DRAFT PETUNJUK PENULISAN TUGAS AKHIR

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam proses pendidikan. Pada Tahun

Ajaran 2017/2018 ini Program Studi (Prodi) Diploma III Keperawatan Lawang Poltekkes Kemenkes
Malang menerapkan kurikulum yang disusun atas dasar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) tahun 2015 yang telah dikembangkan sesuai dengan Visi Misi serta Renstra Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang tahun 2015-2019 dan Visi Misi serta Renstra Prodi D-III
Keperawatan Lawang Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Lawang tahun 20152019.
Berdasarkan Permendikbud RI no 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi pada pasal 14 ayat 6 dinyatakan bahwa penelitian diwajibkan untuk program pendidikan
diploma 4 (empat) keatas. Dengan memperhatikan landasan tersebut maka mahasiswa D-III
keperawatan diwajibkan untuk menyusun Tugas Akhir (TA) yaitu Karya Tulis Ilmiah (KTI).
Penulisan KTI ini merupakan syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Keperawatan.
KTI yang diterapkan untuk mahasiswa D-III Keperawatan adalah studi kasus. Melalui studi

kasus ini, diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk berfikir kritis dalam
mendeskripsikan masalah, mengatasi masalah, menganalisis permasalahan, dan mengambil
kesimpulan serta mengemukakan saran/rekomendasi sebagai alternative pemecahan dari
permasalahan yang ada di lapangan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Buku Panduan ini disusun untuk memberikan pedoman kepada Pembimbing dan
mahasiswa D-III Keperawatan Lawang Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Pembimbing dan mahasiswa memahami KTI Studi Kasus.
b. Pembimbing dan mahasiswa memahami ketentuan penyusunan KTI Studi Kasus.
c. Pembimbing dan mahasiswa memahami teknik penulisan KTI Studi Kasus.
d. Pembimbing dan mahasiswa memahami prosedur evaluasi proposal dan KTI Studi Kasus.

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

2


BAB 2
KETENTUAN TUGAS AKHIR
PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

Pada bagian ini diuraikan tentang ketentuan tugas akhir program diploma III keperawatan
dan alur penyusunan/langkah-langkah proses pelaksanaan KTI.
2.1 Tugas Akhir Program Diploma III Keperawatan
Tugas akhir (TA) program Diploma III seperti yang tertera pada pasal 25 Peraturan
akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang tahun 2015, adalah karya ilmiah mahasiswa
dalam bentuk desain, studi kasus dan pemecahan masalah keprofesian. Adapun pendekatan
penulisan TA disusun berdasarkan kaidah metodologi ilmiah yang baku di jurusan masing-masing.
Dengan memperhatikan Permendikbud RI no 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi pada pasal 14 ayat 6, Kurikulum Diploma III Keperawatan Indonesia yang
diterbitkan oleh Asosiasi Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia (AIPDiKI), Peraturan
akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Lawang tahun 2015, Panduan Penyusunan KTI Studi
Kasus Program Studi Diploma III Keperawatan oleh Asosiasi Pendidikan Diploma III Keperawatan
Indonesia (AIPDiKI) Regional 6 Jawa Timur serta keputusan rapat akademik dosen Prodi Diploma
III Keperawatan Lawang tanggal 15 September 2016, maka Program Studi Diploma III
Keperawatan Lawang menetapkan bahwa TA mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan

Lawang untuk tahun akademik 2016/2017 adalah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Studi Kasus.
Adapun bentuk KTI Studi Kasus bagi mahasiswa Diploma III Keperawatan Lawang Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang menggunakan jenis pendekatan “Studi kasus dengan
pendekatan riset deskriptif”. Penjelasan terperinci tentang studi kasus dengan pendekatan riset
deskriptif disampaikan pada bab selanjutnya buku panduan ini.
2.2 Pembimbingan
Adapun pembimbingan TA berupa KTI Studi Kasus untuk mahasiswa Program Studi
Diploma III Keperawatan Lawang mengacu pada Peraturan Akademik Politeknik Kesehatan
Kemenkes Lawang tahun 2015 pasal 25, sebagai berikut:
1. Evaluasi dan penilaian TA dilakukan melalui pembimbingan, dan penilaian karya ilmiah sesuai
ketentuan penilaian di jurusan/prodi masing-masing.

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

3

2. TA dibimbing sedikitnya oleh 1 (satu) orang pembimbing yang memiliki keahlian untuk itu.
3. Pembimbing I (selanjutnya disebut Pembimbing Utama) adalah dosen program studi yang
memiliki keahlian sesuai topik TA mahasiswa.

4. Pembimbing I sekurang-kurangnya memiliki Jabatan akademik Asisten Ahli dan bergelar
Magister (S2).
5. Jika diperlukan dan memungkinkan, diperbolehkan adanya Pembimbing II (selanjutnya disebut
Pembimbing Pendamping), yaitu dosen yang berkeahlian khusus di bidang kajiannya yang
relevan.
6. Ujian TA dilaksanakan apabila telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
Jurusan/Program Studi.
7. Penguji TA diprioritaskan kepada dosen dengan jabatan fungsional menurut bidang keahlian
yang sesuai dengan bidang tugas akhir yang diuji.
2.3 Langkah-Langkah Proses Penyusunan KTI
Langkah-langkah proses penyusunan KTI sebagai berikut:
1. Langkah Pertama (Pengusulan Topik dan Pembimbing):
Mahasiswa mengajukan topik/judul awal penelitian sesuai dengan peminatannya diajukan kepada
Koordinator Karya Tulis Ilmiah yang telah ditentukan, dengan menggunakan form 1a pengajuan
judul, dapat dilihat pada lampiran 1. Selanjutnya setiap mahasiswa akan diberikan Dosen
Pembimbing yang sesuai dengan judul KTI. Dosen pembimbing terdiri dari pembimbing utama dan
pembimbing pendamping yang ditentukan berdasarkan persyaratan yang berlaku di Poltekkes
Kemenkes Lawang. Kemudian mahasiswa meminta kesediaan dosen untuk membimbing dengan
mengajukan formulir kesediaan membimbing (Form 1b) untuk selanjutnya diterbitkan SK Direktur.
2. Langkah Kedua (Penyusunan Proposal):

