JURNAL METODE AHP SEBAGAI PENDUKUNG SIST

METODE AHP SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PT INFOMEDIA NUSANTARA
(CASE STUDY : PEMILIHAN SOFTWARE ERP)
Mayasari Elfiantiningsih
41508120032

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana,
http://www.mercubuana.ac.id
ABSTRAK
PT. Infomedia Nusantara adalah perusahaan contact center terbesar saat
ini di Indonesia yang mengelola call center inbound dan outbound di banyak
industri. Perusahaan juga dihadapkan pada penggunaan aplikasi dengan format
data yang berbeda di tiap divisi. Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan
software untuk mengintegrasikan data dan membantu perencanaan sumber daya.
Dalam setiap pengambilan keputusan di level managerial dimana
kriterianya bisa saja bersifat subjective, maka demi efisiensi dan efektifitas PT.
Infomedia Nusantara, maka alat bantu pengambilan keputusan yang tepat sangat
diperlukan.
Penyediaan sebuah software yang tepat untuk perusahaan dengan
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process, dimana masing-masing
kriteria dan alternatif dalam hal ini software ERP dibandingkan satu dengan

yang lainnya sehingga memberikan output nilai.

A.

Pendahuluan

tahun

1970-an

Management
Sistem Pendukung Keputusan

dengan

Decision

istilah
System


Sparague & watson, 1993). SPK

(SPK) diperkenalkan pertama kali

dirancang untuk mendukung seluruh

oleh Michael S. Scoott Morton pada
1

tahap pengambilan keputusan mulai

sebuah Perusahaan contact center

dari

masalah,

berdasarkan

Pendekatan


AHP”

memilih data yang relevan, dan

berdasarkan

jurnal

yang

menentukan

yang

dipublikasikan oleh Chun-Chin Wei,

proses

Chen-Fu Chien, Mao-Jiun J. Wang


sampai

yang berjudul

mengidentifikasi
pendekatan

digunakan

dalam

pengambilan

keputusan,

mengevaluasi pemilihan alternatif.
SPK

dipergunakan


oleh

approach to ERP system selection”

para

pengambil

keputusan

dalam hal

memberikan penilaian

misalnya
B.

Methodologi AHP


kinerja karyawan untuk mengetahui
karyawan

“An AHP-based

berprestasi

Proses

agar

pengambilan

keputusan pada dasarnya adalah

hasil/keputusan yang diambil lebih

memilih suatu alternatif. Peralatan

baik.


utama Analytical Hierarchy Process
Metode Analytical Hierarchy

(AHP)

Process (AHP) adalah suatu model
pengambilan

keputusan
hal-hal

suatu masalah kompleks dan tidak

yang

berstruktur dipecahkan ke dalam

bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Metode


AHP

dapat

kelompok-kelompoknya. Kemudian

membantu

kelompok-kelompok tersebut diatur

menyusun suatu prioritas maupun

menjadi suatu bentuk hirarki.

tujuan dari berbagai pilihan dengan
menggunakan

beberapa


Model AHP pendekatannya

kriteria

hampir

(multi criteria). Metode AHP sering
penelitian.

dari

beberapa
topik

model

menggunakan pendekatan kolektif
proses

keputusannya.


penelitian di atas, tugas akhir ini
mengusulkan

dengan

model keputusan (individual) dengan

Misalnya

dalam pemilihan software ERP.
Bedasarkan

identik

perilaku politis, yaitu merupakan

digunakan dalam berbagai penilaian
objek pada


hirarki

persepsi manusia. Dengan hirarki,

dengan

memperhitungkan

suatu

fungsional dengan input utamanya

yang

komprehensif

adalah

dikembangkan

tentang

pengambilan
AHP
oleh

Thomas

yang
L.

Saaty, dapat memecahkan masalah

“Pemilihan Software ERP untuk

yang kompleks dimana aspek atau

2

kriteria yang diambil cukup banyak.

Pada

Juga kompleksitas ini disebabkan

langakah

oleh struktur masalah yang belum

meliputi:

jelas,

1.

ketidakpastian

pengambil

persepsi

keputusan

ketidakpastian

tersedianya

keputusan

dan

diinginkan.
2.

yang

Membuat struktur hirarki
diawali

pada

dicatat secara numerik, hanya secara

dengan

tujuan

tingkatan

kriteria

yang

paling bawah.

kualitatif saja yang dapat diukur,
3.

persepsi

Membuat

matriks

perbandingan berpasangan yang

pengalaman dan intuisi.

