BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Gambaran Perilaku Ibu Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Anak di SD Negeri 064023 Kemenangan Tani Medan Tahun 2015
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif , untuk mengetahui gambaran perilaku ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi pada anak di SD Negeri 064023 Kemenangan Tani, Medan tahun 2015.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan di SD Negeri 064023 Kemenangan Tani , Medan, dengan alasan:
1. Disekolah ini belum pernah dilakukan penelitian tentang perilaku ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi pada anak.
2. Dari hasil survei pendahuluan yang dilakukan dengan mewawancarai kepala sekolah dan salah satu guru, bahwa seringnya anak mengeluh sakit gigi.
3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari- Juli tahun 2015.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh orangtua (ibu) siswa kelas V-VI. Yang terdiri dari 67 orang ibu siswa kelas V SD, 70 orang ibu siswa kelas VI SD . Dengan jumlah keseluruhan sebanyak 137 ibu.
32
3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi.
Dalam menentukan besar sampel yang akan diteliti, peneliti mengunakan rumus Lameshow sebagai berikut :
2 .
(1− ) n =
2
2 .
−1 + (1− )
Dimana : N = Besar populasi siswa n = jumlah sampel yang akan diteliti d = Galat pendugaan (0,1) Z = tingkat kepercayaan (95 %=1,96) P = Proporsi sebenarnya dari suatu populasi (0,5) Maka:
2 .
(1− ) n =
2
2 .
−1 + (1− )
2 1,96 .0,5(1 −0,5)137 n =
2
2 0,1 .0,5(1 137−1 +1,96
−0,5) 131 ,57 n =
0,01 136 +3,8416.0,25 131,57 n =
1,36+0,9604 131,57 n = =
56
2,32
n = 56 ibu siswa
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus diatas maka diketahui jumlah sampel dari populasi 137 ibu diperoleh sampel penelitian sebanyak 56 ibu.
3.4. Metode Pengambilan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data terhadap responden melalui kuesioner penelitian yang sudah dipersiapkan terhadap pemeliharaan kesehatan gigi pada anak di SD Negeri 064023 Kemenangan Tani, Medan
3.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak sekolah berupa data
jumlah ibu siswa-siswi kelas V dan VI SD Negeri 064023 Kemenangan Tani, Medan.
3.5 Defenisi Operasional
Sesuai fokus kajian dan tujuan penelitian, deskripsi fokus penelitian akan disusun berdasarkan perilaku ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi pada anak di SD Negeri 064023 Kemenangan Tani Tahun 2015.
Sebagai pedoman awal untuk pengumpulan informasi sesuai fokus penelitian, digunakan defenisi operasional yang dikembangkan seperti uraian di bawah ini : 1.
Umur yaitu lamanya hidup seorang responden dihitung sejak ia lahir sampai saat penelitian dilakukan berdasarkan tahun.
2. Pendidikan yaitu jenjang pendidikan terakhir dari ibu dan telah mendapatkan ijazah atau surat tanda tamat belajar.
3. Pekerjaan yaitu aktivitas yang dilakukan ibu untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan imbalan dalam bentuk uang bagi ibu.
4. Pengetahuan Kesehatan Gigi adalah hasil “tahu” pada penginderaan seseorang terhadap kesehatan gigi. Pengetahuan yang diperoleh melalui kerentanan dan keseriusan yang dirasakan.
5. Kerentanan yang dirasakan adalah keyakinan yang dirasakan ibu tentang mudahnya anak terkena kerusakan gigi.
6. Keseriusan yang dirasakan adalah bentuk persepsi yang dirasakan ibu tentang beratnya ancaman penyakit yang diderita pada anak sehingga mendorong ibu untuk mencari pengobatan pada anaknya.
7. Sikap adalah tanggapan ibu tentang cara pemeliharan kesehatan melalui manfaat dan hambatan yang dirasakan.
8. Manfaat yang dirasakan adalah pertimbangan atau pandangan ibu terhadap manfaat/kegunaan dari upaya pemeliharaan kesehatan gigi pada anak.
9. Hambatan yang dirasakan adalah persepsi ibu terhadap kendala yang dihadapi sehubungan dengan tindakan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi pada anak.
10. Tindakan adalah segala bentuk nyata aktivitas ibu dalam tindakan cara pemeliharaan kesehatan gigi.
11. Sumber informasi adalah: asal keterangan yang diperoleh ibu tentang perilaku pemeliharaan kesehatan gigi, antara lain: keluarga, petugas kesehatan dan media masa.
