PENGELOLAAN DATA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DAERAH

  

P a n d u a n P e n i n g k a t a n K a p a s i t a s

PENGELOLAAN DATA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DAERAH

  Pa ndua n Pe ning ka ta n Ka pa sita s

PENGELOLAAN DATA AIR MINUM

  

DAN PENYEHATAN

LINGKUNGAN DAERAH

PANDUAN PENGELOLAAN DATA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DI DAERAH

  Diterbitkan oleh WASPOLA Facility bekerja sama dengan KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN, yang terdiri dari : Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, Departemen Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan

  Kementerian Perindustrian.

  Pengarah Nugroho Tri Utomo Gary D Swisher

  Editor Sofyan Iskandar

  Tim Penyusun Udi Maadi Nur Apriatman

  Ardi Adji Dormaringan H. Saragih Bambang Pujiatmoko

  

WASPOLA Facility adalah kelanjutan dari proyek WASPOLA (1998-2003) dan WASPOLA 2 (2004-2009). Proyek ini didanai dari bantuan hibah dari

Pemerintah Australia melalui AusAID, yang dilaksanakan oleh 2 institusi, Bappenas dan Water and Sanitation Program for East Asia and the Pacific

(WSP-EAP) World Bank.

DAFTAR SINGKATAN

  AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan AMPL-BM : Air Minum dan Penyehatah Lingkungan Berbasis Masyarakat APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bapeprov : Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi BPM : Badan Pemberdayaan Masyarakat CLTS : Community Led Total Sanitation DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPU : Dinas Pekerjaan Umum

  IPA : Instalasi Pemrosesan Air IPLT : Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu.

  ISSDP : Indonesia Sanitation Sector Development Programme Jaga : Jamban Keluarga Kabag : Kepala Bagian Kabid : Kepala Bidang Lokalatih : Lokakarya dan Pelatihan PAMSIMAS : Program Nasional Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum Pemkab : Pemerintah Kabupaten Pemkot : Pemerintah Kota Pemprov : Pemerintah Provinsi PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat POD : Pendidikan Orang Dewasa Pokja : Kelompok Kerja Renstra : Rencana Strategis Renstra SKPD : Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, 5 Tahun. RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah, 5 Tahun. RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, 5 Tahun. RPJP : Rencana Pembangunan Jangka Panjang, 20 Tahun. RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, 20 Tahun. RTL : Rencana Tindak Lanjut SANIMAS : Sanitasi oleh Masyarakat SK : Surat Keputusan SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah TPA : Tempat Pembuangan Akhir (sampah)

WASPOLA : Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning

KATA PENGANTAR

  Buku Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data AMPL ini berisi tentang pan- duan bagaimana melakukan fasilitasi peningkatan kapasitas Pengelolaan Data AMPL dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan AMPL. Panduan ini khususnya

ditujukan bagi pemerintah kabupaten/kota dalam Pengelolaan Data AMPL di daerahnya.

Namun demikian berguna juga bagi para pelaku pembangunan AMPL yang mendukung

kegiatan di tingkat kabupaten/kota.

  Buku panduan ini terdiri dari enam bagian, mulai dari bagian pertama yaitu lokakarya

dan pertemuan koordinasi untuk pengelolaan data AMPL hingga bagian ke enam yaitu

penutup. Demikian, tidak ada gading yang tak retak, segala masukan akan kami terima dengan senang hati.

  Selamat membaca dan mempraktekannya.

  Tim Penyusun

DAFTAR ISI

  Daftar Singkatan Kata Pengantar Daftar Isi

  76 Bagian 6 Panduan Diskusi Pengumpulan Data

  67

  5.1 Pendahuluan

  67

  5.2 Proses Pelaksanaan

  70

  5.3 Pelaporan

  6.1 Pendahuluan

  79

  4.3 Pelaporan

  79

  6.2 Proses Pelatihan Pemrosesan Data

  84

  6.3 Pelatihan Analisis 100

  6.4 Pelalporan 107

  119

  65 Bagian 5 Panduan Diskusi Pengumpulan Data

  56

  01 Bagian 1 Pendahuluan

  3.1 Pendahuluan

  03 Bagian 2 Panduan Pengelolaan Data AMPL

  09

  2.1 Panduan Lokakarya Pengelolaan Data AMPL di Daerah

  09

  2.2 Panduan Pertemuan Koordinasi Implementasi Pengelolaan Data AMPL

  27 Bagian 3 Panduan Pelatihan Untuk

  33 Tim Pelaksana Pengelolaan Data AMPL

  33

  4.2 Proses Pelaksanaan

  3.2 Proses Pelaksanaan

  37

  3.3 Pelaporan

  51 Bagian 4 Panduan Pelatihan Aparat Pendata

  53 ( Supervisor dan Enumerator)

  4.1 Pendahuluan

  53

Bagian 7 Pendampingan Pemrosesan dan Analisis Data 109 Bagian 8 Penutup

1 Pendahuluan

  Dalam buku ini, WASPOLA Facility mencoba menyediakan panduan dalam rangka pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas untuk pengelolaan, data AMPL sebagai skema di bawah ini.

  Lokakarya & Pertemuan Koordinasi Pengelolaan Data

  TOT Pengelolaan Data AMPL Latihan Enumerator Latihan Pengolahan Data AMPL Data AMPL

  Diskusi Pembelajaran Pengumpulan Data Pokja AMPL

  Pendampingan Pengelolaan Data

  Pemrosesan & Analisis AMPL secara

  Supervisor Data keseluruhan

  Kecamatan Supervisi hasil kerja

  Supervisor Desa Supervisor Desa

  Supervisi hasil Enumerator pekerjaan Enumerator

  Sensus Data AMPL ke setiap rumah Berdasarkan skema tersebut diatas, berikut ini adalah panduan singkat bagaimana melaksanakan kegiatan lokakarya, pelatihan, diskusi maupun pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas Pengelolaan Data AMPL:

  1. Lokakarya & Pertemuan Koordinasi Pengelolaan Data AMPL di kabupaten/ kota

  Lokakarya dan Pertemuan Koordinasi ini diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan AMPL kabupaten/kota membahas kondisi pengelolaan data AMPL saat ini serta menyepakati rencana pengelolaan data AMPL kedepan; sehingga hasil akhirnya semua pihak sepakat dan memperoleh dukungan pimpinan daerah.

