TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN M

JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 7 No.1 JULI 2016

ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN MODAL USAHA
PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI PALEMBANG
MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD
Marwati1), Nining Ariati2), Suzan Agustri3)
1), 2 ,3)

Program StudiSistem Informasi Universitas Indo Global Mandiri
Jl. Jend. Sudirman No. 629 KM.4 Palembang Kode Pos 30129
Email : Marwati.1594@gmail.com1), niningariati76@gmail.com2), zuzanoid@gmail.com3)

ABSTRACT
A good information technology governance is an important part that needs to be done before applying the information
technology in the Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs), due to the presence of information technology
governance practicable to identify the important things that need to be considered in applying Information technology.
This study uses a balanced scorecard method which proposed two factors that affect information technology governance
in the financial section of Palembang SMEs which includes capital variable and wages variable. Test conducted

research variables by distributing questionnaire to 100 SMEs and 98 respondent valid. Based on the results of data
processing using SPSS 21.0, the important thing to note in information technology governance is capital variable. This
is evidenced from the results of t-test showed a significant correlation of variable capital to information technology
governance, while assuming that the wage variable influence on the governance of information technology cannot be
accepted. In this case, SMEs especially micro-enterprises need to have a workforce in order to improve and develop the
business undertaken. Based on that case, information technology need to be developed as a support to help manage
labor wages.
Keyword:IT Governance, Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs), Balanced Scorecard

memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang ini. Usaha menengah adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini [2].
Potensi UMKM hingga sejauh ini, belum cukup

tergarap dengan maksimal, sebaliknya banyak pelaku
kegiatan UMKM (pemilik) justru sering mengalami
permasalahan, sehingga UMKM memerlukan adanya
perhatian akan kebutuhan informasi dan penanganan
keuangan yang sangat tepat agar hasil yang dicapai
sesuai dengan tujuan yang diinginkan, salah satunya
didukung oleh peranan teknologi informasi sebagai alat
pengolahan data. UMKM harus senantiasa mampu
memprediksikan agar teknologi informasi yang
diterapkan tersebut dapat menjaga kelangsungan
organisasi usahanya agar terus berkembang.
Tata kelola teknologi informasi yang baik merupakan
bagian penting yang perlu dilakukan sebelum
menerapkan teknologi informasi dalam suatu organisasi
dalam hal ini yaitu UMKM, karena dengan melakukan
tata kelola ini kita dapat melihat hal terpenting yang
perlu diperhatikan ketika menerapkan teknologi
informasi. Tata kelola teknologi informasi merupakan
Tata kelola teknologi informasi adalah sebuah kerangka
kebijakan, prosedur dan kumpulan proses-proses yang


1. Pendahuluan
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia
pada saat ini memang begitu besar karena teknologi
informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatankegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap
perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan
manajemen organisasi [1]. Pesatnya perkembangan
teknologi informasi saat ini menjadikannya instrument
penting yang wajib digunakan dalam persaingan. Hampir
semua bidang kehidupan telah memanfaatkan teknologi
informasi sebagai alat bantu (tool) dalam bekerja dan
berusaha. Tetapi investasi dibidang teknologi informasi
menelan biaya yang tidak sedikit, hal ini dapat diartikan
bahwa untuk setiap investasi teknologi informasi yang
dilakukan haruslah dapat meningkatkan kinerja. Sebab
jika tidak, maka invenstasi menjadi sia–sia dan tidak
berdampak positif bagi kemajuan sebuah organisasi
perusahaan.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah

paling besar dan terbukti tahan terhadap berbagai macam
goncangan krisis ekonomi.Usaha mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha
kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
1

JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 7 No.1 JULI 2016

bertujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan
perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan
dengan memberikan tambahan nilai bisnis, melalui
penyeimbangan keuntungan dan resiko TI beserta
proses-proses yang ada di dalamnya [3]. Banyak UMKM

yang tidak memperhatikan hal terpenting yang didapat
dari tata kelola teknologi informasi ini sehingga tidak
membantu penyelesaian masalah internal maupun
eksternal dalam UMKM khususnya di bagian keuangan
yang mengakibatkan kinerja sistem tersebut menurun.
Berdasarkan hal tersebut perlu untuk diteliti hal
terpenting apa yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan teknologi informasi dan faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi penerapan teknologi informasi
tersebut dengan menggunakan metode Balanced
Scorecard. Balanced Scorecard adalah suatu kerangka
kerja baru yang mengintergrasikan berbagai ukuran yang
diturunkan dari strategi perusahaan [4].
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat
penting dari penerapan tata kelola teknologi informasi
dan menentukan “bagaimana tata kelola teknologi
informasi yang baik menggunakan Balanced Scorecard
dan juga melakukan identifikasi hal terpenting
menerapkan teknologi informasi?”
Hasil penentuan tata kelola teknologi informasi yang

baik dan hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan teknologi informasi ini diharapkan dapat
memotivasi para pengusaha untuk memperhatikan tata
kelola dalam menggunakan teknologi informasi, dapat
dijadikan sebagai saran bagi pihak UMKM untuk
mendukung dan menciptakan tata kelola teknologi
informasi yang baik dan dapat memberikan kontribusi
bagi penelitian-penelitian lebih lanjut untuk lebih
memahami hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan teknologi informasi.
Berikut ini merupakan metodologi penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.
1. Perumusan Masalah
Pada tahap ini, dicari dan ditetapkan pokok
permasalahan yang akan diteliti, kemudian
merumuskan pertanyaan penelitian (research
question).
2. Studi Pustaka
Pada tahap ini dilakukan pencarian berbagai pustaka,
riset terkait, dan teori-teori terkait yang akan

digunakan dalam penelitian ini.
3. Melakukan Uji Keterbacaan
Setelah
melakukan
Pemanfaatan
Framework
Balanced Scorecard Studi Pustaka ke dalam Model
UMKM, selanjutnya melakukan uji keterbacaan
melalui penyebaran questionnaire awal kepada
beberapa pelaku UMKM.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini juga dilakukan
melalui penyebaran questionnaire kepada para pelaku
UMKM dengan total respondent 100 orang.
5. Pemanfaatan Framework Balanced Scorecard Studi
Pustaka ke dalam Model UMKM
Terdapat enam tahapan dalam menyusun balanced
scorecard [5].

ISSN PRINT : 2302-500X

ISSN ONLINE : 2477-3786

a. Menilai Fondasi Organisasi
Penilaian fondasi organisasi meliputi analisa
kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman
terdapat organisasi yang dapat dilakukan dengan
menggunakan SWOT analysis.
b. Menetapkan Visi Perusahaan
Visi diperlukan dalam sebuah organisasi untuk
menumbuhkan pemotivasian personil. Visi
organisasi dijabarkan kedalam ukuran-ukuran
kinerja.
c. Membuat Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi menunjukkan bagaimana
tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk
melaksanakan strategi.
d. Membangun Strategi Bisnis
Strategi merupakan pernyataan apa yang harus
dilakukan organisasi untuk mencapai keberhasilan.
e. Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja (performance) berarti
memantau dan mengukur kemajuan yang sudah
dicapai atas tujuan-tujuan strategis yang telah
diciptakan.
f. Menyusun Inisiatif
Inisiatif merupakan program-program yang harus
dilakukan untuk memenuhi salah satu atau
berbagai tujuan strategis. Sebelum menetapkan
inisiatif, yang harus dilakukan adalah menentukan
target. Target merupakan suatu tingkat kinerja
yang diinginkan.
6. Pengolahan dan Analisa Data
Metode analisis yang dilakukan terhadap data yang
diperoleh dari questionnaire respondent pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan software
SPSS versi 21.0.
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah bukti bahwa instrument, teknik
atau proses yang digunakan untuk mengukur
sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang

dimaksudkan [6].
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan
tingkat ketepatan (keandalan) alat pengumpul data
(instrumen) yang digunakan, suatu instrumen
dikatakan reliabilitas apabila memiliki koefisien
reliabilitas sebesar > 0,6 [7].
c. Uji t
Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh suatu variabel independent secara
individual
dalam
menerangkan
variabel
dependent[8].
7. Kesimpulan
Setelah semua data diolah dan dianalisis, maka
selanjutnya melakukan penarikan kesimpulan.
2. Pembahasan
Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian jenis survey,
dengan menyebarkan sejumlah questionnaire kepada
100 respondent pelaku UMKM yang berisi pernyataan

