya menandatangani piagam itu.
Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada 24 Oktober 1945,
selepas piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu Amerika
Serikat, Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya yang terdiri 46
negara di Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang diikuti 51 negara.
Kantor Pusat PBB saat ini dibangun di sebelah Sungai East (East River), New York City pada
tahun 1949 di atas tanah yang dibeli dari John D. Rockefeller, Jr. dengan dana bersama sebanyak 8.5
juta dollar AS jadi bukan milik Amerika Serikat. John D. Rockfeller pun juga diketahui merupakan
anggota Freemason. Arsiteknya dari berbagai bangsa, termasuknya Le Corbusier (Perancis), Oscar
Niemeyer (Brazil), dan wakil-wakil dari beberapa negara yang lain. Tim ini diketuai oleh Wallace K.
Harrison, Pimpinan Harrison & Abramovitz (NYC). Kantornya dibuka secara resmi pada 9 Januari
1951.
BAB. II
PEMBAHASAN
4


PERSERIKATAN BANGSA BANGSA (PBB)
Bahasa resmi

: Inggris, Mandarin, Perancis, Rusia, Arab, Spanyol

Sekretaris-Jendral

: Ban Ki-moon (sejak 2006)

Didirikan

: 24 Oktober 1945

Jumlah anggota : 192 Anggota
Markas

: New York City, NY, AS

Situs resmi


: http://www.un.org/
ASAS-ASAS PBB.

Asas PBB yakni :
1. Asas Persamaan dan Kedaulatan
2. Asas Itikad baik dari setiap anggota untuk memenuhi kewajiban yang timbul dari
adanya piagam PBB
3. Asas cara penyelesaian sengketa dengan cara damai
4. Asas untuk tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing
5. Asas untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk setiap tindakan PBB dan untuk
tidak mendukung apapun suatu negara yang sedang dikenai sanksi atau hukuman dari
PBB
SEJARAH SINGKAT
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau
disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di
dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah
Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil

dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919
hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa
dianggap sebagai pendahulu PBB.
PBB memiliki enam organ utama:
1. Majelis Umum PBB
5

2. Dewan Keamanan PBB
3. Dewan Ekonomi dan Sosial PBB
4. Dewan Perwalian PBB
5. Sekretariat PBB
6. Mahkamah Internasional
Negara anggota
Jumlah negara anggota dalam PBB untuk masa ini adalah 192 negara. Lihat artikel di atas
untuk daftar lengkap beserta tanggal masuknya.
Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB adalah salah satu dari enam badan utama PBB.
Majelis ini terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota dan bertemu setiap tahun dibawah seorang
Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil. Pertemuan pertama diadakan pada 10
Januari 1946 di Hall Tengah Westminster di London dan termasuk wakil dari 51 negara.
Tugas dan kekuasaan Majelis Umum

Tugas dan kekuasaaan majelis umum dapat dibagi dalam 8 golongan, yaitu mengenai :
1. pelaksaan perdamaian dan keamanan internasional ;
2. kerja sama dilapangan perekonomian dan masyarakat internasional ;
3. sistem perwakilan internasional ;
4. keterangan-keterangan mengenai daerah-daerah yang belum mempunyai pemerintah sendiri ;
5. urusan keuangan ;
6. penerapan keanggotaan dan penerimaan anggota ;
7. perubahan piagam ;
8. hubungan dengan alat-alat perlengkapan lain ;
Dalam melaksanakan tugasnya majelis umum membentuk berbagai badan, seperti; komite;
6

komisi; konperensi dan agency. Badan-badan tersebut di antaranya :
Majelis Utama juga dibantu badan-badan dan program khusus seperti :
 UNRWA : Badan Bantuan dan kerja untuk Dewan Hak Asasi Manusia


UNICEF pengungsi Palestina di Timur Tengah : Badan Bantuan untuk anak-anak

Tugas dan fungsi

Dalam hal mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional diserahkan kepada dewan
keamanan, dengan syarat; semua tindakan dewan keamanan tersebut harus selaras dengan tujuan dan
azas-azas PBB, tugas dan kewajiban dewan keamanan dapat dibagi atas
ngusulkan pemasukan anggota-anggota baru dan syarat-syarat dengan negara-negara mana yang dapat
menjadi pihak dalam setatus mahkamah internasional
 Melaksanakan fungsi-fungsi perwakilan PBB di daerah “strategis”.


Mengusulkan kepada majelis umum pengangkatan seorang sekretaris jendral, dan bersama–sama

dengan majelis umum, pengangkatan para hakim dari mahkamah internasional


Menyam

paikan laporan tahunan kepada majelis umum
beberapa golongan, yaitu :
 Menyelesaikan perselisihan dengan cara-cara damai, yaitu dengan cara yang didasarkan atas;
persetujuan sukarela atau paksaan hukum dalam menjalankan persetujuan.


