Perusahaan Investasi Saham docx 1

A. JENIS-JENIS PERUSAHAAN INVESTASI
Perusahaan investasi adalah perantara keuangan yang menghimpun dana dari para
investor perorangan dan menanamkan dana tersebut pada beragam sekuritas atau
aset lainnya.
Himpunan dana yang diinvestasikan dalam portofolio tetap ( tidak berubah )
sepanjang umur reksadana tersebut. Untuk membentuk perusahaan investasi ( unit
investement trust ), sponsor biasanya perusahaan pialang membeli sebuah
portofolio sekuritas yang disimpan dalam trust selanjutnya dijual kemasyarakat
disebut sertifikat perwalian yang dapat ditebus manajemen unit investasi trust
tidak terlalu aktif karena setelah portofolio dibentuk, komposisinya tidak akan
berubah lagi sehingga trust ini kerap disebut tidak terkelola.
Unit Investment Trust
Unit Investment Trusts Unit investment trusts adalah himpunan dana yang
diinvestasikan dalam portofolio tetap (tidak berubah) sepanjang umur reksa dana
tersebut. Untuk membentuk unit investment trust, sponsor biasanya perusahaan
pialang, membeli sebuah porto folio sekuritasyang disimpan dalam trust.
Selanjutnya dijual ke masyarakat,disebut sertifikat perwalian yang dapat
ditebus.Manajemen Unit Investment Trusts tidak terlalu aktif karenasetelah
portofolio dibentuk, komposisinya tidak akan berubah lagi,sehingga trust ini kerap
disebut “tidak dikelola”, trust cendreung berinvestasi pada aset-aset yang relatif
seragam, contohnya : suatu dana mungkin berinvestasi pada obligasi pemerintah

dan yang lainnya pada obligasi perusahaan.

Closed End Investment Company
Merupakan perusahaan investasi yang hanya menjual sahamnya pada saat
penawaran perdana (IPO) saja dan selanjutnya tak menawarkan lagi tambahan
lembar saham.

Open End Investment Companies (reksadana)
Investasi ini masih menjual saham baru kepada investor setelah penjualan saham
perdananya.

Perusahaan investasi ( reksadana ) (PI):

intermediasi keuangan (FI) yang

mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya keuangan individu dan perusahaanperusahaan, dan menginvestasikan sumberdaya-sumberdaya keuangan tersebut
dalam portofolio asset-asset yang terdiversifikasi.

Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit penyertaan kontrak investasi

kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivative dari efek. Prospektus
adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan
tujuan agar pihak lain membeli efek.

Setiap sekuritas (saham) yang diterbitkan perusahaan investasi mewakili suatu
proporsi kepemilikan dalam sekuritas portofolio yang dikelola untuk kepentingan
( atas nama ) para pemegang saham perusahaan investasi tersebut. Pendirian

perusahaan Investasi ditujukan untuk menyediakan kesempatan bagi para investor
kecil untuk berinvestasi dalam sekuritas-sekuritas keuangan dan mendiversifikasi
risiko.

PI dapat diklasifikasi dari berbagai macam perspektif:
1.
A.

Segi sifat penerbitan sahamnya,
Reksadana terbuka (open-end fund): reksadana yang selalu siap untuk

menjual saham-saham baru kepada publik dan membeli kembali saham-saham

yang telah beredar setiap saat pada harga yang sesuai dengan proporsi nilai dari
portofolionya, yang dihitung pada setiap penutupan pasar harian.
B.

Reksadana tertutup (closed-end fund): reksadana yang menjual saham

seperti halnya perusahaan-perusahaan yang lain, namun mereka biasanya tidak
membeli kembali saham tsb.
C.

Perwalian unit (unit trust): mirip dengan reksadana tertutup dalam hal

jumlah unit sertifikat yang diterbitkan, yaitu tetap, tetapi ada perbedaannya
dengan reksadana yang berspesialisasi pada obligasi, yaitu:
Obligasi dalam unit trust tidak aktif diperdagangkan.
Unit trust mempunyai tanggal pembubaran tetap. Para investor unit trust
tahu bahwa portofolionya terdiri dariSekumpulan obligasi tertentu dan tidak
khawatir bahwa wali akan mengubah portofolio tersebut
2.
A.


Segi biaya transaksinya,
Reksadana berkomisi penjualan (load fund): reksa dana yang dalam

transaksinya, penerbit membebankan komisi penjualan kepada para investornya.

Pada umumnya reksadana yang membebankan komisi penjualan adalah reksadana
terbuka.
B.

Reksadana tanpa komisi penjualan (no-load fund): reksadana yang dalam

transaksinya tidak membebankan suatu komisi penjualan kepada para investornya.
Dalam menghadapi persaingan, banyak reksadana terbuka menjadi reksadana
tanpa komisi penjualan, tetapi saat ada penebusan, reksadana ini membebankan
fee penebusan.
3.