  2. Pelatihan untuk Pelatih Tim Pelaksana Pengelolaan Data AMPL

  Pelatihan ini untuk Tim Pelaksana sebagai bagian dari Pokja AMPL yang akan bekerja sehari hari sejak persiapan, pengumpulan data, pemrosesan data sampai publikasi,

  3. Pelatihan Supervisor dan Enumerator

  Pelatihan ini ditujukan untuk supervisor dan enumerator, sebagai contoh untuk supervisor adalah Sanitarian dan Bidan Desa sebagai supervisor, sedangkan untuk enumerator adalah Kader Posyandu sebagai enumerator, dalam rangka pengumpulan data AMPL melalui kunjungan ke setiap rumah

  4. Pertemuan Sehari: Permasalahan dan Solusi Kedepan Pengumpulan Data AMPL

  a. Pertemuan kecamatan/desa

  Pertemuan sehari membahas permasalahan yang dihadapi dalam pengumpulan data AMPL oleh kader Posyandu sebagai enumerator yang disupervisi oleh Bidan Desa dan Sanitarian, serta Pokja AMPL untuk merumuskan solusi kedepan dalam rangka Pengelolaan Data AMPL

  b. Pertemuan kabupaten

  Pertemuan sehari membahas permasalahan yang dihadapi dalam pengumpulan data AMPL pada setiap kecamatan, serta solusi untuk kedepan dalam rangka Pengelolaan Data AMPL

  5. Pelatihan Pemrosesan Data AMPL

  Pelatihan ini untuk Tim Pelaksana sebagai bagian dari Pokja AMPL yang akan bekerja untuk pemrosesan, analisa data dan publokasi data AMPL

  6. Pendampingan Pengumpulan, Pemrosesan & Analisis Data

  a. Desa

  Pendampingan di tingkat desa dilakukan pada saat pengumpulan data oleh Kader Posyandu sebagai enumerator dengan supervisi Bidan Desa, serta rekapitulasi data oleh Sanitarian.

  b. Kecamatan

  Pendampingan di tingkat desa dilakukan pada saat pengumpulan hasil supervisi Bidan Desa, serta rekapitulasi data oleh Sanitarian.

  c. Kabupaten

  Pendampingan di tingkat kabupaten sejak pengumpulan data, pemrosesan serta analisis data sampai publikasi untuk Data AMPL kabupaten

  2 Panduan Lokakarya & Pertemuan Koordinasi Pengelolaan

Data AMPL di

Daerah

2.1. Panduan Lokakarya Pengelolaan Data AMPL di Daerah

2.1.1. Pendahuluan

a. Maksud dan tujuan

  Secara Umum, kegiatan Lokakarya Pengelolaan Data AMPL daerah bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam Pengelolaan Data AMPL, yang pada akhirnya memperkuat dalam bidang perencanaan dan pemantauan pembangunan sektor AMPL. Secara khusus kegiatan fasilitasi Pengelolaan Data AMPL daerah bertujuan untuk mewujudkan sistem Pengelolalan Data AMPL yang handal, dalam hal: z Pengumpulan data z

  Verifikasi data z Pengelolalan dan penyimpanan data (MIS) z Serta mekanisme updating data

  b. Keluaran:

  z Mekanisme pengumpulan data AMPL daerah z Kesepakatan sistem pengelolaan data AMPL di daerah

  c. Metodologi

  Karena bersifat peningkatan kapasitas, kegiatan lokakarya pengelolaan data dirancang dalam bentuk kegiatan yang partisipatif. Pada semua kegiatan, pemangku kepentingan daerah akan merupakan nara sumber yang aktif yang didorong untuk menuangkan pengalaman dan gagasannya dalam membangun sistem pengelolaan data AMPL. Untuk menjamin tercapainya tujuan di atas, baik tujuan umum maupun tujuan khusus, kegiatan dimulai dengan penyadaran tentang urgensi pengelolaan data melalui pemahaman kondisi pengelolaan data saat ini. Setelah itu dilakukan identifikasi pengelolaan data yang dibutuhkan, yang dilanjutkan dengan penyepakatan pengelolaan data, serta rencana kerja implementasi pengelolaan data.

  Kegiatan-kegiatan di atas akan diselenggarakan dalam bentuk lokakarya atau pertemuan yang diselenggarakan secara partisipatif, yang diikuti oleh anggota Pokja AMPL daerah serta pemangku kepentingan lain yang potensial.

  d. Bahan

  z Catatan proses pengelolaan Data AMPL di kabupaten/kota selama ini z Panduan Lokakarya Pengelolaan Data AMPL di daerah z Konsep Pengelolaan Data AMPL z Data AMPL terakhir di kabupaten/kota serta propinsi z Laporan Pelaksanaan MDGs bidang AMPL sebagai informasi tambahan z Data hasil Susenas tentang AMPL sebagai rujukan

  e. Durasi

  Durasi lokakarya ini adalah 1,5 – 2 hari efektif

  f. Peserta

  z Peserta dari : Bappeda, PU, Kesehatan, BPMD, Bapedalda, BKKBN dan BPS, serta beberapa kecamatan dan desa sebagai sample pengelolaan Data AMPL z Jumlah peserta antara 30 – 45 orang

  e. Fasilitator

  z Pokja AMPL Propinsi z Fasilitator WASPOLA Facility atau fihak lain yang berkompeten dalam bidangnya z Dukungan : Pokja AMPL Pusat dan Sekretariat WASPOLA Facility

  f. Tempat

  Lokakarya dilaksanakan sedapat mungkin di Ruang Rapat Bappeda, dan atau Ruang Rapat instansi terkait dengan program AMPL.

g. Alur Lokakarya

  

Pengantar Lokakarya

Kejelasan maksud dan tujuan lokakarya, Agenda lokakarya disepakati, Suasana kondusif

  

