Psikologi Arsitektur AIR LIMBAH

AIR LIMBAH
KELOMPOK 10
HERLIN KENCANA GIRI 15010114130111
DESI WULANDRI

15010114130112

LIZA RACHMAWATI MAHA 15010114140177

Air Limbah
• Menurut azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau
hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah
industri dan limbah rumah tangga.
• Sedangkan menurut notoatmodjo (2003), air limbah atau air buangan adalah
sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun
tempattempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahanbahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia
serta mengganggu lingkungan hidup.
• Menurut sugiharto (1987), air limbah (wastewater) adalah kotoran dari
manusia dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan
serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal

yang bersifat kotoran umum.

Daryanto (1995) menyebutkan bahwa biasanya air limbah dapat
diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :
1. Air limbah rumah tangga
2. Air limbah industri
3. Air limbah komulatif/rembesan

Komposisi Air Limbah
Sesuai dengan sumber asalnya, maka air limbah mempunyai komposisi yang
sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat. Akan tetapi, secara garis
besar zat-zat yang terdapat di dalam air limbah dapat dikelompokkan berupa :
• air sebanyak 99,9%
• bahan padat (suspended solid) sebanyak 0,1%
• Adapun zat organik yang terdiri dari protein (65%)
• karbohidrat (25%),
• dan lemak (10%)
• dan zat anorganik yang terdiri dari butiran, garam dan metal.

Efek Negatif Air Limbah

Limbah yang tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan gangguan
terhadap lingkungan maupun kesehatan. Terdapat beberapa efek negatif air
limbah, yaitu:
1. Air limbah dapat berperan sebagai media penularan penyakit
2. Dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar oksigen terlarut dalam
air
3. Air limbah juga dapat berdampak pada keindahan (estetika).

Dampak pencemaran air
Menurut wisnu arya wardhana (1995), berdasarkan cara pengamatannya,
indicator dan komponen pencemaran air lingkungan dapat digolongkan
menjadi:
1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu air, perubahan rasa dan
warna air.
2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH.
3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan mikroorganisme yang ada di dalam air, terutaman ada
tidaknya bakteri pathogen.


AIR
TERCEMAR

Air tidak
bermanfaa
t

Air
penyebab
penyakit

Air Menjadi Tidak Bermanfaat Lagi
1. Air tidak digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga.
2. Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri.
3. Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian.

Air Menjadi Penyebab Penyakit
Menurut cara penyebarannya, ada empat macam penyakit yang
penularannya melibatkan air:

1. Water borne disease
2. Water washed disease
3. Water based disease
4. Water related vectors

Beberapa upaya yang dilakukan dalam pengendalian penyakit
menulardengan media air sebagai salah satu faktornya, adalah:
• Penyakit infeksi saluran pencernaan, dengan cara sanitation barrier yaitu
memutus rantai penularan, seperti menyediakan air bersih, menutup
makanan agar tidak terkontaminasi debu dan lalat, buang air besar dan
membuang sampah tidak di sembarang tempat.
• Penyakit infeksi pada kulit dan mata, dapat dicegah dengan higiene personal
yang baik dan tidak memakai peralatan orang lain seperti sapu tangan,
handuk dan lainnya secara sembarangan.
• Penyakit infeksi lain yang berhubungan dengan air melalui vektor seperti
malaria dan demam berdarah dengue (dbd) dapat dicegah dengan
pengendalian vektor.

Beberapa Contoh Penyakit Menular Bawaan Air
Agent


Penyakit

Virus :

 

Rotavirus

Diare pada anak

V. Hepatitis A

Hepatitis A

V. Poliomyelitis

Polio (myelitis anterior acuta)

Bakteri :


 

Vibrio cholerae

Cholera

EColi en.teropatogenik

Diare/Dysenterie

Salmonella typhi

Typhus abdominalis

Salmonella paratyphi

Paratyphus

Shigella dysenteriae


Dysenterie

Protozoa :

 

Entamoeba histolytica

Dysentrie amoeba

Balantidia coli

Balantidiasis

Giardia lamblia

Giardiasis

Metazoa :


 

Ascaris lumbricoides

Ascariasis

Chlonorchis sinensis

Chlonorchiasis

Diphyllobothrium latum

Diphylobothriasis

Taenia saginata/solium

Taeniasis

Schistosoma


Schistosomiasis

Bahan Kimia Berpotensi Menyebabkan
Penyakit

Tiga jenis bahan kimia berpotensi untuk menjadi penyebab masalah
kesehatan dan sudah tersebar di beberapa wilayah besar. Bahan kimia
tersebut adalah arsenik dan fluorida, nitrat dan mangan. Arsenik dan fluorida
jarang ada di indonesia. Namun, banyak konsumen di indonesia yang sangat
memperhatikan kalsium (atau zat pengeras) dan zat besi dimana kedua bahan
kimia tersebut tidak beresiko terhadap kesehatan.
1. Mangan : terlalu banyak mangan dapat menimbulkan efek syaraf yang
merugikan khususnya pada anak-anak dan orang tua.
2. Nitrat

dan

nitrit


:

masalah

kesehatan

metaemoglobinaemia, atau sindrom bayi biru

yang

utama

adalah

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Menurut teori Lawrance Green, dkk. (1980) menyatakan bahwa perilaku
manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu:
1. Faktor perilaku (behaviour causes)
2. Faktor diluar perilaku (non behaviour causes).
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:

3. Faktor predisposisi (predisposing factors) adalah
mencakup pengetahuan, sikap dan sebagainya.

faktor-faktor

yang

4. Faktor
pemungkin
(enabling
factor)
adalah
faktor-faktor
memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan.

yang

5. Faktor penguat (reinforcement factor), adalah
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku.

yang

faktor-faktor

TERIMA KASIH 