Segi tujuan investasinya.


A.

Reksadana saham: reksadana yang tujuan investasinya minimum 80% pada

instrumen saham.
B.

Reksadana pendapatan tetap: reksadana yang tujuan investasinya minimum

80% pada instrumen utang.
C.

Reksadana campuran: reksadana yang tujuan investasinya memadukan

antara instrumen saham dan utang,
D.

Reksadana pasar uang: reksadana yang tujuan investasinya pada instrumen

utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Masing-masing jenis reksadana ini mempunyai karakteristik pengembalian dan
risiko yang spesifik. Reksadana dengan pengembalian diharapkan tinggi, maka
risikonya juga akan tinggi. Jika ditinjau dari karakteristik pengembalian-risiko,
reksadana berada di antara dua titik ekstrim instrumen investasi, yaitu antara
deposito dan saham.

Trust cenderung berinvestasi pada asetaset yang relative seragam. Contohnya :
Suatu dana mungkin berinvestasi pada obligasi pemerintah dan yang lainnya pada
obligasi perusahaan.

B. STRUKTUR DAN BEBAN PERUSAHAAN
Sumber pendapatan PI:
1. Pengembalian yang dihasilkan dari investasi pada portofolio yang dikelola
2. Komisi penjualan (khusus untuk load fund).
Pengembalian yang dihasilkan dari investasi pada portofolio yang dibentuk dapat
berupa: 1. Bunga, 2. Dividen, & 3. Keuntungan modal.
Jenis pengembalian ini bergantung pada klasifikasi reksadananya.
Strategi perusahaan investasi
Pertahanan bersaing. Mencoba untuk produk yang menjadi “andalan utama yang
baru” dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah

ada.
Mengambil langkah positif dan proaktif untuk mengusai manajer kunci ahli
tehnik propesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan
perusahaan. Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang
berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian fiansial,
strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta
keterampilan pengelolaannya.

Perusahaan akan terus mengambil langkah-langkah strategis antara lain : Fokus
pada media dan telekomunikasi dan jasa keuangan dan mengembangkan investasi
dalam bisnis dan industri yang dimiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi.

Biaya utama perusahaan investasi:
1. Biaya operasional (gaji dewan direksi, dsb.),
2. Fee bagi penasehat keuangan,
3. Biaya penjualan dan pemasaran,
4. Fee jasa pengawasan dan akuntansi,
5. Biaya-biaya transaksi investasi, dan
6. Biaya pajak, sebagai badan usaha.


Biaya Investasi
Biaya perolehan suatu investasi mencakup biaya perolehan lain disamping
harga beli, seperti komisi broker, jasa bank, dan pungutan oleh bursa efek. Jika
suatu atau sebagian investasi diperoleh dengan penerbitan saham atau surat
berharga lain, maka biaya perolehannya adalah nilai wajar dari surat berharga
yang diterbitkan dan bukan nilai nominal atau value. Jika suatu ataub sebagian
investasi diperoleh dengan pertukaran dengan aktiva lain, biaya perolehan
investasi tersebut ditentukan dengan mengacu pada nilai wajar dari aktiva yang
diserahkan atau dapat juga menggunakan nilai wajar dari aktiva yang diperoleh
apabila dianggap lebih andal berdasarkan data/bukti yang tersedia.

Piutang bunga, royalti, dividen dan sewa sehubungan dengan suatu
investasi secara umum dianggap sebagai penghasilan (return) investasi tersebut.
Tetapi dalam keadaan tertentu arus masuk seperti dapat merupakan suatu
pemulihan biaya dan tidak merupakan penghasilan. Misalnya jika bunga yang
dibayar telah diakrual sebelum pembelian investasi yang berbunga dan oleh
karena itu dimasukkan dalam biaya perolehan yang dibayar untuk investasi
tersebut, penerimaan berikutnya dari bunga dialokasikan antara periode sebelum
dan sesudah pembelian; bagian sebelum pembelian dikurangi dari biaya
perolehan. Jika deviden dideklarasikan dari laba praakuisisi, maka dividen pra

akuisisi tersebut dikurangkan dari biaya perolehan.
Perbedaan antara biaya perolehan dan nilai penebusan (redemption value)
suatu investasi dalam sekuritas hutang (diskonto atau premi pada pembelian)
biasanya diamortisasi oleh investor selama periode dari pembelian sampai saat
jatuh tempo sehingga hasil yang konstan (constant yield) diperoleh dari investasi
tersebut. Diskonto atau premi yang diamortisasi tersebut dikreditkan atau
dibebankan pada penghasilan bunga, dan sehingga merupakan penambahan atau
pengurangan dari nilai tercatat sekuritas (carrying value) tersebut. Nilai tercatat
yang dihasilkan, selanjutnya dianggap sebagai harga perolehan.