Setelah terbit SK Pembimbing KTI, mahasiswa melakukan proses penyusunan proposal penelitian
sesuai Kalender Akademik. Proposal dinyatakan layak untuk diujikan jika telah melalui proses
konsultasi/bimbingan (form 2: Lembar Konsultasi) dan dinyatakan layak untuk dipertahankan di
hadapan penguji oleh kedua pembimbing. Selanjutnya mahasiswa mengajukan Ujian Proposal
dengan mengisi form 3 (Lembar Pengajuan Ujian Proposal). Form 3 yang telah ditanda tangani
penguji diserahkan kepada bagian administrasi akademik dan sarana prasarana Jurusan/Prodi
untuk persiapan kelengkapan ujian proposal. Hasil ujian proposal bisa layak/lulus dan tidak
lulus/tidak layak untuk ditindak lanjuti sebagai penelitian. Jika ada revisi maka dilakukan proses
revisi yang yang dibuktikan dengan pengisian form 4 (Lembar Revisi). Jika dinyatakan tidak layak
maka mahasiswa diwajibkan untuk mengulangi lagi langkah kedua mulai dari proses bimbingan
proposal sampai ujian proposal lagi.

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

4

3. Langkah Ketiga (Pelaksanaan Penelitian):
Sebelum pelaksanaan pengambilan data, mahasiswa harus mengurus surat ijin penelitian dan
ethical clearance bila perlu. Untuk mengurus surat ijin caranya: menyerahkan proposal penelitian

yang telah disetujui penguji kepada administrasi akademik sebanyak 3 eksemplar (untuk: lahan
tempat penelitian, administrasi akademik dan mahasiswa) dan mengisi form 5 (Permohonan
Ijin/Ethical Clearance penelitian). Mahasiswa diperkenankan melakukan pengumpulan data untuk
penelitian setelah memenuhi syarat-syarat administrative, serta sepengetahuan dari kedua
pembimbing. Hasil penelitian dinyatakan memenuhi syarat untuk diujikan jika telah melalui proses
bimbingan dan dinyatakan layak untuk dipertahankan di hadapan penguji oleh kedua pembimbing.
Kelayakan dibuktikan dengan lembar proses konsultasi (form 2: Lembar Konsultasi).
4. Langkah Keempat (Ujian Sidang Hasil KTI):
Mahasiswa mengajukan ujian hasil penelitian sebagai Ujian sidang KTI dengan mengisi form 6
(Lembar Pengajuan Ujian KTI) kepada ketiga Penguji. Form 6 yang telah ditanda tangani Penguji
diserahkan kepada penanggungjawab KTI dan sarana prasarana Prodi untuk menyiapkan sarana
KTI. KTI dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah memenuhi syarat-syarat administratif dan
akademis. Ujian sidang KTI dinyatakan lulus atau tidak lulus. Jika ada revisi mahasiswa diberikan
kesempatan memperbaiki KTI selama 1 minggu (form 4: Lembar Revisi). Jika dinyatakan tidak
lulus KTI maka mahasiswa harus mengulang langkah ketiga sampai dinyatakan layak untuk ujian
ulang oleh kedua pembimbing.
KTI yang sudah diperbaiki dimintakan persetujuan penguji (Lembar Persetujuan) dan
disahkan oleh ketiga penguji mengetahui Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Lawang (Lembar Pengesahan). KTI digandakan dengan ketentuan sebagai berikut:
 3 buah CD lengkap (untuk Penguji)



1 buah CD format jurnal (untuk perpustakaan)



3 buah buku jilid hard cover (untuk lahan, perpustakaan, Prodi)
Penyerahan KTI dibuktikan dengan pengisian form 7 (Lembar Penyerahan KTI).

Berikut ini disajikan diagram tentang langkah-langkah penyusunan Karya Tulis Ilmiah Studi
Kasus dari awal pengajuan judul sampai dengan penyerahan hasil akhir ke institusi.

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

5

Pengajuan topik (judul KTI) dan Kesediaan Pembimbing (form 1)
Koordinator KTI
Penerbitan SK Pembimbing (Direktur)

Proses bimbingan proposal (form 2)

Administrasi
akademik

Sarana prasarana

Pengajuan ujian proposal (form 3)
Pelaksanaan ujian proposal
(form 5)

Perijinan dan etical
clearance penelitian

Lulus
Revisi
proposal
(form 4)

Tidak Lulus


Selesai Mengisi (Form 7)

Pelaksanaan penelitian dan
bimbingan penelitian (form 2)

Pengajuan ujian sidang KTI
(form 6)
Pelaksanaan ujian KTI

Lulus ujian sidang

Perbaikan
Maksimal 2 Minggu (form 4)

Disetujui dan disahkan oleh :
Tim Penguji
Ketua Jurusan

Penyerahan KTI: Digandakan (soft copy/CD dan

hard copy/ fisik) sesuai kebutuhan :
CD 3 (Pembimbing lengkap)
CD format jurnal (perpus)
Fisik 3 (lahan, perpustakaan, Prodi)

