AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PENDAFTARAN MEREK TERHADAP HAK PENERIMA LISENSI MEREK MENURUT UU NO. 15 TAHUN 2001

460

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PENDAFTARAN MEREK TERHADAP HAK
PENERIMA LISENSI MEREK MENURUT UU NO. 15 TAHUN 2001
Agus Mardianto
Fakult as Hukum Universit as Jenderal Soedirman Purwokert o Jawa Tengah
E-mail : agusmar di ant o39@yahoo. co. i d

Abst ract
Tr ade global i zat ion has made t r ade mar k becomes very impor t ant , especi al l y in r el at i on t o a f air
busi ness compet it ion. A t r ade mar k i s a si gn t hat f unct i ons as a dist i ngui shed f rom t hose of ot hers,
qual i t y guar ant ee and sour ce of or i gin. Owner of a t rade mar k r egist ered r eser ves excl usi ve ri ght t o
use t hat t rade mar k f or a per iod of t i me or may gr ant per mission t o ot her part ies t o use t he t rade
mar k. Permi ssi on t o ot her part ies shoul d be given t hr ough a l et t er of agreement f or per mi ssi on t o
use (not t r ansf er of ownershi p) t hat t r ade mar k f or a cer t ai n per iod of t i me, and t hi s is accor di ngl y
cal l ed l i cence. Regist r at i on of a t r ade mar k i n t he gener al l i st of t r ade mar k can be cancel l ed upon
r equest wit h an ar gument t hat t he t r ade mar k has a basi c si mi l ar i t y wi t h a pr eviousl y r egist ered
t r ade mar k, or t he r egi st r at i on was made f or cr uel i nt ent i on. Thi s paper discusses l i cence and
cancel l at i on of a t r ademar k, as wel l as t he consequences of t r ade mar k cancel l at ion f or t he
l i censee. Cancel l at i on of a t r ade mar k regi st r at ion r esul t s i n t ermi nat ion of a t r ade mar k l i cense
agr eement , but t he l i censee may reserve hi s ri ght unt i l t he compl et ion of agreement peri od.

Key wor ds : excl usi ve r i ght , l i cense agr eement , l i censee.
Abstrak
Globalisasi perdagangan t elah membuat merek dagang menj adi sangat pent ing. Sebuah merek dagang
adalah t anda yang berf ungsi sebagai dibedakan dari orang lain, j aminan kualit as dan sumber asal.
Pemilik merek dagang t erdaf t ar memiliki hak eksklusif unt uk menggunakan merek dagang dalam
j angka wakt u t ert ent u at au memberikan izin kepada pihak lain unt uk menggunakannya. Izin kepada
pihak lain at au lisensi, harus diberikan melalui surat perset uj uan unt uk izin unt uk menggunakan
(t idak mengalihkan kepemilikan) unt uk j angka wakt u t ert ent u. Pendaf t aran merek dagang dalam
daf t ar umum merek dagang dapat dibat alkan at as permint aan dengan argumen bahwa merek dagang
memiliki kesamaan dasar dengan merek dagang t erdaf t ar sebelumnya, at au pendaf t aran it u dibuat
unt uk maksud kej am. Pembat alan hasil pendaf t aran merek dagang penghent ian perj anj ian lisensi
merek dagang, namun penerima Lisensi dapat berhak sampai selesainya masa perj anj ian.
Kat a kunci : hak eksklusif , perj anj ian lisensi, pemegang lisensi.

Pendahuluan
Pengaruh globalisasi di segala bidang kehidupan masyarakat , baik di bidang sosial, ekonomi, maupun budaya semakin mendorong laj u

Beberapa negara semakin mengandalkan kegiat an ekonomi dan perdagangannya pada produk-produk yang dihasilkan at as dasar kemampuan int elekt ual manusia.

perkembangan perekonomian masyarakat . Di

samping it u, dengan semakin meningkat nya
Perkembangan t eknologi inf ormasi dan sarana
t ransport asi t elah menj adikan kegiat an di sekt or perdagangan barang maupun j asa meningkat secara pesat . Kecenderungan meningkat nya arus perdagangan barang dan j asa t ersebut
akan t erus berlangsung sej alan dengan part umbuhan ekonomi nasional yang semakin baik.

Mengingat kenyat aan t ersebut , merek sebagai salah sat u karya int elekt ual manusia yang
akrab hubungannya dengan kegiat an ekonomi
dan perdagangan memegang peranan yang sangat pent ing. Sej ak indust rialisasi berkembang,
merek menj adi f akt or kunci dunia perdagangan. Dalam era perdagangan global, peranan
merek menj adi pent ing t erut ama unt uk men-

Aki bat Hukum Pembat al an Pendaf t aran Mer ek Terhadap … 461

j aga persaingan bisnis yang sehat . 1 Merek adalah t anda yang berupa gambar, nama, kat a, huruf -huruf , angka-angka, susunan warna, at au
kombinasi dari unsur-unsur t ersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiat an perdagangan barang at au j asa. 2 Dalam
perkembangan lebih lanj ut , beberapa negara
maj u t elah memasukan t anda-t anda t iga dimensi (t hree-di mensi onal si gns) sepert i bent uk
sebuah produk ( shapes of product s) at au ke-

mempunyai persamaan dengan merek lain yang

t erdaf t ar t erlebih dahulu.
Fungsi merek5 adalah sebagai t anda pengenal unt uk membedakan produk perusahaan
yang sat u dengan produk perusahaan yang lain
( pr oduct i dent i t y ), sarana promosi dagang
( means of t r ade promot i on ), j aminan at as mut u barang at au j asa ( qual i t y guar ant ee), dan
penunj ukan asal barang at au j asa yang dihasilkan ( sour ce of ori gi n ).

masan ( packagi ng) sebagai merek. 3 Menurut
Si ngapor e Treat y on t he Law of t he Tr ade Mar k
2006 merek dapat berupa warna saj a, gambar
t iga dimensi at au merek dalam bent uk hologram, dan Mot i on Mar k . 4
Tidak semua t anda dapat didaf t ar sebagai
merek. Hanya t anda-t anda yang memenuhi syarat yang dapat didaf t ar sebagai merek, sepert i
mempunyai daya pembeda; t anda t ersebut
t idak bert ent angan dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku, moralit as agama,
kesusilaan, at au ket ert iban umum; bukan t anda
bersif at umum dan t idak menj adi milik umum;
at au bukan merupakan ket erangan at au berkait an dengan barang at au j asa yang dimohonkan pendaf t arannya; t anda t ersebut j uga t idak

