Harga Diri Sebagai Warga Masyarakat

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Warga Negara mempunyai kebutuhan, hak dan kewajiban. Maka dari
itu dalam suatu Negara mempunyai aturan untuk mengatur kehidupan warga
negaranya. Dalam aturan yang harus dipatuhi juga ada kebebasan warga untuk
berpendapat dan juga mengembangkan kemampuannya. Dengan warga
Negara bisa mengatur kehidupan dengan aturan yang telah ditetapkan ,
diharapkan akan mencitakan kehidupan yang aman dan damai.
Manusia adalah makhluk paling mulia di antara makhluk hidup
disekitar kita, karena manusia memiliki kelebihan, yaitu dibekali akal dan budi
oleh Tuhan. Dengan akal, manusia dapat berfikir dan mencapai hidup yang
lebih baik.
Melalui budi, manusia menggunakan perasaan untuk membedakan
baik atau buruk. Dengan akal budinya, manusia mampu menganal dirisendiri.
Apa saja yang diinginkan dan apa saja yang dimiliki untuk mencapai
keinginannya. Setiap manusia memiliki harga diri. Manusia lahir telah
memiliki harkat atau nilai yang diberikan Tuhan kepada manusia dan tidak
diberikan kepada makhluk - makhluk lain di dunia ini.
Harga diri manusia adalah kelebihan yang dimiliki oleh seseorang
menjadikan ia dihargai, disegani, dan dihormati orang lain. Hal tersebut

karena manusia mampu berfikir dan mengerti, merasakan sedih, cinta, bahagia
dan gembira. Dengan memiliki harga diri yang baik, banyak manfaat yang
biasa kita peroleh kita tidak akan diremehkan atau dilecehkan oleh orang lain.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1. Apa harga diri sebagai warga masyarakat itu ?
2. Bagaimana kebebasan organisasi itu?
3. Bagaimana kemerdekaan mengeluarkan pendapat itu?
4. Apa prestasi diri itu ?
5. Apa persamaan kedudukan warga negara itu ?
6. Bagaimana hidup yang aman dan damai itu ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hargai diri sebagai warga masyarakat.
2. Untuk mengetahui kebebasan organisasi.
3. Untuk mengetahui kemerdekaan mengeluarkan pendapat.
4. Untuk mengetahui apa itu prestasi diri.
5. Untuk mengetahui persamaan kedudukan warga negara.
6. Untuk mengetahui hidup yang aman dan damai.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Harga diri sebagai warga masyarakat
Harga diri adalah kesadaran akan seberapa nilai yang diberikan kepada
diri sendiri atau biasa disebut juga sebagai kehormatan akan martabat.
Seseorang dengan kesadarannya sendiri dapat menilai pribadi masing-masing
dengan jujur. Harga diri dibentuk dari hasil perenungan diri serta umpan balik
yang diterima tentang dirinya dari orang lain.
Harga diri dimiliki oleh seseorang, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Harga diri masyarakat dimiliki oleh suatu masyarakat yang tinggal di suatu
wilayah. Baik buruknya harga diri masyarakat tergantung pada perilaku warga
tersebut. Apabila warga berperilaku baik, maka akan mempertinggi harga diri
masyarakat.

Sebaliknya

apabila

perilaku


warga

buruk,

maka

akan

memperendah harga diri masyarakat tersebut.
Kebutuhan terhadap harga diri berpengaruh pada perilaku seseorang.
Manusia melakukan berbagai macam hal untuk memperoleh penghargaan dari
orang lain. Harga diri penting untuk dimiliki manusia agar manusia mampu
bercermin diri tentang apa, siapa, dan bagaimana dirinya serta mampu
mempertahankan martabatnya sebagai makhluk Tuhan YME. Selain itu harga
diri merupakan sesuatu yang harus dijaga.
B. Kebebasan berorganisasi
Kebebasan berorganisasi adalah kemerdekaan/hak asasi seseorang
untuk memilih atau bergabung dengan suatu organisasi yang sesuai dengan
hati nurani. Namun, kebebasan ini hendaknya tidak mengganggu kebebasan

orang lain yang diwujudkan dengan penuh rasa tanggung jawab. Hal ini
mencerminkan sikap menghormati kebebasan orang lain untuk melaksanakan
hak dan kewajibannya.

Kebebasan berorganisasi diatur dalam UUD 1945 pasal 28 E ayat (3)
yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan menyatakan pendapat. Artinya setiap warga negara Indonesia
memiliki hak untuk bebas memilih atau membentuk suatu organisasi atau
kelompok yang sesuai dengan minat yang mereka miliki.Organisasi adalah
sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan dibentuknya organisasi adalah untuk memudahkan tercapainya
tujuan bersama.


