The Influence of Concentration and Time Interval of D.I Grow on Growth And Production of Melon (Cucumis melo L)
PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN
D.I GROW TERHADAPPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
MELON (Cucumis melo L)
The Influence of Concentration and Time Interval of D.I Grow on Growth And
Production of Melon (Cucumis melo L)
Luviana1, Marlina2, Agusni3
1. Mahasiswi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
2. Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
3. Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
ABSTRAK
Penelitian ini telah dilakukan di Gampong Raya Dagang Kecamatan Peusangan
Kabupaten Bireuen, sejak Bulanl November tahun 2016 sampai dengan Bulan Januari 2017.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial
yang terdiri dari dari 2 taraf perlakuan dengan 3 ulangan yang diteliti yaitu konsentrasi D.I Grow
dan interval waktu penyemprotan yang terdiri dengan faktor konsentrasi D.I Grow :kontrol, 3
ml/liter air, 5 ml/liter air dan 10 ml/liter air sedangkan faktor interval waktu penyemprotan terdiri
dari : Pemberian 1 minggu sekali, 2 minggu sekali, 3 minggu sekali dan 4 minggu sekali.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, diameter batang, diameter
buah, berat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan konsentrasi
D.IGrow dan interval waktu Pemberian D.I Grow berpengaruh sangat nyata (P < 0.01) terhadap
tinggi tanaman umur 21, 28 dan 35HST, dengan terpanjang (78,33 cm) dan terpendek (26,84
cm), diameter batang umur 21, 28 dan 35 HST, dengan jumlah terbesar (0,78 cm) dan terendah
(0,46 cm), diameter buah umur 90 HST, dengan jumlah terluas (4,88 cm) dan terkecil (4,10
cm), berat buah umur 90 HST terberat (2,43 kg) dan terendah (1,97 kg), tidak terdapat pengaruh
interaksi yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman melon akibat pengaruh konsentrasi D.IGrow
dengan interval waktu Pemberian.
Kata Kunci : Tanaman Melon, Konsentrasi D.I Grow dan Interval WaktuPemberian.
PENDAHULUAN
kebutuhan melon di pasar.Akibatnya 247.537
Melon (Cucumis melo L) adalah
ton buah melon harus di impor dari luar
tanaman semusim yang tumbuh merambat
negeri.Konsumsi buah melon yang terus
dan bersifat herbaceous (ashari, 2008).
bertambah
Menurut data badan pusat statistik (BPS)
mendukung
2015, jumlah penduduk Indonesia pada tahun
Indonesia (BPS, 2012).
2015 mencapai 252.370.792 jiwa, sedangkan
Produksi
dari
tahun
ketahun
perkembangan
melon
sangat
melon
yang
di
semakin
konsumsi buah melon Indonesia mencapai
meningkat dapat dilihat dari laporan data
332.370.792 ton/Tahun. Pada tahun 2010,
Badan Pusat Statistik (2012) bahwa produksi
produksi melon di Indonesia hanya sebesar
tanaman melon pada tahun 2010 hanya
85.161 ton sehingga tidak dapat memenuhi
85.161 ton kemudian meningkat pada tahun
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 314
2011 dengan angka produksi 103.840 ton dan
kemanpuan
pada tahun 2012 produksi melon mencapai
penyerapan
125.474 ton. Walaupun produksi melon
meningkatkan
mengalami peningkatan disetiap tahunnya,
tanaman
tetapi jumlahnya tetap tidak memenuhi
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
kebutuhan
daerah
kekeringan, cekaman cuaca dan serangan
Indonesia. Menurut Fitri. (2011) konsumsi
patogen penyebab penyakit, merangsang
buah melon semakin meningkat seiring
pertumbuhan
dengan peningkatan pola makan penduduk
meningkatkan pembentukan bunga dan bakal
Indonesia yang membutuhkan buah segar
buah, serta mengurangi gugurnya daun,
sebagai salah satu sumber gizi sehari-hari.
bunga dan bakal buah.
konsumen
melon
di
fotosintesis
nitrogen
dari
vigor
menjadi
tanaman
udara
tanaman,
kokoh
cabang
dan
dapat
sehingga
dan
produksi,
kuat,
serta
Pemberian pupuk organik cair dalam
Melon yang awalnya hanya dikenal sebagai
buah untuk konsumsi masyarakat golongan
jumlah
atas sekarang sudah merakyat kesemua
pemborosan, sehingga perlu disesuaikan
lapisan masyarakat meski belum mampu
dengan
menjangkau ke pelosok Indonesia.Wijoyo
pemberian dengan jumlah yang kecil tidak
(2009)
volume
memberikan pengaruh (Palimbungan et. al.
tetapi
(2006) dalam Arinong dan Chispen (2011).
seringkali permintaan pasar domestik saja
Tersedianya unsur hara dalam jumlah yang
tidak terpenuhi.Keterbatasan produksi melon
cukup dan berimbang untuk pertumbuhan
ini diakibatkan oleh masih sedikitnya daerah
tanaman,
sentra penanaman melon di Indonesia.
pembelahan, pembesaran dan pemanjangan
menyatakan
permintaan
buah
meskipun
melon
tinggi,
yang
besar
kebutuhan
dapat
merupakan
tanaman,
suatu
sedangkan
menyebabkan
proses
D.I Growmerupakan salah satu jenis
sel akan berlangsung dengan cepat yang
pupuk yang banyak beredar di pasaran.Pupuk
mengakibatkan beberapa organ tanaman
organik yang berupa D.I Growkebanyakan
tumbuh
diaplikasikan
penyemprotan
melalui
daun
yang
dengan
mengandung hara makro dan mikro esensial.
konsentrasi
D.I
diaplikasikan
Growmempunyai
diantaranya
dapat
beberapa
mendorong
manfaat
dan
cepat.
harus
atau
Interval
memperhatikan
konsentrasi
terhadap
waktu
yang
tanaman.Dari
beberapa penelitian menunjukkan bahwa
meningkatkan pembentukan klorofil daun
penyemprotan
dan pembentukan bintil akar pada tanaman
memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman
leguminose,
sehingga
D.I
Growmelalui
daun
meningkatkan
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 315
yang lebih baik daripada pemberian melalui
faktor, yaitu pengaruh konsentrasi D.I Grow
tanah (Hanolo 1997 dalam Wijaya 2009).
dan interval waktu pemberian
Beberapa
menunjukkan
hasil
penelitian
penggunaan
masing faktor terdiri dari 4 perlakuan dan 4
Grow
perlakuan yang di ulang sebanyak 3 kali.
berdampak positif terhadap petumbuhan dan
Adapun faktor tersebut yaitu:Faktor I :
hasil
dan
Konsentrasi D.I Grow (K), terdiri dari 4
Widowati (2006) dalam Pangaribuan dkk
taraf, yaitu:K0 = Kontrol, K1 = 3 ml/L air, K2
(2012) menyatakan seperti halnyapupuk
= 5 ml/L air, K3 = 10 ml/L air dan Faktor II.
organik padat, D.I Grow
mengandung hara
Interval waktu pemberian, terdiri dari 4 taraf,
yang lengkap walaupun tersedia dalam
yaitu:P1 = interval waktu penyemprotan 1
jumlah kecil. Salah satu usaha untuk
minggu
peningkatan produksi tanaman melon dapat
penyemprotan 2 minggu sekali, P3 = interval
dilakukan dengan penggunaan D.I Grow
waktu penyemprotan 3 minggu sekali, P4 =
dengan konsentrasi yang sesuai dan interval
interval waktu penyemprotan 4 minggu
waktu penyemprotan agar efesien untuk
sekali.
tanaman.
Menurut
D.I
masing-
Hartatik
sekali,
P2
=
interval
waktu
pertumbuhan dan hasil produksi melon
(cucumis melo. L).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Pemberian Konsentrasi D.I
METODE PENELITIAN
GrowTerhadap
Alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalahcangkul, jangka
Pertumbuhan
dan
Produksi Tanaman Melon.
1. Tinggi Tanaman (cm)
sorong, parang, gembor, papan nama, meter,
Hasil uji F pada analisis sidik ragam
alat tulisdan camera, polybag berukuran 6 x
menunjukkan bahwa perlakuan pemberian
8 cm, kertas label,
penggaruk tanah,
konsentrasi D.I Growberpengaruh sangat
plastik bening.Sedangkan
nyata terhadap tinggi tanaman melon pada
bahan yang di gunakan dalam penelitian ini
umur 21, 28 dan 35 Hari Setelah Tanam
adalah benih melon varietas Madesta F1,
(HST). Rata - rata tinggi tanaman melon
pupuk kandang, pupuk NPK, pupuk D.I
akibat pemberian D.I Grow pada umur 21, 28
Grow, fungisida dan insektisida.
dan 35 Hari Setelah Tanam (HST) disajikan
timbangan,dan
Penelitian
ini
menggunakan
pada
Tabel
1
berikut
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 316
Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Melon pada Umur 21, 28 dan 35 HST Akibat Pengaruh
Pemberian Pupuk D.I Grow.
Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
21 HST
28 HST
35 HST
K0 (0 ml/L air)
26.84a
51.97a
76.34a
K1 (3 ml/L air)
27.43b
52.91b
76.54a
K2 (5 ml/L air)
28.05c
53.52b
77.35b
K3 (10 ml/L air)
28.53d
53.95c
78.33c
0,30
0,40
0,59
BNT(0,05)
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada taraf 5%
( Uji BNT ).
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa
dijumpai
pada
perlakuan
K0 (kontrol).
tinggi tanaman melon tertinggi dijumpai pada
Adapun
tinggi
tanaman
melon
perlakuan konsentrasi pemberian D.I Grow
pengaruh konsentrasi D.I Grow dapat dilihat
K3 (10 ml/ L air) sedangkan yang terendah
pada
akibat
Gambar 1
.