3.6 Aspek Pengukuran dan Instrumen
3.6.1 Apek Pengukuran
Aspek pengukuran dalam penelitian ini didasarkan ada jawaban responden terhadap pertanyaan dari kuisioner yang disesuaikan dengan nilai. Nilai yang tertinggi dikumpulkan, dikategorikan menjadi 3 tingkat (Arikunto, 1998) yaitu :
1. Baik : Jika total nilai yang diperoleh > 75%
2. Sedang : Jika total nilai yang diperoleh 45% - 75%
3. Kurang : Jika total yang diperoleh < 45%
1. Pengetahuan
Pengetahuan diukur melalui 14 pertanyaan dari kuesioner persepsi kerentanan, keseriusan dan ancaman yang dirasakan. Skala pengukuran pengetahuan berdasarkan pada jawaban yang diperoleh responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Menurut Arikunto (2006), pengetahuan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : a.
Pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh > 75% b. Pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45 – 75% c. Pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45%
2. Sikap
Sikap diukur dengan menggunakan skala Likert melalui 10 pertanyaan dari kuesioner manfaat dan hambatan yang dirasakan. Data yang telah terkumpul melalui kuisioner, kemudian diolah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden, dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan. Untuk pernyataan positif:
Alternatif Bobot
SS (Sangat Setuju)
4 S (Setuju)
3 TS (Tidak Setuju)
2 STS (Sangat Tidak Setuju)
1 Untuk pernyataan negatif:
Alternatif Bobot
SS (Sangat Setuju)
1 S (Setuju)
2 TS (Tidak Setuju)
3 STS (Sangat Tidak Setuju)
4 Menurut Arikunto (2006), sikap diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :
a. Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh > 75%
b. Sikap sedang, apabila nilai yang diperoleh 45
- – 75%
c. Sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45%
3. Tindakan Pertanyaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari yaitu 10 pernyataan.
Dalam penilaian pernyataan jawaban soal dilakukan dengan skala Guttman yaitu skala yang menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban benar
- – salah, ya – tidak, yang diberi bobot : 1.
Ya = Skor 1 2. Tidak = Skor 0
Menurut Arikunto (2006), tindakan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : a. Tindakan baik, apabila nilai yang diperoleh > 75%
b. Tindakan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45
- – 75%
3.6.2 Instrumen
Instrumen yang dipakai untuk pengumpulan data adalah berupa kuesioner yang berisi pertanyaan tentang pengetahuan, sikap dan tindakan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi pada anak.
3.7. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
3.7.1. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dan proses komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing (pengeditan) Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner dengan tujuan agar data masuk dan dapat diolah secara benar, sehingga pengolahan data memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.
2. Coding (pengkodean) Setelah data diperoleh dan telah dilakukan pengeditan maka peneliti melakukan pengkodean pada setiap jawaban responden untuk mempermudah analisis data yang telah dikumpulkan.
3. Entri Yaitu kegiatan memasukkan data-data yang ada pada kuesioner ke dalam program komputer untuk pengambilan hasil dan kesimpulan.
3.7.2 Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan komputer kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
HASIL PENELITIAN
40 BAB IV
4.1 Gambaran Umum SD Negeri 064023 Kemenangan Tani Medan
SD Negeri 064023 Kemenangan Tani berada dijalan Letjen Jamin Ginting, Km 12, Kelurahan Kemenangan Tani, Medan Tuntungan. Adapun yang menjadi visi, misi dan tujuan sekolah, yaitu : Visi : Berprestasi, Terampil, Beriman dan Bertaqwa.
Misi : 1.
Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
2. Memberdayakan pembelajaran yang aktif dan efisien dalam penyelenggaraannya demi prestasi
3. Mengintensifkan pengembangan keterampilan hidup menuju kemandirian.
4. Menciptakan suasana yang kondusif untuk pembentukan kepribadian peserta didik yang beriman dan bertaqwa.
5. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.
6. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan. Tujuan : 1.
Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan
2. Meraih prestasi akademik maupun non-akademik minimal tingkat kota 3.
Menguasai dasar-dasar IPTEK sebagai bekal melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi
4. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar 5.
Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.
4.2 Karakteristik Responden
Adapun gambaran karakteristik ibu siswa SD Negeri 064023 Kemenangan Tani yang menjadi responden pada penelitian ini berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan ibu, yaitu:
4.2.1 Usia Responden
Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Usia NO Usia Jumlah (orang) %1 < 30
7
12.5 2 30-45
46
82.1 3 > 45
3
5.4 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa pada umumnya responden berusia 30-45 tahun sebanyak 46 orang (82,1%) sedangkan yang lainnya lebih sedikit yaitu berusia <30 tahun ada 7 orang (12,5%) dan usia >45 ada 3 orang (5,4%).
