ANALISIS SURVAI BIAYA KECELAKAAN KAB. BE

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten

Bekasi adalah

sebuah kabupaten di Provinsi Jawa

Barat,

Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Cikarang. Kabupaten ini berada tepat
di

sebelah

timur Jakarta,

berbatasan


dengan Kota

Bekasi dan

Provinsi DKI Jakarta di barat, Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten
Karawang di timur, serta Kabupaten Bogor di selatan. Kabupaten Bekasi
terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan
kelurahan.
Bekasi merupakan kawasan pertumbuhan Jakarta, dan menjadi bagian
dari kawasan Jabotabek (belakangan menjadi Jabodetabek). Bekasi
dilintasi ruas jalan tol Jakarta-Cikampek dan jalur kereta api JakartaSurabaya. KRL Jakarta - Bekasi hanya tersedia sampai kawasan Bekasi
barat Hal ini karena banyaknya daerah aliran sungai sehingga
menghambat pembangunan.
Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang sangat serius di seluru
dunia, termasuk juga Indonesia.
karena di bekasi terdapat daerah perindustrian, sehingga banyak
kendaraan yang keluar masuk di bekasi sehingga mengakibatkan banyak
kecelakaan yang terjadi .Kondisi jalan yang begitu padat volume
kendaraannya dan di dominasi oleh angkutan barang mengakibatkan
banyak terjadinya kecelakaan yang terjadi baik dari pengemudi ataupun

pejalan kaki.
Seiring dengan meningkatnya volume kendaraan di jalan, kecelakaan lalu
lintas menjadi masalah utama yang harus diatasi. Mengingat kerugian

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

1

yang ditimbulkan akibat kecelakaan juga semakin tahun semakin
meningkat.
Untuk itu perlu dilakukan suatu kajian, salah satunya adalah dengan
mengevaluasi biaya yang timbul akibat kecelakaan. Diharapkan dengan
mengetahui seberapa besar biaya yang timbul akibat kecelakaan, para
pengguna jalan dapat berusaha lebih berhati-hati dalam berkendara di
jalan. Untuk menganalisa biaya-biaya tersebut perlu dilakukan survey dan
wawancara terhadap responden untuk perolehan data. Kecelakaan lalu
lintas juga telah berdampak pula terhadap peningkatan kemiskinan,
karena

menimbulkan


biaya

perawatan,

kehilangan

produktifitas,

kehilangan pencari nafkah dalam keluarga yang menyebabkan trauma,
stress dan penderitaan yang berkepanjangan. Biaya sosial – ekonomi
akibat kecelakaan lalu lintas. Sehubungan dengan hal tersebut, penting
kiranya untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan sekaligus
mengetahui besarnya biaya yang timbul akibat kecelakaan. Dengan
mengadakan survey dan wawancara terhadap responden dapat diketahui
data data yang di perlukan untuk menghitung biaya kecelakaan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk menganalisis biaya
yanga dikeluarkan oleh pengguna jalan saat terjadi kecelakaan lalu lintas,

antara lain sebagai berikut lain:
1. Mengetahui

besarnya

biaya

yang

dikeluarkan

responden

bila

mengalami luka ringan, luka berat, maupun yang hanya mengalami
kerusakan properti (PDO).
2.

Mengetahui perbedaan antara hasil perhitungan biaya kecelakaaan

dengan metode yang telah di tentukan baik berdasarkan opini pribadi
responden maupun dengan peraturan pemerintah.

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

2

3. Mengetahui

dampak

ekonomi

dari

biaya

kecelakaan

terhadap


perekonomian kabupaten bekasi.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah Kabupaten Bekasi , tahap
analisisnya meliputi :
1. Property Damage ialah kerusakan pada kendaraan, biaya perbaikan
kendaraan, kerugiaan kerusakan barang-brang yang ada di dalam
kendaraan.
2. Medical Cost ialah biaya yang dikeluarkan korban kecelakaan lalu lintas
yang diperuntukkan kepada rumah sakit. Biaya tersebut meliputi
pertolongan pertama, UGD, biaya pondok, pengobatan dan diagnose
dokter, rawat inap, ambulance, serta tindakan khusus.
3. Administration Cost ialah data yang diperoleh dari Kepolisian, Jasa
Raharja, dan Dinas Perhubungan. Biaya ini meliputi biaya investivigasi,
jasa pengadilan, biaya pengurusan asuransi, dan data kecelakaan.
Data ini dibedakan berdasarkan jenis kecelakaan yang terjadi.

