Teori Organisasi Kajian Lingkungan Organ

MAKALAH

Lingkungan Organisasi

Disusun
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Teori Organisasi

Oleh

Deki Zulkarnain

130910202062

Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Jember
2013

PENDAHULUAN


Tema umum dalam teori organisasi adalah bahwa organisasi harus mampuh
menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar merreka dapat mempertahankan atau
meningkatkan keefektifannya. Dalam pengertian system terbuka, kita dapat
membayangkan organisasi sebagai pengembang mekanisme pemantauan dan umpan
balik untuk mengidentifikasi dan mengetahui lingkungan mereka, menginderai
lingkungan perubahan tersebut, dan membuat penyesuaian yang tepat jika dibutuhkan.
Pada Procter & Gamble, manajemen menyadari bahwa lingkungannya telah berubah,
pesaing agresif, sehingga menuntut P&G untuk menyesuaikan diri jika ingin tetap
menjadi kekuatan yang dominan dalam industry tersebut.
Dalam Makalah ini dijelaskan arti istilah lingkungan dan menilai hubungan antar
lingkungan dan sturktur. Inti masalah yang akan diangkat adalah bahwa berbagai
organisasi menghadapi ketidakpastian lingkungan yang berbeda-beda. Karena para
manajer tidak menyukai ketidakpastian mereka mencoba untuk menghilangkan atau
paling

tidak

meminimalkan

dampaknya


terhadap

organisasi.

Kami

akan

memperlihatkan bahwa desain structural merupakan alat yang utama dimiliki para
manajer untuk mengontrol ketidakpastian lingkungan mereka.

BAB I
PEMBAHASAN

A. Definisi Lingkungan Organisasi
Lingkungan

tidak


pernah

kekurangan

definisi.

Benang

merah

yang

menghubungkannya adalah pertimbangan atas factor di luar organisasi itu sendiri.
Misalnya, definisi yang paling popular, mengidentifikasi lingkungan sebagai segala
sesuatu yang berada di luar batas organisasi (Robbins, 226: 1994). Disamping itu,
Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang
dapat

mempengaruhi


sebagian

atau

keseluruhan

suatu

organisasi

(http://maydhiputra.blogspot.com). Secara luas, lingkungan mencakup semua faktor
ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat. Selanjutnya Stoner
dan Freeman (1996) memberikan pengertian lingkungan organisasi sebagai lingkungan
eksternal dan internal yang mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung
terhadap organisasi. Lingkungan organisasi tidaklah statis namun bersifat dinamis dan
kompleks.
Sedangkan lingkungan perusahaan menurut Basu Swastha (1991) adalah keseluruhan
dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun
kegiatannya.


B. Jenis lingkungan Organisasi
Dalam sebuah organisasi, lingkungan terbagi atas dua, yakni, lingkungan umum dan
lingkungan khusus. Atau dapat juga dikatakan sebagai lingkungan internal dan
ekternal.
Lingkungan umum merupakan lingkungan yang mencakup kondisi yang mungkin
mempunyai dampak terhadap organisasi, namun relevansinya tidak sedemikian jelas.
Olehnya itu sebagian besar organsasi mencurahkan perhatiaannya terhadap
lingukungan khususnya. Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam
lingkungan eksternal organisasi yang menyusun factor-faktor yang memiliiki ruang

lingkup luas dan factor-factor luas dan factor-factor tersebut pada dasarnya berada
diluar dan terlepas dari operasi perusahaan

Gambar. 1
Orgnisasi dan Lingkungan Umum

Variable
Ekonomi
Sosial budaya
• Demografi

• Gaya hidup
• Nilai social di
masyarakat

Variable
teknologi

pesaing

ORGANISASI

Politik dan
hukum

Peraturan
pemerintah

Dimensi
international


Lingkungan khusus merupakan bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan
bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. Kapan pun lngkungan khusus adalah
bagian dari lingkungan yang menjadi perhatian manajemen karena terdiri dari
konstituensi kritis yang secara positif atau negative memengaruhi keefektifan
organisasi. Lingkungan khusus merupakan sesuatu yang khas bagi setiap organisasi
dan berubah sesuai dengan kondisinya. Secara khas termasuk lingkungan khusus
adalah klien atau pelanggan, pemasok, pesaing, lembaga pemerintah, serikat buruh,
asosiasi pedagang, dan kelompok-kelompok berpengaruh di masyarakat (pressure
group).

