Outline EVALUASI DAMPAK PROGRAM KELUARGA

Outline

EVALUASI DAMPAK PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
OLEH DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA DI KECAMATAN
MEDAN SELAYANG

Disusun Oleh :
MELANY PUTRI
110903098

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1


Latar Belakang Masalah
Kemiskinan kini menjadi masalah global yang tak kunjung usai dan telah melanda

semakin banyak penduduk dunia. Bahkan Bank Dunia memprediksi sekitar 1,35 miliar penduduk
hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 1 atau Rp 12.190 per hari. Selama beberapa dekade
terakhir, kesenjangan antara penduduk kaya dan miskin bukannya menyempit tetapi justru
semakin melebar. Seperti dikutip dari The Richest, Selasa (28/1/2014), 1% orang terkaya yaitu 85
orang di dunia menguasai harta yang setara dengan milik setengah populasi manusia di muka
bumi ini. Tingkat kemiskinan yang ekstrim membuat satu dari dua anak di dunia hidup penuh
kesusahan. Ironisnya, setiap tahun sekitar 10 juta anak meninggal dunia karena kerasnya lilitan
kemiskinan yang membelit hidupnya.
Indonesia sebagai negara berkembang juga masih dilanda masalah kemiskinan. Menurut
data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, jumlah penduduk di Indonesia yang ada di garis
kemiskinan pada tahun 2013 per September 2013 adalah 28,55 juta. Jumlah ini berarti 11,47%
dari keseluruhan penduduk di Indonesia. Dan jumlah ini seringkali bertambah jika ternyata ada
kebijakan kenaikan BBM atau kenaikan bahan pokok makanan semacam beras.
Kemiskinan menjadi masalah yang sangat urgen karena berpengaruh buruk terhadap
banyak aspek kehidupan dan menimbulkan banyak masalah sosial seperti kriminalitas, putus
sekolah, kesehatan yang memburuk, kelaparan, hingga kematian.
Pemerintah Indonesia secara tegas dalam pembukaan UUD 1945 menyatakan salah satu

tujuannya adalah memajukan kesejahteraan umum. Salah satu penghambat terwujudnya
kesejahteraan umum adalah kemiskinan. Maka tidak heran negara setiap tahunnya meningkatkan
jumlah anggaran untuk program-program dan usaha-usaha pengentasan kemiskinan.

Salah satu program pengentasan kemiskinan yang ada saat ini adalah Program Keluarga
Harapan (PKH). Program ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat selaku ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, No:
31/KEP/MENKO/-KESRA/IX/2007 tentang Tim Pengendali Program Keluarga Harapan,
Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 02A/HUK/2008 tentang Tim Pelaksana
Program Keluarga Harapan (PKH). PKH dibentuk sejak 2007 silam dan berada di bawah
koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), baik di pusat maupun di
daerah. Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk provinsi dilaksanakan berdasarkan
Keputusan Gubernur tentang Tim Koordinasi Teknis Program Keluarga Harapan (PKH)
Provinsi/TKPKD, sedangkan untuk kabupaten/kota dilaksanakan berdasarkan Keputusan
Bupati/Walikota tentang Tim Koordinasi Teknis Program Keluarga Harapan (PKH)
Kabupaten/Kota/TKPKD. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah suatu program yang

memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RSTM) jika mereka
memenuhi persyaratan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM), yaitu pendidikan dan kesehatan.

Tujuan utama dari PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin. Dalam jangka pendek,
bantuan ini membantu mengurangi beban pengeluaran RTSM, sedangkan untuk jangka panjang,
dengan mensyaratkan keluarga penerima untuk menyekolahkan anaknya, melakukan imunisasi
balita, memeriksakan kandungan bagi ibu hamil, dan perbaikan gizi, diharapkan akan memutus
rantai kemiskinan antargenerasi.
Hingga 2013, PKH telah menjangkau 2,4 juta Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)
yang tersebar di 334 Kabupaten/Kota dan 2.843 Kecamatan serta didukung oleh 11.132 tenaga
Pendamping di seluruh Indonesia. Tahun ini, PKH ditargetkan menjangkau 3,2 juta RTSM yang
tersebar di 497 kabupaten/kota dan 3.342 kecamatan dan didukung 14.432 tenaga pendamping.
Bahkan Delegasi "National Social Security Fund" (NSSF) Kenya terkesan dengan pelaksanaan
Program Keluarga Harapan (PKH) di Indonesia yang dinilai sukses menangani masalah
kemiskinan.
PKH mulai diberlakukan di Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2008. Pelaksanaannya
meliputi tiga Kabupaten/Kota yakni Medan, Nias dan Tapanuli Tengah sebagai daerah
percontohan dengan total 33 kecamatan. Khusus untuk Kota Medan, ada 11 kecamatan yang
telah memberlakukan Program Keluarga Harapan, termasuk Kecamatan Medan Selayang.
Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) ini dilakukan oleh Bidang Bina Sosial pada
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertatik untuk melakukan penelitian dengan

mengangkat judul “Evaluasi Dampak Program Keluarga Harapan (PKH) oleh Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja di Kecamatan Medan Selayang”.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian dari proposal penelitian ini adalah “Bagaimana dampak Program Keluarga
Harapan (PKH) oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja di Kecamatan Medan Selayang?”

