KAJIAN EFEKTIVITAS SANKSI ADMINISTRATIF dalam

KAJIAN EFEKTIVITAS SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP
KASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Oleh

:

1. Naufal Khaidar
2. David Baniardy Nurrahman

/ 8111416106 / 2016
/ 8111416099 / 2016

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2017
1

KATA PENGANTAR
Pada kajian library research kali ini, kami membahas tentang peruskan

dan

pencemaran

lingkungan

hidup

di

Indonesia.

Telah

terjadi

banyak

perkembangan progresif dalam substansi perkembangan hukum lingkungan di
Indonesia. Hal ini disebabkan berbagai faktor, antara lain terdapatnya

permasalahan yang timbul dalam pengolahan dan pemanfaatan sumber daya
alam yang berakibatkan fungsi pelestarian hidup terganggu bahkan telah
menimbulkan

pencemaran

lingkungan

hidup

maupun

kerusakan

yang

diakibatkannya. Kondisi dan keadaan seperti itu tentunya mengakibatkan
kualitas lingkungan hidup semakin menurun telah mengancam kelangsungan
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, sehingga perlu dilakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan

konsisten oleh semua pemangku kepentingan, sebagaimana telah diatur dalam
undang undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang berlaku sejak tanggal 3 Oktober 2009.
Dalam konteks kerusakan lingkungan yang sering terjadi disebabkan oleh
dua hal yaitu peristiwa alam dan kegiatan manusia. Penyebab terjadinya
masalah

lingkungan

hidup

adalah

adanya

kegiatan

manusia

seperti


pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan
kebakaran hutan, kegiatan penambangan yang tidak

teratur

dan lain

sebagainya yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sumberdaya
air,udara

dan tanah.

Sebagai

perbandingan, dari

hasil

survei


tentang

Environmental Performance Index/EPI (2008) yang dilakukan Universitas Yale,
disebutkan Indonesia kini berada di urutan ke 102 dari 149 negara yang
berwawasan lingkungan. Begitu pula eskalasi pemanasan bumi. Hasil kajian
Kementerian Negara Lingkungan Hidup (2007), menunjukkan bahwa 11 dari 12
tahun terpanas sejak tahun 1850 terjadi dalam waktu 12 tahun terkhir dimana
kenaikan suhu sejak tahun 1850 2005 adalah 0,76 derajat Celcius, dengan
kenaikan tinggi muka laut rata rata 1,8 mm per tahun yakni tahun 1961 2003
dan akan menjadi 0,17 meter pada abad XX. Kegelisahan ini mulai kita rasakan
dengan beberapa indikator yaitu: cuaca yang sering berubah-ubah, panas yang
tidak wajar, serta kekeringan yang telah melanda sebagian belahan bumi
termasuk wilayah kita sebab setiap perbuatan yang kita lakukan di setiap
2

wilayah kita masing-masing nantinya akan mempengaruhi wilayah lain dan
pada akhirnya akan mempengaruhi kondisi belahan bumi yang kita cintai ini.
Hal ini akan memberikan kontroversi tersendiri bagi kegiatan pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup kita.


DAFTAR ISI
Bab

1

Pendahuluan.......................................................................
...4
Rumusan
Masalah...........................................................................5
Metode
Masalah.............................................................................
6
Bab

2

Pembahasan.......................................................................
....7
Macam

pencemaran........................................................................
.9
Manusia

mempunyai

peranan...........................................................11
Daftar
Pustaka.............................................................................
19

3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling
kehidupan atau organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu
yang membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun
tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun
kuminitas pada tempat tertentu. Masalah pencemaran merupakan suatu

4

masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di
seluruh permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua
pihak

untuk

dapat

menanggulangi

akibat

buruk

yang

terjadi


karena

pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai
terjadi pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi bila daur
materi

dalam

lingkungan

hidup

mengalami

perubahan,

sehingga

keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak

seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau
juga karena perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak
menimbulkan

pencemaran

lingkungan.

Manusia

adalah

merupakan

satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai kemampuan
untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha
merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan


hidupnya

dapat

menimbulkan

masalah

yang

disebut

pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar
akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi
keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan,
bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah
peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah
keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun
fungsinya

sehingga

mengganggu

kesejahteraan

manusia.

