Pedoman Penelitian dan Publikasi Ilmiahh

  i

  DAFTAR ISI

  

   G. Penelitian Kompetitif Berbasis Publikasi Ilmiah..............................32

  ii

  H. Tindak Lanjut Hasil Penelitian......................................................33

  I. Bentuk Publikasi Jurnal Ilmiah.....................................................34 J. Penulis Aartikel Jurnal Ilmiah.......................................................35 .........................................35

   DAFTAR PUSTAKA................................................................................99 LAMPIRAN...........................................................................................101

  iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang UIN Sunan Gunung Djati Bandung, selanjutnya disebut UIN Bandung,

  ingin menjadi Universitas Islam Negeri yang unggul dan kompetitif di tingkat ASEAN pada 2025. Untuk mencapai cita-cita ini ada beberapa tantangan yang mesti dihadapi. Pada tingkat institusional mesti menguatkan penerapan Good

  

University Governance (GUG). Indikator GUG menurut United Nations

Development Programs, UNDP adalah berkarakter partisipatif, transparan,

  akuntabel, efektif dan efisien, berdasarkan rule of law, responsif, consensus

  

oriented, dan equal and inclusive. Pada tingkat nasional mesti mendukung

  pencanangan Higher Education Long Term Strategy (HELTS) : autonomy,

  

organizational health dan nation’s competitiveness. Pada tingkat regional

  harus mampu berkompetisi di forum-forum semacam The Southeast Asian

  

Ministers of Education Organization (SEAMEO). Pada tingkat global

universitas dihadapkan dengan sejumlah tantangan dunia.

  Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan arah kebijakan dan strategi nasional, yakni inovasi, daya saing di tingkat global dan keunggulan pada Tahun 2015-2019. Strategi nasional di bidang pendidikan tinggi meliputi: 1) Meningkatkan kualitas perguruan tinggi melalui strategi dukungan insentif bagi kegiatan riset inovatif; 2) Meningkatkan relevansi serta daya saing melalui strategi penguatan kerja sama perguruan tinggi dan dunia industri untuk kegiatan riset dan pengembangan; dan 3) Memantapkan otonomi perguruan tinggi melalui strategi berikut: a. Fasilitasi perguruan tinggi menjadi badan hukum dalam rangka memperkuat kelembagaan dan meningkatkan tata kelola serta menjauhkan perguruan tinggi dari pengaruh politik; b. Penguatan institusi perguruan tinggi dengan membangun pusat keunggulan di bidang ilmu dan kajian tertentu sebagai perwujudan

  

mission differentiation yang didasarkan pada kapasitas kelembagaan;

  c. Peninjauan ulang pendekatan penganggaran agar tidak berdasarkan mata anggaran (itemized budget), sehingga perguruan tinggi lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan program-program akademik dan riset ilmiah; dan d. Perencanaan skema pendanaan yang memanfaatkan sumber-sumber pembiaayaan alternatif harus dilakukan dengan mengembangkan kemitraan tiga pihak, yaitu Pemerintah-Universitas-Industri. Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Direktorat Jenderal

  Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia telah menetapkan arah dan kebijakan dan sasaran strategis (impact), yakni kualitas, relevansi dan daya saing Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di tingkat global pada 2015-2019. Kinerja sasaran impact tersebut diarahkan pada pencapaian sasaran program (outcome), di antaranya, peningkatan tenaga profesional PTKI melalui kegiatan penelitian yang bermutu sebagai outputnya. Penelitian yang bermutu ini diarahkan pada tercapainya dua hal, yakni: 1) Kualitas hasil penelitian; dan 2) Kualitas hasil inovasi di lingkungan PTKI.