2

JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 7 No.1 JULI 2016

yang merupakan penjabaran rumusan masalah untuk
menganalisis hal terpenting yang perlu diperhatikan
dalam penerapan teknologi informasi. Pada setiap item
questionnaire, seluruh respondent diminta untuk
memilih 1 (satu) pernyataan yang paling sesuai menurut
mereka. Questionnaire ini disusun dengan skala likert 15 yang biasa digunakan.
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu: variabel
bebas yang digunakan yaitu Modal Usaha (X1) dan Upah
(X2), sedangkan variabel terikat yaitu Teknologi
Informasi (Y).

ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

Tabel 1. Ikhtisar distribusi dan pengembalian
questionnaire
Jumlah
No Keterangan
Persentase
Questionnaire
Distribusi
100%
1
100
Questionnaire
Questionnaire
100%
2
100
yang kembali
Questionnaire
2%
3
2
yang cacat
Questionnaire
98%
yang layak di 98
4
olah
N sampel = 98
RespondentRate = (98/100) X 100% = 98 %

Populasi dan Sample
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan
adalah seluruh pelaku UMKM yang termasuk dalam
kategori usaha Retail, Souvenir dan Makanan yang ada
di Palembang.
Data perkembangan UMKM di kota Palembang
tahun 2015 menyatakan bahwa jumlah UMKM di Kota
Palembang adalah sebanyak 35.244 unit usaha, namun
tidak semuanya usaha-usaha pada kategori mikro dan
kecil terdaftar pada Disperindagkop. Sedangkan
penelitian ini lebih difokuskan pada usaha mikro.
Dikarenakan tidak diperoleh data yang jelas mengenai
jumlah populasi sasaran, maka untuk menentukan
besarnya sample yang diambil pada penelitian ini adalah
menggunakan sample size dari teori Tabachnick, &
Fidell (2007) [9].
N > 50 + 8 m
m = ∑ variabel independent
N > 50 + (8×2) = 50 + 16 = 66

Adapun hasil penilaian respondent dari penyebaran
questionnaire yang dilakukan, dengan pilihan jawaban
pernyataan yang di berikan yaitu, STS (Sangat Tidak
Setuju), TS (Tidak Setuju), N (Netral), S (Setuju) dan SS
(Sangat
Setuju).
Hasil
penilaian
respondent
questionnaire yang dihasilkan menunjukkan bahwa
variabel teknologi informasi dan modal usaha memiliki
persentase yang baik dari total penilaian respondent
yang setuju. Adapun vatiabel upah sebagian besar
respondent memilih kategori netral karena ruang lingkup
utama penelitian adalah usaha mikro dimana sebagian
besar usaha mikro tidak memiliki tenaga kerja.
Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan uji korelasi Rank Spearman karena
data yang diperoleh adalah berupa data ordinal
yang diperoleh dari questionnaire dengan jenis
penilaian menggunakan skala likert.

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah
sample yang baik digunakan pada penelitian ini adalah
66 atau lebih. Jumlah ini juga memenuhi kriteria Rank
Spearman menurut Roscoe ukuran sample untuk
populasi yang besarnya tidak diketahui adalah lebih dari
30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian [10]. Namun pada penelitian ini,
questionnaireakan dibagikan kepada 100 respondent
untuk menghindari kemungkinan tidak kembalinya atau
tidak
lengkapnya
questionnaire(distorsi)
oleh
respondent. teknik pengambilan sample yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik cluster sampling.

Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas

Deskripsi Sample Penelitian
Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik cluster sampling.
Data pada penelitian ini diperoleh dengan
menyebarkan questionnaire secara acak kepada 100
respondent yang berada di tiga kecamatan dari dua belas
kecamatan yang ada di wilayah Seberang Ilir Sumatera
Selatan yaitu, Ilir Timur I, Ilir Timur II dan Sukarami
yang termasuk dalam kategori makanan, souvenir dan
retail. Pendistribusian questionnaire dilakukan dengan
mendatangi secara langsung respondent yang berada di
tiga wilayah kecamatan tersebut yang menjadi lokasi
pengambilan uji coba dan membagikannya kepada
respondent.