menggambarkan

Kelebihan AHP dibandingkan

relatif

dengan yang lainnya adalah:

atau

kontribusi

pengaruh

setiap

elemen terhadap masing-masing

Struktur yang berhirarki,

tujuan

sebagai konsekuensi dari kriteria
yang dipilih, sampai pada subsub kriteria yang paling dalam.
2.

solusi

kemungkinan alternatif-alternatif

sehingga data tidak mungkin dapat

1.

masalah

tujuan-sub tujuan, kriteria dan

secepatnya, tetapi variasinya rumit

berdasarkan

AHP

umum, dilanjutkan dengan sub

dirasakan dan diamati perlu diambil

yaitu

metode

menetukan

yang

yang

langkah-

Mendefinisikan

data

tidak ada sama sekali. Adakalanya
masalah

dalam

serta

statistik yang akurat atau bahkan
timbul

dasarnya

atau

yang

setingkat

diatasnya.

Perbandingan

dilakukan

berdasarkan

memperhitungkan validitas

kriteria

pengambil

judgement
keputusan

dari
dengan

sampai dengan batas toleransi

menilai tingkat kepentingan suatu

inkonsistensi berbagai kriteria

elemen

dan alternatif yang dipilih oleh

lainnya.

para pengambil keputusan.
3.

Memperhitungkan

4.

dibandingkan

Melakukan

elemen

perbandingan

daya

berpasangan sehingga diperoleh

output

judgement seluruhnya sebanyak

analisis sensitivitas pengambil

n x [(n-1)/2] buah, dengan n

tahan

atau

ketahanan

keputusan.

3

adalah banyaknya elemen yang

prioritas

dibandingkan.

tingkat hirarki terendah sampai

5.

konsistensinya,

tidak

konsisten

jika

8.

maka

Memeriksa

10 persen maka penilaian data
judgement harus diperbaiki.

Mengulang langkah 3, 4
dan 5 untuk seluruh tingkat

Secara naluri, manusia dapat

hirarki.
7.

konsistensi

hirarki. Jika nilainya lebih dari

pengambilan data diulangi.
6.

pada

pencapaian tujuan.

Menghitung nilai eigen dan
menguji

elemen-elemen

mengestimasi
melalui

Menghitung eigen vector

besaran

inderanya.

sederhana

Proses

dari setiap matriks perbandingan

paling

berpasangan. Nilai vektor eigen

membandingkan dua hal dengan

merupakan bobot setiap elemen.

keakuratan

Langkah ini untuk mensintesis

dapat dipertanggungjawabkan. Untuk

judgement

itu (Saaty, T. L 1990) menetapkan

dalam

penentuan

mudah

yang

perbandingan

skala kuantitatif 1 sampai
dengan

9

untuk

menilai

perbandingan tingkat kepentingan
suatu elemen terhadap elemen lain,
dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel ABSTRAK.1 Tabel penilaian AHP

4

adalah
tersebut

Intensitas

Keterangan

Penjelasan

kepentingan
1

3

5

7

Kedua elemen sama

Dua elemen mempunyai pengaruh yang

pentingnya

sama besar terhadap tujuan

Elemen yang satu sedikit

Pengalaman dan penilaian sedikit

lebih penting daripada

menyokong satu elemen dibandingkan

elemen yang lainnya

elemen lainnya

Elemen yang satu lebih

Pengalaman dan penilaian sangat kuat

penting daripada yang

meyokong satu elemen dibandingkan

lainnya

elemen lainnya

Satu elemen jelas lebih

Satu elemen yang kuat disokong dan

mutlak penting daripada

dominan terlihat dalam praktek

elemen lainnya
Bukti yang mendukung elemen yang satu
9

Satu elemen mutlak penting

terhadap elemen lain memiliki tingkat

daripada elemen lainnya

penegasan tertinggi yang mungkin
menguatkan

2,4,6,8

Nilai-nilai antara dua nilai

Nilai ini dierikan bila ada dua kompromi

pertimbangan-pertimbangan

diantara dua pilihan

yang berdekatan
Metode Exponential Smoothing
Pada

dasarnya

matematis

pada

dilakukan

dengan

elemen-elemen operasi tersebut akan
membentuk matriks perbandingan.

formulasi
AHP

Perbandingan berpasangan dimulai

menggunakan

dari tingkat hirarki yang paling

model

suatu matriks. Misalkan, dalam suatu

tinggi,

sub sistem operasi terdapat n elemen

digunakan sebagai dasar pembuatan

operasi, yaitu elemen-elemen operasi

perbandingan.

A1,

perhatikan

A2,

...,

perbandingan

An,
secara

maka

hasil

dimana

elemen

diperbandingkan.

berpasangan

suatu

kriteria

Selanjutnya
yang
Untuk

jelasnya lihat tabel 2.2 berikut.