Pencemaran

lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak,
karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap
kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia.
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini.

B. Rumusan Masalah

5

1. Apa saja sanksi administratif pada pihak yang mencemari
lingkungan ?
2. Apa saja macam macam pencemaran lingkungan ?
3. Mengapa manusia memiliki peran penting dalam menjaga
lingkungan hidup ?
4. Apa saja akibat dari pencemaran lingkungan hidup ?

C. Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah :

1. Metode Pustaka
Yaitu

metode

yang

dilakukan

dengan

mempelajari

dan

mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat,
baik berupa buku maupun informasi di internet.

2. Diskusi
Yaitu

mendapatkan

data

dengan

cara

bertanya

secara

langsung kepada teman – teman yang mengetahui tentang informasi
yang di perlukan dalam membuat proyek.

BAB II PEMBAHASAN
A.

Sanksi Administratif pada pihak yang mencemari
lingkungan
6

Di dalam Undang – Undang nomor 32 tahun 2009 terdapat 8 ( Delapan ) pasal
yang mengatur tentang sanksi adminsitratif, yaitu :
(1)Menteri,

gubernur,

atau

bupati

/

walikota

menerapkan

sanksi

adminsitratif kepada penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan
jika

dalam

pengawasan

ditemukan

pelanggaran

terhadap

izin

lingkungan;
(2)Sanksi administative terdiri atas :
a. Teguran tertulis;
b. Paksaan pemerintah;
c. Pembekuan izin lingkungan; atau
d. Pencabutan izin lingkungan
Menteri dapat menerapkan sanksi administrative terhadap penanggung
jawab usaha dan / atau egiatan jika pemerintah menganggap pemerintah
daerah secara sengaja tidak menerapkan ssanksi administrative terhadap
pelanggarn yang serius di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup. 1( pasal 77 UUPPLH )
Penjatuhan sanksi administrative sebagaimana dimaksud dalam pasal
76 tidak membebaskan penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan dari
tanggung jawab pemulihan dan pidan. ( pasal 78 UUPPLH )

Hukum administrasi akan tampak berkaitan dengan pemerintah untuk
memberikan perizinan pendirian usaha dan melakukan langka pengamanan
lingkungan apabila ketentuan yang diisyaratkan dalam perijinan dilanggar.
1 Arifin, Syamsul, Hukum Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan, PT.

Sofmedia (Jakarta:2012)
7

Ketentuan sanksi administrasi yang berkaitan dengan pelanggaran perizinan
diatur dalam pasal 25 UUPLH yang berbunyi :
1. Gubernur / Kepala Daerah Tingkat I berwenang melakukan paksaan
pemerintan terhadap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk
mencegah dan mengakhiri terjadinya pelanggaran, serta menanggulangi
akibat yang ditimbulakan oleh suatu pelanggaran, melakukan tindakan
penyelamatan, penanggulangan dan/atau kegiatan kecuali ditentukan
lain berdasarkan Undang-Undang.
2. Wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat diserahkan
kepada Bupati/Walikotamadya/Kepala Daerah Tingkat II dengan
Peraturan Daerah Tingkat I.
3. Pihak ketiga yang berkepentingan berhak mengajukan permohonan
kepada penjabat yang berwenang untuk melakukan paksaan
pemerintahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).
4. Paksaan pemerintan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
didahului dengan surat perintah dari penjabat yang berwenang.
5. Tindakan penyelamatan, Penanggulanan dan/atau Pemulihan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diganti dengan pembayaran
sejumlah uang tertentu”.
Kemudian dalam pasal 27 UUPLH, dijelaskan bahwa :
1. Pelanggaran tertentu dapat dijatuhkan sanksi berupa pencabutan izin
usaha dan/atau kegiatan.
2. Kepala Daerah dapat mengajukan usul dan mencabut izin usaha dan/atau
kegiatan kepada penjabat yang berwenang.
3. Pihak yang berkepentingan dapat mengajukan permohonan kepada
pejabat yang berwenang untuk mencabut izin usaha dan/atau kegiatan
karena merugikan kepentingannya.
Selanjutnya untuk menjatuhkan suatu sanksi dapat dilakukan dari tingkat
Menteri sampai penjabat di tingkat daerah, tergantung bobot dan pokok
pelanggarannya. Hal ini untuk memperoleh ketentuan-ketentuan yang lebih
jelas, yang kemudian dapat diterapkan bagi instansi-istansi yang terkait di
dalamnya.
8

