JURNAL METODE AHP SEBAGAI PENDUKUNG SIST
METODE AHP SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PT INFOMEDIA NUSANTARA
(CASE STUDY : PEMILIHAN SOFTWARE ERP)
Mayasari Elfiantiningsih
41508120032
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana,
http://www.mercubuana.ac.id
ABSTRAK
PT. Infomedia Nusantara adalah perusahaan contact center terbesar saat
ini di Indonesia yang mengelola call center inbound dan outbound di banyak
industri. Perusahaan juga dihadapkan pada penggunaan aplikasi dengan format
data yang berbeda di tiap divisi. Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan
software untuk mengintegrasikan data dan membantu perencanaan sumber daya.
Dalam setiap pengambilan keputusan di level managerial dimana
kriterianya bisa saja bersifat subjective, maka demi efisiensi dan efektifitas PT.
Infomedia Nusantara, maka alat bantu pengambilan keputusan yang tepat sangat
diperlukan.
Penyediaan sebuah software yang tepat untuk perusahaan dengan
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process, dimana masing-masing
kriteria dan alternatif dalam hal ini software ERP dibandingkan satu dengan
yang lainnya sehingga memberikan output nilai.
A.
Pendahuluan
tahun
1970-an
Management
Sistem Pendukung Keputusan
dengan
Decision
istilah
System
Sparague & watson, 1993). SPK
(SPK) diperkenalkan pertama kali
dirancang untuk mendukung seluruh
oleh Michael S. Scoott Morton pada
1
tahap pengambilan keputusan mulai
sebuah Perusahaan contact center
dari
masalah,
berdasarkan
Pendekatan
AHP”
memilih data yang relevan, dan
berdasarkan
jurnal
yang
menentukan
yang
dipublikasikan oleh Chun-Chin Wei,
proses
Chen-Fu Chien, Mao-Jiun J. Wang
sampai
yang berjudul
mengidentifikasi
pendekatan
digunakan
dalam
pengambilan
keputusan,
mengevaluasi pemilihan alternatif.
SPK
dipergunakan
oleh
approach to ERP system selection”
para
pengambil
keputusan
dalam hal
memberikan penilaian
misalnya
B.
Methodologi AHP
kinerja karyawan untuk mengetahui
karyawan
“An AHP-based
berprestasi
Proses
agar
pengambilan
keputusan pada dasarnya adalah
hasil/keputusan yang diambil lebih
memilih suatu alternatif. Peralatan
baik.
utama Analytical Hierarchy Process
Metode Analytical Hierarchy
(AHP)
Process (AHP) adalah suatu model
pengambilan
keputusan
hal-hal
suatu masalah kompleks dan tidak
yang
berstruktur dipecahkan ke dalam
bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Metode
AHP
dapat
kelompok-kelompoknya. Kemudian
membantu
kelompok-kelompok tersebut diatur
menyusun suatu prioritas maupun
menjadi suatu bentuk hirarki.
tujuan dari berbagai pilihan dengan
menggunakan
beberapa
Model AHP pendekatannya
kriteria
hampir
(multi criteria). Metode AHP sering
penelitian.
dari
beberapa
topik
model
menggunakan pendekatan kolektif
proses
keputusannya.
penelitian di atas, tugas akhir ini
mengusulkan
dengan
model keputusan (individual) dengan
Misalnya
dalam pemilihan software ERP.
Bedasarkan
identik
perilaku politis, yaitu merupakan
digunakan dalam berbagai penilaian
objek pada
hirarki
persepsi manusia. Dengan hirarki,
dengan
memperhitungkan
suatu
fungsional dengan input utamanya
yang
komprehensif
adalah
dikembangkan
tentang
pengambilan
AHP
oleh
Thomas
yang
L.
Saaty, dapat memecahkan masalah
“Pemilihan Software ERP untuk
yang kompleks dimana aspek atau
2
kriteria yang diambil cukup banyak.
Pada
Juga kompleksitas ini disebabkan
langakah
oleh struktur masalah yang belum
meliputi:
jelas,
1.
ketidakpastian
pengambil
persepsi
keputusan
ketidakpastian
tersedianya
keputusan
dan
diinginkan.
2.
yang
Membuat struktur hirarki
diawali
pada
dicatat secara numerik, hanya secara
dengan
tujuan
tingkatan
kriteria
yang
paling bawah.
kualitatif saja yang dapat diukur,
3.
persepsi
Membuat
matriks
perbandingan berpasangan yang
pengalaman dan intuisi.
menggambarkan
Kelebihan AHP dibandingkan
relatif
dengan yang lainnya adalah:
atau
kontribusi
pengaruh
setiap
elemen terhadap masing-masing
Struktur yang berhirarki,
tujuan
sebagai konsekuensi dari kriteria
yang dipilih, sampai pada subsub kriteria yang paling dalam.
2.
solusi
kemungkinan alternatif-alternatif
sehingga data tidak mungkin dapat
1.
masalah
tujuan-sub tujuan, kriteria dan
secepatnya, tetapi variasinya rumit
berdasarkan
AHP
umum, dilanjutkan dengan sub
dirasakan dan diamati perlu diambil
yaitu
metode
menetukan
yang
yang
langkah-
Mendefinisikan
data
tidak ada sama sekali. Adakalanya
masalah
dalam
serta
statistik yang akurat atau bahkan
timbul
dasarnya
atau
yang
setingkat
diatasnya.