Tinggi Tanaman Melon
200
150
35 HST
100
28 HST
50
21 HST
0
0
3
5
10
D.I Grow
Gambar 1. Hubungan Tinggi Tanaman Melon Umur 21, 28 dan 35 Hari Setelah Tanam(HST)
Akibat Pengaruh Pemberian Pupuk Cair D.I Grow.
Gambar 1 menunjukkan bahwa tinggi
tanaman
melon
akibat
perlakuan
tertinggi diperoleh pada tanaman yang
memperoleh D.I Grow 10 ml/L air
(K3),
pemberianberbagai konsentrasi D.I Grow
berbeda nyata dengan perlakuan K0, K1 dan
terhadap tinggi tanaman melon pada saat
K2.Dari data diatas menunjukkan bahwa
tanaman berumur 21, 28 dan 35 hari setelah
pemberian
tanam,
ml/L air sudah mampu menunjukkan respon
menunjukkan
bahwa
tanaman
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
D.I Grow pada konsentrasi 10
Page | 317
yang signifikan terhadap tinggi tanaman
(2009), pada konsentrasi 5 ml/L air
melon. Artinya D.I Grow yang diberikan
Grow
sudah
protein,
memberikan respon yang signifikan artinya
karbohidrat, unsur mineral dan memacu
pada tingkat konsentrasi 5 ml/L air tanaman
pertumbuhan jaringan meristem yang dapat
sudah dapat memberikan respon dengan baik,
berperan untuk meningkatkan pertumbuhan
pada tingkat konsentrasi 5 ml/L air tanaman
tinggi tanaman melon, hal ini disebabkan
sudah memenuhi batas konsentrasi maksimal,
karena konsentrasi pupuk yang diberikan
pemberian D.I Grow pada tanaman melon
pada perlakuan 10 ml/Lair sudah mencukupi
dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan
batas konsentrasi yang dibutuhkan oleh
tinggi tanaman secara signifikan.
mampu
membentuk
tanaman. Dari beberapa sumber penelitian
lain menunjukkan bahwa pemberian D.I
Grow pada konsentrasi 10ml/Lair tanaman
melon sudah dapat memberikan respon
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman melon.
Dari hasil penelitian yang saya lakukan
dengan konsentrasi 10 ml/L D.I Grow
tanaman melon sudah dapat menunjukkan
hasil secara signifikan pada pertumbuhan
tinggi
tanaman
melon.
Sesuai
dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Suminarti
pada
tanaman
melon
D.I
dapat
2. Diameter Batang (cm)
Rata-rata diameter batang tanaman
melon dan hasil uji F pada analisis sidik
ragam
terlampir
menunjukkan
bahwa
perlakuan pemberian konsentrasi D.I Grow
berpengaruh sangat nyata terhadap diameter
batang pada umur 21, 28 dan 35 Hari Setelah
Tanam (HST). Rata - rata diameter batang
tanaman melon akibat pemberian D.I Grow
pada umur 21, 28 dan 35Hari Setelah Tanam
(HST) disajikan pada Tabel 2 berikut
Tabel 2. Rata-rata diameter batang tanaman melon pada umur 21, 28 dan 35 HST akibat
pengaruh pemberian pupuk D.I Grow .
Perlakuan
Diameter Batang (cm)
21 HST
28 HST
35 HST
K0 (0 ml/L air)
0.46a
0.54a
0.62a
K1 (3 ml/L air)
0.59b
0.61b
0.73b
K2 (5 ml/L air)
0.70c
0.71c
0.74b
K3 (10 ml/L air)
0.77d
0.77d
0.78c
BNT(0,05)
0.025
0.025
0.032
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 318
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
perlakuan K0 (kontrol).Adapun diameter
diameter batang tanaman melon terbesar
batang tanaman melon akibat pengaruh
dijumpai
konsentrasi D.I Grow dapat dilihat pada
pada
perlakuan
konsentrasi
pemberian D.I Grow K3(10 ml/ L air)
Gambar 2.
sedangkan yang terkecil dijumpai pada
Diameter Batang
2.5
2
1.5
35 HST
1
28 HST
21 HST
0.5
0
0
3
5
10
D.I Grow
Gambar 2. Hubungan Diameter Batang Tanaman Melon Umur 21, 28 dan 35 Hari Setelah
Tanam (HST) Akibat Pengaruh Pemberian Pupuk Cair D.I Grow.
Gambar 2 diatas menunjukkan bahwa
pertumbuhan jaringan meristem. Hal ini
diameter batang tanaman melon dijumpai
diduga konsentrasi D.I Grow yang diberikan
pada perlakuan pemberian D.I Grow. Hal ini
pada tanaman melon dapat meningkatkan
diduga dengan pemberian pupuk D.I Grow
diameter batang tanaman melonyang tinggi,
dapat membantu meningkatkan diameter
karena D.I Grow mengadung unsur hara yang
batang tanaman melon, namun dari segi
dibutuhkan oleh tanaman yang berfungsi
angka
batang
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
terbesar dijumpai pada konsentrasi K3(10
serta untuk merangsang pertumbuhan batang
ml/L air) sedangkan yang terendah dijumpai
dan batang pun akan tumbuh dengan lebih
pada perlakuan K0 (kontrol). Hal ini terlihat
besar (Pamin, 2002).
bahwa diameter tanaman melon semakin
3. Diameter Buah (cm)
terlihat
bahwa
diameter
meningkat, artinya konsentrasi D.I Grow
Rata-rata diameter buah tanaman
yang diberikan sudah mampu membentuk
melon dan hasil uji F pada analisis sidik
protein, karbohidrat, unsur mineral, reaksi sel
ragam
asam
pemberian D.I Grow berpengaruh sangat
organik
serta
dapat
memicu
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
menunjukkan
bahwa
perlakuan
Page | 319
nyata terhadap diameter buah.Rata - rata
pengaruh pemberian konsentrasi D.I Grow
diameter
disajikan
buah
tanaman
melon
akibat
pada
Tabel
3
berikut.
Tabel 3. Rata-rata Diameter Buah Tanaman Melon pada Umur 90 HST Akibat Pengaruh
Pemberian Konsentrasi Pupuk D.I Grow.
Perlakuan D.I Grow (K)
Diameter Buah (cm)
90 HST
K0 (0 ml/L air)
4.10a
K1 (3 ml/L air)
4.23a
K2 (5 ml/L air)
4.51b
K3 (10 ml/L air)
4.88c
BNT 0,05
0.27
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa
perlakuan K0 (kontrol). Adapun diameter
diameter buah tanaman melon tertinggi
buah
dijumpai
konsentrasi D.I Grow dapat dilihat pada
pada
perlakuan
konsentrasi
pemberian D.I Grow K3(10 ml/L air)
tanaman
melon
akibat
pengaruh
Gambar 3
sedangkan yang terendah dijumpai pada
Diameter Buah
.
5
4.5
4
90 HST
3.5
0
3
5
10
D.I Grow
Gambar 3. Hubungan Diameter Buah Tanaman Melon Umur 90 Hari Setelah Tanam (HST)
Akibat Pengaruh Pemberian Pupuk D.I Grow.
Dari Gambar 3 diatas menunjukkan
bahwa
diameter
buah
tanaman
pemberian D.I Grow K3(10 ml/L air)
melon
sedangkan yang terendah dijumpai pada
terbesar dijumpai pada perlakuan konsentrasi
perlakuan K0 (kontrol). Dari data diatas
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 320
Penelitian (Daisy dan Ari, 2004)
menunjukkan bahwa diameter buah melon
semakin besar artinya pemberian D.I Grow
menunjukkan
berpengaruh
penggunaan
Growpada tanaman buah melon melalui
pupuk cair D.I Grow 10 ml/L air.Hal ini
aplikasi pada daun (foliar application) dapat
menunjukkan bahwa dengan pemberian D.I
meningkatkan diameter buah, protein dan
Grow dapat meningkat diameter buah, berat
kandungan klorofil pada tanaman buah
buah
tingkat
melon. Pengaruh D.I Growpada pertumbuhan
konsentrasi 10 ml/L air.Hasil penelitian Yim
dan hasil dilakukan pada sejumlah tanaman
et al. (2010) menunjukkan bahwa pemberian
tahunan
D.I Grow tanaman melon pada beberapa
tembakau
konsentrasi pupuk organik cair berpengaruh
sebanyak tiga kali melalui daun yang
signifikan terhadap peningkatan diameter
diaplikasikan pada seluruh tanaman, dimulai
buah melon.Konsentrasi yang paling efektif
dari tahap awal pertumbuhan tanaman. pada
adalah 10 ml/L air.Pada konsentrasi ini
tanaman buah melon, tinggi tanaman dan
kalium mampu meningkatkan diameter buah
diameter lebih bagus pada tanaman yang
pada
diberi perlakuan dibandingkan kontrol.
dan
positif
dengan
panjang
tanaman
buah
buah
pada
melon.
Namun
pemberian pupuk dengan konsentrasi yang
bahwa
pemberian
seperti
kelapa
dan
kentang.
sawit,
D.I
kapas,
Penyemprotan
4. Berat Buah (kg)
mengakibatkan
Rata-rata berat buah tanaman melon
timbulnya gejala kelayuan pada tanaman
dan hasil uji F pada analisis sidik ragam
sehingga memberikan hasil yang tidak
menunjukkan bahwa perlakuan pemberian
maksimal
diperhatikan
D.I Grow berpengaruh sangat nyata terhadap
pemberian pupuk yang berimbang sesuai
berat buah.Rata - rata berat buah tanaman
dengan pendapat Suwandi dan Nurtika (1987
melon
dalam Rizqiani et al. 2007)
konsentrasi D.I Grow disajikan pada Tabel 4
berlebihan
juga
dapat
sehingga
perlu
akibat
pengaruh
pemberian
berikut.
Tabel 4. Rata-rata Berat Buah Melon Pada Umur 90 HST
Akibat Pengaruh Pemberian
Konsentrasi Pupuk D.I Grow.