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 15 Tahun

2001 t ent ang Merek (selanj ut nya disingkat UU
Merek) menyebut kan bahwa Hak Merek adalah
hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik merek yang t erdaf t ar dalam Daf t ar
Umum Merek unt uk j angka wakt u t ert ent u dengan menggunakan sendiri merek t ersebut at au
memberikan izin kepada pihak lain unt uk
menggunakannya.
Hak Merek diberikan oleh Negara karena
Hak Merek t idak lahir secara ot omat is sepert i
halnya Hak Cipt a. Hak Merek lahir karena pendaf t aran. 6 Perlindungan hukum merek hanya
akan berlangsung apabila hal t ersebut dimint akan pendaf t aran. Pendaf t aran adalah mut lak
unt uk t erj adinya hak merek, t anpa pendaf t aran
t idak ada hak merek, j uga t idak ada
perlindungan. 7 Pemilik merek t erdaf t ar dapat

1

2

3


4

Set iap per saingan yang bert ent angan dengan prakt ek
yang j uj ur dal am indust r i dan bisnis di anggap sebagai
persaingan cur ang.
Tindakan-t indakan yang dianggap
sebagai persai ngan cur ang menurut Konvensi Par is 1883
adal ah semua t i ndakan yang meni mbul kan kebingungan
dengan ber bagai car a apapun yang t erkait dengan pendir ian, barang-bar ang at au kegi at an i ndust r i at au bi sni s
dar i compet it or. Val eri e Sel vie, “ Perl indungan Hukum
Merek Terkenal Ti dak Ter daf t ar di Indonesia” , Jur nal
Gl or i a Jur i s, Vol . 6, No. 2, Mei – Agust us 2006, hl m. 157
Lihat dan bandingkan dengan Gl oria Gi t a Put ri Gint ing,
“ Perl indungan Hukum Dal am Bidang Merek” , Jur nal
Sul oh, Vol . III No. 1 April 2005, hl m. 26.
Tomi Suryo Ut omo, 2010. Hak Kekayaan Int el ekt ual (HKI)
di Er a Gl obal (Sebuah Kaj i an Kont empor er ), Yogyakart a:
Graha Il mu, hl m. 209. Bandingkan dengan Val erie Sel vie
yang menul is: a t r ade mar k i s a si gn used t o di st i ngui shed good or ser vi ce deal t wi t h or pr ovi ded by ot her . Si gn
i ncl udes ‘ any l et t er , wor d, name, si gnat ur e, numer al ,

devi ce, br and, heal i ng, l abel , t i cket , aspect of packagi ng, shape, col our , sound or scent ’ or any combi nat i on
of t hese. Val erie Sel vie, “ Domain Name and Mark Issues
on The Int ernet : The Per spect ive of Aust ral ian Law ” ,
Jur nal Gl or i a Jur i s, Vol . 5, Nomor 3, Sept emberDesember 2005, hl m. 224.
Dit andat angani 28 Mei 2006, di berl akukan sej ak 16 Maret
2009. Kehadir an Singapore Treat y mer upakan perkembangan baru dal am bidang hukum merek, karena t el ah
menambah l uasnya cakupan merek. Syaf rinal di, “ Urgensi
dan Per masal ahan Har moni sasi Undang-Undang Merek
Terhadap Prot okol Madr id” , Jur nal Hukum Bi sni s, Vol . 28
No. 2 Tahun 2009, hl m. 8-9

menggunakan sendiri mereknya unt uk j angka
wakt u 10 t ahun dan j angka wakt u perlindungan t ersebut dapat diperpanj ang kembali. Pemilik merek t erdaf t ar dapat melakukan pengalihan hak at as mereknya dengan cara pewa5

6

7

Abdul kadir Muhammad, 2001, Kaj i an Hukum Ekonomi
Hak Kekayaan Int el ekt ual , Cit r a Adit ya: Bandung, hl m.

120-121
Hak merek t imbul berdasarkan pendaf t ar an yang dil andasi it ikad baik. Permohonan pendaf t aran merek harus
memenuhi per syarat an mat eril sebagai mana diat ur dal am Pasal 4 – Pasal 6 UU Merek dan persyar at an f or mil
(persyar at an admi ni st rasi ) sebagai mana diat ur dal am Pasal 7 dan Pasal 8 UU Merek. H. R. Tonny Sur yadi Wij aya,
Perl indungan Merek di Indonesi a Menur ut Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2001 Tent ang Merek, Per spekt i f Hukum ,
Vol ume 7 Nomor 1, Mei 2007, hl m. 58, ; Noegroho Amin
st i art o, Hak At as Kekayaan Int el ekt ual dan Hak Kekayaan
Int el ekt ual Tradi sional Dal am Kont eks Ot onomi Daerah,
Jur nal Mi mbar Hukum Edi si Tahun 2000, hl m 68.
Pendaf t ar an Hak at as mer ek yang sif at nya w aj i b t ersebut
merupakan suat u konsekuensi sist em konst i t ut if yang
di anut ol eh Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 yang
mengat ur t ent ang merek. Agung Suj at miko, Prinsi p
Hukum Kont rak Dal am Lisensi Merek, Jur nal Mi mbar
Hukum , Vol ume 20, nomor 2, Juni 2008, hl m. 251.

462 Jurnal Dinamika Hukum
Vol . 11 No. 3 Sept ember 2011


risan, wasiat , hibah, perj anj ian, at au sebab-sebab lain yang di-benarkan oleh perat uran perundang-undangan.
Selain dapat menggunakan sendiri mereknya at au mengalihkan hak mereknya, Pemilik
merek t erdaf t ar dapat memberikan izin kepada
pihak lain unt uk menggunakan hak mereknya.
Pemberian izin inilah yang disebut lisensi. Bent uk lisensi adalah perj anj ian ant ara pemilik
merek (pemberi lisensi) dengan pihak yang

an merek mengakibat kan berakhirnya perlindungan hukum merek yang bersangkut an.
Pembat alan pendaf t aran9 merek mempunyai dampak langsung t erhadap perj anj ian
lisensi merek yang dibuat oleh pemilik merek
(yang dibat alkan) dengan penerima lisensi, karena pembat alan pendaf t aran merek akan mengakibat kan berakhirnya perj anj ian lisensi merek. Dengan berakhirnya perj anj ian lisensi t ent u berakibat t erhadap kepent ingan penerima

akan menggunakan hak merek (penerima lisensi). Jadi lisensi merek bukan peralihan hak merek t et api hanya pemberian izin unt uk memanf aat secara ekonomis hak at as merek.
Perj anj ian lisensi merek merupakan salah
sat u sarana unt uk melindungi suat u merek dari
t indakan pelanggaran dan kej ahat an merek
yang berupa pemakaian merek t anpa izin dan
pemalsuan merek ( i nf ri ngement ). Perj anj ian
lisensi merek t idak hanya memberi manf aat
bagi pemilik merek selaku pemberi lisensi ( l i censor ), melainkan j uga penerima lisensi ( l i censee). Bagi pemilik merek, dengan adanya perj anj ian lisensi, mereknya akan semakin dikenal