Mengambil tindakan-tindakan terhadap ancaman perdamaian dan perbuatan yang berarti

penyerangan.
Tugas Dewan Ekonomi dan Sosial :
 Mengadakan penyelidikan dan menyusun laporan tentang soal-soal ekonomi, sosial, pendidikan,
dan kesehatan di seluruh dunia
 Membuat rencana perjanjian tentang soal tersebut dengan negara-negara anggota untuk diajukan
kepada Majelis Umum
 Mengadakan pertemuan-pertemuan internasional tentang hal-hal yang termasuk tugas dan
wewenangnya
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Ekonomi dan Sosial ini dibantu oleh badan-badan khusus
seperti

:

• FAO (Food and Agriculture Organisation)
Organisasi Pangan dan Pertanian
• WHO (World Health Organisation)
Organisasi Kesehatan Sedunia
• ILO (International Labour Organisation)
Organisasi Buruh Internasional
7

• IMF (International Monetary Fund)
Dana Moneter Internasional
• IAEA (International Atomic Energi Agency)
Badan Tenaga Atom Internasional
• IBRD (International Bank for Reconstrustion and Development)
Bank Internasional untuk Pembangunan dan Rekonstruksi
• UPU (Universal Postal Union)Perhimpunan Pos Sedunia
• ITU (International Telecommunication Union)Persatuan Telekomunikasi
Internasional
• UNHCR (United Nation High Commissioner for Refugees)Organisasi PBB yang
mengurus para pengungsi
• UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultuural
OrganisationOrganisasi

PBB

untuk

Pendidikan,

Ilmu

Pengetahuan,

dan

Kebudayaan

• UNICEF (United Nations Children Fund)Badan PBB yang mengurusi anak-anak
• GATT
Persetujuan tentang tarif dan perdagangan
Dewan Perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa
Dewan Perwalian PBB
Tujuan
 memelihara perdamaian dan keamanan internasional
 mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian agar mereka mencapai pemerintahan sendiri
atau kemerdekaan
 memberi dorongan agar mengakui dan menghormati hak-hak manusia dari rakyat-rakyat di dunia
 memastikan perlakuan yang sama di daerah perwalian dalam persoalan-persoalan sosial, ekonomi,
dan komersial untuk semua anggota PBB dan kebangsaan-kebangsaan mereka, serta perlakuan yang
sama bagi kebangsaan semua anggota dalam mengatur keadilan di daerah-daerah yang di ambil dari
negara-negara musuh akibat perang dunia kedua dan lain-lain yang secara sukarela ditempatkan
dibawah sistem perwalian. Tidak satu pun negara yang menjadi anggota PBB dapat diatur
pemerintahannya dibawah sistem perwalian.
Tugas dan hak Dewan Perwalian
Dewan Perwalian bertugas untuk menjalankan kewajiban Majelis Umum dalam hal-hal yang
berhubungan dengan daerah-daerah perwalian, kecuali daerah-daerah strategis yang diurus oleh
Dewan Keamanan. Atas dasar penyerahan kuasa itu Dewan Perwalian diberi hak untuk :
 Menimbang laporan-laporan yang disampaikan oleh negara-negara penguasa
 Menerima surat-surat permintaan lalu menyelidikinya secara bersamaan dengan negara-negara
penguasa

8

 Menyelenggarakan kunjungan berkala ke masing-masing daerah perwalian yang disetujui oleh
Negara penguasa
 Menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan syarat-syarat persetujuan perwalian
Fungsi-fungsi sekretaris jendral
 Sebagai kepala administratif dari PBB
 Membawa dihadapan perhatian dewan keamanan setiap persoalan yang menurut pendapatnya
membahayakan perdamaian dan keamanan internasional
 Membuat laporan tahunan dan tiap-tiap laporan tambahan yang perlu pada majelis umum mengenai
pekerjaan PBB
Mahkamah Internasional
Mahkamah Internasional (bahasa Inggris: International Court of Justice) berkedudukan di Den Haag,
Belanda . Mahkamah merupakan badan kehakiman yang terpenting dalam PBB . Dewan keamanan
dapat menyerahkan suatu sengketa hukum kepada mahkamah, majelis umum dan dewan keamanan
dapat memohon kepada mahkamah nasehat atas persoalan hukum apa saja dan organ-organ lain dari
PBB serta badan-badan khusus apabila pendapat wewenang dari majelis umum dapat meminta
nasehat mengenai persoalan-persoalan hukum dalam ruang lingkup kegiatan mereka. Majelis umum
telah memberikan wewenang ini kepada dewan ekonomi dan sosial, dewan perwakilan, panitia
interim dari majelis umum , dan beberapa badan-badan antar pemerintah.
Sumber-SumberHukum
Sumber-sumber hukum yang digunakan apabila membuat suatu keputusan ialah :
a. konvensi-konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang diakui
b. kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktek umum yang diterima
sebagai hukum
c. azas-azas umum yang diakui oleh negara-negara yang mempunyai peradaban
d. keputusan-keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis-publisis yang
paling cakap dari berbagai negara, sebagai cara tambahan untuk menentukan
peraturan-peraturan hukum
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dia atas dapat disimpulkan bahwa peran PBB bagi kehidupan bangsa indonesia
sangat banyak diantaranya:
1. PBB membantu indonesia mendapatkan hak kemerdekaannya secara De Jure setelah
diterima menjadi anggota PBB.
2. Indonesia mendapatkan hak kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949.
3. Irian Barat menjadi anggota Indonesia setelah terjadi perebutan antara Belanda dan

9

Indonesia.
4. Kerjasama dalam gerakan Non Blok.
5. Rencana pembangunan yang akan diadakan di kabupaten Belu,NTT.

DAFTAR PUSTAKA
Abubakar,Drs. H. Suardi,dkk.2007.Kewarganegaraan 2 Menuju Masyarakat Madani kelas
XI.Jakarta:PT Ghalia Indonesia.
Lemhanas,2001. Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama.

10