BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang - Peralihan Saham Pt.Tertutup Kepada Koperasi Ditinjau Dari Undang – Undang No.40 Tahun 2007 Dan Undang – Undang No.17 Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Berdasarkan hasil dari pembangunan ekonomi yang sudah dapat dicapai

  sampai pada saat ini merupakan suatu hasil atas kebersamaan dari sektor usaha

  

  baik pihak swasta selaku perseroan terbatas dan koperasi. Hasil dari pembangunan tersebut sudah waktunya perlu diupayakan agar secara merata dapat dirasakan bagi berbagai kalangan dan lapisan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan. Pemerintah merupakan bagian yang terpenting dalam rangka mewujudkan dan mencapai hasil guna secara maksimal dari pembangunan itu sendiri yang mana sesuai dengan tujuan pemerintah untuk mencapai dan memajukan kesejahteraan, baik kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi masyarakat umum dan pemegang saham dari perseroan terbatas dan anggota koperasi sesuai dengan Undang -Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UU PT) dan Undang-Undang No.17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian (selanjutnya disebut UU Koperasi).

  Pencapaian pemerataan kesejahteraan tersebut ialah bisa dengan cara peralihan saham perseroan terbatas (selanjutnya disebut PT) kepada koperasi.

  Upaya peralihan saham tersebut timbul berdasarkan suatu pemikiran untuk membantu pengembangan koperasi khususnya permodalan koperasi yang 1 Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Hukum Perusahaan (Bandung: Mandar Maju, 2000), hlm.61. bertujuan untuk memajukan kesejahteraan ekonomi para anggota; disini letak kekhususan koperasi dimana kesejahteraan ekonomi para anggota yang menjadi tujuan utama,sehingga dapat dengan segera tercapainya pemerataan hasil- hasil pembangunan dengan tepat dan sesuai dengan harapan perwujudan

   kesejahteraan dari pembangunan itu sendiri.

  Perseroan terbatas dan koperasi keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam keikutsertaan dalam perananya di dalam kehidupan pembangunan perekonomian di Indonesia sampai saat ini. Kemajuan atas perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang baik dan wajar dapat terjadi apabila keduanya terikat dan terjalin dengan berada dalam suatu hubungan dan ikatan kerjasama yang menguntungkan. Peralihan saham yang dilakukan perseroan sebagai wujud membantu pengembangan permodalan koperasi juga memberikan dampak keuntungan bagi perseroan, yaitu; citra perusahaan dapat meningkat atau

  

  membaik , daya saing perusahaan meningkat, daya beli masyarakat menguat, dan koperasi yang menerima peralihan atas saham dapat mewujudkan tujuan koperasi sesuai dengan UU Koperasi yaitu bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan

   berkeadilan.

  2 3 Andjar Pachta W, Hukum Koperasi Indonesia (Jakarta: PT. Kencana, 2007), hlm. 81.

  Arya Maheka, Bagaimana Mendirikan Dan Mengelola Bisnis Secara Baik Dan Aman (Kanisius: Yogyakarta, 2008), hlm. 140. 4 Pasal 4 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Masih terdapatnya kesenjangan sementara tercapainya pemerataan kesejahteraan ekonomi dan sosial baik bagi masyarakat umum merupakan tujuan umum perseroan maupun koperasi sebagai suatu badan usaha, sehingga cara untuk mengurangi kesenjangan tersebut ialah an dengan mengadakan peralihan pemilikan atas saham perseroan kepada koperasi dianggap paling tepat.Mengapa pencapaian kesejahteraan dilakukan dengan peralihan pemilikan atas saham,karena dalam struktur perekonomian Indonesia pada umumnya, perseroan terbatas dan koperasi mempunyai kedudukan,fungsi dan peran yang sama besar

  

  dalam rangka mengembangkan dan menumbuhkan perekonomian nasional. Oleh karena itu peralihan pemilikan atas saham berarti adanya peralihan atas semua hal yang ada kaitannya dengan hak dan kewajiban yang melekatkan pada saham yang bersangkutan.Peralihan pemilikan saham mengandung arti bahwa yang dialihkan tersebut meliputi hak-hak yang dapat di nikmati antara lain hak atas suatu keuntungan perusahaan dan juga kemungkinan lain yaitu kewajiban menanggung

   beban kerugian perusahaan (terbatas ).