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014


3

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A. KERANGKA PENELITIAN

Dalam melakukan suatu penelitian ilmiah, kerangka pemikiran merupakan hal
yang sangat penting. Agar pembaca dapat mengetahui secara jelas dan
ringkas dengan objek yang diambil dalam penelitian ini. Sehingga langkahlangkah yang dilakukan dan maksud yang ingin disampaikan dapat dipahami
dan dapat dimengerti secara jelas.
Dalam penyusunan laporan perlu diperhatikan jenis data yang diperlukan
berkaitan dengan objek yang akan diteliti. Data-data yang telah didapatkan
selajutnya akan diproses secara ilmiah, dimana pada proses tersebut
dilakukan suatu analisis dengan metode yang dapat diterima sehingga hasil
penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Agar lebih terarah dalam penyusunan laporan ini, maka disajikan suatu bagan
alir yang merupakan tahapan dan urutan proses penyusuna sebagai berikut:

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014


4

BAGAN ALIR
Identifiasi
Masalah

Pengumpulan Data Siunder :
Kepolisian (data biaya
administrasi penanganan
iecelaiaan lalu lintas)
Dishub (data biaya administrasi
penanganan iecelaiaan lalu
lintas)

Tahap Persiapan

Pengumpulan Data Primer :
Rumah Saiit (data biaya rawat
inap, pengobatan dan

perawatan)
Bengiel (data biaya perbaiian
iendaraan dan penggantian
suiu cadang)

Menghitung besaran biaya iorban iecelaiaan lalu lintas

Menghitung besaran biaya iecelaiaan lalu lintas

Analisis

Menghitung besaran biaya iorban dan besaran
biaya iecelaiaan lalu lintas tahun 2014

Besaran biaya iecelaiaan lalu lintas dan
besaran biaya iecelaiaan lalu lintas tahun 2014

Menghitung prosentase PDRB yang hilang
aiibat iecelaiaan lalu lintas dan periiraan
biaya total

Periiraan Besaran Biaya Korban dan
Besaran Biaya Kecelaiaan lalu lintas tahun
Kesimpulan
2014 dan
saran

Hasil

Gambar II.1 : Bagan Alir Analisa Biaya Kecelakaan Lalu Lintas
ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

5

B. PENGUMPULAN DATA
1. Data Sekunder
Data skunder adalah data yang diperoleh dari beberapa instansi
pemerintah. Data skunder yang berkaitan dengan analisa biaya
kecelakaan lalu lintas dapat diperoleh dari beberapa instansi pemerintah
yang terkait. Data yang dibutuhkan diperoleh dari :
a. Kepolisian, data yang didapatkan :

1) Data biaya administrasi penanganan kecelakaan lalu lintas;
2) Data kecelakaan lalu lintas per-fatalitas; dan
3) Data rata-rata usia korban kecelakaan lalu lintas.
2. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat langsung dari lapangan sesuai
dengan kondisi saat ini. Data primer didapat dari hasil wawancara
tambahan di Rumah Sakit dan Bengkel yang ada di Kabupaten Bekasi
pada saat pelaksanaan survey. Data-data tersebut antara lain :
a. Rumah Sakit, terdapat beberapa rumah sakit yang ada di
Kabupaten Bekasi akan tetapi hanya satu rumah sakit yang akan
dilakukan survei wawancara yaitu RS medika cikarang. Dari data
dirumah sakit kita mencatat biaya administrasi korban kecelakaan
berdasarkan fatalitas dan lama perawatan korban di rumah sakit.
Disamping itu diperlukan juga informasi tentang lama waktu
istirahat yang diperlukan sejak dirawat sampai dengan dapat
melakukan aktifitas atau bekerja kembali untuk menghitung waktu
produktif yang hilang.
b. Bengkel, data yang didapatkan yaitu data biaya perbaikan
kendaraan dan data biaya penggantian suku cadang berdasarkan
tiap jenis kecelakaan lalu lintas. Bengkel yang dilakukan wawancara
3 bengkel besar di Kabupaten Bekasi .

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

6

C. PENGOLAHAN DATA
Dalam analisa biaya kerugian akibat kecelakaan lalu lintas, metode yang
digunakan adalah metode The Gross Output (Human Capital). Pedoman
analisa tersebut dterbitkan oleh Departemen Pekerjaan Umum berdasarkan
hasil penelitian biaya kecelakaan lalu lintas yang dilakukan di Puslitbang
Prasarana Transportasi pada tahun 2003. Kerusakan, kecelakaan, biaya
medis dan administrasi semua dapat dikembalikan, tetapi nyawa manusia
tidak bisa. Estimasi biaya tetap dibutuhkan untuk menentukan besar dampak
dari tindakan yang telah dilakukan. Adapun prosedur dalam melakukan
estimasi biaya adalah sebagai berikut :
1. Menghitungan besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas
Menggunakan metode The Gross Output (Human Capital) yang dibagi
menjadi dua bagian, yaitu :
a. Biaya Langsung
1. Biaya Perawatan Korban, diperoleh melalui wawancara di rumah
sakit. Kemudian untuk masing-masing kategori korban dilakukan
perhitungan.
2. Biaya

Perbaikan

Kendaraan,

diperoleh

melalui

wawancara

mengenai biaya perbaikan kendaraan akibat kecelakaan lalu
lintas pada setiap kelas kecelakaan (berat, sedang,ringan).
3. Biaya

Administrasi,

dikeluarkan

oleh

didapat

berbagai

dari

biaya

institusi.

kecelakaan

Untuk

setiap

yang
kelas

kecelakaan dilakukan perhitungan berdasarkan instansi yang
terkait.
b. Biaya Tidak Langsung
1. Biaya kerugian produktivitas korban, menghitung berdasarkan
lama waktu korban kecelakaan tidak dapat berproduksi dan
tingkat

pendapatan

rata-rata

masyarakat.

