Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri komponen otomotif berbasis polimer di Indonesia

  Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-6 Yogyakarta, 25 Oktober 2017

Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri

komponen otomotif berbasis polimer di Indonesia

1,* 1 1 D.A. Winarto , R. Wijaya , Syuhada

1 Balai Teknologi Polimer, BPPT, Gedung 460 Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan

  • * Telp 021 7563360, Fax 021 7560057

    dodyptm@gmail.com

  

ABSTRAK

  Seiring dengan bertumbuhnya pasar industri otomotif di Indonesia, produksi otomotif dalam negeri pun berkembang dengan laju pertumbuhan mencapai lebih dari 100% dibandingkan produksi tahun 2010. Sebagai tuntutan produksi otomotif dan regulasinya, produksi komponen berbahan polimer baik berbasis karet maupun plastik juga berkembang. Menurut data Japan Automotive Research Institute (JARI), peningkatan volume komponen otomotif yang berbasis polimer akan meningkat seiring dengan tuntutan pengurangan berat kendaraan sebagai konsekuensi dari efisiensi penggunaan bahan bakar.

  Industri otomotif dapat berkembang mengikuti tuntutan tersebut dengan atau tanpa campur tangan lembaga litbang pemerintah. Namun apabila lembaga litbang pemerintah dapat berkontribusi dalam rantai produksi otomotif, maka perkembangan industri otomotif dapat memberikan andil yang lebih signifikan bagi pembangunan nasional melalui peningkatan kinerja industri komponen.

  Kata Kunci : Lembaga Litbang, industri otomotif, polimer

  Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri komponen

  1

  Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-6 Yogyakarta, 25 Oktober 2017

  PENDAHULUAN

  Berbagai jenis material digunakan dalam membentuk kendaraan bermotor. Material-material ini digunakan dengan memanfaatkan keunggulan dari sifat-sifatnya. Baja digunakan sebagai bahan yang tahan korosi. Cast Iron digunakan untuk membuat komponen yang relatif kompleks melalui proses pengecoran. Sementara plastik digunakan dalam kaitannya dengan komponen estetika dan belum digunakan dalam struktur. Menurut Maisieres, komposisi material yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat dilihat pada tabel 1. Baja merupakan material yang paling besar porsinya dibandingkan material yang lain. Bersamaan dengan itu, plastik juga telah sejumlah 9,3%.

  Tabel 1. Material yang digunakan pada kendaraan bermotor No Material Komposisi

  1 Steel Sheet 41%

  2 Plain Steel 18%

  3 Aluminium 8%

  4 Cast Iron 6,4%

  5 Zinc, copper, magnesium 2%

  6 Rubber 5,6%

  7 Plastics 9,3%

  8 Other Materials 9,7% Seiring dengan berkurangnya sumber-sumber energi yang berasal dari fosil, penggunaan plastik semakin diperlukan karena sifatnya yang ringan sebagai bahan komponen utama yang berperan dalam mengurangi kebutuhan energi. Menurut data Japan Automotive Research Institute (JARI), peningkatan volume komponen otomotif yang berbasis plastik akan meningkat seiring dengan tuntutan pengurangan berat kendaraan sebagai konsekuensi dari efisiensi penggunaan bahan bakar itu.

  Dalam literatur yang lain (oleh A.T. Kearney Analysis) peningkatan ini diprediksi akan mencapai 18% pada tahun 2020 dari sekitar 14% di tahun 2000, yang semula hanya sekitar 6% pada tahun 1970.

  Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri komponen

  2

  Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-6 Yogyakarta, 25 Oktober 2017

TREND OF MATERIALS USED IN VEHICLE

  Gambar 1. Tren Penggunaan Material dalam Kendaraan Bermotor

  4,0

  Source: JARI

  Glass Metal Alloy Others

  Casting Plastic Rubber Alluminiu m

  Steel Sheet Cast Iron Steel

  Materials W e ig h t (% ) 1970 46.90% 13.80% 14.30% 6.60% 5.00% 3.00% 3.00% 3.00% 4.40% 1980 45.70% 10.80% 16.00% 5.00% 5.30% 4.20% 2.70% 2.60% 7.70% 1990 42.50% 10.50% 20.80% 7.10% 5.90% 4.80% 2.60% 2.30% 3.50% 2000 34.00% 9.00% 20.00% 14.00% 7.00% 7.50% 3.00% 2.50% 3.00% 2010 25.00% 8.50% 18.00% 20.00% 7.50% 12.00% 3.20% 2.80% 3.00%

  0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00%

  12 Liquid reservoir PP, PE, PA 1,0 Proses pembuatan komponen-komponen tersebut juga beragam; injection molding, blow molding, injection blown molding, extrusion dan lain-lain. Namun yang terbanyak adalah injection molding.