  Peralihan saham perseroan terbatas kepada koperasi berarti terdapat pemindahan pemilik dari pemilik semula kepada pemilik baru. Untuk itu perlu diikuti suatu prosedur tertentu sesuai dengan sifat dan karakteristik masing- masing pihak, baik yang mengalihkan maupun yang menerima peralihan pemilikan atas saham. Sebagaimana Perseroan terbatas yang didukung oleh para

  5 6 Sri Redjeki Hartono. Op. Cit,. hlm. 67.

  Ibid., hlm. 68. pendiri diatur dan mengatur organisasi dan tata kerjanya berdasarkan ketentuan-

   ketentuan UU PT yang telah dirumuskan di dalam anggaran dasar PT.

  Tanpa mengurangi maksud dan tujuan dari peralihan atas saham itu sendiri, maka dimungkinkan koperasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk melaksanakan usaha yang sama dengan perseroan terbatas. Perseroan tertutup maupun perseroan terbuka adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang

  

  ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Oleh karena itu aturan mengenai peralihan pemilikan atas saham telah diatur dalam UU PT.

  Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi,dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama

   di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

  Perseroaan terbatas dan koperasi adalah badan hukum meskipun bersumber dari dua undang-undang yang berbeda, sehingga keduanya adalah subyek hukum dan merupakan pendukung hak dan kewajiban di dalam lalu lintas hukum pada umumnya. Meskipun demikian keduanya tetap mempunyai karakteristik yang berbeda satu terhadap yang lain dalam hal pada jati dirinya pendirian , misi atau dan sasaran kerja serta jangkauan wilayah usaha dan pada akhirnya mengacu pada 7 Ibid 8 ., hlm. 69. 9 Pasal 1 Undang-Undang Nomor.17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.

Pasal 1 Undang-Undang Nomor.17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.

  permodalan dan kemampuan intern yang berbeda antara keduanya sehingga untuk

  

  itu perlu dilakukan analisis secara komprehensif, termasuk analisis yuridis, sehingga maksud baik dari peralihan saham tersebut diatas dapat terjadi dengan aman melalui suatu proses yang wajar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku tanpa mengurangi maksud dan tujuan dari peraalihan saham itu sendiri. Karena peralihan saham UU PT, merupakan aspek hukum privat bahwa terdapat asas kebebasan. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi yang membahas tentang “ Peralihan Saham PT.Tertutup kepada

  Koperasi Ditinjau dari Undang-Undang No.40 Tahun 2007 dan Undang- Undang No.17 Tahun 2012. “

B. Rumusan Masalah

  Dari uraian tersebut sebelumnya, dalam penelitian ini akan dibahas permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana permodalan dalam perseroan terbatas dan permodalan dalam koperasi ?

2. Bagaiamana syarat dan tata cara dalam peralihan saham perseroan terbatas ? 3.

  Bagaimana peralihan saham PT. Tertutup kepada koperasi ditinjau dari Undang-Undang No.40 Tahun 2007 dan Undang – Undang No.17 Tahun 2012?

10 Ibid ., hlm. 64.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

  Untuk mengetahui permodalan yang ada di perseroan terbatas berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.

2. Untuk mengetahui peraturan perundang-undangan tentang syarat dan tata cara peralihan saham Perseroan Terbatas.

  3. Untuk mengetahui mekanisme yang dilakukan dalam peralihan saham perseroan terbatas kepada koperasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Koperasi.

  Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat teoritis a.