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

Tidak Lulus ujian sidang

6

BAB 3
KARYA TULIS ILMIAH STUDI KASUS
3.1 Pengertian KTI Studi Kasus
KTI studi kasus adalah suatu karya ilmiah yang berupa paparan suatu fokus studi atau
hasil penerapan proses asuhan keperawatan kepada klien yang dilaksanakan secara ideal sesuai
dengan teori dan berisi pembahasan dan kesenjangan yang terjadi di lapangan.
Penyusunan KTI dilaksanakan melalui:
a. Studi lapangan (field research) untuk memperolah data primer, yaitu data yang

diperoleh mahasiswa secara langsung dari sumber data, baik melalui pengamatan
(observation), wawancara (interview) maupun hasil pengukuran langsung lainnya.
Data diambil dari sumber lapangan (klien/kelompok/keluarga/masyarakat)
b. Studi kepustakaan (Library Research) digunakan untuk memperoleh teori-teori dan
atau sebagai bahan rujukan untuk melengkapi data sekunder yang relevan dan
mutakhir dengan permasalahan.
3.2 Ruang Lingkup KTI Studi Kasus
Studi kasus bagi mahasiswa Diploma III Keperawatan Lawang Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Lawang menggunakan studi kasus dengan pendekatan riset deskriptif.
Desain KTI studi kasus ini dikembangkan dari kajian bidang ilmu keperawatan sesuai dengan area
capaian pembelajaran Diploma III Keperawatan. Adapun masalah yang dijadikan studi kasus
dikaitkan dengan masalah keperawatan terutama adalah kebutuhan dasar manusia yang menjadi
fokus dalam asuhan keperawatan. Tema fokus studi dalam keperawatan meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Anak
Keperawatan Maternitas
Keperawatan Jiwa
Keperawatan Komunitas
Keperawatan Keluarga
Keperawatan Gerontik
Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis

3.3 Studi Kasus Dengan Pendekatan Riset Deskriptif
Menurut Nursalam (2003) jenis penelitian deskriptif, yaitu: desain penelitian studi kasus
dan desain penelitian survei. Danim (2003) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan
untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

7

bersifat faktual. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi atau
kelompok tertentu yang terjadi.
Penelitian studi kasus adalah penelitian yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian secara
intensif, misal satu pasien, keluarga, kelompok, komunitas atau Institusi. Meskipun jumlah
subyek cenderung sedikit, jumlah variabel yang diteliti sangat luas (Nursalam, 2003).
b. Unit yang menjadi kasus secara mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan
keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang
muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu
perlakuan atau pemaparan tertentu (Notoatmodjo,S., 2005).
c. Meskipun hanya berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam serta
menggunakan berbagai teknik secara integratif (Notoatmodjo,S., 2005)
Menurut Notoatmodjo (2005), jenis data hasil penelitian terbagi atas 2 jenis, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Pada desain penelitian studi kasus, data yang dihimpun adalah data
kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik atau
sifat suatu variabel. Biasanya tidak berhubungan dengan angka-angka dan sering tidak dikaitkan
dengan analisis statistik, sehingga data ini disebut dengan data nonstatistik (Notoatmodjo, 2005).
Data disajikan dalam bentuk narasi.

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

8

BAB 4
PETUNJUK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
STUDI KASUS DENGAN PENDEKATAN RISET DESKRIPTIF

4.1 Kerangka Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Kerangka penulisan proposal maupun Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus dengan pendekatan
penelitian deskriptif terdiri dari: 1) Bagian Awal, 2) Bagian Inti dan 3) Bagian Akhir.
4.1.1

Kerangka Penulisan Proposal KTI Studi Kasus
BAGIAN AWAL
Bagian awal Proposal KTI Studi Kasus memuat hal sebagai berikut:

1)
2)
3)
4)

Halaman Sampul Depan

5)
6)
7)

Halaman Daftar Lampiran
Halaman Daftar Tabel (jika ada)
Halaman Daftar Gambar (jika ada)

8)

Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah (jika ada)

Halaman Sampul Dalam
Halaman Persetujuan
Halaman Daftar Isi

BAGIAN INTI
Bagian inti Proposal KTI Studi Kasus memuat hal sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri dari beberapa sub bab yang relevan dengan
topik penelitian)
BAB 3 METODE STUDI KASUS
3.1 Desain/Rancangan
Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

9

3.2 Subyek Penelitian
3.3 Lokasi & Waktu Penelitian
3.4 Fokus studi dan Definisi Operasional Fokus Studi
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.6 Analisis Data dan Penyajian Data
3.7 Etika Penelitian
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir Proposal KTI Studi Kasus memuat hal sebagai berikut:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
1) Jadwal Kegiatan
2) Informasi & Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
3) Instrumen Penelitian
4) PanduanTindakan /SOP, dst
4.1.1

Kerangka Penulisan KTI (Pelaporan Hasil Studi Kasus)
BAGIAN AWAL
Bagian awal KTI Studi Kasus memuat hal sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)

Halaman Sampul Depan
Halaman Sampul Dalam dan Prasyarat Gelar
Halaman Pernyataan Keaslian
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan Penguji
Halaman Kata Pengantar
Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Lampiran
Halaman Daftar Tabel (jika ada)
Halaman Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah (jika ada)

BAGIAN INTI
Bagian inti KTI Studi Kasus memuat hal sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

10

1.4 Manfaat
1.4.1
1.4.2

Teoritis
Praktis

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA
Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri atas sub-sub bab sesuai dengan topik
penelitian)
BAB 3 METODE STUDI KASUS
3.1 Desain/Rancangan
3.2 Subyek Penelitian
3.3 Lokasi & Waktu Penelitian
3.4 Fokus studi dan Definisi Operasional Fokus Studi
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.6 Analisis Data dan Penyajian Data
3.7 Etika Penelitian
BAB 4: HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Studi Kasus

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian
4.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian
4.1.3 Data Fokus Studi
4.2 Pembahasan

4.3

Keterbatasan Studi Kasus

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir KTI Studi Kasus memuat hal sebagai berikut:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
1) Jadwal Kegiatan
2) Surat Ijin Penelitian dari lahan
3) Informasi & Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
4) Instrumen Penelitian
5) PanduanTindakan /SOP
6) Foto-foto (tetap memperhatikan aspek etika penelitian), denah, dst (jika
ada, sesuai dengan topik studi kasusnya)

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

11

4.2

Petunjuk penulisan Studi Kasus

Pada bagian ini diuraikan tentang penjelasan serta contoh-contoh penulisan Proposal
maupun Laporan KTI Studi Kasus dengan pendekatan Deskriptif.
4.2.1