3

ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 7 No.1 JULI 2016

hipotesis dapat dibuktikan, karena tingkat signifikasi
jauh berada di bawah 0,005 yang menandakan
adanya pengaruh yang signifikan antara variabel
modal usaha terhadap tata kelola teknologi informasi,
hal tersebut berarti menyatakan H1 Signifikan.
Sedangkan hasil pengujian H2, terlihat angka
signifikasi sebesar 0,409 yang menyatakan tidak ada
pengaruh antara variabel modal usaha terhadap tata
kelola teknologi informasi. hal tersebut berarti
menyatakan H2 Tidak Signifikan.

Berdasarkan hasil uji validitas di atas, tidak ada
indikator variabel yang korelasinya tidak signifikan
atau tidak valid. Suatu indikator variabel dapat
dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar
daripada nilai r tabel (r hitung>r tabel). R tabel pada
uji coba instrumen adalah 0,199 (N=98, taraf
signifikan 0,05).
b. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, tidak ada
indikator variabel yang korelasinya tidak signifikan
atau tidak valid. Suatu indikator variabel dapat
dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar
daripada nilai r tabel (r hitung>r tabel). R tabel pada
uji coba instrumen adalah 0,199 (N=98, taraf
signifikan 0,05).
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel

Croanbach’s Alpha

Ket

Teknologi
Informasi
Modal Usaha

0,868

Reliable

0,876

Reliable

Upah

0,888

Reliable

Gambar 2. Model Akhir Penelitian
Dari hasil uji reliabilitas di atas, ketiga variabel dapat
dinyatakan reliable karena koefisien alpha nya berada
diatas 0,6.
c. Uji t (Regresi Linear Berganda)
Hipotesis yang diduga dalam penelitian ini berkaitan
dengan apakah variabel modal usaha (X1) dan upah
(X2) berpengaruh signifikan terhadap tata kelola
teknologi informasi (Y). Untuk menguji hipotesis
yang digunakan analisis regresi berganda.
Suatu
hubungan
variabel
dapat
dikatakan
berpengaruh secara signifikan jika nilai t hitung > t
tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah sebesar
1,661 dengan N= 98, atau nilai Signifikasi < taraf
signifikan sebesar 5% (0.005).

Menyusun Balanced Scorecard
Terdapat enam tahapan dalam membangun atau
menyusun balanced scorecard yaitu:
A. Menilai Fondasi Organisasi
Langkah pertama dalam menyusun balanced
scorecard adalah melakukan penilaian atas fondasi
organisasi yaitu UMKM khususnya usaha mikro yang
meliputi analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan
dan ancaman.
1. Kekuatan
a. Memiliki pertumbuhan pendapatan yang
meningkat
Berdasarkan data yang diperoleh dari
respondent UMKM dapat diambil kesimpulan
bahwa sebagian besar dari usaha yang mereka
jalani adalah usaha yang banyak diminati oleh
kalangan masyarakat sehingga berdampak
positif bagi pendapatan yang diperoleh dari
penjualan yang menigkat.
b. Memiliki lokasi tempat usaha yang strategis
Sebagian besar lokasi tempat para pelaku
UMKM mendirikan usaha adalah tempat yang
mudah dijangkau masyarakat baik dengan
kendaraan pribadi maupun angkutan umum
sehingga menambah minat bagi para konsumen
untuk berkunjung.
2. Kelemahan
a. Keterbatasan dalam modal usaha
Modal usaha yang dimiliki UMKM khusunya
usaha mikro cenderung terbatas karena

Tabel 4. Nilai Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pada Tabel hasil pengujian hipotesis
di atas, terlihat angka signifikasi sebesar 0,000 yang
menyatakan terdapat pengaruh antara variabel modal
usaha terhadap tata kelola teknologi informasi.
Dengan angka tersebut dapat disimpulkan bahwa