C. PENGGUNAAN JASA PERUSAHAAN INVESTASI
Jasa penasehat keuangan (kadang disebut juga financial advisor) masih identik
dengan petugas asuransi atau staf perbankan. Mereka dengan senang hati akan
memberikan masukan tentang bagaimana sebaiknya Anda memilih berbagai

pilihan pengelolaan keuangan dan investasi yang mereka miliki. Hanya saja,
karena mereka mewakili perusahaannya, kemungkinan besar Anda akan diarahkan
untuk memilih pilihan investasi seperti asuransi, tabungan asuransi, deposito,
reksadana, dan lain-lain yang dimiliki/ditawarkan oleh perusahaan atau bank
tersebut.

Perusahaan Manajemen Investasi dikategorikan sebagai penasehat investasi dan
memiliki izin operasi dari OJK.
Menggunakan jasa perusahaan manajemen investasi bukan berarti anda harus
memiliki uang dalam jumlah besar untuk diinvestasikan. dengan membeli produk
reksadana senilai Rp 500.000 misalnya, anda telah menggunakan jasa perusahaan
manajamen investasi, karena uang anda dikelola oleh perusahaan manajemen
investasi penerbit reksadana tersebut.
Jika ingin menggunakan jasa perusahaan manajemen investasi, pilihlah
perusahaan yang:
- Telah solid dan memiliki nama besar. Salah satu indikatornya adalah mereka
biasa beriklan di media sosial.
- Evaluasi Fund Fact Sheet-nya. Berapa rata-rata pengembalian investasi di
perusahaan tersebut, misalnya dalam 5 tahun terakhir. Hal ini dapat
menggambarkan kemungkinan perjalan investasi Anda di perusahaan tersebut.
- Pastikan perusahaan tersebut memilik izin resmi dan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
- Pastikan pula perusahaan tidak pernah mengalami masalah di pasar modal. Anda
bisa mencari informasinya antara lain lewat Google.

- Sebaiknya perusahaan tersebut memiliki website supaya bisa memantau

informasinya setiap saat, termasuk mendownload fund fact sheet.

D. TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
Menurut Tandelilin, 2001:5 ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan
investasi, antara lain :
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa depan.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya
dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan
tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa akan
datang.
b. Mengurangi resiko inflasi.
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain,
seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau
hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
c. Dorongan untuk menghemat pajak.
Beberapa negara dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong
tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
Dasar keputusan investasi menurut Tandelilin (2005) terdiri dari :
a. Return

Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor
dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan return
yang telah diperoleh investor di masa lalu.
b. Risk
Semakin tinggi pengembalian, semakin tinggi pula resiko yang tanggung. Oleh
karena itu, Investor harus menjaga tingkat resiko dengan pengembalian yang
seimbang.
c. The time factor
Pemilihan jangka waktu investasi merupakan hal yang penting yang menunjukkan
ekspektasi atau harapan investor. Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan
pengembalian yang bisa memenuhi ekspektasi dari pertimbangan pemngembalian
dan resiko.

E. PERATURAN DAN PENASIHAT KEUANGAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP26/PM/1996 tentang PERIZINAN PENASIHAT INVESTASI.
Peraturan Nomor V.C.1: PERIZINAN PENASIHAT INVESTASI
1. Penasihat Investasi Orang Perseorangan
- Pemohon untuk memperoleh izin usaha Penasihat Investasi
- Melampirkan copy izin orang perseorangan sebagai wakil manajer investasi
- Malampirkan Uraian rencana kegiatan termasuk sarana yang dimiliki
- WNI
2. Penasihat Investasi berbentuk Perusahaan

- Pemohon untuk memperoleh izin usaha Penasihat Investasi
- Melampirkan AD/ART yang memuat kegiatan perusahaan sebagai Penasihat
Investasi
- Perusahaan berdomisili di Indonesia
- Melampirkan copy izin orang perseorangan sebagai wakil manajer investasi
- Malampirkan Uraian rencana kegiatan termasuk sarana yang dimiliki
- Melampirkan Struktur Organisasi
3. Perusahaan Pemeringkat Efek
- Pemohon untuk memperoleh izin usaha sebagai Perusahan Pemeringkat Efek
- Melampirkan AD yang memuat kegiatan perusahaan sebagai Pemeringkat Efek
- Memiliki sarana yang menunjang kegiatan proses pemeringkat.
- Melampirkan bukti penyetoran modal dan laporan keuangan yang telah diperiksa
oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam, selambat-lambatnya 60 hari dari tanggal
Laporan Keuangan.
- Sekurang-kurangnya 1 orang direksi dan 1 orang dibawah direksi memiliki izin
Wakil Manajer Investasi
- Melampirkan Struktur Organisasi