4.2.2 Pendidikan Responden
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Pendidikan NO Pendidikan Jumlah (orang) %1 SD
4
7.1
2 SMP
7
12.5
3 SMA
29
51.8
4 D3-S3
16
28.6 Total
56 100.0 Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa pendidikan responden lebih banyak adalah tamatan SMA sebanyak 29 orang (51,8%) sedangkan tamatan D3-S3 sebanyak 16 orang (28,6%), SMP sebanyak 7 orang (12,5%), SD sebanyak 4 orang (7,1%).
4.2.3 Pekerjaan Responden
18
2 Gigi yang tidak terdapat sisa-sisa makanan dan tanpa ada keluhan sakit gigi serta tidak menimbulkan bau mulut
19.6
11
1 Gigi bersih
Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Pengertian Gigi Sehat NO Apakah yang dimaksud dengan gigi sehat? Jumlah (orang) %4.3.1 Pengetahuan Ibu Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa pekerjaan responden lebih banyak sebagai ibu rumah tangga sebanyak 20 orang (35,7%) dan lainnya (pedagang, petani) sebanyak 18 orang (32,1%), pekerjaan PNS sebanyak 11 orang (19,6%) dan karyawan sebanyak 7 orang (12,5%).
56 100.0
32.1 Total
4 Lainnya (pedagang, petani)
Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan NO Pekerjaan Jumlah (orang) %12.5
7
3 Gaji karyawan
35.7
20
2 Ibu rumah tangga
19.6
11
1 PNS
45 80,4
Total 56 100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas pengetahuan responden terhadap pengertian gigi sehat sudah baik yaitu gigi yang tidak terdapat sisa-sisa makanan dan tanpa ada keluhan sakit gigi serta tidak menimbulkan bau mulut, sebanyak 45 orang (80,4%).
Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Terhadap Alasan Memelihara Kesehatan Gigi Pada Anak
NO Alasan ibu untuk memelihara kesehatan gigi pada Jumlah %
anak (orang)1 Agar lebih percaya diri 7 12,5
2 Agar gigi sehat/ tidak berlubang 47 83,9
3 Agar gigi kelihatan putih 2 3,6
Total 56 100
Berdasarkan tabel 4.5 diatas pengetahuan responden terhadap alasan ibu memelihara kesehatan gigi pada anak sudah baik adalah agar gigi sehat/ tidak berlubang, sebanyak 47 orang (83,9%).
Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Akibat Malas Memelihara Kesehatan Gigi
NO Akibat jika anak malas memelihara kesehatan gigi Jumlah %
(orang)1 Gigi menjadi berlubang 54 96,4
2 Gigi ompong 2 3,6
Total 56 100
Berdasarkan tabel 4.6 diatas pengetahuan responden terhadap akibat malas memelihara kesehatan gigi sudah baik yaitu gigi menjadi berlubang, sebanyak 54 orang (96,4%).
Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Makanan Untuk Menjaga Pemeliharaan Kesehatan Gigi NO Makanan untuk menjaga pemeliharaan kesehatan gigi Jumlah (orang) %3.6
22
2 Tidak ada keluhan sakit
51.8
29
1 Bila sakit gigi saja
Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Kunjungan Ke Petugas Kesehatan NO Pada Saat Kapan Ibu Membawa Anak Ke Petugas Kesehatan Jumlah (orang) %Berdasarkan tabel 4.8 diatas pengetahuan responden terhadap penyebab gigi berlubang pada anak sudah baik yaitu karena kurang rajin menyikat gigi, sebanyak 52 orang (92,9%).
Total 56 100
3 Sering mengisap jempol 2 3,6
2
1 Roti 2 3,6
2 Sering makan es
92.9
52
1 Kurang rajin menyikat gigi
Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Penyebab Gigi Berlubang NO Penyebab gigi berlubang pada anak Jumlah (orang) %Berdasarkan tabel 4.7 diatas pengetahuan responden terhadap makanan yang sering disediakan untuk menjaga pemeliharaan kesehatan gigi sudah baik yaitu buah-buahan, sebanyak 51 orang (91,1%).
91.1 Total 56 100
51
3 Buah-buahan
2 Permen 3 5,4
39.3
3 Hanya memeriksakan gigi saja
2
56 100
3.6 Total
2
94.6 3 3 kali
53
1.8 2 2 kali
1
1 1 kali
NO Berapa kali ibu menyuruh anak untuk menyikat gigi dalam sehari Jumlah (orang) %
Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Waktu Menyikat GigiBerdasarkan tabel 4.10 diatas pengetahuan responden terhadap tempat untuk memeriksakan gigi adalah puskesmas atau klinik gigisudah baik yaitu 53 orang (94,6%).