5

akan
lebih

Tabel ABSTRAK.2 Tabel Matriks Berpasangan
A1

A2

...

An

A1

A11

A12

...

A1n

A2

A21

A22

...

A2n

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

An

An1

An2

...

Ann

Matriks An x n merupakan

Kemudian dilihat dari baris ke-I pada

matriks resiprokal. Dan diasumsikan

matriks A diatas :

terdapat n elemen, yaitu w1, w2, ...,

a i,1,

wn

yang

akan

dinilai

(judgement)

perbandingan

secara

berpasangan

Atau

antara (w1, w2) dapat dipresentasikan

wi
,
w1

sebagai matriks tersebut.

...

a  i, n ,

wi
,
w2

wi
, ...
wj

...

wi
wn

(4)

wi
a (i, j )
wj

Jika
(1)
hal

ini

adalah

matriks

barisan yang identik dengan wI, wI,

A

dengan i, j = 1,2, ..., n.

Jadi diperoleh:

Jadi

wI 

wn / w2

elemen

dan seterusnya, maka akan diperoleh

matriks

wI, …, wI.

w1 / w2
w2 / w2
...

dikalikan

pertama dengan w1, kedua dengan w2

dengan unsur-unsurnya adalah aij,

 w1 / w1

 w2 / w1
A 
...

w /w
 n 1

a  i, j  ,

(3)

Nilai

perbandingan

...

secara

perbandingan.

Dalam

a  i , 2 ,

... w1 / wn 

... w2 / wn 

...

... wn / wn 

1 n
 a(i, j ) wI
n j 1

(5)

Yang ekuivalen, adalah:

(2)
6

; (i, j 1, 2, ..., n)

n

 a(i, j )w

I

n wI

; (i, j 1, 2, ..., n)

a) Dengan

melihat

multiplikatif,

j 1

(6)

peferensi

misalnya

bila

anggur lebih enak 4 kali dari
mangga, dan mangga lebih enak

Atau Aw=nw

2 kali dari pisang, maka anggur

Dalam penentuan nilai eigen

lebih enak 8 kali dari pisang.

dan vector eigen haruslah dipilih satu

b) Dengan

yang sesuai dengan tujuan yaitu

melihat

preferensi

kriteria maksimum, pemilihan ini

transitif, misalnya anggur lebih

berguna

mengurangi

enak dari mangga, dan mangga

inkonsistensi, atau dengan kata lain

lebih enak dari pisang, maka

Aw = λmax w dengan λmax = nilai eigen

anggur lebih enak dari pisang.

yang

untuk

maksimum.

keuntungan

AHP

Salah

satu

Pada

keadaan

sebenarnya

dibandingkan

akan terjadi beberapa penyimpangan

dengan model-model pengambilan

dari hubungan tersebut, sehingga

keputusan yang lain adalah tidak

matriks

adanya syarat konsistensi mutlak

sempurna. Hal ini terjadi karena

100%.

ketidakkonsistenan dalam preferensi

Perhitungan Konsistensi

seseorang.

hasil

berpasangan

perbandingan
tersebut,

bahwa

secara



konsisten

akan

kecil

pada

menyebabkan

penyimpangan kecil pula pada eigen
value. Dengan mengkombinasikan

ordinal, sebagai berikut:
Hubungan kardinal

kesalahan

koefisien

harus

mempunyai hubungan kardinal dan



tidak

Dalam teori matriks diketahui

Matriks bobot yang diperoleh
dari

tersebut

apa
: aij.ajk

yang

telah

diuraikan

sebelumnya, jika diagonal utama dari

= aik

matriks A bernilai satu dan jika A

Hubungan ordinal : Ai > Aj ,

konsisten, maka penyimpangan kecil

Aj>Ak , maka Ai > Ak

dari aij akan tetap menunjukkan
eigen value terbesar, λmaks, nilainya

Hubungan diatas dapat dilihat dari

akan mendekati n dan eigen value

dua hal sebagai berikut:

sisanya akan mendekati nol.

7

Penyimpangan

dari

sampai

dengan

9)

beserta

konsistensi

dinyatakan

dengan

kebalikannya sebagai Random Index

Consistency

Index

dengan

(RI).