F. PENGELOLAAN PERUSAHAAN INVESTASI
Pengelola investasi global atau secara umum lebih dikenal dengan istilah Hedge
fund adalah kontrak investasi kolektif privat yang dikenakan biaya imbal jasa
berbasis kinerja( performance fee) dan biasanya ditawarkan secara terbatas kepada
investor kelas atas. Di Amerika hedge fund hanya ditawarkan kepada investor

terakreditasi saja, dan karena pembatasan inilah maka hedge fund dikecualikan
dari aturan-aturan SEC, NASD dan lembaga regulator lainnya.
Aktivitas hedge fund adalah dibatasi dengan suatu perjanjian yang mengatur
mengenai pengelolaan dana secara khusus, sehingga hedge fund ini dapat
menerapkan strategi investasi yang rumit, melakukan transaksi "long" atau "short
selling" aset, melakukan transaksi perdagangan berjangka, swap dan ataupun
transaksi derivatif lainnya. Hedge fund ini seringkali melakukan pula lindung nilai
investasi mereka terhadap pergerakan harga ekuitas dan bursa, sebab target utama
mereka adalah menghasilkan imbal hasil yang tidak berhubungan erat dengan
pasar keuangan pada umumnya.
Pada banyak negara, hedge fund dilarang untuk memasarkan jasanya kepada
investor yang tidak terakreditasi tidak seperti aturan pada dana investasi ritel
seperti reksadana dan dana pensiun . Hedge fund ini adalah perusahaan pengelola
aset gabungan yang dilakukan secara privat dan oleh karena akses pemasarannya
kepada publik dibatasi oleh peraturan pemerintah maka sedikit sekali bahkan tidak
ada kewajiban bagi hedge fund ini untuk menyampaikan informasi privat mereka
kepada publik.

G. REKSA DANA
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan
investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di
Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian
dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa

saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya. Menurut Undangundang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Dari kedua definisi di atas, terdapat empat unsur penting dalam pengertian
Reksadana yaitu:
Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang
Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya
pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan
menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih"
(NAB) reksadana tersebut.Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer
investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi
dengan manajer investasi, di mana bank kustodian inilah yang akan bertindak
sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.
Bentuk Hukum Reksadana
Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat
(1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk
Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif (KIK).
a.

Reksa Dana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana)

Suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda
dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis usaha
pengelolaan portofolio investasi.

b.

Kontrak Investasi Kolektif

Kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga
mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini
Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan Bank
Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi
investasi.
Karakteristik Reksadana
Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai berikut;
a.

Reksadana Terbuka adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada

Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme
perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva
Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalah merupakan
reksadana terbuka.
b.

Reksadana Tertutup adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali

kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan
reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui
mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah
Nilai Aktiva Bersihnya.

Jenis-Jenis Reksadana
a.

Reksadana Pendapatan Tetap adalah eksadana yang melakukan investasi

sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek
bersifat utang.
b.

Reksadana Saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat wkuitas.
c.

Reksadana Campuran adalah eksadana yang mempunyai perbandingan

target aset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya.
d.

Reksadana Pasar Uang adalah reksadana yang investasinya ditanam pada

efek bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.

Manfaat Reksadana
Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah
satu alternatif investasi yang menarik antara lain:
a.

Dikelola oleh manajemen professional. Pengelolaan portofolio suatu Reksa

Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan
keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting
mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu,
sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga
efek serta mengakses informasi ke pasar modal.
b.

Diversifikasi investasi. Diversifikasi atau penyebaran investasi yang

terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat

menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada
berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain,
risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau
efek secara individu.
c.

Transparansi informasi. Reksa Dana wajib memberikan informasi atas

perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang
Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.
Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya
setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan
tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor
perkembangan investasinya secara rutin.
d.

Likuiditas yang tinggi. Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap

instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi.
Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap
saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga
memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli
kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
e.

Biaya Rendah. Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak

pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya
kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi
biaya transaksi.
Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor
individu melakukan transaksi sendiri di bursa.

Resiko Investasi Reksadana
Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko
yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.
a.

Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan. Penurunan

ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam
portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga
pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana
bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang
memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi
yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.
b.

Risiko Likuiditas. Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila

pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu
ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan
waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush
(penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini
dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi
investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan
reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik
dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa
emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana
tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola
Reksadana tersebut.

c.

Risiko Pasar. Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi

mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham
atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami
kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya
mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara
tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada
Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu,
apabila

ingin

membeli

jenis

Reksadana

tertentu,

Investor

harus

bisa

memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.
d.

Risiko Default. Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut

membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal
sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga
pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini
hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan
strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.