56 100
3.6 Total
3 Praktek bidan
3
1.8
1
2 Apotik
94.6
53
1 Puskesmas/klinik gigi
Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Tempat untuk Memeriksakan Gigi NO Tempat untuk memeriksakan gigi Jumlah (orang) %Berdasarkan tabel 4.9 diatas pengetahuan responden terhadap kunjungan ke petugas kesehatan kurang baik dimana responden lebih banyak menjawab bila anak mengalami sakit gigi saja yaitu 29 orang (51,8%).
56 100
3.6 Total
2
4 Mencabut gigi saja
5.4
Berdasarkan tabel 4.11 diatas pengetahuan responden terhadap waktu menyikat gigi sudah baik yaitu adalah 2 kali, sebanyak 53 orang (94,6%).
Tabel 4.12 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Waktu Menyikat Gigi
NO Waktu Menyikat Gigi Jumlah %
(orang)1 Pagi hari saat mandi saja
12
21.4
2 Malam hari
2
3.6
3 Sesudah sarapan dan malam sebelum tidur
42
75.0 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.12 diatas pengetahuan responden waktu menyikat gigi sudah baik yaitu sesudah sarapan dan malam sebelum tidur, sebanyak 42 orang (75%).
Tabel 4.13 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Akibat Memakan Makanan yang Mengandung Gula
NO Akibat memakan makanan yang mengandung gula Jumlah %
(orang)1 Gigi berlubang dan akan merasakan sakit gigi
55
98.2
2 Tidak ada masalah 1 1,8
Total 56 100
Berdasarkan tabel 4.13 diatas pengetahuan responden terhadap akibat memakan makanan yang mengandung gula jika tidak dijaga kebersihan gigi dan mulut akan mudah mengakibatkan gigi berlubang dan akan merasakan sakit gigi, sudah baik yaitu sebanyak 55 orang (98,2%).
Tabel 4.14 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Akibat Tidak Menggosok GigiNO Akibat tidak menggosok gigi Jumlah (orang) %
94.6
Tabel 4.16 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Akibat Yang Ditimbulkan Jika Tidak Menyikat GigiBerdasarkan tabel 4.15 diatas pengetahuan responden terhadap alasan gigi yang berlubang perlu ditambal sudah baik yaitu sebab gigi berlubang akan menyebabkan penyakit lain dan menimbulkan sakit gigi sebanyak 53 orang (94,6%).
56 100
1.8 Total
1
3 Agar tidak bau mulut
3.6
2
2 Agar tidak merusak estetika pada gigi
53
1 Gigi berlubang dan bau mulut
1 Sebab gigi berlubang akan menyebabkan penyakit lain dan menimbulkan sakit gigi
Tabel 4.15 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Alasan Gigi Berlubang Perlu Ditambal NO Alasan gigi berlubang perlu ditambal Jumlah (orang) %Berdasarkan tabel 4.14 diatas pengetahuan responden terhadap akibat jika tidak rajin menggosok gigi sudah baik yaitu akan menyebabkan gigi berlubang dan bau mulut, sebanyak 55 orang (98,2%).
56 100
1.8 Total
1
2 Tidak ada masalah
98.2
55
NO Yang Ditimbulkan Jika Tidak Menyikat Gigi Jumlah %
(orang)
16.1
5.4 Total
3
2 Sedang
94.6
53
1 Baik
Tabel 4.19 Distribusi Kategori Pengetahuan Responden NO Kategori Pengetahuan Jumlah (orang) %4..3.2 Kategori Pengetahuan Responden
Berdasarkan tabel 4.17 diatas pengetahuan responden tentang akibat makanan manis yang tidak dibersihkan pada malam hari sudah baik yaitu timbul lubang gigi dan menimbulkan rasa sakit gigi pada anak, sebanyak 42 orang (75%).
56 100
8.9 Total
5
3 Tidak ada masalah pada gigi anak
9
1 Karang gigi
2 Anak-anak jadi malas untuk membersihkan gigi
75.0
42
1 Lubang gigi dan menimbulkan rasa sakit gigi pada anak
Manis Yang Tidak Dibersihkan Pada Malam Hari
NO Akibat makanan manis yang tidak dibersihkan pada malam hari Jumlah (orang) % Tabel 4.17 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Akibat MakananBerdasarkan tabel 4.16 diatas pengetahuan responden terhadap akibat yang ditimbulkan jika tidak menyikat gigi sudah baik yaitu timbul karang gigi, sebanyak 55 orang (98,2%).
