Solidifikasi/Stabilisasi Limbah Slag Yang Mengandung Chrom (Cr) dan Timbal (Pb) dari Industri Baja Sebagai Campuran Dalam Pembuatan Concrete (Beton)
LAMPIRAN I
TABEL
1. Beban Tekan Bata Beton
Tabel L 1.1 Beban Tekan Bata Beton Hasil Penelitian
Rata-rata
Komposisi Beban Tekan Bata Beton (kN)
Limbah
I
II
0
438,0
300,0
482,0
406,66
6,25
470,0
530,0
440,0
480,00
12,5
476,0
530,0
610,0
538,66
18,75
600,0
560,0
476,0
545,33
25
650,0
540,0
490,0
560,00
31,25
610,0
600,0
498,0
569,33
(%)
III
2. Kuat Tekan bata Beton
Tabel L 1.2 Kuat Tekan Bata Beton Hasil Penelitian
Kuat tekan (kg/cm2)
Rata-rata
I
II
II
Komposisi
Limbah
(%)
0
234,39
160,54
257,94
217,62
6,25
251,52
283,63
235,46
256,87
12,5
254,73
283,63
326,44
288,26
18,75
321,09
299,68
254,73
291,83
25
347,85
288,98
262,22
299,68
31,25
326,44
321,09
266,50
304,68
39
3. Berat Bata Beton untuk Uji Porositas
a. Berat Bata Beton untuk Benda Uji I
Tabel L 1.3 Berat Bata Beton untuk Uji Porositas Hasil Penelitian I
Komposisi
Limbah
Berat Kering (Kg)
Berat Basah (Kg)
0
3,82
3,91
6,25
3,85
3,99
12,5
3,96
4,07
18,75
3,98
4,06
25
3,86
3,99
31,25
3,95
4,09
(%)
b. Berat Bata Beton untuk Benda Uji II
Tabel L 1.4 Berat Bata Beton untuk Uji Porositas Hasil Penelitian II
Komposisi
Limbah
Berat Kering (Kg)
Berat Basa (Kg)
0
3,87
4,06
6,25
3,81
3,96
12,5
3,79
3,87
18,75
3,88
4,02
25
3,92
4,03
31,25
3,97
4,05
(%)
40
c. Berat Bata Beton untuk Benda Uji III
Tabel L 1.5 Berat Bata Beton untuk Uji Porositas Hasil Penelitian III
Komposisi
Limbah
Berat Kering (Kg)
Berat Basa (Kg)
0
3,90
4,12
6,25
3,82
3,99
12,5
3,88
4,10
18,75
3,82
4,00
25
3,98
4,09
31,25
3,99
4,09
(%)
4. Porositas Bata Beton
Tabel L 1.6 Porositas Bata Beton Hasil Penelitian
Komposisi
Pengujian porositas (%)
limbah
Rata-Rata
(%)
I
II
III
0
2,30
4,68
5,34
4,11
6,25
3,51
3,78
4,26
3,85
12,5
2,70
2,07
5,36
3,38
18,75
1,97
3,48
4,5
3,31
25
3,26
2,73
2,69
2,89
31,25
3,42
1,97
2,44
2,61
41
5. Mobilitas Logam Cr Bata Beton
Tabel L 1.7 Mobilisasi Logam Berat Cr pada Bata Beton Hasil Penelitian
Komposisi
Pengujian Mobilisasi (ppm)
Logam
limbah
Hari ke- 7
Hari ke-14
Hari ke-28
berat
(%)
Cr
0
0
0
0
6,25
0,0932
0,0238
0,0022
12,5
0,1035
0,0355
0,0034
18,75
0,1167
0,0641
0,0073
25
0,1879
0,0971
0,0099
31,25
0,1955
0,1156
0,0157
6. Mobilisasi Logam Pb Bata Beton
Tabel L 1.8 Mobilisasi Logam Berat Pb pada Bata Beton Hasil Penelitian
Komposisi
Pengujian Mobilisasi (ppm)
Logam
limbah
Hari ke- 7
Hari ke-14
Hari ke-28
Berat
(%)
Pb
0
0
0
0
6,25
0,0375
0,0260
0,0023
12,5
0,0691
0,0420
0,0029
18,75
0,0744
0,0652
0,0067
25
0,1045
0,0753
0,0089
31,25
0,1134
0,0814
0,0175
7 Standart Mutu Bata Beton
Tabel L.1.9 Standart mutu Bata Beton
Kuat Tekan
(Kg/Cm2 )
Mutu
maksimal
minimal
A ( untuk jalan)
407,884
356,89
42
Penyerapan
air rata-rata
maks.