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 321
Perlakuan
Berat Buah (kg)
D.I Grow(K)
90 HST
K0 (0 ml/L air)
1.97a
K1 (3 ml/L air)
2.21b
K2 (5 ml/L air)
2.31c
K3 (10 ml/L air)
2.37d
BNT 0,05
0.04
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa
terendah
dijumpai
pada
perlakuan
K0
berat buah tanaman melon tertinggi dijumpai
(kontrol). Adapun berat buah melon akibat
pada perlakuan konsentrasi pemberian D.I
pengaruh konsentrasi D.I Grow dapat dilihat
Grow K3(10 ml/L air) sedangkan yang
pada
Gambar 4.
2.5
Berat Buah
2
1.5
1
90 HST
0.5
0
0
3
5
10
D.I Grow
.
Gambar 4. Hubungan Berat Buah Tanaman Melon Umur 90 Hari Setelah Tanam (HST) Akibat
Pengaruh Pemberian Pupuk D.I Grow.
Gambar 4 diatas menunjukkan bahwa
meningkatkan
berat
buah
tanaman
berat buah tertinggi dijumpai pada perlakuan
melon.Sesuai pendapat Lana W, (2007)
D.I Grow 10 ml/L air (K3), diikuti oleh
bahwa D.I Grow mampu meningkatkan
perlakuan D.I Grow 5 ml/L air (K2), 3 ml/L
kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah
air (K1), sedangkan berat buah tanaman
dengan pemantapan agregat tanah, aerasi dan
melon terendah dijumpai pada perlakuan
daya menahan air, serta kapasitas tukar
tanpa D.I Grow kontrol (K0). Hal ini diduga
kation. Struktur tanaman yang baik menjadi
bahwa
perakaran berkembang dengan baik sehingga
pemberian
D.I
Grow
mampu
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 322
semakin luas bidang serapan terhadap unsur
memperbaiki kapasitas menahan air (Sutanto,
hara, kelancaran proses penyerapan unsur
2006).
hara oleh tanaman terutama difusi tergantung
menunjukkan bahwa alokasi asimilat lebih
dari
banyak
persediaan
air
tanaman
yang
Indeks
panen
di
yang
distribusikan
berimbang
ke
buah
berhubungan erat dengan kapasitas menahan
dibandingkan ke organ-organ pertumbuhan
air oleh tanaman. Sehingga meningkatkan
lain sehingga hasil buah tanaman melon lebih
berat buah pertanaman sampel.
meningkat.
Penggunaan D.I Grow yang berimban
Pengaruh
g dapat membantu mempengaruhillproses
dari pengisianberat buah karena dalam D.I
Grow banyak mengandung unsur mineral
yang
berfungsi
pertumbuhan
untuk
batang
dan
meningkatkan
pertumbuhan
daun.Maka dengan pemberian D.I Grow
yang berimbang dapat meningkatkan berat
buah yang maksimal. D.I Grow juga dapat
menambah ketersediaan unsur hara bagi
tanaman, menciptakan kondisi yang sesuai
untuk tanaman dengan memperbaiki aerasi,
mempermudah
penetrasi
akar
dan
Interval
Waktu
Pemberian
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
TanamanMelon.
1. Tinggi Tanaman (cm)
Hasil uji F pada analisis sidik ragam
menunjukkan
bahwa
perlakuan
interval
waktu pemberian berpengaruh sangat nyata
terhadap tinggi tanaman pada umur 21, 28
dan 35 Hari Setelah Tanam (HST). Rata rata tinggi tanaman melon akibat pengaruh
interval waktu pemberianpada umur 21, 28
dan 35 Hari Setelah Tanam (HST) disajikan
pada Tabel 5 berikut.
Tabel5. Rata-rata Tinggi Tanaman Melon pada Umur 21, 28 dan 35HST Akibat Pengaruh
Interval WaktuPemberian.
Perlakuan
Tinggi Tanaman (cm)
21 HST
28 HST
35 HST
P1(1 minggu)
28.31c
53.69c
77.73b
P2(2 minggu)
27.67b
53.26b
77.02a
P3(3 minggu)
27.47b
52.65a
77.01a
P4(4 minggu)
27.40a
52.75a
76.80a
0,30
0,40
0,59
BNT(0,05)
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada
taraf 5% ( Uji BNT )
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 323
Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa
pada perlakuan P4(interval waktu pemberian
tinggi tanaman melon tertinggi dijumpai pada
4 minggu sekali).Adapun Tinggi Tanaman
perlakuan
Melon
interval
waktu
pemberian
Akibat
Pengaruh
Interval
P1(interval waktu pemberian 1 minggu
WaktuPemberian D.I Growdapat dilihat pada
sekali) sedangkan yang terendah dijumpai
Gambar 5.
Tinggi Tanaman Melon
180
160
140
120
100
35 HST
80
28 HST
60
21 HST
40
20
0
P1
P2
P3
Interval Waktu
P4
Gambar 5.Tinggi Tanaman Melon Akibat Pengaruh Interval Waktu Pemberian D.I Grow
Gambar 5 menunjukkan bahwa tinggi
sekali). Dari data diatas menunjukkan bahwa
tanaman melon akibat perlakuan interval
interval
waktu pemberianD.I Grow terhadap tinggi
mempengaruhi tingkat pertumbuhan tinggi
tanaman melon pada saat tanaman berumur
tanaman
21, 28 dan 35 hari setelah tanam. Pada saat
pemberian juga harus diperhitungkan agar
tanaman berumur 21, 28 dan 35 hari setelah
pendistribusian pupuk dapat diterima secara
tanam menunjukkan bahwa tanaman tertinggi
maksimal oleh tanaman dengan baik maka
dijumpai pada perlakuan P1 (interval waktu
oleh karena itu perlu diperhatikan interval
pemberian 1 minggu sekali), berbeda nyata
waktu pemberian dengan baik, sehingga
dengan
waktu
pupuk yang diberikan mampu diterima oleh
pemberian 2 minggu sekali) tetapi tidak
tanaman dengan baik supaya tanaman dapat
berbeda nyata pada perlakuan P3 (interval
membentuk
waktu
sekali),
mineral untukmemacu pertumbuhan jaringan
sedangkan tanaman melon terendah dijumpai
meristem yang berperan untuk meningkatkan
pada P4 (interval waktu pemberian 4 minggu
pertumbuhan tinggi tanaman melon. Dari
perlakuan
pemberian
P2
3
(interval
minggu
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
waktu
melon.
pemberian
Artinya
protein,
dapat
jarak
karbohidrat,
waktu
unsur
Page | 324
beberapa
sumber
menunjukkan
penelitian
bahwa
interval
lain
waktu
pemberian sangat berperan penting bagi
tanaman
supaya
memberikan
respon
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman melon
produksinya dan dapat meningkatkan tingkat
pertumbuhan
dilapangan
juga
menunjukkan
tanaman
secara
signifikan.
2. Diameter Batang (cm)
Rata-rata diameter batang tanaman
dengan baik. Dari hasil penelitian yang saya
lakukan
tinggi
melon dan hasil uji F pada analisis sidik
respon secara signifikan pada pertumbuhan
ragam
tinggi
dengan
interval waktu pemberian berpengaruh sangat
pendapat yang dikemukakan oleh Laras
nyata terhadap diameter batang pada umur
(2006), jarak waktu atau interval yang baik
21, 28 dan 35 Hari Setelah Tanam (HST).
untuk melakukan pemberian tanaman adalah
Rata - rata diameter batang tanaman melon
5 atau 7 hari sekali atau sesuai kebutuhan
akibat
untuk pemberian pupuk organik cair melalui
pemberianpada umur 21, 28 dan 35 Hari
daun, karena jarak interval waktu juga sangat
Setelah Tanam (HST) disajikan pada Tabel 6
mempengaruhi tingkat keberhasilan hasil
berikut
tanaman
melon.
Sesuai
menunjukkan
perlakuan
bahwa
perlakuan
interval
waktu
.
Tabel 6. Rata-rata Diameter Batang Tanaman Melon pada Umur 21, 28 dan 35 HST Akibat
Pengaruh Interval Waktu Pemberian D.I Grow.
Perlakuan
Diameter Batang (cm)
21 HST
28 HST
35 HST
P1(1 minggu)
0.68b
0.69a
0.76b
P2(2 minggu)
0.63a
0.66a
0.72a
P3(3 minggu)
0.61a
0.64a
0.70a
0.62a
0.63a
0.69a
0.06
0.06
0.032
P4(4 minggu)
BNT(0,05)
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa
dijumpai pada perlakuan P4(interval waktu
diameter batang tanaman melon tertinggi
pemberian
dijumpai pada perlakuan interval waktu
diameter batang tanaman melon akibat
pemberianP1(interval waktu penyemprotan 1
pengaruh interval waktu pemberian dapat
minggu sekali) sedangkan yang terendah
dilihat
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
4
minggu
pada
sekali).
Adapun
Gambar 6
Page | 325
.
Diameter Batang
2.5
2
1.5
35 HST
1
28 HST
21 HST
0.5
0
P1
P2
P3
P4
Interval Waktu
Gambar 6. Hubungan Diameter Batang Tanaman Melon Umur21, 28 dan 35 Hari Setelah
Tanam (HST) Akibat Pengaruh Perlakuan Interval Waktu Pemberian D.I Grow.