(CI),

persamaan:
CI 

(Saaty,

L

perhitungan

1990)
500

dengan

sampel,

jika

judgement numerik diambil secara
(7)

acak dari skala 1/9, 1/8, ..., 1, 2, ..., 9

λ = λmaks (eigen value

akan diperoleh rata-rata konsistensi

maksimum)

untuk matriks dengan ukuran yang

n = ukuran matriks
Consistency

T.

menggunakan

 n
n 1

Dimana:

Berdasarkan

Index

(CI);

berbeda sebagai berikut:

matriks

random dengan skala penilaian 9 (1
Tabel ABSTRAK.3 Nilai Rasio Inkonsistensi
Ukuran Matriks

Nilai RI

1,2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

0,00
0,58
0,90
1,12
1,24
1,32
1,41
1,45
1,49
1,51
1,48
1,56
1,57
1,59

Perbandingan antara CI dan
RI

untuk

matriks

Untuk model AHP, matriks

didefinisikan

perbandingan dapat diterima jika

sebagai Consistency Ratio (CR).
CR 

nilai Consistency Ratio ≤ 0,1

CI
RI

Sistem informasi yang efektif
dan efisien saat ini saat dibutuhkan

(8)

dikalangan

instansi

perusahaan

maupun pemerintah. Demikian juga

8

yang

terjadi

Nusantara

di

PT

sebagai

Infomedia

pendekatan

metode

satu

Analytical Hierarchy Process (AHP).

center

AHP ini sendiri tersusun dari

memerlukan sebuah sistem informasi

beberapa kriteria dan kriteria ini

tepat guna agar segala kegiatan dapat

dapat diambil dari sistem pengolahan

berjalan efektif dan efisisen.

pengambilan keputusan sebelumnya.

perusahaan

salah

dengan

contact

Karena

pemilihan

Diharapkan dengan menggunakan

sebelumnya berkaitan erat dengan

metode AHP ini dapat membantu

kriteria-kriteria

memberikan

keputusan,
elemen

metode

pengambilan

terdiri

penilaian

dari

output

objektifitas

beberapa

keputusan yang lebih baik. Dari

saling

gambaran umum sistem di atas

yang

berkaitan dan pada penerapannya

penulis

dapat

masalah

pendukung pengambilan keputusan,

penilaian kinerja karyawan, maka

dimana nantinya pengolahan kriteri

penulis akan merancang sistem ini

disusun dengan pendekatan metode

memecahkan

akan

membuat

Sistem

AHP.
C.

Perancangan Sistem

orang yang akan mengoperasikan

Perancangan Use Case Diagram

atau orang yang berinteraksi dengan
sistem aplikasi.

1

Use case diagram digunakan

2

Use case merepresentasikan

untuk memodelkan bisnis proses

operasi-operasi yang dilakukan oleh

berdasarkan

actor.

perspektif

pengguna

Use

case

sistem. Use case diagram terdiri atas

berbentuk

diagram

operasi dituliskan

untuk

actor.Actor
3

melakukan

use

case

dan

merepresentasikan

Actor yang

operasi

dihubungkan dengan garis lurus ke
use case

9

elips

digambarkan
dengan

nama

di dalamnya.

4

5

Gambar 3.0 Use case diagram

10

Perancangan Activity Diagram

11

Gambar 3.2 Activity diagram

Perancangan Class Diagram

dalam sistem yang sedang dibangun

Class diagram merupakan diagram

dan

yang selalu ada di permodelan sistem

berkolaborasi untuk mencapai suatu

berorientasi objek. Class diagram

tujuan.

bagaimana

mereka

saling

menunjukkan hubungan antar class

Gambar 3.3 class diagram
Pada proses penilaian dengan

masalah pemilihan software dan atau

metode AHP terdapat hirarki sistem

lainnya. Menentukan tujuan, mencari

yang telah disesuaikan dengan tujuan

kriteria tepat yang digunakan untuk

awal penelitian yaitu alat bantu

menyelesaikan

pengambilan keputusan untuk studi

dekomposisi dari kriteria yang telah

kasus

ditentukan.

pemilihan

software

ERP.

tujuan
Dekomposisi

serta
ini

Hirarki proses ini sebelumnya telah

merupakan penjabaran dari kriteria

dijelaskan pada bab Landasan teori

yang

hanya secara umum sesuai dengan

menghasilkan

konsep AHP. Hirarki sistem ini

identifikasi

sebenarnya adalah dekomposisi dari

permasalahan utama.

12

telah

ditentukan

yang

identifikasiitem

penilaian

dari

1

Kesimpulan

c.

Dengan adanya sistem ini akan
membantu manager atau atasan

Dari hasil penelitian, analisis,
perancangan

sistem,

sebagai bahan pertimbangan

pembuatan

dalam pengambilan keputusan.

program sampai tahap penyelesaian
program,

maka

mengambil

penulis

kesimpulan

dapat
sebagai

2

berikut :
a.

