Analisis Tingkat Inflasi Nilai Tukar dan

MUTIAH HANIFAH RAMADHANI (20150730205)
UK III EKONOMI MAKRO ISLAM

1.

ANALISIS TINGKAT INFLASI DI INDONESIA TAHUN 2010-2016
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016

Tingkat Inflasi
6,96
3,79
4,3
8,38
8,36

3,35
3,02

Tabel 01. Tingkat inflasi tahunan di Indonesia
(berdasarkan perhitungan indeks harga konsumen dan inflasi bulanan Indonesia)1
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya
yang berlangsung secara terus menerus. Sedangkan indeks yang menghitung rata-rata
perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga
dalam kurun waktu tertentu tersebut disebut Indeks Harga Konsumen / IHK. Perubahan
IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat
penurunan (deflasi) dari barang dan jasa.2
Secara historis, tingkat dan volatilitas inflasi Indonesia lebih tinggi dibanding
negara-negara berkembang lain. Sementara negara-negara berkembang lain mengalami
tingkat inflasi antara 3% sampai 5% pada periode 2005-2014, Indonesia memiliki ratarata tingkat inflasi tahunan sekitar 8,5% dalam periode yang sama. Salah satu
penyebabnya adalah ketika Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)
memutuskan untuk mengurangi subsidi bahan bakar secara besar-besaran di akhir 2005
(dengan menaikan harga bahan bakar bersubsidi lebih dari dua kali lipatnya) karena
tingginya harga minyak internasional, tindakan ini segera menyebabkan tingkat inflasi
dua angka antara 14% sampai 19% (year-on-year) sampai Oktober 2006. Lebih lanjut
lagi, inflasi inti negara ini - yang mengecualikan barang-barang yang rentan terhadap

volatilitas harga sementara - juga telah menjadi tidak stabil karena efek ronde dua dari
penyesuaian harga energi yang berlanjut ke perekonomian yang lebih luas (contohnya

1 https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/907
2 https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/3

1

MUTIAH HANIFAH RAMADHANI (20150730205)
UK III EKONOMI MAKRO ISLAM

melalui kenaikan biaya-biaya transportasi). Sehingga masyarakat Indonesia menjadi
kecanduan pada subsidi Pemerintah, terutama bahan bakar yang murah.
Pada awal 2012, Pemerintah mengajukan kenaikan harga bahan bakar namun
kegelisahan sosial dan oposisi politik di parlemen menyebabkan peningkatan tiba-tiba
mustahil. Akhirnya, pada Juni 2013, premium dinaikkan 44% menjadi Rp 6.500 dan
solar sebesar 22% menjadi Rp 5.500 per liter karena subsidi bahan bakar yang besar
mengancam untuk mendorong defisit APBN melewati level 3% dari (PDB) sedangkan
hukum Indonesia melarang defisit APBN untuk melewati 3% dari PDB. Dalam rangka
mendukung segmen masyarakat miskin, Pemerintah melaksanakan program-program

Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kendati begitu, inflasi meningkat menjadi 8,4% pada
basis year-on-year (y/y) pada akhir tahun. Dan pengurangan subsidi energi Indonesia
tetap menjadi prioritas utama dalam agenda Pemerintah Pusat hingga sekarang.
2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

5.1

5.4


4.3

8.4

8.4

3.4

3.0

5.0
5.0
4.5
4.5
4.5
4.0
(perubahan % tahunan)
Tabel 02. Perubahan % tahunan inflasi Indonesia dan target BI