4

JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 7 No.1 JULI 2016

bersumber dari modal sendiri berdasarkan hal
tersebut mereka bergantung pada pendapatan
yang dimiliki agar usaha mereka terus
berkembang
b. Keterbatasan keterampilan
Sebagian pelaku UMKM khususnya usaha
mikro memiliki keterampilan yang terbatas
karena sebagian besar pendidikan mereka
kurang sehingga akan mengalami kesulitan
dalam mengembangkan usaha mereka, misalnya
dalam hal pemanfaatan teknologi informasi.
Seperti diketahui bahwa teknologi informasi
cenderung memiliki dampak yang positif
misalnya dalam hal promosi, perolehan
informasi dan masih manfaat lainnnya.
c. Keterbatasan tenaga kerja
Sebagian besar usaha mikro tidak memiliki
tenaga kerja sehingga dapat mempengaruhi
produktvitas kerja.
3. Kesempatan
a. Bahan baku yang selalu tersedia
Sebagian besar usaha mereka adalah usaha yang
bahan bakunya mudah dijangkau dan selalu
tersedia sepanjang waktu.
b. Pertumbuhan permintaan masyarakat meningkat
Permintaan masyarakat meningkat terhadap
produk dan pelayanan yang ditawarkan
dikarenakan usaha yang dijalani banyak
diminati oleh kalangan masyarakat.
4. Ancaman
a. Banyaknya pesaing baru yang menawarkan
produk yang sama
b. Perubahan keinginan konsumen yang cepat
c. Semakin
berkembang
permintaan
dan
penawaran produk pengganti.
B. Menetapkan Visi Perusahaan
Visi diperlukan dalam sebuah organisasi untuk
menumbuhkan motivasi. Sebagian besar UMKM
khususnya usaha mikro memiliki visi untuk
meningkatkan pendapatan mereka agar dapat usaha
yang dijalani dapat terus berkembang.
C. Membuat Tujuan Organisasi
Berdasarkan data yang ada dan hasil questionnaire
dari berbagai UMKM yang ada di tiga kecamatan di
Sumatera Selatan, maka langkah selanjutnya dari
proses perancangan balanced scorecard , yaitu
penentuan tujuan organisasi di dalam setiap
perspektif, dapat dilaksanakan. Adapun tujuan
organisasi tiap-tiap perspektif pada UMKM
khususnya usaha mikro adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pendapatan
Didasarkan pada tingkat keuntungan yang
diperoleh dari hasil penjualan produk-produk
dikurangi dengan biaya-biaya yang harus
dikeluarkan oleh pelaku UMKM.
2. Meningkatkan pangsa pasar
Didasarkan pada jumlah pelanggan yang dapat
dipertahankan
dan
meningkatnya
jumlah
pelanggan.
3. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja

ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

Didasarkan pada seberapa jauh kemampuan tenaga
kerja dalam bekerja menghasilkan suatu
produk/jasa.
D. Membangun Startegi Bisnis
Adapun strategis bisnis tiap-tiap perspektif pada
UMKM khususnya usaha mikro adalah sebagai
berikut:
1. Peningkatan efektivitas biaya
Terkait dengan keterbatasan modal usaha yang
dimiliki maka perlu adanya strategi penigkatan
efektivitas modal usaha yang dikeluarkan. Dengan
adanya tata kelola teknologi informasi diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan.
2. Peningkatan efektivitas penggunaan tenaga kerja
Dengan adanya teknologi informasi dapat
membantu
pengelolaan
keuangan
dan
meningkatkan efektivitas penggunaan tenaga kerja.
3. Meningkatkan pelayanan
Meningkatkan pelayanan guna meningkatkan
jumlah pelanggan.
4. Meningkatkan kualitas produk
Menghasilkan suatu produk/jasa yang berkualitas.
E. Pengukuran Kinerja
Mengukur performance berarti memantau dan
mengukur kemajuan yang sudah dicapai atas tujuantujuan dan strategis bisnis yang telah diciptakan.
Pengukuran
kinerja
yang bertujuan untuk
meningkatkan kemajuan organisasi kearah yang lebih
baik. Untuk dapat mengukur kinerja, maka harus
ditetapkan ukuran-ukuran yang sesuai untuk setiap
tujuan strategis. Dalam setiap perspektif dinyatakan
tujuan-tujuan strategis yang ingin dicapai, yang
kemudian untuk setiap tujuan strategis tersebut
ditetapkan paling sedikit satu pengukuran kinerja.
Untuk dapat menghasilkan pengukuran kinerja yang
bermanfaat
maka
organisasi
harus
dapat
mengidentifikasikan hasil (outcome) yang diinginkan
dan proses yang dilakukan untuk mencapai outcome
tersebut.
F. Menyusun Inisiatif
Inisiatif merupakan program-program yang harus
dilakukan untuk memenuhi salah satu atau berbagai
tujuan strategis. Sebelum menetapkan inisiatif, yang
harus dilakukan adalah menentukan target. Target
merupakan suatu tingkat kinerja yang diinginkan.
Untuk setiap ukuran harus ditetapkan target yang
ingin dicapai. Penetapan target ini bisa berdasarkan
pengalaman masa lalu atau hasil benchmarking
terhadap organisasi-organisasi yang unggul didalam
bidangnya. Target-target biasanya ditetapkan untuk
jangka waktu tiga sampai lima tahun. Setelah targettarget ditentukan maka selanjutnya ditetapkan
program-program yang akan dilakukan untuk
mencapai target tersebut. Berdasarkan hal tersebut
target UMKM khusunya usaha mikro adalah
menciptakan pelayanan yang bermutu, mengurangi
biaya pengeluaran, meningkatkan kualitas produk
dan mengadakan pelatihan bagi tenaga kerja. UMKM
khusunya usaha mikro harus memiliki inovasiinovasi baru terkait usaha yang dijalani guna

5

JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 7 No.1 JULI 2016

meningkatkan
kualitas
penjualan
dan
mengembangkan usaha agar menjadi lebih besar lagi.

ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

c. Pemberian tunjangan juga perlu diberikan sehingga
dapat membuat karyawan merasa aman ketika
bekerja, terutama saat diberikan tanggung jawab kerja
dengan resiko tinggi.
d. Mengadakan pelatihan-pelatihan dan penyuluhan
yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi
agar kualitas tenaga kerja meningkat serta dapat
menambah wawasan dan pengetahuan.
e. Pengembangan penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan aplikasi bagi keuangan UMKM
dengan berbasis teknologi informasi seperti android,
agar dapat membantu penelolaan keuangan UMKM
sehingga usaha yang dijalani dapat bekembang lebih
pesat lagi

3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah
dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Penerapan tata kelola teknologi informasi bagi
UMKM khususnya usaha mikro dapat membantu
dalam menerapkan teknologi informasi, karena
teknologi yang akan diterapkan tersebut sesuai
dengan kondisi yang ada di dalam UMKM, sehingga
dengan adanya penerapan teknologi informasi
tersebut dapat membantu UMKM khususnya usaha
mikro untuk berkembang lebih pesat lagi. Hal penting
yang perlu diperhatikan dalam tata kelola teknologi
informasi adalah modal usaha yaitu dengan
memperhatikan hasil keuntungan usaha yang
dihasilkan, keuntungan bersih yang diperoleh, waktu
pengembalian dan perputaran modal usaha yang
dikeluarkan,
jumlah
pendapatan
dengan
membandingkan jumlah pengeluaran, sumber
pendanaan modal usaha dan rencana untuk
melakukan pencatatan keuangan.
b. Hasil penelitian ini menunjukkan satu hal yang
diasumsikan dapat berpengaruh dalam tata kelola
teknologi informasi bagi UMKM, yaitu variabel upah.
Namun variabel tersebut belum dapat dinyatakan
berpengaruh, karena dalam penelitian ini ruang
lingkup utama adalah usaha mikro, dimana usaha
mikro sebagian besar tidak memiliki tenaga kerja.
c. Berdasarkan hasil pengujian validitas indikator dari
tiga variabel menunjukkan angka korelasi yang
melampui r tabel yang berarti bahwa seluruh indikator
dari masing-masing variabel dinyatakan valid, dan
sebagian besar indikator memiliki nilai korelasi
dengan tingkat hubungan sangat kuat dengan interval
koefisien antara 0,80 - 1,000, ini menunjukkan bahwa
sebagian besar respondent mengerti dan menyetujui
pernyataan yang diberikan melalui penyebaran
questionnaire.
Untuk mengakhiri penulisan penelitian ini, dapat
diberikan saran bagi semua pihak yaitu sebagai berikut:
a. Tabel hasil penilaian respondent menunjukkan angka
22,22% dari 51 respondent usaha mikro menjawab
Netral (N) dari pernyataan yang terkait dengan Upah,
sehingga sebagian besar usaha mikro tidak memiliki
tenaga kerja.Berdasarkan hal tersebut, sebaiknya
UMKM khususnya usaha mikro memiliki tenaga
kerja guna meningkatkan kualitas usaha yang dijalani
agar dapat berkembang lebih pesat lagi. Dengan
adanya tenaga kerja perlu adanya teknologi informasi
sebagai penunjang untuk membantu pengelolaan upah
tenaga kerja sehingga menjadi lebih mudah.
b. Pemberian upah bagi tenaga kerja diberikan sesuai
dengan waktu yang telah disepakati dan sesuai harus
dengan beban kerja yang mereka jalani sehingga
dapat meningkatkan semangat kerja dan produktivitas
kerja juga akan menningkat.