  Memberikan pengetahuan yang besar bagi penulis sendiri bagaimana bagaiamana mekanisme peralihan saham perseroan terbatas ke koperasi b.

  Memberikan pembangunan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu hukum ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan peralihan saham perseroan terbatas ke koperasi 2. Manfaat praktis a.

  Memberikan kontribusi terhadap masyarakat untuk dapat mengetahui bagaimana mekanisme peralihan saham perseroan terbatas ke koperasi b.

  Memberikan masukan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya hukum perusahaan dan juga memberikan pemahaman pada pihak terkait seperti; praktisi hukum, praktisi legal corporate, dan juga mahasiswa diharapkan memberikan manfaat yang cukup luas.

D. Keaslian Penulisan

  Berdasarkan pemeriksaan dan hasil penelitian yang ada, penelitian mengenai “ Pengalihan saham dari PT.Tertutup kepada Koperasi ditinjau dari Undang -Undang No.40 Tahun 2007 dan Undang - Undang No.17 Tahun 2012”, belum pernah di bahas oleh mahasiswa lain di lingkungan Universitas Sumatera Utara dan penulisan ini asli disusun oleh penulis sendiri dan bukan plagiat atau diambil dari penelitian orang lain. Berikut adalah beberapa penulisan yang pernah dilakukan mahasiswa Fakultas Hukum USU yang berkaitan dengan peralihan saham :

1. Jhon Indra G.Purba dengan judul ( Kedudukan Pemegang Saham Minoritas

  Dalam PT.Tertutup studi kasus pada PT.Industri Pembungkus Internasional Medan.) 2. Tri Kurniawan dengan judul ( Pengalihan Saham Dalam Perjanjian Jual Beli

  Saham Melalui Internet Diakitkan Dengan Undang-Undang No.11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.) 3. Mariana Ramli dengan judul ( Perjanjian Tertutup Sebagai Hambatan

  Persaingan Usaha Yang Sehat Ditinjau Dari Undang-Undang No.5 Tahun 1999.)

  Penulisan skripsi ini merupakan ide, gagasan pemikiran dan usaha penulis sendiri bukan merupakan hasil ciptaan atau hasil penggandaan dari karya tulis orang lain yang dapat merugikan pihak-pihak tertentu. Dengan ini penulis dapat bertanggung jawab atas keaslian penulisan skripsi ini.

  Perihal mendukung penulisan ini dipakai pendapat para sarjana yang diambil atau dikutip berdasarkan daftar referensi dari buku para sarjana yang ada hubungannya dengan masalah dan pembahasan yang disajikan, baik berupa karya ilmiah maupun pasal-pasal dalam Peraturan Perundang-Undangan.

E. Tinjauan Kepustakaan

  Perseroan Terbatas (PT) merupakan bentuk usaha kegiatan ekonomi yang paling disukai saat ini, disamping karena pertanggung jawabannya yang bersifat terbatas juga memberikan kemudahan bagi pemilik (pemegang saham) nya untuk mengalihkan perusahaannya (kepada setiap orang) dengan menjual seluruh saham

   yang dimilikinya pada perusahaan tersebut.

  Bentuk hukum seperti perseroan terbatas ini juga dikenal di negara- negara lain seperti di : Malaysia disebut Sendirian Berbad ( SDN BHD ) , di Singapura disebut Private Limited ( Pte Ltd ) , di Jepang disebut Kabushiki Kaisa , di Inggris disebut Registered Companies, di Belanda disebut Naamloze Vennootschap (NV),

   di Perancis disebut Societes A Responsabilite Limite ( SARL ).

  11 Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Perseroan Terbatas (Jakarta: PT.

  Rajagrafindo Persada, 2000), hlm.1. 12 Ibid, hlm.23.