3
B (untuk pelataran parkir)
C (untuk pejalan kaki)
D (untuk taman dll
203,942
163,756
109,171
185,590
136,463
92,795
6
8
10
Sumber: SNI-03-0691-1996
8. Standart Mutu Logam Berat
Parameter
Tabel L.1.10 Standart Mutu Logam berat
Konsentrasi (ppm)
Aldrin + Dieldrin
0,07
Arsen
5,0
Barium
100,0
Benzene
0,5
Boron
500,0
Cadium
1,0
Carbon tetrachloride
0,5
Chromium
5,0
Fluorides
150,0
Lead
5,0
Lindane
0,4
Mercury
0,02
Methoxychlor
10,0
Methyl Parathion
0,7
Nitrate + Nitrite
1000,0
Nitrite
100
Nitrobenzene
2,0
Pentachlorophenol
100,0
Pyridine
5,0
Parathion
3,5
43
Selenium
1,0
Silver
5,0
Tetrachloroethylene (PEC)
0,7
Toxaphene
0,5
Trichloroethylenes (TEC)
0,5
Trialomethanes
35,0
Zinc
50,0
Sumber : KEP-03/BAPEDAL/09/199
44
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN
1. Konsentrasi Logam Cr Sebelum disolidifikasi
Perhitungan konsentrasi logam Cr sebelum disolidifikasi dihitung
dengan menggunakan persamaan (SNI 02-0086-2005) :
konsentrasi Hg, ppm =
C x P x V
W
Dimana :
C = konsentrasi (ppm) Cr hasil ploting dari kurva kalibrasi atau melalui
persamaan garis kurva standart.
P = Faktor pengenceran
W = bobot contoh (gram)
V = Volume pelarut (ml)
Contoh perhitungan konsentrasi logam Cr pada limbah Slag Baja sebelum
disolidifikasi :
Dik : Berat limbah Slag Baja
= 5,0019 gr
Konsentrasi aktual
= 1,2647 ppm
Volume Pelarut
= 100 ml
Faktor pengenceran
= 200
C x P x V
W
1,2647 x200 x 100 ml
=
5,0019 gr
konsentrasi Cr, ppm =
= 5056,6984 ppm
45
2. Konsentrasi Logam Pb Sebelum disolidifikasi
Perhitungan konsentrasi logam Pb sebelum disolidifikasi dihitung
dengan menggunakan persamaan (SNI 02-0086-2005) :
konsentrasi Pb, ppm =
C x P x V
W
Keterangan :
C = konsentrasi (ppm) Pb hasil ploting dari kurva kalibrasi atau melalui
persamaan garis kurva standart.
