Evaluasi berbasis kompetensi 4 (1)

Penilaian Berbasis
Kompetensi
Nurulicha, S.ST.,M.Keb

Penilaian Pencapaian Kompetensi

(PPK)

 Pengertian : Proses pengumpulan bukti secara sistematis serta
pembuatan keputusan tentang perilaku peserta didik berdasarkan
standar kompetensi yang telah ditetapkan.

 Penilaian Pencapaian kompetensi dilakukan secara menyeluruh
dan berkesinambungan terhadap proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata kuliah/blok/program studi
yang
bersangkutan.

Area KOMPETENSI BIDAN :

1. Etik Legal dan Keselamatan Pasien

2. Komunikasi Efektif
3. Pengembangan diri dan profesionalisme
4. Landasan ilmiah praktik kebidanan
5. Keterampilan
Klinis
dalam
Praktik
Kebidanan
6. Promosi kesehatan dan konseling
7. Manajemen dan kepemimpinan

Macam –Macam Metode Evaluasi

Knows
• .MCQ
• Essay
• MEQ

KNOWS HOW











Essay
MCQ
MEQ
EMI
Vignette
Question
Clinical
Community
based
Oral
Key features


SHOWS HOW
• OSCE
• Short/long
case

DOES
• Log
book/portofolio
• Mini CEX
• 360 DEGREE
• Cheklist
• Outcome
measure
• Individual/
group
presentations

1. Key Features Test



Salah satu bentuk ujian tertulis berdasarkan skenario klinik
 Terdiri dari deskripsi singkat dan jelas dari kasus atau masalah dan
diikuti dengan beberapa pertanyaan (terbatas)
 Pertanyaan berjumlah 2-3 ditujukan pada masalah utama
 Pertanyaan dijawab dengan format jawaban tertulis dan ringkas
 Instrumen dipakai untuk menilai level knows dan knows how
Keuntugan :
1. Lebih valid
2. Objektif dalam memberikan nilai
3. Kasus KF dapat digunakan untuk format MCQ
Keterbatasan :
4. Untuk membuat soal ini perlu kerja intensif
5. Penguji dan peserta belum familier dengan format ini

Contoh Key Features Test
Topik : Kejang lama pada anak umur 1 tahun
dan membahayakan jiwanya.
KF 1 : Apa kemungkinan diagnosisnya ?
KF 2 : Bagaimana melakukan resusitasi jantung

– pulomonal ?
KF 3 : Terapi utama apa yang harus segera
diberikan ?

Short Case (Kasus Pendek)
 Untuk menilai level shows how
 Meggunakan 3-4 pasien asli yang tidak terstandarisasi, penguji 1-2
Keuntungan :
1. Diuji dengan menggunakan pasien asli
2. Lebih banyak kasus yang bisa diujikan
3. Assessment keterampilan pemeriksaan klinik lebih detail
4. Validitas konstruksi baik
Keterbatasan :
5. Realibilitas antar penguji
6. Kasus pendek yang tradisional tidak terstandarisasi

Cheklist Evaluation
• Digunakan untuk menilai perilaku utama aktifitas, atau langkahlangkah untuk mencapai kompetensi.
• Opsi respon adalah check (v) atau “ya” untuk menunjukkan bahwa
perilaku/tindakan dilakukan dengan benar

• Cheklist umumnya menggunakan skala likert
• Cheklist hanya memberikan informasi mengenai tindakan tetapi
tidak menunjukkan kekuatan dalam tindakan sehingga perlu dibuat
standar /kriteria untuk menentukan tindakan tersebut lulus/ tidak
atau baik, sangat baik.
• Chekslist terbukti berguna untuk evaluasi patient care skill
(anamnesis, pemeriksaan fisik, prosedur tindakan)
• Berguna pada umpan balik terhadap tindakan, karena cheklist
dibuat untuk menilai perilaku yang detail dari suatu tugas.
• Terbatas untuk menilai keterampilan

Evaluasi 360- Derajat
• Adalah penilaian yang dilakukan oleh beberapa orang sesuai
dengan sudut pandangnya masing-masing terhadao seseorang
yang diuji
• Tujuan : menilai kinerja individu dan memberikan umpan balik
• Yang menjadi elevator : atasan, rekan kerja, bawahan dan pasien
atau dosen, staf kependidikan, user, mahasiswa lain.
• Dapat menilai kemampuan interpersonal dan komunikasi, perilaku
profesional

