internal audit and the board audit commi

Operational Audit

Disusun Oleh :
1. Ema Marfu’ah12.62.201.282
2. Yuli Apriyanti 12.62.201.315

INTERNAL AUDIT AND THE
BOARD AUDIT COMMITTE

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pengertian Audit Internal
Fungsi dan Tujuan Internal Auditing

Pengertian Dewan Komite Audit
Dasar Hukum dan Keberadaan
Komite Audit
Sifat dan Pembentukan Komite
Audit
Tujuan dan Manfaat Pembentukan
Komite Audit
Wewenang, Tugas dan Tanggung
Jawab Komite Audit
Keanggotaan Komite Audit
Hubungan Antara Audit Internal dan
Komite Audit

P
E
M
B
A
H
A

S
A
N

1. Pengertian Audit Internal
Menurut Sawyer
Internal audit adalah suatu fungsi
penilaian
independen
yang
dibentuk dalam suatu organisasi
untuk mengkaji dan mengevaluasi
aktivitas organisasi.
Menurut Institute of internal
Auditor
Internal
audit
adalah
suatu
aktivitas

independen,yang

2. Fungsi dan Tujuan Internal Auditing

Fungsi
1. Membahas dan menilai kebaikan
dan
ketepatan
pelaksanaan
pengendalian
akuntansi,
keuangan serta operasi.
2. Meyakinkan apakah pelaksanaan
sesuai
dengan
kebijaksanaan,
rencana
dan
prosedur
yang

ditetapkan.
3. Menyakinkan apakah kekayaan

Tujuan
1. Menentukan kebenaran dari
data keuangan yang dibuat dan
kefektifan dari prosedur intern.
2. Memberikan dan memperbaiki
kerja yang tidak efisien.
3. Membuat rekomendasi
perubahan yang diperlukan
dalam beberapa fase kerja.

3. Pengertian Dewan Komite Audit
Menurut
Komite
Nasional
Kebijakan Corporate Governance
Komite Audit adalah “Suatu komite
yang beranggotakan satu atau lebih

anggota Dewan Komisaris dan dapat
meminta kalangan luar dengan
berbagai keahlian, pengalaman, dan
kualitas lain yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan Komite Audit.”

Menurut Hiro Tugiman (1995, 8)
“Komite Audit adalah sekelompok
orang yang dipilih oleh kelompok
yang lebih besar untuk mengerjakan
pekerjaan tertentu atau untuk
melakukan tugas-tugas khusus atau
sejumlah anggota Dewan Komisaris
perusahaan
klien
yang
bertanggungjawab untuk membantu
auditor
dalam
mempertahankan

independensinya dari manajemen.”

4. Dasar Hukum dan Keberadaan
Komite Audit
Keberadaan
Komite
Audit
di
Indonesia dimulai sejak tahun 2001
untuk
perusahaan
terbuka
di
Indonesia melalui Surat Edaran
Bapepam (Badan Pengawas Pasar
Modal) No: SE-03/PM/2000 tentang
pelaksanaan pembentukan komite
audit bagi perusahaan yang go public
Surat Direksi BEJ (Bursa Efek Jakarta)
No: Kep. 339/BEJ/07-2001 mengatur

mengenai Komite Audit dalam jumlah
dan kualifikasi keanggotaan

5. Sifat dan Pembentukan Komite
Audit
Menurut
Undang-Undang
Republik
Indonesia
No.19
Tahun 2003 Tentang Badan
Usaha Milik Negara (BUMN),
dan Keputusan Ketua Bapepam
Nomor:
Kep-41/PM/2003
menyatakan:
1. BUMN maupun Emiten atau
Perusahaan
Publik
wajib

membentuk
Komite
Audit
yang bekerja secara kolektif

pengawas
3. Komite Audit terdiri dari
sekurang-kurangnya
satu
orang Komisaris Independen
dan sekurang-kurangnya dua
orang lainnya berasal dari
luar perusahaan.

6. Tujuan dan Manfaat
Pembentukan
Komite Audit
Tujuan
Forum
for

Corporate
Governance in Indonesia (FCGI)
mengemukakan bahwa Komite
Audit
mempunyai
tujuan
membantu Dewan Komisaris
untuk
memenuhi
tanggungjawab
dalam
memberikan
pengawasan
secara menyeluruh.

dalam memastikan efektivitas
sistem pengendalian intern
dan efektivitas pelaksanaan
tugas auditor eksternal dan
internal.

Manfaat
Dikemukakan
oleh
Hiro
Tugiman (1995, 11), adalah:
1. Dewan Komisaris dan Direksi
akan banyak terbantu dalam
pengelolaan perusahaan
2. Bagi external auditor adalah

Auditor dalam hal ini akan
mengadakan
pemeriksaan,
disamping
secara
langsung
kepada objek pemeriksaan juga
dibantu dengan mengadakan
konsultasi dengan Komite Audit.
Dari penjelasan tersebut, maka

dapat diketahui adanya suatu
indikasi bahwa Komite Audit
dibentuk
karena
belum
memadainya peran pengawasan
dan
akuntabilitas
Dewan
Komisaris perusahaan.