Daftar Pustaka
[1] A.Kadir.“Pengenalan SIstem Informasi” 2013.
ANDI. Yogyakarta.
[2] R. Indonesia. “Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”.
Undang-undang No. 20,2008.
[3] Muthmainnah. “Model perancangan Tata Kelola
Teknologi Informasi (It Governance) pada Proses
Pengelolaan Data di Universitas Malikussaleh
Lhokseumawe”. Techsi,vol.6, no. 1, pp. 118-119,
April 2015.
[4] D. Aulia, &A. Ikhwana.“Perencanaan Strategi
Pengembangan Usaha Kain Tenun Sutra Dengan
Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi
Kasus Di Pabrik Sutra Tiga Putra)”. Jurnal
Kalibrasi, vol. 10, no. 1, 2012.
[5] N. Aurora. “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai
Tolak Ukur Pengukuran Kinerja Undergraduate
thesis, Universitas Diponegoro”.Pp. 25-28, 2010.
[6] Putra, Handayani, & Topowijono. “Pengaruh Sanksi
Administrasi Sosialisasi Perpajakan dan Kesadaran
Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Penyampaian SPT
Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi”. Jurnal EPerpajakan,vol. 1, no. 1, pp. 5, 2014.
[7] Putra, Handayani, & Topowijono. “Pengaruh Sanksi
Administrasi Sosialisasi Perpajakan dan Kesadaran
Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Penyampaian SPT
Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi”. Jurnal EPerpajakan,vol. 1, no. 1, pp. 5, 2014.
[8] I. Hidayatillah, S. Suryoko, & B. Prabawani.
“Pengaruh Kulitas Pelayanan, Reputasi, dan Harga
Premi Asuransi Bumiputera 1912”. Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, pp. 7,2015.
[9] I. Hidayatillah, S. Suryoko, & B. Prabawani.
“Pengaruh Kulitas Pelayanan, Reputasi, dan Harga
Premi Asuransi Bumiputera 1912”. Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, pp. 7,2015.
[10] Wibowo. “Pengaruh Kode Etik Akuntan, Personal
Ethical Philosophy, Corporate Ethical Value
Terhadap Persepsi Etis dan Pertimbangan Etis
Auditor”. Jurnal Ilmiah,pp. 38, 2015.