• Penilaian obyektif dengan penilaian dari beberapa sudut pandang

Mini CEX (Mini Clinical Evaluation Exercise)
• Adalah metode evaluasi untuk menilai keterampilan klinis secara
bersamaan sekaligus untuk umpan balik, penilaian formatif
• Meningkatkan kinerja peserta didik
• Penilai melihat kinerja peserta didik dalam memeriksa pasien yang
sebelumya telah ditentukan
• Peserta didik melakukan anamnesis lengkap dan pemeriksaan
fisik, dilanjutkan dengan diagnosis dan terapi, selanjutnya menulis
hasil temuanya secara tertulis
• Durasi 2 jam
• Menggunakan pasien yang sesungguhnya
• Ada umpan balik diakhir penilaian
• Membangun pola pikir kritis


OSCE (Objecive Structured Clinical Examination)
• Adalah penilaian satu atau beberapa keterampilan klinis yang
dibagi dalam beberapa pos penilaian

• Melihat cara anamnesis, pemeriksaan fisik, keterampilan klinis,
komunikasi, pengetahauan, merangkum hasil temuan, membuat
diagnostik, perencanaan
• Terdapat 12-20 pos penilaian dengan masing – masing terdapat
pasien terstandar, manekin, atau alat-alat
• Setiap pos berlangsung 10-15 menit, semua peserta berpindah
dari pos ke pos dalam urutan dan waktu yang bersamaan
• Terdapat skenario kasus untuk menilai keterampilan
• Peserta didik dapat memperoleh wawasan tentang kompetensi
klinis dan dapat umpan balik

Persiapan pelaksanaan OSCE
Isi Ujian : Bluprint, pemilihan soal, penentuan isi ujian
Standard Setting : penentuan batas lulus
Standard patients : pemilihan, pelatihan
Logistik : tempat ujian, jumlah putaran yang diperlukan, staf
pendukung, alat
• Penguji/observer : pemilihan, pelatihan
• Anggaran : administrasi, penguji, penulis soal, konsumsi, alat
Review Pasca Ujian :

• Umpan Balik isi ujian dan proses dari : kandidat, penguji, staf
administrasi
• Batas lulus
• Rekomendasi untuk perubahan soal





Contoh soal :
• Ibu X datang ke tempat praktek anda dengan keluhan sakit asma
kumat sejak dua hari. Ibu X telah menggunakan salbutamol
dengan inhaler. Hal tersebut biasanya membantu ibu X ingin tahu,
apakah mungkin penggunaan inhaler kurang memadai dan
menyebabkan keluhannya belum membaik. Ibu X ingin meminta
anda menerangkan kembali cara menggunakan inhaler.
• Dalam 5 MENIT berikut JELASKAN langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam penggunaan inhaler yang tepat.

Rechecking & Staff Briefing

• Video: 1:23 - 1:36,
3:44 - 5:10

Student preparation: Isolation
room
• Video : 6 : 00 – 6:56, 7:
05 – 7: 13

First step: Read the instruction

• Video : 07:58 – 8: 50,
10: 30 – 10:50.

History Taking Station

• Video : 33:18 – 38:50,
39:15 – 40 : 37

Procedural skills station: Lab.
skills

• Video : 10 : 54 – 17: 18

Rest Station

Procedural skills
• Video: 25:00 – 25:05,
27: 00 – 33:16

Station III :Patient education

Summing the scores
• Video : 42 : 00 – 43:45

Results Evaluation
• Video : 44:50 – 47:15,
50: 10 – 51:00, 52:07
-53: 30

Results ?
Fail

Remediation

Pass !

Multiple Choice Question

One Best Answer

Why… One Best Answer
• Jenis soal 1-2-3-4 lebih mudah ditebak
• Soal sebab akibat sering membingungkan,
aspek bahasanya terlalu rumit
• Satu pilihan terbaik, mencerminkan peran
profesional yang harus mencari alternatif
terbaik bagi klien

Membuat Soal MCQ
UNTUK LEVEL TINGGI
(PROVINSI/NASIONAL)
• Tidak semudah yang dibayangkan
• Kedalaman, aplikasi, berpikir kritis sesuai
kompetensi
• Perlu sounding multidiscipline team
• Perlu ketetapan istilah bersama
• Perlu Standarisasi bahasa
• Perlu Standarisasi struktur