Untuk

korban

meninggal dunia lama waktu tidak berproduksi di asumsikan

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

7

berdasarkan selisih antara rata-rata usia harapan hidup (BPS)
dan rata-rata usia korban meninggal akibat kecelakaan (POLRI).
2. Human cost, untuk menghitung biaya human cost dilakukan
penjumlahan total dari seluruh biaya kemudian dikalikan
dengaan prosentase berdasarkan teori Transport Research

Laboratory (1995).
Setelah didapatkan hasil dari masing-masing komponen biaya maka
biaya langsung dan biaya tidak langsung di jumlahkan berdasarkan
klasifikasi tingkat keparahan. Kemudian biaya langsung dan biaya tidak
langsung dari kejadian kecelakaan tersebut dijumlahkan sehingga
prediksi atau estimasi besarnya biaya kecelakaan rata-rata dapat
diketahui.
2. Menghitung besaran biaya kecelakaan lalu lintas
Setelah didapatkan besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas
kemudian

dikalikan

dengan

jumlah

korban

tiap

fatalitas

untuk

mendapatkan perhitungan besaran biaya kecelakaan lalu lintas pada
tahun 2014.
3. Menghitung Prosentase PDRB yang hilang akibat kecelakaan
lalu lintas
Dan dari hasil analisa tersebut akan dilakukan perhitungan untuk
mengetahui apakah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat
Kabupaten Kudus masih dalam batasan normal dari hasil pendapatan
mereka yang di standartkan oleh Bank Dunia untuk persenan total
jumlah pemasukan. Jika telah mencapai standart sebesar 2,8% dari
jumlah total pemasukan maka dapat diartikan bahwa penduduk
Kabupaten Kudus berada pada kelompok masyarakat yang kurang
sejahtera.
Seluruh biaya kecelakaan di lakukan perhitungan total kemudian
ditambahkan dengan biaya kerugian material kecelakaan, setelah
dilakukan perhitungan total biaya kerugian akibat kecelakaan tahapan

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

8

selanjutnya yaitu membandingkan dengan PDRB Kabupaten Kudus
tahun 2014.

BAB III
LANDASAN TEORI

A. Aspek Legalitas
Aspek ini merupakan dasar hukum.
a. Undang–undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan.
(1) Bagian i tentang ketentuan umum, pasal ayat (24) yang berbunyi
sebagai berikut : “kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di
jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan
dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan
korban manusia dan/atau kerugian harta benda”.
(2) Pada bab XIV kecelakaan bagian ketiga kewajiban dan tanggung
jawab “jika korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas
sebagaimana dimaksud dalam pasal 229 ayat (1) huruf c,
pengemudi, pemilik, dan/atau perusahaan angkutan umum wajib
memberikan bantuan kepada ahli waris korban berupa biaya
pengobatan

dan/atau

biaya

pemakaman

dengan

tidak

menggugurkan tuntutan perkara pidana”.
b. Pedomen teknis bsn no 8 dan 9 tahun 2000
(1)

Istilah dan definisi

Istilah dan definisi yang digunakan dalam pedoman ini sebagai
berikut :
Biaya kecelakaan lalu lintas
Biaya yang ditimbulkan akibat terjadinya suatu kecelakaan lalu
lintas, biaya tersebut

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

9

Meliputi : biaya perawatan korban, biaya kerugian harta
benda, biaya penanganan Kecelakaan lalu lintas, dan biaya
kerugian produktivitas korban
Besaran biaya kecelakaan lalu lintas (bbke)
Biaya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kecelakaan
lalu lintas yang terjadi pada suatu ruas jalan, persimpangan
atau suatu wilayah per tahun
Besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas (bbko)
Biaya korban kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh
kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada suatu ruas jalan,
persimpangan, atau suatu wilayah per tahun
Jumlah kecelakaan lalu lintas (jkei)
Jumlah kecelakaan lalu lintas dengan kelas kecelakaan
tertentu yang terjadi pada suatu ruas jalan, persimpangan
atau suatu wilayah per tahun
Jumlah korban kecelakaan lalu lintas (jkoj)
Jumlah korban mati, luka berat atau luka yang diakibatkan
oleh kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada suatu ruas jalan,
persimpangan atau suatu wilayah per tahun
Kecelakaan lalu lintas
Suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka-sangka dan tidak
disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa pemakai
jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian
harta benda (pp no 43 th. L993, pasal 93)
Kecelakaan fatal