Perbandingan
dilakukan
berdasarkan
memperhitungkan validitas
kriteria
pengambil
judgement
keputusan
dari
dengan
sampai dengan batas toleransi
menilai tingkat kepentingan suatu
inkonsistensi berbagai kriteria
elemen
dan alternatif yang dipilih oleh
lainnya.
para pengambil keputusan.
3.
Memperhitungkan
4.
dibandingkan
Melakukan
elemen
perbandingan
daya
berpasangan sehingga diperoleh
output
judgement seluruhnya sebanyak
analisis sensitivitas pengambil
n x [(n-1)/2] buah, dengan n
tahan
atau
ketahanan
keputusan.
3
adalah banyaknya elemen yang
prioritas
dibandingkan.
tingkat hirarki terendah sampai
5.
konsistensinya,
tidak
konsisten
jika
8.
maka
Memeriksa
10 persen maka penilaian data
judgement harus diperbaiki.
Mengulang langkah 3, 4
dan 5 untuk seluruh tingkat
Secara naluri, manusia dapat
hirarki.
7.
konsistensi
hirarki. Jika nilainya lebih dari
pengambilan data diulangi.
6.
pada
pencapaian tujuan.
Menghitung nilai eigen dan
menguji
elemen-elemen
mengestimasi
melalui
Menghitung eigen vector
besaran
inderanya.
sederhana
Proses
dari setiap matriks perbandingan
paling
berpasangan. Nilai vektor eigen
membandingkan dua hal dengan
merupakan bobot setiap elemen.
keakuratan
Langkah ini untuk mensintesis
dapat dipertanggungjawabkan. Untuk
judgement
itu (Saaty, T. L 1990) menetapkan
dalam
penentuan
mudah
yang
perbandingan
skala kuantitatif 1 sampai
dengan
9
untuk
menilai
perbandingan tingkat kepentingan
suatu elemen terhadap elemen lain,
dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel ABSTRAK.1 Tabel penilaian AHP
4
adalah
tersebut
Intensitas
Keterangan
Penjelasan
kepentingan
1
3
5
7
Kedua elemen sama
Dua elemen mempunyai pengaruh yang
pentingnya
sama besar terhadap tujuan
Elemen yang satu sedikit
Pengalaman dan penilaian sedikit
lebih penting daripada
menyokong satu elemen dibandingkan
elemen yang lainnya
elemen lainnya
Elemen yang satu lebih
Pengalaman dan penilaian sangat kuat
penting daripada yang
meyokong satu elemen dibandingkan
lainnya
elemen lainnya
Satu elemen jelas lebih
Satu elemen yang kuat disokong dan
mutlak penting daripada
dominan terlihat dalam praktek
elemen lainnya
Bukti yang mendukung elemen yang satu
9
Satu elemen mutlak penting
terhadap elemen lain memiliki tingkat
daripada elemen lainnya
penegasan tertinggi yang mungkin
menguatkan
2,4,6,8
Nilai-nilai antara dua nilai
Nilai ini dierikan bila ada dua kompromi
pertimbangan-pertimbangan
diantara dua pilihan
yang berdekatan
Metode Exponential Smoothing
Pada
dasarnya
matematis
pada
dilakukan
dengan
elemen-elemen operasi tersebut akan
membentuk matriks perbandingan.
formulasi
AHP
Perbandingan berpasangan dimulai
menggunakan
dari tingkat hirarki yang paling
model
suatu matriks. Misalkan, dalam suatu
tinggi,
sub sistem operasi terdapat n elemen
digunakan sebagai dasar pembuatan
operasi, yaitu elemen-elemen operasi
perbandingan.
A1,
perhatikan
A2,
...,
perbandingan
An,
secara
maka
hasil
dimana
elemen
diperbandingkan.
berpasangan
suatu
kriteria
Selanjutnya
yang
Untuk
jelasnya lihat tabel 2.2 berikut.
5
akan
lebih
Tabel ABSTRAK.2 Tabel Matriks Berpasangan
A1
A2
...
An
A1
A11
A12
...
A1n
A2
A21
A22
...
A2n
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
An
An1
An2
...
Ann
Matriks An x n merupakan
Kemudian dilihat dari baris ke-I pada
matriks resiprokal. Dan diasumsikan
matriks A diatas :
terdapat n elemen, yaitu w1, w2, ...,
a i,1,
wn
yang
akan
dinilai
(judgement)
perbandingan
secara
berpasangan
Atau
antara (w1, w2) dapat dipresentasikan
wi
,
w1
sebagai matriks tersebut.
...
a i, n ,
wi
,
w2
wi
, ...
wj
...
wi
wn
(4)
wi
a (i, j )
wj
Jika
(1)
hal
ini
adalah
matriks
barisan yang identik dengan wI, wI,
A
dengan i, j = 1,2, ..., n.
Jadi diperoleh:
Jadi
wI
wn / w2
elemen
dan seterusnya, maka akan diperoleh
matriks
wI, …, wI.
w1 / w2
w2 / w2
...
dikalikan
pertama dengan w1, kedua dengan w2
dengan unsur-unsurnya adalah aij,
w1 / w1
w2 / w1
A
...
w /w
n 1
a i, j ,
(3)
Nilai
perbandingan
...
secara
perbandingan.
Dalam
a i , 2 ,
... w1 / wn
... w2 / wn
...