Ciri Soal Kelas Tinggi

Bukan soal ingatan sederhana (recall)
Menggabungkan berbagai data
Menggambarkan situasi nyata praktek
(pekerjaan)
Bisa menjadi prediktor terhadap
kemampuan kinerja

Taxonomy Cognitive Bloom:

C1

Mengetahui (menyebutkan)
Pengethuan umum, konsep umum,
nilai/fakta

C2

Memahami (menjelaskan)
Interprestasi chart, grafik, nilai, justifikasi
Urutan prosedur

C1. C2

C3

C. 3

Menerapkan (menghubungkan)
Aplikasi konsep dlm situasi baru, aplikasi
prosedur, memecahkan hitungan
matematika

Bloom …

C4

Menganalisa (membandingkan)
Menggunakan logika untuk pemecahan
masalah, mengevaluasi relevansi data

C5

Mensintesa (menyimpulkan, menyusun)
mengungkap sebuah konsepsi dengan
baik, merumuskan konsepsi baru,

C6

Mengevaluasi (mengkritik, SOAP)
Menyesuaikan, menjustifikasi suatu
pekerjaan

RANAH KOGNITIF dlm UJIAN
Penggabungan:
• Pengetahuan komprehensif (C1-C2)
(nilai normal, definisi, konsep, dasar patofisiologi, dll)
• Aplikasi klinis (C3)
(ilmu terapan, diagram masalah, tindakan, tetesan,
dosis)
• Berpikir kritis (C4-C6)
(menegakan masalah, prioritas, analisa hubungan,
prediksi, evaluasi perkembangan, dll)
• Afektif (A1-A5)
(sikap dalam bekerja bersama klien/keluarga, tim
kes)

Tahap Telaah soal (Review)
Apakah isi soal Essensial dlm pekerjaan

Apakah struktur soal terstandar baik

Bila keduanya Baik: DITERIMA

ISI
• Apakah secara isi, topik soal yang ditanyakan
esensial dalam menjalankan pekerjaan ?
• Rujukan: Standard Kompetensi

Struktur Soal

Vignette/kasus/pernyataan
Pertanyaan
Pilihan jawaban

Vignete

Bisa Berisi:
• Pernyataan
• Situasi
• Kasus pasien

Ketentuan:
• Logis
• Sistematis

Jangan terlalu panjang / pendek

Vignette / kasus / stem (klinis)
• Jenis kelamin, Umur (e.g. laki-laki 25 tahun)
– Kasus spesifik wanita  kehamilan
– Kasus anak-anak, dewasa, geriatri?








Tempat pelayanan/setting (IGD, poli, puskesmas)
Keluhan Utama
Lama atau derajat keluhan
Gejala penyerta dan keterangan lainnya
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

Jenis Soal
• Berupa soal pilihan berganda dengan lima
pilihan jawaban soal.
• Soal terdiri dari stem soal yang berbentuk
skenario (vignette), pertanyaan, dan lima
pilihan jawaban dengan satu jawaban
benar.
• Untuk memudahkan penulisan soal, pada
petunjuk ini juga mencantumkan pola
redaksional soal yang dapat digunakan
sebagai “template” pembuatan soal.

Kadiah Umum
• Yakinkan bahwa setiap soal dapat diduga
jenis jawabannya tanpa harus melihat
pilihan jawaban atau yakinkan bahwa
pilihan jawaban adalah 100 % benar atau
salah.
• Usahakan agar data atau informasi penting
seoptimal mungkin dicantumkan pada soal
(stem), sedangkan pilihan jawaban
usahakan sesingkat mungkin

lanjutan
• Hindari informasi berlebihan pada soal
• Hindari soal-soal yang bersifat menjebak
dan terlalu kompleks serta tidak relevan.
• Gunakan pilihan jawaban yang secara
gramatikal konsisten dan secara logis
kompatibel dengan soal.
• Hindari kata-kata absolut seperti, selalu,
tidak pernah, dan semua pada pilihan
jawaban, dan hindari pula istilah yang tidak
jelas (meragukan) seperti biasanya atau
sering.

lanjutan
• Hindari kalimat atau frase negatif seperti
KECUALI, TIDAK, atau BUKAN.
• Fokuskan soal pada konsep-konsep penting,
dan hindari hanya menguji kemampuan
mengingat fakta
• Fokuskan soal-soal pada konsep penting dan
kasus-kasus yang sering serta memiliki
potensi masalah serius.

