M E T A K O G N I S I
M
E
T
A
K
O
G
N
I S
I
APAKAH METAKOGNISI ITU?
Diperkenalkan oleh John Flavell tahun 1970an yang menjelaskan bahwa metakognisi adalah pengetahuan individu tentang kognisinya.
Brown (1987) serta Gardner & Alexander (1989) Metakognisi adalah sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran, dan kendali proses berpikir yang dipelajari individu.
Dunlosky & Hertzog (2000) Metakognisi adalah kognisi tentang kognisi.
Georghiades (2004) Metakognisi adalah berpikir tentang pikiran sendiri.
Kesadaran seseorang tentang proses kognisinya dan bagaimana proses itu bekerja Pengetahuan tentang pengetahuan Layer atas dari kognisi
KOMPONEN METAKOGNISI
Menurut Flavell (1979), metakognisi terdiri
dari dua komponen yang saling berinteraksi, yaitu:1. Metacognitive knowledge
2. Metacognitive experience or regulation
1. Metacognitive Knowledge
- pengetahuan tentang proses kognitif,
pengetahuan yang dapat digunakan
untuk mengontrol proses kognitif, yang dibagi menjadi :
Mengacu pada pemerolehan
a. person knowledge pengetahuan umum tentang bagaimana manusia belajar dan memproses informasi, serta pengetahuan
individu mengenai proses belajarnya sendiri
b. task knowledge Pengetahuan tentang sifat tugas serta jenis
pengolahan tugas yang akan diterapkan
oleh individuc. strategy knowledge Pengetahuan tentang kedua strategi kognitif dan metakognitif, serta pengetahuan kondisional tentang kapan dan mana
yang tepat untuk menggunakan strategi
tersebut2. Metacognitive experiences or regulation
- Melibatkan penggunaan strategi metakognitif atau metacognitive regulation
yang digunakan untuk mengontrol aktivitas
kognitif, dan untuk memastikan bahwa tujuan
kognitif telah tercapai. Proses ini membantu untuk mengatur danStrategi metakognitif adalah proses berurutan
memantau proses belajar, dan terdiri dari perencanaan dan monitoring kegiatan kognitif (self-questioning), serta memeriksa hasil kegiatan tersebut.
Menurut Schraw, dkk (2006) metakognisi terdiri dari dua, yaitu:
1. Knowledge about cognition
2. Regulation of cognition
1. Knowledge about Cognition
- sesungguhnya diketahuinya.
Kesadaran seseorang tentang apa yang
- Meliputi pengetahuan mengenai kognisi individu sendiri & kesesuaian antara karakter pribadi sebagai seorang pembelajar dengan situasi belajar.
- Apa yang diketahui atau tidak ketahui.
Knowledge about Cognition terdiri
dari:
a. Declarative knowledge: Pengetahuan tentang diri sendiri sebagai pembelajar serta strategi, keterampilan dan sumber-sumber belajar yang dibutuhkan untuk keperluan belajar
b. Procedural knowledge: Pengetahuan tentang bagaimana menggunakan apa saja yang telah
diketahui dalam declarative knowledge pada aktivitas
belajarc. Conditional knowledge : Pengetahuan tentang Menggunakan suatu prosedur, keterampilan, atau strategi
Bilamana hal-hal tersebut tidak digunakan
Mengapa suatu prosedur berlangsung
Dalam kondisi yang bagaimana berlangsungnya
Mengapa suatu prosedur lebih baik dari pada prosedur yang
2. Regulation of Cognition
- Bagaimana seseorang mengatur aktivitas kognisinya secara efektif.
- Mekanisme pengaturan diri yang digunakan oleh individu yang aktif selama memecahkan masalah.
- Mengatur bagaimana individu belajar.
- Apakah saya melakukan terlalu cepat?
Apakah saya cukup belajar?
Bagaimana keadaan saya?
- Apakah sudah menghasilkan sesuatu seperti yang saya harapkan?
- Bagaimana saya seharusnya memroses? Meliputi pembuatan penilaian tentang proses serta hasil berpikir dan belajar. Pertanyaan yang timbul, mis:
- Apakah saya memerlukan bantuan?
- Seberapa baik pekerjaan telah dilakukan?
- Apakah sudah menghasilkan sesuatu seperti yang saya harapkan?
- Hal berbeda apa yang telah saya lakukan?
S T
IO N O F C O G N
IT
IO N Developing a plan of action (Planning)
Membangun suatu rencana bertindak. Contoh : menentukan berapa banyak waktu yang disediakan untuk menyelesaikan suatu tugas, strategi mana yang digunakan, bagaimana memulai suatu tugas, sumber daya apa yang harus dilibatkan, instruksi mana yang harus diikuti, apa yang digunakan untuk menyeleksi dan hal apa yang harus diberikan secara penuh (intens), dsb.
Maintaining / Monitoring the plan (Monitoring) Mempertahankan dan mengawasi rencana tersebut.