Bagian Awal

a. Halaman Sampul Depan
Halaman Sampul Depan merupakan sampul dari Karya Tulis Ilmiah yang memuat hal
berikut secara berurutan :
1) Judul Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus
2) Nama Lengkap Penulis (Mahasiswa), tanpa kata “oleh”
3) NIM (Nomor Induk Mahasiswa)
4) Logo Institusi (Politeknik Kesehatan Kemenkes Lawang, Jurusan Keperawatan)
5) Tahun Penulisan Laporan
Judul diketik dalam huruf capital (font 12 Times New Roman), dengan spasi tunggal harus
singkat, tepat, informatif (jumlah kata dalam Judul berkisar 5 sampai 20 kata). Apabila
judul tidak dapat dibuat menjadi judul yang singkat, maka dapat dibuat Sub Judul di bawah
Judul Pokok dengan huruf kecil dalam kurung ( ) dan merupakan kalimat penjelasan.
Halaman sampul depan dicetak di atas hard cover berwarna kuning kunyit.
Judul hendaknya yang berkaitan dengan fokus studi keperawatan atau masalah
keperawatan yang dialami oleh klien pada seluruh kelompok umur, yang dihadapi perawat
pada berbagai tatanan layanan kesehatan maupun di keluarga, kelompok, komunitas
maupun masyarakat.
Contoh judul-judul studi kasus dengan pendekatan riset deskriptif:
1. Pengalaman psikologis ibu dalam merawat anak autis di ….
2. Pengelolaan stres pada lanjut usia yang mengalami hipertensi di….
3. Stigma yang dialami keluarga gangguan jiwa di….
4. Perubahan tingkat nyeri antara sebelum dan sesudah diberikan tindakan
keperawatan…… pada klien….. di…..
5. Kemampuan ibu primípara dalam perawatan tali pusat bayi sebelum dan sesudah
diberikan pelatihan tentang….. di…..
6. Peran keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang menderita stroke di…..
7. Dukungan keluarga dalam pengobatan antituberkulosis pada klien tuberkulosis di…..
8. Ketaatan menjalani diit ….. pada klien….. di….
9. Dll.
Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

12

Judul tersebut dapat diberikan kata “Gambaran” diawal kalimat judul.
b. Halaman Sampul Dalam
Halaman Sampul Dalam memiliki kemiripan dengan Sampul Halaman Depan.
Perbedaannya adalah:
1) Di bawah Judul ditulis prasyarat: Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus ini disusun sebagai
salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Lawang Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
2) Dicetak di atas kertas putih yang sama dengan kertas naskah KTI.
c. Pernyataan Keaslian Tulisan (untuk hasil KTI)
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus
yang ditulisnya bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang diaku
sebagai tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk diaku
sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat.
d. Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Terdiri dari 2 (dua) halaman:

1) Lembar pertama adalah Lembar Persetujuan Pembimbing Karya Tulis Ilmiah
Studi Kasus. Hal-hal yang dicantumkan adalah: 1). Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus
oleh..............ini telah disetujui untuk diuji; 2). Nama lengkap dan NIM Mahasiswa; 3)
Nama lengkap beserta gelar Pembimbing I dan Pembimbing II dan Tanda Tangan; 4)
Tempat, tanggal, bulan, dan tahun disetujui Pembimbing.

2) Lembar kedua adalah Lembar Pengesahan Proposal dan Lembar Pengesahan
Karya Tulis Ilmiah. Lembar pengesahan ini baru diberikan setelah ada
penyempurnaan isi oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran
yang diberikan oleh para Penguji pada saat Ujian Sidang proposal maupun KTI. Pada
lembar ini terdapat tanggal, bulan, tahun dilaksanakan ujian; nama lengkap, NIP, dan
tanda tangan dari masing-masing Penguji. Mengetahui Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Lawang.
e. Kata Pengantar
Di dalam halaman Kata Pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau pihak-pihak lain yang telah
banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan penulisan
Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus.
Tulisan Kata Pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda (dua
spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada akhir
Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

13

teks dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut nama terang, dan ditempatkan di pojok
kanan bawah.
f. Abstrak
Abstrak hanya untuk hasil Karya Tulis Ilmiah. Pada bagian awal dan terpisah dari teks
Abstrak, dicantumkan Judul Karya Tulis Ilmiah secara lengkap (termasuk sub judul) yang
diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dari masing-masing kata dan bukan
kata penghubung. Nama Penulis Karya Tulis Ilmiah dicantumkan di bawah judul, diikuti
dengan tahun lulus Ujian Karya Tulis Ilmiah yang diketik dalam tanda kurung. Di bawah
nama dituliskan nama Program Studi (tidak boleh disingkat), nama Jurusan dan nama
Lembaga. Kemudian dicantumkan nama Dosen Pembimbing Utama dan Pendamping
lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama dosen
pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar lima kata. Kata kunci diperlukan untuk
komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci, kita bisa menemukan juduljudul karya tulis beserta abstraknya dengan mudah.
Di dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari Karya Tulis Ilmiah yang mencakup
latar belakang, tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh,
kesimpulan yang dapat ditarik, dan saran yang diajukan.
Teks Abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari
200 kata, merupakan satu paragraf ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
g. Daftar Isi
Daftar Isi merupakan petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dalam Karya Tulis
Ilmiah dan nomor halaman. Daftar Isi memuat judul besar (bab), judul kecil (sub bab atau
sub-sub bab) diketik dengan spasi tunggal jika lebih dari satu baris. Disertai nomor
halamannya.
h. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran, nomor halaman letak
lampiran. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal,
antara Judul lampiran yang satu dengan judul lampiran yang lain diberi jarak 2 spasi.
i. Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, nomor halaman letak tabel. Judul tabel
yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul tabel yang
satu dengan judul tabel yang lain diberi jarak 2 spasi.

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

14

j. Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar, nomor halaman letak gambar.
Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara
Judul gambar yang satu dengan judul gambar yang lain diberi jarak 2 spasi.
k. Daftar Istilah dan Singkatan
Daftar istilah dan singkatan memuat beberapa arti lambang singkatan dan istilah yang
banyak digunakan pada naskah Karya Tulis Ilmiah.

