DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM

  PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Semanggi No. 19 Telepon (0370) 633095 - Mataram

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

DINAS PEKERJAAN UMUM

  2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan dengan ijin‐Nyalah sehingga Laporan

  Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015 dapat terselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

  Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah kepada instansi yang lebih tinggi dan kepada masyarakat.

  Dokumen ini juga merupakan dokumen penting dalam siklus perencanaan sebagai umpan balik untuk masukan tahun berikutnya. Diharapkan dapat membantu penyusunan rencana strategik dan rencana kinerja serta pelaksanaan pengukuran kinerja. Dokumen ini menjadi penting karena merupakan data terpadu antara kinerja anggaran yang mendukungnya, antara sasaran dan keluaran yang dicapai, sehingga dapat menjadi instrumen untuk menilai efektifitas dan efisiensi, dan produktifitas instansi.

  Laporan ini memuat pencapaian kinerja misi, sasaran, program, dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram sesuai dengan yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2011‐2015. Pada LAKIP Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram ini dijelaskan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram pada tahun 2015

  Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015, kiranya laporan ini dapat menjadi bahan masukan yang sangat berarti dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Mataram Tahun 2015 untuk mendukung terwujudnya Tata Pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean governance) yang merupakan tuntutan bagi terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna dan akuntabel.

  Dan bagi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram beserta seluruh jajarannya, semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai media untuk introspeksi dalam upaya‐upaya perbaikan dan peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

  Mataram, Februari 2016 Kepala Dinas Pekerjaan Umum

  Kota Mataram Ir.

   H. MAHMUDDIN

  Pembina Tk. I (IV/b) NIP. 19611016 199503 1 002

  

DAFTAR ISI

  KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................................................. iii BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................................

  1 I.1. Latar Belakang ...........................................................................................................

  1 I.2. Maksud dan Tujuan .................................................................................................

  2 I.3. Dasar Hukum ..............................................................................................................

  2 I.4. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram ...................

  3 I.4.1. Struktur Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi SKPD ..................

  3 I.4.2. Kondisi Aset dan Sumber Daya Manusia .......................................... 13

  I.5. Isu Strategis SKPD ................................................................................................... 14

  BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ............................................................... 15 II.1. Perencanaan .............................................................................................................. 15 II.2. Perjanjian Kinerja ................................................................................................... 18 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................... 20 III.1. Capaian Kinerja Tahun 2015 ........................................................................... 20 III.2. Akuntabilitas keuangan ...................................................................................... 28 BAB IV. PENUTUP ............................................................................................................................ 35 LAMPIRAN‐LAMPIRAN

RINGKASAN EKSEKUTIF

  Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab sesuai dengan amanat Undang‐ undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang‐ undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik (Good Governance), maka perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan salah satu prinsip dasar Tata Pemerintahan yang baik .

  Akuntabilitas kinerja merupakan kewajiban bagi pengelola pemerintahan dan pembangunan untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya, serta untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pemerintah daerah dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

  Berdasarkan Penetapan Kinerja Dnas Pekerjaan Umum Kota Mataram tahun

2015, telah ditetapkan 12 (dua belas) Indikator Kinerja dari 12 sasaran strategis

Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram. Dari hasil analisa dan pengukuran capaian

kinerja di tahun 2015, Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram telah berhasil

mencapai sasaran dimaksud berdasarkan tugas pokok, fungsi dan misi yang

diembannya. Hal tersebut tercermin dari keberhasilan pencapaian sasaran dengan

hasil yang dicapai rata‐rata 100 %, walaupun ada beberapa indikator yang tidak

mencapai target dikarenakan beberapa hal namun pencapaian Dinas Pekerjaan

Umum dapat dikatakan berhasil.