Urgensi Pengelolaan Data & Memahami Isu Strategis

Pengelolaan Data AMPL Saat ini

Pertukaran informasi proses pengumpulan Data Cakupan AMPL

  

Identifikasi Kebutuhan Pengelolaan Data AMPL

( Variabel data, pengumpulan, pengelolaan dan publikasi )

  Kejelasan tentang : untuk apa Data AMPL dikumpulkan, dikelola dan dipublikasikan

Membahas dan Menyepakati Pengelolaan Data AMPL

  

( Variabel data, mekanisme pengumpulan dan pengelolaan serta monitoring data )

Kesepakatan tentang Pengelolaan Data AMPL

  

Implementasi Pengelolaan Data AMPL Di Daerah

( Strategi, peningkatan kapasitas, pengumpulan dan konsolidasi data )

  Rencana Kerja Implementasi Pengelolaan Data AMPL di Daerah 2015

Penutup

  Jadwal Pelaksanaan Lokakarya Fasilitator/ Waktu Agenda 12.00 – 13.00 Check in peserta Panitia Hari ke 1

  Penanggung Jawab 13.00 – 14.00 Pembukaan dan Pengantar lokakarya Ketua Bappeda 14.00 – 15.00 15.00 – 15.30 Rehat kopi Panitia Urgensi Pengelolaan Data & Memahami Isu Strategis Pengelolaan Pokja AMPL/ Data AMPL Saat Ini WASPOLA Facility 08.00 – 08.30 Review Peserta yang ditunjuk 15.30 – 17.30 Lanjutan Memahami Pengelolaan Data AMPL Hari ke 2 WASPOLA Facility Pokja AMPL/ 08.30 – 10.30 Identifikasi Kebutuhan Pengelolaan Data AMPL WASPOLA Facility Pokja AMPL/

  10.30 – 10.45 Rehat kopi Panitia 10.45 – 12.45 Menyepakati Pengelolaan Data AMPL Masukan dan Pandangan dari BPS terhadap Data Cakupan Pokja AMPL/

WASPOLA Facility

BPS 12.45 – 13.45 Istirahat/makan siang 13.45 – 16.00 Implementasi Pengelolaan Data AMPL menuju MDGs 2015 Pokja AMPL/

WASPOLA Facility

16.00 – 16.30 Penutupan

2.1.2. Proses Pelaksanaan Sesi 1. Pembukaan dan Pengantar Lokakarya

  TUJUAN : Terjadinya pemahaman bersama tentang pentingnya Pengelolaan Data AMPL di daerah METODE : Sambutan dan Arahan WAKTU : 20 menit ALAT/BAHAN : Susunan acara, laporan penyelenggaraan, sambutan arahan LANGKAH PENYAJIAN :

  1. Pembukaan dengan salam dan penegasan acara dimulai oleh Pembawa Acara, dilanjutkan penjelasan susunan acara.

  2. Laporan penyelenggaraan 3. Sambutan arahan disampaikan Ketua Bappeda/Pokja AMPL.

  4. Sambutan arahan disampaikan oleh Pokja AMPL Nasional 5. Do’a.

  Pesan kunci arahan:

  a. Pembenahan dan pengumpulan Data AMPL Daerah ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman bahwa salah satu bentuk nyata dari adopsi Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat adalah membenahi masalah data, dan memperbaiki proses perencanaan dan monitoring pembangunan sektor AMPL. Sistem pengelolaan data yang baik juga dapat membantu dalam mengukur kinerja, khususnya dalam monitoring pencapaian target MDGs.

  b. Hasil yang ingin dicapai dalam lokakarya pengelolaan data AMPL ini adalah:

1. Pemahaman bersama tentang isu dan permasalahan yang menyangkut Data AMPL di daerah.

  2. Kesepakatan tentang perlunya mengambil tindakan dalam memperbaiki pengelolaan data AMPL di daerah

  3. Kesepakatan tentang mekanisme pengelolaan data AMPL di daerah, yang mencakup kelembagaan, teknis dan pembiayaan:

  z Kelembagaan: dinas instansi yang terlibat serta mekanisme

  koordinasinya

  z Teknis: variabel data yang dikumpulkan, metodologi pengumpulan

  data, format pengumpulan data, frekuensi updating data

  z Pembiayaan: biaya biaya yang perlu dialokasikan untuk kegiatan

  pengelolaan data, baik untuk koordinasi, pelatihan, pelaksanaan pengumpulan data, lokakarya validasi data dan publikasinya

  4. Kesepakatan rencana tindak yang perlu dilaksanakan dalam pengelolaan data AMPL Sesi 2. Pengantar Lokakarya TUJUAN : Pencairan suasana agar menjadi rileks dan informal.

  Agenda lokakarya disepakati oleh semua peserta. METODE : Sambutan dan Arahan : Permainan perkenalan

  Diskusi pleno Ceramah singkat WAKTU : 40 menit ALAT/BAHAN Bagan alur lokakarya, Kain Rekat, Spidol, Kartu ide (metaplan), Flip chart LANGKAH PENYAJIAN :

  1. Fasilitator mengajak peserta lokakarya untuk mencairkan suasana dimulai dengan acara perkenalan. Mengingat waktu terbatas, perkenalan dibatasi dengan memperkenalkan diri dengan cara:

  a. Bagikan kertas metaplan dan spidol;

  b. Minta setiap peserta untuk menuliskan nama diri dan gambar wajah peserta dengan menggunakan tangan kiri, dimana proses menggambarnya secara bertahap sesuai dengan instruksi fasilitator c. Minta setiap peserta untuk memperkenalkan diri dan memperlihatkan gambar wajahnya d. Bahas makna perkenalan diri dan lanjutkan ke acara seterusnya

  2. Lakukan snapshot data AMPL peserta dengan cara:

  a. Hitung jumlah peserta yang pelayanan sanitasinya: z Peserta yang rumahnya memiliki jamban dan limbahnya dialirkan ke sistem perpipaan yang dikelola oleh kota/dinas z Peserta yang rumahnya memiliki jamban dan limbahnya dialirkan ke tangki septik; z Peserta yang rumahnya memiliki jamban dan limbahnya dialirkan ke cubluk/lubang z Lain lain, dialirkan atau dibuang ke kebun, sawah, saluran air, dlsb

  b. Lakukan penghitungan secara bersama sama, prosentasikan terhadap jumlah peserta c. Jelaskan, inilah gambaran statistik pelayanan sanitasi di daerah

  d. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan komentar dari masing masing kelompok data tadi.