  UIN Bandung menetapkan sasaran impact sebagai universitas negeri yang unggul dan kompetitif berbasis Wahyu Memandu Ilmu dalam bingkai Akhlak Karimah di Tingkat ASEAN pada 2025. Sasaran impact ini harus dicapai melalui keunggulan di tingkat ASEAN, yang antara lain di tandai : 1) Keunggulan inovatif dalam berbagai aspek dan bidang; 2) Keunggulan yang relevan atau berkoneksi dengan berbagai segmen kehidupan; 3) Keunggulan yang memiliki distingsi dibanding yang lain; dan 4) Keunggulan yang berdaya saing di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional, khususnya ASEAN. Lebih jauh, kinerja sasaran impact tersebut dapat direalisasikan melalui sasaran outcome, berupa program peningkatan profesionalitas sivitas akademika UIN Bandung berbasis Wahyu Memandu Ilmu dengan berbingkai Akhlak Karimah. Hal ini dapat ditandai oleh: 1) Terbentuknya karakter sivitas akademika berbasis Wahyu Memandu Ilmu berbingkai akhlak karimah; 2) Terciptanya iklim akademik yang kondusif bagi inovasi, inspirasi dan kompetisi bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS); 3) Terwujudnya implementasi pendidikan, penelitian dan pengabdian yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat secara luas; 4) Terjalinnya jaringan kerjasama strategis di dalam maupun di luar negeri; dan 5) Terpublikasikannya karya-karya ilmiah unggulan di tingkat global.

  Sasaran outcome UIN Bandung dapat dicapai melalui sasaran output berupa kegiatan penelitian yang bermutu, yang ditandai dengan: 1) Jumlah penelitian yang mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau paten; 2) Jumlah penelitian yang dipublikasikan di jurnal internasional terindeks; 3) Jumlah penelitian yang dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi; dan 4) Jumlah penelitian inovatif yang diimplementasikan pada pengembangan, pemberdayaan, dan partisipasi masyarakat. Hal ini sejalan dengan paradigma baru penelitian yang dicanangkan oleh Pendis Kementerian Agama, yakni inovasi, inspirasi, pengamalan ipeks pemberdayaan dan pengembangan masyarakat secara luas.

  Akhirnya, penelitian yang berorientasi pada hasil yang bermutu dan publikasi ilmiah menjadi mandat yang wajib dilaksanakan oleh sivitas akademika UIN Bandung sebagai indikator kinerja utama dalam menggapai cita-cita luhur universitas ini. Pedoman Penelitian dan Publikasi Ilmiah ini merupakan acuan bagi pelaksanaan mandat di atas.

B. Dasar Hukum

  Dasar hukum pedoman ini adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional

  Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 84); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

  Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

  (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5336);

  4. Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan Status dari Institut Agama Islam Negeri menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung; 5. Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2013 jo. Peraturan Menteri

  Agama Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung;

  6. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan;

  7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

  8. Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung;

  9. Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2015-2019;

  10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4398 Tahun 2015 tentang Pedoman Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan Penelitian pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

11. Keputusan Senat UIN Sunan Gunung Djati Bandung Nomor

  Un.05/Snp./Kp.07.6/018 Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Publikasi Ilmiah.

  12. Keputusan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Nomor 004/Un.05./V.2/Kp.02.3/01/2017 tentang Pedoman Penelitian dan Publikasi Ilmiah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2017.

C. Tujuan

  Tujuan pedoman ini adalah:

  1. Menyebarluaskan kebijakan penelitian dan publikasi ilmiah; 2.

  Memandu dosen/peneliti melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian dan publikasi ilmiah; dan

3. Menjelaskan tahapan langkah-langkah pelaksanaan penelitian dan publikasi ilmiah.

D. Ruang Lingkup

  Pedoman ini menjadi acuan bagi pelaksanaan penelitian dan publikasi ilmiah sebagai berikut:

  1. Unsur pelaksana akademik fakultas dan pascasarjana, yang meliputi satuan pelaksana akademik program studi (prodi);

2. Unsur pelaksana akademik lembaga, yang meliputi pusat-pusat;

  3. Unsur penunjang penyelenggaraan pendidikan unit pelaksana teknis; 4.

  Perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan;

  5. Konsorsium keilmuan, pengelola jurnal dan laboratorium terpadu; 6.

  Organ pertimbangan universitas serta organ pengawasan intern; dan 7. Mitra pengguna jasa penelitian di lingkungan eksternal UIN Bandung.

BAB II ARAH KEBIJAKAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH A. Pengertian Dalam pedoman ini dijelaskan beberapa pengertian sebagai berikut :

  1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

  2. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu.

  3. Teknologi adalah cara, atau metode, serta proses, atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia.

  4. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.

  5. Penerapan adalah pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan, dan/atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam kegiatan inovasi.