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

10

Suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka-sangka dan tidak
sengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai
jalan lainnya mengakibatkan korban mati
Kecelakaan berat
Suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka-sangka dan tidak
disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa pemakai
jalan lainnya mengakibatkan korban luka berat
Kecelakaan ringan
Suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka-sangka dan tidak
disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa pemakai
jasa lainnya mengakibatkan korban luka ringan
Kecelakaan dengan kerugian harta benda
Suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka-sangka dan tidak
disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa pemakai
jalan lainnya, mengakibatkan kerugian harta benda
Korban mati
Korban yang dipastikan mati sebagai akibat kecelakaan lalu
lintas dalam jangka waktu paling Lama 30 hari setelah
kecelakaan tersebut (pp no 43 th l993,pasal 93)
Korban luka berat
Korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau
harus dirawat dalam jangka Waktu lebih dari 30 hari sejak
terjadi kecelakaan (pp no 43 th l993, pasal 93)
Korban luka ringan
Korban yang tidak termasuk dalam katagori korban mati dan
korban luka berat (pp no 43 th 1993, pasal 93)

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

11

B. Aspek Teknis
a. Jumlah kecelakaan lalu lintas jalan (JKEi) dan korban
(JKOj)
Perolehan data jumlah kecelakaan lalu lintas untuk setiap kelas
kecelakaan disuatu ruas jalan, persimpangan atau suatu wilayah
per tahun didapat dari kepolisian setempat.
Perolehan data jumlah korban kecelakaan lalu lintas untuk setiap
kategori korban disuatu ruas jalan, persimpangan, atau suatu
wilayah per tahun didapat dari kepolisian setempat
b. Besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas (BBKO)
Besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas dihitung pada tahun n
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
BBKO (Tn) =Σ ( JKOj x BSKOj (Tn) )

dengan pengertian :
BBKO

= besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas
disuatu ruas jalan atau persimpangan atau
wilayah, dalam rupiah/tahun.

Jkoj

= jumlah korban kecelakaan lalu lintas untuk
setiap kategori korban, dalam korban/tahun.

Bskoj (tn)

= biaya satuan korban kecelakaan lalu lintas
pada tahun n untuk setiap kategori korban,
dalam rupiah/korban

J

= kategori korban

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

12

c.

Besaran biaya kecelakaan lalu lintas (BBKE)
Besaran biaya kecelakaan lalu lintas dihitung pada tahun n
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

BBKE (Tn) = Σ (JKEi x BSKEi (Tn))

dengan pengertian:
BBKE

= besaran biaya kecelakaan lalu lintas pada tahun n
disuatu ruas jalan atau persimpangan atau wilayah,
dalam rupiah/tahun.

JKEi

= jumlah kecelakaan lalu lintas untuk setiap kelas
kecelakaan, dalam kecelakaan/tahun.

BSKEi (Tn) = biaya satuan kecelakaan tahun n untuk setiap kelas
kecelakaan, dalam rupiah/kecelakaan
i

= kelas kecelakaan lalu lintas

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

13

BAB IV
ANALISIS PEMBAHASAN

A. BBKB (Besaran Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas)
Dalam indikator penghitungan biaya kecelakaan dalam sisi korban
kecelakaan yang dihitung dari segi biaya kerusakan kendaraan , biaya
perawatan korban, biaya produktifitas korban , biaya administrasi polisi
dan human cost . Penjabarannya adalah :
1. Biaya Kerusakan Kendaraan
Biaya ini adalah biaya penanganan rusaknya kendaraan akibat
kejadian kecelakaan. Biaya ini diperoleh dari pengambilan data
sekunder ke Bengkel Resmi Toyota Auto 2000 yang berada di
Jl.Sultan

Hasanuddin

KM42

Tambun

Kabupaten

Bekasi

yang

diperlukan sesuai jenis kecelakaan terhadap kendaraan yang terlibat
kecelakan.
a. Kecelakaan Ringan

Tabel Kendaraankecelakaanringan
No
volume
harga
Item
Perbaiian
1
Rp275,000
Ringan
Ongios
2
Rp120,000
Montir
ATF pwr
3
Rp50,000
steer
TOTAL
Rp445,000

Sumber: Bengkel Resmi Toyota AUTO2000 Tambun Bekasi
TABEL IV.I : Detail Kendaraan Kecelakaan Ringan

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

14

Total biaya kecelakaan kendaraan yang bersifat ringan
teriddentifikasi Rp. 445.000,00 / Kendaraan.