  Catatan: Ini merupakan bahan bagi fasilitator untuk menghantarkan betapa seriusnya persoalan statistik AMPL, tetapi jauh lebih serius makna dibalik statistik; misalnya pemahaman tentang tangki septik dan cubluk serta kepedulian terhadap sarana yang digunakan.

  3. Lanjutkan acara dengan penjelasan alur lokakarya. Setelah itu dilanjutkan acara dengan penyepakatan aturan main pelaksanaan lokakarya

  4. Bahas secara bersama, tentang aturan main, pemanfaatan waktu, pengorganisasian kelas, dan hal lain yang dianggap perlu.

  Pesan kunci :

  z Terjadinya pencairan suasana dengan sasaran peserta dapat memberikan

  kontribusi pemikiran selama lokakarya berlangsung z Alur lokakarya tentang apa yang akan dibahas dalam lokakarya ini z Berdasarkan kedua butir kesepakatan diatas, disepakati tentang aturan

  

main pelaksanaan lokakarya, agar tujuan lokakarya dapat dicapai.

  Sesi 3. Urgensi Pengelolaan Data & Memahami Isu Strategis Pengelolaan Data AMPL Saat Ini

TUJUAN : Peserta mendapatkan pengkayaan wawasan mengenai gambaran proses

Pengelolaan Data AMPL yang telah dilakukan di daerahnya masing masing METODE : Curah pendapat, diskusi kelompok, presentasi WAKTU : 180 menit ALAT/BAHAN Kain Rekat, Spidol, Kartu metaplan, Flip chart LANGKAH PENYAJIAN :

  1. Fasilitator menjelaskan sekilas tentang pentingnya Data AMPL dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Daerah, untuk pelaksanaan pembangunan AMPL di daerahnya masing masing

  2. Fasilitator mempersilahkan salah satu peserta untuk mempresentasikan gambaran proses pengumpulan data yang telah dilakukan (5 menit)

  3. Berdasarkan informasi sekilas tersebut, ajak peserta untuk memetakan dinas instansi yang melakukan pendataan sektor AMPL di daerahnya.

  Buatlah daftar lembaga yang secara rutin melakukan pendataan sektor AMPL di daerah dalam bentuk diskusi pleno dengan peserta. Sebagai acuan bagi fasilitator, berdasarkan pengalaman WASPOLA dalam memfasilitasi Pengelolaan Data AMPL di daerah, dinas instansi yang melakukan aktifitas pendataan AMPL di daerah adalah: Dinas Kesehatan melalui jalur Puskesmas, PDAM, dan BPS, oleh karena itu pastikan bahwa instansi tersebut hadir dalam acara lokakarya ini.

  4. Bagi peserta berdasarkan jumlah dinas atau instansi yang mengumpulkan dan mengelola Data AMPL di daerahnya

  5. Minta kelompok tersebut untuk melakukan diskusi untuk menjawab beberapa hal menyangkut pengelolaan data sesuai dengan instansinya: a. Variabel data, perlu menjawab variabel data apa saja yang dikumpulkan oleh dinas instansi di atas. Variabel data air minum dan sanitasi perlu diperinci. b. Mekanisme pengumpulan data, perlu menjawab bagaimana data tersebut dikumpulkan, melalui jalur apa, dan seberapa sering dilakukan. Lengkapi dengan skema.

  c. Pemrosesan data, perlu menjawab bagaimana data dikonsolidasikan, didokumentasikan, dalam bentuk apa.

  d. Publikasi data, perlu menjawab bagaimana data dipublikasikan, siapa target pengguna data e. Penggunaan data, perlu menjawab digunakan untuk keperluan apa, oleh siapa, bagaimana prosedur bagi pihak luar untuk memperoleh dan menggunakan data

  6. Setelah diskusi selesai, setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara pleno. Cara presentasi dapat disesuaikan dengan kondisi ruangan, dan peralatan yang tersedia. Kelompok atau peserta lain didorong untuk memberikan tanggapan atau klarifikasi terhadap hasil diskusi kelompok.

  7. Setelah semua kelompok presentasi, hasilnya dikonsolidasikan ke dalam bentuk matriks.

  Institusi Variabel Mekanisme Frekuensi Pemrosesan Publikasi Pengguna data pengumpulan pengumpulan data data data data data

  8. Simpulkan bahwa: topik diskusi dalam sesi ini merupakan hal-hal penting dalam pengelolaan data AMPL di daerah. Pada sesi selanjutnya, akan didorong untuk menyepakati hal-hal tersebut. Untuk itu, matriks konsolidasi harus terpampang di dalam ruangan, guna tinjauan ulang pada sesi sesi selanjutnya.

  Kata Kunci:

  z Proses Pengumpulan data z Pemrosesan data z Instansi yang bertanggungjawab z Sulitnya proses pengumpulan data

  

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari sesi memahami pengelolaan

Data AMPL yang sudah terjadi saat ini, untuk selanjutnya perlu disepakati hal

hal yang dibutuhkan dalam Pengelolaan Data AMPL, antara lain: (1)Untuk

apa data dikumpulkan dan dikelola; (2)Variabel data yang dibutuhkan; (3)

Bagaimana data dikumpulkan; (4)Bagaimana data dikelola; serta (5)Bagaimana

data dipublikasikan.

  

Pentingnya Pengelolaan Data AMPL, karena pengalaman lapangan

membuktikan bahwa: masih terjadi perbedaan definisi, pendekatan dan

terminologi pendataan yang digunakan oleh masing-masing institusi yang

biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan masing-masing

stakeholder. Perbedaan pendefinisian akan mengakibatkan hasil yang berbeda

sama sekali. Karena itu, penyamaan pendefinisian menjadi hal yang sangat

penting sebelum proses pendataan berlangsung, demikian juga standarisasi

terminologi dan metodologi. Hal ini seperti yang terjadi dalam penyajian data

air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) Indonesia selama ini. Oleh

karena itu perlu dikembangkan pengelolaan data AMPL yang terintegrasi.

