GAMBARAN KLINIS DAN PERAWATAN ANOMALI ORTODONTI PADA PENDERITA SINDROMA CROUZON SKRIPSI

  GAMBARAN KLINIS DAN PERAWATAN ANOMALI ORTODONTI PADA PENDERITA SINDROMA CROUZON SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh :

  ALI AKBAR 070600126

  FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

  GAMBARAN KLINIS DAN PERAWATAN ANOMALI ORTODONTI PADA PENDERITA SINDROMA CROUZON SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh :

  ALI AKBAR 070600126

  FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

  Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ortodonti Tahun 2012

  Ali Akbar Gambaran klinis dan perawatan anomali ortodonti pada penderita sindroma Crouzon xi + 45 halaman.

  Oklusi normal adalah penting guna menjaga fungsi dan estetis dari rongga mulut. Apabila fungsi ini terganggu maka akan berdampak terhadap tumbuh kembang dentofasial dan estetis yang buruk. Salah satu gangguan fungsi oklusi yang disebabkan oleh faktor genetik adalah maloklusi Klas III skeletal yang disebabkan oleh sindroma Crouzon.

  Sindroma Crouzon adalah sindrom kraniofasial yang menyebabkan hipoplasia sepertiga wajah tengah dan maloklusi Klas III skeletal. Gejala – gejala yang mengawali adalah hydrosefalus yang terjadi tahap demi tahap dan disertai nyeri kepala dan juga mungkin muntah atau kejang.

  Gambaran klinis umum sindroma Crouzon adalah hydrocephalus, orbital proptosis, hypertelorism dan divergent strabismus. Hidung yang menonjol dan tajam terlihat seperti paruh dan telinga secara klinis terletak pada posisi yang lebih rendah dari normal. Gambaran klinis oral sindroma Crouzon antara lain mandibula prognati, maksila atresi, gigi berjejal pada maksila, crossbite anterior dengan open bite posterior, lengkung rahang maksila berbentuk huruf V, celah langit-langit dan bivid uvula dan terkadang oligodonsia, makrodonsia, peg-shaped, dan diastema.

  Penegakan diagnosa sindroma Crouzon yaitu dengan anamnesa, pemeriksaan klinis, rongga mulut, fungsional dan analisa radiografi. Sebelum melakukan perawatan terhadap anomali ortodontinya, pada umumnya akan dilakukan perawatan bedah terlebih dahulu. Perawatan juga tergantung kepada usia terdeteksinya sindroma pada pasien. Teknik pembedahan open repair dilakukan untuk memperbaiki

  

craniosynostosis nya, LeFort III untuk rekonstruksi wajah, kombinasi perawatan bedah Le Fort I bersama dengan perawatan ortodonti menggunakan pesawat ortodonti dan bedah ortognati. Daftar Rujukan : 30 (1974-2011)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

  Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan Di hadapan tim penguji skripsi

  Medan, 25 Juli 2012 Pembimbing 1 : Erna Sulistyawati, drg, Sp.Ort (K) NIP : 19840301 200912 2 003 Pembimbing 2 : Aditya Rachmawati, drg NIP : 19540212 198102 2 001

TIM PENGUJI SKRIPSI

  Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan Di hadapan tim penguji skripsi

  

TIM PENGUJI

KETUA : Erna Sulistyawati, drg, Sp.Ort (K) ANGGOTA : 1. Aditya Rachmawati, drg

  2. Mimi Marina Lubis, drg

  3. Siti Bahirrah, drg

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

  Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta yaitu Ayahanda Zulkifli Abdullah dan Ibunda Linda Setiawati yang telah membesarkan serta memberikan kasih sayang yang tak terbatas, doa, semangat dan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada segenap keluarga yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu dengan kerendahan hati serta penghargaan yang tulus penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1.

  Prof. H. Nazruddin, drg., C.Ort., Sp.Ort., Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan dukungan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat berjalan lancar.

2. Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort (K) selaku Ketua Departemen Ortodonsia

  FKG-USU atas kesempatan dan bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

  3.Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort (K) dan Aditya Rachmawati, drg. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, masukan, petunjuk, motivasi dan perhatian kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

  4. Nurhayati Harahap, drg., Sp.Ort (K) selaku koordinator skripsi yang telah memberikan perhatian dan motivasi kepada penulis selama menjalani pendidikan di FKG-USU.

  5. Mimi Marina Lubis, drg. dan Siti Bahirrah, drg. selaku anggota tim penguji skripsi atas bantuan, kritik dan saran yang telah diberi.

  6. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terutama di Departemen Ortodonsia atas dukungan dan masukan yang bermanfaat kepada penulis.

  7. Eddy Dahar, drg., Sp.Pros selaku penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

  8. Terima kasih kepada Mirna Ramzie , Fransisca Wihari dan Arigato yang telah meluangkan waktu dalam memberi bantuan dalam penulisan skripsi ini.

  9. Terima kasih kepada Albert, Hanifa, Limas, Andrew, Herryadi dan teman- teman seangkatan yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu atas dukungan dan dorongan yang diberikan dalam suka dan duka.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan selama penulis melaksanakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pergembangan ilmu, masyarakat dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

  Medan, 25 Juli 2012 Penulis,

  ( Ali Akbar ) NIM: 070600126

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………...

  HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………… HALAM TIM PENGUJI SKRIPSI…………………………………… KATA PENGANTAR………………………………………………… iv DAFTAR ISI…………………………………………………………... vi DAFTAR GAMBAR………………………………………………….. vii DAFTAR TABEL……………………………………………………... x

  BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………….