... wn / wn
1 n
a(i, j ) wI
n j 1
(5)
Yang ekuivalen, adalah:
(2)
6
; (i, j 1, 2, ..., n)
n
a(i, j )w
I
n wI
; (i, j 1, 2, ..., n)
a) Dengan
melihat
multiplikatif,
j 1
(6)
peferensi
misalnya
bila
anggur lebih enak 4 kali dari
mangga, dan mangga lebih enak
Atau Aw=nw
2 kali dari pisang, maka anggur
Dalam penentuan nilai eigen
lebih enak 8 kali dari pisang.
dan vector eigen haruslah dipilih satu
b) Dengan
yang sesuai dengan tujuan yaitu
melihat
preferensi
kriteria maksimum, pemilihan ini
transitif, misalnya anggur lebih
berguna
mengurangi
enak dari mangga, dan mangga
inkonsistensi, atau dengan kata lain
lebih enak dari pisang, maka
Aw = λmax w dengan λmax = nilai eigen
anggur lebih enak dari pisang.
yang
untuk
maksimum.
keuntungan
AHP
Salah
satu
Pada
keadaan
sebenarnya
dibandingkan
akan terjadi beberapa penyimpangan
dengan model-model pengambilan
dari hubungan tersebut, sehingga
keputusan yang lain adalah tidak
matriks
adanya syarat konsistensi mutlak
sempurna. Hal ini terjadi karena
100%.
ketidakkonsistenan dalam preferensi
Perhitungan Konsistensi
seseorang.
hasil
berpasangan
perbandingan
tersebut,
bahwa
secara
konsisten
akan
kecil
pada
menyebabkan
penyimpangan kecil pula pada eigen
value. Dengan mengkombinasikan
ordinal, sebagai berikut:
Hubungan kardinal
kesalahan
koefisien
harus
mempunyai hubungan kardinal dan
tidak
Dalam teori matriks diketahui
Matriks bobot yang diperoleh
dari
tersebut
apa
: aij.ajk
yang
telah
diuraikan
sebelumnya, jika diagonal utama dari
= aik
matriks A bernilai satu dan jika A
Hubungan ordinal : Ai > Aj ,
konsisten, maka penyimpangan kecil
Aj>Ak , maka Ai > Ak
dari aij akan tetap menunjukkan
eigen value terbesar, λmaks, nilainya
Hubungan diatas dapat dilihat dari
akan mendekati n dan eigen value
dua hal sebagai berikut:
sisanya akan mendekati nol.
7
Penyimpangan
dari
sampai
dengan
9)
beserta
konsistensi
dinyatakan
dengan
kebalikannya sebagai Random Index
Consistency
Index
dengan
(RI).
(CI),
persamaan:
CI
(Saaty,
L
perhitungan
1990)
500
dengan
sampel,
jika
judgement numerik diambil secara
(7)
acak dari skala 1/9, 1/8, ..., 1, 2, ..., 9
λ = λmaks (eigen value
akan diperoleh rata-rata konsistensi
maksimum)
untuk matriks dengan ukuran yang
n = ukuran matriks
Consistency
T.
menggunakan
n
n 1
Dimana:
Berdasarkan
Index
(CI);
berbeda sebagai berikut:
matriks
random dengan skala penilaian 9 (1
Tabel ABSTRAK.3 Nilai Rasio Inkonsistensi
Ukuran Matriks
Nilai RI
1,2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0,00
0,58
0,90
1,12
1,24
1,32
1,41
1,45
1,49
1,51
1,48
1,56
1,57
1,59
Perbandingan antara CI dan
RI
untuk
matriks
Untuk model AHP, matriks
didefinisikan
perbandingan dapat diterima jika
sebagai Consistency Ratio (CR).
CR
nilai Consistency Ratio ≤ 0,1
CI
RI
Sistem informasi yang efektif
dan efisien saat ini saat dibutuhkan
(8)
dikalangan
instansi
perusahaan
maupun pemerintah. Demikian juga
8
yang
terjadi
Nusantara
di
PT
sebagai
Infomedia
pendekatan
metode
satu
Analytical Hierarchy Process (AHP).
center
AHP ini sendiri tersusun dari
memerlukan sebuah sistem informasi
beberapa kriteria dan kriteria ini
tepat guna agar segala kegiatan dapat
dapat diambil dari sistem pengolahan
berjalan efektif dan efisisen.
pengambilan keputusan sebelumnya.
perusahaan
salah
dengan
contact
Karena
pemilihan
Diharapkan dengan menggunakan
sebelumnya berkaitan erat dengan
metode AHP ini dapat membantu
kriteria-kriteria
memberikan
keputusan,
elemen
metode
pengambilan
terdiri
penilaian
dari
output
objektifitas
beberapa
keputusan yang lebih baik. Dari
saling
gambaran umum sistem di atas
yang
berkaitan dan pada penerapannya
penulis
dapat
masalah
pendukung pengambilan keputusan,
penilaian kinerja karyawan, maka
dimana nantinya pengolahan kriteri
penulis akan merancang sistem ini
disusun dengan pendekatan metode
memecahkan
akan
membuat
Sistem
AHP.
C.
Perancangan Sistem
orang yang akan mengoperasikan
Perancangan Use Case Diagram
atau orang yang berinteraksi dengan
sistem aplikasi.
1
Use case diagram digunakan
2
Use case merepresentasikan
untuk memodelkan bisnis proses
operasi-operasi yang dilakukan oleh
berdasarkan
actor.
perspektif
pengguna
Use
case
sistem. Use case diagram terdiri atas
berbentuk
diagram
operasi dituliskan
untuk
actor.Actor
3
melakukan
use
case
dan
merepresentasikan
Actor yang
operasi
dihubungkan dengan garis lurus ke
use case
9
elips
digambarkan
dengan
nama
di dalamnya.