4.0

Inflasi
(perubahan % tahunan)
Target Bank Indonesia

(Sumber: Bank Dunia dan Bank Indonesia)
Setelah Joko Widodo dilantik sebagai presiden ke-7 Indonesia pada Oktober
2014, salah satu tindakan pertamanya adalah menaikan harga bahan bakar bersubsidi.
Premium dinaikkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter, sementara diesel
dinaikkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. Ini berarti bahwa laju inflasi negara
ini, yang telah mulai melambat menuju level target Bank Indonesia pada 4,5%, tidak
memiliki waktu untuk semakin pulih dan berakselerasi kembali menjadi 8,4% (y/y)
pada akhir tahun 2014.
Pada awal tahun 2015, Presiden Joko Widodo memiliki keuntungan karena
harga minyak mentah global telah turun drastis sejak pertengahan 2014 karena
lambatnya permintaan global sedangkan suplai kuat karena angka-angka produksi
minyak yang terus-menerus tinggi di negara-negara OPEC dan revolusi gas shale AS.
Karenanya, Widodo memutuskan untuk melakukan tindakan yang berani dengan


2

MUTIAH HANIFAH RAMADHANI (20150730205)
UK III EKONOMI MAKRO ISLAM

menghapus subsidi premium dan menetapkan subsidi tetap sebesar Rp 1.000 per liter
untuk diesel. Pemerintah Indonesia tetap menentukan harga bensin dan diesel
(disesuaikan setiap kuartalnya) namun harga akan berfluktuasi sejalan dengan harga
internasional. Meskipun begitu, karena harga minyak mentah dunia agak pulih di
pertengahan pertama tahun 2015, inflasi Indonesia tetap tinggi di pertengahan 2015 dan
hanya mulai menurun di akhir 2014. Bank Indonesia tetap memprediksi inflasi 2015
sekitar 4% (y/y).
Karakteristik tingkat inflasi yang tidak stabil di Indonesia menyebabkan deviasi
yang lebih besar dibandingkan biasanya dari proyeksi inflasi tahunan oleh Bank
Indonesia. Akibat dari ketidakjelasan inflasi semacam ini adalah terciptanya biaya-biaya
ekonomi, seperti biaya peminjaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan negaranegara berkembang lainnya. Kurangnya kuantitas dan kualitas juga mengakibatkan
biaya-biaya ekonomi yang tinggi.

Tahun
/

Bulan

Bahan
Makanan

2016
2015
2014
2013
2012
2011
2010

5.69
4.93
10.57
11.35
5.68
3.64
15.64


Makanan Perumahan,
Pendidikan,
Jadi,
Air, Listrik,
Rekreasi
Minuman,
Gas, dan
Sandang Kesehatan
dan
Rokok, dan
Bahan
Olahraga
Tembakau
Bakar
5.38
1.90
3.05
3.92
2.73

6.42
3.34
3.43
5.32
3.97
8.11
7.36
3.08
5.71
4.44
7.45
6.22
0.52
3.70
3.91
6.11
3.35
4.67
2.91
4.21

4.51
3.47
7.57
4.26
5.16
6.96
4.08
6.51
2.19
3.29
Tabel 03. Inflasi Indonesia menurut kelompok pengeluaran3

Transpor,
Komunikasi,
Umum
dan Jasa
Keuangan
-0.72
-1.53
12.14

15.36
2.20
1.92
2.69

Harga-harga bahan pangan yang tidak stabil di Indonesia (rentan terhadap
kondisi cuaca) dan kemudian meletakkan beban yang besar kepada rumah tangga,
menghabiskan lebih dari setengah dari pendapatan yang bisa dibelanjakan mereka untuk
makanan, terutama. Oleh karena itu, harga-harga makanan yang lebih tinggi
menyebabkan inflasi keranjang kemiskinan yang serius yang mungkin meningkatkan
persentase penduduk miskin. Panen-panen yang gagal dikombinasikan dengan reaksi
3 https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/901