P = Faktor pengenceran
W = bobot contoh (gram)
V = Volume pelarut (ml)
Contoh perhitungan konsentrasi logam Pb pada limbah Slag Baja sebelum
disolidifikasi :
Dik : Berat limbah slag baja
= 5,0019 gr
Konsentrasi aktual
= 1,6429 ppm
Volume Pelarut
= 100 ml
Faktor pengenceran
= 10
C x P x V
W
1,6429 x 10 x 100 ml
=
5,0019 gr
konsentrasi Cr, ppm =
= 328,45318 ppm
46
3. Kuat Tekan Bata Beton
Perhitungan kuat tekan dihitung dengan menggunakan persamaan
(SNI 03-0349-1989) :
=
&
F
! "#
Dimana :
KT = Kuat tekan (kg/cm2)
P = Besarnya beban tekan (kg)
A = Luas bidang tekan (cm2)
Fk = 1,18
Contoh perhitungan kuat tekan bata beton dengan beban tekan 470,0 kN
dan komposisi 6,25% pada benda uji I :
Dik : Beban Tekan
= 470,0 kN
A (luas bidang tekan)
=pxl
= (21 x 10,5) cm
= 220,5 cm2
Faktor koreksi
= 1,18
KT =
P
x Faktor koreksi
A
=
470,0 kN x 100 kg/kN
x 1,18
220,5 cmN
= 251,52 kg/cm N
47
4. Porositas Bata Beton
Perhitungan porositas bata beton dihitung dengan menggunakan
persamaan (SNI 03-0349-1989) :
!$%!
$ =
O−&
100%
O
Dimana :
A = Berat bata beton kering (gr)
B = Berat bata beton basah (gr)
Contoh perhitungan porositas bata beton dengan komposisi limbah 6,25%
pada benda uji I :
Dik : Berat kering (A)
= 3,85 kg
Berat basah (B)
= 3,99 kg
B−A
x 100%
B
3,99 − 3,85
=
x 100% = 3,51 %
3,99
Penyerapan Air =
48
LAMPIRAN III
L.3. Flowchart Percobaan
L.3.1Analisa Limbah Padat
Mulai
Sampel ditimbang ± 5 gr
Sampel dilarutkan dalam 10
ml HNO3 dan 30 ml HCl
Dipanaskan 60 0C-70 0 C
sampai larut sempurna
Dibuka kaca arloji penutup, evaporasi
larutan hingga kering diatas water bath
Ditambahkan sedikit asam
klorida (HCl), ulangi evaporasi
hingga kering dan biarkan dingin
Ditambahkan ± 25 ml HCl
Dipanas kan hingga larut semua dan didinginkan, dan dipindahkan
ke dalam labu 100 ml dan ditepatkan hingga tanda batas
Dianalisa dengan alat AAS
Selesai
49
L.3.2. Flowchart Solidifikasi/Stabilisasi Limbah Padat
Mulai
Sampel disiapkan
Sampel (limbah), semen, pasir,
kerikil dan air dicampur hingga
rata
Dimasukkan kedalam mesin
penggiling
Dicetak dan dikeringkan
selama 24 jam
Direndam selama 7, 14 dan 28
hari
Selesai
50
L.3.3. Flowchart pengujian tekan
Mulai
Beton dikeluarkan dari bak perendaman dan di
jemur selama ±24 jam
Ditentuan kuat tekannya dengan mesin tekan
Kecepatan penekanan tidak kurang dari 1 menit
dan tidak lebih dari 2 menit
Dicatat hasil pengujian
Percobaan diulang untuk setiap benda uji
selesai
51
L.3.4 Flowchart pengujian porositas
Mulai
Beton disiapkan
Dikeringkan dalam oven pada suhu 110oC selama
2 jam
Kemudian ditimbang
Direndam dalam air selama 24
jam
Ditimbang dalam kondisi basah
Dicatat hasil pengujian
selesai
52
L.3.5. Flowchart Analisa Mobilisasi Logam Berat
Mulai
Beton direndam selama 7, 14, dan
28 hari
Air hasil rendaman diambil sebanyak 50 ml
dimasukkan kedalam beaker gelas
Ditambahkan ± 30 ml Asam Klorida (HCl)
pekat dan 10 ml asam Nitrat (HNO3) pekat
Dipanaskan hingga mendidih ± 30 menit
Dibuka kaca arloji penutup, evaporasi larutan
hingga kering diatas water bath
Ditambahkan sedikit asam klorida (HCl),
ulangi Evaporasi hingga kering dan biarkan
dingin
Ditambahkan ± 25 ml HCl
Dipanas kan hingga larut semua dan didinginkan, dan dipindahkan
ke dalam labu 100 ml dan ditepatkan hingga tanda batas
Dianalisa dengan alat AAS
selesai
53
L.3.6. Flowchart Penelitian
Mulai
Penyediaan bahan:
Limbah logam berat, pasir, semen, kerikil dan air
Penetapan variasi:
Perbandingan limbah logam berat, pasir, semen,
kerikil dan air.