Merupakan kesadaran ‘online’ tentang, ‘mengapa saya melakukan?’. Monitoring memerlukan pertanyaan, mis:
Sub komponen Regulation of Cognition
(OLRC News, 2004)
Kemampuan individu merencanakan aktivitas
Planning
belajarnya
Information Strategi mengelola informasi berkenaan dengan
management proses belajar yang dilakukan strategiesKemampuan dalam memonitor proses belajarnya
Comprehensi dan hal-hal yang berhubungan dengan proses on monitoring tersebut
Kemampuan menggunakan strategi-strategi
Debugging debugging yaitu strategi yang digunakan untuk strategies membetulkan tindakan-tindakan yang salah
dalam belajar Kemampuan mengevaluasi efektivitas strategi belajar, apakah akan mengubah strategi,
Evaluation
menyerah pada keadaan atau mengakhiri kegiatan tersebut
METAKOGNISI DAN INTELEGENSI
Metakognisi, atau kemampuan untuk mengontrol proses kognitif (self-regulation)
seseorang telah dikaitkan dengan intelegensi
(Borkowski et al, 1987;. Brown, 1987; Sternberg, 1984, 1986a, 1986b). Sternberg mengacu pada proses-proses eksekutif "metacomponents" dalam teori
Triarchic intelegensi (Sternberg, 1984, 1986a,
1986b). Metacomponents adalah proses eksekutif yang mengendalikan komponen kognitif lainnya
Sternberg Metacomponents bertanggung jawab untuk "mencari tahu bagaimana melakukan tugas tertentu atau kumpulan tugas, dan kemudian memastikan bahwa tugas atau serangkaian tugas yang dilakukan dengan benar" (Sternberg, 1986b).
Proses-proses eksekutif melibatkan perencanaan, evaluasi dan monitoring kegiatan pemecahan masalah. Sternberg menyatakan bahwa kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya kognitif secara tepat, seperti memutuskan bagaimana dan kapan tugas yang diberikan harus dicapai, merupakan pusat intelegensi.
METAMEMORY Pengetahuan, kesadaran dan kontrol terhadap memori sendiri
Relevan ketika individu mempelajari materi baru dan mencoba mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya
Memungkinkan individu merespon dengan cepat
ketika ditanyakan sebuah pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya “ Mengetahui bahwa kita tidak tahu”
Sadar dan tahu bahwa informasi mengenai hal tersebut tidak pernah diingat METAKOMPREHENSI Pengetahuan dan kesadaran menggunakan pemahaman ketika individu membaca suatu materi
Pikiran mengenai pemahaman sebuah bacaan
Pretest upaya meningkatkan metakomprehensi, melalui feedback (umpan balik) mengenai pemahaman Contoh : self-pretest sebelum ujian
Menuntut individu menilai secara akurat apakah ia
memahami suatu bacaan Menuntut individu meregulasi bacaan hingga tahu
bagaimana membaca lebih efektif Dapat mengkategorisasikan jenis situasi belajar yang
berbeda dan menentukan apakah bacaan tersebut relevan dengan tujuanSTRATEGI METAKOGNISI
Menurut Blakely & Spence (1990), strategi metakognisi terdiri dari :
Menghubungkan informasi baru untuk pengetahuan sebelumnya
Memilih strategi berpikir dengan sengaja
Perencanaan, pemantauan dan evaluasi proses berpikir
Mengidentifkasi masalah, mencari alternatif solusi, mengevaluasi dan memutuskan solusi akhir.
When you are beginning a task, ask yourself:
Before a task During the task After the task
When you are
monitoring the plan
of action, ask yourself:When you are evaluating the plan of action, ask yourself:
- Why am I doing this?
- How am I doing?
- How well did I do?
- What do I already know that will help me with this?
- What do I want this to look like when it is done?
- Am I on the right track?
- How should I proceed?
- Am I heading toward my goal?
- Did I produce more or less than I had expected?
- What could I have done diferently?
- Do I need to go back through the task to fill in any ‚blanks‛ in my understanding?
- What should I do first?
- Am I spending the right amount of time on this?
- How much time do I have to complete the task?
- What do I need to do if I do not understand?
STUDI-STUDI MENGENAI METAKOGNISI
Metakognisi berkorelasi positif dengan: Belajar yang efisien (Veenman, Kok, & Blote,
1.
2005). Kemampuan memecahkan masalah (problem 2. solving) (Howard dkk., 2000, Rozencwajg, 2003).
Pemahaman dan kinerja penyelesaian tugas mata 3. pelajaran matematika (Veenman dkk., 2005).
Prestasi akademis di bidang matematika (Cooper, 4. 2008).
Beberapa kualitas belajar siswa yang terangkum 5. dalam scoring rubric (Pucheu, 2008).
Kemampuan menjawab soal-soal pilihan berganda 6. (Vuk, 2008).
Interaksi sosial (Sandi-Urena, 2008).