oleh konsumen dan dilindungi oleh hukum. Sedangkan bagi penerima lisensi, dapat meng-gunakan merek orang lain secara aman dan legal.
Penggunaan Merek t erdaf t ar di Indonesia oleh

lisensi merek, t erut ama yang berkait an dengan
hak penerima lisensi merek.
Berdasarkan hal t ersebut penulis t ert arik
unt uk mengkaj i mengenai bagaimana akibat hukum pembat alan pendaf t aran merek t erhadap
hak penerima lisensi merek menurut UU Merek.
Tulisan ini akan membahas t ent ang lisensi merek, pembat alan pendaf t aran merek dan akibat
pembat alan pendaf t aran merek t erhadap hak
penerima lisensi merek.

penerima Lisensi dianggap sama dengan penggunaan Merek t ersebut di Indonesia oleh pemilik Merek.
Terhadap merek yang sudah t erdaf t ar dalam Daf t ar Umum Merek, masih dapat di-int akan pembat alan pendaf t aran merek. Gugat an
pembat alan pendaf t aran merek dapat diaj ukan
oleh pihak yang berkepent ingan berdasarkan
alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
Pasal 5, at au Pasal 6 UU Merek. 8 Pembat alan
pendaf t aran merek dilakukan dengan mencoret
merek yang bersangkut an dari Daf t ar umum

Merek. Pembat alan dan pencoret an pendaf t ar-

8

Sebagai cont oh adal ah kasus gugat an pembat al an pendaf t ar an merek yang dil akukan ol eh ADIDAS AG Jerman
t erhadap Ki m Sung Soo warganegara Korea, karena
merek “ Adi di a” mil ik t ergugat mempunyai per samaan
pada pokoknya dengan merek t erkenal “ Adi das” mil ik
Penggugat . Sel engkapnya l ihat perkara Nomor: 13/ MEREK/ 2010/ PN. Ni aga. JKT. PST.

Pembahasan
Lisensi Merek
Pengert ian Lisensi menurut Pasal 1 angka
13 UU Merek adalah izin yang diberikan oleh
pemilik merek t erdaf t ar kepada pihak lain melalui suat u perj anj ian berdasarkan pada pemberian hak (bukan Pengalihahan hak) unt uk
menggunakan merek t ersebut , baik unt uk seluruh at au sebagian j enis barang dan/ at au j asa
yang didaf t arkan dalam j angka wakt u dan
syarat t ert ent u. 10

9


10

Kasus persengket aan perj anj i an l i sensi yang berl anj ut ke
sengket a pembat al an merek adal ah kasus minuman “ cap
kaki t iga” . Wen Ken Drug Co, Pt e Lt d sel aku produsen
cap kaki t iga mel ayangkan gugat an pembat al an merek
dengan l ukisan Badak mil ik Tj ioe Budi Yuwono, sal ah
sat u pemegang saham PT Sinde Budi Sent osa. Gugat an
dil ayangkan l ant aran merek mil ik Tj ioe Budi mir ip dengan merek Cap Kaki Tiga dengan l ukisan Badak mil ik
Wen Ken Drug. Sel engkapnya l ihat perkara Nomor:
29/ Merek/ 2010/ PN. NIAGA. JKT. PST.
Konsep dasar pember ian Hak Kekayaan Int el ekt ual (HKI)
karena pemil ik hak sudah berkorban dan mencurahkan
t enaga, pikir an, w akt u dan biaya unt uk menghasil kan
suat u karya, maka pemil ik hak dapat menggunakan
haknya sebagai aset at au mengal i hkannya pada pi hak
l ain secar a soci al (hibah, wasi at ) at au komersial
(perj anj ian l isensi at au per j anj ian penyer ahan, dan
perj anj i an l ai n), dan memberi perl indungan hukum dar i
pemekai an hak ol eh pihak l ain t anpa izin. Venant i a
Hadi ari ant i, “ Konsep Dasar Pemberi an Hak dan
perl indungan Hukum Hak kekayaan Int el ekt ual ” , Jur nal
Gl or i a Jur i s, Vol . 8, No. 2, Mei-Agust us 2008, hl m. 1.

Aki bat Hukum Pembat al an Pendaf t aran Mer ek Terhadap … 463

Menurut Bl ack’ s Law Di cionar y lisensi
( l i cense) adalah A per sonal pri vi lege t o do some par t i cul ar act or ser ies of act s on l and
wi t hout possessi ng any est at e or i nt er est
t her ein, and i s or dinari l y revocabl e at t he wi l l
of l i censor and i s not assi gnabl e. The per mi ssi on by compet ent aut hor i t y t o do an act whi ch
wi t hout such per mission woul d be i l l egal , a
t respass, a t or t or ot her wi se woul d not be
al l owed. 11 Secara harf iah lisensi mengandung

nya menggunakan nama dagang (merek) pemberi lisensi.
Banyak pert imbangan yang dipakai unt uk
pembuat an perj anj ian lisensi sepert i: 13 (a) Lisensi menambah sumber daya pengusaha pemberi lisensi secara t idak langsung; (b) Lisensi
memungkinkan perluasan wilayah usaha secara
t idak t erbat as; (c) Lisensi memperluas pasar
dari produk hingga dapat menj angkau pasar
yang semula berada diluar pangsa pasar pem-

art i sebagai suat u ij in (hak at au wewenang)
yang diberikan oleh pihak yang berwenang at au
pihak yang berhak kepada pihak lain unt uk
melakukan suat u perbuat an at au berbagai macam perbuat an hukum at as sebidang t anah
yang bukan miliknya. Perbuat an-perbuat an hukum t ersebut apabila dilakukan t anpa ij in dari
sipemilik hak merupakan suat u perbuat an yang
t idak sah ( i l l egal ), perbuat an yang salah at au
pelanggaran ( t respass), perbuat an yang menimbulkan kerugian ( t ort ) at au perbuat an-perbuat an lain yang t ermasuk dalam kat egori perbuat an yang t idak diperbolehkan ( not be al l owed) .
Gunawan Widj aya memberikan pengert ian lisensi sebagai suat u bent uk hak unt uk melakukan sat u at au serangkaian t indakan at au
perbuat an, yang diberikan oleh mereka yang