Gambar. 2
Organisasi dan lingkungan khususnya

Pelanggan
Kelompok
public
pressure

Pemasok


Organisasi/Firm
Asosiasi
pedagang

serikatburuh

pesaing

Pemerintah

Lingkungan khusus sebuah organisasi berbeda-beda, tergantung pada daerah yang
dipilihnya. Dominan merujuk pada pilihan yang dibuat orgnisasi bagi dirinya sendiri
yang menyangkut rangkaian produk atau jasa yang ditawarkan dan pasar yang
dilayaninya. Dominan mengidentifikasi ceruk organisasi itu. Konsep dominan sebuah
organisasi itu penting karena menentukan titik ketergantungan organisasi kepada
lingkungan khususnya, mngubah dominan menggamti lingkungan khusus.
Selain tipe lingkungan di atas, ada lagi lingkungan actual dan lingkungan yang
dipersepsikan. Setiap usaha untuk mendefenisikan lingkungan yang objektiv atau yang
actual dan dipersepsikan oleh manajer. Bukti menunjukkan bahwa ukuran karakteristik
actual dari lingkungan dan ukuran karakteristik yang dipersepsikan tidak berkorelasi

tinggi. Lingkungan yang sama, dirasakan oleh organisasi sebagai sesuatu yang tidak
pasti dan kompleks dapat dilihat sebagai lingkungan yang statis dan mudah dimengerti
oleh organisasi lain.

Ada dua pandangan terkait lingkungan pengaruhnya terhadap organisasi, pandangan
pertama bahwa organisasi mengkonstruksikan atau menciptakan lingkungan dan
lingkungan yang diciptakan tersebut tergantung pada persepsi (lingkungan sebagai hal
yang statis), sebagian organisasi menghadapi lingkungan yang statis hanya sedikit
kekuatan dalamlingkungan khusus mereka yang berubah, tidka terdapat pesaing, tidak
ada dobrakan baru di bidang teknologi dari para pesaing, sedikit aktivitas-aktivitas dari
kelompok-kelompok yang berpengaruh dimasyarakat untuk memengaruhi organisasi
dan sebagainya. Pandangan kedua adalah menyatakan bahwa lingkungan akan
membentuk organisasi (lingkungan sebagai hal yang dinamis), perubahan,peraturan
pemerintah yang cepat dan memengaruhi usaha mereka, pesaing baru, kesukaran dalam
memeroleh bahan baku, preferensi yang berubah-ubah dari masyarakat dan sebagainya.
Hal diatas erat kaitannya dengan ketidakpastian lingkungan, dimana,lingkungan statis
menciptakan ketidakpastian lebih sedikit bagi para manager dari pada lingkungan yang
dinamis. Dan karena ketidakpastian merupakan ancaman terhadap efektifitas
organisasi, manajemen mencoba untuk meminimalkannya.
C. Penemuan – penemuan terpenting

1. Burns dan stalker
Tom Burns dan G.M Stalker telah mempelajari 20 perusahaan industry Inggris dan
scotlandia, hasl temuannya adalah jenis struktur organisasi yang ada dalam lingkungan
yang berubah secara cepat dan dinamis, cukup berbeda dari struktur yang terdapat pada
organisasi dengan lingkungan yang stabil. Mereka menarik kesimpulan bahwa kedua
struktur tersebut sebagai organis dan mekanis.
Struktur mekanistik dicirikan oleh kompleksitas, formalitas, dan sentralisasi yang
tinggi, mereka melakukan tugas-tugas yang rutin, dengan sangat menggantung diri
kepada perilaku yang deprogramkan dan relative lambat dalam menaggapi keadaan
yang tidak dikenalnya.

Struktur organis relative lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan diri dengan
menekankan pada komunikasi lateral ketimbang vertical, pengaruh yang didasarkan
pada keahlian dan pengetahuan ketimbang pada wewenang jabatan, tanggung jawab
ditetapkan secara bebas ketimbang definisi kerja yang kaku, penekanan pada
pertukaran informasi ketimbang pada pemberian pengarahan.

Table 1.
Membangkitkan struktur mekanistik dan organis


KARAKTERISTIK

MEKANISTIK

ORGANIS

Definisi tugas

Kaku

Fleksibel

Komunikasi

Vertical

Lateral

Formalisasi

Tinggi

Rendah

Pengaruh

Wewenang

Keahlian

Kontrol

Disentralisasi

Bermacam-macam

2. Emery dan Trist
Model dalam mengidentifikasi lingkungan yang mungkin akan dihadapi oleh
organsasi:
1. Lingkungan tenang acak (placid randomized)
2. Lingkungan tenang mengelompok (placid classtered)
3. Lingkungan diganggu bereaksi (disturbed reactive)
4. Lingkungan kacau (turbulen vile)
Penjelasan:
1. Lingkungan tenang acak (placid randomized)
Relative tidak berubah dan dengan demikian menimbulkan ancaman paling
sedikit terhadap organsasi. Adanya distribusi secara acara terhadap permintaan