  Untuk mendukung pencapaian sasaran beserta indikator kinerjanya, Tahun Anggaran 2015 telah dialokasikan dana yang bersumber dari dana APBD Kota Mataram dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan total anggaran termasuk anggaran belanja pegawai dan tunjangan lainnya setelah penambahan anggaran terhadap beberapa program dan kegiatan tambahan melalui APBD Perubahan (ABT) adalah sebesar Rp 123.035.544.816 Dari jumlah anggaran tersebut, jumlah dana yang dapat diserap dari keseluruhan program/kegiatan termasuk komponen belanja pegawai dan tunjangan lainnya adalah sebesar Rp. 119.410.690.179,‐. Capaian serapan dana tersebut tidak dapat maksimal dikarenakan terdapat beberapa program/kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2015 karena berbagai hal.

  Ke depan dalam rangka meningkatkan eksistensi dan optimalisasi peran Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram sebagai salah satu unsur pelaksana pembangunan khususnya di bidang pekerjaan umum di daerah, maka dipandang perlu dilakukan langkah‐langkah antisipatif dalam upaya‐upaya perbaikan dan peningkatan kinerja untuk memenuhi perbaikan pelayanan kepada masyarakat, diantaranya yaitu: h endaknya program dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah

  kegiatan yang telah memiliki dokumen perencanaan teknis yang telah dibuat di tahun anggaran sebelumnya, sehingga penganggaran kegiatan dapat lebih terencana dan terukur sehingga output kegiatan dapat mencapai bahkan melampaui target yang telah ditetapkan, optimalisasi fungsi kontrol dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan hendaknya sedini mungkin dapat dilakukan upaya‐upaya pemecahan terhadap program dan kegiatan‐kegiatan yang di nilai akan terhambat pelaksanaannya, sebaiknya sudah dapat diantisipasi sejak tahap perencanaan kegiatan, dan dengan cara meningkatkan koordinasi secara intern, sektoral, maupun lintas sektor secara berkala sehingga diketahui penyebab timbulnya hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja untuk selanjutnya dapat diambil langkah dan staretegi untuk meminimalisir dan mengatasi permasalahan yang dihadapi, sehingga nantinya Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram diharapkan dapat berperan secara lebih baik, optimal dan profesional dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan daerah. Sehingga dengan demikian nantinya

  Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram diharapkan dapat berperan secara lebih baik dan profesional dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan daerah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

  merupakan wujud pertanggung jawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Inti dari LAKIP adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang visi, misi organisasi, serangkaian tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, dan tingkat pencapaian sasaran - sasaran tersebut melalui program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Maka dari itu LAKIP sangatlah diperlukan sesuai dengan Pasal 14, Pasal 27 dan Pasal 30 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

  Untuk lebih memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, telah dikembangkan media pertanggung jawaban Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Petujuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

  Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu kewajiban untuk menyampaikan pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sedangkan Akuntabilitas Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggung jawaban secara periodik.

  1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

  LAKIP sangat bermanfaat dalam rangka memberikan informasi yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh instansi pemerintah, dan sebagai upaya perbaikan yang berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

  1.3. LANDASAN HUKUM

  Dasar penyusunan dari LAKIP adalah beberapa perundang-undangan berikut ini :

  1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram ; 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari jorupsi, kolusi dan nepotisme;

  3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4.

  Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

  5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

  6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

  7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang

  Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

  Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Petujuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana

  Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025; 11. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang

  Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;

12. Keputusan Walikota Mataram Nomor 675/IX/2012 tentang Penetapan

  Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015.