Dari Gambar 6 diatas menunjukkan
tanaman bisa mendapat asupan makanan
bahwa diameter batang tanaman melon
secara maksimal. Hal ini diduga semakin
akibat perlakuan interval waktu pemberian
sering
berpengaruh nyata, namun dari segi angka
tanamanpun akan semakin bagus karena
terlihat bahwa diameter batang terbesar
dapat memenuhi asupan makanan dengan
dijumpai pada P1(interval waktu pemberian 1
baik yang diberikan pada tanaman melon
minggu sekali) sedangkan yang terendah
untuk
dijumpai pada perlakuan P4(interval waktu
tanaman melonyang tinggi (Lukman, 2002).
pemberian 1 minggu sekali).Hal ini terlihat
3. Diameter Buah (cm)
tanaman
disemprotkan
meningkatkan
diameter
maka
batang
bahwa diameter tanaman melon semakin
Rata-rata diameter buah tanaman
meningkat, artinyapada interval waktu 1
melon dan hasil uji F pada analisis sidik
minggu pemberian yang dilakukan dapat
ragam
memberikan dampak positif. Langkah yang
interval waktu pemberianberpengaruh sangat
dilakukan ini sangatlah tepat karena selang
nyata terhadap diameter buah. Rata - rata
waktu yang dianjurkan untuk penggunaan
diameter
pupuk organik cair adalah antara 5 sampai 7
pengaruh interval waktu pemberiandisajikan
hari sekali agar bisa mendapatkan hasil yang
pada
menunjukkan bahwa perlakuan
buah
tanaman
Tabel
melon
7
akibat
berikut
lebih efektif, karena pada jarak tersebut
Tabel 7. Rata-rata Diameter Buah Tanaman Melon pada Umur 90 HST Akibat Pengaruh
Interval Waktu Pemberian D.I Grow.
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 326
IntervalWaktu
Diameter Buah (cm)
pemberian(P)
90 HST
P1(1 minggu)
4.65b
P2(2 minggu)
4.42a
P3(3 minggu)
4.36a
P4(4 minggu)
4.29a
BNT 0,05
0.20
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Dari Tabel 7 menunjukkan bahwa
interval
waktu
pemberian
1
minggu
diameter buah tanaman melon terbesar
sekali(P4). Adapun diameter buah tanaman
dijumpai pada perlakuan interval waktu
melon
pemberian 1 minggu sekali (P1) sedangkan
pemberian dapat dilihat pada Gambar 7
akibat
pengaruh
interval
waktu
yang terendah dijumpai pada perlakuan
.
Diameter Buah
4.7
4.6
4.5
4.4
90 HST
4.3
4.2
4.1
P1
P2
P3
P4
Interval Waktu
Gambar 7. Hubungan Diameter Buah Tanaman Melon Umur 90 Hari Setelah Tanam (HST)
Akibat Pengaruh Interval Waktu Pemberian D.I Grow.
Dari Gambar 7 diatas menunjukkan
menunjukkan bahwa diameter buah melon
melon
semakin besar artinya semakin banyak
terbesar dijumpai pada perlakuan interval
pemberian yang dilakukan maka semakin
waktu pemberian 1 minggu sekali (P1)
besar tingkat pertumbuhan buah melon. Hal
sedangkan yang terendah dijumpai pada
ini menunjukkan bahwa dengan pemberian
perlakuan
yang dilakukan
bahwa
minggu
diameter
buah
interval
sekali
tanaman
waktu
(K0).
Dari
pemberian
data
4
diatas
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
seminggu sekali dapat
meningkat diameter buah, berat buah dan
Page | 327
panjang buah. Hasil penelitian Kim et al.
pertumbuhan tanaman.pada tanaman buah
(2010) menunjukkan bahwa interval waktu
melon, tinggi tanaman dan diameter lebih
pemberian yang dilakukan pada tanaman
bagus dibandingkan pemberian 2, 3 dan 4
melon dapat berpengaruh signifikan terhadap
minggu sekali.
peningkatan diameter buah melon.
4. Berat Buah (kg)
2006)
Rata-rata berat buah tanaman melon
menunjukkan bahwa interval waktu yang
dan hasil uji F pada analisis sidik ragam
dilakukan pada tanaman buah melon melalui
menunjukkan
aplikasi pada daun (foliar application) dapat
waktu
meningkatkan diameter buah, protein dan
berpengaruh sangat nyata terhadap berat
kandungan kandungan klorofil pada tanaman
buah. Rata - rata berat buah tanaman melon
buah melon. Pemberian seminggu sekali
akibat pengaruh interval waktu pemberian
melalui daun yang diaplikasikan pada seluruh
disajikan pada Tabel 8 berikut.
Penelitian
(Daisy
tanaman,
dimulai
dan
dari
Harry,
tahap
bahwa
pemberian
perlakuan
1
interval
minggu
sekali
awal
Tabel 8. Rata-rata Berat Buah Tanaman Melon pada Umur 90 HST Akibat Pengaruh Interval
Waktu Pemberian D.I Grow.
IntervalWaktu
Berat Buah (kg)
pemberian (P)
90 HST
P1(1 minggu)
2.43b
P2(2 minggu)
2.20a
P3(3 minggu)
2.14a
P4(4 minggu)
2.10a
BNT 0.05
0,14
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Dari Tabel 8 diatas menunjukkan
interval waktu 4 minggu sekali(P5).Adapun
bahwa berat buah tanaman melon tertinggi
berat buah tanaman melon akibat pengaruh
dijumpai pada perlakuan interval waktu
interval waktu pemberian dapat dilihat pada
pemberian 1 minggu sekali (P1) sedangkan
Gambar 8.
yang terendah dijumpai pada perlakuan
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 328
2.5
Berat Buah
2.4
2.3
2.2
90 HST
2.1
2
1.9
P1
P2
P3
P4
Interval Waktu
.
Gambar 8. Hubungan Berat Buah Tanaman Melon Umur 90 Hari Setelah Tanam (HST) Akibat
Pengaruh Interval Waktu Pemberian D.I Grow.
Dari Gambar 8 diatas menunjukkan
bahwa berat buah tertinggi dijumpai pada
perlakuan
interval
waktu
pemberian
baik agar tanaman dapat meningkatkan hasil
produksinya dengan maksimal.
1
minggu sekali (P1), diikuti oleh perlakuan
KESIMPULAN DAN SARAN
interval waktu pemberian 2 minggu sekali
Kesimpulan
(P2),interval waktu pemberian 3 minggu
1.
Pemberian
konsentrasi
D.I
Grow
sekali (P3), sedangkan berat buah tanaman
berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi
melon terendah dijumpai pada perlakuan
tanaman
interval waktu pemberian 4 minggu sekali
diameter buah dan berat buah dengan
(P4). Hal ini diduga bahwa interval waktu
kosentrasi K3 (10 ml/liter air) pada umur
pemberian
35 Hari Setelah Tanam (HST).
1
minggu
sekali
mampu
meningkatkan berat buah tanaman melon
karena
pada
seminggu
interval
sekali
waktu
tanaman
pemberian
melon
dapat
2.
melon,diameter
batang,
Interval waktu pemberian D.I Grow
berpengaruh
tanaman
nyata
melon,
terhadap
diameter
tinggi
batang,
tersedianya unsur hara atau sumber makanan
diameter buah dan berat buah umur 21,
bagi tanaman yang cukup secara terus
28 dan 35 Hari Setelah Penyemprotan
menerus sehingga asupan makanan terpenuhi
(HSP),
dengan cukup, apalagi saat tanaman sedang
penyemprotan terbaik dijumpai pada
berbunga.Sesuai pendapat Suryati, (2002)
waktu pemberian 1 minggu sekali.
pengaruh
interval
waktu
bahwa interval waktu saat penyemprotan
sangat penting dan perlu diperhatikan dengan
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 329
3.
Tidak terdapat interaksi antara tingkat
konsentrasi
dan
Interval
waktu
Harist, (2001) proses panen melon. http://ww
w.warintek.ristek.go.id/pertanian/melon
.pdf
pemberian D.I Grow.
Kristianingsih, I.D. 2010. Produksi Benih
Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih
Melon (cucumis melo l0 Unggul di
baik dalam pemberian pupuk cair D.I Grow
Multi
dan interval waktu pemberian disarankan
Karangpandan,
sebelum menggunakan pupuk organik cair
Karanganyar.http://www.
harus
webcache.googleusercontent.com/se
memperhatikan
konsentrasi
atau
Global
Agrindo
(mga),
takaran pupuk yang benar dan interval waktu
arch?q=cache:v0iKh-en&ct=clnk
pemberian dengan tepat dan benar agar dapat
[01 juni 2015].
Palimbungan, 2006.
memberikan hasil yang maksimal.
Melon Indonesia
Harapan
DAFTAR PUSTAKA
http//www.Distan
Arinong, A. R Dan Chrispen D. L. Aplikasi
Pupuk
Organik
Pertumbuhan
Cair
dan
Terhadap
Produksi
Tanaman
Sawi
http://www.stppgow.ac.id
/datadownloadcentrepap/data-jurnalagrisistemstpp[27 juni 2015]
Astuti,
(2007)
Teknik
budidaya
melon.http://cybex.deptan.go.id/penyul
uhan/cara-memupuk-tanaman-melon/.
BPS. 2012. Basis Data Statistik Pertanian :
Produksi
Petani.(online).
Komoditi
Hortikultura
2000-2009. Departemen Pertanian,
Jakarta
Buditjahjono, R. 2007. Modul IX Budidaya
Buah – Buahan : Pengelolaan
PohonBuah-Buahan. Program Studi
Pemda
DIY.go.id/index2.php?opton=com_c
ontent&t. Diakses 15 Mei 2009
Arinong
dan
Chispen.,2011.
Budidaya Melon Unggul. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Soedarya.dan Kristianingsih,2010. Fisiologi
dan
Teknologi
Tanaman
Pasca
Panen
Hortikultura.Indonesia
Australia.Eastern
Universities
Project.http://manfaatbuahdaun.blogsp
ot.com/2014/01/kandungan-danmanfaat-buah-melon.html
Suminarti. 2009. Pengaruh Pupuk Di- Grow
dan
Bahan
Pemantap
Tanah
terhadap Hasil dan Kualitas Melon
Varietas Intan. Jurnal Penelitian
UNIB: 54-60.