b. Kecelakaan Sedang
Tabel Detail Kecelakaansedang
No

Item

volume

harga

1

Oli Mesin

6

Rp250,000

2

Oli Perseneling

3

ATF pwr steer

Rp50,000

4

Stang Piston

Rp1,125,000

5

Ring Pis ton s et

Rp575,000

6

Metal bulan

Rp200,000

7

Engine
mounting

8

Joint steer

Rp450,000

9

klep intax

Rp200,000

10

Selang vacum
Sil vacum cover
klep + valve
engine

11

Rp120,000

1

2

Rp275,000

Rp75,000
Rp200,000

12

Sil busi set

Rp140,000

13

thermostat

Rp175,000

14

Switch oli

Rp95,000

15

filter oli

Rp75,000

16
17
18

O-ring + sil
pompa oli
Bearing roda
depan

Rp150,000
1

Rp250,000

19

bens in

Rp100,000

20

Jas a kerja Over
haul

Rp2,500,000

21

Jasa Kerja Joint
s teer, booshing
rack s teer dll

Rp400,000

TOTAL

Rp5,285,000

Sumber: Bengkel Resmi Toyota AUTO2000 Tambun Bekasi
TABEL IV.2 : Detail Kendaraan Kecelakaan Sedang

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

15

Total biaya kecelakaan kendaraan yang bersifat sedang
teriddentifikasi Rp. 5.285.000,00 / Kendaraan.

c. Kecelakaan Berat
Tabel Detail Kecelakaan berat
No

Item

volume

harga

1

Oli Mesin

6

Rp250,000

2
3

4

Oli
Perseneling
ATF
pwr
steer

Rp120,000
Rp50,000

pasang metal
duduk, metal
jalan,
slip
cylinder
Head,
cek
center
bantalan
duduk,
cek
basic conrod
(bengkok),
slip
poles
duduk,
slip
poles jalan)

Rp2,500,000

5

Packing Top
fullset

Rp2,400,000

6

Stang Piston

Rp1,125,000

7
8
9

Ring Piston
set
Metal duduk
0/2 25
Metal
jalan
0/2 25

10

Metal bulan

11

Engine
mounting

12

Joint steer

13
14

Glomet Karet
rack steer
Boosh Rack
Steer

Rp575,000
Rp425,000
Rp375,000
Rp300,000
1

Rp375,000
Rp750,000
Rp175,000
Rp150,000

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

16

15

klep intax

16

Selang
vacum

17

Sil
vacum
cover klep +
valve engine

Rp200,000

18

Sil busi set

Rp140,000

19

thermostat

Rp175,000

20

Switch oli

Rp95,000

21

filter oli

Rp75,000

22
23
24

Rp200,000
2

selang
bypass
O-ring + sil
pompa oli
Bearing roda
depan

Rp175,000

Rp25,000
Rp150,000
1

Rp250,000

25

timing belt

Rp375,000

26

fan belt set

Rp200,000

27

lem locktit

Rp75,000

28

bensin

Rp200,000

29

Jasa
kerja
Over haul

Rp7.000,000

30

Jasa
Kerja
Joint steer,
booshing
rack steer dll

Rp400,000

Rp19,085,000
Sumber: Bengkel Resmi Toyota AUTO2000 Tambun Bekasi
TOTAL

TABEL IV.3 : Detail Kendaraan Kecelakaan Berat

Total

biaya

kecelakaan

kendaraan

yang

bersifat

berat

teridentifikasi Rp19.085,000,00 / Kendaraan
2. Biaya Perawatan Korban Kecelakaan
Biaya perawatan korban kecelakaan adalah segala biaya yang
digunakan untuk sebagai tindak pertolongan dan perawatan korban
kecelakaan yang memerlukan perawatan medis serta mengakibatkan
kematian. Biaya tersebut secara terperinci ,

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

17

Gambar IV.I : Lokasi Survai Pengambilan data sekunder Rumah Sakit
Sentra Medika , Pasir Gembong , Cikarang , Bekasi

a. Korban Kecelakaan Luka Ringan
Yang termasuk dalam kategori kecelakaan ini adalah luka
ringan yang melibatkan manusia tetapi hanya menimbulkan
kerusakan

pada

tubuh

secara

minimum

dan

tidak

membutuhkan perawatan yang memerlukan biaya yang besar
dan dalam jangka waktu yang lama. Contoh : Luka robek
ringan , bengkak / lebam , dsb.
Rincian Biaya perawatan Korban Kecelakaan Luka ringan (Hasil
Wawancara ) :
Tindakan Medis Perawatan

: Rp .

72.000

Obat Resep Apotik

: Rp .

75.000

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

18

Rawat jalan

: Rp.

150.000

Biaya Administrasi

: Rp .

20.500

TOTAL

: Rp.