  1 1.4 Ruang Lingkup………………………………………....

  2 BAB 2 SINDROMA CROUZON 2.1 Pengertian……………………………………………….

  3 2.2 Etiologi……………………………………………….....

  4 BAB 3 GAMBARAN KLINIS UMUM, ORAL DAN RADIOGRAFI SINDROMA CROUZON 3.1 Gambaran Klinis Umum…………………………….....

  7 3.2 Gambaran Klinis Oral………………………………….

  9 3.3 Gambaran Radiografi…………………………………..

  13 BAB 4 PERAWATAN DAN LAPORAN KASUS

  4.1 Perawatan sindroma Crouzon…………………………

  16 4.1.2 Perawatan ortodonti………………………………….

  17 4.1.2.1 Bedah ortognati…………………………………….

  19 4.2 Laporan Kasus……………………………………........

  20

  BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……………………………………………..

  43 5.2 Saran…………………………………………………….

  44 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..

  45

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman 1. Seorang perempuan muda penderita sindroma Crouzon…………….

  3

  2. Gambar sebelah kiri menunjukkan sagital synostosis (dilihat dari superior) dengan ridged, sutura sagital menyatu, dua buah temporal memanjang. Pada gambar sebelah kanan terlihat frontal dan occipital bossing.………………………………………………………………

  5 3. Gambaran wajah anak penderita sindroma Crouzon.…………….....

  7

  4. Terlihat pada gambar hidung yang menonjol dan tajam terlihat seperti paruh, dan pada mata terlihat orbital proptosis (bola mata keluar).……………………………………………………………….

  8

  5. Protrusi mandibula terlihat pada seorang anak penderita sindroma Crouzon……………………………………………………………………..

  10 6. Pada gambar terlihat maksila atresia penderita sindroma Crouzon...

  10 7. Pada gambar terlihat gigi berjejal pada maksila…………………….

  11

  8. Pada gambar terlihat crossbite anterior dengan openbite pada gigi posterior pada penderita sindroma Crouzon……………………………

  12

  9. Gambar menunjukkan lengkung rahang berbentuk huruf V pada pasien sindroma Crouzon………………………………………...…

  12

  10. Pada gambar diatas terlihat adanya celah langit-langit pada maksila penderita sindroma Crouzon.…. ………………………….

  13

  11. Pada gambar terlihat penyatuan sutura kranium yang terlalu cepat dan tekanan pada permukaan dalam kalvarium akibat pertumbuhan otak…………………………………………………...

  14

  12. Gambaran panoramik penderita sindroma Crouzon pada anak laki-laki……………………………………………………………..

  14

  13. Gambaran radiografi panoramik penderita sindroma Crouzon pada anak perempuan………………………………………………

  15 14. RPE dengan sekrup Hyrax®……………………………………….

  18 15. RPE menurut McNamara…………………………………….... …..

  18

  16. Foto ekstra oral awal pasien pada usia 9, dengan karakteristik penampilan wajah sindroma Crouzon………………..

  21

  17. Foto awal intra-oral menunjukkan keparahan masalah dalam dimensi transversal dan vertikal sagital selain perbedaan panjang lengkung……. …………………………………………….

  22

  18. Radiografi panoramik menunjukkan crowding pada kedua lengkung rahang dan gigi taring dalam hubungan ektopik………...

  22

  19. Foto-foto ekstra-oral pasien pada usia 12 tahun sebelum dimulainya perawatan ortodonti……………………………………

  24

  20. Foto intra-oral menunjukkan peningkatan keparahan masalah tiga dimensi, termasuk gigi kaninus rahang atas tidak erupsi ………

  25

  21. Foto pra-bedah menunjukkan dekompensasi dari pertumbuhan gigi untuk memungkinkan sepertiga wajah tengah dapat dimajukan secara maksimal saat pembedahan ……………………...

  26

  22. Foto intra-oral oklusal menunjukkan perkembangan bentuk lengkung, penghapusan crowding dan kaninus rahang atas erupsi… 26

  23. Foto akhir wajah menunjukkan proyeksi sepertiga wajah tengah ditingkatkan, konveksitas wajah positif dan pengurangan dalam dimensi wajah anterior vertikal……………………………………..

  28 24. Hasil akhir oklusal…………………………………………………..

  28

  25. Hasil akhir radiografi panoramik, menunjukkan distribusi akar yang tepat dan taring rahang atas dalam posisi yang baik .

  Gigi molar ketiga yang sedang berkembang……………………….

  29

  26. Superimposisi sefalometri menampilkan perubahan secara keseluruhan sebagai hasil pengobatan dan pertumbuhan……………………………………………………….

  29

  27. Foto ekstraoral menampilkan trigonocephaly, sepertiga wajah tengah hipoplasia, mata proptosis dan hypertelorism……

  30

  28. Radiografi panoramik menunjukkan pertumbuhan gigi dalam periode gigi bercampur………………….………………………….

  31

  29. Tampilan posteroanterior dan lateral menunjukkan tampilan logam tempa dan tidak tampaknya sutura….……………………………..

  32

  30. Foto pasien pada saat datang menunjukkan bola mata yang

  menonjol.……………………………………………………………

  34 31. HRT II analisis mata kiri pasien. Perhatikan edema disk optik…..

  35 32. CT scan orbit menunjukkan OU proptosis………..………………...

  36

  33. CT scan kranium memperlihatkan garis fusi prematur sutura.. …….. 37

  34. Foto pasien setelah dilakukan bedah ekspansi monoblok..…………. 38

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman 1. Usia penutupan sutura………………………..……………….........

  6