6

ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 7 No.1 JULI 2016

LAMPIRAN

QUESTIONNAIRE (KUESIONER)
Saya Marwati (NPM 2012210054) mahasiswi dari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo
Global Mandiri Palembang. Saya sedang menyusun penelitian Skripsi dengan Judul “Tata Kelola Teknologi
Informasi Bagian Keuangan pada Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) di Palembang Menggunakan
Balanced Scorecard”. Hasil penelitian ini tidak untuk dipublikasikan, melainkan untuk kepentingan penelitian semata.
Oleh karena itu, saya mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk bersedia mengisi questionnaire ini sebagai
bahan penelitian. Atas bantuan dan pertisipasinya saya ucapkan terima kasih.
A. PROFIL RESPONDEN
Hari/Tanggal:
Nama (boleh tidak diisi/Inisial) :
Umur
:
Tahun
Jenis Kelamin
:฀ Laki-Laki
฀ Perempuan
Kategori Usaha
:฀ Mikro ฀ Kecil
฀ Menengah
Bidang Usaha
:฀ Retail ฀Souvenir ฀ Makanan
Nama Usaha
:
Alamat Usaha
:
Lama Usaha
: ฀ 10 tahun
Jumlah karyawan
: ฀20 orang

B. QUESTIONNAIRE
Bapak/Ibu/Saudara/I diminta untuk memberikan tanda (√)pada salah satu dari 5 (lima) pilihan, yaitu:
STS
= Sangat Tidak Setuju
TS
= Tidak Setuju
N
= Netral
S
= Setuju
SS
= Sangat Setuju

1.

Variabel Utama
a. Indikator Teknologi Informasi
No

Pernyataan

1

Dengan adanya teknologi informasi dapat mendorong
karyawan untuk lebih kreatif dan inovatif
Adanya teknologi informasi dapat mempermudah dalam
mengontrol aktivitas keuangan
Penggunaan teknologi informasi yang baik dapat menghemat
pemakaian waktu, dana dan pikiran dibandingkan cara
manual/biasa
Dengan adanya teknologi informasi dapat mempermudah
dalam mengelola upah karyawan
Tingkat kesalahan dalam mengelola keuangan menurun dengan
adanya teknologi informasi
Adanya teknologi informasi dapat meningkatkan produktivitas
kerja
Dengan adanya teknologi informasi dapat mempermudah
dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan usaha
kami
Pelatihan bagi karyawan dalam memanfaatkan teknologi
informasi perlu di lakukan

2
3

4
5
6
7

8

7

STS

TS

N

S

SS

1

2

3

4

5

ISSN PRINT : 2302-500X
ISSN ONLINE : 2477-3786

JURNAL ILMIAH INFORMATIKA GLOBAL VOLUME 7 No.1 JULI 2016

2.

Variabel Pendukung
a. Indikator Modal Usaha
No

Pernyataan

9

Sumber pendanaan modal usaha sebagian besar dari modal
sendiri
Tingkat keuntungan bersih yang dihasilkan meningkat

10
11
12
13
14
15
16

18
19

20
21
22

TS

N

S

SS

1

2

3

4

5

STS

TS

N

S

SS

1

2

3

4

5

Hasil keuntungan dari usaha kami sudah sesuai dengan yang
kami inginkan
Hasil keuntungan dari usaha kami sudah sesuai dengan
kebutuhan
Modal usaha yang keluarkan dapat kembali dalam waktu yang
cukup
Perputaran modal usaha meningkat
Kami berencana untuk melakukan pencatatan akuntansi dan
membuat laporan keuangan bagi usaha kami
Jumlah pendapatan lebih besar dibandingkan jumlah
pengeluaran

b. Indikator Upah
No

17

STS

Pernyataan

Upah yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati
Upah yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan beban
kerja
Tunjangan yang diberikan membuat karyawan merasa aman
ketika bekerja, terutama saat diberikan tanggung jawab dengan
risiko tinggi
Upah yang diberikan dapat meningkatkan semangat kerja
karyawan
Pemberian penghargaan bagi karyawan berprestasi sering
dilakukan
Memiliki tenaga kerja yang berkualitas

Terima Kasih ☺

8

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CRAFT (Study Kasus Pada PT. Oval Indah Furniture Karanglo Malang)

2 67 1

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

DISTRIBUSI TATA NIAGA DAN EFISIENSI PEMASARAN PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN JEMBER

1 23 6

EVALUASI PENGATURAN TATA LETAK PERALATAN PROSES PENGOLAHAN KOPI BUBUK (Studi Kasus Industri Hilir di PTPN XII Jember)

0 30 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PELINTINGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK

0 17 55

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PADA BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

11 47 138