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah menjawab perumusan masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya, yakni untuk menggambarkan dampak Program Keluarga Harapan
(PKH) oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja di Kecamatan Medan Selayang.

1.4


Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Secara subjektif, sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir
dalam menulis karya ilmiah tentang evaluasi kebijakan.
2. Secara praktis, sebagai masukan pemikiran bagi Program Keluarga Harapan di Medan
Selayang.
3. Secara akademis, sebagai bahan masukan bagi pelengkap referensi maupun bahan
perbandingan bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian di bidang yang sama.

1.5

Kerangka Teori
1.5.1

Kebijakan Publik
Kebijakan publik adalah kebijakan yang diambil oleh aktor kebijakan yang

berhubungan dengan kepentingan orang banyak. Proses pembuatan kebijakan publik
dibagi menjadi beberapa tahap (Winarno, 2008: 32-34), yaitu:

a. Tahap penyusunan agenda

b.
c.
d.
e.
1.5.2

Tahap formulasi kebijakan
Tahap adopsi kebijakan
Tahap implementasi kebijakan
Tahap evaluasi kebijakan
Implementasi Kebijakan
Implementasi kebijakan merupakan tahap yang penting dalam proses kebijakan

publik karena suatu kebijakan harus diimplementasikan agar tujuannya tercapai.
Keberhasilan implementasi kebijakan ditentukan oleh banyak variabel atau faktor yang
saling terkait. Teori yang menjelaskan implementasi kebijakan (Subarsono, 2009: 89-101)
yaitu:
1. Teori George C. Edwards III

2. Teori Merilee S. Grindle
3. Teori Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn
1.5.3

Evaluasi Kebijakan
Evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja suatu kebijakan. Evaluasi dapat

dilakukan setelah kebijakan berjalan cukup waktu. Dengan adanya evaluasi, keputusan
untuk menghentikan, melanjutkan, atau melanjutkan bersyarat suatu program kebijakan
akan lebih mudah dibuat. Evaluasi kebijakan publik menurut terdiri dari tiga tipe
kebijakan (Heath dalam Tangkilisan, 2003: 27), yaitu:
1. Tipe evaluasi proses
2. Tipe evaluasi dampak
3. Tipe evaluasi strategi
1.5.4

Program Keluarga Harapan (PKH)
PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada

Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan kewajiban melaksanakan persyaratan dan

ketentuan yang telah ditetapkan. Tujuan PKH adalah untuk mengurangi angka dan
memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta
mengubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan dari kelompok
paling miskin. Pelaksanaan PKH juga mendukung upaya pencapaian Tujuan
Pembangunan Millenium (MDG’s). Lima Komponen Tujuan MDG’s yang akan terbantu

oleh PKH yaitu pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, pendidikan dasar,
kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita, dan pengurangan
kematian ibu melahirkan.
Sejak tahun 2012, untuk memperbaiki sasaran penerima PKH, data awal untuk
penerima manfaat PKH diambil dari Basis Data Terpadu hasil PPLS 2011, yang dikelola
oleh TNP2K. Sampai dengan tahun 2014, ditargetkan cakupan PKH adalah sebesar 3,2
juta keluarga. Sasaran PKH yang sebelumnya berbasis Rumah Tangga, terhitung sejak
saat tersebut berubah menjadi berbasis Keluarga.
Hak peserta PKH adalah:
1. Menerima bantuan uang tunai.
2. Menerima pelayanan kesehatan (ibu dan bayi) di Puskemas, Posyandu, Polindes,
dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Menerima pelayanan pendidikan bagi anak usia wajib belajar Pendidikan Dasar 9
tahun sesuai ketentuan yang berlaku.

Agar memperoleh bantuan tunai, peserta PKH diwajibkan memenuhi persyaratan
dan komitmen untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan pendidikan anak dan kesehatan
keluarga, terutama ibu dan anak. Apabila tidak memenuhi kewajiban, maka jumlah
bantuan yang diterima akan dikurangi bahkan bantuan dapat dihentikan.
Bantuan tetap per RTSM/KSM per tahun sebesar Rp. 300.000,- dibayarkan pada
tahap penyaluran bantuan kedua. Sedangkan untuk peserta PKH lokasi baru yang
bantuannya hanya dibayarkan satu kali (di akhir tahun), besar bantuan tetap per
RTSM/KSM sebesar Rp 75.000,Peserta PKH juga berhak mendapatkan layanan program Bantuan Sosial secara
terintegrasi. Karena Peserta PKH merupakan kelompok yang paling miskin, maka
idealnya peserta PKH juga secara otomatis mendapatkan program lainnya seperti
Jaminan Kesehatan, Bantuan Pendidikan bagi Siswa Miskin, Beras untuk Rumah Tangga
Miskin, dan lainnya.