  11 Upholstery PVC, PUR, PP, PE 8,0

  5,0

  10 Lighting PC, PBT, ABS, PMMA, UP

  9 Exterior trim ABS, PA, PBT, POM, ASA, PP

  Jenis Plastik yang digunakan

  3 Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri komponen

  7 Interior trim PP, ABS, PET, POM, PVC 20,0

  6 Under Bonet Components PA, PP, PBT 9,0

  5 Body (incl Panel) PP, PPE, UP 6,0

  4 Fuel System HDPE, POM, PA, PP, PBT 6,0

  3 Dashboard PP, ABS, SMA, PPE, PC 7,0

  2 Seating PUR, PP, PVC, ABS, PA 13,0

  1 Bumper PP, ABS, PC/PBT 10,0

  Perkiraan berat dalam kendaraan (kg)

  Tabel 2. Jenis Plastik yang digunakan dalam Kendaraan Bermotor No Komponen Jenis plastik

  Berbagai jenis plastik digunakan untuk berbagai komponen, seperti bumper, dashboard dan lain sebagainya. Jenis plastik yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.

  8 Electrical Components PP, PE, PBT, PA, PVC 7,0

  Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-6 Yogyakarta, 25 Oktober 2017

  Kondisi Pasar Kendaraan Bermotor di Indonesia

  Pasar Domestik kendaraan bermotor Indonesia meningkat terus sejak tahun 2010. Demikian juga produksi kendaraan bermotor meningkat seiring perkembangan pasar. Perkembangan produksi kendaraan bermotor, harus diiringi peningkatan pasokan komponen yang efektif dan efisien. Hal ini terjadi apabila komponen dipasok dari rantai proses di dalam negeri atau menggunakan manajemen produksi yang sangat efektif dan efisien.

  Kondisi industri kendaraan bermotor di Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2. Outlook pasar kendaraan bermotor Indonesia

  Pengujian

  Pengujian merupakan peran yang dapat dilakukan untuk mendukung proses pembuatan kendaraan bermotor. Pengujian dilakukan baik terhadap material maupun produk. Hal ini terkait dengan spesifikasi yang diminta dalam pembuatan komponen dimana masing-masing komponen mempunyai persyaratan tertentu. Komponen yang digunakan untuk keperluan eksterior membutuhkan ketahanan terhadap sinar matahari yang merupakan pemberi pengaruh yang terbesar dalam mendegradasi plastik terutama dapat dilihat dari perubahan warna permukaan komponen. Sedangkan komponen yang akan diletakkan di sekitar engine harus mempunyai ketahanan terhadap suhu tinggi.

  Persyaratan-persyaratan tersebut berpengaruh pada formulasi material yang akan diaplikasikan pada komponen tersebut, sehingga kinerja dari komponen juga perlu diuji. Metode pengujian ditetapkan oleh OEM kendaraan bermotor masing-masing. Misalnya

  Toyota mempunyai metode TSM, Nissan mempunyai NS dan lain-lain. Di dalam sebuah metode kadang-kadang terdapat beberapa alternatif dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu diperlukan informasi yang akurat yang harus didiskusikan oleh pihak-pihak terkait yang kemudian ditetapkan oleh OEM ataupun pembuat komponen. Pelaksanaan pengkajian ini bisa berlangsung cepat atau bisa berlangsung panjang mencapai 6 bulan. Hal ini dilakukan sebelum produksi masal dilakukan. Apabila persyaratan tersebut dipenuhi, pihak pembuat komponen dapat memproduksi komponen

  Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri komponen

  4

  Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-6 Yogyakarta, 25 Oktober 2017

  tersebut secara masal, untuk kemudian diserahkan kepada pihak OEM sebagai salah satu komponen yang akan dirakit untuk produk kendaraan bermotor tertendu.

  Kesalahan dalam formulasi dapat menyebabkan kegagalan dalam pengujian kinerja komponen. Pengujian kinerja komponen sendiri, kadang-kadang membutuhkan waktu yang relatif lama sekira 1 (satu) bulan. Keterlambatan dalam melakukan pengujian tentu akan menyebabkan keterlambatan penyerahan produk.

  Pelatihan

  Pengetahuan mengenai material dan proses merupakan hal penting dalam pengembangan dan produksi komponen kendaraan bermotor. Perubahan desain komponen yang berbahan plastik akan mempengaruhi proses pembuatan komponen bahkan memerlukan pengembangan formulasi material. Namun tidak dapat dipungkiri, dari sisi pengalaman lapangan, pengetahuan personil yang terlibat di proses produksi lebih tahu/pengalaman. Apabila hal tersebut ditopang oleh pengetahuan dasar mengenai material dan proses, maka proses pengembangan dan produksi komponen kendaraan bermotor akan lebih efektif dan efisien yang pada akhirnya mempercepat waktu dan biaya produksi.

  Konsultasi

  Produk yang dibuat, secara spesifikasi pasti memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pihak OEM. Namun kadang-kadang terdapat juga aplikasi yang tidak sesuai oleh konsumen yang menggunakannya. Secara teknis, mungkin komplain yang disampaikan oleh konsumen tersebut dapat dijelaskan oleh pihak OEM, namun untuk menjaga kenetralan, biasanya OEM akan menggunakan pihak ketiga untuk menjelaskan kemungkinan penyebabnya. Disinilah peran Lembaga Litbang diperlukan.