Hortikulktura. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 330
Tjahjadi, (2007) morfologitanaman.http://ww
Zafar, 2010.Aneka Jenis Media Tanam dan
w.warintek.ristek.go.id/pertanian/melon
Penggunaanya. Penebar Swadaya
.pdf
Jakarta
Wijoyo, 2009. Teknik penanaman tanaman
melon
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 331
D.I GROW TERHADAPPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
MELON (Cucumis melo L)
The Influence of Concentration and Time Interval of D.I Grow on Growth And
Production of Melon (Cucumis melo L)
Luviana1, Marlina2, Agusni3
1. Mahasiswi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
2. Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
3. Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
ABSTRAK
Penelitian ini telah dilakukan di Gampong Raya Dagang Kecamatan Peusangan
Kabupaten Bireuen, sejak Bulanl November tahun 2016 sampai dengan Bulan Januari 2017.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial
yang terdiri dari dari 2 taraf perlakuan dengan 3 ulangan yang diteliti yaitu konsentrasi D.I Grow
dan interval waktu penyemprotan yang terdiri dengan faktor konsentrasi D.I Grow :kontrol, 3
ml/liter air, 5 ml/liter air dan 10 ml/liter air sedangkan faktor interval waktu penyemprotan terdiri
dari : Pemberian 1 minggu sekali, 2 minggu sekali, 3 minggu sekali dan 4 minggu sekali.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, diameter batang, diameter
buah, berat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan konsentrasi
D.IGrow dan interval waktu Pemberian D.I Grow berpengaruh sangat nyata (P < 0.01) terhadap
tinggi tanaman umur 21, 28 dan 35HST, dengan terpanjang (78,33 cm) dan terpendek (26,84
cm), diameter batang umur 21, 28 dan 35 HST, dengan jumlah terbesar (0,78 cm) dan terendah
(0,46 cm), diameter buah umur 90 HST, dengan jumlah terluas (4,88 cm) dan terkecil (4,10
cm), berat buah umur 90 HST terberat (2,43 kg) dan terendah (1,97 kg), tidak terdapat pengaruh
interaksi yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman melon akibat pengaruh konsentrasi D.IGrow
dengan interval waktu Pemberian.
Kata Kunci : Tanaman Melon, Konsentrasi D.I Grow dan Interval WaktuPemberian.
PENDAHULUAN
kebutuhan melon di pasar.Akibatnya 247.537
Melon (Cucumis melo L) adalah
ton buah melon harus di impor dari luar
tanaman semusim yang tumbuh merambat
negeri.Konsumsi buah melon yang terus
dan bersifat herbaceous (ashari, 2008).
bertambah
Menurut data badan pusat statistik (BPS)
mendukung
2015, jumlah penduduk Indonesia pada tahun
Indonesia (BPS, 2012).
2015 mencapai 252.370.792 jiwa, sedangkan
Produksi
dari
tahun
ketahun
perkembangan
melon
sangat
melon
yang
di
semakin
konsumsi buah melon Indonesia mencapai
meningkat dapat dilihat dari laporan data
332.370.792 ton/Tahun. Pada tahun 2010,
Badan Pusat Statistik (2012) bahwa produksi
produksi melon di Indonesia hanya sebesar
tanaman melon pada tahun 2010 hanya
85.161 ton sehingga tidak dapat memenuhi
85.161 ton kemudian meningkat pada tahun
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 314
2011 dengan angka produksi 103.840 ton dan
kemanpuan
pada tahun 2012 produksi melon mencapai
penyerapan
125.474 ton. Walaupun produksi melon
meningkatkan
mengalami peningkatan disetiap tahunnya,
tanaman
tetapi jumlahnya tetap tidak memenuhi
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
kebutuhan
daerah
kekeringan, cekaman cuaca dan serangan
Indonesia. Menurut Fitri. (2011) konsumsi
patogen penyebab penyakit, merangsang
buah melon semakin meningkat seiring
pertumbuhan
dengan peningkatan pola makan penduduk
meningkatkan pembentukan bunga dan bakal
Indonesia yang membutuhkan buah segar
buah, serta mengurangi gugurnya daun,
sebagai salah satu sumber gizi sehari-hari.
bunga dan bakal buah.
konsumen
melon
di
fotosintesis
nitrogen
dari
vigor
menjadi
tanaman
udara
tanaman,
kokoh
cabang
dan
dapat
sehingga
dan
produksi,
kuat,
serta
Pemberian pupuk organik cair dalam
Melon yang awalnya hanya dikenal sebagai
buah untuk konsumsi masyarakat golongan
jumlah
atas sekarang sudah merakyat kesemua
pemborosan, sehingga perlu disesuaikan
lapisan masyarakat meski belum mampu
dengan
menjangkau ke pelosok Indonesia.Wijoyo
pemberian dengan jumlah yang kecil tidak
(2009)
volume
memberikan pengaruh (Palimbungan et. al.
tetapi
(2006) dalam Arinong dan Chispen (2011).
seringkali permintaan pasar domestik saja
Tersedianya unsur hara dalam jumlah yang
tidak terpenuhi.Keterbatasan produksi melon
cukup dan berimbang untuk pertumbuhan
ini diakibatkan oleh masih sedikitnya daerah
tanaman,
sentra penanaman melon di Indonesia.
pembelahan, pembesaran dan pemanjangan
menyatakan
permintaan
buah
meskipun
melon
tinggi,
yang
besar
kebutuhan
dapat
merupakan
tanaman,
suatu
sedangkan
menyebabkan
proses
D.I Growmerupakan salah satu jenis
sel akan berlangsung dengan cepat yang
pupuk yang banyak beredar di pasaran.Pupuk
mengakibatkan beberapa organ tanaman
organik yang berupa D.I Growkebanyakan
tumbuh
diaplikasikan
penyemprotan
melalui
daun
yang
dengan
mengandung hara makro dan mikro esensial.
konsentrasi
D.I
diaplikasikan
Growmempunyai
diantaranya
dapat
beberapa
mendorong
manfaat
dan
cepat.
harus
atau
Interval
memperhatikan
konsentrasi
terhadap
waktu
yang
tanaman.Dari
beberapa penelitian menunjukkan bahwa
meningkatkan pembentukan klorofil daun
penyemprotan
dan pembentukan bintil akar pada tanaman
memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman
leguminose,
sehingga
D.I
Growmelalui
daun
meningkatkan
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 315
yang lebih baik daripada pemberian melalui
faktor, yaitu pengaruh konsentrasi D.I Grow
tanah (Hanolo 1997 dalam Wijaya 2009).
dan interval waktu pemberian
Beberapa
menunjukkan
hasil
penelitian
penggunaan
masing faktor terdiri dari 4 perlakuan dan 4
Grow
perlakuan yang di ulang sebanyak 3 kali.
berdampak positif terhadap petumbuhan dan
Adapun faktor tersebut yaitu:Faktor I :
hasil
dan
Konsentrasi D.I Grow (K), terdiri dari 4
Widowati (2006) dalam Pangaribuan dkk
taraf, yaitu:K0 = Kontrol, K1 = 3 ml/L air, K2
(2012) menyatakan seperti halnyapupuk
= 5 ml/L air, K3 = 10 ml/L air dan Faktor II.
organik padat, D.I Grow
mengandung hara
Interval waktu pemberian, terdiri dari 4 taraf,
yang lengkap walaupun tersedia dalam
yaitu:P1 = interval waktu penyemprotan 1
jumlah kecil. Salah satu usaha untuk
minggu
peningkatan produksi tanaman melon dapat
penyemprotan 2 minggu sekali, P3 = interval
dilakukan dengan penggunaan D.I Grow
waktu penyemprotan 3 minggu sekali, P4 =
dengan konsentrasi yang sesuai dan interval
interval waktu penyemprotan 4 minggu
waktu penyemprotan agar efesien untuk
sekali.
tanaman.
Menurut
D.I
masing-
Hartatik
sekali,
P2
=
interval
waktu
pertumbuhan dan hasil produksi melon
(cucumis melo. L).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Pemberian Konsentrasi D.I
METODE PENELITIAN
GrowTerhadap
Alat dan bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalahcangkul, jangka
Pertumbuhan
dan
Produksi Tanaman Melon.
1. Tinggi Tanaman (cm)
sorong, parang, gembor, papan nama, meter,
Hasil uji F pada analisis sidik ragam
alat tulisdan camera, polybag berukuran 6 x
menunjukkan bahwa perlakuan pemberian
8 cm, kertas label,
penggaruk tanah,
konsentrasi D.I Growberpengaruh sangat
plastik bening.Sedangkan
nyata terhadap tinggi tanaman melon pada
bahan yang di gunakan dalam penelitian ini
umur 21, 28 dan 35 Hari Setelah Tanam
adalah benih melon varietas Madesta F1,
(HST). Rata - rata tinggi tanaman melon
pupuk kandang, pupuk NPK, pupuk D.I
akibat pemberian D.I Grow pada umur 21, 28
Grow, fungisida dan insektisida.
dan 35 Hari Setelah Tanam (HST) disajikan
timbangan,dan
Penelitian
ini
menggunakan
pada
Tabel
1
berikut
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 316
Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Melon pada Umur 21, 28 dan 35 HST Akibat Pengaruh
Pemberian Pupuk D.I Grow.
Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
21 HST
28 HST
35 HST
K0 (0 ml/L air)
26.84a
51.97a
76.34a
K1 (3 ml/L air)
27.43b
52.91b
76.54a
K2 (5 ml/L air)
28.05c
53.52b
77.35b
K3 (10 ml/L air)
28.53d
53.95c
78.33c
0,30
0,40
0,59
BNT(0,05)
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada taraf 5%
( Uji BNT ).
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa
dijumpai
pada
perlakuan
K0 (kontrol).
tinggi tanaman melon tertinggi dijumpai pada
Adapun
tinggi
tanaman
melon
perlakuan konsentrasi pemberian D.I Grow
pengaruh konsentrasi D.I Grow dapat dilihat
K3 (10 ml/ L air) sedangkan yang terendah
pada
akibat
Gambar 1
.
Tinggi Tanaman Melon
200
150
35 HST
100
28 HST
50
21 HST
0
0
3
5
10
D.I Grow
Gambar 1. Hubungan Tinggi Tanaman Melon Umur 21, 28 dan 35 Hari Setelah Tanam(HST)
Akibat Pengaruh Pemberian Pupuk Cair D.I Grow.