Meski Program Keluarga Harapan termasuk program jangka panjang, namun
kepesertaan PKH tidak akan bersifat permanen. Kepesertaan penerima bantuan PKH
selama enam tahun selama mereka masih memenuhi persyaratan yang ditentukan, apabila
tidak ada lagi persyaratan yang mengikat maka mereka harus keluar secara alamiah
(Natural Exit). Untuk peserta PKH yang tidak keluar alamiah, setelah enam tahun
diharapkan terjadi perubahan perilaku terhadap peserta PKH dalam bidang pendidikan,
kesehatan dan peningkatan status sosial ekonomi.


1.6

Definisi Konsep
a. Implementasi kebijakan adalah proses pelaksanaan suatu kebijakan. Model implementasi
kebijakan yang dipakai adalah model implementasi menurut George C. Edwards.
b. Evaluasi dampak adalah proses menilai dampak dari suatu kebijakan. Model evaluasi
dampak yang digunakan adalah single program after only.
c. Evaluasi dampak Program Keluarga Harapan (PKH) adalah proses mengevaluasi PKH
untuk melihat dampaknya.

1.7

Sistematika Penulisan

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II


METODOLOGI PENELITIAN

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV

PENYAJIAN DATA

BAB V

ANALISIS DATA

BAB VI

PENUTUP
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1

Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif.

2.2

Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Medan di Jl. K. H.

Wahid Hasyim No.14 Medan 20154 dan Kecamatan Medan Selayang.

2.3

Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini adalah:
1. Informan kunci yaitu:
a. Kepala Bidang Bina Sosial Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Medan.
b. Beberapa pegawai Bidang Bina Sosial Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Medan.
2. Informan utama yaitu beberapa masyarakat Kecamatan Medan Selayang yang menerima
Program Keluarga Harapan (PKH).

2.4

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Teknik pengumpulan data primer melalui:
a. Wawancara.
b. Observasi.
2. Teknik pengumpulan data sekunder melalui:
a. Studi dokumentasi.
b. Studi kepustakaan.

2.5

Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak awal penelitian dan selama
proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara
sistematis. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan menelaah seluruh data yang
terkumpul, mempelajari data, menelaah, dan menyusunnya dalam satuan-satuan, yang kemudian
dikategorikan pada tahap berikutnya, dan memeriksa keabsahan dan serta menafsirkannya
dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan
penelitian.
Menurut Burhan Bungin (2011) terdapat beberapa aktifitas dalam analisis data yaitu:
1. Data reduction/reduksi data
2. Data display/penyajian data
3. Penarikan kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Buku Pedoman Umum PKH. 2008. Direktorat Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen
Sosial Republik Indonesia.

Bungin Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif (Akualisasi Metodologis Kearah Ragam
Varian Kontemporer). Jakarta : PT Rajagrafindo.
Mardalis.1995. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara
Mari Kita Mengenal Program PKH. 2007. Departemen Sosial.
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.
Soemitro, Sutyastie dkk. 2002. Kemiskinan dan Ketidakmerataan di Indonesia. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Subarsono, AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Tangkilisan. 2003. Kebijakan Publik yang Membumi. Yogyakarta: Lukman Offset.
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: MedPress.

Sumber Internet
Purnamawati, Desi. 2014. Kenya Terkesan Pelaksanaan PKH di Indonesia.
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/131096/kenya-terkesan-pelaksanaan-pkh-di-indonesia
Tri/Sir.
2014.
Mensos:
Program
One
Stop
Service
Dinilai
http://poskotanews.com/2014/04/16/mensos-program-one-stop-service-dinilai-sukses/

Sukses.

Tri. 2013. Program Keluarga Harapan Siap Jangkau 3 Juta Keluarga.
http://poskotanews.com/2013/05/24/program-keluarga-harapan-siap-jangkau-3-juta-keluarga/
R-15/MUT. 2014. Program Keluarga Harapan 2014 Targetkan 3,2 Juta Rumah Tangga Miskin.
http://www.beritasatu.com/lingkungan/185776-program-keluarga-harapan-2014-targetkan-32juta-rumah-tangga-miskin.html

Dokumen yang terkait

STUDI EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI RUTE MALANG – PROBOLINGGO

14 133 2

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

EVALUASI IN VITRO ANTIOKSIDAN SENYAWA FENOL BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) SELAMA PROSES PENGOLAHAN EMPING MELINJO BERDASARKAN SNI 01-3712-1995

4 111 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) PADA BALITA NON KELUARGA MISKIN (NON GAKIN) DI KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

4 92 1

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22