Contoh Kasus :
Dua pabrik aspal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, didatangi oleh puluhan
petani setempat, Selasa (5/1/2016), lantaran dinilai merusak lingkungan.
Tak hanya, puluhan warga sekitar juga menderita penyakit sesak nafas akibat
polusi dari limbah pabrik tersebut.
Pabrik aspal PT Cisco dan PT Harfiah yang berlokasi di Dusun Batu Alam, Desa
Romangloe,
Kecamatan Bontomarannu, didatangi puluhan petani sekira pukul 10.00 wita
lantaran limbah pabrik tersebut merusak tanaman warga.
"Kalau tidak ada solusi tutup saja pabriknya kami sudah bertahun-tahun disini
menderita tidak ada tanaman yang jadi," kata Daeng Ngalle.
Dari pantauan di sekitar lokasi pabrik, hamparan persawahan dan kebun warga
berwarna
hitam hingga mengakibatkan tanaman padi milik petani menjadi mati.
Kedua pabrik pengolahan aspal berbahan batu bara ini memiliki cerobong asap
setinggi 30 meter. Asap dari seroboh tersebut yang menyebar hingga
mengakibatkan lokasi sekitar menjadi hitam.
Selain merusak tanaman petani, limbah pembakaran batu bara ini juga
membuat puluhan warga setempat menderita penyakit sesak nafas.
"Anakku sudah lama kena asma. Bagaimana tidak, biar dinding kamar hitam
semua baru pabrik tidak mau tahu dengan keadaan warga," ungkap Kahar.
Sementara itu, pemerintah setempat mengaku berupaya memfasilitasi
pertemuan warga dengan perwakilan pabrik untuk menemukan solusi yang
tenunya tidak merugikan kedua belah pihak.
"Nanti kami pertemukan untuk mencari solusinya karena memang
kenyataannya patani mengeluh tanamannya mati," kata Muhammad Yamin,
Kepala Desa Romangloe.

9

Hingga berita ini dimuat, warga masih melakukan konsentrasi di depan pabrik
yang membuat aktivitas pabrik terhenti. Sejumlah aparat TNI dan Polri berada
di lokasi untuk mengamankan aksi warga.

B. Macam – macam pencemaran lingkungan
1. Berdasarkan Sifat Zat Pencemaran
·

Pencemaran Biologis. Pencemaran biologis adalah pencemaran yang
disebabkan

·

oleh

adanya

mikroorganisme,

seperti

:

salmonella

typhosa.
Pencemaran fisik. Pencemaran fisik adalah pencemaran yang
disebabkan oleh benda cair, benda padat, maupun gas, seperti :

·

kaleng, plastic, kaca, kare
Pencemaran Kimiawi. Pencemaran kimiawi adalah pencemaran yang
disebabkan oleh zat kimia, seperti : adanya senyawa logam,
detergent, nitrat, asam sulfat, DDT.2

2. Berdasarkan Tempat Terjadinya


Pencemaran Air
Pencemaran air dapat berupa :
a. Limbah industry. Limbah Industri dapat berupa jenis logam berat
seperti Cadmium (Ccl), merkuri (Hg), dan timbal (Pb). Selain itu,
juga pewarna sintetis dan zat kimia lain sesuai dengan jenis
industrinya.

Melalui

rantai

makanan

zat



zat

di

atas

terakumulasi pada tubuh hewan dan manusia yang dapat
menyebabkan kematian.
b. Limbah Pertanian. Penggunaan pupuk yang berlebihan akan
mengakibatkan terjadinya penimbunan NO di air sehingga
terjadi eutrofikasi, akibatnya gulma di air seperti eceng gondok
alga dan sebagainya tumbuh lebat menutupi permukaan air dan
sinar matahari tidak dapat menembus masuk air.

2 Muchtar, Masrudi, Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup,

Prestasi Pustaka (Jakarta:2015)
10

c. Limbah Rumah Tangga. Beberapa contoh limbah rumah tangga
seperti detergent, kaca, plastic dan sebagainya menumpuk
diperairan
kematian

bersama
organism

limbah
dan

industri

penyusutan

akan
oksigen

menyebabkan
yang

dapat

menyebabkan parairan menjadi miskin oksigen.
d.