317. 500

Jadi total dari biaya perawatan korban kecelakaan dalam luka
ringan adalah Rp. 317.500,00 /orang

b. Korban Kecelakaan Luka Berat
Yang termasuk dalam kategori kecelakaan ini adalah luka
berat

yang

melibatkan

manusia

yang

mengakibatkan

terganggunya fungsi tubuh secara normal , diterapkan
perawatan yang memerlukan biaya besar dan memerlukan
waktu atau dalam jangka yang panjang. Contoh : patah tulang
kaki, gagar otak dsb
Rincian Biaya perawatan Korban Kecelakaan Luka Berat (Hasil
Wawancara ) :

Ruang Perawatan

: Rp.

705 . 000

Pra - Operasi Bedah

: Rp.

1. 584 .000

Rawat Inap

: Rp.

3. 600 .000

Radiologi

: Rp .

450 .000

Visip Dokter Spesialis

: Rp .

564 . 000

Visip Dokter Bangsal

: Rp .

100 . 000

Obat Resep Apotik

: Rp .

1.043 . 828

Igd

: Rp .

199 .000

Laboratorium

: Rp .

764 . 000

Obat Ruang Operasi

: Rp.

2. 535 . 330

Total Operasi Lengkap

: Rp.

10 .500 . 000

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

19

TOTAL

: Rp22.045.158, 00

Jadi total dari biaya perawatan korban kecelakaan dalam luka
berat adalah Rp22.045.158, 00/orang

c. Korban Kecelakaan Meninggal dunia
Biaya yang dikeluarkan untuk penanganan dan perawatan
korban kecelkaan yang teridentifikasi meninggal dunia atau
kehilangan nyawa.
Rincian Biaya Korban Kecelakaan Meninggal dunia adalah :
Biaya IGD Berat (Non ASKES)

= Rp. 3.500.000,00

Biaya Perawatan Mayat

= Rp.

100.000,00

Biaya Pertolongan pertama

= Rp.

100.000,00

Biaya Pemakaman

= Rp. 1. 400.000,00

Total

= Rp.5.100.000,00

Jadi total dari biaya perawatan korban kecelakaan yang
meninggal dunia adalah Rp.5.100.000,00/orang

3.

Biaya Kerugian / Hilangnya Produktifitas Korban
Akibat dari kecelakaan lalu lintas , adanya kehilangan nilai
produktifitas bagi korban kecelkaan sehingga tidak dapat bekerja
secara baik . secara teoritis tergantung beberapa indicator. Dalam
pendekatan kali ini digunakan pendekatan income approach dimana
pendapatan diannggap sebagai indicator tingkat produktifitas melalui
PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto ) per kapita dengan
membagi per jumlah penduduk yang produktif secara usia.

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

20

a. Korban Meninggal Dunia
Untuk penghitungan yakni jumlah PDRB dibagi dengan jumlah
penduduk berusia produktif.

Tabel Data Kecelakaan Kab. Bekasi tahun 2014
NO

BULAN

1 JANUARI
2 FEBRUARI
3
MARET
4
APRIL
5
MEI
6
JUNI
7
JULI
8 AGUSTUS
9 SEPTEMBER
10 OKTOBER
11 NOVEMBER
12 DESEMBER
JUMLAH

USIA KORBAN
21_30 31- 40

00- 10

11_ 20

5

10

24

3

15

15

3

47

PENDIDIKAN
41 - 50

51+

SD

11

10

11

5

13

5

5

4

39

10

8

17

38

5

29

26

14

14

17

5

13

16

26

20

25

8

14

4

12

15

15

17

16

5

7

20

26

16

14

17

7

1

18

32

19

9

13

2

4

14

21

21

19

11

5

7

20

37

22

10

18

7

3

13

22

17

9

12

3

3

7

15

24

12

17

3

58

221

298

202

152

162

98

Sumber :data Polres Kabupaten Bekasi tahun 2014
Tabel IV.4: Tabel data kecelakaan

Dari data tersebut dapat diasumsikan bahwa rata – rata
korban kecelakaan tertinggi adalah usia 21-30 tahun maka:

¿

usiameninggal dunia tertinggi+usia meninggal dunia terendah
2

¿

21+ 30
2

= 26 tahun

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

21

Jadi Jumlah umur yang hilang adalah :
= 65 ( batas umur produktif ) – 26
= 39 tahun
Dari jumlah pendapatan rata –rata per tahun kabupaten
Bekasi

adalah

(PDRB

Kab

Bekasi

=

Rp.

116.469.972.720.000,00 Sumber : BPS tahun 2013 ):

¿

PDRB
Jumlah penduduk produktif

¿

116 . 469 . 972. 720 . 000
1.8 13.029 .