beri lisensi; (d) Lisensi mempercepat proses pengembangan usaha bagi indust ri padat modal;
(e) Melalui lisensi, penyebaran produk menj adi
lebih mudah dan t erf okus pada pasar; (f ) Melalui lisensi sesungguhnya pemberi lisensi dapat
mengurangi t ingkat kompet isi hingga pada suat u bat as t ert ent u; (g) Melalui lisensi, pihak
pemberi lisensi maupun penerima lisensi dapat
melakukan t r ade of f (at au bar t er ) t eknologi;
(h) Lisensi memberi keunt ungan dalam bent uk
nama besar dan goodwill dari pemberi lisensi;
(i) Pemberian lisensi memungkinkan pemberi
lisensi unt uk sampai pada bat as t ert ent u melakukan kont rol at as pengelolaan kegiat an usaha yang dilisensikan.
Pasal 43 ayat (1) UU Merek menyebut kan
bahwa pemilik merek t erdaf t ar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan per-

berwenang dalam bent uk izin. Tanpa adanya
izin t ersebut , t indakan at au perbuat an t er-sebut merupakan t indakan yang t erlarang, yang
t idak sah, yang merupakan perbuat an melawan
hukum. 12
Berdasarkan pengert ian di at as, dapat
disimpulkan bahwa lisensi adalah suat u bent uk
perj anj ian at au kesepakat an ( agr eement ) ant ara dua pihak. Pihak yang sat u (pemberi lisensi
/ l i censor ) memperbolehkan pihak yang lain yait u penerima lisensi ( l i censee) unt uk melakukan
suat u j enis perbuat an hukum t ert ent u, misal-

j anj ian bahwa penerima lisensi akan menggunakan merek t ersebut unt uk sebagian at au
seluruh j enis barang at au j asa. Menurut ket ent uan t esebut , lahirnya hubungan hukum
para pihak dalam pemberian lisensi harus
dit uangkan dalam perj anj ian. Perj anj ian t ersebut t unduk sepenuhnya pada hukum perj anj ian yang t erdapat dalam Kit ab Undangundang Hukum Perdat a (KUH Perdat a).
Prinsip-prinsip hukum kont rak dalam hukum perdat a dapat dipergunakan dalam pembuat an dan pelaksanaan perj anj ian lisensi, sebagai dasar yang harus dipat uhi oleh para pihak
agar perj anj ian lisensi yang dibuat t idak merugikan salah sat u pihak dan dapat di-laksanakan secara adil. Prinsip-prinsip hukum kont rak t ersebut adalah sebagai berikut . 14 Pert ama

11

12

Gunaw an Sur yomur ci t o (Ket ua Tim), 2006. Lapor an Akhi r
Tent ang Kompi l asi Bi dang Hukum Per j anj i an Li sensi ,
Jakart a: BPHN Depart emen Hukum dan Hak Asasi
Manusia, hl m. 11.
Agung Suj at miko, “ Aspek Yuri di s Li sensi Merek dan
Persaingan Usaha” , Jur nal Hukum Pr o Just i t i a, UNPAR
Bandung, Vol . 26 No. 2, April 2008, hl m. 96. Lihat dan
bandi ngkan dengan pengert i an l isensi dal am Syaf rinal di,
“ Hak Mil ik Int el ekt ual dan Li sensi Sebagai sar ana Al ih
Teknol ogi” , Jur nal Il mu Hukum, Uni s Riau, Vol . 1 No. 1
Apr il 2009, hl m. 17

13
14

Lebih j el asnya l ihat Agung Suj at miko, i bi d. , hl m. 97-98.
Lihat Agung Suj at miko, “ Pri nsi p Hukum Kont rak …” ,
op. ci t . , hl m. 258-263

464 Jurnal Dinamika Hukum
Vol . 11 No. 3 Sept ember 2011

adalah prinsip kebebasan berkont rak. Perj anj ian lisensi merek dibuat berdasarkan kebebasan
berkont rak ( f reedom of cont r act ). 15 Kebebasan
berkont rak dit erapkan dalam perj anj ian lisensi
merek, dimana para pihak diberi kebebasan
unt uk merumuskan isi perj anj ian lisensi sesuai
kehendak masing-masing, misalnya yang menyangkut besar royalt y, wakt u pembayaran royalt y, penyelesaian sengket a dan berakhirnya perj anj ian lisensi. Kedua, adalah prinsip kesepaka-

t elah dikenal baik oleh kunsumen, sehingga
mudah dipasarkan. Keenam , adalah prinsip it ikad baik, prinsip it ikad baik t elah menj adi
salah sat u persyarat an dalam pembuat an perj anj ian lisensi merek. Para pihak harus menj unj ung t inggi prinsip t ersebut , agar perj anj ian
lisensi dapat berj alan dengan baik dan t idak
bermasalah di kemudian hari. 16
Hubungan hukum yang t imbul karena perj anj ian lisensi demikian pent ing, maka se-

t an, prinsip ini mendasarkan pada ket ent uan
Pasal 1320 KUH Per dat a yang mengat ur syarat syarat sahnya perj anj ian, yang menghendaki
adanya: (a) Kesepakat an dari para pihak, (b)
Kecakapan unt uk membuat perj aj ian, (c) Suat u
hal t ert ent u, (c) Suat u sebab yang halal. Ket i ga, adalah prinsip Pact a sunt Ser vanda. Dalam
perj anj ian lisensi merek para pihak dit unt ut
dengan it ikad baik unt uk melaksanakan isi
perj anj ian dengan baik dan bert anggung j awab.
Jika salah sat u pihak t idak melaksanakannya,
maka pihak lain dapat memint a pert anggungj awaban di depan hukum. Keempat , adalah prinsip kesederaj at an. Para pihak dalam perj anj ian
lisensi (pemberi lisensi dan penerima lisensi)
mempunyai kedudukan yang sederaj at (sama),
sehingga salah sat u pihak t idak berkedudukan
lebih t inggi dari yang lain. Kel i ma, adalah Prin-

baiknya perj anj ian ini dibuat dalam bent uk
akt a ot ent ik. Ada Beberapa hal yang harus dimuat dalam perj anj ian lisensi, yakni: 17 (1) Nama dan alamat para pihak yang mengadakan
perj anj ian lisensi; (2) Merek dan nomor pendaf t arannya; (3) Ket ent uan mengenai: (a) Jangka
wakt u perj anj ian lisensi; (b) Dapat at au t idaknya j angka wakt u perj anj ian lisensi diperpanj ang; (c) Penggunaan mereknya unt uk seluruh
at au sebagian j enis barang at au j asa yang t ermasuk dalam sat u kelas; (c. 1) Jumlah royalt y
dan t at a cara pembayarannya; (c. 2) Dapat at au
t idaknya penerima lisensi mem-berikan lisensi
lanj ut kepada pihak ket iga; (c. 3) Kewaj iban
pemberi lisensi unt uk melakukan pengawasan
dan pembinaan t erhadap mut u barang yang diproduksi dan diperdagangkan; (c. 4) Bat as wilayah berlakunya perj anj ian lisensi, apabila di-