Limbah Minyak. Limbah minyak bumi yang tumpah ke laut
akibat kecelakaan kapal tengker atau kebocoran kilang minyak
lepas

pantai

menyebabkan tercemarnya

air

3

laut,

karena

permukaan laut dilapisi oleh minyak dengan ketebalan tertentu.



Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh adanya :
a. Limbah rumah tangga, seperti : kaleng, kantong plastic, baterai
bekas, karet, kaca, detergent, dan sebagainya.
b. Limbah industry, seperti asam sulfat.
c. Hujan asam berupa sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida
(NOx).
*Berdasarkan

sifatnya

polutan

pencemaran

tanah

dibedakan

menjadi dua macam, yaitu :
a. Biogradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam
misalnya : kayu, kertas, sisa makanan, dedaunan.
b. Nonbiodegradable, yaitu polutan yang aktif dapat diuraikan oleh
proses alam, misalnya : plastic, gelas, pestisida, radioaktif, logam toksit.



Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah pengotoran udara akibat masuknya
bahan asing (zat pencemar) ke dalam udara secara berlebihan. Zat
pencemar udara dapat berupa : asap, debu, dan gas buangan

3 Ibid

11

bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tersebut dapat berasal dari
minyak tanah dan batu bara.
Gas pencemar udara yang mengandung zat yang berbahaya :
1)

Gas Karbonmonoksida (CO). Terkenal sebagai gas pembunuh (mati
lemas) karena daya ikatnya terhadap Haemoglobin (HB) melebihi daya
ikat oksigen. Efek lainya adalah sakit kepala, mual, pening dan
jantung. Sumber gas CO adalah hasil pembakaran yang tidak

sempurna seperti asap kendaraan bermotor.
2) Gas Karbondioksida (CO2). Gas CO2 yang berlebihan di udara akan
menyebabkan efek rumah kaca, sehingga akan menaikkan suhu udara
bumi dan akan terjadi pemanasan global yang berpengaruh terhadap
iklim global serta ancaman mencairnya es abadi di daerah kutub.
Sumber polutan CO2 adalah pembakaran minyak bumi, batu bara,
industry, dan kebakaran hutan.
3) Gas Belerang (SO2) dan Nitrogen Oksida (NO2). Gas ini bersama air
hujan menyebabkan hujam asam. Dalam jangka waktu lama tanah,
sungai, dan danau menjadi asam, sehingga akan merusak tumbuhan,
mikro

organism

tanah

dan

hewan

air

tawar.

Pada

manusia

menimbulkan iritasi paru – paru, mata, dan hidung. Selain itu, akan
merusak benda berharga karena mempercepat proses pelapukan dan
korosi pada logam, cat menjadi pudar, kertas menjadi pudar dan
rapuh. Sumber polutan ini berasal dari pembakaran minyak bumi,
batu bara, dan letusan gunung berapi.



Pencemaran Suara
Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising secara terus –
menerus. Sumber pencemaran suara disebabkan oleh : suara
mesin pabrik, suara kereta api, bus, motor, pesawat terbang, dan
suara gaduh lainnya.

Sumber kekuatan suara :


Percakapan normal

: 40 dB



Keributan

:

80 dB



Kereta api

:

95 dB



Mesin motor 5 PK

: 105 dB
12



Pesawat jet lepas landas

: 150 dB

C. Manusia mempunyai peranan penting
Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang
senantiasa saling mempengaruhi. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya
sangat besar. Hal ini dapat diketahui dari eksploitasi manusia terhadap alam
melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan pengetahuan dan teknologi,
manusia mampu mempertahankan diri atau menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Eksploitasi terhadap lingkungan hidup harus berdasarkan aspek
pelestarian lingkungan, sehingga masih dapat digunakan oleh generasi yang
akan

datang

sesuai

dengan

prinsip

pembangunan

yang

berwawasan

lingkungan dan berkelanjutan.
Pertama, berhematlah dalam menggunakan air. Air adalah sumber
kehidupan