organisasi. Jika terjadi perubahan, maka ia tidak dapat diramalkan. Sehingga
ketidak pastian semakin rendah karna perubahan semakin lambat dan acak,
pengambilan

keputusan

manajerial

kemungkinan

besar

tidak

dapat

memperhatikan lingkungan.
2. Lingkungan tenang mengelompok (placid classtered)
Ancaman relative bersifat kelompok ketimbang acak, perubahan terjadi secara
perlahan, ini berarti kekuatan dalam lingkungan dikaitkan satu sama lain.
Lingkungan placid-clustered menggambarkan lembaga-lembaga kebutuhan
masyarakat yang mempunyai pabrik tenaga listrik nuklir. Organisasi dalam
lingkungan placid clustered dimotivasi untuk melakukan perencanaan jangka
panjang dan struktur mereka cenderung disentralisasi.
3. Lingkungan diganggu bereaksi (disturbed reactive)
Lingkungan in lebih kompleks dari dua yang terdahulu, terdapat banyak
pesaing yang mencari tujuan yang sama. Organsasi yang menghadapi
lingkungan disturbed reactive mengembangkan serangkaian inisiatif taktis,
memperhitungkan reaksi yang lain dan menyusun strategi tindakan balik.
Persaingan ini membutuhkan fleksibilitas agar dapat bertahan hidup dan
struktur organsasi tersebu cenderung ke arah desentralisasi.
4. Lingkungan turbulent-field
Merupakan lingkungan yang paling dinamis dan mempunyai ketidakpastian
paling besar. Dalam lingkungan ini, orgnasasi dituntut untuk mengembangkan
produk atau jasa secara terus menerus untuk dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya, juga harus sering mengevaluasi hubungan dengan
lembaga pemerintahan, pelanggan dan para pemasok secara terus menerus.
3. Lawrence dan Lorsch
Kedua ilmuan tersebut berusaha untuk mencari informasi terkait hubungan antara
perbedaan

lingkungan

dengan

struktur

organsasi

yang

efektif.

Dalam

penelitiannya, lingkungan internal sebuah organisasi di dalamnya melihat dua
dimensi yang terpisahkan, yakni differensiasi dan intergrasi.
Istilah differensiasi seperti yang digunakan oleh Lawrence dan Lorsch sama halnya
dengan difensiasi horizontal, namun tingkat differensiasi menjadi suautu ukuran
mengenai kompleksitas dan menunjukkan komplikasi yang lebih besar dan
perubahan yang cepat. Dimensi yang kedua, adalah integrasi, yaitu kualitas
kerjasama yang terjadi antara unit-unit atau departemen yang saling tergantung satu
sama lain, yang dibutuhkan untuk mencapai kesatuan usaha. Alat integrasi secara
khas yang digunakan oleh organisasi adalah peraturan dan prosedur rencana yang
formal, wewenang hierarki, dan komite pengambilan keputusan.

D. Lingkungan dan Ketidakpastian Lingkungan
ada tiga dimensi kunci yang terdapat pada setiap lingkungan organsasi, ketiga
dimensi itu adalah sebagai berikut: capacity (kapasitas), volatility (dinamis) dan
complexity(komplesitas).
Gambar. 3
Model tiga dimensi lingkungan

Stabil

berlebihan
Sederhana

kompleks
langkah

Dinamis

Pengaruh lingkungan terhadap organisasi dapat dianalisis melalui dua dimensi yaitu
kompleksitas lingkungan dan stabilitas lingkungan.
1. Kompleksitas lingkungan (keragaman lingkungan) menunjukkan banyaknya
elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu
organisasi.
2. Stabilitas lingkungan (menggambarkan kecepatan perubahan yang terjadi
pada elemen-elemen lingkungan
Bagan. 1
Ketergantungan struktur organsasis terhadap ketidakpastian lingkungan

Stabil

Stabilitas
Lingkungan

KETIDAKPASTIAN RENDAH
Mekanistik, struktur formal,
sentralisasi tinggi, sedikit bagian
organisasi, tidak ada integrator,
orientasi pada operasi

KETIDAKPASTIAN AGAK
RENDAH
Mekanistik, struktur formal,
sentralisasi tinggi, banyak
bagian organisasi maupun
peredam, sedikit integrator,
mulai memerlukan perencanaan

KETIDAKPASTIAN AGAK
TINGGI
Organik, struktur tidak formal,
desentralisasi, sedikit bagian
organisasi, sedikit integrator,
orientasi pada perencanaan

KETIDAKPASTIAN
TINGGI
Organik, struktur tidak formal,
desentralisasi, banyak bagian
organisasi, diferensiasi tinggi,
banyak integrator, perencanaan
dan peramalan masa depen
secara ekstensi.