  1.4. GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM

1.4.1. Struktur Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi SKPD

  Sebagai salah satu Perangkat Daerah pelaksana di bidang pekerjaan umum dan perumahan Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram telah mengalami beberapa kali perubahan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, kemudian dirubah sesuai dengan Perda No. 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram. Sesuai Perda No. 5 Tahun 2008, Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram terdiri dari: Unsur Pimpinan; Unsur Pembantu Pimpinan yaitu Sekretariat; Unsur Pelaksana yang terdiri dari Bidang Pengairan, Bidang Bina Marga, Bidang Cipta Karya dan Bidang Perumahan, serta unsur kelompok Jabatan Fungsional dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram per Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 1.1. Sedangkan Berdasarkan Peraturan Walikota Mataram Nomor 12/PERT/2008 Tanggal 8 Agustus 2008 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, Dinas Pekerjaan Umum Kota

  Mataram mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang pekerjaaan umum dan perumahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram mempunyai fungsi : a.

  Perumusan kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum dan Perumahan b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pekerjaan Umum dan Perumahan.

  c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pekerjaan Umum dan Perumahan. d.

  Pelaksanaan tugas lain yang diberikanoleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sedangkan susunan organisasi, rincian tugas pokok dan fungsi unsur organisasi adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

  (1). Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, membina, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam menyelenggarakan urusan umum dan perumahan. (2).

  Untuk melaksanakan tugas pokoknya Kepala Dinas mempunyai fungsi : a.

  Perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja Dinas; b.

  Perumusan Kebijaksanaan Teknis di bidang pekerjaan umum dan perumahan berpedoman pada peraturan perundang- undangan yang berlaku; c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja tahunan,

  Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Penetapan Kinerja Dinas;

  d. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan di bidang pekerjaan umum dan perumahan;

  e. Penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas Dinas dengan perangkat daerah dan instansi terkait; f. Pelaksanaan kerja sama dengan pihak lain baik Instansi

  Pemerintah, Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat dan atau swasta; g.

  Pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis di bidang pekerjaan umum dan perumahan; h. Pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup

  Dinas; i.

  Pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan Dinas; j. Pelaksanaan pembinaan teknis dan administratif terhadap

  UPTD; k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang pekerjaan umum dan perumahan; l.

  Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

  b.

   Sekretariat.

  (1).

  Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok, memimpin, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan kegiatan ketatausahaan Dinas yang meliputi urusan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.. (2). Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai fungsi : a.

  Pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis, Rencana kerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja Lingkup Dinas;

  b. Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaraan (RKA/DPA) dan program kerja Dinas; c. Pelaskanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh

  Unit Kerja lingkup Dinas; d. Perumusan pedoman dan petunjuk tatalaksana administrasi umum; e. Pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan Kegiatan lingkup

  Dinas;

  f. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan; g.

  Pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas; h. Pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan sistem informasi manajemen pekerjaan umum dan perumahan sesuai ketentuan yang berlaku; i. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan /atau instansi terkait; j. Pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan; l.

  Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

c. Bidang Pengairan

  (1). Bidang Pengairan dipimpin oleh seorang Kepada Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan teknis di bidang pengairan. (2).

  Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pengairan mempunyai fungsi : a.

  Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang Pengairan; b.

  Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program kerja Seksi di bawahnya; c. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengawasan dan pengendalian program/kegiatan Seksi di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku; d. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program/kegiatan di bidang Pengairan; e.

  Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program di bidang pengairan di Daerah provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten dan Departemen/lembaga Pemerintah Non Departemen terkait sesuai ketentuan yang berlaku; f. Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang pengairan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; g.

  Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program di bidang pengairan sesuai ketentuan yang berlaku; h. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data di bidang pengairan sebagai bahan penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang pengairan sesuai ketentuan yang berlaku; i. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan di bidang pengairan kepada atasan; j.

  Pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana di bidang pengairan sesuai ketentuan yang berlaku; k. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan penyuluhan dengan pemangku kepentingan (stake holder) terkait di bidang pengairan sesuai ketentuan yang berlaku; l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang; m.

  Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

d. Bidang Bina Marga (1).

  Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan teknis di bidang Bina Marga. (2). Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Bina Marga mempunyai fungsi : a.

  Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang Bina Marga.

  b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi di bawahnya;

  c. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengawasan dan pengendalian program/kegiatan Seksi di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku; d. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program/kegiatan di bidang Bina Marga; e. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program di bidang Bina Marga di Daerah dengan Pemerintah Daerah

  Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten dan Departemen/lembaga Pemerintah Non Departemen terkait sesuai ketentuan yang berlaku; f.

  Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang Bina Marga sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program di bidang Bina Marga sesuai ketentuan yang berlaku; h. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data di bidang Bina Marga sebagai bahan penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang Bina marga sesuai ketentuan yang berlaku; i. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan di bidang Bina Marga kepada atasan; j.

  Pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana di bidang Bina Marga sesuai ketentuan yang berlaku; k. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan penyuluhan dengan pemangku kepentingan (stake holder) terkait di bidang Bina Marga sesuai ketentuan yang berlaku; l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang; m.

  Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

e. Bidang Cipta Karya (1).

  Bidang Cipta Karya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan teknis di bidang Cipta Karya. (2).

  Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi : a.

  Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang Cipta Karya; b.

  Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi di bawahnya; c. Perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengawasan dan pengendalian program/kegiatan Seksi di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku; d.

  Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program/kegiatan di bidang Cipta Karya; e. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program di bidang Cipta Karya di Daerah dengan Pemerintah Daerah

  Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten dan Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen terkait sesuai ketentuan yang berlaku; f.

  Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang Cipta Karya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program di bidang Cipta Karya sesuai ketentuan yang berlaku; h. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data di bidang Cipta Karya sebagai bahan penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang Cipta Karya sesuai ketentuan yang berlaku; i. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan di bidang Cipta Karya kepada atasan; j.

  Pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana di bidang Cipta karya sesuai ketentuan yang berlaku; k. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan penyuluhan dengan pemangku kepentingan (stake holder) terkait di bidang Cipta Karya sesuai ketentuan yang berlaku; l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang; m.

  Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

f. Bidang Perumahan

  (1). Bidang Perumahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan teknis di bidang Perumahan. (2).

  Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Perumahan mempunyai fungsi: a.

  Perumusan Penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang Perumahan; b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja

  Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi di bawahnya; c. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan meliputi pembinaan perumahan formal, perumahan swadaya, pengembangan kawasan, pembinaan hukum, peraturan perundang-undangan dan pertanahan untuk perumahan, pembinaan teknologi dan industri bidang perumahan, peran serta masyarakat dan sosial budaya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program/kegiatan di bidang Perumahan; e.

  Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan program di bidang Perumahan di Daerah dengan Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten dan Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen terkait sesuai ketentuan yang berlaku; f. Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang

  Perumahan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; g.

  Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program di bidang Perumahan sesuai ketentuan yang berlaku; h. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data di bidang Perumahan sebagai bahan penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan program pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan di bidang Perumahan sesuai ketentuan yang berlaku; i. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan di bidang Perumahan kepada atasan; j.

  Pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana di bidang Perumahan sesuai ketentuan yang berlaku; k. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan penyuluhan dengan pemangku kepentingan (stake holder) terkait di bidang Perumahan sesuai ketentuan yang berlaku; l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang; m.

  Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

1.4.2. Kondisi Aset dan Sumber Daya Manusia

a. Kondisi Aset

  Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, saat ini di dukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana penunjang baik untuk menunjang operasionalisasi kegiatan rutin dinas maupun operasionalisasi kegiatan lapangan. Secara lebih rinci kondisi aset Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram per Desember 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Rekapitulasi Aset Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015

  NO. URAIAN NILAI (Rp.)

  1. Tanah 112.500.000,00

  2. Peralatan dan Mesin 9.371.395.085,09

  3. Gedung dan Bangunan 108.394.811.369,16

  4. Jalan, Jaringan dan Instalasi 437.749.838.535,80

  5. Aset Tetap Lainnya 29.195.000,00

  6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00

  7. Aset Lainnya 517.945.000,00

TOTAL ASET 556.175.684.990,04

  Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, 2015

b. Sumber Daya Manusia

  Jumlah pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram berdasarkan data kondisi terakhir (Desember 2015) sebanyak 124 orang dengan rincian 118 orang berstatus PNS, dan 6 orang berstatus Pegawai Honor Daerah.