3

3.02
3.35
8.36
8.38
4.30
3.79
6.96

MUTIAH HANIFAH RAMADHANI (20150730205)
UK III EKONOMI MAKRO ISLAM

lambat dari Pemerintah untuk menggantikan produk-priduk makanan lokal dengan
impor adalah penyebab tekanan inflasi.
Ada dua puncak inflasi tahunan yang biasanya terjadi di Indonesia. Periode
Desember-Januari selalu menjadi waktu kenaikan harga-harga karena perayaanperayaan Natal dan Tahun Baru. Selain itu, banjir yang sering terjadi di bulan Januari
(karena puncak musim hujan) menyebabkan gangguan jalur-jalur distribusi di beberapa
daerah dan kota, dan karenanya menyebabkan biaya logistik yang lebih tinggi.
Puncak inflasi kedua terjadi di periode Juli-Agustus. Tekanan-tekanan inflasi di
kedua bulan ini terjadi sebagai dampak dari masa liburan, bulan suci puasa umat
Muslim (Ramadhan), perayaan-perayaan Idul Fitri dan awal tahun ajaran baru.
Peningkatan yang signifikan bisa dideteksi dalam belanja makanan dan barang-barang
konsumen lain (seperti baju, tas dan sepatu), diikuti dengan tindakan para retailer yang
menaikkan harga.4
2.

ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH TAHUN 2010-2016

Kurs Transaksi (Jual)
Period

Kurs Transaksi (Beli)

Nilai dari USD 1

Period

Nilai dari USD 1

e
dalam Rupiah
e
dalam Rupiah
2016
13373.89
2016
13240.86
2015
13458.93
2015
13325.00
2014
11937.73
2014
11818.87
2013
10503.67
2013
10399.07
2012
9427.22
2012
9333.55
2011
8823.43
2011
8735.56
2010
9130.02
2010
9039.08
Tabel 04. Kurs transaksi dari uang asing ke rupiah5
Presiden Joko Widodo mengatakan, perlambatan ekonomi tidak hanya terjadi di
Indonesia tapi juga negara-negara tetangga. Menurutnya, beberapa penyebabnya
perlambatan ekonomi adalah depresiasi yuan dan jadi-tidaknya rencana kenaikan suku
bunga di AS. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga sebelumnya mengatakan
akan mencegah mengalirnya dana dari Sertifikat Berharga Negara dengan mendorong
pasar sekunder.6
4 https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/
5 http://www.bi.go.id/id/moneter/kalkulator-kurs/Default.aspx
6 http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/

4

MUTIAH HANIFAH RAMADHANI (20150730205)
UK III EKONOMI MAKRO ISLAM

Sumber lain mengatakan, apabila perekonomian AS menunjukkan perbaikan,
maka nilai tukar rupiah bisa mengalami pelemahan akibat risiko kenaikan suku bunga
acuan AS Fed Fund Rate. Resiko utamanya adalah kenaikan Fed Fund Rate dan adanya
capital reversal atau arus pembalikan modal. Namun, nilai tukar rupiah relatif stabil dan
apresiatif, didukung persepsi perekonomian domestik yang lebih stabil dan stabilitas
sistem keuangan yang lebih baik.7
Sumber lain juga mengatakan bahwa rupiah baru akan terjun bebas hanya jika
Indonesia kembali dibelit krisis yang sangat dalam, seperti yang terjadi pada 1997 lalu,
tetapi itu kecil kemungkinannya. Saat krisis keuangan Asia 1997-1998, rupiah ambrol
hingga lebih dari 500 persen. Ketika itu investor global berbondong-bondong menarik
dana mereka dari Asia di tengah memuncaknya krisis kepercayaan dan krisis likuiditas
perbankan setelah utang dolar korporasi yang manggunung, macet -- banyak dari utang
ini dikucurkan oleh bank yang masih satu kelompok usaha dengan debitur korporasi.
Pada krisis global berikutnya yang juga menghantam Indonesia di tahun 2008,
rupiah melemah 37 persen. Dan di tahun 2013, ketika Amerika menghentikan
program quantitative easing (pelonggaran kebijakan moneter), rupiah anjlok "hanya" 24
persen. Jelas terlihat, rupiah anjlok paling drastis pada 1997-1998.
Saat ini, Indonesia dinilai jauh lebih siap dalam menghadapi krisis, bahkan lebih
siap ketimbang tahun 2008. Hal tersebut ditunjukkan antara lain oleh dua variabel
penting: masih kuatnya modal perbankan dan terjaganya nilai cadangan devisa di atas
$100 miliar dolar dalam dua tahun terakhir.8

3.