Setup peralatan:
Oven, cetakan, timbangan, pH meter, hummer mill,
AAS, mesin uji tekan
Analisa limbah logam berat
Solidifikasi/Stabilisasi Limbah logam berat
Analisa fisika: pengujian tekan dan pengujian
porositas.
Analisa Kimia: mobilisasi logam berat
selesai
54
LAMPIRAN IV
GAMBAR PERCOBAAN
1. Penyiapan Bahan Baku
Gambar L 3.1 Limbah Slag Baja
Gambar L 3.2 Semen Portland
Gambar L 3.3 Kerikil yang
Gambar L 3.4 Pasir
Telah diayak
55
Gambar L 3.5 Proses penimbangan bahan
2. Pembuatan Bata Beton
Gambar L 3.6 proses pencampuran
Gambar L 3.7 proses pencetakan
bahan
56
Gambar L 3.8 Proses pengeringan
Gambar L 3.9 Proses pengeluaran
bata beton yang telah dicetak
bata beton dari cetakan
Gambar L 3.10 Proses perendaman
Gambar L 3.11 Proses perendaman
untuk uji mobilisasi
57
3. Analisa Karakteristik Bata Beton
Gambar L 3.12 Proses penimbangan
Gambar L 3.13Proses penimbangan
untuk uji porositas
untuk uji tekan
Gambar L 3.14 Proses pengujian tekan
Gambar L 3.15 Proses mobilisasi dengan
alat AAS
58
TABEL
1. Beban Tekan Bata Beton
Tabel L 1.1 Beban Tekan Bata Beton Hasil Penelitian
Rata-rata
Komposisi Beban Tekan Bata Beton (kN)
Limbah
I
II
0
438,0
300,0
482,0
406,66
6,25
470,0
530,0
440,0
480,00
12,5
476,0
530,0
610,0
538,66
18,75
600,0
560,0
476,0
545,33
25
650,0
540,0
490,0
560,00
31,25
610,0
600,0
498,0
569,33
(%)
III
2. Kuat Tekan bata Beton
Tabel L 1.2 Kuat Tekan Bata Beton Hasil Penelitian
Kuat tekan (kg/cm2)
Rata-rata
I
II
II
Komposisi
Limbah
(%)
0
234,39
160,54
257,94
217,62
6,25
251,52
283,63
235,46
256,87
12,5
254,73
283,63
326,44
288,26
18,75
321,09
299,68
254,73
291,83
25
347,85
288,98
262,22
299,68
31,25
326,44
321,09
266,50
304,68
39
3. Berat Bata Beton untuk Uji Porositas
a. Berat Bata Beton untuk Benda Uji I
Tabel L 1.3 Berat Bata Beton untuk Uji Porositas Hasil Penelitian I
Komposisi
Limbah
Berat Kering (Kg)
Berat Basah (Kg)
0
3,82
3,91
6,25
3,85
3,99
12,5
3,96
4,07
18,75
3,98
4,06
25
3,86
3,99
31,25
3,95
4,09
(%)
b. Berat Bata Beton untuk Benda Uji II
Tabel L 1.4 Berat Bata Beton untuk Uji Porositas Hasil Penelitian II
Komposisi
Limbah
Berat Kering (Kg)
Berat Basa (Kg)
0
3,87
4,06
6,25
3,81
3,96
12,5
3,79
3,87
18,75
3,88
4,02
25
3,92
4,03
31,25
3,97
4,05
(%)
40
c. Berat Bata Beton untuk Benda Uji III
Tabel L 1.5 Berat Bata Beton untuk Uji Porositas Hasil Penelitian III
Komposisi
Limbah