sip Prof it of Cont r act . Prinsip ini menekankan
para pihak harus mendapat manf aat ekonomis
(keunt ungan) dari perj anj ian lisensi yang dibuat . Pemberi lisensi memperoleh pembayaran
royalt y dari penerima lisensi, sedangkan penerima lisensi dapat menggunakan merek yang

perj anj ikan.
Pent ing unt uk diperhat ikan agar perj anj ian lisensi dapat berj alan dengan baik adalah
pengat uran mengenai hak dan kewaj iban l i censor dan l i censee secara rinci. Hak dan kewaj iban pemberi lisensi adalah: 18 menerima pembayaran royalt y sesuai dengan perj anj ian; t et ap
berhak menggunakan sendiri mereknya; menunt ut pembat alan lisensi merek, apabila penerima
lisensi t idak melaksanakan perj anj ian sebagai-

15

Kebebasan t er sebut bukanl ah dal am pengert i an “ sebebas-bebasnya” kar ena har usl ah t et ap dil aksanakan pada
koridor hukum, kesusil aan dan ket ert i ban umum yang
berl aku. Kont rak yang bert ent angan dengan hal t er sebut
akan mengaki bat kan kont r ak t er sebut menj adi bat al
demi hokum. Ri car do Si manj unt ak, “ Asas-Asas Ut ama
Hukum Kont r ak Dal am Kont r ak Dagang Int ernasional :
sebuah Tinj auan Hukum” , Jur nal Hukum Bi sni s, Vol . 27,
No. 4 Tahun 2008, hl m. 14.
Menurut A. Bust ami n,
wal aupun secar a umum kepada para pihak di berikan
kebebasan unt uk mengadakan kont r ak dan per j anj i annya
di anggap l ahir sej ak t erj adinya kesepakat an menyangkut
obj ek at au hal pokok yang merupakan unsur esensial
dal am suat u per j anj i an, namun masih ada hal-hal pokok
yang perl u di perhat ikan ol eh pihak-pihak yang
mengadakan kont rak yait u syarat sahnya perj anj i an. A.
Bust ami n, “ Kebebasan Berkont r ak Hubungannya Dengan
Perj anj i an Baku” , Jur nal Akt ual i t a, Vol . I, No. 2 Agust us
– November 2005, hl m. 65.

16

17

18

Keber adaan unsur it ikad baik dal am hukum kont rak modern di akui sebagai el emen pent i ng dari para pi hak
unt uk mengont rol dan mengawasi ket ent uan-ket ent uan
kont rak sert a pel aksanaan kont rak, sehingga dapat
di pahami j ika berbagai ket ent uan hukum kont rak yang
ada sel al u menempat kan unsur it ikad baik sebagai unsur
pent ing dan member ikan aki bat yang pat al j ika unsur
it ikad baik t i dak t erpenuhi dal am kont rak. Samuel
Hut abarat , Pr insip It ikad Baik Dal am berbagai Hukum
Kont rak, Jur nal Gl or i a Jur i s, Vol . 4, No. 3, Sept emberDesember 2004, hl m. 223-224
Agung Suj at miko, “ Aspek Yur idis Lisensi …” , op. ci t . ,
hl m. 255
Ibi d. , hl m. 256

Aki bat Hukum Pembat al an Pendaf t aran Mer ek Terhadap … 465

mana mest inya; menj amin penggunaan merek
dari cacat hukum at au gugat an dari pihak
ket iga; me-lakukan pembinaan dan pengawasan
t erhadap mut u barang at au j asa hasil produksi
penerima lisensi; memint a perset uj uan kepada
penerima lisensi, apabila pemberi lisensi mengaj ukan permint aan penghapusan mereknya;
pem-bat alan perj anj ian lisensi merek, apabila
pemberi lisensi t idak melaksanakan perj anj ian
sebagaimana mest inya. Sedangkan hak dan ke-

kepada mereknya dan t erhindar dari upaya
peng-hapusan merek.
Perj anj ian lisensi berlaku diseluruh wilayah Negara Republik Indonesia (kecuali j ika diperj anj ikan lain), unt uk j angka wakt u yang t idak lebih lama dari j angka wakt u perlindungan
merek t erdaf t ar yang bersangkut an. Pemilik
merek t erdaf t ar yang t elah memberikan lisensi
kepada pihak lain, t et ap dapat menggunakan
sendiri at au memberikan lisensi kepada pihak

waj iban penerima lisensi adalah: menggunakan
merek yang dilisensikan sesuai dengan j angka
wakt u yang t elah dit ent ukan dalam perj anj ian;
menunt ut pembayaran kembali bagian royalt y
yang t elah dibayarkan penerima lisensi kepada
pemilik merek yang t elah dibat alkan; memberi
lisensi lebih lanj ut kepada pihak ket iga, sesuai
dengan perj anj ian; menunt ut pembat alan lisensi merek, apabila pemberi lisensi t idak melaksanakan perj anj ian sebagaimana mest inya;
membayar royalt y sesuai dengan perj anj ian;
memint a pencat at an perj anj ian lisensi kepada
Kant or Merek; menj aga mut u barang at au j asa
hasil produksinya sesuai dengan st andar mut u
barang at au j asa at as merek yang dilisensikan.
Perj anj ian lisensi t idak hanya memberikan
manf aat bagi penerima lisensi saj a, melainkan
j uga pemberi lisensi. 19 Manf aat bagi penerima

ket iga lainnya unt uk menggunakan merek t ersebut (kecuali bila diperj anj ikan lain). Dalam
perj anj ian lisensi dapat dit ent ukan bahwa penerima lisensi bisa memberikan lisensi lebih
lanj ut kepada pihak ket iga. Perj anj ian lisensi
dilarang memuat ket ent uan baik yang langsung
maupun t idak langsung dapat menimbulkan akibat yang merugikan perekonomian Indonesia
at au memuat pembat asan yang menghambat
kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai
dan mengembangkan t eknologi pada umumnya.
Perj anj ian lisensi waj ib dimohonkan pencat at annya (oleh penerima lisensi) pada Direkt orat Jenderal Hak Kekayaan Int elekt ual unt uk
dicat at dalam Daf t ar Umum Merek dan selanj ut nya diumumkan dalam Berit a Resmi Merek.
Akibat hukum dari pencat at an per-j anj ian lisensi berlaku t erhadap pihak-pihak yang ber-

lisensi berupa pemakaian merek pemberi lisensi
secara legal dengan berbagai keunt ungan yang
melekat pada merek yang bersangkut an. Jika
merek yang dilisensikan t ersebut t ernyat a merek t erkenal dengan reput asi baik, maka penerima lisensi akan dapat menj alankan usahanya
dengan mudah, karena pada umumnya masyarakat akan t ert arik unt uk membeli produk dengan merek yang sudah t erkenal. Jadi penerima lisensi t idak perlu repot membuat merek
sendiri dan mendaf t arkan mereknya yang memerlukan wakt u, t enaga dan biaya. Penerima
lisensi hanya ber-kewaj iban unt uk mencat at kan
perj anj ian lisensi. Sedangkan manf aat bagi
pemberi lisensi selain memperoleh royalt y adalah mereknya dij amin akan dipakai oleh penerima lisensi secara legal sehingga secara lang-

sangkut an dan t erhadap pihak ket iga.