56 100
1.8 Total
1
2 Gigi berubah warna
98.2
55
56 100 Berdasarkan kategori pengetahuan, maka tingkat pengetahuan responden tentang pemeliharaan kesehatan pada gigi anak seperti yang ditunjukan pada tabel 4.19 bahwa hampir seluruhnya responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 53 orang (94,6%).
4.4 Sikap Responden
4.4.1 Sikap Ibu Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi
Tabel 4.20 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Anak
No Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Sangat Jumlah
TidakSetuju Setuju Setuju N % n % n % n % N %
1 Jika anak saya rajin menyikat gigi,
28
50 3 5,4 25 44,6 56 100 maka gigi anak saya tidak akan berlubang
2 Saya akan membawa anak saya 8 14,3 7 12,5 41 73,2 56 100 kepetugas kesehatan jika ia mengalami keluhan sakit gigi
3 Jika anak saya rajin berkumur- 8 14,3 3 5,4 10 17,9 35 62,5 56 100 kumur, maka tidak akan menimbulkan bau mulut
4 Makan buah-buahan yang berserat 5 8,9 2 3,6 8 14,3 41 73,2 56 100 seperti mangga akan menjaga kebersihan gigi
5 Anak saya akan mendapatkan 16 28,6 1 1,8 39 69,6 56 100 manfaat dengan melakukan pemeliharaan kesehatan gigi
6 Karena biaya mahal, saya tidak 8 14,3 4 7,1 21 37,5 23 41,1 56 100 rutin membawa anak saya untuk memeriksakan gigi
7 Anak saya tidak mau 4 7,1 5 8,9 19 33,9
28
50 56 100 memeriksakan gigikarena trauma mencabut gigi
8 Saya jarang membawa anak saya 6 10,7 9 16,1 41 73,2 56 100 memeriksakan giginya karena lokasi klinik atau puskesmas yang jauh
9 Saya merasa tidak penting datang 1 1,8 18 32,1 4 7,1 33 58,9 56 100 ke klinik gigi atau puskesmas karena menurut saya gigi itu tidak penting
Berdasarkan tabel 4.20 diatas bahwa sikap responden terhadap pemeliharaan kesehatan gigi pada anak yang memiliki pernyataan baik adalah responden akan membawa anak kepetugas kesehatan jika anak mengalami keluhan sakit gigi sebanyak 48 orang (85,7%), responden meyatakan jika anak rajin berkumur-kumur maka tidak akan menimbulkan bau mulut sebanyak 45 orang (80,4%), Makan buah-buahan yang berserat seperti mangga akan menjaga kebersihan gigi sebanyak 49 orang (87,5%), Anak akan mendapatkan manfaat dengan melakukan pemeliharaan kesehatan gigi sebanyak 40 orang (71,4%).
Sedangkan dengan sikap responden terhadap pemeliharaan kesehatan gigi pada anak dengan pernyataan buruk adalah jika anak rajin menyikat gigi, maka gigi anak tidak akan berlubang sebanyak 28 orang (50%), responden menyatakan biaya mahal menjadi kendala dalam memeriksakan gigi anak sebanyak 12 orang (21,4%), anak tidak mau memeriksakan giginya karena trauma mencabut gigi sebanyak 12 orang (16%), jarang memeriksakan gigi anak karena lokasi yang jauh sebanyak 6 orang (10,7%), dan responden menyatakan merasa tidak penting datang ke klinik gigi atau puskesmas karena gigi itu tidak penting sebanyak 19 orang (33,9%).
4.4.2 Kategori Sikap Responden
Tabel 4.21 Distribusi Kategori Sikap Responden NO Kategori Sikap Jumlah (orang) %1 Baik 23 41,1
2 Sedang 33 58,9
Total 56 100
Berdasarkan kategori sikap, maka tingkat sikap responden terhadap pemeliharaan kesehatan pada gigi anak seperti yang ditunjukan pada tabel 4.21 lebih banyak adalah kategori sedang sebanyak 33 orang (58,9%).
4.5 Tindakan Responden
4.5.1 Tindakan Ibu Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi
Tabel 4.22 Distribusi Tindakan Responden Terhadap Menyikat Gigi NO Apakah anak ibu melakukan tindakan menyikat gigi 2 kali sehari Jumlah (orang) %54
56 100
42.9 Total
24
2 Ya
57.1
32
1 Tidak
Tabel 4.24 Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Rutinnya Memeriksakan Gigi Anak Setiap 6 bulan sekali ke petugas kesehatan NO Apakah ibu rutin memeriksakan gigi anak setiap 6 bulan sekali ke petugas kesehatan Jumlah (orang) %Berdasarkan tabel 4.23 diatas hampir dari seluruhnya responden memotivasi anak untuk tetap memelihara giginya sebanyak 54 orang (96,4%).