  Sesi 4. Identifikasi Kebutuhan Pengelolaan Data AMPL

TUJUAN : Peserta menyepakati formulasi kebutuhan pengelolaan Data AMPL yang

akan dimanfaatkan secara bersama-sama dan berkesinambungan METODE : Curah pendapat, diskusi kelompok, presentasi WAKTU : 120 menit ALAT/BAHAN Kain Rekat, Spidol, Kartu metaplan, Flip chart LANGKAH PENYAJIAN :

  1. Fasilitator menjelaskan alur dan tujuan yang ingin dicapai dari sesi ini (5 menit)

  2. Lakukan eksplorasi secara singkat tentang gambaran data AMPL secara lebih detail (5 menit)

  3. Berdasarkan hasil eksplorasi tersebut, fasilitator mengajak peserta untuk berdiskusi secara singkat, dan menyepakati dengan peserta bahwa

  “Penggunaan, variabel, pengumpulan, pengelolaan dan publikasi data” masih menjadi masalah (5 menit)

  4. Bagi peserta menjadi 5 kelompok (5 menit), kemudian minta kelompok untuk mendiskusikan:

  Kelompok 1 (Variabel Data) Kelompok 2 (Pengumpulan Data) Tugas kelompok mendefinisikan (Indikator Umum dan Indikator kebutuhan): z Apa yang dimaksud sistem sarana air minum? z Apa yang dimaksud sistem sarana penyehatan lingkungan? z Apakah ada definisi antar lembaga? z Jenis data AMPL? z

  Format data AMPL? z Rekomendasi Tugas kelompok mendiskusikan: z Metoda (Survei, Registrasi, Partisipatif)

z Pengembangan kuesioner

z

Pengembangan SDM

z Kebutuhan peningkatan kapasitas

  Kelompok 3 (Pemrosesan Data). Kelompok 4 (Publikasi dan Diseminasi Data).

  Tugas kelompok mendiskusikan: z Siapa/instansi yang bertugas dalam pengelolaan data? z Telaah kembali data cakupan AMPL? z Mengapa perlu dilakukan pemutakhiran data? z Berapa interval pemutakhiran data yang dibutuhkan? z Usulan rekomendasi

  Tugas kelompok mendiskusikan: z Identifikasi proses pemanfaatan dan pendistribusian data selama ini z Dari rumusan tersebut disusun dalam bagan alir proses distribusi dan

pemanfaatan data

z Permasalahan distribusi dan pemanfaatan data z Management Information System (MIS) z Komunikasi z Rekomendasi

  Kelompok 5 (Penggunaan/pemanfaatan Data) Tugas kelompok mendiskusikan manfaat dari pengumpulan data AMPL dan rekomendasi

  5. Setelah selesai diskusi kelompok minta tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing dengan alokasi waktu 10 menit per kelompok, serta berikan kesempatan kepada kelompok lainnya untuk menyempurnakannya sehingga menjadi kesepakatan bersama.

  6. Berdasarkan pengalaman dan hasil diskusi tersebut, sepakati variabel, format yang akan dipakai dalam pengumpulan data cakupan AMPL, termasuk mekanisme pengelolaan, publikasi serta rentang waktunya.

  Identifikasi Kebutuhan Pengelolaan Data AMPL

Dari hasil lokakarya di Kabupaten Bangka, Propinsi Bangka Belitung diperoleh

kesimpulan bahwa semua data di masing-masing dinas atau instansi di

kabupaten dan kecamatan, diragukan validitas atau keabsahannya. Hal ini

dikarenakan metode yang digunakan serta konsep dan definisi yang digunakan

belum standar, sehingga generalisasi data yang ada tidak atau belum bisa

terbandingkan dengan data yang ada di propinsi, serta data yang sama

di kabupaten lain, terutama data yang bersumber dari registrasi. Dengan

demikian perlu diidentifikasi kebutuhan pengelolaan data AMPL pada setiap

level pemerintahan, serta perlu disepakati formulasi kebutuhan pengelolaan

data AMPL yang akan dimanfaatkan secara berkesinambungan. Hal yang sama

terlihat dari hasil Lokakarya Data AMPL di Sulawesi Tenggara, menunjukkan

perlunya integrasi pengelolan data antar stakeholder dalam pengelolaan data

AMPL. Secara lengkap lihat Konsep Pengelolaan Data AMPL Sesi 5. Membahas dan menyepakati Pengelolaan Data AMPL

  

TUJUAN : Peserta lokakaryamenyepakati Pengelolaan Data AMPL daerahnya masing

masing, yang akan dipakai sebagai bahan untuk penyusunan rencana kerja menuju layanan AMPL 2015 yang berkelanjutan METODE : Curah pendapat, diskusi kelompok, presentasi

  WAKTU : 120 menit ALAT/BAHAN Kain Rekat, Spidol, Kartu metaplan, Flip chart LANGKAH PENYAJIAN :

  1. Fasilitator menjelaskan alur dan tujuan yang ingin dicapai dari sesi ini serta dikaitkan dengan upaya pencapaian MDGs 2015 (5 menit)

  2. Fasilitator mengajak peserta untuk menginventarisir hal-hal apa saja yang akan disepakati bersama dalam Pengelolaan Data AMPL, catat dalam kertas flipchart, serta ajak peserta untuk menyimpulkan (10 menit): z Variabel data yang akan dipakai untuk monitoring pencapaian MDGs dan Variabel data yang dikumpulkan; z Mekanisme pengumpulan data; z Mekanisme pengelolaan data, dan z Monitoring pengelolaan data

  3. Bagi peserta kedalam 4 kelompok, untuk membahas dan menyepakati hal-hal tersebut diatas : z Kelompok 1: Membahas dan mencermati variabel data yang akan dipakai untuk monitoring pencapaian MDGs serta menyepakati variabel data yang dikumpulkan; z Kelompok 2: Membahas dan menyepakati mekanisme pengumpulan data; z Kelompok 3: Membahas dan menyepakati mekanisme pengelolaan data, dan z Kelompok 4: Membahas dan menyepakati monitoring pengelolaan data

  4. Minta kepada setiap kelompok untuk presentasi, serta berikan kepada kelompok lain untuk menyempurnakannya, sehingga keempat topik tersebut di atas disepakati bersama.