manusia

tapi

seringkali

kita

manusia

mencemari

hingga

menghamburkan air dengan alasan masih banyak air di dunia ini. Bila terus
seperti ini krisis air mengintai masyarakat. Ambil contoh krisis air yang terjadi
pada tanggal 23 dan 24 November 2013 di Kuta Alam Banda Aceh. Maka dari
itu, kita selaku manusia hendaklah menggunakan air secukupnya, matikan kran
air bila tidak lagi dibutuhkan, serta hindari membuang sampah atau limbah lain
di sumber air besih.
Kedua, meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor. Dewasa ini,
kendaraan bermotor menjadi bagian yang tak terpisahkan dari manusia.
Kemana kita hendak berpergian kendaraan bermotor yang membawa kita
sampai ke tempat tujuan. Tapi sisi buruknya adalah polusi yang semakin
merajalela. Sebagai contoh saat kita hendak berangkat ke kampus di
Darussalam maka sebelum pintu gerbang KOPELMA, kita akan mendapati
banyaknya debu disebabkan kendaraan bermotor yang kita miliki. Jadi mulai
sekarang, bila hendak berpergian ke tempat yang tidak terlalu jauh gunakanlah
sepeda atau bila mungkin berjalan kaki saja. Kita sehat lingkungan juga sehat.
Ketiga, hindari pengunaan kertas yang berlebihan. Semua kita tahu bahwa
bahan utama pembuatan kertas adalah serat- serat yang ada pada pohon. Lalu
13

bila permintaan kertas meningkat maka secara otomatis, pohon juga semakin
banyak ditebang guna memenuhi permintaan pasar. Maka jangan heran bila
daerah sepertitangse rawan akan banjir, karena seringnya terjadi penebangan
liar di daerah itu(Tangse dari bencana ke bencana. Serambi Indonesia Oktober
23, 2013). Mulai dari sekarang berhematlah menggunakan kertas. Maksimalkan
email, facebook, dan media lainnya sebagai sarana penyampai pesan dan
tulisan.
Selaku

manusia

sudah

seharusnya

kita

menjaga

lingkungan

agar

lingkungan juga menjaga kita. Bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti berhemat
dalam menggunakan air dan kertas serta menghindari penggunaan kendaraan
bermotor yang berlebihan.
Manusia berperan dalam memelihara kelestarian lingkungan karena hal itu
berkaitan dengan kelangsungan hidup mereka dimasa yang akan datang.
Banyak hal biasa yang menjadi hal yang luar biasa saat kita sadar betapa
pentingnya alam ini. menjaga lingkungan bukan berarti kita harus siap siaga
dalam hal materil saja,tetapi kita juga harus siaga dari sisi moril. Peran
manusia dalam menjaga lingkungan bukan hanya dari luar saja yang harus
diperlihatkan. Tetapi kesadaran dari dalam diri kita. Ada beberapa cara yang
dapat kita lakukan untuk menjalankan peranan itu :
· Membangkitkan kesadaran dari dalam diri,terutama sadar akan dampak buruk
dari kerusakan kingkungan.
· Mengadakan kegiatan sosialisasi dengan warga sekitar tempat tinggal untuk
andil dalam penghijauan.
· Bergotong royong juga merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan
jiwa sosialisasi masyarakat.
Melakukan 3 hal tersebut secara tidak langsung kita sudah menjalani
peranan kita dalam menjaga lingkungan. Masih banyak hal lain yang bisa kita
lakukan,tentunya dengan sadar kita sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari,kita
selalu berhubungan dengan lingkungan. Apapun yang kita lakukanbaik itu
didalam

maupun

diluar

rumah

pasti

berhubungan

dengan

lingkungan.

Tetapi,lebih banyaknya kerusakan yang tampak jelas. Sedangkan sisi positif
dari apa yang kita lakukan hanya terlihat oleh kita sendiri. Memaklumi keadaan
14

yang mengakibatkan pemanasan global bukan hal yang biasa lagi,terkadang
kita sebagai manusia lalai dalam hal memelihara lingkungan. Pengawasan
terhadap proyek-proyek pembangunan menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari

upaya

preventif

atau

mencegah

kerusakan

lingkungan.

Proyek

pengembangan sarana fisik, berupa perumahan, jalan raya, sekolah, industri
perlu mendapatkan pengawasan yang ketat agar diperoleh lingkungan yang
bersih, sehat dan nyaman bagi penghuni dan makhluk yang hidup di sekitar
pembangunan tersebut.