  Pengertian perseroan terbatas terdiri dari dua kata, yakni “perseroan” dan “terbatas”. Perseroan merujuk kepada modal PT yang terdiri dari sero-sero atau saham-saham. Adapun kata terbatas merujuk kepada pemegang saham yang tanggungjawabnya hanya sebatas pada nilai nominal semua saham yang dimilikinya. Dengan kata lain suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham saham yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjual belikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. karena PT adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham, dan tanggung jawab sekutu pemegang saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya. Sehubungan dengan itu orang yang mempunyai tagihan terhadap PT tidak dapat langsung menagih kepada para pemegang saham , melainkan kepada PT, sebab PT adalah badan hukum.

  Berdasarkan Pasal 1 UU PT pengertian Perseroan Terbatas (Perseroan) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang- undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

  Batasan yang diberikan tersebut di atas ada 5 (lima) hal pokok yang dapat

  

  dikemukakan yaitu:

  1. Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum 13 Ibid., hlm. 7.

  2. Didirikan berdasarkan perjanjian

  3. Menjalankan usaha tertentu

  4. Memiliki modal yang terbagi dalam saham-saham

  5. Memenuhi persyaratan undang-undang Upaya untuk menjadi badan hukum, PT harus memenuhi persyaratan dan tata cara pengesahan perseroan terbatas sebagaimana yang diatur dalam UU PT, yaitu pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Tata cara tersebut antara lain pengajuan dan pemeriksaan nama PT yang akan didirikan, pembuatan Anggaran Dasar, dan pengesahan Anggaran Dasar oleh Menteri.

  Perseroan terbatas sebagai persekutuan modal, kekayaan PT terdiri dari modal yang seluruhnya terbagi dalam bentuk saham. Para pendiri PT berkewajiban untuk mengambil bagian modal itu dalam bentuk saham dan mereka mendapat bukti surat saham sebagai bentuk penyertaan modal. Tanggung jawab para pemegang saham terbatas hanya pada modal atau saham yang dimasukkanya ke dalam perseroan (limited liability). Segala hutang perseroan tidak dapat ditimpakkan kepada harta kekayaan pribadi para pemegang saham, melainkan hanya sebatas modal saham para pemegang saham itu yang disetorkan kepada perseroan.

  Perseroan tertutup adalah perseroan terbatas biasa, dimana modal perseroan berasal dari kalangan tertentu, misalnya dari kalangan keluarga atau kerabat. Oleh karenanya, saham-saham perusahaan hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu yang telah ditentukan dan tidak dijual kepada pihak umum. Biasanya pada lembaran saham telah tertulis nama (atas nama) pemilik saham sehingga tidak

  

  mudah untuk dipindahtangankan kepada pihak lain. Perseroan terbatas tertutup (closely held corporaion) yang sering disebut sebgai perusahaan pribadi (private

  

corporation ). Saham perseroan terbatas tertutup hanya dipegang oleh beberapa

   orang dan tidak djual ke masyarakat umum.

   Saham dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: 1.

  Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim a.

  Saham Biasa (common stock) 1)

  Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan 2)

  Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.

  b.

  Saham Preferen (Preferred Stock) 1)

  Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang 14 dikehendaki investor.

  Alfian Malik, Pengantar BIsnis Jasa Pelaksana konstruksi (Yogyakarta: CV. Andi Offset., 2010), hlm. 52. 15 Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert., Bisnis (jilid 1), edisikedelapan (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), hlm.11.1 16 Tjiptono Darmadji dan Hendry M. Fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab (Jakarta: Salemba empat, 2001) hlm. 6.

  2) Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar deviden.

  3) Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.

  2. Ditinjau dari cara peralihannya a.

  Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks) 1)

  Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.

  2) Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.

  b. Saham Atas Nama (Registered Stocks) 1)

  Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

  3. Ditinjau dari kinerja perdagangan a.

  Blue-Chip Stocks 1)

  Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

  b. Income Stocks

  1) Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

  2) Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai.

  3) Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi

  c. Growth Stocks 1)

  (Well-Known)

  a) Saham -saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.