  6. Inovasi adalah kegiatan penelitian dan pengembangan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

7. Publikasi ilmiah adalah penerbitan paper pada jurnal nasional dan jurnal internasional.

  8. Pengertian peristilahan berkaitan dengan penelitian dan publikasi ilmiah tidak dimaksudkan untuk membatasi kebebasan berpikir, kebebasan akademis, dan tanggung jawab akademis.

B. Sistem Nasional Penelitian

  Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek menjelaskan, tujuan sistem nasional penelitian adalah penguatan daya dukung iptek untuk mempercepat pencapaian tujuan negara dan meningkatkan daya saing dan kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara di pergaulan internasional.

  Sistem nasional penelitian berfungsi untuk membentuk pola hubungan yang saling memperkuat unsur penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan iptek dalam satu keseluruhan yang utuh bagi tercapainya tujuan tersebut. Unsur ini terdiri atas unsur kelembagaan, sumber daya, dan jaringan iptek. Kelembagaan iptek sendiri meliputi unsur perguruan tinggi, lembaga litbang, badan usaha, dan lembaga penunjang. Perguruan tinggi berfungsi untuk membentuk sumber daya iptek. Lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) berfungsi untuk menumbuhkan kemampuan pemajuan iptek. Badan usaha berfungsi menumbuhkan kemampuan perekayasaan, inovasi, dan difusi teknologi untuk menghasilkan barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomis.

  Sumber daya iptek terdiri atas keahlian, kepakaran, kompetensi dan pengorganisasian, kekayaan intelektual dan informasi, serta sarana dan prasarana. Setiap unsur kelembagaan iptek bertanggung jawab meningkatkan secara terus menerus daya guna dan nilai guna sumber daya iptek. Perguruan tinggi dan Litbang wajib mengusahakan penyebaran informasi hasil-hasil kegiatan penelitian dan pengembangan serta kekayaan intelektual. Perguruan tinggi dan lembaga Litbang wajib mengusahakan pembentukan sentra HKI.

  Jaringan sistem nasional penelitian berfungsi membentuk jalinan interaktif yang memadukan unsur-unsur kelembagaan iptek untuk menghasilkan kinerja dan manfaat yang lebih besar dari keseluruhan yang dapat dihasilkan oleh masing-masing unsur kelembagaan. Untuk mengembangkan jaringan, unsur-unsur kelembagaan iptek wajib mengusahakan kemitraan dalam hubungan yang saling mengisi, melengkapi, memperkuat, dan menghindarkan tumpang tindih. Kerja sama internasional dapat diusahakan oleh semua unsur kelembagaan iptek untuk meningkatkan alih teknologi dari negara-negara lain serta meningkatkan partisipasi dalam kehidupan masyarakat ilmiah internasional.

  Perguruan tinggi perlu merumuskan arah, prioritas utama, dan kerangka kebijakan di bidang penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek. Untuk mendukung hal itu, perguruan tinggi perlu membentuk Dewan Riset. Di samping itu, organisasi profesi wajib membentuk Dewan Kehormatan Kode Etik.

C. Penelitian dan Publikasi Perguruan Tinggi

  Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa :

  1. Penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan iptek, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.

  2. Penelitian dilakukan oleh sivitas akademika sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.

  3. Penelitian dilaksanakan berdasarkan jalur kompetensi dan kompetisi.

  4. Hasil penelitian bermanfaat untuk: a. pengayaan iptek serta pembelajaran; b. peningkatan mutu perguruan tinggi dan kemajuan peradaban bangsa; c. peningkatan kemandirian, kemajuan, dan daya saing bangsa; d. pemenuhan kebutuhan strategis pembangunan nasional; dan e. perubahan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat berbasis pengetahuan.

  5. Hasil penelitian wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dan/atau dipatenkan oleh perguruan tinggi.

  6. Hasil penelitian sivitas akademika yang diterbitkan dalam jurnal internasional, yang memperoleh paten dan dimanfaatkan oleh industri, teknologi tepat guna, dan/atau buku yang digunakan sebagai sumber belajar diberi anugerah yang bermakna oleh Pemerintah.

D. Standar Nasional Penelitian

  Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, menyebutkan, ruang lingkup standar nasional penelitian terdiri atas: standar hasil penelitian; standar isi penelitian; standar proses penelitian; standar penilaian penelitian; standar peneliti; standar sarana dan prasarana penelitian; standar pengelolaan penelitian; dan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.