Unsur-unsur organisasi meliputi :
a. Sekelompok orang
b. Tujuan bersama
c. Kerjasama
d. Pengaturan




Ciri-ciri organisasi yang baik :
a. Mempunyai tujuan yang jelas
b. Ada pembagian kerja yang jelas
c. Pembagian tugas sesuai kemampuan
d. Ada keserasian antar anggota yang beryanggung jawab
e. Ada koordinasi/kerjasama yang baik antar anggota dan dengan
pengurus.



Pemilihan pengurus organisasi dapat dilakukan dengan 3 cara :
a. Penunjukan langsung (misalnya ketua kelas ditunjuk langsung oleh
guru)
b. Aklamasi, pengurus dipilih berdasarkan kesepakatan bersama seluruh
anggota.
c. Pemungutan suara




Macam-macam organisasi
1. Organisasi di sekolah
a. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
b. Kepramukaan
c. Palang Merah Remaja (PMR)

d. Usaha Kesehatan Sekolah(UKS)
e. Koperasi Sekolah
2. Organisasi di masyarakat
a. RT (Rukun Tetangga)
b. RW (Rukun Warga)
c. Karang Taruna
d. Desa/Kelurahan
e. BPD (Badan Permusyawaratan desa)
C. Kemerdekaan mengeluarkan pendapat
Kebebasan mengeluarkan pendapat di muka umum diatur dalam UUD
1945 pasal 28 E ayat (3) yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.Yang dimaksud
kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk

menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas,
bertanggung jawab, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat umumnya dapat kita lihat dari
kebebasan seseorang atau kelompok menulis atau berbicara di media massa
dan mengikuti pemilu yang bebas. Sementara dalam Undang-undang No.9
tahun 1998 bentuk-bentuknya adalah melalui kegiatan berdemontrasi,
pawai,mimbar bebas,dan rapat umum.
1. Kebebasan seseorang untuk menulis atau mengemukakan pendapat atau
opini

di media massa (kebebasan pers) merupakan salah satu bentuk

kemerdekaan mengemukakan pendapat. Di sana seseorang atau kelompok
bebas mengemukakan pendapatnya tentang apa saja yang dialami atau
diamatinya.

Tentu

disertai


dengan

alasan-alasan

pembenarannya.

Sebaliknya di sana pula seseorang atau kelompok bebas menolak atau
membantah pendapat seseorang atau kelompok lainya. Tentu juga disertai
dengan alasannya.
a) Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk
memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa

fakta yang merugikan nama baiknya Artinya, kita bisa melakikan
sanggahan atau tanggapan berita tentang diri kita di sebuah media
massa yang dianggap tidak benar. Sama seperti yang dilakukan
pengurus OSIS dalam kasus contoh diatas.
b) Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk mengkoreksi atau
membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers,maupun
tentang dirinya ataupun orang lain.

c) Hak tolak adalah hak wartawan karena profesinya untuk menolak
mengungkap nama dan atau identitas lainnya dari sumber berita yang
harus dirahasiakan.
2. Pemilihan umum (pemilu)merupakan salah satu wujud asas demokrasi
dalam bernegara. Dalam pemilu,warga memberikan pendapatnyua untuk
memilih para wakil rakyat dan penguasa yang dipercayainya. Kepada para
wakil rakyat dan penguasa ini, warga Negara memberikan mandat untuk
membuat kebijakan-kebijakan yang terbaik

bagi kepentingan mereka.

Oleh karena itu, sangat penting bahwa semua pemilu harus berjalan bebas
dan bersih.
3. Berdemontrasi juga merupakan bentuk kemerdekaan mengeluarkan
pendapat. Melalui kegiatan ini, seseorang atau kelompok berusaha
mengeluarkan pikirannya dengan lisan, tulisan, dan sebagainya di muka
umum. Di muka umum, dalam hal ini adalah dihadapan orang banyak atau
orang lain termasuk juga ditempat yang dapat didatangi dan atau dilihat
setiap orang.
4. Kemerdekaan mengemukaan pendapat juga dapat diwujudkan dalam

bentuk pawai. Dalam kegiatan ini, kelompok masyarakat berusaha
menyampaikan pendapatnya dengan melakukan arak-arakan di jalan
umum. Contoh pawai untuk mendukung atau menentang UU anti
fornografi ataupun pawai yang dilakukan masyarakat untuk mendukung
pemerintah yang bersih dari korupsi.
5. Kemerdekaan mengeluarkan pendapat juga dapat dilakukan dalam bentuk
mimbar bebas. Dalam kesempatan ini, seseorang atau kelompok secara
bebas dan terbuka juga berusaha menyampaikan pendapat di muka umum.