4
5
Gambar 3.0 Use case diagram
10
Perancangan Activity Diagram
11
Gambar 3.2 Activity diagram
Perancangan Class Diagram
dalam sistem yang sedang dibangun
Class diagram merupakan diagram
dan
yang selalu ada di permodelan sistem
berkolaborasi untuk mencapai suatu
berorientasi objek. Class diagram
tujuan.
bagaimana
mereka
saling
menunjukkan hubungan antar class
Gambar 3.3 class diagram
Pada proses penilaian dengan
masalah pemilihan software dan atau
metode AHP terdapat hirarki sistem
lainnya. Menentukan tujuan, mencari
yang telah disesuaikan dengan tujuan
kriteria tepat yang digunakan untuk
awal penelitian yaitu alat bantu
menyelesaikan
pengambilan keputusan untuk studi
dekomposisi dari kriteria yang telah
kasus
ditentukan.
pemilihan
software
ERP.
tujuan
Dekomposisi
serta
ini
Hirarki proses ini sebelumnya telah
merupakan penjabaran dari kriteria
dijelaskan pada bab Landasan teori
yang
hanya secara umum sesuai dengan
menghasilkan
konsep AHP. Hirarki sistem ini
identifikasi
sebenarnya adalah dekomposisi dari
permasalahan utama.
12
telah
ditentukan
yang
identifikasiitem
penilaian
dari
1
Kesimpulan
c.
Dengan adanya sistem ini akan
membantu manager atau atasan
Dari hasil penelitian, analisis,
perancangan
sistem,
sebagai bahan pertimbangan
pembuatan
dalam pengambilan keputusan.
program sampai tahap penyelesaian
program,
maka
mengambil
penulis
kesimpulan
dapat
sebagai
2
berikut :
a.
Setelah melakukan pengujian
Berdasarkan pada pengujian
dari beberapa proses utama
yang telah dilakukan pada perangkat
yang
lunak yang dibuat, masih banyak
menggunakan
perhitungan
dan
kekurangan dan kelemahan sehingga
analisis
dengan melibatkan perhitungan
perlu
secara manual, dapat diketahui
kinerjanya lebih baik, oleh karena itu
bahwa hasil yang didapat dari
disarankan:
perhitungan
dengan
b.
Saran
manual
sama
perhitungan
oleh
dikembangkan
lagi
agar
Penelitian lebih lanjut untuk
penyempurnaan tugas akhir
sistem. Sehingga secara umum
ini
sistem telah bekerja dengan
penambahan faktor end-user,
baik karena proses perhitungan
yang mana faktor end-user
telah
dapat
sesuai
dengan
yang
adalah
dengan
mengoptimalkan
diharapkan.
pemilihan di tiap keputusan
Aplikasi ini mampu mengolah
yang dibuat.
data dan criteria khususnya di
lingkungan
PT
Infomedia
Adanya sistem backup data
setiap periode ataupun waktu
Nusantara. Sistem ini dapat
yang
menjadi alat bantu untuk setiap
otomatis,
keputusan yang akan diambil
meminimalisasi kemungkinan
jika
hilangnya
dihadapkan
beberapa
tanpa
alternative
dengan
solusi
dinginkan
menyeluruh.
mengesampingkan
factor-faktor criterianya.
13
secara
sehingga
data
secara
Memperbanyak
iterasi
sehingga sub criteria bisa
lebih dinamis diinput.
DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan Pada Implementasi
Teknologi ERP. UniversitasPetra.
[1] Wei, C. C., Chien, C. F. dan
[7] Agungsr
Wang, M. J. J. 2004. “An AHP-
Artikel
based approach to ERP system
(2005). Konsep SI.
Internet:
http://
agungsr.staff.gunadarma.ac.id/
selection”. International Journal
Downloads/files/3412/Konsep+
of Production Economics 96, 47-
SI.pdf . 09-02-2008.
62.
[8] Bourgeois, R. (2005). Analytical
Hierarchy
[2]Ptak C.A., dan E. Schragenheim,
Process:
An
2004. ERP Tools, Techniques,
Overview. Bogor: UNCAPSA-
and Application for Integrating
UNESCAP.
[9] Dessler, G. (1997). Manajemen
the Supply Chain. St. Lucie
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Press
Prenhallindo. Edisi ke-7, Alih
[3] Sumner Mary, 2005. Enterprise
Resource
Planning
bahasa, Jilid 1 & Jilid 2.
1st
[10]
Edition. Prentice-Hall.
Analysis.
Leader”,
John
:
Teknik-Teknik
[12]Robert A. Maksimchuk,
Eric J. Naiburg. (2004). UML for
Ltd,
Mere Mortals. USA: Addison
Pittsburgh
Wesley Professional.
[6]Tarigan, Z. 2007. Pengaruh Key
Terhadap
York:
Jakarta: Grasindo
Decision in Complex World,
User
Systems
Kuantitatif Untuk Manajemen.
The
Analitical Hierarchy Process for
Coy
New
(2003).
[5] Saaty, T.L (1993), ”Decision
Hall
of
.
[11] Ma‟arif, M.S. & Tanjung H.
York: McGraw Hill.
Prentice
(1981)
Willey & Sons. edisi kedua.
Hierarchy Process”, New
for
J.
Fundamentals
[4]Saaty T.L. (1990), “The Analytic
Making
Fitzgerald,
Kinerja
14
[13] Grady Booch,
James Rumbaugh, Ivar Jacobson.
(2005). The Unified Modeling
Language User Guide SECOND
EDITION. USA: Addison Wesley
Professional.