  1. Standar Hasil Penelitian Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil penelitian. Hasil penelitian di perguruan tinggi diarahkan dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Yang dimaksud dengan hasil penelitian di sini adalah semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik. Termasuk dalam kategori ini adalah hasil penelitian mahasiswa, yang harus memenuhi ketentuan, capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi. Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional, wajib disebarluaskan melalui seminar, publikasi, paten, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.

  2. Standar Isi Penelitian Standar isi penelitian merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan materi penelitian. Kedalaman dan keluasan materi penelitian meliputi materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan. Materi pada penelitian dasar harus berorientasi pada luaran penelitian, apakah dalam bentuk penjelasan, penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat baru. Materi pada penelitian terapan harus berorientasi pada luaran penelitian, yang berbentuk inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan mencakup materi kajian khusus untuk kepentingan nasional. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan harus memuat prinsip-prinsip kemanfaatan, kemutakhiran, dan antisipasi terhadap kebutuhan masa mendatang.

  3. Standar Proses Penelitian Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan penelitian, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

  Kegiatan penelitian harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi harus memenuhi ketentuan, capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran SKS.

  4. Standar Penilaian Penelitian Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap proses dan hasil penelitian. Penilaian proses dan hasil penelitian dilakukan secara terintegrasi paling sedikit memenuhi unsur: a) edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan mutu penelitiannya; b) objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh subjektivitas; c) akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan d) transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan. Penilaian proses dan hasil penelitian harus memenuhi prinsip penilaian dan memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian.

  Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses serta pencapaian kinerja hasil penelitian. Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa untuk tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi diatur berdasarkan ketentuan peraturan di perguruan tinggi.

  5. Standar Peneliti Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian. Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat penguasaan metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian. Kemampuan peneliti ditentukan berdasarkan: a) kualifikasi akademik; dan b) hasil penelitian. Kemampuan peneliti menentukan kewenangan melaksanakan penelitian. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan penelitian ditetapkan oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan.

  6. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian Standar sarana dan prasarana penelitian merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses penelitian dalam rangka memenuhi hasil penelitian. Sarana dan prasarana penelitian merupakan fasilitas perguruan tinggi yang digunakan untuk: a) memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program studi; b) proses pembelajaran; dan c) kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sarana dan prasarana penelitian harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.

  7. Standar Pengelolaan Penelitian Standar pengelolaan penelitian merupakan kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan penelitian. Pengelolaan penelitian dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk mengelola penelitian. Kelembagaan adalah lembaga penelitian, lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atau bentuk lain yang sejenis sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi.

  Kelembagaan wajib: a) menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai dengan rencana strategis penelitian perguruan tinggi; b) menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal penelitian; c) memfasilitasi pelaksanaan penelitian; d) melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian; e) melakukan diseminasi hasil penelitian; f) memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan Perolehan kekayaan intelektual (KI); g) memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi; dan h) melaporkan kegiatan penelitian yang dikelolanya.

  Perguruan tinggi wajib: a) memiliki rencana strategis penelitian yang merupakan bagian dari rencana strategis perguruan tinggi; b) menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit menyangkut aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar; c) menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi penelitian dalam menjalankan program penelitian secara berkelanjutan; d) melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi penelitian dalam melaksanakan program penelitian; e) memiliki panduan tentang kriteria peneliti dengan mengacu pada standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian; f) mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada lembaga lain melalui program kerja sama penelitian; g) melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana penelitian; dan h) menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian dalam menyelenggarakan program penelitian paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi.

8. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

  Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana penelitian internal. Selain dari anggaran penelitian internal perguruan tinggi, pendanaan penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat. Pendanaan penelitian digunakan untuk membiayai: a) perencanaan penelitian; b) pelaksanaan penelitian; c) pengendalian penelitian; d) pemantauan dan evaluasi penelitian; e) pelaporan hasil penelitian; dan f) diseminasi hasil penelitian. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian diatur oleh pemimpin perguruan tinggi.

  Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian. Dana pengelolaan penelitian digunakan untuk membiayai: a) manajemen penelitian yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan penelitian, dan diseminasi hasil penelitian; b) peningkatan kapasitas peneliti; dan c) insentif publikasi ilmiah atau insentif kekayaan intelektual (KI).