56 100
96.4 Total
2 Ya
1 Tidak
3.6
2
1 Tidak
Tabel 4.23 Distribusi Tindakan Responden Terhadap Motivasi dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi NO Apakah ibu selalu memotivasi anak untuk tetap memelihara giginya Jumlah (orang) %Berdasarkan tabel 4.22 diatas tindakan responden terhadap menyikat gigi 2 kali sehari sudah baik yaitu sebanyak 39 orang (69,6%).
56 100
69.6 Total
39
2 Ya
30.4
17
Berdasarkan tabel 4.24 diatas lebih banyak responden tidak rutin memeriksakan gigi anak setiap 6 bulan sekali ke petugas kesehatan dengan yaitu sebanyak 32 orang (57,1%).
Tabel 4.25 Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Informasi Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dari Media Massa NO Apakah ibu mendapat informasi tentang Jumlah % pemeliharaan kesehatan gigi dari media massa (orang)1 Tidak
16
28.6
2 Ya
40
71.4 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.25 diatas sebagian besar responden mendapatkan informasi tentang pemeliharaan kesehatan gigi dari media massa yaitu sebanyak 40 orang (71,4%).
Tabel 4.26 Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Kunjungan ke Petugas Kesehatan NO Apakah ibu membawa anak ibu ke petugas Jumlah %
kesehatan bila ada keluhan sakit gigi saja (orang)
1 Tidak
21
37.5
2 Ya
35
62.5 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.26 diatas sebagian besar responden melakukan tindakan pergi ke petugas kesehatan bila ada keluhan sakit gigi saja sebanyak 35 orang (62,5%).
Tabel 4.27 Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Terhadap Menyikat Gigi NO Apakah anak ibu menyikat gigi setelah dipaksa Jumlah % terlebih dahulu (orang)1 Tidak
27
48.2
2 Ya
29
51.8 Total
56 100 Berdasarkan tabel 4.27 diatas lebih banyak responden mengatakan ya apabila anak mau menyikat gigi setelah dipaksa terlebih dahulu yaitu sebanyak 29 orang (51,8%).
Tabel 4.28 Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan NO Apakah ibu memanfaatkan pelayanan Jumlah %
kesehatan untuk mencegah sakit gigi (orang)
1 Tidak 6 10,7
2 Ya 50 89,3
Total 56 100
Berdasarkan tabel 4.28 diatas pada umumnya responden memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mencegah sakit gigi yaitu sebanyak 50 orang (89,3%).
Tabel 4.29 Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Makanan Kesehatan Gigi NO Apakah ibu selalu mengontrol makanan Jumlah %
(cemilan) anak untuk kesehatan giginya (orang)
1 Tidak
22
39.3
2 Ya
34
60.7 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.29 diatas lebih banyak responden selalu mengontrol makanan (cemilan) anak untuk kesehatan giginya yaitu sebanyak 34 orang (60,7%).
Tabel 4.30 Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Pemakaian Obat Warung NO Apakah ibu memberi obat warung jika anak Jumlah % mengalami keluhan sakit gigi (orang)1 Tidak
35
62.5
2 Ya
21
37.5 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.30 diatas sebagian besar responden tidak memberikan obat warung jika anak mengalami keluhan sakit gigi yaitu sebanyak 35 orang (62,5%).
Tabel 4.31 Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Kunjungan ke Petuga Kesehatan NO Apakah ibu segera membawa anak ke petugas Jumlah % kesehatan jika sedang mengalami sakit gigi (orang)1 Tidak
11
19.6
2 Ya
45
80.4 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.31 diatas kebanyakan responden segera membawa anak ke petugas kesehatan jika sedang mengalami sakit gigi yaitu sebanyak 45 orang (80,4%).
4.5.2 Kategori Tindakan Responden
Tabel 4.32 Distribusi Kategori Tindakan Responden NO Kategori Tindakan Jumlah (orang) %1 Baik
28
50.0
2 Sedang
28
50.0 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.32 diatas diketahui bahwa kategori tindakan responden tentang pemeliharaan kesehatan gigi pada anak memiliki nilai yang sama pada kategori baik dan sedang yaitu sebanyak 28 orang (50%).