  Atau pada saat pengembangan komponen baru, secara langsung pihak ketiga dilibatkan agar permasalahan yang timbul dapat diprediksi dan diantisipasi lebih cepat.

  Penelitian dan Pengembangan

  Pihak ketiga dapat dilibatkan langsung dalam pengembangan komponen baru. Baik dalam pengembangan material baru untuk diterapkan dalam komponen, atau dalam bentuk prototipe. Beberapa lembaga litbang diketahui melakukan litbang komponen yang menggunakan komposit dengan bahan alami lokal (seperti serat rami, serat nanas, serat jute dll).

  5 Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri komponen

  Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-6 Yogyakarta, 25 Oktober 2017

  Sertifikasi Produk

  Komponen yang digunakan dalam kendaraan bermotor baru biasanya lolos pengujian yang diminta oleh OEM. Demikian juga komponen pengganti yang original yang pasti disediakan untuk pengganti komponen yang mengalami degradasi. Komponen-komponen tersebut biasanya harganya relatif tinggi.

  Disamping itu ada pembuat komponen pengganti, namun tidak original. Harga komponen pengganti ini biasanya lebih rendah dari komponen pengganti yang original. Untuk menjamin, diperlukan sertifikasi untuk produk tersebut. Saat ini ada QSEAL yang melakukan sertifikasi tersebut, namun belum dilakukan oleh lembaga Litbang.

  

Peran industri material polimer dan industri kendaraan bermotor dalam perekonomian

Indonesia

  Peran Ekspor Peran kelompok Industri Karet, Barang Dari Karet Dan Plastik dalam ekspor Indonesia sebesar 6,68 milyar USD atau setara dengan 6,24% dan menempati peringkat ke 5 pada tahun 2016. Sedangkan peran kelompok Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer adalah sebesar 5,14 milyar USD atau setara dengan 4,68% dan menempati peringkat ke 8 pada tahun 2016.

  Kelompok Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik mengalami penurunan nilai sejak tahun 2010, dimana penurunannya tercatat sebesar 42%. Sedangkan Kelompok Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer terjadi peningkatan pada kurun waktu yang sama, sebesar 20%. Hal ini dapat diartikan sebagai potensi produk polimer baik plastik maupun karet untuk berkontribusi dalam rantai produksi kendaraan bermotor adalah besar.

  Gambar 3. Peran Ekspor Kelompok Industri Dalam Negeri

6 Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri komponen

  Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-6 Yogyakarta, 25 Oktober 2017

  Peran Impor Peran kelompok Industri Karet, Barang Dari Karet Dan Plastik dalam impor Indonesia sebesar 3,35 milyar USD atau setara dengan 3,09% dan menempati peringkat ke 10 pada tahun 2016. Sedangkan peran kelompok Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer adalah sebesar 5,32 milyar USD atau setara dengan 4,91% dan menempati peringkat ke 8 pada tahun 2016.

  Kelompok Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik mengalami sedikit penurunan nilai sejak dibandingkan tahun 2010, dimana penurunannya tercatat sebesar 8%. Sedangkan Kelompok Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer juga terjadi penurunan pada kurun waktu 2010 sampai dengan 2016, sebesar 50%. Hal ini dapat diartikan sebagai potensi berkurangnya kendaraan bermotor yang diimpor atau malah banyaknya kendaraan bermotor yang diproduksi di dalam negeri.

  Gambar 4. Peran Impor Kelompok Industri Dalam Negeri

  Harapan terhadap Lembaga Litbang

  • Fokus Dengan terbatasnya sumber daya, baik anggaran maupun sumber daya manusia, Lembaga Litbang diharapkan fokus dan menempatkan prioritas dalam kaitannya dengan industri kendaraan bermotor.
  • Jaringan Lembaga Litbang juga diharapkan dapat membangun jaringan dengan pihak-pihak terkait, baik di antara lembaga litbang itu sendiri maupun dengan industri OEM, industri komponen dan juga pihak perguruan tinggi.

  Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri komponen

  Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-6 Yogyakarta, 25 Oktober 2017

  Kesimpulan

  Lembaga Litbang diharapkan dapat berperan sesuai kemampuannya dan terus fokus dalam peran seperti sebagai lembaga pengujian, pelatihan, sertifikasi, dan juga fokus dalam pengembangan fasilitas dan sumber daya manusia agar dapat mendukung industri komponen otomotif berbasis polimer di Indonesia

  Acknowledgement

  Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Balai Besar Karet Kulit dan Plastik yang telah memberikan kesempatan untuk menyampaikan makalah ini dalam Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-6 Tahun 2017 di Jogjakarta

  Referensi 1.

  C.T. Maisieres, ―The European Market for Plastics Automotive Components‖, European Plastics Conventers 2. Eko Rudianto, ―Seminar Teknologi Metalurgi & Material: Peningkatan Kualitas & Produktivitas Manufaktur Komponen Otomotif‖,

  3. A.T. Kearney Analysis, __ 4. www.kemenperin.go.id/statistik/exim.php