Setelah melakukan pengujian

Berdasarkan pada pengujian

dari beberapa proses utama

yang telah dilakukan pada perangkat

yang

lunak yang dibuat, masih banyak

menggunakan

perhitungan

dan

kekurangan dan kelemahan sehingga

analisis

dengan melibatkan perhitungan

perlu

secara manual, dapat diketahui

kinerjanya lebih baik, oleh karena itu

bahwa hasil yang didapat dari

disarankan:

perhitungan
dengan

b.

Saran

manual

sama

perhitungan

oleh



dikembangkan

lagi

agar

Penelitian lebih lanjut untuk
penyempurnaan tugas akhir

sistem. Sehingga secara umum

ini

sistem telah bekerja dengan

penambahan faktor end-user,

baik karena proses perhitungan

yang mana faktor end-user

telah

dapat

sesuai

dengan

yang

adalah

dengan

mengoptimalkan

diharapkan.

pemilihan di tiap keputusan

Aplikasi ini mampu mengolah

yang dibuat.


data dan criteria khususnya di
lingkungan

PT

Infomedia

Adanya sistem backup data
setiap periode ataupun waktu

Nusantara. Sistem ini dapat

yang

menjadi alat bantu untuk setiap

otomatis,

keputusan yang akan diambil

meminimalisasi kemungkinan

jika

hilangnya

dihadapkan

beberapa
tanpa

alternative

dengan
solusi

dinginkan

menyeluruh.

mengesampingkan

factor-faktor criterianya.

13

secara
sehingga

data

secara



Memperbanyak

iterasi

sehingga sub criteria bisa
lebih dinamis diinput.
DAFTAR PUSTAKA

Perusahaan Pada Implementasi
Teknologi ERP. UniversitasPetra.

[1] Wei, C. C., Chien, C. F. dan

[7] Agungsr

Wang, M. J. J. 2004. “An AHP-

Artikel

based approach to ERP system

(2005). Konsep SI.
Internet:

http://

agungsr.staff.gunadarma.ac.id/

selection”. International Journal

Downloads/files/3412/Konsep+

of Production Economics 96, 47-

SI.pdf . 09-02-2008.

62.

[8] Bourgeois, R. (2005). Analytical
Hierarchy

[2]Ptak C.A., dan E. Schragenheim,

Process:

An

2004. ERP Tools, Techniques,

Overview. Bogor: UNCAPSA-

and Application for Integrating

UNESCAP.
[9] Dessler, G. (1997). Manajemen

the Supply Chain. St. Lucie

Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Press

Prenhallindo. Edisi ke-7, Alih

[3] Sumner Mary, 2005. Enterprise
Resource

Planning

bahasa, Jilid 1 & Jilid 2.

1st

[10]

Edition. Prentice-Hall.

Analysis.

Leader”,

John

:

Teknik-Teknik

[12]Robert A. Maksimchuk,
Eric J. Naiburg. (2004). UML for

Ltd,

Mere Mortals. USA: Addison

Pittsburgh

Wesley Professional.

[6]Tarigan, Z. 2007. Pengaruh Key
Terhadap

York:

Jakarta: Grasindo

Decision in Complex World,

User

Systems

Kuantitatif Untuk Manajemen.

The

Analitical Hierarchy Process for
Coy

New

(2003).

[5] Saaty, T.L (1993), ”Decision

Hall

of

.

[11] Ma‟arif, M.S. & Tanjung H.

York: McGraw Hill.

Prentice

(1981)

Willey & Sons. edisi kedua.

Hierarchy Process”, New

for

J.

Fundamentals

[4]Saaty T.L. (1990), “The Analytic

Making

Fitzgerald,

Kinerja
14

[13] Grady Booch,
James Rumbaugh, Ivar Jacobson.
(2005). The Unified Modeling
Language User Guide SECOND
EDITION. USA: Addison Wesley
Professional.

15

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUS

14 283 23

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 STUDI KASUS PENGONTROL SUHU ALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN METODE KONTROL FUZZY LOGIK

28 240 1

TEPUNG LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI IMMUNOSTIMULANT DALAM PAKAN TERHADAP LEVEL HEMATOKRIT DAN LEUKOKRIT IKAN MAS (Cyprinus carpio)

27 208 2

PENGARUH KONSENTRASI TETES TEBU SEBAGAI PENYUSUN BOKASHI TERHADAP KEBERHASILAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn f) BERASAL DARI APB DAN JPP

6 162 1

OPTIMASI SEDIAAN KRIM SERBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BASIS VANISHING CREAM

57 260 22

AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

55 262 32

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

37 251 30

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18