4.6 Sumber Informasi Responden
Tabel 4.33 Distribusi Sumber Informasi Responden Tentang Pemeliharaan Kesehatan GigiNo Sumber Informasi Jumlah (n) %
1 Media Massa
14
25
2 Petugas Kesehatan
33
58.9
3 Keluarga
9
16.1 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.33 diatas diketahui yang menjadi sumber informasi responden tentang pemeliharaan kesehatan gigi pada anak lebih banyak dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 33 orang (58,9%) dan yang lainnya dari media massa sebanyak 14 orang (25%) dan keluarga sebanyak 9 orang (16,1%).
Tabel 4.34 Distribusi Sumber Informasi Responden Terhadap Pendorong dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Anak No Yang mendorong ibu melakukan Jumlah % pemeliharaan kesehatan gigi anak (n)1 Teman
2 Petugas Kesehatan
23
41.1
3 Keluarga
33
58.9 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.34 diatas diketahui yang mendorong responden untuk melakukan pemeliharaan kesehatan gigi pada anak lebih banyak dari keluarga yaitu sebanyak 33 orang (58,9%) dan yang lainnya dari petugas kesehatan sebanyak 23 orang (41,1%).
Tabel 4.35 Distribusi Sumber Informasi Responden Terhadap Pertanyaan Yang mendorong ibu datang ke klinik gigi untuk memeriksakan gigi anak No Yang mendorong ibu datang klinik gigi Jumlah % untuk memeriksakan gigi anak. (n)1 Petugas Kesehatan
13
23.2
2 Keluarga (anak)
43
76.8 Total
56 100
Berdasarkan tabel 4.35 diatas diketahui bahwa yang mendorong responden untuk datang ke klinik gigi untuk meriksakan gigi anak sebagian besar adalah dari keluarga yaitu anak sebanyak 43 orang (76,8%) dan lainnya dari petugas kesehatan sebanyak 13 orang (23,2%).
BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini akan difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi pada anak.
5.1 Karakeristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu dari siswa-siswi SD Negeri 064023 Kemenangan Tani.
5.1.1 Usia Responden
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa lebih banyak usia responden yaitu antara usia 30-45 tahun sebanyak 46 orang (82,1%). Menurut peneliti bahwa umur dapat mempengaruhi tindakan responden dalam memelihara kesehatan gigi pada anak. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya usia seseorang dapat berpengaruh pada bertambahnya pengetahuan yang diperolehnya, dan pada umur menjelang usia lanjut kemampuan menerima dan mengingat sesuatu akan berkurang.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Verner dan Davidson didalam Notoatmodjo (2003) bahwa dengan bertambahnya usia maka akan mengurangi kemampuan untuk melihat, mendengar dan melakukan tindakan yang akan mempengaruhi dirinya didalam mendapatkan pengetahuan.
5.1.2 Pendidikan Responden
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa lebih banyak pendidikan responden yaitu SMA sebanyak 29 orang (51,8%). Menurut Fauzi (2011) tingkat pendidikan menentukan mudah atau tidak seseorang menyerap dan memahami pengetahuan
58 yang diperoleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya.
Akan tetapi walaupun responden dengan tingkat pendidikan tersebut, responden umumnya sudah memahami pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi pada anak.
5.1.3 Pekerjaan Responden
Berdasarkan tabel 4.3 bila dilihat dari aspek pekerjaan responden yaitu lebih banyak sebagai ibu rumah tangga sebanyak 20 orang (35,7%).
Peneliti berasumsi bahwa dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga memiliki waktu yang lebih banyak untuk memperhatikan dan memotivasi anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak.
5. 2 Pengetahuan Responden
5.2.1 Pengetahuan Responden Terhadap Pemeliharaan Kesehatan gigi
Berdasarkan kategori pengetahuan, maka tingkat pengetahuan responden tentang pemeliharaan kesehatan pada gigi anak seperti yang ditunjukan pada tabel 4.19 bahwa hampir seluruhnya responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 53 orang (94,6%).
Tingkat pengetahuan responden yang baik dikarenakan oleh pendidikan responden yang lebih banyak adalah tamatan SMA dan diikuti dengan perguruan tinggi D3-S3 sehingga mampu memberikan pengetahuan yang baik pula pada anak tentang pemeliharaan kesehatan gigi, dimana pendidikan yang tinggi mempunyai dasar pengetahuan untuk memberi informasi tentang pemeliharaan gigi dan mendapatkan sumber informasi tentang pemeliharaan kesehatan gigi anak seperti dari petugas kesehatan dan media massa (leaflet, majalah dan poster)
Selain dari pendidikan, usia responden juga berpengaruh dalam pemberian pengetahuan tentang memelihara gigi dimana lebih banyak ibu yang memiliki usia 30-45 tahun dianggab masih memiliki kemampuan untuk mengingat ilmu yang diperolehnya dan sepenuhnya bisa membimbing anak dalam mengajari anak tentang cara memelihara gigi.