  2) (Lesser-Known)

  a) Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri growth stock.

  b) Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten.

  d. Speculative Stock 1)

  Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti

  e. Counter Cyclical Stockss

  1) Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

  2) Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

  Undang-Undang Perseroan Terbatas pada Pasal 57 ayat (1) selanjutnya menentukan bahwa jika saham yang hendak dialihkan adalah saham dalam perseroan terbatas tertutup, maka dalam Anggaran Dasar perseroan terbatas tersebut dapat diatur adanya ketentuan, yaitu :

  1. Mewajibkan dilakukannya penawaran kepada pemegang saham dalam perseroan terbatas terlebih dahulu sebelum saham perseroan terbatas tersebut dijualkan kepada pihak ketiga. Dalam hal anggaran dasar mengharuskan pemegang saham penjual menawarkan terlebih dahulu sahamnya kepada pemegang saham klasifikasi tertentu atau pemegang saham lain, dan dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan ternyata pemegang saham tersebut tidak membeli, pemegang saham penjual dapat menawarkan dan menjual sahamnya kepada pihak ketiga. Setiap pemegang saham penjual yang diharuskan menawarkan sahamnya tersebut berhak menarik kembali penawaran tersebut, setelah lewatnya jangka waktu 30 hari tersebut. Kewajiban menawarkan kepada pemegang saham klasifikasi tertentu atau pemegang saham lain tersebut hanya berlaku 1 kali.

  2. Mensyaratkan diperlukannya persetujuan organ perseroan terbatas, pada umumnya Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ): Pemberian persetujuan pemindahan hak atas saham yang memerlukan persetujuan organ Perseroan atau penolakannya harus diberikan secara tertulis dalam jangka waktu paling lama 90 hari terhitung sejak tanggal organ Perseroan menerima permintaan persetujuan pemindahan hak tersebut. Dalam jangka waktu tersebut telah lewat dan organ Perseroan tidak memberikan pernyataan tertulis, organ perseroan dianggap menyetujui pemindahan hak atas saham tersebut. Dalam hal pemindahan hak atas saham disetujui oleh organ Perseroan, pemindahan hak harus dilakukan dalam jangka waktu paling lama 90 hari terhitung sejak tanggal persetujuan diberikan.

  3. Mensyaratkan diperolehnya persetujuan/izin instansi yang berwenang terlebih dahulu. Jika perseroan terbatas tersebut adalah perseroan terbatas yang terbuka, maka berlaku ketentuan dalam peraturan perundang- undangan dalam bidang pasar modal, termasuk Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan BAPEPAM-LK sebagai pelaksanaan dari Undang- Undang Pasar Modal tersebut.

  Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi,dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yangmemenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

  Terdapat 6 elemen penting yang terkandung dalam pendirian koperasi,

  

  yaitu: 1.

  Koperasi adalah perkumpulan orang-orang (association of person) 2. Penggabungan orang-orang tersebut berdasar kesukarelaan (voluntarily joined

  together ) 3.

  Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai ( to achieve a common economic

  end ) 4.

  Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis

5. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan 6.

  Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

   Fungsi dan rinsip koperasi adalah: 1.

  Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuna ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya 2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat

  17 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori & Praktik (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 16-17. 18 Rahayu Hartini, Hukum Komersil (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2005), hlm. 103.

  3. Memperoleh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya

  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasonal yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

  Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang

  

  atau badan hukum terhadap suatu perusahaan . Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan

  

yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

F. Metode Penelitian

  1. Jenis dan sifat penelitian Penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan skripsi ini bersifat deskriptif analisis yang mengacu kepada penelitian hukum yuridis normatif yaitu menguji, mengkaji ketentuan-ketentuan penerapan peraturan yang mengatur tentang peralihan saham perseroan terbatas tertutup ke koperasi. C. F. G Sunaryati Hartono dalam bukunya Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20 mengatakan bahwa kegunaan metode penelitian hukum normatif adalah untuk 19 L. Thian Hin. Panduan Berinvestasi Saham, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008), hlm. 15. 20 Tjiptono Darmadji dan Hendry M. Fakhruddin. Op.Cit., hlm. 5.

  mengetahui atau mengenal apakah dan bagaimanakah hukum positifnya mengenai suatu masalah yang tertentu. Dia juga mengatakan bahwa penelitian hukum normatif juga dapat menjelaskan atau menerangkan kepada orang lain apakah dan

   bagaimanakah hukumnya mengenai peristiwa atau masalah yang tertentu.