Berat Kering (Kg)
Berat Basa (Kg)
0
3,90
4,12
6,25
3,82
3,99
12,5
3,88
4,10
18,75
3,82
4,00
25
3,98
4,09
31,25
3,99
4,09
(%)
4. Porositas Bata Beton
Tabel L 1.6 Porositas Bata Beton Hasil Penelitian
Komposisi
Pengujian porositas (%)
limbah
Rata-Rata
(%)
I
II
III
0
2,30
4,68
5,34
4,11
6,25
3,51
3,78
4,26
3,85
12,5
2,70
2,07
5,36
3,38
18,75
1,97
3,48
4,5
3,31
25
3,26
2,73
2,69
2,89
31,25
3,42
1,97
2,44
2,61
41
5. Mobilitas Logam Cr Bata Beton
Tabel L 1.7 Mobilisasi Logam Berat Cr pada Bata Beton Hasil Penelitian
Komposisi
Pengujian Mobilisasi (ppm)
Logam
limbah
Hari ke- 7
Hari ke-14
Hari ke-28
berat
(%)
Cr
0
0
0
0
6,25
0,0932
0,0238
0,0022
12,5
0,1035
0,0355
0,0034
18,75
0,1167
0,0641
0,0073
25
0,1879
0,0971
0,0099
31,25
0,1955
0,1156
0,0157
6. Mobilisasi Logam Pb Bata Beton
Tabel L 1.8 Mobilisasi Logam Berat Pb pada Bata Beton Hasil Penelitian
Komposisi
Pengujian Mobilisasi (ppm)
Logam
limbah
Hari ke- 7
Hari ke-14
Hari ke-28
Berat
(%)
Pb
0
0
0
0
6,25
0,0375
0,0260
0,0023
12,5
0,0691
0,0420
0,0029
18,75
0,0744
0,0652
0,0067
25
0,1045
0,0753
0,0089
31,25
0,1134
0,0814
0,0175
7 Standart Mutu Bata Beton
Tabel L.1.9 Standart mutu Bata Beton
Kuat Tekan
(Kg/Cm2 )
Mutu
maksimal
minimal
A ( untuk jalan)
407,884
356,89
42
Penyerapan
air rata-rata
maks.
3
B (untuk pelataran parkir)
C (untuk pejalan kaki)
D (untuk taman dll
203,942
163,756
109,171
185,590
136,463
92,795
6
8
10
Sumber: SNI-03-0691-1996
8. Standart Mutu Logam Berat
Parameter
Tabel L.1.10 Standart Mutu Logam berat
Konsentrasi (ppm)
Aldrin + Dieldrin
0,07
Arsen
5,0
Barium
100,0
Benzene
0,5
Boron
500,0
Cadium
1,0
Carbon tetrachloride
0,5
Chromium
5,0
Fluorides
150,0
Lead
5,0
Lindane
0,4
Mercury
0,02
Methoxychlor
10,0
Methyl Parathion
0,7
Nitrate + Nitrite
1000,0
Nitrite
100
Nitrobenzene
2,0
Pentachlorophenol
100,0
Pyridine
5,0
Parathion
3,5
43
Selenium
1,0
Silver
5,0
Tetrachloroethylene (PEC)
0,7
Toxaphene
0,5
Trichloroethylenes (TEC)
0,5
Trialomethanes
35,0
Zinc
50,0
Sumber : KEP-03/BAPEDAL/09/199
44
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN
1. Konsentrasi Logam Cr Sebelum disolidifikasi
Perhitungan konsentrasi logam Cr sebelum disolidifikasi dihitung
dengan menggunakan persamaan (SNI 02-0086-2005) :
konsentrasi Hg, ppm =
C x P x V
W
Dimana :
C = konsentrasi (ppm) Cr hasil ploting dari kurva kalibrasi atau melalui
persamaan garis kurva standart.