4.2.2

BAGIAN INTI

Bagian Inti dari Karya Tulis Ilmiah sebagai berikut:
a. BAB 1: PENDAHULUAN
Pada Bab Pendahuluan memuat:
1) Latar Belakang
Latar Belakang berisi uraian tentang (1) apa yang menjadi perhatian atau masalah
studi kasus, (2) alasan mengapa masalah itu dianggap penting, (3) masalah tersebut
didukung oleh fakta empiris (pemikiran induktif) termasuk hasil-hasil penelitian
terdahulu, sehingga dapat mempertegas bahwa masalah tersebut perlu diteliti dengan
pendekatan studi kasus, namun pada penelitian studi kasus, diperbolehkan tanpa data
yang berupa angka-angka kejadian di lapangan (studi pendahuluan). (4) harapan dari
peneliti tentang pentingnya dilakukan penelitian, (5) kesenjangan-kesenjangan yang
ditemukan yang nantinya akan memunculkan pertanyaan penelitian. Latar belakang
ditulis mulai dari hal-hal yang umum dan selanjutnya pada hal-hal yang khusus yang
akan dijadikan fokus studi.
2) Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dapat juga dikatakan bahwa
perumusan masalah merupakan pernyataan secara lengkap dan terinci mengenai
ruang lingkup masalah/fokus studi yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan
pembatasan masalah.
Rumusan masalah disusun secara singkat, padat dan jelas, dituangkan dalam bentuk
kalimat tanya. Rumusan masalah studi kasus hanya 1 (satu) saja.

Contoh Rumusan Masalah:
“Bagaimanakah peran keluarga dalam perawatan stoma pada klien
carcinoma colon di rumah ?”

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

15

3) Tujuan
Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan
penelitian terhadap masalah yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya.
Rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan secara jelas,
tegas, tidak bermakna ganda dan konsisten dengan rumusan masalah.
Rumusan tujuan studi kasus hanya berupa 1 (satu) rumusan saja.
Contoh Tujuan Studi Kasus:

Mendeskripsikan peran keluarga dalam perawatan stoma pada klien carcinoma
colon di rumah.
.
4) Manfaat
Manfaat memuat uraian tentang implikasi temuan penelitian studi kasus yang meliputi:
(a) Manfaat teoritis, yang ditujukan untuk pengembangan ilmu keperawatan
(b) Manfaat praktis, yang ditujukan untuk perawat, Institusi pelayanan kesehatan,
Institusi Pendidikan, dan klien
b. BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab Tinjauan Pustaka ditekankan pada penulisan teori-teori yang diuraikan secara
sistematis dan relevan dengan fokus studi, dapat berisi tentang konsep kebutuhan dasar
manusia terkait dengan judul, konsep penyakit, penatalaksanaan dsb.
Contoh Sub Judul Bab 2:

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Perilaku Kesehatan
2.1.1.1 Pengertian Perilaku Kesehatan
2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku
2.1.1.3 Komponen Perilaku Kesehatan
Dan seterusnya
2.1.2 HIV/AIDS
2.1.2.1
2.1.2.2
2.1.2.3
2.1.2.4
2.1.2.5
2.1.3 Dst......

Penyebab HIV/AIDS
Gejala dan Tanda HIV/AIDS
Patofisiologi HIV/AIDS
Cara Penularan HIV/AIDS
Cara Pencegahan HIV/AIDS

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

16

c. BAB 3: METODE STUDI KASUS
Pada Bab ini diuraikan tentang metode yang diterapkan mahasiswa dalam studi kasus
yang akan dilaksanakan.
1) Desain/Rancangan Studi Kasus
KTI ini adalah penelitian deskriptif studi kasus (case study research). Jelaskanlah
tentang apa yang akan dilakukan dikaitkan dengan judul KTI studi kasus yang akan
dilaksanakan.
2) Subyek Penelitian
Untuk studi kasus subyek penelitian adalah satu atau lebih klien (individu, keluarga
atau masyarakat) yang diamati secara mendalam. Penentuan subyek lebih mengarah
pada teknik non random, misalnya: purposive sampling, snowball sampling. Perlu
dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi subyek penelitian.
3) Lokasi & Waktu Penelitian
Dijelaskan tentang tempat atau lokasi studi kasus, khususnya pada setting lokasi perlu
dijelaskan secara detail letak dan kondisi layanan kesehatan/keluarga/komunitas.
Waktu penelitian perlu diuraikan mulai dari awal pendekatan ke klien, intervensi studi
kasus (jika ada) dan waktu pengambilan datanya (minimal waktu 3 hari)
4) Fokus Studi
Fokus Studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik acuan
kegiatan studi kasus.
Contoh Fokus Studi:
Pengelolaan stres pada lanjut usia yang mengalami hipertensi
5) Definisi Operasional
Pada bagian ini berisi tentang penjelasan/definisi tentang fokus studi yang dirumuskan
secara operasional yang akan digunakan pada penelitian ini dan bukan merupakan
definisi konseptual berdasarkan literatur.
6) Pengumpulan Data
Pada bagian ini dijelaskan tentang instrumen yang digunakan dan metode
pengumpulan data studi kasus. Pada bagian awal instrumen dituliskan karakteristik
responden yang meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, dst. Jenis instrument yang sering digunakan pada ilmu keperawatan
diklasifikasikan menjadi 5 bagian (Nursalam, 2003), yaitu:

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

17

a. Biofisiologis (Pengukuran yang berorientasi pada dimensi fisiologis manusia, baik
invivo maupun invitro)
b. Lembar observasi (terstruktur dan tidak terstruktur)
Observasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa model instrumen,
antara lain:
 Catatan Anecdotal: mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut
urutan kejadian
 Catatan Berkala: mencatat gejala secara berurutan menurut waktu namun tidak
terus menerus
 Daftar Cek List: menggunakan daftar yang memuat nama observe disertai jenis
gejala yang diamati
c. Wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur)
d. Kuesioner (pengumpulan data secara formal untuk menjawab pertanyaan tertulis)
e. Skala
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti harus cermat, intensif dan
komprehensif sehingga didapatkan data yang akurat. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan instrumen pengumpul data yang ditetapkan. Metode yang dapat
digunakan dalam studi kasus antara lain:
1) Observasi berpartisipasi
2) Wawancara terstruktur dan tidak terstruktur
3) Tes /pengukuran: misalnya nyeri, tingkat cemas
4) Metode dokumentasi, misalnya dari data sekunder catatan perawatan klien.
Pada studi kasus, pengumpulan datanya dapat menggunakan berbagai instrument
dan berbagai metode untuk mendapatkan data secara mendalam. Perlu dijelaskan
secara rinci waktu-waktu pengumpulan data, terutama pada kasus yang diikuti
perkembangannya dari waktu ke waktu setelah periode tertentu dari pemberian
tindakan keperawatan.
7) Analisis Data dan Penyajian Data
Pada studi kasus, data diolah menggunakan aturan-aturan yang disesuaikan dengan
pendekatan studi kasus. Pada umumnya, jenis pengolahan datanya secara naratif
bersumber dari fokus studi dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Penyajian data disesuaikan dengan desain penelitian deskriptif studi kasus yaitu:
a. Data disajikan secara tekstual/narasi dan dapat disertai dengan cuplikan
ungkapan verbal dari subyek penelitian yang merupakan data pendukungnya.
b. Gambar-gambar untuk melengkapi tampilan visual fokus studi, misalnya kondisi
phlebitis sebelum dan sesudah perawatan luka.
c. Grafik atau tabel, misalnya perubahan suhu tubuh klien febris dari waktukewaktu pada klien yang dilakukan tindakan kompres hangat
Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

18

8) Etika Penelitian
Peneliti harus mematuhi etika dalam melaksanakan suatu penelitian yang meliputi:
informed consent (persetujuan responden setelah diberikan penjelasan), anonimity
(tanpa nama) dan confidentiality (kerahasiaan). Jika penelitian studi kasus ini
dianggap dapat membahayakan keselamatan subyek penelitian, maka peneliti harus
melakukan uji etik pada Komisi Etik Penelitian Kesehatan untuk mendapatkan ethical
approval/ethical clearance.
d. BAB 4: HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
Bagian ini terdiri dari 2 bagian utama yaitu, bagian pertama: berisikan tentang uraian hasil
yang diperoleh dari studi kasus. Bagian kedua: memuat uraian tentang pembahasan atas
temuan-temuan penelitian/studi kasus yang telah dikemukakan pada bagian pertama dan
keterkaitannya dengan teori. Bagian ini juga dilengkapi dengan keterbatasan dari
penelitian yang dilaksanakan
1) Hasil Studi Kasus
Pada bagian ini menguraikan paparan data yang diperoleh sesuai dengan fokus studi,
dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan dilaksanakannya studi kasus.
Deskripsi data hasil penelitian tentang fokus studi dilaporkan sebagai hasil penelitian
yang telah diolah.
Isi dari hasil studi kasus memuat tentang:
a. Gambaran umum situasi lingkungan dilaksanakannya penelitian (Ruang Rawat
Inap, Poliklinik, Masyarakat) dan setting lokasi atau kondisi latar pelaksanaan
studi kasus atau tempat dimana subyek penelitian berada secara detail.
b. Pemaparan tentang subyek penelitian, meliputi identitas responden secara umum
c. Pemaparan tentang fokus studi, yaitu deskripsi fokus studi sesuai tujuan yang harus
dipaparkan secara mendalam atau intensif dari seluruh instrumen penelitian dan
metoda yang dilaksanakan yang didapatkan dari subyek penelitian maupun
sumber-sumber lain yang dapat dipertanggung jawabkan (perawat atau anggota
keluarga yang terkait). Dideskripsikan juga perkembangan tentang fokus studi yang
dipaparkan dari waktu ke waktu secara detail atau mendalam jika desain yang
digunakan adalah observasional.
Data hasil studi kasus disajikan sesuai dengan desain penelitian deskriptif studi kasus
yang telah dijelaskan pada point 8) tersebut diatas.

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

19

2) Pembahasan
Pembahasan atas temuan-temuan hasil studi kasus yang telah dikemukakan,
mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian.
Adapun tujuan pembahasan adalah: menjawab masalah studi kasus dengan merujuk
pada tujuan yang hendak dapat dicapai. Pembahasan menjelaskan dan
mengintegrasikan keterkaitan temuan-temuan dalam studi kasus dengan teori yang
mendasarinya dalam Bab 2. Pembahasan akan menjadi lebih menarik dan relevan
jika di dalamnya dicantumkan juga temuan-temuan orang lain yang sudah lebih dulu
melakukan penelitian dan mendukung hasil studi kasus yang disajikan. Dapat juga
dicantumkan hasil penelitian orang lain yang berbeda sehingga peneliti mampu
memberikan penjelasan teoritis.
3) Keterbatasan
Pada bagian ini berisi uraian tentang hal-hal yang mempengaruhi hasil studi kasus.
Keterbatasan studi kasus, meliputi aspek teoritis, metodologis maupun hal-hal yang
menghambat jalannya penelitian.
e. BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini memuat 2 (dua) hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran.
1) Kesimpulan
Isi dari kesimpulan ialah yang terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan
studi kasus. Dengan kata lain, kesimpulan studi kasus terikat secara substansif
terhadap temuan-temuan yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Kesimpulan dapat juga ditarik dari hasil pembahasan, namun yang
benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan hasil studi kasus yang
diperoleh.
2) Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber dari temuan, pembahasan dan
kesimpulan studi kasus. Dengan demikian saran tersebut tidak keluar dari batas-batas
lingkup dan implikasi studi kasus yang telah dilaksanakan. Saran yang baik nampak
dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain hendak
melaksanakan saran itu, seseorang tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
atau mengaplikasikannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya telah
spesifik dan dapat ditujukan kepada pihak yang terkait.
4.2.3

BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus memuat Daftar Pustaka dan lampiranlampiran.