  5. Berdasarkan pengalaman dan hasil diskusi tersebut, secara bersama-sama sepakati variabel yang akan dipakai dalam pengumpulan data cakupan AMPL, mekanisme pengelolaan, monitoring serta rentang waktunya dalam rangka penyusunan rencana kerja menuju layanan AMPL 2015 yang berkelanjutan.

  Dibutuhkan kesepakatan pengelolaan data AMPL yang didasarkan pada konsep untuk mengatasi putusnya arus informasi dalam pengelolaan data AMPL, ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan berdasarkan konsep pengelolaan data AMPL, yakni: z Provinsi perlu mengembangkan kegiatan yang berhubungan dengan integrasi data antar kabupaten/kota, agar fungsi provinsi sebagai perpanjangan tangan pusat dapat lebih efisien dan terarah; z Kabupaten/kota perlu mengembangkan dan melaksanakan pengelolaan data yang terkoordinir dan mengakomodasi kebutuhan data untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi proyek, baik berupa data dasar dari survei konsultan maupun dari catatan registrasi yang selama ini dikumpulkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan stakeholder lainnya sampai level terkecil, yakni desa atau proyek. Disamping itu untuk memperoleh data pelengkap (seperti data dasar) yang bersumber dari instansi lain seperti BPS, dapat melakukan link kegiatan yang mengakomodasi kebutuhan stakeholder mengenai data AMPL.; z Perlu kesepakatan Nasional Indikator Air Minum MDGs yang akan disosialisasikan di Daerah (propinsi, kabupaten/kota); z Masing-masing stakeholder sektoral di daerah perlu mempunyai pengelolaan data AMPL yang terintegrasi, dengan meningkatkan koordinasi dan mengoptimalkan fungsi masing-masing level pemerintahan sampai level desa.

  Sesi 6. Implementasi Pengelolaan Data AMPL di Daerah

TUJUAN : Peserta lokakarya menyepakati Implementasi Pengelolaan Data AMPL

daerahnya masing-masing, yang akan dipakai untuk penyusunan rencana kerja menuju layanan AMPL 2015 yang berkelanjutan METODE : Curah pendapat, diskusi kelompok, presentasi

  WAKTU : 135 menit ALAT/BAHAN Kain Rekat, Spidol, Kartu metaplan, Flip chart LANGKAH PENYAJIAN :

  1. Fasilitator menjelaskan alur dan tujuan yang ingin dicapai dalam proses sesi ini (5 menit)

  2. Fasilitator mengingatkan kembali hasil kesepakatan tentang pengelolaan data AMPL dan kesimpulan yang diperoleh dari sesi-sesi yang sudah dilakukan sebelumnya (10 menit)

  3. Fasilitator meminta tanggapan peserta yang harus disepakati tentang hal- hal apa saja yang perlu dilakukan dalam Implementasi Pengelolaan Data AMPL (15 menit), untuk kemudian dikelompokkan menjadi : z Strategi pengumpulan data; z Lokakarya/pelatihan peningkatan kapasitas dalam pengelolaan data; z Praktek pengumpulan data di desa-desa prioritas; z Konsolidasi data di tingkat Kabupaten/Kota

  4. Bagi peserta kedalam 4 kelompok, untuk membahas dan menyepakati hal-hal tersebut diatas :

  Kelompok 1 Kelompok 2 Strategi pengumpulan data Diskusikan: Lokakarya/pelatihan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan dalam pengelolaan data, z Jenis data : diskusikan: − data cakupan air minum, z Siapa yang membutuhkan

  − data cakupan sanitasi dasar

peningkatan kapasitas,

z Format data yang akan dipergunakan, z Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap z Instansi yang bertanggungjawab,

apa yang dibutuhkan,

z Rencana kerja dan rencana z Perkiraan jenis lokakarya/pelatihan/ pembiayaan pendampingan yang dibutuhkan z Perkiraan kebutuhan dan sumber dana

  Kelompok 3 Kelompok 4 Pengumpulan data di desa-desa prioritas, Konsolidasi data di tingkat Kabupaten/Kota diskusikan:

z Pemilihan Tim Pengelola

z Kriteria pemilihan desa prioritas, pengumpulan data desa prioritas, z Penentuan jumlah desa prioritas, z Penentuan deadline pengumpulan

data desa prioritas,

z Pemilihan desa prioritas z Pemrosesan data desa prioritas

  5. Minta kepada setiap kelompok untuk presentasi, serta berikan kepada kelompok lain untuk menyempurnakannya, sehingga keempat topik tersebut diatas disepakati bersama menjadi Rencana Kerja Implementasi Pengelolaan Data AMPL.

  6. Berdasarkan pengalaman dan hasil diskusi tersebut, sepakati variabel yang akan dipakai dalam pengumpulan data cakupan AMPL, mekanisme pengelolaan, monitoring serta rentang waktunya dalam rangka penyusunan rencana kerja menuju layanan AMPL 2015 yang berkelanjutan.

  Sesi 7. Penutupan

TUJUAN : Peserta mendapatkan penegasan mengenai pentingnya Pengelolaan Data

AMPL di daerahnya masing masing METODE : Upacara semi seremonial WAKTU : 30 menit ALAT/BAHAN Sambutan Pengarahan LANGKAH PENYAJIAN :

  1. Fasilitator mengembalikan acara kepada panitia untuk menutup acara.

  2. Panitia membacakan susunan acara penutupan.

  3. Ceramah singkat penutupan acara yang menegaskan Pentingnya Pengelolaan Data AMPL di daerahnya masing masing

  4. Pembacaan doa

  5. Acara foto bersama (pilihan)

  6. Peserta kembali ke daerahnya masing masing

2.1.3. Pelaporan

  Langkah penting setelah pelaksanaan lokakarya adalah memastikan bahwa telah tersusun laporan pelaksanaan lokakarya – sesuai dengan notulensi lokakarya, sehingga semua proses lokakarya terekam, dan daerah memiliki dokumen untuk persiapan implementasi Pengelolaan Data AMPL.