P = Faktor pengenceran
W = bobot contoh (gram)
V = Volume pelarut (ml)
Contoh perhitungan konsentrasi logam Cr pada limbah Slag Baja sebelum
disolidifikasi :
Dik : Berat limbah Slag Baja
= 5,0019 gr
Konsentrasi aktual
= 1,2647 ppm
Volume Pelarut
= 100 ml
Faktor pengenceran
= 200
C x P x V
W
1,2647 x200 x 100 ml
=
5,0019 gr
konsentrasi Cr, ppm =
= 5056,6984 ppm
45
2. Konsentrasi Logam Pb Sebelum disolidifikasi
Perhitungan konsentrasi logam Pb sebelum disolidifikasi dihitung
dengan menggunakan persamaan (SNI 02-0086-2005) :
konsentrasi Pb, ppm =
C x P x V
W
Keterangan :
C = konsentrasi (ppm) Pb hasil ploting dari kurva kalibrasi atau melalui
persamaan garis kurva standart.
P = Faktor pengenceran
W = bobot contoh (gram)
V = Volume pelarut (ml)
Contoh perhitungan konsentrasi logam Pb pada limbah Slag Baja sebelum
disolidifikasi :
Dik : Berat limbah slag baja
= 5,0019 gr
Konsentrasi aktual
= 1,6429 ppm
Volume Pelarut
= 100 ml
Faktor pengenceran
= 10
C x P x V
W
1,6429 x 10 x 100 ml
=
5,0019 gr
konsentrasi Cr, ppm =
= 328,45318 ppm
46
3. Kuat Tekan Bata Beton
Perhitungan kuat tekan dihitung dengan menggunakan persamaan
(SNI 03-0349-1989) :
=
&
F
! "#
Dimana :
KT = Kuat tekan (kg/cm2)
P = Besarnya beban tekan (kg)
A = Luas bidang tekan (cm2)
Fk = 1,18
Contoh perhitungan kuat tekan bata beton dengan beban tekan 470,0 kN
dan komposisi 6,25% pada benda uji I :
Dik : Beban Tekan
= 470,0 kN
A (luas bidang tekan)
=pxl
= (21 x 10,5) cm
= 220,5 cm2
Faktor koreksi
= 1,18
KT =
P
x Faktor koreksi
A
=
470,0 kN x 100 kg/kN
x 1,18
220,5 cmN
= 251,52 kg/cm N
47
4. Porositas Bata Beton
Perhitungan porositas bata beton dihitung dengan menggunakan
persamaan (SNI 03-0349-1989) :
!$%!