Gambar 1 menunjukkan bahwa tinggi
tanaman
melon
akibat
perlakuan
tertinggi diperoleh pada tanaman yang
memperoleh D.I Grow 10 ml/L air
(K3),
pemberianberbagai konsentrasi D.I Grow
berbeda nyata dengan perlakuan K0, K1 dan
terhadap tinggi tanaman melon pada saat
K2.Dari data diatas menunjukkan bahwa
tanaman berumur 21, 28 dan 35 hari setelah
pemberian
tanam,
ml/L air sudah mampu menunjukkan respon
menunjukkan
bahwa
tanaman
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
D.I Grow pada konsentrasi 10
Page | 317
yang signifikan terhadap tinggi tanaman
(2009), pada konsentrasi 5 ml/L air
melon. Artinya D.I Grow yang diberikan
Grow
sudah
protein,
memberikan respon yang signifikan artinya
karbohidrat, unsur mineral dan memacu
pada tingkat konsentrasi 5 ml/L air tanaman
pertumbuhan jaringan meristem yang dapat
sudah dapat memberikan respon dengan baik,
berperan untuk meningkatkan pertumbuhan
pada tingkat konsentrasi 5 ml/L air tanaman
tinggi tanaman melon, hal ini disebabkan
sudah memenuhi batas konsentrasi maksimal,
karena konsentrasi pupuk yang diberikan
pemberian D.I Grow pada tanaman melon
pada perlakuan 10 ml/Lair sudah mencukupi
dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan
batas konsentrasi yang dibutuhkan oleh
tinggi tanaman secara signifikan.
mampu
membentuk
tanaman. Dari beberapa sumber penelitian
lain menunjukkan bahwa pemberian D.I
Grow pada konsentrasi 10ml/Lair tanaman
melon sudah dapat memberikan respon
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman melon.
Dari hasil penelitian yang saya lakukan
dengan konsentrasi 10 ml/L D.I Grow
tanaman melon sudah dapat menunjukkan
hasil secara signifikan pada pertumbuhan
tinggi
tanaman
melon.
Sesuai
dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Suminarti
pada
tanaman
melon
D.I
dapat
2. Diameter Batang (cm)
Rata-rata diameter batang tanaman
melon dan hasil uji F pada analisis sidik
ragam
terlampir
menunjukkan
bahwa
perlakuan pemberian konsentrasi D.I Grow
berpengaruh sangat nyata terhadap diameter
batang pada umur 21, 28 dan 35 Hari Setelah
Tanam (HST). Rata - rata diameter batang
tanaman melon akibat pemberian D.I Grow
pada umur 21, 28 dan 35Hari Setelah Tanam
(HST) disajikan pada Tabel 2 berikut
Tabel 2. Rata-rata diameter batang tanaman melon pada umur 21, 28 dan 35 HST akibat
pengaruh pemberian pupuk D.I Grow .
Perlakuan
Diameter Batang (cm)
21 HST
28 HST
35 HST
K0 (0 ml/L air)
0.46a
0.54a
0.62a
K1 (3 ml/L air)
0.59b
0.61b
0.73b
K2 (5 ml/L air)
0.70c
0.71c
0.74b
K3 (10 ml/L air)
0.77d
0.77d
0.78c
BNT(0,05)
0.025
0.025
0.032
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 318
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa
perlakuan K0 (kontrol).Adapun diameter
diameter batang tanaman melon terbesar
batang tanaman melon akibat pengaruh
dijumpai
konsentrasi D.I Grow dapat dilihat pada
pada
perlakuan
konsentrasi
pemberian D.I Grow K3(10 ml/ L air)
Gambar 2.
sedangkan yang terkecil dijumpai pada
Diameter Batang
2.5
2
1.5
35 HST
1
28 HST
21 HST
0.5
0
0
3
5
10
D.I Grow
Gambar 2. Hubungan Diameter Batang Tanaman Melon Umur 21, 28 dan 35 Hari Setelah
Tanam (HST) Akibat Pengaruh Pemberian Pupuk Cair D.I Grow.
Gambar 2 diatas menunjukkan bahwa
pertumbuhan jaringan meristem. Hal ini
diameter batang tanaman melon dijumpai
diduga konsentrasi D.I Grow yang diberikan
pada perlakuan pemberian D.I Grow. Hal ini
pada tanaman melon dapat meningkatkan
diduga dengan pemberian pupuk D.I Grow
diameter batang tanaman melonyang tinggi,
dapat membantu meningkatkan diameter
karena D.I Grow mengadung unsur hara yang
batang tanaman melon, namun dari segi
dibutuhkan oleh tanaman yang berfungsi
angka
batang
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
terbesar dijumpai pada konsentrasi K3(10
serta untuk merangsang pertumbuhan batang
ml/L air) sedangkan yang terendah dijumpai
dan batang pun akan tumbuh dengan lebih
pada perlakuan K0 (kontrol). Hal ini terlihat
besar (Pamin, 2002).
bahwa diameter tanaman melon semakin
3. Diameter Buah (cm)
terlihat
bahwa
diameter
meningkat, artinya konsentrasi D.I Grow
Rata-rata diameter buah tanaman
yang diberikan sudah mampu membentuk
melon dan hasil uji F pada analisis sidik
protein, karbohidrat, unsur mineral, reaksi sel
ragam
asam
pemberian D.I Grow berpengaruh sangat
organik
serta
dapat
memicu
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
menunjukkan
bahwa
perlakuan
Page | 319
nyata terhadap diameter buah.Rata - rata
pengaruh pemberian konsentrasi D.I Grow
diameter
disajikan
buah
tanaman
melon
akibat
pada
Tabel
3
berikut.
Tabel 3. Rata-rata Diameter Buah Tanaman Melon pada Umur 90 HST Akibat Pengaruh
Pemberian Konsentrasi Pupuk D.I Grow.
Perlakuan D.I Grow (K)
Diameter Buah (cm)
90 HST
K0 (0 ml/L air)
4.10a
K1 (3 ml/L air)
4.23a
K2 (5 ml/L air)
4.51b
K3 (10 ml/L air)
4.88c
BNT 0,05
0.27
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa
perlakuan K0 (kontrol). Adapun diameter
diameter buah tanaman melon tertinggi
buah
dijumpai
konsentrasi D.I Grow dapat dilihat pada
pada
perlakuan
konsentrasi
pemberian D.I Grow K3(10 ml/L air)
tanaman
melon
akibat
pengaruh
Gambar 3
sedangkan yang terendah dijumpai pada
Diameter Buah
.
5
4.5
4
90 HST
3.5
0
3
5
10
D.I Grow
Gambar 3. Hubungan Diameter Buah Tanaman Melon Umur 90 Hari Setelah Tanam (HST)
Akibat Pengaruh Pemberian Pupuk D.I Grow.
Dari Gambar 3 diatas menunjukkan
bahwa
diameter
buah
tanaman
pemberian D.I Grow K3(10 ml/L air)
melon
sedangkan yang terendah dijumpai pada
terbesar dijumpai pada perlakuan konsentrasi
perlakuan K0 (kontrol). Dari data diatas
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 320
Penelitian (Daisy dan Ari, 2004)
menunjukkan bahwa diameter buah melon
semakin besar artinya pemberian D.I Grow
menunjukkan
berpengaruh
penggunaan
Growpada tanaman buah melon melalui
pupuk cair D.I Grow 10 ml/L air.Hal ini
aplikasi pada daun (foliar application) dapat
menunjukkan bahwa dengan pemberian D.I
meningkatkan diameter buah, protein dan
Grow dapat meningkat diameter buah, berat
kandungan klorofil pada tanaman buah
buah
tingkat
melon. Pengaruh D.I Growpada pertumbuhan
konsentrasi 10 ml/L air.Hasil penelitian Yim
dan hasil dilakukan pada sejumlah tanaman
et al. (2010) menunjukkan bahwa pemberian
tahunan
D.I Grow tanaman melon pada beberapa
tembakau
konsentrasi pupuk organik cair berpengaruh
sebanyak tiga kali melalui daun yang
signifikan terhadap peningkatan diameter
diaplikasikan pada seluruh tanaman, dimulai
buah melon.Konsentrasi yang paling efektif
dari tahap awal pertumbuhan tanaman. pada
adalah 10 ml/L air.Pada konsentrasi ini
tanaman buah melon, tinggi tanaman dan
kalium mampu meningkatkan diameter buah
diameter lebih bagus pada tanaman yang
pada
diberi perlakuan dibandingkan kontrol.
dan
positif
dengan
panjang
tanaman
buah
buah
pada
melon.
Namun
pemberian pupuk dengan konsentrasi yang
bahwa
pemberian
seperti
kelapa
dan
kentang.
sawit,
D.I
kapas,
Penyemprotan
4. Berat Buah (kg)
mengakibatkan
Rata-rata berat buah tanaman melon
timbulnya gejala kelayuan pada tanaman
dan hasil uji F pada analisis sidik ragam
sehingga memberikan hasil yang tidak
menunjukkan bahwa perlakuan pemberian
maksimal
diperhatikan
D.I Grow berpengaruh sangat nyata terhadap
pemberian pupuk yang berimbang sesuai
berat buah.Rata - rata berat buah tanaman
dengan pendapat Suwandi dan Nurtika (1987
melon
dalam Rizqiani et al. 2007)
konsentrasi D.I Grow disajikan pada Tabel 4
berlebihan
juga
dapat
sehingga
perlu
akibat
pengaruh
pemberian
berikut.
Tabel 4. Rata-rata Berat Buah Melon Pada Umur 90 HST
Akibat Pengaruh Pemberian
Konsentrasi Pupuk D.I Grow.