  Untuk komposisi Pegawai Negeri Sipil Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015 berdasarkan pangkat/golongan dan kualifikasi pendidikan dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini.

Tabel 1.2 Komposisi Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram Tahun 2015 PEJABAT JUM. KUALIFIKASI PEJABAT PANGKAT/GOLONGAN FUNGSI ‐ PEG. PENDIDIKAN STRUKTURAL ONAL : :

  118 SD :

  5 Juru Muda (I/a)

  1 Eselon II/b

  1

  1 : :

  SLTP :

  2 Juru Muda Tk.I (I/b)

  2 Eselon III/a

  1 : :

  SLTA :

  6 Juru (I/c)

  2 Eselon III/b

  4 : :

  D1 : ‐ Juru Tk.I (I/d)

  1 Eselon IV/a ‐ : :

  DII : ‐ Pengatur Muda

  7 Eselon IV/b

  15 :

  

DIII : ‐ (II/a) Eselon V/a ‐

: :

  S1 :

  48 Pengatur Muda Tk.I

  18 Eselon V/b ‐ SII : 2 (II/b)

  : SIII : ‐ Pengatur (II/c)

  27 :

  Pengatur Tk.I (II/d) ‐ :

  Penata Muda (III/a)

  16 Penata Muda Tk.I :

  14 (III/b) :

  Penata (III/c)

  14 :

  Penata Tk.I (III/d)

  8 :

  Pembina (IV/a)

  4 :

  Pembina MudaTk.I

  2 (IV/b) :

  Pembina Tk.I (IV/c)

  1 Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, 2015 1.5.

ISU STRATEGIS SKPD

  Isu strategis adalah kondisi atau suatu hal yang menjadi titik perhatian atau harus dikedepankan dalam penyelenggaraan pembangunan oleh SKPD karena dampaknya yang sangat signifikan bagi pembangunan di masa yang akan datang. Beberapa isu strategis yang yang dihadapi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram adalah sebagai berikut :

  • pokok dan fungsi.

  Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang dalam pelaksanaan tugas

  Jumlah sumber daya manusia yang berkualitas masih terbatas.

  • Terbatasnya dana pemerintah dalam pemeliharaan sarana dan prasarana
  • ke-PUan.

  Tingginya potensi bencana alam banjir/genangan, erosi sungai dan abrasi - pantai. Masih tingginya permukiman padat dan kumuh di Kota Mataram yang

  • minim akan pelayanan dasar.
  • kapasitas jalan yang ada akibat tingginya pertumbuhan kendaraan bermotor.

  Banyaknya ruas jalan dalam kondisi tidak mantap dan menurunnya

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA II.1. PERENCANAAN Rencana Strategis merupakan proses pikir yang bermuara pada

  penetapan program dan kegiatan yang didasari pada kajian-kajian internal dan eksternal sehingga dapat ditetapkan rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Rencana Strategik Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram merupakan sub sistem dari Rencana Strategik Pemerintah Kota Mataram yang saling bersinergi secara berjenjang.

  Pemerintah Kota Mataram dalam penyelenggaraan sistem Pemerintahan dan Pembangunan telah menetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kota Mataram Tahun 2011-2015. Visi pembangunan Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”.

  Untuk mencapai Visi Kota Mataram, telah ditetapkan 5 (lima) misi Pemerintah Kota Mataram yang meliputi :

  a. Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.

  b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah.

  c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.

  d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

  e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.

  Sebagai langkah operasional dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Mataram, ditetapkan visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diawali dengan proses pengkajian kondisi internal dan eksternal.