  Penelitian normatif dapat dikatakan juga dengan penelitian sistematik hukum sehingga bertujuan mengadakan identifikasi terhadap pengertian- pengertian pokok/dasar dalam hukum, yakni masyarakat hukum, subyek hukum,

   hak dan kewajiban, peritiwa hukum, hubungan hukum dan obyek hukum .

  2. Sumber data Sumber data diperoleh melalui data sekunder yaitu: a. Bahan hukum primer

  Diperoleh melalui Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

  b.

  Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder berupa karya-karya ilmiah, berita-berita serta tulisan dan buku yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diajukan.

  c.

  Bahan hukum tertier 21 C. F. G. Sunaryati Hartono. Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20, (Penerbit Alumni: Bandung, 1994), hlm. 140. 22 Soerjono Soekanto. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. cetakan ketigabela, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, . 2011), hlm.15.

  Bahan hukum tertier berupa bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti

  Kamus Hukum dan Kamus Bahasa Indonesia dan lain sebagainya.

  3. Teknik pengumpulan data Dalam penulisan skripsi ini teknik pengumpulan data dengan studi dokumen dengan penulusuran pustaka (Library Research) yaitu mengumpulkan data dari informasi dengan bantuan buku, karya ilmiah dan juga perundang-undangan yang berkaitan dengan materi penelitian.

  4. Analisis data Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini dengan memakai data sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku, pendapat para sarjana, internet, dan makalah, yang terkait dengan peralihan saham PT. Tertutup kepada koperasi, adalah metode kualitatif.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Diawali dengan latar belakang penelitian, yang berisi alasan-alasan

  penulis mengambil judul sebagaimana tercantum diatas. Uraian- uraian dalam bab ini ditujukan sebagai penjelasan awal mengenai terminologi-terminologi yang digunakan untuk mengemukakan permasalahan dalam mengidentifikasi masalah sebagai proses signifikasi pembahasan. Disamping itu untuk mempertegas pembahasan dicantum pula maksud dan tujuan serta kegunaan penelitian.

  BAB II PERMODALAN DALAM PERSEROAN TERBATAS DAN KOPERASI Menjelaskan bagaimana kedudukan perseroan terbatas dan

  koperasi sebagai badang hukum serta permodalan dalam perseroan terbatas dan permodalan dalam koperasi yang ada di Indonesia.

  Dalam bab ini akan membahas secara normatif bagaimana landasan hukum permodalan perseroan terbatas dan permodalan koperasi di Indonesia.

  BAB III SYARAT DAN TATACARA PERALIHAN SAHAM Berisi syarat dan tata cara dalam peralihan saham perseroan

  terbatas di Indonesia, dan bagaimana saham merupakan bagian dari benda bergerak serta akibat hukumnya. Ada beberapa syarat dan tata cara yang dapat dilakukan dalam peralihan saham perseroan terbatas di Indonesia.

  

BAB IV PERALIHAN SAHAM PT TERTUTUP KEPADA

KOPERASI DITINJAU DARU UU.NO 40 TAHUN 2007 DAN UU.NO 17 TAHUN 20212

  Alasan dilakukannya peralihan saham dari perseroan terbatas tertutup kepada koperasi, bentuk peralihannya, mekanisme peralihannya dan akibat dari peralihan saham perseroan terbatas tertutup kepada koperasi yang ditinjau dari Undang-Undang No.40 Tahun 2007 dan Undang -Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.