E. Standar Nasional Keluaran Penelitian

  Kerangka penelitian dan publikasi ilmiah memiliki 5 (lima) bagian sebagai berikut:

1. riset yang dilakukan dalam rangka

Riset Pembinaan/Kapasitas, kegiatan membina dan mengarahkan para peneliti dengan hasil akhir berupa laporan final. Dalam hal keluaran tersebut mesti ditindaklanjuti dengan kegiatan lebih lanjut yang meliputi antara lain: a.

  Publikasi/artikel nasional tidak terakreditasi;

b. Publikasi/artikel nasional terakreditasi; c. Publikasi/artikel regional/internasional .

2. Riset Dasar, kegiatan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan

  ilmu pengetahuan dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan hukum dasar yang akan digunakan, formulasi konsep dan/atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental, dan hasilnya disampaikan dalam bentuk laporan kegiatan yang komprehensif. Riset Dasar mengacu pada ketentuan sebagai berikut:

a. Riset Dasar Bidang Fokus Pangan-Pertanian, kegiatan riset dan

  pengembangan yang menerapkan ilmu pengetahuan tentang bahan pangan khususnya setelah panen memperoleh manfaat dan dapat meningkatkan nilai tambah dari pangan tersebut, penelitian tanaman budidaya pangan dan hortikultura unggul clan tahan penyakit di lahan sub-optimal clan di area Hutan Tanaman Industri (HTI), perkebunan dan kehutanan bernilai tambah tinggi, peternakan dan veteriner, perikanan budidaya dan perikanan tangkap dilahan terbatas, riset bioteknologi dan sumber daya genetika pertanian, pengembangan model integrasi tanaman-ternak-energi (biogas), serta pengembangan konservasi, diversifikasi, integrasi, dan optimalisasi sumber daya lingkungan.

  

b. Riset Dasar Bidang Fokus Energi-EBT, kegiatan riset dan

pengembangan yang terkaitdengan bidang-bidang energi-EBT mulai dari sumber, pembangkitan, penyimpanan, konversi energ1 dan pemanfaatannya untuk kebutuhan manusia, seperti pengembangan energi panas bumi, energi angin, energisurya, fuel cell, energi nuklir, dan energi arus laut. Termasuk di dalamnya adalah mendukung penyediaan bahan bakar dari energi baru/terbarukan.

  

c. Riset Dasar Bidang Fokus Kesehatan-Obat, kegiatan riset dan

pengembangan segala bentuk alat dan/atau metode yang ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan, dan penanganan permasalahan kesehatan manusia.

  d. kegiatan riset dan

  Riset Dasar Bidang Fokus Transportasi, pengembangan yang membantu perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah alat yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

  

e. Riset Dasar Bidang Fokus Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),

kegiatan riset dan pengembangan yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.

  Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, pengembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi meliputi segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.

  

f. Riset Dasar Bidang Fokus Hankam, kegiatan riset dan pengembangan

yang objeknya terkait segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadapkeutuhan bangsa dan negara baik berupa alat pertahananmaupun kajian strategis bidang pertahanan keamanan.

  g. kegiatan penelitian dan

  Riset Dasar Bidang Fokus Material Maju, pengembangan yang meningkatkan karakteristik bahan berbasis logam

maupun non logam dan produk bioaktif untuk mendukung industri.

  h. kegiatan riset dan

  Riset Dasar Bidang Fokus Kemaritiman, pengembangan sarana dan prasarana yang berada pada ruang/wilayah permukaan dan bawah laut yang terdapat kegiatan seperti pelayaran, lalu lintas, jasa-jasa kelautan, dan lain sebagainya. i. kegiatan riset dan

  Riset Dasar Bidang Fokus Kebencanaan, pengembangan peralatan maupun kajian guna mengantisipasi atau menanggulangi peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam, nonalam, dan manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

j. Riset Dasar Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan

  Desk Study Dalam Negeri, kegiatan penelitian ilmiah dalam ilmu sosial dan humaniora yang bertujuan untuk menemukan proposisi, model, atau konsep atau temuan baru dengan melakukan studi literatur terhadap objek di dalam negeri.

k. Riset Dasar Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan

  Desk Study Luar Negeri, kegiatan penelitian ilmiah dalam ilmu sosial dan humaniora yang bertujuan untuk menemukan proposisi, model, atau konsep atau temuan-temuan baru denganmelakukan studi literatur terhadap objek di luar negeri.