15
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PT INFOMEDIA NUSANTARA
(CASE STUDY : PEMILIHAN SOFTWARE ERP)
Mayasari Elfiantiningsih
41508120032
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana,
http://www.mercubuana.ac.id
ABSTRAK
PT. Infomedia Nusantara adalah perusahaan contact center terbesar saat
ini di Indonesia yang mengelola call center inbound dan outbound di banyak
industri. Perusahaan juga dihadapkan pada penggunaan aplikasi dengan format
data yang berbeda di tiap divisi. Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan
software untuk mengintegrasikan data dan membantu perencanaan sumber daya.
Dalam setiap pengambilan keputusan di level managerial dimana
kriterianya bisa saja bersifat subjective, maka demi efisiensi dan efektifitas PT.
Infomedia Nusantara, maka alat bantu pengambilan keputusan yang tepat sangat
diperlukan.
Penyediaan sebuah software yang tepat untuk perusahaan dengan
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process, dimana masing-masing
kriteria dan alternatif dalam hal ini software ERP dibandingkan satu dengan
yang lainnya sehingga memberikan output nilai.
A.
Pendahuluan
tahun
1970-an
Management
Sistem Pendukung Keputusan
dengan
Decision
istilah
System
Sparague & watson, 1993). SPK
(SPK) diperkenalkan pertama kali
dirancang untuk mendukung seluruh
oleh Michael S. Scoott Morton pada
1
tahap pengambilan keputusan mulai
sebuah Perusahaan contact center
dari
masalah,
berdasarkan
Pendekatan
AHP”
memilih data yang relevan, dan
berdasarkan
jurnal
yang
menentukan
yang
dipublikasikan oleh Chun-Chin Wei,
proses
Chen-Fu Chien, Mao-Jiun J. Wang
sampai
yang berjudul
mengidentifikasi
pendekatan
digunakan
dalam
pengambilan
keputusan,
mengevaluasi pemilihan alternatif.
SPK
dipergunakan
oleh
approach to ERP system selection”
para
pengambil
keputusan
dalam hal
memberikan penilaian
misalnya
B.
Methodologi AHP
kinerja karyawan untuk mengetahui
karyawan
“An AHP-based
berprestasi
Proses
agar
pengambilan
keputusan pada dasarnya adalah
hasil/keputusan yang diambil lebih
memilih suatu alternatif. Peralatan
baik.
utama Analytical Hierarchy Process
Metode Analytical Hierarchy
(AHP)
Process (AHP) adalah suatu model
pengambilan
keputusan
hal-hal
suatu masalah kompleks dan tidak
yang
berstruktur dipecahkan ke dalam
bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Metode
AHP
dapat
kelompok-kelompoknya. Kemudian
membantu
kelompok-kelompok tersebut diatur
menyusun suatu prioritas maupun
menjadi suatu bentuk hirarki.
tujuan dari berbagai pilihan dengan
menggunakan
beberapa
Model AHP pendekatannya
kriteria
hampir
(multi criteria). Metode AHP sering
penelitian.
dari
beberapa
topik
model
menggunakan pendekatan kolektif
proses
keputusannya.
penelitian di atas, tugas akhir ini
mengusulkan
dengan
model keputusan (individual) dengan
Misalnya
dalam pemilihan software ERP.
Bedasarkan
identik
perilaku politis, yaitu merupakan
digunakan dalam berbagai penilaian
objek pada
hirarki
persepsi manusia. Dengan hirarki,
dengan
memperhitungkan
suatu
fungsional dengan input utamanya
yang
komprehensif
adalah
dikembangkan
tentang
pengambilan
AHP
oleh
Thomas
yang
L.
Saaty, dapat memecahkan masalah
“Pemilihan Software ERP untuk
yang kompleks dimana aspek atau
2
kriteria yang diambil cukup banyak.
Pada
Juga kompleksitas ini disebabkan
langakah
oleh struktur masalah yang belum
meliputi:
jelas,
1.
ketidakpastian
pengambil
persepsi
keputusan
ketidakpastian
tersedianya
keputusan
dan
diinginkan.
2.
yang
Membuat struktur hirarki
diawali
pada
dicatat secara numerik, hanya secara
dengan
tujuan
tingkatan
kriteria
yang
paling bawah.
kualitatif saja yang dapat diukur,
3.
persepsi
Membuat
matriks
perbandingan berpasangan yang
pengalaman dan intuisi.
menggambarkan
Kelebihan AHP dibandingkan
relatif
dengan yang lainnya adalah:
atau
kontribusi
pengaruh
setiap
elemen terhadap masing-masing
Struktur yang berhirarki,
tujuan
sebagai konsekuensi dari kriteria
yang dipilih, sampai pada subsub kriteria yang paling dalam.
2.
solusi
kemungkinan alternatif-alternatif
sehingga data tidak mungkin dapat
1.
masalah
tujuan-sub tujuan, kriteria dan
secepatnya, tetapi variasinya rumit
berdasarkan
AHP
umum, dilanjutkan dengan sub
dirasakan dan diamati perlu diambil
yaitu
metode
menetukan
yang
yang
langkah-
Mendefinisikan
data
tidak ada sama sekali. Adakalanya
masalah
dalam
serta
statistik yang akurat atau bahkan
timbul
dasarnya
atau
yang
setingkat
diatasnya.