lanjutan
• Setiap soal diusahakan agar menilai aplikasi
pengetahuan, tidak hanya menguji daya ingat
terhadap fakta terisolasi
• Setiap soal tidak terlalu menekankan aspek
klinik yang subspesialis
• Setiap soal lebih baik menekankan pada
pertanyaan mengenai pengambilan
keputusan klinik.

lanjutan
• Setiap soal dibuat pada satu lembar formulir,
jika soal dalam bentuk berangkai maka
masing-masing kasus dicantumkan pada
setiap formulir.
• Setiap soal mencantumkan tinjauan yang
terkait dengan soal tersebut

Kesalahan struktur soal
• suatu keadaan di mana peserta ujian dapat
menjawab satu soal bukan karena
penguasaannya terhadap isi materi yang
ditanyakan pada soal tersebut, tetapi karena
kepintarannya dalam menebak jawaban yang
benar.

• irrelevant difficulty”
berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi
peserta ujian untuk menjawab suatu soal,
bukan karena sulitnya materi yang diujikan,
namun lebih ke arah sulitnya mahasiswa
menjawab, yang ditimbulkan oleh struktur
soal tersebut.

Kesalahan yang berkaitan dengan
testwiseness:
Grammatical Cues
Logical Cues
Istilah yang absolut
Jawaban benar yang panjang
Pengulangan kata dari badan soal ke
jawaban
• Konvergensi soal






Kesalahan yang berkaitan dengan
kesulitan yang tidak perlu/relevan
• Pilihan jawaban yang panjang, kompleks,
atau duplikasi
• Pilihan yang berupa angka tidak diurut
sesuai dengan besarnya
• Pilihan yang mengandung unsur frekuensi
suatu kejadian bersifat multi interpretasi

lanjutan
• Pilihan jawaban tidak parallel dan urutan tidak
logis
• Penggunaan BSSD (bukan salah satu diatas)
pada pilihan jawaban
• Badan soal terlalu panjang, sulit, dan
kompleks

Kaidah Penulisan Stem
• Skenario klinik (”vignette”) terdiri dari
deskripsi data pasien dan skenario kliniknya
dengan beberapa atau seluruh informasi di
bawah ini:
– Umur dan jenis kelamin
– Tempat perawatan (contoh, Unit Emergensi)
– Keluhan utama
– Durasi dari keluhan

Lanjutan
– Riwayat pasien lainnya yang berhubungan
dengan keluhan
– Temuan Pemeriksaan Fisik
– Hasil-hasil pemeriksaan investigasi diagnostik
– Hasil-hasil terapi sebelumnya, atau penemuan
selanjutnya.

Penulisan Lead In
Berbagai contoh Jenis Pertanyaan
• Memperkirakan obat yang dikonsumsi
• Memperkirakan paparan zat beracun
• Memperkirakan jenis diet
• Memperkirakan mood
• Memprediksi hasil pemeriksaan fisik
• Memprediksi hasil lab
• Memprediksi sekuel yang timbul
• Mengidentifikasi penyebab/diagnosis
• Mengidentifikasi sebab reaksi terhadap obat
• Mengidentifikasi obat yang harus diberikan

Lead in (pertanyaan)
• Kata tanya di depan (apakah, manakah, dll)
• Diakhiri dengan tanda tanya (?)
• Terpisah satu baris dari kasus (vignette) agar
jelas terlihat

Kaidah Penulisan Opsi
• Opsi yang salah disebut distraktor.
• Opsi sebaiknya terdiri dari pilihan dengan
masalah yang homogen (semuanya
merupakan diagnosis, langkah – langkah
penanganan pasien, dan lain - lain).
• Berbeda dari jawaban yang benar
• Merupakan opsi yang masuk akal dan
membuat mahasiswa yang tidak tahu akan
memilihnya.

UTS
Membuat bentuk evaluasi berupa :
1.MCQ (Multiple Choice Question)
1 buah masing-masing mahasiswa, topik
(ABSEN 1-4)
2. Key Features Test
1buah masing-masing mahasiswa, topik
(ABSEN 5-10)
3. Essay
1 buah masing-masing mahasiswa, topik
(ABSEN 11- 14)
4. Cheklist
1buah masing-masing mahasiswa, topik
(ABSEN 15-18)

kebidanan

kebidanan

kebidanan

kebidanan