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

20

1) Daftar Pustaka
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar pustaka harus sudah disebutkan dalam
teks Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus. Artinya, bahan pustaka yang hanya dipakai
sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks karya tulis ilmiah tidak boleh
dimasukkan dalam daftar pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang
disebutkan dalam batang tubuh Karya Tulis Ilmiah harus dicantumkan dalam daftar
pustaka. Tatacara penulisan daftar pustaka dengan menggunakan Mendeley.
2) Lampiran-Lampiran
Lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk
Karya Tulis Ilmiah Studi Kasus, seperti: Informed consent, instrumen penelitian, surat
ijin penelitian dan surat bukti telah melaksanakan pengumpulan data penelitian, dan
hal-hal lain yang terkait dengan kegiatan studi kasus. Keterangan penting itu ditaruh
dalam lampiran dengan maksud agar tidak mengganggu kelancaran informasi yang
terdapat dalam bagian inti Karya Tulis Ilmiah. Untuk mempermudah pemanfaatannya,
setiap lampiran harus diberi nomor urut dengan menggunakan angka Arab.

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

21

BAB 5
TEKNIK PENULISAN

6.1 Bahasa dan Tanda Baca
6.1.1 Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan
ejaan yang disempurnakan/EYD (Keputusan Mendikbud, Nomor: 0543a/U/487, tanggal 9
September 1987). Bila menggunakan istilah atau kata asing yang belum ada istilah atau kata yang
tepat dalam Bahasa Indonesia, maka untuk penulisannya memperhatikan tata cara penulisan
bahasa asing.
6.1.2

Penulisan Tanda Baca
Beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan:
Titik (.), koma (,), titik koma (;), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%)
diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.
Contoh:
Sampel dipilih secara acak.
Data dianalisis dengan teknik korelasi,
Jumlahnya sekitar 20%.
Benarkah hal itu?
Hal itu tidak benar!
…………. sebagai berikut:
………. dengan teori; kemudian …………..

Tanda kutip (“………”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau frasa
yang diapit.
Contoh:
Kelima kelompok “sepadan”.
Tes tersebut dianggap baku (standardized)

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

22

Tanda hubung (-), tanda pisah (--), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang
mendahului dan mengikutinya.
Contoh:
Tidak berbelit-belit.
Dia tidak/belum mengaku.
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil ( 0,01
Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan
nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului dan mengikutinya.
Contoh:
Sadono (1980: 10) menyatakan …………………

6.2 Bahan Yang Digunakan
a. Sampul
Untuk sampul luar ditetapkan dengan menggunakan Hard Cover dengan warna kuning
kunyit.
b. Kertas yang digunakan
Kertas yang digunakan adalah kertas HVS 80 gram ukuran A4 warna putih.
c.
Tiap Bab diberi pembatas dengan kertas dorslag dengan warna sesuai warna sampul
luar yang tertera Logo Institusi di dalamnya.
6.3 Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah
a. Penulisan Judul Bab pada Peringkat 1 ditulis dengan huruf besar semua, Bold dan
diletakkan di tengah (Judul Bab).
b. Peringkat 2 ditandai dengan angka dua digit yang dipisahkan oleh titik, tetapi tidak
diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul Sub Bab ditulis dengan huruf besar
dan kecil dengan huruf tebal (bold).
c.
Peringkat 3 ditandai dengan angka 3 digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak
diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul Sub Bab ini ditulis dengan huruf
besar dan kecil

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

23

d. Peringkat 4 ditandai dengan angka 4 digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak
diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul Sub Bab ini ditulis dengan huruf
besar dan kecil dengan huruf tebal (bold).
e. Peringkat 5 ditandai dengan angka 5 digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak
diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul Sub Bab ini ditulis dengan huruf
besar dan kecil dengan huruf tebal (bold).
f.
Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hierarkis (seperti urutan kegiatan dan
jadwal) dan butir nonhierarkis (seperti contoh-contoh yang memiliki kedudukan setara).
Butir hierarkis dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung seperti (1) dan (a);
sedangkan butir nonhierarkis dinyatakan dengan bullet seperti  dan .
Baris pertama pada setiap paragraf baru dimulai 1,2 cm dari tepi kiri. Baris selanjutnya
dimulai dari tepi kiri (lurus dengan digit pertama).
Contoh:
BAB 3
METODE STUDI KASUS
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
3.1 Rancangan Penelitian
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
3.2 Subyek Penelitian
3.2.1 Kriteria Inklusi
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
3.2.2 Kriteria Eksklusi
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………
3.3 Fokus studi dan Definisi Operasional
…………………………………………………………………………

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

24

6.4 Pengetikan
6.4.1 Lay Out
Atas
: 3 Cm dari tepi kertas
Kiri
: 4 Cm dari tepi kertas
Bawah
: 3 Cm dari tepi kertas
Kanan
: 3 Cm dari tepi kertas
6.4.2 Cara Pengetikan
a. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak boleh bolak balik.
b. Jenis huruf: Times New Roman.
c. Ukuran huruf standart (cw 12 untuk komputer).
d. Tinta warna hitam.
6.4.3 Spasi
a. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya: 2 spasi.
b. Jarak antara Penunjuk Bab (BAB 1) dengan Tajuk Bab (PENDAHULUAN) adalah 2 spasi.
c. Jarak antara Tajuk Bab (Judul Bab) dengan teks pertama, atau antara tajuk Bab dengan
Tajuk Anak Bab adalah 4 spasi.
d. Jarak antara Tajuk Kanan Anak Bab dengan baris pertama teks adalah 2 spasi, dan alinea
diketik menjorok ke dalam 5 ketukan.
e. Jarak antara baris akhir teks dengan Tajuk Anak Bab berikutnya 4 spasi.
f.
Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, diagram atau judulnya: 3 spasi.
g. Jarak antara alinea satu dengan alinea lain 2 spasi.
h. Penunjuk Bab dan Tajuk selalu dimulai halaman baru.
6.4.4
a.

b.
c.
d.
e.