Perbandingan
dilakukan
berdasarkan
memperhitungkan validitas
kriteria
pengambil
judgement
keputusan
dari
dengan
sampai dengan batas toleransi
menilai tingkat kepentingan suatu
inkonsistensi berbagai kriteria
elemen
dan alternatif yang dipilih oleh
lainnya.
para pengambil keputusan.
3.
Memperhitungkan
4.
dibandingkan
Melakukan
elemen
perbandingan
daya
berpasangan sehingga diperoleh
output
judgement seluruhnya sebanyak
analisis sensitivitas pengambil
n x [(n-1)/2] buah, dengan n
tahan
atau
ketahanan
keputusan.
3
adalah banyaknya elemen yang
prioritas
dibandingkan.
tingkat hirarki terendah sampai
5.
konsistensinya,
tidak
konsisten
jika
8.
maka
Memeriksa
10 persen maka penilaian data
judgement harus diperbaiki.
Mengulang langkah 3, 4
dan 5 untuk seluruh tingkat
Secara naluri, manusia dapat
hirarki.
7.
konsistensi
hirarki. Jika nilainya lebih dari
pengambilan data diulangi.
6.
pada
pencapaian tujuan.
Menghitung nilai eigen dan
menguji
elemen-elemen
mengestimasi
melalui
Menghitung eigen vector
besaran
inderanya.
sederhana
Proses
dari setiap matriks perbandingan
paling
berpasangan. Nilai vektor eigen
membandingkan dua hal dengan
merupakan bobot setiap elemen.
keakuratan
Langkah ini untuk mensintesis
dapat dipertanggungjawabkan. Untuk
judgement
itu (Saaty, T. L 1990) menetapkan
dalam
penentuan
mudah
yang
perbandingan
skala kuantitatif 1 sampai
dengan
9
untuk
menilai
perbandingan tingkat kepentingan
suatu elemen terhadap elemen lain,
dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel ABSTRAK.1 Tabel penilaian AHP
4
adalah
tersebut
Intensitas
Keterangan
Penjelasan
kepentingan
1
3
5
7
Kedua elemen sama
Dua elemen mempunyai pengaruh yang
pentingnya
sama besar terhadap tujuan
Elemen yang satu sedikit
Pengalaman dan penilaian sedikit
lebih penting daripada
menyokong satu elemen dibandingkan
elemen yang lainnya
elemen lainnya
Elemen yang satu lebih
Pengalaman dan penilaian sangat kuat
penting daripada yang
meyokong satu elemen dibandingkan
lainnya
elemen lainnya
Satu elemen jelas lebih
Satu elemen yang kuat disokong dan
mutlak penting daripada
dominan terlihat dalam praktek
elemen lainnya
Bukti yang mendukung elemen yang satu
9
Satu elemen mutlak penting
terhadap elemen lain memiliki tingkat
daripada elemen lainnya
penegasan tertinggi yang mungkin
menguatkan
2,4,6,8
Nilai-nilai antara dua nilai
Nilai ini dierikan bila ada dua kompromi
pertimbangan-pertimbangan
diantara dua pilihan
yang berdekatan
Metode Exponential Smoothing
Pada
dasarnya
matematis
pada
dilakukan
dengan
elemen-elemen operasi tersebut akan
membentuk matriks perbandingan.
formulasi
AHP
Perbandingan berpasangan dimulai
menggunakan
dari tingkat hirarki yang paling
model
suatu matriks. Misalkan, dalam suatu
tinggi,
sub sistem operasi terdapat n elemen
digunakan sebagai dasar pembuatan
operasi, yaitu elemen-elemen operasi
perbandingan.
A1,
perhatikan
A2,
...,
perbandingan
An,
secara
maka
hasil
dimana
elemen
diperbandingkan.
berpasangan
suatu
kriteria
Selanjutnya
yang
Untuk
jelasnya lihat tabel 2.2 berikut.
5
akan
lebih
Tabel ABSTRAK.2 Tabel Matriks Berpasangan
A1
A2
...
An
A1
A11
A12
...
A1n
A2
A21
A22
...
A2n
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
An
An1
An2
...
Ann
Matriks An x n merupakan
Kemudian dilihat dari baris ke-I pada
matriks resiprokal. Dan diasumsikan
matriks A diatas :
terdapat n elemen, yaitu w1, w2, ...,
a i,1,
wn
yang
akan
dinilai
(judgement)
perbandingan
secara
berpasangan
Atau
antara (w1, w2) dapat dipresentasikan
wi
,
w1
sebagai matriks tersebut.
...
a i, n ,
wi
,
w2
wi
, ...
wj
...
wi
wn
(4)
wi
a (i, j )
wj
Jika
(1)
hal
ini
adalah
matriks
barisan yang identik dengan wI, wI,
A
dengan i, j = 1,2, ..., n.
Jadi diperoleh:
Jadi
wI
wn / w2
elemen
dan seterusnya, maka akan diperoleh
matriks
wI, …, wI.
w1 / w2
w2 / w2
...
dikalikan
pertama dengan w1, kedua dengan w2
dengan unsur-unsurnya adalah aij,
w1 / w1
w2 / w1
A
...
w /w
n 1
a i, j ,
(3)
Nilai
perbandingan
...
secara
perbandingan.
Dalam
a i , 2 ,
... w1 / wn
... w2 / wn
...