l. Riset Dasar Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan

Penelitian Lapangan Dalam Negeri (Kecil), kegiatan penelitian ilmiah dalam ilmu sosial dan humaniora yang bertujuan untuk menemukan proposisi, model, atau konsep atau temuan-temuan baru yang dilakukan melalui penelitian lapangan berupa survei, etnografi (wawancara dan pengamatan), participatory action research, focus group discussion (FGD), kajian bersama komunitas yang objek penelitiannya kurang dari 5 lokasi di dalam negeri. m.

  Riset Dasar Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan Penelitian Lapangan Dalam Negeri (Menengah), kegiatan penelitian ilmiah dalam ilmu sosial dan humaniora yang bertujuan untuk menemukan proposisi, model, atau konsep atau temuan-temuan baru yang dilakukan melalui penelitian lapangan berupa survei, etnografi (wawancara dan pengamatan), participatory action research (PAR), FGD, kajian bersama komunitas yang objek penelitiannya 5-10 lokasi di dalam negeri. n.

  

Riset Dasar Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan

Penelitian Lapangan Dalam Negeri (Besar), kegiatan penelitian ilmiah dalam ilmu sosial dan humaniora yang bertujuan untuk menemukan proposisi, model, atau konsep atau temuan-temuan baru yang dilakukan melalui penelitian lapangan berupa survei, wawancara dan pengamatan, PAR, FGD, kajian bersama komunitas yang objek penelitiannya lebih dari 10 lokasi di dalam negeri. o.

  

Riset Dasar Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan

Penelitian Lapangan Luar Negeri, kegiatan penelitian ilmiah dalam ilmu sosial dan humaniora yang bertujuan untuk menemukan proposisi, model, atau konsep atau temuan baru yang dilakukan melalui penelitian lapangan berupa survei, wawancara dan pengamatan,

  participatory action research, FGD, kajian bersama komunitas yang objeknya di luar negeri.

  

3. satu kegiatan riset yang memuat prototipe riset dan

Riset Terapan, pengembangan atau rekomendasi kebijakan, proposal, konsep, model dan indeks yang meliputi tahapan validasi komponen/subsistem dalam lingkungan laboratorium, validasi komponen/subsistem dalam satu lingkungan yang relevan, dan demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam satu lingkungan yang relevan, dan hasilnya disampaikan dalam bentuk laporan kegiatan yang komprehensif. Riset Terapan mengacu ketentuan sebagai berikut:

  a. Riset Terapan Bidang Fokus Pangan-Pertanian, kegiatan riset dan pengembangan yang menerapkan ilmu pengetahuan tentang bahan pangan, khususnya setelah panen, guna memperoleh manfaat dan dapat meningkatkan nilai tambah dari pangan tersebut, penelitian tanaman budidaya pangan dan hortikultura unggul clan tahan penyakit di lahan sub-optimal dan di area Hutan Tanaman lndustri (HTI) , perkebunan dan kehutanan bernilai tambah tinggi, peternakan dan veteriner, perikanan budidaya dan perikanan tangkap di lahan terbatas, riset bioteknologi dan sumber daya genetika pertanian, pengembangan model integrasi tanaman-ternak energi (biogas), serta pengembangan konservasi, diversifikasi, integrasi, dan optimalisasi sumber daya lingkungan.

  b. kegiatan riset dan

  Riset Terapan Bidang Fokus Energi-EBT, pengembangan yang terkait dengan bidang-bidang mulai dari sumber, pembangkitan, peny1mpanan, konversi energi dan pemanfaatannya untuk kebutuhan manusia. Di antaranya, pengembangan energi panas bumi, energi angin, energi surya, fuel cell, energi nuklir, dan energi arus laut. Di samping itu, juga untuk mendukung penyediaan bahan bakar dari EBT.

  c. kegiatan riset dan

  Riset Terapan Bidang Fokus Kesehatan-Obat, pengembangan segala bentuk alat dan/atau metode yang ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan, dan penanganan permasalahan kesehatan manusia.

  d. Riset Terapan Bidang Fokus Transportasi, kegiatan riset yang membantu perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah alat yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

  e.