Tdk Stabil
Sederhana

Kompleks
Lingkungan

Kompleks

E. Hubungan Lingkungan dan Struktur
Setiap organisasi bergantung pada lingkungannya sampai batas tertentu, tetapi kita
tidak mengabaikan yang nyata , yaitu bahwa organisasi lebih tergantung pada
lingkungan dan sub lingkungannya dibandingkan yang lainnya. Oleh karena itu efek

lingkungan terhadap organsiasi merupakan fungsi dari kerentanannya. Banyak bukti
yang memperlihatkan bahwa lingkungan yang dinamis mempunyai lebih banyak
pengaruh terhadap struktur struktur daripada lingkungan yang statis. Lingkungan yang
dinamai akan mendorong organisasi kearah bentuk yang organis, meskipun besaran
atau teknologi rutinnya menunjukkan kepada struktur yang mekanistis. Tetapi
lingkungan yang statis tidak akan menghilangkan pengaruh besaran dan teknologi.
F. Lingkungan dan kompleksitas
Ketidakpastian lingkungan berkaitan dengan kompleksitas artinya ketidakpastian
lingkungan yang tinggi cenderung mengakibatkan kompleksitas yang lebih besar. Agar
dapat menghadapi lingkungan yang lebih dinamis dan kompleks organisasi menjadi
lebih diferensiasi. Organsiasi yang menghadapi ketidakpastian lingkungan perlu
memantau lingkungan secara lebih ketat dibandingkan lingkungan yang stabil.
Biasanya hal tersebut dilaksanakan dengan menciptakan unit-unit diferensiasi. Sama
halnya lingkungan yang kompleks mengharuskan organsasi tersebut membentengi
dirinya dengan sejumlah department dan spesialis yang lebih besar.

G. Lingkungan dan formalisasi
Lingkungan yang stabil seharusnya mengakibatkan formalisasi yang tinggi karena
lingkungan yang stabil menciptakan kebutuhan minimal untuk memberi tanggapan
yang cepatdan memungkinkan organisasi melakukan penghematan dengan jalan
menstandarisasi aktivitas mereka. Tetapi perlu jug aberhati-hati bahwa lingkungan
yang dinamis pasti mengakibatkan formalisasi yang rendah bagi seluruh organsasi.

H. Lingkungan dan Sentralisasi
Makin komples lingkungannya, maka makin didesentralisasi pula strukturnya. Diluar
dimensi yang stabil dan dinami, jika sejumlah bersa daktor dan komponen yang tidak
sama terdapat pada lingkungan, maka organsasi sebaiknya menghadapi ketidakpastian
tersebut melalui desentraslisasi. Disparitas atau perbedaan dalam lingkungan

ditanggapi melalui desentralisasi, jika tanggapan tersebut dibutuhkan bagi sub-sub
lingkungan yang berbeda, organisasi tersebut akan menciptakan sub-sub unit yang
didesentralisasi untuk menghadapinya.

BAB II
KESIMPULAN

Berbagai macam organsasi menghadapi berbagai tingka ketidakpastian lingkungan dan
bahwa desain structural merupakan alat penting yang dapat digunakan para manager
untuk menghilangkan atau untuk meminimalkan dampak ketidakpastian lingkungan.
Lingkungan didefinisikan sebagai apasaja yang berada diluar batas organisasi. Namun
dalam pembahasan makalah ini, lingkungan yang lebih spesfik adalah yang paling
relevan bagi organisasi. Pihak manajemen berkehendak mengurangi ketidakpastian
yang diciptakan dari lingkungan spesifik tersebut.
Hubungan lingkungan dengan struktur begitu rumit, namun dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1. Dampak lingkungan terhadap organisasi adalah fungsi dari ketergantungan;
2. Lingkungan yang dinamis mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan
yang statis;
3. Kompleksitas dan ketidakpastian lingkungan mempunya kaitan langsung;
4. Formalisasi dan ketidakpastian lingkungan mempunyai kaitan yang terbalik;
5. Makin kompleks lingkungan, makin besar desentralisasi;
6. Perumusan ektern dalam lingkungan akan mengakibatkan terjadinya sentralisasi
sementara.

Daftar Pustaka
Robbins, Stephen P. 1994. Teori organsasi: struktur, desain, dan aplikasi. Alih bahasa:
Udaya, Yusuf. Penerbit Arcan. Jakarta.
Putra. Madhy, (http://maydhiputra.blogspot.com). Access 2014.