= Rp.76.978.017,00 / orang / tahun
Untuk

memperoleh

nilai

asumsi

yang

meninggal

lost

outputnya adalah:
= jumlah usia yang hilang

x pendapatan rata rata per

penduduk per tahun
= 39 x 76.978.017
= Rp. 3.002.142.679 ,00 / orang
b. Korban Kecelakaan Luka Berat
Untuk mengetahui potensi nilai kerugian produktifitas untuk
luka berat maka dapat dihitung dengan :

¿

jumlah pendapatan rata – rata per tahun
365
= 76.978.017/ 365
= Rp. 210.899,00 / Orang / Hari

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

22

Jika menghitung resiko nilai hilangnya produktifitas untuk luka
berat dapat dihitung dengan asumsi rata rata waktu
perawatan korban kecelakaan 30 hari:
= 30 hari x Rp. 210.899,00 / Orang / Hari
= Rp. 6.326.960 ,00 /orang
Jadi nilai lost output / kerugian produktifitas sebesar

Rp.

6.326.960 ,00 /orang

4. Biaya Administrasi
Menurut data yang mampu diperoleh dari instansi terkait pada pola
kecelakaan, kepolisian mengeluarkan biaya berkisar Rp. 969.000 ,00
Terinci sebagai berikut

TABELPENTELAHAANDANALIDIKSIDIKLAKALANTAS
No Kebutuhan
1 ATK
2 Maian
3 UangSaisi
4 BBM

Jumlah
5orang
1Orang
20Ltr
Pertamax

5 Pengambilan Visum
6 Pulsa
7 Pemberiasan
1rangiap
Total

Biaya
Rp340,000
Rp100,000
Rp50,000
Rp225,000
Rp62,000
Rp102,000
Rp90,000
Rp969,000

Sumber
: Laka
Lantas Polres Kab.
Tabel
IV.5
: Pentelahaan
DanaBekasi
Administrasi Kecelakaan (Sumber: Laka
Lantas Polres Kab. Bekasi

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

23

Gambar IV.2 : Lokasi Survai Pengambilan data sekunder Polres
Kabupaten Bekasi

5. Human Cost
Menggunakan rekomendasi dari Transport Research Laboratory , 1995
dimana untuk penambahan biaya akibat rasa sakit , penderitaan dan
kesedihan yang jumlahnya 28 % dari total biaya kecelakaan fatal , 50
% dari total biaya kecelakaan serius dan 8% dari total biaya
kecelakaan ringan. Jadi berdasarkan proporsi tersebut , Human Cost
untuk setiap jenis korban dapat diperkirakan atau estimasi seperti
berikut :
a. Korban Meninggal Dunia / Berat
 Biaya Kerusakan Kendaran

= Rp.19.085.000,00

 Biaya Perawatan Korban

= Rp. 5.100.000,00

 Biaya Kerugian Produktifitas = Rp 3.002.142.679
 Biaya Administrasi

= Rp. 969.000

 SubTotal

= Rp. 3.027.296.679,00

 Human cost ( 28 %)

=

Rp.

847.643 .070,00
 Total Cost

= Rp. 3.874.939.749 ,00

b. Korban Luka Berat / Sedang
 Biaya Kerusakan Kendaran

= Rp. 5.285.000,00

 Biaya Perawatan Korban

= Rp. 31.045.000,00

 Biaya Kerugian Produktifitas = Rp. 6.326.960,00
 Biaya Administrasi

= Rp. 969.000

 SubTotal

= Rp. 43.625.960,00

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

24

 Human Cost (50 %)

=

Rp.

21.812.980,00
 Total Cost

=Rp. 65.438.940 ,00

c. Korban Luka Ringan / Ringan
 Biaya Kerusakan Kendaran

= Rp. 445. 000,00

 Biaya Perawatan Korban

= Rp. 317. 500 ,00

 Biaya Administrasi

= Rp. 969.000 ,00

 SubTotal

= Rp. 1.731.500,00

 Human Cost (8%)

= Rp.

 Total Cost

= Rp. 1.870.020 ,00

Dengan

demikian

dari

penghitungan

138.520 ,00

diatas

dapat

diambil

informasi bahwa BBKB (Besaran Biaya Korban Kecelakaan Lalu

Lintas) di Kabuaten Bekasi pada tahun 2014 sesuai dengan
penghitungan adalah
a. Korban Meninggal Dunia / Berat
 Total Cost

= Rp. 3.874.939.749 ,00

b. Korban Luka Berat / Sedang
 Total Cost

= Rp. 65.438.940 ,00

b. Korban Luka Ringan / Ringan
 Total Cost

= Rp. 1.870.020 ,00

B. BBKE (Besaran biaya kecelakaan lalu lintas)
Besaran biaya kecelakaan lalu lintas dihitung pada tahun N (yang dicari) .
Besaran ini digunakan untuk menghitung potensi atau nilai seberapa
besar biaya kecelakaan keseluruhan dari masing – masing jenis

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

25

kecelakaan dengan menggunakan hasil kali antara jumlah korban
dikalikan dengan nilai besar biaya kecelakaan per orang / korban.