... wn / wn
1 n
a(i, j ) wI
n j 1
(5)
Yang ekuivalen, adalah:
(2)
6
; (i, j 1, 2, ..., n)
n
a(i, j )w
I
n wI
; (i, j 1, 2, ..., n)
a) Dengan
melihat
multiplikatif,
j 1
(6)
peferensi
misalnya
bila
anggur lebih enak 4 kali dari
mangga, dan mangga lebih enak
Atau Aw=nw
2 kali dari pisang, maka anggur
Dalam penentuan nilai eigen
lebih enak 8 kali dari pisang.
dan vector eigen haruslah dipilih satu
b) Dengan
yang sesuai dengan tujuan yaitu
melihat
preferensi
kriteria maksimum, pemilihan ini
transitif, misalnya anggur lebih
berguna
mengurangi
enak dari mangga, dan mangga
inkonsistensi, atau dengan kata lain
lebih enak dari pisang, maka
Aw = λmax w dengan λmax = nilai eigen
anggur lebih enak dari pisang.
yang
untuk
maksimum.
keuntungan
AHP
Salah
satu
Pada
keadaan
sebenarnya
dibandingkan
akan terjadi beberapa penyimpangan
dengan model-model pengambilan
dari hubungan tersebut, sehingga
keputusan yang lain adalah tidak
matriks
adanya syarat konsistensi mutlak
sempurna. Hal ini terjadi karena
100%.
ketidakkonsistenan dalam preferensi
Perhitungan Konsistensi
seseorang.
hasil
berpasangan
perbandingan
tersebut,
bahwa
secara
konsisten
akan
kecil
pada
menyebabkan
penyimpangan kecil pula pada eigen
value. Dengan mengkombinasikan
ordinal, sebagai berikut:
Hubungan kardinal
kesalahan
koefisien
harus
mempunyai hubungan kardinal dan
tidak
Dalam teori matriks diketahui
Matriks bobot yang diperoleh
dari
tersebut
apa
: aij.ajk
yang
telah
diuraikan
sebelumnya, jika diagonal utama dari
= aik
matriks A bernilai satu dan jika A
Hubungan ordinal : Ai > Aj ,
konsisten, maka penyimpangan kecil
Aj>Ak , maka Ai > Ak
dari aij akan tetap menunjukkan
eigen value terbesar, λmaks, nilainya
Hubungan diatas dapat dilihat dari
akan mendekati n dan eigen value
dua hal sebagai berikut:
sisanya akan mendekati nol.
7
Penyimpangan
dari
sampai
dengan
9)
beserta
konsistensi
dinyatakan
dengan
kebalikannya sebagai Random Index
Consistency
Index
dengan
(RI).
(CI),
persamaan:
CI
(Saaty,
L
perhitungan
1990)
500
dengan
sampel,
jika
judgement numerik diambil secara
(7)
acak dari skala 1/9, 1/8, ..., 1, 2, ..., 9
λ = λmaks (eigen value
akan diperoleh rata-rata konsistensi
maksimum)
untuk matriks dengan ukuran yang
n = ukuran matriks
Consistency
T.
menggunakan
n
n 1
Dimana:
Berdasarkan
Index
(CI);
berbeda sebagai berikut:
matriks
random dengan skala penilaian 9 (1
Tabel ABSTRAK.3 Nilai Rasio Inkonsistensi
Ukuran Matriks
Nilai RI
1,2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0,00
0,58
0,90
1,12
1,24
1,32
1,41
1,45
1,49
1,51
1,48
1,56
1,57
1,59
Perbandingan antara CI dan
RI
untuk
matriks
Untuk model AHP, matriks
didefinisikan
perbandingan dapat diterima jika
sebagai Consistency Ratio (CR).
CR
nilai Consistency Ratio ≤ 0,1
CI
RI
Sistem informasi yang efektif
dan efisien saat ini saat dibutuhkan
(8)
dikalangan
instansi
perusahaan
maupun pemerintah. Demikian juga
8
yang
terjadi
Nusantara
di
PT
sebagai
Infomedia
pendekatan
metode
satu
Analytical Hierarchy Process (AHP).
center
AHP ini sendiri tersusun dari
memerlukan sebuah sistem informasi
beberapa kriteria dan kriteria ini
tepat guna agar segala kegiatan dapat
dapat diambil dari sistem pengolahan
berjalan efektif dan efisisen.
pengambilan keputusan sebelumnya.
perusahaan
salah
dengan
contact
Karena
pemilihan
Diharapkan dengan menggunakan
sebelumnya berkaitan erat dengan
metode AHP ini dapat membantu
kriteria-kriteria
memberikan
keputusan,
elemen
metode
pengambilan
terdiri
penilaian
dari
output
objektifitas
beberapa
keputusan yang lebih baik. Dari
saling
gambaran umum sistem di atas
yang
berkaitan dan pada penerapannya
penulis
dapat
masalah
pendukung pengambilan keputusan,
penilaian kinerja karyawan, maka
dimana nantinya pengolahan kriteri
penulis akan merancang sistem ini
disusun dengan pendekatan metode
memecahkan
akan
membuat
Sistem
AHP.
C.
Perancangan Sistem
orang yang akan mengoperasikan
Perancangan Use Case Diagram
atau orang yang berinteraksi dengan
sistem aplikasi.
1
Use case diagram digunakan
2
Use case merepresentasikan
untuk memodelkan bisnis proses
operasi-operasi yang dilakukan oleh
berdasarkan
actor.
perspektif
pengguna
Use
case
sistem. Use case diagram terdiri atas
berbentuk
diagram
operasi dituliskan
untuk
actor.Actor
3
melakukan
use
case
dan
merepresentasikan
Actor yang
operasi
dihubungkan dengan garis lurus ke
use case
9
elips
digambarkan
dengan
nama
di dalamnya.