  Bagian terpentingnya dari laporan tersebut adalah bagian dari Implementasi Pengelolaan Data AMPL, yang dikelompokkan menjadi: z Strategi pengumpulan data, meliputi: kesepakatan jenis data yang akan dikumpulkan; format data yang akan dikumpulkan; instansi yang bertanggung jawab; serta rencana kerja dan rencana pembiayaan z Lokakarya/pelatihan peningkatan kapasitas dalam pengelolaan data, meliputi: kesepakatan siapa yang akan ditingkatkan kapasitasnya; pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan; perkiraan jenis lokakarya/pelatihan/pendampingan yang dibutuhkan; serta perkiraan kebutuhan sumber daya dan sumber dana z Pelaksanaan pengumpulan data di desa-desa prioritas, meliputi: kesepakatan kriteria pemilihan desa prioritas; penentuan jumlah desa prioritas; serta pemilihan desa prioritas z Konsolidasi data di tingkat Kabupaten/Kota, meliputi: kesepakatan

  Tim Pengelola Data, penentuan deadline pengumpulan data, serta pemrosesan data dari desa prioritas yang telah disepakati. z Contoh matriks rencana kerja yang dapat dipergunakan antara lain :

WAKTU PENANGGUNG SUMBER HASIL YANG KEGIATAN JAWAB BIAYA DIHARAPKAN MULAI SELESAI

  Berdasarkan kesepakatan rencana implementasi itulah kemudian Pokja AMPL memulai pelaksanaan Pengelolaan Data AMPL.

2.2. Panduan Pertemuan Koordinasi Implementasi Pengelolaan Data AMPL

2.2.1. Pendahuluan

  Pemangku kepentingan mempunyai peranan masing-masing dalam pengelolaan data dan pemanfaaatan data AMPL, BPS sebagai lembaga yang khusus berperan dalam pengelolaan data dasar secara umum dan termasuk didalamnya data AMPL mempunyai keterbatasan dalam pengumpulan data AMPL, karena sistem kerja pengumpulan data yang bersifat lebih spesifik hanya dilakukan berdasarkan permintaan sektoral yang membutuhkannya, dan singkronisasi antar pemangku kepentingan dengan BPS belum terjalin dengan baik sehingga pengelolaan data belum tercapai secara maksimal.

  Dinas Kesehatan yang mempunyai potensi yang sangat besar baik dari segi sumber daya maupun dalam tugas pokok dan fungsinya yang sangat terkait dengan AMPL, karena mempunyai potensi bidan desa serta sanitarian di setiap

  Puskesmas, sehingga pengelolaan data AMPL dapat berkelanjutan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) melakukan pengumpulan data administrasi teknis dan cakupan pelayanan, akan tetapi masih diperlukan penyempurnaan pengelolaan data baik dari segi administrasi maupun pelayanan air minum.

  Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) melakukan pengelolaan data yang cukup bagus, akan tetapi cakupan pengelolan data hanya dilakukan berdasarkan daftar usulan kegiatan sehingga tidak dapat digeneralisir sampai level kecamatan ataupun kabupaten/kota.

  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mempunyai peranan yang sinergis karena dapat mengintegrasikan data antar sektoral/pemangku kepentingan, karena fungsi Bappeda sebagai koordinator perencanaan pembangunan di daerah dapat melakukan kegiatan lintas sektoral dalam pengelolaan data secara umum dan data AMPL khususnya. Potensi lain dalam pengelolaan data dapat diperoleh dari BPM (Badan Pemberdayaan Masyarakat), karena BPM mempunyai Pokmas (Kelompok Masyarakat) sampai tingkat dusun, sehingga potensi data dasar AMPL dapat didekati dari optimalisasi pemberdayaan Pokmas sampai level dusun ini. Tentu saja, sebagai instansi resmi pemerintah dalam pengelolaan data secara keseluruhan, peran BPS tetap diperlukan.

  Berdasarkan pemetaan kelembagaan tersebut, maka kemudian Pokja AMPL melakukan berbagai pertemuan koordinasi dalam Implementasi Pengelolaan Data AMPL, sejak persiapan, pelaksanaan peningkatan kapasitas, pengumpulan data tahap awal, pemrosesan data tahap awal, sesuai dengan rencana kerja, dan diharapkan pengumpulan dan pemrosesan data AMPL ini mencakup seluruh wilayah kabupaten/kota sampai pada tingkat publikasinya.

2.2.2. Proses

  Beberapa pertemuan Koordinasi yang dibutuhkan Pokja AMPL terkait pengelolaan Data AMPL adalah sebagai berikut: z Persiapan

  − Pertemuan koordinasi ini dilaksanakan pasca lokakarya membahas kembali agenda implementasi Pengelolaan Data AMPL yang meliputi besaran lokasi pengumpulan dan pemrosesan data, timeline, siapa akan melakukan apa, dimana dan berapa anggarannya; − Sesuai agenda tersebut, pada pertemuan ini disepakati juga Tim

  Pengelolaan Data AMPL yang akan mengawal dan melaksanakan Pengelolaan Data AMPL daerah tersebut;

  − Keluaran pertemuan ini adalah kesepakatan Pengelolaan Data AMPL melalui terbentuknya Tim Pengelola Data AMPL beserta agenda dan anggarannya. z Pelaksanaan peningkatan kapasitas

  − Pertemuan koordinasi ini membahas kebutuhan peningkatan kapasitas, siapa yang akan menjadi target, dimana dan kapan pelaksanaannya, siapa yang akan menjadi narasumber dan berapa anggarannya

  − Pada pertemuan ini, disepakati agenda pertama peningkatan kapasitas untuk mendukung kegiatan awal yaitu pengumpulan data AMPL