$ =
O−&
100%
O
Dimana :
A = Berat bata beton kering (gr)
B = Berat bata beton basah (gr)
Contoh perhitungan porositas bata beton dengan komposisi limbah 6,25%
pada benda uji I :
Dik : Berat kering (A)
= 3,85 kg
Berat basah (B)
= 3,99 kg
B−A
x 100%
B
3,99 − 3,85
=
x 100% = 3,51 %
3,99
Penyerapan Air =
48
LAMPIRAN III
L.3. Flowchart Percobaan
L.3.1Analisa Limbah Padat
Mulai
Sampel ditimbang ± 5 gr
Sampel dilarutkan dalam 10
ml HNO3 dan 30 ml HCl
Dipanaskan 60 0C-70 0 C
sampai larut sempurna
Dibuka kaca arloji penutup, evaporasi
larutan hingga kering diatas water bath
Ditambahkan sedikit asam
klorida (HCl), ulangi evaporasi
hingga kering dan biarkan dingin
Ditambahkan ± 25 ml HCl
Dipanas kan hingga larut semua dan didinginkan, dan dipindahkan
ke dalam labu 100 ml dan ditepatkan hingga tanda batas
Dianalisa dengan alat AAS
Selesai
49
L.3.2. Flowchart Solidifikasi/Stabilisasi Limbah Padat
Mulai
Sampel disiapkan
Sampel (limbah), semen, pasir,
kerikil dan air dicampur hingga
rata
Dimasukkan kedalam mesin
penggiling
Dicetak dan dikeringkan
selama 24 jam
Direndam selama 7, 14 dan 28
hari
Selesai
50
L.3.3. Flowchart pengujian tekan
Mulai
Beton dikeluarkan dari bak perendaman dan di
jemur selama ±24 jam
Ditentuan kuat tekannya dengan mesin tekan
Kecepatan penekanan tidak kurang dari 1 menit
dan tidak lebih dari 2 menit
Dicatat hasil pengujian
Percobaan diulang untuk setiap benda uji
selesai
51
L.3.4 Flowchart pengujian porositas
Mulai
Beton disiapkan
Dikeringkan dalam oven pada suhu 110oC selama
2 jam
Kemudian ditimbang
Direndam dalam air selama 24
jam
Ditimbang dalam kondisi basah
Dicatat hasil pengujian
selesai
52
L.3.5. Flowchart Analisa Mobilisasi Logam Berat
Mulai
Beton direndam selama 7, 14, dan
28 hari
Air hasil rendaman diambil sebanyak 50 ml
dimasukkan kedalam beaker gelas
Ditambahkan ± 30 ml Asam Klorida (HCl)
pekat dan 10 ml asam Nitrat (HNO3) pekat
Dipanaskan hingga mendidih ± 30 menit
Dibuka kaca arloji penutup, evaporasi larutan
hingga kering diatas water bath
Ditambahkan sedikit asam klorida (HCl),
ulangi Evaporasi hingga kering dan biarkan
dingin
Ditambahkan ± 25 ml HCl
Dipanas kan hingga larut semua dan didinginkan, dan dipindahkan
ke dalam labu 100 ml dan ditepatkan hingga tanda batas
Dianalisa dengan alat AAS
selesai
53
L.3.6. Flowchart Penelitian
Mulai
Penyediaan bahan:
Limbah logam berat, pasir, semen, kerikil dan air
Penetapan variasi:
Perbandingan limbah logam berat, pasir, semen,
kerikil dan air.
Setup peralatan:
Oven, cetakan, timbangan, pH meter, hummer mill,
AAS, mesin uji tekan
Analisa limbah logam berat
Solidifikasi/Stabilisasi Limbah logam berat
Analisa fisika: pengujian tekan dan pengujian
porositas.
Analisa Kimia: mobilisasi logam berat
selesai
54
LAMPIRAN IV
GAMBAR PERCOBAAN
1. Penyiapan Bahan Baku
Gambar L 3.1 Limbah Slag Baja
Gambar L 3.2 Semen Portland
Gambar L 3.3 Kerikil yang
Gambar L 3.4 Pasir
Telah diayak
55
Gambar L 3.5 Proses penimbangan bahan
2. Pembuatan Bata Beton
Gambar L 3.6 proses pencampuran
Gambar L 3.7 proses pencetakan
bahan
56
Gambar L 3.8 Proses pengeringan
Gambar L 3.9 Proses pengeluaran
bata beton yang telah dicetak
bata beton dari cetakan
Gambar L 3.10 Proses perendaman
Gambar L 3.11 Proses perendaman
untuk uji mobilisasi
57
3. Analisa Karakteristik Bata Beton
Gambar L 3.12 Proses penimbangan
Gambar L 3.13Proses penimbangan
untuk uji porositas
untuk uji tekan
Gambar L 3.14 Proses pengujian tekan
Gambar L 3.15 Proses mobilisasi dengan
alat AAS
58