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 321
Perlakuan
Berat Buah (kg)
D.I Grow(K)
90 HST
K0 (0 ml/L air)
1.97a
K1 (3 ml/L air)
2.21b
K2 (5 ml/L air)
2.31c
K3 (10 ml/L air)
2.37d
BNT 0,05
0.04
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa
terendah
dijumpai
pada
perlakuan
K0
berat buah tanaman melon tertinggi dijumpai
(kontrol). Adapun berat buah melon akibat
pada perlakuan konsentrasi pemberian D.I
pengaruh konsentrasi D.I Grow dapat dilihat
Grow K3(10 ml/L air) sedangkan yang
pada
Gambar 4.
2.5
Berat Buah
2
1.5
1
90 HST
0.5
0
0
3
5
10
D.I Grow
.
Gambar 4. Hubungan Berat Buah Tanaman Melon Umur 90 Hari Setelah Tanam (HST) Akibat
Pengaruh Pemberian Pupuk D.I Grow.
Gambar 4 diatas menunjukkan bahwa
meningkatkan
berat
buah
tanaman
berat buah tertinggi dijumpai pada perlakuan
melon.Sesuai pendapat Lana W, (2007)
D.I Grow 10 ml/L air (K3), diikuti oleh
bahwa D.I Grow mampu meningkatkan
perlakuan D.I Grow 5 ml/L air (K2), 3 ml/L
kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah
air (K1), sedangkan berat buah tanaman
dengan pemantapan agregat tanah, aerasi dan
melon terendah dijumpai pada perlakuan
daya menahan air, serta kapasitas tukar
tanpa D.I Grow kontrol (K0). Hal ini diduga
kation. Struktur tanaman yang baik menjadi
bahwa
perakaran berkembang dengan baik sehingga
pemberian
D.I
Grow
mampu
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 322
semakin luas bidang serapan terhadap unsur
memperbaiki kapasitas menahan air (Sutanto,
hara, kelancaran proses penyerapan unsur
2006).
hara oleh tanaman terutama difusi tergantung
menunjukkan bahwa alokasi asimilat lebih
dari
banyak
persediaan
air
tanaman
yang
Indeks
panen
di
yang
distribusikan
berimbang
ke
buah
berhubungan erat dengan kapasitas menahan
dibandingkan ke organ-organ pertumbuhan
air oleh tanaman. Sehingga meningkatkan
lain sehingga hasil buah tanaman melon lebih
berat buah pertanaman sampel.
meningkat.
Penggunaan D.I Grow yang berimban
Pengaruh
g dapat membantu mempengaruhillproses
dari pengisianberat buah karena dalam D.I
Grow banyak mengandung unsur mineral
yang
berfungsi
pertumbuhan
untuk
batang
dan
meningkatkan
pertumbuhan
daun.Maka dengan pemberian D.I Grow
yang berimbang dapat meningkatkan berat
buah yang maksimal. D.I Grow juga dapat
menambah ketersediaan unsur hara bagi
tanaman, menciptakan kondisi yang sesuai
untuk tanaman dengan memperbaiki aerasi,
mempermudah
penetrasi
akar
dan
Interval
Waktu
Pemberian
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
TanamanMelon.
1. Tinggi Tanaman (cm)
Hasil uji F pada analisis sidik ragam
menunjukkan
bahwa
perlakuan
interval
waktu pemberian berpengaruh sangat nyata
terhadap tinggi tanaman pada umur 21, 28
dan 35 Hari Setelah Tanam (HST). Rata rata tinggi tanaman melon akibat pengaruh
interval waktu pemberianpada umur 21, 28
dan 35 Hari Setelah Tanam (HST) disajikan
pada Tabel 5 berikut.
Tabel5. Rata-rata Tinggi Tanaman Melon pada Umur 21, 28 dan 35HST Akibat Pengaruh
Interval WaktuPemberian.
Perlakuan
Tinggi Tanaman (cm)
21 HST
28 HST
35 HST
P1(1 minggu)
28.31c
53.69c
77.73b
P2(2 minggu)
27.67b
53.26b
77.02a
P3(3 minggu)
27.47b
52.65a
77.01a
P4(4 minggu)
27.40a
52.75a
76.80a
0,30
0,40
0,59
BNT(0,05)
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada
taraf 5% ( Uji BNT )
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 323
Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa
pada perlakuan P4(interval waktu pemberian
tinggi tanaman melon tertinggi dijumpai pada
4 minggu sekali).Adapun Tinggi Tanaman
perlakuan
Melon
interval
waktu
pemberian
Akibat
Pengaruh
Interval
P1(interval waktu pemberian 1 minggu
WaktuPemberian D.I Growdapat dilihat pada
sekali) sedangkan yang terendah dijumpai
Gambar 5.
Tinggi Tanaman Melon
180
160
140
120
100
35 HST
80
28 HST
60
21 HST
40
20
0
P1
P2
P3
Interval Waktu
P4
Gambar 5.Tinggi Tanaman Melon Akibat Pengaruh Interval Waktu Pemberian D.I Grow
Gambar 5 menunjukkan bahwa tinggi
sekali). Dari data diatas menunjukkan bahwa
tanaman melon akibat perlakuan interval
interval
waktu pemberianD.I Grow terhadap tinggi
mempengaruhi tingkat pertumbuhan tinggi
tanaman melon pada saat tanaman berumur
tanaman
21, 28 dan 35 hari setelah tanam. Pada saat
pemberian juga harus diperhitungkan agar
tanaman berumur 21, 28 dan 35 hari setelah
pendistribusian pupuk dapat diterima secara
tanam menunjukkan bahwa tanaman tertinggi
maksimal oleh tanaman dengan baik maka
dijumpai pada perlakuan P1 (interval waktu
oleh karena itu perlu diperhatikan interval
pemberian 1 minggu sekali), berbeda nyata
waktu pemberian dengan baik, sehingga
dengan
waktu
pupuk yang diberikan mampu diterima oleh
pemberian 2 minggu sekali) tetapi tidak
tanaman dengan baik supaya tanaman dapat
berbeda nyata pada perlakuan P3 (interval
membentuk
waktu
sekali),
mineral untukmemacu pertumbuhan jaringan
sedangkan tanaman melon terendah dijumpai
meristem yang berperan untuk meningkatkan
pada P4 (interval waktu pemberian 4 minggu
pertumbuhan tinggi tanaman melon. Dari
perlakuan
pemberian
P2
3
(interval
minggu
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
waktu
melon.
pemberian
Artinya
protein,
dapat
jarak
karbohidrat,
waktu
unsur
Page | 324
beberapa
sumber
menunjukkan
penelitian
bahwa
interval
lain
waktu
pemberian sangat berperan penting bagi
tanaman
supaya
memberikan
respon
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman melon
produksinya dan dapat meningkatkan tingkat
pertumbuhan
dilapangan
juga
menunjukkan
tanaman
secara
signifikan.
2. Diameter Batang (cm)
Rata-rata diameter batang tanaman
dengan baik. Dari hasil penelitian yang saya
lakukan
tinggi
melon dan hasil uji F pada analisis sidik
respon secara signifikan pada pertumbuhan
ragam
tinggi
dengan
interval waktu pemberian berpengaruh sangat
pendapat yang dikemukakan oleh Laras
nyata terhadap diameter batang pada umur
(2006), jarak waktu atau interval yang baik
21, 28 dan 35 Hari Setelah Tanam (HST).
untuk melakukan pemberian tanaman adalah
Rata - rata diameter batang tanaman melon
5 atau 7 hari sekali atau sesuai kebutuhan
akibat
untuk pemberian pupuk organik cair melalui
pemberianpada umur 21, 28 dan 35 Hari
daun, karena jarak interval waktu juga sangat
Setelah Tanam (HST) disajikan pada Tabel 6
mempengaruhi tingkat keberhasilan hasil
berikut
tanaman
melon.
Sesuai
menunjukkan
perlakuan
bahwa
perlakuan
interval
waktu
.
Tabel 6. Rata-rata Diameter Batang Tanaman Melon pada Umur 21, 28 dan 35 HST Akibat
Pengaruh Interval Waktu Pemberian D.I Grow.
Perlakuan
Diameter Batang (cm)
21 HST
28 HST
35 HST
P1(1 minggu)
0.68b
0.69a
0.76b
P2(2 minggu)
0.63a
0.66a
0.72a
P3(3 minggu)
0.61a
0.64a
0.70a
0.62a
0.63a
0.69a
0.06
0.06
0.032
P4(4 minggu)
BNT(0,05)
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa
dijumpai pada perlakuan P4(interval waktu
diameter batang tanaman melon tertinggi
pemberian
dijumpai pada perlakuan interval waktu
diameter batang tanaman melon akibat
pemberianP1(interval waktu penyemprotan 1
pengaruh interval waktu pemberian dapat
minggu sekali) sedangkan yang terendah
dilihat
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
4
minggu
pada
sekali).
Adapun
Gambar 6
Page | 325
.
Diameter Batang
2.5
2
1.5
35 HST
1
28 HST
21 HST
0.5
0
P1
P2
P3
P4
Interval Waktu
Gambar 6. Hubungan Diameter Batang Tanaman Melon Umur21, 28 dan 35 Hari Setelah
Tanam (HST) Akibat Pengaruh Perlakuan Interval Waktu Pemberian D.I Grow.