7. Wewenang, Tugas dan
Tanggung Jawab
Komite Audit
Wewenang
Menurut Hasnati (2003) yang
dikutip oleh Indra Surya dan Ivan
Yustiavandana
(2006,
149),
Komite audit memiliki wewenang,
yaitu:
1. Menyelidiki semua aktivitas
dalam
batas
ruang
lingkup
tugasnya
2. Menyelidiki semua aktivitas

4. Mengusahakan saran hukum
dan profesional lainnya yang
independen
apabila
dipandang perlu.
Selain itu Keputusan Ketua
Bapepam
Nomor:
Kep41/PM/2003
menyatakan
bahwa Komite Audit memiliki
wewenang mengakses secara
penuh, bebas dan tak terbatas
terhadap catatan, karyawan,
dana, aset, serta sumber daya

Tugas
Menurut
Keputusan
Menteri
BUMN
Nomor:
Kep103/MBU/2002,
dalam
membantu
Komisaris/Dewan
Pengawas,
Komite
Audit
bertugas:
1. Menilai pelaksanaan kegiatan
serta hasil audit yang dilakukan
oleh Satuan Pengawasan Intern
maupun
Auditor
Ekstern
sehingga
dapat
dicegah

3.
Memastikan
bahwa
telah
terdapat prosedur review yang
memuaskan terhadap informasi
yang dikeluarkan BUMN, termasuk
brosur, laporan keuangan berkala,
proyeksi/forecast
dan
lain-lain
informasi
keuangan
yang
disampaikan kepada pemegang
saham.
4. Mengidentifikasi hal-hal yang
memerlukan
perhatian
Komisaris/Dewan Pengawas.
5. Melaksanakan tugas lain yang

Tanggung Jawab
Menurut
Forum
for
Corporate
Governance in Indonesia (FCGI) dan
YPPMI Institute, yang dikutip oleh
Indra Surya dan Ivan Yustiavandana
(2006, 148) Komite Audit pada
umumnya
mempunyai
tanggungjawab pada tiga bidang,
yaitu:
1. Laporan Keuangan (Financial
Reporting)
Komite
Audit
bertanggungjawab
untuk memastikan bahwa laporan
yang
dibuat
manajemen
telah

sesuai undang-undang dan peraturan yang
berlaku
dan
etika,
melaksanakan
pengawasan
secara
efektif
terhadap
benturan kepentingan dan kecurangan yang
dilakukan oleh karyawan perusahaan.
3. Pengawasan Perusahaan (Corporate
Control)
Komite Audit bertanggungjawab untuk
pengawasan
perusahaan
termasuk
didalamnya
hal-hal
yang
berpotensi
mengandung
risiko
dan
sistem
pengendalian intern serta memonitor proses
pengawasan yang dilakukan oleh auditor
internal.

8. Keanggotaan Komite Audit
Keberadaan
Komite
Audit
diatur
melalui Surat Edaran Bapepam Nomor:
SE/03 PM/2002 (bagi perusahaan
publik) dan
keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep103/MBU/2002 (Bagi BUMN) Komite
Audit sedikitnya terdiri dari tiga orang,
diketuai
oleh
seorang
Komisaris
Independen perusahaan dengan dua
orang eksternal yang independen serta
menguasai dan memiliki latar belakang
akuntansi dan keuangan.

Menurut Sarbanes-Oxley act jumlah
anggota Komite Audit perusahaan
“ Komite Audit harus beranggotakan
lima orang, diangkat untuk masa
jabatan lima tahun. Mereka harus
memiliki pengetahuan dasar tentang
manajemen keuangan. Dua diantara
lima orang anggota tersebut pernah
menjadi akuntan publik. Tiga orang
anggota yang lain bukan akuntan
publik. Ketua Komite Audit dipegang
oleh salah seorang anggota Komite
Akuntan
Publik,
dengan
syarat

9. Hubungan Antara Audit Internal
dan Komite Audit
Komite audit me-review rencana kerja
audit yang dibuat oleh audit internal.
Kemudian,
secara
bersama-sama
mendiskusikannya.
Komite
audit
memastikan
fungsi
audit
internal
perusahaan dengan ikut menyetujui
piagam internal audit bersama-sama
dengan direktur utama. Selain itu, komite

audit peduli terhadap auditor internal
untuk meningkatkan kemampuan dan
kinerja
auditor
internal
dengan
menyarankan peningkatan

kemampuan
individual
anggota
internal audit. Komite audit dan
auditor internal merupakan organ
perusahaan
yang
sama-sama
memiliki fungsi pengawasan. Karena
itulah, kedua organ tersebut memiliki
fungsi
yang
menguatkan
satu
dengan
yang
lain.
Keberadaan
komite audit dinilai memperkuat
fungsi audit internal. Audit internal
merupakan sumber informasi bagi
komite audit sehingga kerja sama
diantara mereka dibutuhkan (Zain &
Subramaniam, 2007).