sung merupakan bent uk perlindungan hukum

yang berkait an dengan “ it ikad baik” dan "persamaan". Bagaimana menent ukan ada t idaknya
suat u it ikad baik dan persamaan merek, baik

19

Lihat Agung Suj at miko, “ Prinsi p Hukum Kont rak …” , op.
ci t . , hl m. 99-100.

Pembatalan Pendaftaran Merek
Pembat alan pendaf t aran merek hanya dapat diaj ukan oleh pihak yang berkepent ingan
at au oleh pemilik merek, baik dalam bent uk
permohonan kepada Direkt orat Jenderal Hak
Kekayaan Int elekt ual at au gugat an kepada Pengadilan Niaga, dengan dasar alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, at au
Pasal 6 UU Merek yang mengat ur mengenai
merek yang t idak dapat didaf t arkan dan merek
yang dit olak pendaf t arannya. Meskipun UndangUndang sudah mengat ur ket ent uan pendaf t aran
merek sedemikian rupa, namun pada prakt iknya seringkali t imbul beberapa masalah dalam
pemeriksaan merek. Paling menonj ol adalah

466 Jurnal Dinamika Hukum
Vol . 11 No. 3 Sept ember 2011

persamaan pada pokoknya maupun persamaan
pada keseluruhannya sepert i diat ur dalam Pasal
4 dan Pasal 6 ayat (1) huruf a adalah hal yang
t idak mudah.
Menurut Pasal 4 UU Merek, merek t idak
dapat didaf t ar at as dasar permohonan yang diaj ukan oleh pemohon yang berit ikad t idak baik.
Dalam penj elasannya disebut kan, pemohon
yang berit ikad baik adalah pemohon yang mendaf t arkan mereknya secara layak dan j uj ur t an-

dapat menimbulkan kesan adanya persamaan
baik mengenai bent uk, cara penempat an, cara
penulisan at au kombinasi ant ara unsur-unsur
at aupun persamaan bunyi ucapan yang t er-dapat dalam merek-merek t ersebut .
Wor l d Tr ade Mar k Symposi um di Cannes
(1992) memberikan beberapa unsur yang dapat
di-gunakan sebagai pat okan unt uk menilai persamaan pada pokoknya, yait u persamaan penampilan ( simi l ar it y of appear ance ); persama-

pa ada niat apapun unt uk membonceng, meniru, at au menj iplak ket enaran merek pihak
lain demi kepent ingan usahanya yang berakibat
kerugian pada pihak lain it u at au menimbulkan
kondisi persaingan curang, mengecoh at au menyesat kan konsumen. 20
Secara umum j angkauan pengert ian it ikad
t idak baik meliput i perbuat an “ penipuan”
( f r aud), rangkaian “ menyesat kan” ( mi sl eadi ng)
orang lain, sert a t ingkah laku yang mengabaikan kewaj iban hukum unt uk mendapat keunt ungan. Bisa j uga diart ikan sebagai perilaku
yang t idak dibenarkan secara sadar unt uk mencapai suat u t uj uan yang t idak j uj ur ( di shonest hy pur pose). Dalam pengkaj ian merek, set iap
perbuat an peniruan, reproduksi, mengkopi,
membaj ak at au membonceng kemasyuran merek orang lain dianggap sebagai perbuat an pe-

an bunyi ( sound si mi l ar it y ); persamaan konot asi ( connot at i on simi l ari t y ); persamaan kesan
dalam perdagangan ( simi l ari t y i n commer ci al
i mpression ); dan persamaan j alur perdagangan
( t r ade cannel simi l ar it y ). Sedangkan Wayne Covell memberikan beberapa indikat or unt uk menilai persamaan pada pokoknya: persamaan visual ( vi sual si mi l ar it y ), persamaan kemasan
( packagi ng si mi l ari t y ), persamaan dalam asosiasi ( si mi l ari t y i n associ at ion ), dan persamaan
f ungsi sert a pemakaian ( si mi l ar i t y i n f unct ion
and use). 22
Ada dokt rin yang dapat dipergunakan unt uk
menent ukan ada t idaknya persamaan merek
menurut Amalia Rooseno, yait u dokt rin ent ir et i es si mi l i ar dan dokt rin near l y r esembl es. 23
Dokt rin ent iret ies si mi l i ar menganggap persamaan keseluruhan elemen adalah st andar, da-

malsuan, penyesat an at au memakai merek
orang lain t anpa hak ( unaut hor ized use ) yang
secara harmonisasi dalam perlindungan merek
di-kualif ikasikan sebagai persaingan curang ( unf ai r compet i t ion ) sert a dinyat akan sebagai perbuat an mencari kekayaan secara t idak j uj ur
( unj ust enr i chment ). 21
Mengenai persamaan pada pokoknya,
Penj elasan Pasal 6 ayat (1) huruf a menegaskan
yang dimaksud dengan persamaan pada pokoknya adalah kemiripan yang disebabkan oleh
adanya unsur-unsur yang menonj ol ant ara merek yang sat u dengan merek yang lain, yang

lam hal ini merek yang dimint a unt uk didaf t arkan merupakan copy reproduksi merek orang
lain. Aj aran ini dianggap t erlalu kaku dan t idak
dapat melindungi kepent ingan pemilik merek,
khususnya unt uk merek t erkenal. Dokt rin near l y resembl es menganggap suat u merek mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek
orang lain j ika pada merek t ersebut t erdapat
kemiripan ( i dent i cal ) at au hampir mirip dengan
merek orang lain, yang dapat didasarkan pada
kemiripan gambar, susunan kat a, warna at au
bunyi. Persamaan pada pokoknya t idak mut lak
dit egaskan pada persamaan semua elemen merek dan t idak dit unt ut keras adanya j alur pemasaran yang sama. 24 Fakt or yang paling pokok

20

21

Lihat Anny Ret nowat i, “ Ti nj auan Yuri di sTerhadap Tindak
Pi dana “ Memper dagangkan Barang Merek Pal su Dengan
Pendekat an Kasus Put usan Perkar a No. 215/ Pi d. B/ 2005/
PN. SLMN” , Jur nal Just i t i a Et Pax , At ma Jaya Yogyakart a,
Vol . 28 No. 2, Desember 2008, hl m. 167.
Lihat Agus Mardiant o, “ Penghapusan Pendaf t aran Merek
Berdasarkan Gugat an Pihak Ket iga” , Jur nal Di nami ka
Hukum, Unsoed Purwokert o, Vol . 10 No. 1, Januari 2010,
hl m. 47.