Dari Gambar 6 diatas menunjukkan
tanaman bisa mendapat asupan makanan
bahwa diameter batang tanaman melon
secara maksimal. Hal ini diduga semakin
akibat perlakuan interval waktu pemberian
sering
berpengaruh nyata, namun dari segi angka
tanamanpun akan semakin bagus karena
terlihat bahwa diameter batang terbesar
dapat memenuhi asupan makanan dengan
dijumpai pada P1(interval waktu pemberian 1
baik yang diberikan pada tanaman melon
minggu sekali) sedangkan yang terendah
untuk
dijumpai pada perlakuan P4(interval waktu
tanaman melonyang tinggi (Lukman, 2002).
pemberian 1 minggu sekali).Hal ini terlihat
3. Diameter Buah (cm)
tanaman
disemprotkan
meningkatkan
diameter
maka
batang
bahwa diameter tanaman melon semakin
Rata-rata diameter buah tanaman
meningkat, artinyapada interval waktu 1
melon dan hasil uji F pada analisis sidik
minggu pemberian yang dilakukan dapat
ragam
memberikan dampak positif. Langkah yang
interval waktu pemberianberpengaruh sangat
dilakukan ini sangatlah tepat karena selang
nyata terhadap diameter buah. Rata - rata
waktu yang dianjurkan untuk penggunaan
diameter
pupuk organik cair adalah antara 5 sampai 7
pengaruh interval waktu pemberiandisajikan
hari sekali agar bisa mendapatkan hasil yang
pada
menunjukkan bahwa perlakuan
buah
tanaman
Tabel
melon
7
akibat
berikut
lebih efektif, karena pada jarak tersebut
Tabel 7. Rata-rata Diameter Buah Tanaman Melon pada Umur 90 HST Akibat Pengaruh
Interval Waktu Pemberian D.I Grow.
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 326
IntervalWaktu
Diameter Buah (cm)
pemberian(P)
90 HST
P1(1 minggu)
4.65b
P2(2 minggu)
4.42a
P3(3 minggu)
4.36a
P4(4 minggu)
4.29a
BNT 0,05
0.20
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Dari Tabel 7 menunjukkan bahwa
interval
waktu
pemberian
1
minggu
diameter buah tanaman melon terbesar
sekali(P4). Adapun diameter buah tanaman
dijumpai pada perlakuan interval waktu
melon
pemberian 1 minggu sekali (P1) sedangkan
pemberian dapat dilihat pada Gambar 7
akibat
pengaruh
interval
waktu
yang terendah dijumpai pada perlakuan
.
Diameter Buah
4.7
4.6
4.5
4.4
90 HST
4.3
4.2
4.1
P1
P2
P3
P4
Interval Waktu
Gambar 7. Hubungan Diameter Buah Tanaman Melon Umur 90 Hari Setelah Tanam (HST)
Akibat Pengaruh Interval Waktu Pemberian D.I Grow.
Dari Gambar 7 diatas menunjukkan
menunjukkan bahwa diameter buah melon
melon
semakin besar artinya semakin banyak
terbesar dijumpai pada perlakuan interval
pemberian yang dilakukan maka semakin
waktu pemberian 1 minggu sekali (P1)
besar tingkat pertumbuhan buah melon. Hal
sedangkan yang terendah dijumpai pada
ini menunjukkan bahwa dengan pemberian
perlakuan
yang dilakukan
bahwa
minggu
diameter
buah
interval
sekali
tanaman
waktu
(K0).
Dari
pemberian
data
4
diatas
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
seminggu sekali dapat
meningkat diameter buah, berat buah dan
Page | 327
panjang buah. Hasil penelitian Kim et al.
pertumbuhan tanaman.pada tanaman buah
(2010) menunjukkan bahwa interval waktu
melon, tinggi tanaman dan diameter lebih
pemberian yang dilakukan pada tanaman
bagus dibandingkan pemberian 2, 3 dan 4
melon dapat berpengaruh signifikan terhadap
minggu sekali.
peningkatan diameter buah melon.
4. Berat Buah (kg)
2006)
Rata-rata berat buah tanaman melon
menunjukkan bahwa interval waktu yang
dan hasil uji F pada analisis sidik ragam
dilakukan pada tanaman buah melon melalui
menunjukkan
aplikasi pada daun (foliar application) dapat
waktu
meningkatkan diameter buah, protein dan
berpengaruh sangat nyata terhadap berat
kandungan kandungan klorofil pada tanaman
buah. Rata - rata berat buah tanaman melon
buah melon. Pemberian seminggu sekali
akibat pengaruh interval waktu pemberian
melalui daun yang diaplikasikan pada seluruh
disajikan pada Tabel 8 berikut.
Penelitian
(Daisy
tanaman,
dimulai
dan
dari
Harry,
tahap
bahwa
pemberian
perlakuan
1
interval
minggu
sekali
awal
Tabel 8. Rata-rata Berat Buah Tanaman Melon pada Umur 90 HST Akibat Pengaruh Interval
Waktu Pemberian D.I Grow.
IntervalWaktu
Berat Buah (kg)
pemberian (P)
90 HST
P1(1 minggu)
2.43b
P2(2 minggu)
2.20a
P3(3 minggu)
2.14a
P4(4 minggu)
2.10a
BNT 0.05
0,14
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (
Uji BNT ).
Dari Tabel 8 diatas menunjukkan
interval waktu 4 minggu sekali(P5).Adapun
bahwa berat buah tanaman melon tertinggi
berat buah tanaman melon akibat pengaruh
dijumpai pada perlakuan interval waktu
interval waktu pemberian dapat dilihat pada
pemberian 1 minggu sekali (P1) sedangkan
Gambar 8.
yang terendah dijumpai pada perlakuan
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 328
2.5
Berat Buah
2.4
2.3
2.2
90 HST
2.1
2
1.9
P1
P2
P3
P4
Interval Waktu
.
Gambar 8. Hubungan Berat Buah Tanaman Melon Umur 90 Hari Setelah Tanam (HST) Akibat
Pengaruh Interval Waktu Pemberian D.I Grow.
Dari Gambar 8 diatas menunjukkan
bahwa berat buah tertinggi dijumpai pada
perlakuan
interval
waktu
pemberian
baik agar tanaman dapat meningkatkan hasil
produksinya dengan maksimal.
1
minggu sekali (P1), diikuti oleh perlakuan
KESIMPULAN DAN SARAN
interval waktu pemberian 2 minggu sekali
Kesimpulan
(P2),interval waktu pemberian 3 minggu
1.
Pemberian
konsentrasi
D.I
Grow
sekali (P3), sedangkan berat buah tanaman
berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi
melon terendah dijumpai pada perlakuan
tanaman
interval waktu pemberian 4 minggu sekali
diameter buah dan berat buah dengan
(P4). Hal ini diduga bahwa interval waktu
kosentrasi K3 (10 ml/liter air) pada umur
pemberian
35 Hari Setelah Tanam (HST).
1
minggu
sekali
mampu
meningkatkan berat buah tanaman melon
karena
pada
seminggu
interval
sekali
waktu
tanaman
pemberian
melon
dapat
2.
melon,diameter
batang,
Interval waktu pemberian D.I Grow
berpengaruh
tanaman
nyata
melon,
terhadap
diameter
tinggi
batang,
tersedianya unsur hara atau sumber makanan
diameter buah dan berat buah umur 21,
bagi tanaman yang cukup secara terus
28 dan 35 Hari Setelah Penyemprotan
menerus sehingga asupan makanan terpenuhi
(HSP),
dengan cukup, apalagi saat tanaman sedang
penyemprotan terbaik dijumpai pada
berbunga.Sesuai pendapat Suryati, (2002)
waktu pemberian 1 minggu sekali.
pengaruh
interval
waktu
bahwa interval waktu saat penyemprotan
sangat penting dan perlu diperhatikan dengan
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 329
3.
Tidak terdapat interaksi antara tingkat
konsentrasi
dan
Interval
waktu
Harist, (2001) proses panen melon. http://ww
w.warintek.ristek.go.id/pertanian/melon
pemberian D.I Grow.
Kristianingsih, I.D. 2010. Produksi Benih
Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih
Melon (cucumis melo l0 Unggul di
baik dalam pemberian pupuk cair D.I Grow
Multi
dan interval waktu pemberian disarankan
Karangpandan,
sebelum menggunakan pupuk organik cair
Karanganyar.http://www.
harus
webcache.googleusercontent.com/se
memperhatikan
konsentrasi
atau
Global
Agrindo
(mga),
takaran pupuk yang benar dan interval waktu
arch?q=cache:v0iKh-en&ct=clnk
pemberian dengan tepat dan benar agar dapat
[01 juni 2015].
Palimbungan, 2006.
memberikan hasil yang maksimal.
Melon Indonesia
Harapan
DAFTAR PUSTAKA
http//www.Distan
Arinong, A. R Dan Chrispen D. L. Aplikasi
Pupuk
Organik
Pertumbuhan
Cair
dan
Terhadap
Produksi
Tanaman
Sawi
http://www.stppgow.ac.id
/datadownloadcentrepap/data-jurnalagrisistemstpp[27 juni 2015]
Astuti,
(2007)
Teknik
budidaya
melon.http://cybex.deptan.go.id/penyul
uhan/cara-memupuk-tanaman-melon/.
BPS. 2012. Basis Data Statistik Pertanian :
Produksi
Petani.(online).
Komoditi
Hortikultura
2000-2009. Departemen Pertanian,
Jakarta
Buditjahjono, R. 2007. Modul IX Budidaya
Buah – Buahan : Pengelolaan
PohonBuah-Buahan. Program Studi
Pemda
DIY.go.id/index2.php?opton=com_c
ontent&t. Diakses 15 Mei 2009
Arinong
dan
Chispen.,2011.
Budidaya Melon Unggul. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Soedarya.dan Kristianingsih,2010. Fisiologi
dan
Teknologi
Tanaman
Pasca
Panen
Hortikultura.Indonesia
Australia.Eastern
Universities
Project.http://manfaatbuahdaun.blogsp
ot.com/2014/01/kandungan-danmanfaat-buah-melon.html
Suminarti. 2009. Pengaruh Pupuk Di- Grow
dan
Bahan
Pemantap
Tanah
terhadap Hasil dan Kualitas Melon
Varietas Intan. Jurnal Penelitian
UNIB: 54-60.
Hortikulktura. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 330
Tjahjadi, (2007) morfologitanaman.http://ww
Zafar, 2010.Aneka Jenis Media Tanam dan
w.warintek.ristek.go.id/pertanian/melon
Penggunaanya. Penebar Swadaya
Jakarta
Wijoyo, 2009. Teknik penanaman tanaman
melon
Agrotropika Hayati Vol. 4 No. 4 November 2017
Page | 331