  − Keluaran pertemuan ini adalah agenda peningkatan kapasitas pengelolaan data AMPL beserta agenda dan anggarannya, termasuk agenda pertama z Pengumpulan data tahap awal

  − Pertemuan koordinasi ini membahas rencana pengumpulan data pada lokasi prioritas yang akan menjadi tahap awal Pengelolaan Data AMPL di daerahnya;

  − Pertemuan dilakukan setelah pelatihan bagaimana mengumpulkan data di setiap RT, siapa yang akan melakukan, siapa yang akan melakukan supervisi desa dan siapa yang akan melakukan pengecekan ketika sudah sampai tingkat kecamatan

  − Keluaran pertemuan ini adalah agenda pengumpulan data sejak tingkat RT, supervisor desa maupun kecamatan z Pemrosesan data tahap awal

  − Pertemuan koordinasi ini membahas rencana pemrosesan data pada lokasi prioritas, termasuk penyiapan tenaga dan peningkatan kapasitas; − Pertemuan dilakukan setelah lokasi prioritas selesai melakukan pengumpulan data; −

  Keluaran pertemuan ini adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengolah, kapan dilakukan pelatihan pemrosesan data, kapan mulai mengolah data sampai siap untuk dipublikasikan z Pengembangan pengelolaan data AMPL yang mencakup seluruh wilayah kabupaten/kota − Pertemuan koordinasi ini dilakukan untuk melakukan review atas hasil pengelolaan data tahap pertama, dan rencana selanjutnya sampai semua wilayah kabupaten/kota melakukan penyempurnakan Pengelolaan Data AMPL

  − Keluaran pertemuan ini adalah agenda perluasan pengelolaan data AMPL yang mencakup seluruh wilayah kota kabupaten, timeline, beserta anggarannya. z Publikasi

  − Pertemuan koordinasi ini dilakukan untuk menyepakati bentuk publikasi Data AMPL Kabupaten kotanya, setelah kegiatan pengelolaan data dilakukan mencakup seluruh wilayah kabupaten/ kotanya

  − Keluaran pertemuan ini adalah kesepakatan bentuk publikasi Data AMPL kabupaten/kota

2.2.3. Pelaporan

  Langkah penting setelah pertemuan koordinasi adalah memastikan bahwa telah tersusun laporan pertemuan koordinasi – sesuai dengan notulensi, sehingga semua proses pertemuan koordinasi terekam, sehingga daerah memiliki dokumen lengkap proses Implementasi Pengelolaan Data AMPL daerahnya.

  3 Panduan Pelatihan Untuk Tim Pelaksana Pengelolaan Data AMPL

3.1. Pendahuluan

a. Maksud dan Tujuan

  Pelatihan tim pelaksana pengelolaan data AMPL untuk pembentukan suasana, pembahasan konsep pendataan dan kuesioner, mekanisme konsolidasi serta langkah ke depan.

  b. Materi

  Ada beberapa materi yang akan menjadi topik bahasan, yaitu: z Pembentukan suasana; z Pemahaman konsep pendataan dan pemberdayaan; z Mekanisme konsolidasi data (supervisi); z Melatihkan format-format data; z Pelatihan Pemrosesan data (di tingkat desa dan kabupaten); z Formulir data; z Kunjungan lapangan.

  c. Keluaran

  Disepakati dan dilaksanakan mekanisme konsolidasi data, pemahaman formulir data (kuesioner), dan pemahaman prosedur pemrosesan data (entry dan tabulasi data).

  d. Metodologi

  Karena bersifat peningkatan kapasitas, dirancang dalam bentuk kegiatan diskusi yang partisipatif. Sebelumnya sudah dipersiapkan panduan pengelolaan data dan kuesioner serta konsep dan definisi dari semua daftar pertanyaan yang sudah ada dalam kuesioner tersebut.

  e. Tahapan Proses Pelatihan

  Untuk menjamin tercapainya tujuan di atas, kegiatan pada hari I dimulai dengan penjelasan Konsep Pemberdayaan Pengelolaan Data, Mekanisme Konsolidasi Data dan Pelatihan Formulir Pendataan (Kuesioner)

  f. Bahan Bahan yang diperlukan antara lain.

  z Catatan proses pengelolaan data AMPL di kabupaten/kota selama ini z Panduan Pengelolaan Data AMPL di daerah

  g. Durasi

  2 hari efektif

h. Fasilitator dan Peserta

  z Pelatih: Pokja AMPL Nasional dan WASPOLA Facility z Peserta: Pokja AMPL Kabupaten/Kota & Pokja AMPL Provinsi

i. Tempat dan waktu Lokakarya dilaksanakan di Kabupaten/Kota pelaksana. j. Alur Pelatihan Pengantar Lokakarya

  Kejelasan maksud dan tujuan lokakarya, Agenda lokakarya disepakati, Suasana kondusif Urgensi Pengelolaan Data & Memahami Isu Strategis Pengelolaan Data AMPL Saat ini

  Pertukaran informasi proses pengumpulan Data Cakupan AMPL Identifikasi Kebutuhan Pengelolaan Data AMPL

  ( Variabel data, pengumpulan, pengelolaan dan publikasi ) Kejelasan tentang : untuk apa Data AMPL dikumpulkan, dikelola dan dipublikasikan

  Membahas dan Menyepakati Pengelolaan Data AMPL ( Variabel data, mekanisme pengumpulan dan pengelolaan serta monitoring data )

  Kesepakatan tentang Pengelolaan Data AMPL Implementasi Pengelolaan Data AMPL Di Daerah

  ( Strategi, peningkatan kapasitas, pengumpulan dan konsolidasi data ) Rencana Kerja Implementasi Pengelolaan Data AMPL di Daerah 2015

  Penutup Hari ke 1 08.30 – 09.30 Pembukaan dan Sambutan Arahan Pokja AMPL Kab/Kota Pokja AMPL Prov. Pokja AMPL Nasional 09.30 – 10.00 Istirahat Panitia

  10.00 – 10.30 Pengantar Lokakarya