Tabel DataKecelakaanKab. Bekasi Tahun2014
No

BULAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER
Total

JMLH
KJDN

MD

KORBAN
LB

53

LR

5

55

11

43

3

44

10

75

4

79

42

80

8

85

13

66

11

77

20

65

3

61

15

70

11

70

19

73

13

68

11

65

8

66

16

86

12

90

12

60

8

57

11

65

4

63

12

90
815
192
801
Sumber : Laia Lantas Kepolisian Resort Kab. Beiasi

Tabel IV.6 : Data laka Lantas Kepolisian Resort Kab. Bekasi

Penghitungannya dengan menggunakan penghitungan sebagai berikut :

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

26

a. Kecelakaan Berat / Meninggal Dunia
BBKE (Tn) = Σ (JKEi x BSKEi (Tn))
= 90 x Rp. 3.874.939.749 ,00
= Rp. 348.744.577.468 ,00
b. Kecelakaan Sedang / Luka Berat
BBKE (Tn) = Σ (JKEi x BSKEi (Tn))
= 815 x Rp. 65.438.940 ,00
= Rp.53.332.736.100,00

c. Kecelakaan Ringan / Luka Ringan
BBKE (Tn) = Σ (JKEi x BSKEi (Tn))
= 192 x Rp. 1.870.020 ,00
= Rp.359.043.840,00
Dengan melakukan perhitungan seperti diatas dapat diambil hasil yakni
untuk

BBKE

24.870.009.600

kecelakaan
,00

berat

BBKE

/

Meninggal

kecelakaan

dunia

sedang

/

sebesar
Luka

Rp.
Berat

Rp.28.616.071.360,00 dan BBKE kecelakaan ringan / Luka ringan
Rp.388.669.440,00 dan dari penjumlahan ketiga kecelakaan tersebut
didapatkan total accident cost atau total biaya kecelakaan di kabupaten
Bekasi.
Total accident cost = Rp. 348.744.577.468 ,00+ Rp.53.332.736.100,00+
Rp.359.043.840,00
= Rp.402.436.357.408 ,00

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

27

Jadi total accident cost / total biaya kecelakaan Kab. Bekasi tahun 2014
sebesar Rp.402.436.357.408 ,00

C. PROSENTASE BIAYA KECELAKAAN TERHADAP PDRB
Untuk menentukan seberapa besar perbandingan total biaya kecelakaan
dengan Nilai PDRB kabupaten Bekasi dalam bentuk prosentase ( % ).
Sehingga dapat dirumuskan dengan :

%Accident

Cost

/,PDRB

=

TOTALBIAYA KECELAKAAN TAHUN 2014
X 100 %
PDRB
402.436 .357 .408

= 116.469 .972.720 .000 X 100 %
= 0.35 %
Dengan demikian dapat teridentifikasi bahwa %accident cost/PDRB
bernilai 0.35% dari total PDRB.

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

28

BAB V
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dengan demikian dari penghitungan dapat diambil informasi bahwa BBKB

(Besaran Biaya Korban Kecelakaan Lalu Lintas) di Kabuaten Bekasi
pada tahun 2014 sesuai dengan penghitungan adalah
a. Korban Meninggal Dunia / Berat
 Total Cost

= Rp. 3.874.939.749 ,00

b.Korban Luka Berat / Sedang
 Total Cost

= Rp. 65.438.940 ,00

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

29

c. Korban Luka Ringan / Ringan
 Total Cost

= Rp. 1.870.020 ,00

Lalu untuk total accident cost / total biaya kecelakaan Kab. Bekasi
tahun 2014 yaitu sebesar Rp.402.436.357.408 ,00
Sehingga dari data –data diatas dapat diperoeh besar perbandingan total
biaya

kecelakaan dengan Nilai PDRB kabupaten Bekasi bernilai 0.35%

dari total PDRB.
Dari nilai perbandingan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
penduduk

kabupaten

Bekasi

berada

ada

kelompok

yang

cukup

sejahtera,dengan standard maksimum nilai perbandingannya yaitu 2,8 %.

B .SARAN
 Perlu adanya koordinasi dari berbagai instansi yang terkait dalam
penanganan kecelakaan supaya data yang didapatkan lebih akurat
dan benar benar aktual,agar ke depannya data tersebut dapat
memberikan

konstribusi

bagi

evaluasi

pencegahan

dan

penanganan kecelakaan yang terjadi selanjutnya.
 Melihat besarnya biaya yang diperlukan dalam penanganan
kecelakaan,mulai
korban,biaya

dari

perbaikan

kendaraan,perawatan

administrasi,hingga

hilangnya

produktivitas,hendaknya masyarakat mengetahui akan hal ini yang
bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa
dampak yang ditimbulkan dari kejadian kecelakaan bukan hanya
dari biayanya yang besar melainkan juga dampak tidak langsung
bagi orang lain.

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

30

ANALISIS BIAYA KECELAKAAN KABUPATEN BEKASI 2014

31