VISI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM

  

“ Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan yang Handal,

Inovatif, dan Kreatif untuk mendukung Kota Mataram yang Maju, Religius,

dan Berbudaya “.

  Dalam rangka pencapaian visi tersebut, telah ditetapkan 4 (empat) misi.

  MISI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM : 1.

  Meningkatkan kualitas dan kuantitas Infrastruktur bidang pengairan 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur bidang jalan dan jembatan

  3. Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang layak huni serta penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan yang berkualitas dan berkelanjutan.

  4. Meningkatkan pembinaan dan pelayanan ijin usaha jasa konstruksi serta penyediaan harga standar bangunan yang wajar dan dapat dipertanggung jawabkan

  Untuk menjabarkan misi yang telah ditetapkan, maka ditetapkan tujuan dan yang ingin dicapai.

  TUJUAN 1.

  Menurunnya luas wilayah banjir/genangan dan abrasi di wilayah kota.

  2. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dalam rangka keberlanjutan fungsi dan pemanfaatan sumber daya air dan irigasi.

  3. Meningkatnya daya dukung, kapasitas maupun kualitas jalan dan jembatan dalam kondisi mantap dan aksesibilitas wilayah sebagai pengembangan jalan alternative untuk menunjang percepatan pergerakan ekonomi masyarakat dan daerah.

  4. Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang layak huni, sehat dan bersih.

  5. Memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan air bersih dan sanitasi.

  6. Meningkatkan kemampuan dalam mewujudkan tertib administrasi usaha jasa konstruksi dan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

  SASARAN 1.

  Terlindunginya bantaran sungai dari kerusakan untuk mempertahankan keberlanjutan fungsi sungai sebagai sumber daya air serta mencegah terjadinya erosi/banjir.

  2. Terpeliharanya kondisi saluran drainase agar tetap dalam kondisi baik dan berfungsi mengalirkan air guna mencegah terjadinya genangan/banjir pada kawasan permukiman/ perkotaan

  3. Tercapainya sistem pengelolaan jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya yang efektif dan efisien serta berkelanjutan guna mempertahankan keberlanjutan fungsinya dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

  4. Terwujudnya peningkatan kondisi prasarana jalan dan jembatan agar tetap dalam kondisi baik dan mantap serta tersedianya aksesibilitas jalan baru.

  5. Terpeliharanya kondisi prasarana jalan dan jembatan agar tetap dalam kondisi baik dan mantap guna menunjang kelancaran arus lalu lintas.

  6. Terwujudnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat dan bersih pada lingkungan Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS)

  7. Terwujudnya penyelenggaraan pengembangan perumahan yang tertata dengan baik

  8. Terwujudnya perumahan dan kawasan pemukiman yang berkualitas dengan lingkungan sehat dan aman.

  9. Terwujudnya pembangunan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai untuk pemenuhan kebutuhan fasilitas publik dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

  10. Terpenuhinya akses masyarakat terhadap pelayanan air bersih dan sanitasi di lingkungan PAKUMIS.

  11. Terwujudnya penyelenggaraan tertib administrasi bagi usaha jasa konstruksi dan peningkatan kualitas pelaksanaan pembangunan konstruksi.

  12. Terwujudnya penataan administrasi perkantoran dan sarana prasarana yang memadai

CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

  Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran yang diinginkan, Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram berusaha dengan segala kemampuan dan daya dukung yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang dimaksud dengan cara – cara sebagai berikut.

CARA MENCAPAI TUJUAN

  Cara mencapai tujuan antara lain sebagai berikut :

  1. Merancang, membuat dan mengaplikasikan peraturan-peraturan daerah yang berkaitan dengan ke-PU-an.

  2. Merencanakan, memonitoring dan mengevaluasi setiap kegiatan agar sesuai norma, standar, pedoman kegiatan.

  3. Meningkatkan kualitas setiap pekerjaan untuk menghasilkan hasil kerja yang bermutu dan bermanfaat untuk jangka panjang.