4

Polusi udara akibat buangan limbah dari kendaraan dan pabrik perlu
dilakukan dengan penanaman tanaman yang beragam dan setiap jengkal
tanah kosong diupayakan ditanami tanaman penghijau. Perhatian terhadap
peraturan tentang kadar zat kimia terlarut di udara perlu ditegakkan dengan
sanksi yang tegas bagi pelanggarnya. 5Pemikiran daur ulang dari limbah yang
dibuang di suatu tempat, sehingga memunculkan inisiatif setiap warga untuk
memanfaatkan limbah yang dibuangnya. Penyediaan sarana pembuangan
sampah yang jauh dari pemukiman dan sosialisasi tentang komposisasi, daur
ulang bahan bekas serta pemanfaatan limbah untuk keperluan yang lebih baik
menjadikan sarana untuk mendidik masyarakat ke arah yang lebih baik.
Gejala-gejala semacam inilah yang memberikan dorongan munculnya upaya
untuk pengaturan jumlah populasi yang bertolak dari kepadatan populasi.
Tujuannya adalah antara lain agar bahan makanan dan tempat tinggal
mencukupi. Di sinilah bagi pertambahan jumlah populasi manusia perlu
pemikiran tentang KB (Keluarga Berencana) bagi kehidupan manusia.
1. Manusia sebagai organisme yg dominan secara ekologis
Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan
makluk yang dominan secara ekologik.
Terdapat 2 alasan mengapa manusia disebut dominan secara ekologik,yaitu :

4 Wartiningsih, Pidana Kehutanan, Setara Press (Malang:2014)
5 Ibid

15

a. Manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya terutama dalam hal makanan,jika dibandingkan dengan makluk lain
selain yang ada dalam ekosistem
b. Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan
tempat hidupnya atau terhadap organisme lain.
Suatu makluk dikatakan dominan secara ekologik,apabila menyangkut jumlah
populasi,ukuran tubuh dankemampuan untuk mengubah lingkungannya.
2. Manusia sebagai makhluk pembuat alat
Kemampuan membuat alat, erat hubungannya dengan sifat tegakmanusia
yang memungkinkan dia bebas menggunakan tangannya, disamping itu
,kemampuan

itu

juga

erat

hubungannya

dengan

kemampuan

pengelihatan,kecekatan, dan kemampuan penalaran otaknya yang tinggi, jadi
manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat kemampuan membuat
danmenggunakan alat.
Manusia juga merupakan organisme yang membudidayakan makanannya.
Perubahan hidup dari pengumpulan makanan menjadi penanam serta pemetik
hasil tanam,merupakan suatu pencapaian yang memiliki dampak ekologi yang
luas. Alat-alat pertanian berkembang dari tingkat penanaman menjadi mesin
modern

yang

dapat

mengelolah

tanah

yang

jauh

lebih

luas.dengan

demikian,terbentuklah ekosistem dibuatan manusia
3. Manusia sebagai makhluk perampok
Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang
digunakan .manusia dikenal sebagai makhluk yang paling hebat dalam
mengeksploitasi ekosistem. Ia dapat mengeksploitasi ekosistem darat maupun
air. Halini terjadi karena sifatnya yang omnivor dan kebutuhannya yang
beraneka ragam ,sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya
untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja, tetapi juga keperluanlainnya
,misalnya pakaian dan perumahan.
Sebagai salah satu mata rantai dari jaring-jaring makanan,manusia dapat
memusnahkan

organisme

lain

yang

berkompetisi

dengannya,dalam

mendapatkan makanan dan kebutuhan lainnya. manusia juga mengeksploitasi
ekosistem untuk keperluan yang konsumtif ,misalnya untuk kepercayaan
seperti hewan kurban,hewan untukolahraga, untuk peliharaan,maupun untuk
16