  Riset Terapan Bidang Fokus Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), kegiatan riset yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Pengembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi meliputi segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.

  

f. kegiatan riset segala usaha untuk

Riset Terapan Bidang Fokus Hankam, mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara, baik berupa alat pertahanan maupun kajian strategis bidang pertahanan keamanan.

  g. kegiatan penelitian dan

  Riset Terapan Bidang Fokus Material Maju, pengembangan untuk meningkatkan karakteristik bahan berbasis

logam maupun non-logam dan produk bioaktif pendukung industri.

  h. kegiatan riset dan

  Riset Terapan Bidang Fokus Kemaritiman, pengembangan sarana dan prasarana yang berada pada ruang/wilayah permukaan dan bawah laut yang memiliki kegiatan seperti pelayaran, lalu lintas, jasa-jasa kelautan, dan lain sebagainya.

i. Riset Terapan Bidang Fokus Kebencanaan, kegiatan riset dan

  pengembangan peralatan maupun kajian dalam rangka mengantisipasi maupun menanggulangi peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam, non-alam, atau manusia, yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

j. Riset Terapan Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya,

Pendidikan Desk Study Dalam Negeri, kegiatan riset yang terkait dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai fenomena manusia yang memiliki keunikan, kesadaran, makna dan tujuan hidup, dinamis, memiliki kebebasan memilih dan bertindak, sulit dikontrol dan mudah dipengaruhi lingkungan sosial-budaya. Riset ini bertujuan untuk menemukan rekomendasi kebijakan dalam rangka menyelesaikan persoalan yang berkembang di masyarakat, yang dilakukan melalui penelitian literatur terhadap objek yang ada di dalam negeri. k.

  

Riset Terapan Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya,

Pendidikan Desk Study Luar Negeri, kegiatan riset yang terkait dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai fenomena manusia yang memiliki keunikan, kesadaran, makna dan tujuan hidup, dinamis, memiliki kebebasan memilih dan bertindak, sulit dikontrol dan mudah dipengaruhi lingkungan sosial-budaya. Riset ini bertujuan untuk menemukan rekomendasi kebijakan dalam rangka menyelesaikan persoalan yang berkembang di masyarakat, yang dilakukan melalui penelitian literature terhadap objek yang ada di luar negeri. l.

  

Riset Terapan Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan Penelitian Lapangan Dalam Negeri (Kecil), kegiatan riset yang terkait dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai fenomena manusia yang memiliki keunikan, kesadaran, makna dan tujuan hidup, dinamis, memiliki kebebasan memilih dan bertindak, sulit dikontrol dan mudah dipengaruhi lingkungan sosial-budaya yang dilakukan melalui penelitian lapangan berupa survei, wawancara dan pengamatan, participationactionresearch, FGD, kajian bersama komunitas yang objek penelitiannya kurang dari 5 lokasi di dalam negeri. m.

  Riset Terapan Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan Penelitian Lapangan Dalam Negeri (Menengah), kegiatan riset yang terkait dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai fenomena manusia yang memiliki keunikan, kesadaran, makna dan tujuan hidup, dinamis, memiliki kebebasan memilih dan bertindak, sulit dikontrol dan mudah dipengaruhi lingkungan sosial-budaya yang dilakukan melalui penelitian lapangan berupa survei, wawancara dan pengamatan, participatory action research, FGD, kajian bersama

komunitas yang objek penelitiannya 5-10 lokasi di dalam negeri.

n.

  Riset Terapan Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan Penelitian Lapangan Dalam Negeri (Besar), kegiatan riset yang terkait dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai fenomena manusia yang memiliki keunikan, kesadaran, makna dan tujuan hidup, dinamis, memiliki kebebasan memilih dan bertindak, sulit dikontrol dan mudah dipengaruhi lingkungan sosial-budaya yang dilakukan melalui penelitian lapangan berupa survei, wawancara dan pengamatan, participatory action research, FGD, kajian bersama komunitas yang objek penelitiannya lebih dari 10 lokasi di dalam negeri. o. Riset Terapan Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya,

  Pendidikan Penelitian Lapangan Luar Negeri, kegiatan riset yang terkait dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai fenomena manusia yang memiliki keunikan, kesadaran, makna dan tujuan hidup, dinamis, memiliki kebebasan memilih dan bertindak, sulit dikontrol dan mudah dipengaruhi lingkungan sosial-budaya yang dilakukan melalui penelitian lapangan berupa survei, wawancara dan pengamatan, participatory action research , FGD, kajian bersama komunitas yang objek penelitiannya di luar negeri.