  4. Melakukan upaya-upaya untuk pemulihan terhadap sarana dan prasarana ke-PU-an yang telah mengalami penurunan kualitas, kuantitas atau kerusakan 5. Aktif menggali potensi dari dalam dan luar yang akan mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana ke-PU-an baik dari segi anggaran maupun dukungan Sumber Daya Manusia 6. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka pengawasan, pengendalian dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana ke-PU-an yang mendukung

CARA MENCAPAI SASARAN

  Cara mencapai sasaran antara lain sebagai berikut :

  1. Meningkatkan peran serta masyarakat dan institusi-institusi terkait dalam rangka pemeliharaan sarana dan prasarana yang akan dan telah dibangun untuk mencapai sasaran terkait.

2. Penyediaan anggaran, sarana,prasarana dan SDM untuk mendukung peningkatan kinerja organisasi.

  3. Penyediaan dokumen-dokumen teknis berupa Master Plan, DED dan lain sebagainya sesuai dengan yang dibutuhkan.

  4. Penyediaan Standard Operasional Prosedur tentang penyelenggaraan setiap kegiatan terkait.

II.2. PERJANJIAN KINERJA

  Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram dilaksanakan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Mataram Nomor 12/PERT/2008 Tanggal 8

  Agustus 2008, visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, serta

  kebijakan yang diambil dalam menentukan konfigurasi program dan kegiatan, termasuk program dan kegiatan pendampingan lintas sektoral dengan proses perencanaan program dan kegiatan yang dibangun secara partisipatif melalui mekanisme Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) dan merupakan skala prioritas yang harus dilakukan untuk kepentingan penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

  Bertitik tolak dari landasan pemikiran dan proses perencanaan tersebut, maka pada Tahun Anggaran 2015 telah direncanakan program/kegiatan sebagai upaya pencapaian tujuan melalui sasaran strategis yang ditetapkan dan dituangkan dalam Perjanjian Kerja. Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang disahkan untuk tahun anggaran 2015 jumlah total anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram adalah Rp. 67.505.191.816,00 yang terdiri dari Rp. 6.287.499.366,00 merupakan anggaran Belanja Tidak Langsung serta Rp. 61.217.692.450,00 adalah anggaran Belanja Langsung. Namun anggaran ini mengalami perubahan pada APBD Perubahan, sehingga menjadi 123.035.544.816,00 yang terdiri dari Rp. 6.442.629.366,00 anggaran Belanja Tidak Langsung serta Rp. 116.592.915.450,00 anggaran Belanja Langsung. Alokasi anggaran Belanja Langsung dipergunakan untuk membiayai berbagai item kegiatan sebagai upaya pencapaian tujuan melalui sasaran strategis yang ditetapkan dan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Adapun Perjanjian Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram untuk tahun 2015 disajikan sesuai dengan Lampiran 2.1.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Analisis Akuntabilitas Kinerja pada dasarnya menggambarkan muatan

  substansi akuntabilitas kinerja, terutama ditujukan untuk mendapat gambaran yang memadai hakekat dari akuntabilitas kinerja yaitu mengenai kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban dan menerangkan kinerja dan tindakan pimpinan kolektif suatu organisasi mengenai keberhasilan atau kegagalan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan kepada pihak yang memiliki hak untuk meminta keterangan atau pertanggungjawabannya yaitu dengan membandingkan rencana kinerja yang ditetapkan dengan hasil capaian kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja berpedoman pada Instruksi Presiden RI Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

  Prinsip dasar dari akuntabilitas kinerja harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat yang diperoleh. Pada intinya menguraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kinerja organisasi instansi, termasuk didalamnya menguraikan secara sistematik hasil-hasil yang telah dicapai, berbagai hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi. Gambaran kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram didasarkan pada pendekatan kegiatan- kegiatan atau aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan, serta sasaran-sasaran yang dicapai.