22
23
24

Lihat Tomi Suryo Ut omo, op. ci t . , hl m. 222-223.
Lihat Agus Mardiant o, op. ci t , hl m. 44.
Pat okan unt uk menent ukan per samaan pada pokoknya
yang di pakai dokt rin nearl y resembl es l ebi h l ent ur di bandingkan dengan dokt ri n ent iret ies si mil ar . Ant ory Royan
Adyan, “ Perl i ndungan Hukum Ter hadap Pel anggar an

Aki bat Hukum Pembat al an Pendaf t aran Mer ek Terhadap … 467

dalam dokt rin ini adalah pemakaian merek yang
mempunyai persamaan pada pokoknya ini dapat
menimbulkan kebingungan yang nyat a ( act ual
conf usion ) at au menyesat kan ( decieve) masyarakat konsumen. Seolah-olah merek t ersebut
berasal dari sumber at au produsen yang sama.
Sehingga di dalamnya t erlihat unsur ikt ikad t idak baik unt uk membonceng ket enaran merek
milik orang lain. 25
Teori lain yang dapat dikemukakan ada-

an merek diberit ahukan secara t ert ulis kepada
pemilik merek at au kuasanya.
Pencoret an
pendaf t aran suat u merek dari Daf t ar Umum
Merek diumumkan dalam Berit a resmi Merek.
Sej ak t anggal pencoret an sert if ikat merek
yang bersangkut an dinyat akan t idak berlaku
lagi. Pembat alan dan pencoret an pendaf t aran
merek mengakibat kan berakhirnya perlindungan hukum at as merek yang bersangkut an.

lah Teori hol i st i c appr oach dan Teori domi nancy . Menurut Teori hol i st i c appr oach unt uk menent ukan ada t idaknya persamaan merek harus
dilihat secara keseluruhan, baik dari bunyinya,
art inya, ej aannya maupun dari t ampilannya.
Teori dominancy menent ukan adanya persamaan merek ant ara merek yang sat u dengan yang
lainnya cukup diambil unsur yang dianggap
paling dominan dari merek t ersebut . 26
Gugat an pembat alan pendaf t aran me27
rek dapat diaj ukan oleh pemilik merek yang
t erdaf t ar lebih dahulu berdasarkan alasan
mempunyai persamaan pada pokoknya at au
keseluruhan. Gugat an diaj ukan kepada Pengadilan Niaga. Apabila gugat an pembat alan pendat aran merek dikabulkan, maka isi put usan
Pengadilan Niaga t ersebut segera disampaikan
oleh panit era kepada Direkt orat Jenderal Hak

Akibat Pembatalan Pendaftaran Merek terhadap Hak Penerima Lisensi Merek
Pembat alan pendaf t aran merek akan berakibat berakhirnya perj anj ian lisensi yang di
buat ant ara pemberi lisensi (yang mereknya sudah dibat alkan) dengan penerima lisensi. Walaupun demikian hak penerima lisensi masih
t et ap dilindungi, hal ini dapat di lihat dalam
Pasal 48 UU Merek yang menent ukan sebagai
berikut : (a) Penerima Lisensi yang berikt ikad
baik, t et api kemudian Merek it u dibat alkan at as
dasar adanya persamaan pada pokoknya at au
keseluruhannya dengan Merek lain yang t erdaf t ar, t et ap berhak melaksanakan perj anj ian Lisensi t ersebut sampai dengan berakhirnya j angka wakt u perj anj ian Lisensi; (b) Penerima Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
t idak lagi waj ib meneruskan pembayaran royal-

Kekayaan Int elekt ual set elah t anggal put usan
diucapkan. Kemudian Direkt orat Jenderal Hak
Kekayaan Int elekt ual melaksanakan pembat alan pendaf t aran merek yang bersangkut an dari
Daf t ar Umum Merek dan mengumumkannya
dalam Berit a Resmi Merek set elah put usan di
t erima dan mempunyai kekuat an hukum t et ap.
Pembat alan pendaf t araan merek dilakukan oleh Direkt orat Jenderal Hak Kekayaan
Int elekt ual dengan mencoret merek yang bersangkut an dari Daf t ar Umum Merek dengan
memberi cat at an t ent ang alasan dan t anggal
pembat alan t ersebut . Pembat alan pendaf t ar-

t i kepada pemberi Lisensi yang dibat alkan, melainkan waj ib melaksanakan pembayaran royalt i kepada pemilik Merek yang t idak dibat alkan;
(c) Dalam hal pemberi Lisensi sudah t erlebih
dahulu menerima royalt i secara sekaligus dari
penerima Lisensi, pemberi Lisensi t ersebut waj ib menyerahkan bagian dari royalt i yang dit erimanya kepada pemilik Merek yang t idak dibat alkan, yang besarnya sebanding dengan sisa
j angka wakt u perj anj ian Lisensi.
Pasal 48 UU Merek memberikan perlindungan hukum kepada penerima lisensi merek
yang berit ikad baik, namun t idak menj elaskan
bagaimana def inisi dari seorang penerima lisensi berit ikad baik sehingga dipandang perlu unt uk menghubungkannya dengan pasal 43 (3) UU
Merek t ent ang keharusan pencat at an perj anj i-

25
26
27

Penggunaan Hak Merek” , Law Ri vi ew , Vol ume VII Nomor
3, Februari 2008, hl m. 104.
Agus Mar di ant o, op. ci t , hl m. 44
Ibi d. , hl m. 55.
Sel ain dapat diaj ukan ol eh pemil ik merek yang t erdaf t ar
l ebih dahul u, gugat an j uga dapat diaj ukan ol eh pi hak
yang berkepent i ngan, ant ara l ain: j aksa, yayasan/ l embaga di bi dang konsumen, dan maj el is/ l embaga keagamaan.

an lisensi pada direkt orat j enderal Hak Kekayaan Int elekt ual. Pencat at an perj anj ian lisensi
biasanya dilakukan oleh penerima lisensi (de-