pretise sosial. Sedangkan tumbuhan juga dijadikan sebagai tumbuhan estetika
seperti bunga hias.
4. Manusia sebagai sebab evolusi
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan merupakan penyebab utama dalam
proses evolusi organik. Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat,tetapi
perusakan alam oleh manusia baik disengaja maupun tidak akanmempercepat
evolusi organik. Akibatnya adalah menurunya jumlah organisme tertentu
bahkan ada beberapa yang punah .tetapi lain pihak terdapat organisme jenis
tertentu jumlahnya meningkat dengan pesat terutama varietasnya. Semua ini
adalah akibat dari adanya intervensi manusia.
Cara manusiamempercepat evolusi adalah dengan membudidayakan hewan
dan tumbuhan, menciptakan habitat baru, serta penyebaran hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Sampai sekarang manusia masih terus mengusahakan
perkembangan varietas baru yangmemenuhi kebutuhan dan selera manusia.
Selain

mengubah

habitat

yang

diikuti

terciptanya

varietas

baru

organisme,manusia juga mempercepat evolusi dengan mandistribusikan hewan
dan tumbuhan baru tersebut ke wilayah dimana awlnya tidak ada organisme
tersebut. Kadar penyebaran ini dipercepat lagi dengan perbaikan komunitas
dari suatu tempat ke tempat lain.
5. Manusia sebagai makhluk pengotor
Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungan.hewan
membuang kotoran berupa faeses yang dapat diuraukan untuk daur ulang
karena terdiri dari zat organik.tetapi pada manusia,selain faeses,manusia juga
membuang kotoran zat organik lain yang penguraiannya sangat lambat.
Kotoran tersebut berasal dari bahan sintetik dan bahkan zat yang beracun.
Sumber kotoran manusia ini berasal dari rumah .perkebunan.tempat kerja ,alat
transportasi dan kegiatan lain. Semua ini akan mencemari lingkungan .bahan
pengotor ini biasanya adalah zat buangan yang dapatberbentuk padat
,cair,maupun gas.

17

Bahan buangan berbentuk gas merupakan polutan yang banyak dihasilkan
oleh

industri,misalnya

senyawa

karbon

(CO,CO2,hidrokarbon)

,belerang

dioksida,dan lain-lainnya. Juga dapat dihasilkan dari pembakaran sampah atau
barang tambang seperti batu bara.
6. Peranan manusia yang merugikan dan menguntungkan lingkungan
Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang
bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung
timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat
menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya
dukung lingkungan.
Pada bagian ini akan ditelaah peran manusia sebagai makhluk yang
dominan di muka bumi ini, atau manusia yang paling dominan secara sadar
maupun tak sadar dapat menjadi penyebab penurunan nilai ekosistem, dan
bagaimana upaya manusia dalam memperoleh kesejahteraan hidupnya.6
Ada dua hal yang menjadi penyebab mangapa manusia termasuk makhluk
hidup yang paling dominan, yakni:
1) memiliki kesanggupan untuk berkompetisi
2) memiliki kemampuan yang dapat mempengaruhi makhluk lainnya.
Kesanggupan berkompetisi sudah dibuktikan eksistensinya terutama dalam
memperoleh makanan dan energi di alam semesta ini. Manusia sanggup
menghasilkan sumber makanan baru yang lebih unggul bagi dirinya sedangkan
makhluk lainnya tidak. Peran manusia dalam pelestarian lingkungan hidupnya
didasarkan pada kemampuannya yang tinggi dalam beradaptasi.
Kelestarian lingkungan merupakan hal yang amat penting dalam
peradaban dunia modern saat ini. Pemikiran pelestarian lingkungan dan
pelestarian

sumber

daya

hayati

bagi

kehidupan

di

masa

mendatang

merupakan tantangan yang menarik. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa
6 Ali, Mahrus, Hukum Pidana Lingkungan, UII Press (Yogyakarta:2014)
18

manusia yang hidup di masa kini akan selalu berhadapan dengan pesaingpesaingnya, baik dari kalangan manusia itu sendiri maupun dengan hewan
atau tumbuhan lainnya. Akibatnya persaingan itu tentu ada yang menang dan
ada yang kalah. Secara tidak langsung kehidupan generasi mendatang akan
ditentukan oleh akibat dari persaingan tak langsung ini. Dalam kenyataan
praktik di lapangan, tindakan seperti di atas seringkali asas kelestarian
lingkungan

tersebut

diabaikan,

sehingga

kecenderungan

musibah

dan

malapetaka menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan diri kita.
Pencemaran mengakibatkan perubahan kondisi lingkungan hidup yang
mengarah pada terganggunya ekosistem secara keseluruhan. Tindakan nyata
perlu diwujudkan agar pencemaran lingkungan dapat dicegah dan dihilangkan.
7

Upaya pencegahan berkaitan dengan aspek perencanaan tata kota atau tata

daerah.