III.1. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

  Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban SKPD terhadap pencapaian sasaran pada tahun berjalan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan, melalui pembandingan antara target dan pencapaian realisasi. Berdasarkan tahapan tersebut maka dapat digambarkan bahwa pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

  5. Sasaran : Terlindunginya bantaran sungai dari kerusakan untuk

  mempertahankan keberlanjutan fungsi sungai sebagai sumber daya air serta mencegah terjadinya erosi/banjir

  Capaian kinerja untuk sasaran 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1.1

  Evaluasi capaian kinerja sasaran 1 Indikator Kinerja Target Realisasi %

  Berkurangnya kerusakan 2,39 % 3,70 % 182 dan erosi sungai Total panjang sungai di Kota Mataram adalah 49.300 m. Pada tahun 2015 kerusakan dan erosi sungai dikurangi melalui kegiatan Pembangunan Turap/Talud/Bronjong dengan pekerjaan pembangunan talud, pemasangan bronjong, peninggian parapet, sepanjang 1.723 m, normalisasi sungai dengan bantuan alat berat sepanjang 100 m dan normalisasi/pembersihan sungai dengan tenaga harian lepas untuk sungai se-Kota Mataram. Sehingga presentase kerusakan dan erosi sungai berkurang sebesar 3,70 % dari keseluruhan panjang sungai. Selain itu .

  6. Sasaran : Terpeliharanya kondisi saluran drainase agar tetap dalam kondisi baik dan berfungsi mengalirkan air guna mencegah terjadinya genangan/banjir pada kawasan permukiman/ perkotaan

  Capaian kinerja untuk sasaran 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  Tabel 2.1 Evaluasi capaian kinerja sasaran 2

  Indikator Kinerja Target Realisasi % Berfungsinya saluran 3,51 % 10,48 % 299 drainase guna mencegah banjir/genangan

  Pada tahun 2015 saluran drainase perkotaan dan lingkungan yang terpelihara melalui kegiatan pemeliharaan saluran drainase kota dan lingkungan serta pemeliharaan rutin yang dilakukan dengan tenaga buruh rutin adalah sepanjang 46.104,61 m sehingga fungsi saluran drainase meningkat sebesar 10,48 % dari keseluruhan panjang saluran di Kota Mataram. Target pada awal tahun anggaran dapat dicapai bahkan melampaui target karena adanya penambahan anggaran pada APBD Perubahan.

7. Sasaran : Tercapainya sistem pengelolaan jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya yang efektif dan efisien serta berkelanjutan guna mempertahankan keberlanjutan fungsinya dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

  Capaian kinerja untuk sasaran 3 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.1

  Evaluasi capaian kinerja sasaran 3 Indikator Kinerja Target Realisasi %

  Meningkatnya fungsi 4,98 % 5,34 % 107 jaringan pengairan Pada tahun 2015 pemeliharaan saluran dan jaringan irigasi yang dapat dipelihara ataupun ditingkatkan statusnya menjadi saluran permanen melalui pentaludan saluran adalah sepanjang 3496,5 m, rehab rumah pintu air 5 unit dan rehab jaringan irigasi sepanjang 323 m sehingga fungsi jaringan pengairan meningkat sebesar 5,34 % dari keseluruhan panjang jaringan irigasi. Capaian kinerja dapat melampaui target karena dokumen perencanaan telah dibuat di tahun anggaran sebelumnya sehingga pekerjaan fisik yang dikerjakan lebih terencana dengan matang.

  8. Sasaran : Terwujudnya peningkatan kondisi prasarana jalan dan jembatan agar tetap dalam kondisi baik dan mantap serta tersedianya aksesibilitas jalan baru.

  Capaian kinerja untuk sasaran 4 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.1

  Evaluasi capaian kinerja sasaran 4 Indikator Kinerja Target Realisasi %

  73,90 Km 521 Mantapnya akses jalan kota 14,172 Km