Umumnya, kegiatan ini dilakukan tidak menggunakan tema tertentu.
Artinya para peserta bebas mengemukaan pendapat mereka tentang apa
saja yang dilihat, dirasakan atau dialamai.
6. Kemerdekaan mengeluarkan pendapat juga ditandai dengan adanya
kebebasan seseorang atau sekelompok masyarakat untuk mengadakan
rapat umum. Dalam kesempatan ini, kelompok masyarakat berusaha
mengekspresikan pendapatnya terhadap suatu tema (masalah) tertentu
melalui sebuah pertemuan terbuka. Contonya rapat umum karang terunateruni desa bungkulan, rapat dewan guru SMP N 2 Sawan, Rapat Osis dan
sebagainya.
Tujuan pengaturan mengenai kemerdekaan menyampaikan pendapat di
muka umum adalah:

 Mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu
pelaksanaan HAM yang sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.
 Mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan
dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat.
 Menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau
kelompok.
D. Prestasi diri
Prestasi merupakan wujud nyata optimalisasi pengembangan potensi
diri. Seseorang dianggap berprestasi jika telah meraih sesuatu dari apa yang
telah diusahakannya, baik melalui belajar, bekerja, berolahraga, dan
sebagainya.
Prestasi diri berarti hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau
diusahakan. Prestasi diri menggambarkan hasil yang diperoleh seseorang dari
satu waktu tertentu yang menunjukkan perubahan kemajuan.

Faktor yang mempengaruhi prestasi diri :
a. Faktor dari dalam (internal), seperti :
1. Keterbatasan kecerdasan
2. Minat,keinginan,cita-cita
3. Kondisi fisik yang kurang (cacat)
4. Ketidakmampuan mengendalikan emosi
5. Malas, tidak disiplin
b. Faktor dari luar (eksternal), seperti :
1. Lingkungan Keluarga, seperti keharmonisan , kekeluargaan. Keluarga
yang memahami keadaan individu anggota keluarga yang berbedabeda akan mendorong masing-masing individu untuk berprestasi
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
2. Lingkungan Sekolah. Sekolah akan memberikan motivasi terhadap
semua siswa untuk berprestasi.
3. Lingkungan Masyarakat, seperti ketertiban, norma, disiplin.Bagaimana
lingkungan memberikan pengaruh .
Keunggulan suatu bangsa dipengaruhi oleh prestasi diri yang diperoleh
warga negaranya. Semakin tinggi prestasi diri warga negara, maka semakin
tinggi pula kemajuan dan keunggulan bangsa. Bangsa yang unggul ditentukan
oleh kualitas sumber daya manusianya.
Ciri-ciri orang yang mempunyai prestasi yaitu memiliki semangat
juang yang tinggi, memiliki disiplin diri, memiliki tekad untuk belajar,
memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain, memiliki sikap
terbuka, memiliki kemampuan dalam bersaing dengan orang lain, dan
memiliki kemamapuan membaca peluang dan kebutuhan.
E.Persamaan kedudukan warga negara
Dalam negara demokrasi, persamaan kedudukan warga negara amat
penting. Karena hal itu merupakan prasyarat atau fondasi bagi berlangsungnya
demokrasi. Tanpa adanya persamaan kedudukan warga negara, maka mustahil
ada demokrasi.

Itulah sebabnya di negara-negara demokrasi, hal persamaan kedudukan
warga negara diatur secara eksplisit dalam konstitusi. UUD 1945 pun mengatur
secara eksplisit mengenai hal ini.
Dalam bahasa ilmu politik, persamaan kedudukan warga negara biasa
disebut dengan istilah ‘persamaan politik’ (poticial equality). Persamaan politik
dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana setiap anggota masyarakat
memiliki kesempatan yang sama sebagaimana yang lainnya untuk berpatisipasi
dalam proses pembuatan keputusan politik negara (Ranney, 1982:280).
Dalam hal ini, baik kiranya kita catat dua makna prinsip persamaan
menurut Harold J. Laski. Menurutnya, prinsip persamaan kedudukan warga
negara memiliki dua dimensi, yaitu:
 Tidak adanya keistimewaan khusus; dan
 Kesempatan yang sama diberikan kepada setiap orang.
Sebagai warga negara Indonesia kita memiliki hak dan kewajiban.
Selain itu, warga negara Indonesia memiliki persamaan kedudukan. Sebagai
manusia dan warga negara kita memiliki hak asasi. Hak asasi tersebut tidak
dapat dicabut atau dihilangkan oleh siapa pun. Hak ini tidak dapat dipisahkan
dari manusia karena hak tersebut telah melekat dan ada pada diri manusia .
Secara garis besar persamaan kedudukan warga negara dibagi dalam
beberapa bidang seperti berikut:
a. Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang ekonomi
Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang
ekonomi ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 27 ayat (2) berbunyi, “Tiaptiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.” Dari bunyi pasal di atas kita mengetahui bahwa setiap
warga negara berhak memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Secara umum, persamaan kedudukan warga negara di bidang ekonomi
mengandung makna sebagai berikut.