5.2 Sikap Responden
5.2.1 Sikap Responden Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Anak
Berdasarkan kategori sikap, maka tingkat sikap responden terhadap pemeliharaan kesehatan pada gigi anak seperti yang ditunjukan pada tabel 4.21 lebih banyak adalah kategori sedang sebanyak 33 orang (58,9%). Dimana lebih banyak responden menyatakan sikap yang buruk dalam memelihara kesehatan gigi.
Sikap responden yang buruk disebabkan karena pekerjaan responden yang lebih banyak adalah sebagai ibu rumah tangga dan lainnya ( pedagang, petani).
Dimana dengan pekerjaan tersebut, responden kurang memiliki ekonomi maupun fasilitas yang mendukung pemeliharaan kesehatan gigi misalkan dengan biaya yang mahal, lokasi klinik atau puskesmas yang jauh.
Selain itu munculnya anggapan responden bahwa pemeliharaan kesehatan gigi berfokus pada upaya pencegahan sehingga lebih banyak responden hanya mengantarkan anak ke petugas kesehatan jika anak sudah mengalami keluhan sakit gigi.
5.4 Tindakan Responden
5.4.1 Tindakan Responden Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Anak.
Berdasarkan tabel 4.32 pada distribusi kategori tindakan responden diketahui bahwa tingkat tindakan responden tentang pemeliharaan kesehatan gigi pada anak memiliki nilai yang sama pada kategori baik dan sedang yaitu sebanyak 28 orang (50%).
Hal ini mengambarkan bahwa sebagian besar responden memiliki tindakan yang buruk terhadap pentingnya melakukan kontrol atau memeriksakan gigi pada anak.
Meskipun tidak terdapat keluhan dari rongga mulut sebaiknya pemeriksaan gigi harus tetap dilakukan. Hal tersebut berguna untuk mencegah perkembangan penyakit gigi dan gusi lebih lanjut. Mengunjungi dokter gigi penting dilakukan untuk mengetahui jika ada kelainan yang berkembang di rongga mulut.
Angka keluhan masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut disebabkan karena beberapa faktor yaitu karena masyarakat masih mengabaikan kesehatan gigi dan mulutnya yaitu hanya berkunjung ke dokter gigi jika sudah merasakan sakit dan jarang memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya secara rutin, faktor penyebab lainnya yaitu masih rendahnya pengetahuan dan tingkat pendidikan masyarakat, dimana pendidikan responden lebih banyak adalah tamatan SMA.
Kunjungan rutin ke dokter gigi memiliki tujuan pencegahan untuk mencegah kerusakan gigi dan mencegah masalah yang mungkin terjadi agar tidak bertambah parah dan merawatnya segera mungkin. Meskipun tidak terdapat keluhan dari rongga mulut sebaiknya pemeriksaan gigi tetap dilakukan. Hal tersebut berguna untuk mencegah perkembangan penyakit gigi dan gusi lebih lanjut (Rahmadhan, 2010).
5.3 Sumber Informasi
Berdasarkan tabel 4.33 diketahui yang menjadi sumber informasi responden tentang pemeliharaan kesehatan gigi pada anak lebih banyak didapatkan dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 33 orang (58,9%).
Informasi yang didapatkan dari petugas kesehatan adalah diadakannya penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan pemeriksaan gigi oleh petugas kesehatan dibalai desa.
Hal ini sesuai dengan Rachmawati, 2007 bahwa upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus karena pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Usaha menanggulangi serta memperbaiki kesehatan gigi anak membutuhkan tenaga kesehatan dan peran serta orangtua.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 1.
Pengetahuan responden terhadap pemeliharaan kesehatan gigi ada pada kategori baik.
2. Sikap responden terhadap pemeliharaan kesehatan gigi ada pada kategori sedang.
3. Tindakan responden terhadap pemeliharaan kesehatan gigi ada pada kategori sedang.
6.2 Saran 1.
Diharapkan peran ibu semakin aktif dalam memberikan perhatian atau dukungan pada anak tentang pemeliharaan kesehatan gigi.
2. Diharapkan kepada petugas kesehatan gigi dari puskesmas memberikan informasi yang akurat misalnya dengan memberikan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi pada anak usia sekolah dasar setiap dua kali dalam setahun.
63