4
5
Gambar 3.0 Use case diagram
10
Perancangan Activity Diagram
11
Gambar 3.2 Activity diagram
Perancangan Class Diagram
dalam sistem yang sedang dibangun
Class diagram merupakan diagram
dan
yang selalu ada di permodelan sistem
berkolaborasi untuk mencapai suatu
berorientasi objek. Class diagram
tujuan.
bagaimana
mereka
saling
menunjukkan hubungan antar class
Gambar 3.3 class diagram
Pada proses penilaian dengan
masalah pemilihan software dan atau
metode AHP terdapat hirarki sistem
lainnya. Menentukan tujuan, mencari
yang telah disesuaikan dengan tujuan
kriteria tepat yang digunakan untuk
awal penelitian yaitu alat bantu
menyelesaikan
pengambilan keputusan untuk studi
dekomposisi dari kriteria yang telah
kasus
ditentukan.
pemilihan
software
ERP.
tujuan
Dekomposisi
serta
ini
Hirarki proses ini sebelumnya telah
merupakan penjabaran dari kriteria
dijelaskan pada bab Landasan teori
yang
hanya secara umum sesuai dengan
menghasilkan
konsep AHP. Hirarki sistem ini
identifikasi
sebenarnya adalah dekomposisi dari
permasalahan utama.
12
telah
ditentukan
yang
identifikasiitem
penilaian
dari
1
Kesimpulan
c.
Dengan adanya sistem ini akan
membantu manager atau atasan
Dari hasil penelitian, analisis,
perancangan
sistem,
sebagai bahan pertimbangan
pembuatan
dalam pengambilan keputusan.
program sampai tahap penyelesaian
program,
maka
mengambil
penulis
kesimpulan
dapat
sebagai
2
berikut :
a.
Setelah melakukan pengujian
Berdasarkan pada pengujian
dari beberapa proses utama
yang telah dilakukan pada perangkat
yang
lunak yang dibuat, masih banyak
menggunakan
perhitungan
dan
kekurangan dan kelemahan sehingga
analisis
dengan melibatkan perhitungan
perlu
secara manual, dapat diketahui
kinerjanya lebih baik, oleh karena itu
bahwa hasil yang didapat dari
disarankan:
perhitungan
dengan
b.
Saran
manual
sama
perhitungan
oleh
dikembangkan
lagi
agar
Penelitian lebih lanjut untuk
penyempurnaan tugas akhir
sistem. Sehingga secara umum
ini
sistem telah bekerja dengan
penambahan faktor end-user,
baik karena proses perhitungan
yang mana faktor end-user
telah
dapat
sesuai
dengan
yang
adalah
dengan
mengoptimalkan
diharapkan.
pemilihan di tiap keputusan
Aplikasi ini mampu mengolah
yang dibuat.
data dan criteria khususnya di
lingkungan
PT
Infomedia
Adanya sistem backup data
setiap periode ataupun waktu
Nusantara. Sistem ini dapat
yang
menjadi alat bantu untuk setiap
otomatis,
keputusan yang akan diambil
meminimalisasi kemungkinan
jika
hilangnya
dihadapkan
beberapa
tanpa
alternative
dengan
solusi
dinginkan
menyeluruh.
mengesampingkan
factor-faktor criterianya.
13
secara
sehingga
data
secara
Memperbanyak
iterasi
sehingga sub criteria bisa
lebih dinamis diinput.
DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan Pada Implementasi
Teknologi ERP. UniversitasPetra.
[1] Wei, C. C., Chien, C. F. dan
[7] Agungsr
Wang, M. J. J. 2004. “An AHP-
Artikel
based approach to ERP system
(2005). Konsep SI.
Internet:
http://
agungsr.staff.gunadarma.ac.id/
selection”. International Journal
Downloads/files/3412/Konsep+
of Production Economics 96, 47-
SI.pdf . 09-02-2008.
62.
[8] Bourgeois, R. (2005). Analytical
Hierarchy
[2]Ptak C.A., dan E. Schragenheim,
Process:
An
2004. ERP Tools, Techniques,
Overview. Bogor: UNCAPSA-
and Application for Integrating
UNESCAP.
[9] Dessler, G. (1997). Manajemen
the Supply Chain. St. Lucie
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Press
Prenhallindo. Edisi ke-7, Alih
[3] Sumner Mary, 2005. Enterprise
Resource
Planning
bahasa, Jilid 1 & Jilid 2.
1st
[10]
Edition. Prentice-Hall.
Analysis.
Leader”,
John
:
Teknik-Teknik
[12]Robert A. Maksimchuk,
Eric J. Naiburg. (2004). UML for
Ltd,
Mere Mortals. USA: Addison
Pittsburgh
Wesley Professional.
[6]Tarigan, Z. 2007. Pengaruh Key
Terhadap
York:
Jakarta: Grasindo
Decision in Complex World,
User
Systems
Kuantitatif Untuk Manajemen.
The
Analitical Hierarchy Process for
Coy
New
(2003).
[5] Saaty, T.L (1993), ”Decision
Hall
of
.
[11] Ma‟arif, M.S. & Tanjung H.
York: McGraw Hill.
Prentice
(1981)
Willey & Sons. edisi kedua.
Hierarchy Process”, New
for
J.
Fundamentals
[4]Saaty T.L. (1990), “The Analytic
Making
Fitzgerald,
Kinerja
14
[13] Grady Booch,
James Rumbaugh, Ivar Jacobson.
(2005). The Unified Modeling
Language User Guide SECOND
EDITION. USA: Addison Wesley
Professional.
15