468 Jurnal Dinamika Hukum
Vol . 11 No. 3 Sept ember 2011

ngan it ikad baik), karena akibat hukum dari
pencat at an perj anj ian lisensi berlaku t erhadap
para pihak yang bersangkut an dan t erhadap
pihak ket iga.
Apabila dalam pelaksanaan perj anj ian lisensi t ersebut t erj adi gugat an pembat alan t erhadap kepemilikan Merek (berdasarkan alasan
bahwa merek yang bersangkut an mempunyai
persamaan pada pokoknya at au secara keseluruhan) yang dit uj ukan kepada pemilik merek
sekaligus pem-beri lisensi merek, maka kedudukan dari pihak penerima lisensi merek t idak
akan t erpengaruhi oleh put usan hakim yang
berkekuat an hukum t et ap t erhadap sengket a
gugat an merek t ersebut . Apabila kedudukan
pemberi lisensi merek sebagai pemilik merek
dibat alkan melalui put usan hakim pengadilan
niaga yang berkekuat an hukum t et ap, maka pihak penerima lisensi merek akan t et ap dapat
melaksanakan perj anj ian lisensi t ersebut dan
dengan persyarat an bahwa pembayaran royalt i
pada periode selanj ut nya akan dilanj ut kan kepada pihak yang dinyat akan sebagai pemilik
merek yang sah.

Penutup
Simpulan
Pembat alan Pendaf t aran Merek berakibat
berakhirnya perj anj ian lisensi merek, akan t et api pembat alan pendaf t aran merek t idak
berakibat hapusnya hak penerima lisensi merek. Pasal 48 UU Merek memberikan perlindungan t erhadap hak penerima lisensi merek
yang berit ikad baik yang mencat at kan perj anj ian lisensi yang dibuat nya pada Direkt orat
Jenderal Hak Kekayaan Int elekt ual. Penerima
lisensi merek t ersebut t et ap berhak melaksanakan perj anj ian Lisensi sampai dengan berakhirnya j angka wakt u perj anj ian Lisensi.

Daftar Pustaka
Adyan, Ant ory Royan. “ Perlindungan Hukum
Terhadap Pelanggaran Penggunaan Hak
Merek” . Law Ri vi ew , Volume VII Nomor 3,
Februari 2008;
Bust amin, A. “ Kebebasan Berkont rak Hubungannya Dengan Perj anj ian Baku” . Jur nal

Akt ual i t a, Vol. I, No. 2 Agust us–November
2005;
Gint ing, Gloria Git a Put ri. “ Perlindungan Hukum Dalam Bidang Merek” . Jur nal Sul oh,
Vol. III No. 1 April 2005;
Hadiariant i, Venant ia. “ Konsep Dasar Pemberian Hak dan perlindungan Hukum Hak
kekayaan Int elekt ual” . Jur nal Gl or i a Jur i s, Vol. 8, No. 2, Mei-Agust us 2008;
Hut abarat , Samuel. “ Prinsip It ikad Baik Dalam
berbagai Hukum Kont rak” . Jur nal Gl or i a
Jur i s, Vol. 4, No. 3, Sept ember-Desember
2004;
Mardiant o, Agus. “ Penghapusan Pendaf t aran
Merek Berdasarkan Gugat an Pihak Ket iga” . Jur nal Di nami ka Hukum, Vol. 10 No.
1, Januari 2010. Unsoed Purwokert o;
Muhammad, Abdulkadir. 2001. Kaj i an Hukum
Ekonomi Hak Kekayaan Int elekt ual . Cit ra
Adit ya: Bandung
Ret nowat i, Anny. “ Tinj auan YuridisTerhadap
Tindak Pidana “ Memperdagangkan Barang
Merek Palsu Dengan Pendekat an Kasus
Put usan Perkara No. 215/ Pid. B/ 2005/
PN. SLMN” . Jur nal Just i t i a Et Pax , At ma
Jaya Yogyakart a, Vol. 28 No. 2, Desember
2008;
Selvie, Valerie. “ Domain Name and Mark Issues
on The Int ernet : The Perspect ive of Aust ralian Law” . Jur nal Gl or i a Jur i s, Vol. 5,
Nomor 3, Sept ember-Desember 2005;
-------. “ Per lindungan Hukum Merek Terkenal
Tidak Terdaf t ar di Indonesia” . Jur nal
Gl or i a Juri s, Vol. 6, No. 2, Mei – Agust us
2006;
Simanj unt ak, Ricardo. “ Asas-Asas Ut ama Hukum Kont rak dalam Kont rak Dagang Int ernasional: sebuah Tinj auan Hukum” . Jur nal Hukum Bi sni s, Vol. 27, No. 4 Tahun
2008;
St iart o, Noegroho Amin. “ Hak At as Kekayaan Int elekt ual dan Hak Kekayaan Int elekt ual
Tradisional dalam Kont eks Ot onomi Daerah” . Jur nal Mi mbar Hukum Edisi Tahun
2000;
Suj at miko, Agung. “ Aspek Yuridis Lisensi Merek
dan Persaingan Usaha” . Jur nal Hukum
Pro Just i t i a, Vol. 26 No. 2, April 2008.
UNPAR Bandung;
-------. “ Prinsip Hukum Kont rak dalam Lisensi
Merek” . Jur nal Mimbar Hukum , Vol. 20,
nomor 2, Juni 2008;

Aki bat Hukum Pembat al an Pendaf t aran Mer ek Terhadap … 469

Suryomurcit o, Gunawan (Ket ua Tim). 2006. Lapor an Akhir Tent ang Kompi l asi Bi dang
Hukum Per j anj i an Li sensi . Jakart a: BPHN
Depart emen Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Syaf rinaldi. “ Urgensi dan Permasalahan Harmonisasi Undang-Undang Merek Terhadap
Prot okol Madrid” . Jur nal Hukum Bi sni s,
Vol. 28 No. 2 Tahun 2009;
Syaf rinaldi; “ Hak Milik Int elekt ual dan Lisensi
Sebagai Sarana Alih Teknologi” ; Jur nal Il -

mu Hukum, Vol. 1 No. 1 April 2009. Unis
Riau;
Ut omo, Tomi Suryo. 2010. Hak Kekayaan Int el ekt ual (HKI) di Era Gl obal (Sebuah Kaj i an Kont empor er ). Yogyakart a: Graha Ilmu;
Wij aya, H. R. Tonny Suryadi. “ Perlindungan Merek di Indonesia Menurut Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2001 Tent ang Merek” .
Per spekt i f Hukum , Volume 7 Nomor 1,
Mei 2007.