Nomor Halaman
Tata cara penulisan nomor halaman mengikuti aturan sebagai berikut:
Nomor halaman untuk bagian awal Praktika Akhir (sebelum Bab Pendahuluan) diberi nomor
urut dengan menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, iv dan seterusnya) yang ditulis pada
bagian bawah tengah dengan jarak 4 (empat) spasi di bawah teks.
Lembar halaman sampul dalam tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor halaman.
Halaman yang memuat Pendahuluan sampai dengan lembar terakhir dari Lampiran diberi
nomor urut dengan angka Arab (1, 2, 3, 4 dan seterusnya).
Nomor halaman pada halaman dengan Judul Bab, ditulis di bawah tengah dengan jarak 2
Cm dari tepi bawah.
Semua nomor halaman selain Judul Bab, diketik pada sudut kanan atas dengan jarak 3 Cm
dari tepi kanan dan 1,5 Cm dari tepi atas.

6.4.5 Penulisan Rujukan dan Istilah Asing Kutipan
a. Kutipan atau cuplikan langsung 40 kata atau lebih ditulis sesuai dengan naskah aslinya, baik
yang berbahasa Indonesia maupun Bahasa Asing.
Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

25

b.
c.

Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri, dimulai pada ketukan ke-6.
Kutipan ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi, tanpa tanda petik (“).Nama penulis dapat ditulis
secara terpadu dalam teks sebelumnya atau di akhir teks disertai dengan tahun dan nomor
halaman di dalam kurung.
Contoh:
Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut:
The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, dissappeared when
behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were never
exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly
premature in attributing the results to a placebo effect.

d.

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“……….”) sebagai bagian
yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama
penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks diikuti dengan tahun dan nomor halaman di
dalam kurung atau nama penulis, tahun dan nomor halaman jadi satu dalam kurung di akhir
teks.
Contoh:
Soebronto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar”.
atau,
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto 1990: 123).

e.

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (’...’)
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak
‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah
perkotaan” (Soewignyo, 1991: 101)

f.

Jika ada sebagian kutipan berupa kata-kata yang dihilangkan, maka kata-kata yang
dihilangkan diganti dengan tiga titik.
Contoh:
”Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ... diharapkan sudah
melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278)

Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

26

g.

Jika ada sebagian kutipan berupa kalimat yang dihilangkan, maka kalimat yang dihilangkan
diganti dengan empat titik.
Contoh:
”Gerak manipulatif adalah ketrampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan atau
bagian tubuh lain.... yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola,
menendang bola dan menggambar” (Asim, 995: 315)

h.

Jika kutipan dari suatu sumber berada dalam sumber lain atau dikutip tidak dari sumber
primer melainkan dari sumber skunder, penulisan rujukan sesuai dengan pengarang asli
(sumber primer) disertai tahun rujukan diikuti dengan kata ”dalam ” sumber skunder disertai
tahun rujukan.
Contoh:
... Terdapat lima hierarki kebutuhan manusia (Maslow, 1989) dalam Kelliat (2004).

i.

Istilah atau kata asing yang belum ada istilah atau kata dalam bahasa Indonesia dicetak
miring.

j.

Kutipan tidak langsung atau yang dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa
tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis, tahun dan nomor halaman ditulis diawal
atau di akhir teks.

6.4.6

Penulisan Tabel dan Gambar (Peta dan Grafik)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar (peta dan grafik),

yaitu:
a. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat tabel) dan diikuti
dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut tabel).
b. Contoh: Tabel 4.2 (tabel ini berada di Bab IV dan merupakan Tabel kedua).
c. Tabel diberi Judul di atas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi. Jarak antara Judul Tabel dengan
Tabel 2 (dua) spasi. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis
sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi.
d. Judul tabel dan grafik berisi tentang topik, tempat dan tahun ditulis dengan huruf besar pada
awal kata kecuali kata penghubung.
e. Judul tabel diletakkan di atas tabel. Judul gambar diletakkan di bawah gambar dengan jarak
1 (satu) spasi.
f.
Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu sumber tertentu, maka
sumber tabel ditulis di bawah tabel atau gambar dengan jarak 1 (satu) spasi dengan huruf
yang lebih kecil.
g. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali untuk lampiran. Misalnya satu tabel
diletakkan pada 2 (dua) halaman naskah Karya Tulis Ilmiah Studi, setengah tabel pada
Panduan Penyusunan Tugas Akhir
Prodi D3 Keperawatan Lawang – Poltekkkes Kemenkes Malang

27

halaman sebelumnya dan setengahnya pada halaman berikutnya dengan menyertakan
kepala tabel.
h.

Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat gambar) dan diikuti
dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut gambar). Contoh: Gambar 4.2 (gambar ini
berada di Bab 4 dan merupakan gambar kedua).

6.4.7

Penulisan Daftar Pustaka
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka, yaitu:
Setiap Kepustakaan ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi, dan jarak antara kepustakaan satu
dengan yang berikutnya adalah 2 (dua) spasi.
Urutan kepustakaan disusun menurut abjad.
Huruf pertama dari baris pertama setiap kepustakaan ditulis tepat pada garis batas kiri, tanpa
indensi. Untuk baris berikutnya, huruf pertama ditulis pada ketukan ke lima atau ke enam.
Yang penting konsisten dalam penggunaannya.
Penulisan daftar pustaka ada beberapa macam cara.
 Rujukan dari Buku dan monografi
Urutan penulisan kepustakaan sebagai berikut: nama penulis, tahun penulisan, judul
buku atau tulisan, data publikasi (volume atau edisi, tempat penerbitan, badan
penerbitan). Data penerbit dimulai dengan tempat penerbitan dengan diikuti tanda titik
ganda. Judul buku atau tuli