JUMLAH UTANG INDONESIA TERBARU DAN NEGARA LAINNYA

7 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/06/07/215046926/
8 http://www.bareksa.com/id/text/2015/06/01/

5

MUTIAH HANIFAH RAMADHANI (20150730205)
UK III EKONOMI MAKRO ISLAM

Tabel 05. Utang luar negeri Indonesia
menurut jangka waktu asal dan kelompok peminjam
(dalam jutaan dollar)9
Tabel 06. Daftar negara dengan jumlah utang
Negara
Albania
Algeria
Angola
Argentina
Armenia
Australia
Austria
Bangladesh
Belarus
Belgium
Belize
Bolivia
Bosnia & Herzegovina
Botswana
Brazil
Bulgaria
Canada
Chad
Chile
China

Terakhir
7862.41
3021.00
36278.70
192461.67
9951.82
1926696.00
601364.00
25.96
37567.40
1115985.00
1175.80
134.03
8870660.69
18003.70
678952.08
34231.50
615.99
804.85
165101.03
14207.00

9 http://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/

6

Indikator
2016-12
2015-12
2015-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-09
2016-12
2016-12
2016-12
2015-12
2016-10
2016-12
2016-09
2017-03
2017-02
2016-12
2016-12
2017-02
2016-12

Eur - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Aud - Juta
Eur - Juta
Usd - Miliar
Usd - Juta
Eur - Juta
Usd - Juta
Bob - Juta
BAM-THO
Bwp - Juta
Usd - Juta
Eur - Juta
Cad - Miliar
Fcfa - Miliar
Usd - Juta
USD-HML

MUTIAH HANIFAH RAMADHANI (20150730205)
UK III EKONOMI MAKRO ISLAM

Colombia
Costa Rica
Croatia
Cyprus
Czech Republic
Denmark
Egypt
Estonia
Euro Area
Finland
France
Georgia
Germany
Greece
Guyana
Honduras
Hongkong
Hungary
Iceland
India
Indonesia
Ireland
Israel
Italy
Japan
Jordan
Kazakhstan
Kenya
Kosovo
Kyrgyzstan
Latvia
Lebanon
Lesotho
Lithuania
Luxembourg
Macedonia
Malaysia
Maldives
Malta
Muritania
Mauritius
Mexico
Moldova
Morocco
Netherland
New Zealand
Nigeria
Norway
Pakistan
Paraguay
Peru
Phillipines
Poland

121097.22
26436.80
45124.78
106911.96
130572.90
11899.00
67322.60
19039.50
13558785.12
465788.00
4887517.00
15496.18
4640049.00
432392.38
1153695.00
7487.50
10313247.00
108008.64
2823222.00
456100.00
316968.36
2073366.00
91079.80
2101462.00
399002.00
10299.00
163758.00
0.00
2045.00
7866.80
36853.29
29873.30
10921.04
33367.70
3647945.81
7503.90
908704.13
846.10
85516.80
3831.80
53104.00
412033.60
6338.39
480293.54
3667501.80
261128.00
11406.28
5247666.00
74126.00
16122.40
74651.00
76621.97
335941.00

7

2017-01
2016-12
2017-01
2016-12
2016-12
2016-10
2016-12
2016-12
2016-12
2016-09
2016-09
2016-12
2016-12
2016-12
2016-09
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2017-03
2016-09
2016-12
2016-12
2016-09
2016-12
2016-12
2016-09
2015-12
2016-09
2016-12
2015-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12