1) Setiap individu memiliki hak yang sama untuk melakukan usaha
ekonomi seperti berdagang, bertani, berkebun, dan lain-lain.
2) Persamaan kedudukan di bidang ekonomi untuk menciptakan sistem
ekonomi kerakyatan yang berkeadilan, efisien, produktif, berdaya
saing, serta mengembangkan kehidupan yang layak bagi anggota
masyarakat.
3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan dalam lapangan
kerja atau perbaikan taraf hidup ekonomi dan menikmati hasil-hasilnya
secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darmabaktinya
yang diberikan kepadanya masyarakat, bangsa, dan negara.
b. Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang hukum dan
politik
Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Pasal ini
menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu :
1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.
Dalam bidang hukum dan politik, tidak boleh ada pengistimewaan
demikian pula diskriminasi terhadap warga negara, baik selaku individu
maupun kelompok (apa pun ras, agama, jender, golongan, budaya, dan
sukunya) dalam berbagai urusan hukum dan politik. Di sisi lain, semua
warga negara harus memperoleh perlindungan hukum yang sama dan
kesempatan yang sama untuk menjalankan berbagai aktivitas politik.
Contoh perwujudan prinsip persamaan dalam bidang hukum adalah
adanya ketentuan yang sama bagi semua warga negara mengenai berbagai
proses hukum: misalnya ketentuan mengenai proses keadilan, proses
perizinan, pengurusan perjanjian, dan sebagainya.
Sedangkan contoh perwujudan prinsip persamaan dalam bidang
politik adalah adanya ketentuan yang sama bagi semua warga negara
mengenai pemilihan umum, pemilihan kepala daerah, dan sebagainya.

c. Persamaan kedudukan warga negara di bidang pertahanan dan keamanan
Dalam bidang pertahanan dan keamanan warga negara memiliki
kedudukan yang sama. Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam
bidang pertahanan dan keamanan ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 27
ayat (3) yang berbunyi, “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara.”
d. Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang sosial dan
kebudayaan
UUD 1945 telah menegaskan tentang persamaan kedudukan warga
negara Indonesia dalam bidang sosial dan kebudayaan.
Pasal 32 ayat (1) berbunyi, “Negara memajukan kebudayaan
nasional di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai Indonesia
tanpa melihat perbedaan yang ada.
Dalam jalannya suatu pemerintahan suatu negara, setiap warga
negara punya kedudukan yang sama termasuk dalam hal mendapatkan hak
dan kewajiban sebagai warga negara.
F. Hidup aman dan damai
Hidup aman dan damai merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan
oleh setiap orang. Kegiatan pembangunan di suatu negara akan berjalan lancar
jika keadaan negara aman dan damai.

Upaya untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan damai:


Memandang segala perbedaan, baik suku, agama, adat istiadat, bukan
sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu dan sumber kekuatan bersama.



Mengutamakan kepentingan negara



Mematuhi peraturan yang berlaku



Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai warga nergara



Membina kerukunan dan mengembangkan sikap saling menghormati dan
tenggang rasa



Berjuang semaksimal mungkin sesuai bidang masing-masing

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kebutuhan warga negara sebagai fungsi untuk mengetahui hak dan
kewajiban bagi masyarakat. Banyak macam dari kebutuhan warga negara, seperti
menjaga harga diri, masyarakat yang bebas berpendapat, mendapatkan persamaan
sebagai warga negara karena telah diatur dalam UUD 1945, memprestasikan diri
dalam mewujudkan optimalisasi pengembangan potensi, bebas berorganisasi
sesuai keinginan masing-masing masyarakat, dan hidup nyaman seperti yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
Negara ini akan gagal dalam pemerintahan apabila tidak tercapainya
kebutuhan warga negara yang diperlukan oleh warga negara itu sendiri yang
mencakup masyarakat, pemerintah, dan wilayah. Faktor-faktor terjadinya
kegagalan ini salah satunya adalah Kurangnya prestasi yang dimiliki SDM,
pemerintahan yang lalai, terlalu terfokus pada satu masalah yang besar seperti
konflik yang merajalela sehingga kebutuhan warga negara tidak berjalan dengan
baik.

DAFTAR PUSTAKA
1.Prof.DR.H.Kaelani,M.S. dan Drs.H.Achmad Zubaidi, M.Si.Pendidikan
Kewarganegraan untuk Perguruan Tinggi.Penerbit Paradigma:Yogyakarta
2007
2.Drs.H.M.Arifin Noor.ISD(Ilmu Sosial Dasar).Pustaka Setia:Bandung
2007
3.Peranginangin,Kasimin(2006).Pendidikan
Kewarganegaraan.Jakarta:Anddi offset.