Pengawasan terhadap proyek-proyek pembangunan menjadi bagian

yang tak

terpisahkan dari

upaya

preventif

atau mencegah

kerusakan

lingkungan. Proyek pengembangan sarana fisik, berupa perumahan, jalan raya,
sekolah, industri perlu mendapatkan pengawasan yang ketat agar diperoleh
lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman bagi penghuni dan makhluk yang
hidup di sekitar pembangunan tersebut. Polusi udara akibat buangan limbah
dari kendaraan dan pabrik perlu dilakukan dengan penanaman tanaman yang
beragam dan setiap jengkal tanah kosong diupayakan ditanami tanaman
penghijau. 8Perhatian terhadap peraturan tentang kadar zat kimia terlarut di
udara perlu ditegakkan dengan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.
Pemikiran daur ulang dari limbah yang dibuang di suatu tempat, sehingga
memunculkan inisiatif setiap warga untuk memanfaatkan limbah yang
dibuangnya.

Penyediaan

sarana

pembuangan

sampah

yang

jauh

dari

pemukiman dan sosialisasi tentang komposisasi, daur ulang bahan bekas serta
pemanfaatan limbah untuk keperluan yang lebih baik menjadikan sarana untuk
mendidik masyarakat ke arah yang lebih baik.

7 Achmad, Santosa, Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia (Jakarta:2014)
8 Soo, Kim Wong, Kebijakan Dalam Penegakan Hukum Lingkungan

(Semarang:2009)
19

D.Akibat Pencemaran lingkungan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pemekatan hayati.
Keracunan dan penyakit.
Punahnya species.
Peledakan hama.
Terganggunya keseimbangan lingkungan.
Kesuburan tanah berkurang.
Terjadinya hujan asam.
Hujan asam dapat disebabkan oleh adanya senyawa nitrogen oksigen

(NOx) dan sulfur oksida (Sox). Kedua senyawa tersebut mudah larut dalam
air membentuk senyawa asam. Bila senyawa asam terbentuk di atmosfer,
maka menyebabkan pH air hujan terlalu tinggi. Akibat hujan asam :
a.
Pepohonan akan mati, rusaknya jaringan tumbuhan.
b.
Mengakibatkan iritasi saluran pernapasan.
c.
Mengganggu kehidupan ekosistem air.
d.
Tanah menjadi tandus, pertumbuhan tanaman terganggu.
8.

Penipisan lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon diakibatkan oleh adanya CFC di udara. Partikel
ozon akan terikat oleh senyawa klor dari CFC, sehingga terjadi lubang
ozon.
Akibat menipisnya lapisan ozon :
a.

Intensitas sinar ultraviolet ke bumi meningkat.

b.

Meningkatkan suhu bumi.

c.

Naiknya permukaan laut.

d. Mengancam kesehatan mahluk hidup di bumi.
9.

Efek rumah kaca.
Efek rumah kaca disebabkan oleh adanya gas yang mampu memberikan
efek rumah kaca. Gas rumah kaca terdiri dari CO2, nitrogen oksida, uap
air, maupun CFC. Efek rumah kaca mampu menyerap sinar infra merah
yaitu sinar panas. Sinar yang dipantulkan ke bumi akan diserap efek
20

rumah kaca (CO2). Panas diradiasikan ke bumi sehingga menaikkan
suhu permukaan bumi (pemanasan global)

Gambar 1.3
DAFTAR PUSTAKA
1. Arifin, Syamsul, Hukum Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan, PT.
Sofmedia (Jakarta:2012)
2. Muchtar, Masrudi, Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Prestasi Pustaka (Jakarta:2015)
3. Wartiningsih, Pidana Kehutanan, Setara Press (Malang:2014)
4. Ali, Mahrus, Hukum Pidana Lingkungan, UII Press (Yogyakarta:2014)
5. Achmad, Santosa, Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia (Jakarta:2014)
6. Soo, Kim Wong, Kebijakan Dalam Penegakan Hukum Lingkungan
(Semarang:2009)

21