Cop - Miliar
Usd - Juta
Eur - Juta
Eur - Juta
Eur - Juta
Dkk - Juta
Usd - Juta
Eur - Juta
Eur - Juta
Eur - Juta
Eur - Juta
Usd - Juta
Eur - Juta
Eur - Juta
Usd Ribu
Usd - Juta
Hkd - Juta
Eur - Juta
Isk - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Eur - Juta
Usd - Juta
Eur - Juta
Jpy - Milyar
Jod - Juta
Usd - Juta
Kes - Miliar
Eur - Juta
Kgs - Juta
Eur - Juta
Usd - Juta
Juta - Lsl
Eur - Juta
Eur - Juta
Eur - Juta
Myr - Juta
Usd - Juta
Eur - Juta
Juta - Usd
Mur - Juta
Mxn - Miliar
Usd - Juta
Mad Juta
Eur - Juta
Nzd - Juta
Usd - Juta
Nok - Juta
Usd - Juta
Usd - Ribu
Usd - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta

MUTIAH HANIFAH RAMADHANI (20150730205)
UK III EKONOMI MAKRO ISLAM

Portugal
Romania
Russia
Rawanda
Serbia
Seychelles
Singapore
Slovakia
Slovenia
South Africa
South Korea
Spain
Srilanka
Swaziland
Sweden
Switzerland
Taiwan
Tajikistan
Tanzania
Thailand
Turkey
Ukraine
UK
US
Uruguay
Venezuela
Vietnam
Zambia

398850.13
92753.00
529.70
1851.54
25727.00
3208.97
0.00
73.75
43114.70
142833.00
380948.90
1865366000.00
46585.70
4758.56
133498.00
1721336.40
172238.00
2194.50
17560.40
131362.47
404182.00
113483.00
6085392.00
-8109652.00
26149.25
296.00
21699.00
8081.80

2016-12
2017-02
2017-03
2015-12
2016-09
2016-12
2016-12
2016-12
2017-03
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2017-03
2016-12
2016-12
2015-12
2017-02
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2016-12
2017-03
2015-12
2015-12

Eur - Juta
Eur - Juta
Usd - Miliar
Usd - Juta
Eur - Juta
Scr - Juta
Sgd - Juta
Eur - Miliar
Eur - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Eur - Seribu
Usd - Juta
Szl - Juta
Sek - Juta
Chf - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Gbp - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta
Usd - Juta

(Sumber: http://id.tradingeconomics.com/country-list/external-debt)
Secara umum negara-negara maju mencuat berkat nilai utang yang menggunung
dan terus membengkak. Menurut Dana Moneter Internasional, Jepang, Amerika Serikat
dan Cina adalah tiga negara dengan jumlah utang terbesar.10 Namun, menurut sumber
lain, Jepang dan Yunani adalah 2 negara dengan jumlah utang terbanyak di dunia.
Perekonomian negeri sakura yang ikut terjerat resesi global banyak mengalami
kemajuan sejak era Perdana Menteri Shinzo Abe. Namun begitu, rasio utang Jepang
terhadap produk domestik bruttonya masih yang tertinggi di dunia, yakni sekitar 245,5
%. Kenaikan utang antara lain berkat kebijakan ofensif Abe yang memperbesar belanja
pemerintah demi pertumbuhan ekonomi negaranya. Jepang menjadi negara dengan
utang terbesar di dunia. Ekonominya tumbuh sangat lambat dan sekarang bank sentral
telah menerapkan suku bunga negatif. 11
10 http://www.dw.com/id/
11 http://economy.okezone.com/read/2016/04/04/

8

MUTIAH HANIFAH RAMADHANI (20150730205)
UK III EKONOMI MAKRO ISLAM

Dan Negara Yunani masih menggantungkan nasibnya pada uluran tangan Eropa.
Yunani bertengger di posisi dua dengan rasio utang terhadap GDP sebesar 161%.
Dikarenakan, Yunani mengambil langkah berani dengan meminta pemberi pinjaman
untuk memangkas utangnya sebanyak 46,5%. Kalau tidak, Yunani akan mengumumkan
kebangkrutan. Athena saat ini tengah berupaya mengajukan pemotongan utang kepada
para krediturnya. Dan sepanjang tahun 2011 Athens Stock Exchange Index sudah
terpuruk sebanyak 63%.12

12 http://www.exsidon.com/2016/05/

9

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65