  

4. kegiatan riset dan pengembangan yang memuat

Riset Pengembangan, prototipe laik industri atau pengujian proporsi, model, dan konsep dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan sebenarnya, sistem telah lengkap dan handal melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan sebenarnya, dan sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian, dan hasilnya disampaikan dalam bentuk laporan kegiatan yang komprehensif.

  Riset Pengembangan mengacu ketentuan berikut :

  

a. Riset Pengembangan Bidang Fokus Pangan – Pertanian, kegiatan riset

yang menerapkan ilmu pengetahuan tentang bahan pangan khususnya setelah panen guna memperoleh manfaat yang optimal dan meningkatkan nilai tambah dari pangan tersebut, penelitian tanaman budidaya pangan dan hortikultura unggul dan tahan penyakit di lahan sub optimal dan di area Hutan Tanaman Industri, perkebunan dan kehutanan bernilai tambah tinggi, peternakan dan veteriner, perikanan budidaya dan perikanan tangkap di lahan terbatas, riset bioteknologi dan sumber daya genetika pertanian, pengembangan model integrasi tanaman-ternakenergi (biogas), serta pengembangan konservasi, diversifikasi, integrasi, dan optimalisasi sumber daya lingkungan.

  

b. Riset Pengembangan Bidang Fokus Energi – EBT, kegiatan riset yang

terkait dengan bidang-bidang mulai dari sumber, pembangkitan, penyimpanan, konversi energi dan pemanfaatannya untuk kebutuhan manusia. Diantaranya adalah pengembangan energi panas bumi, energi angin, energi surya, fuel cell, energi nuklir, dan energi arus laut. Serta untuk mendukung penyediaan bahan bakar dari EBT.

  c. kegiatan dan /

  Riset Pengembangan Bidang Fokus Kesehatan–Obat, atau riset dan pengembangan metode yang ditujukan segala bentuk alat untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan, dan penanganan permasalahan kesehatan manusia.

  

d. Riset Pengembangan Bidang Fokus Transportasi, kegiatan riset yang

membantu perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah alat yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

  e.

  

Riset Pengembangan Bidang Fokus Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK), kegiatan riset yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, pengembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi meliputi segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.

  f.

  

Riset Pengembangan Bidang Fokus Hankam, kegiatan riset terkait

usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara baik berupa alat

pertahanan maupun kajian strategis bidang pertahanan keamanan.

  g. kegiatan penelitian

  Riset Pengembangan Bidang Fokus Material Maju, dan pengembangan yang meningkatkan karakteristik bahan berbasis logam maupun non-logam dan produk bioaktif untuk mendukung industri.

  h.

i. Riset Pengembangan Bidang Fokus Kebencanaan, kegiatan riset dan

5. Kajian Aktual Strategis, kegiatan dalam rangka menghasilkan keluaran

  Paten/hak cipta terdaftar; 6.

  Pelaksanaan kegiatan berorientasi pada keluaran hasil akhir penelitian sesuai dengan kualifikasi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam tata cara pelaksanaan penilaian.

  Perguruan tinggi harus memiliki pedoman pembentukan Komite Penilaian/reviewer dan tata cara pelaksanaan penilaian mengacu pada peraturan perundang-undangan dan ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi.

  Paten/hak cipta terpakai di industri .

  Paten/hak cipta granted; dan/ atau 7.

  Publikasi/artikel jurnal regional/internasional terindeks; 5.

  Riset Pengembangan Bidang Fokus Kemaritiman, kegiatan riset dan pengembangan sarana prasarana yang berada pada ruang/wilayah permukaan dan bawah laut yang terdapat kegiatan seperti pelayaran, lalu lintas, jasa-jasa kelautan.

  Publikasi/artikel jurnal regional/internasional tidak terindeks; 4.

  Publikasi/artikel jurnal nasional terakreditasi; 3.

  Publikasi/artikel jurnal nasional tidak terakreditasi; 2.

  Sebagaimana riset pembinaan/kapasitas, dalam hal keluaran riset dasar

dan riset terapan, riset pengembangan dan kajian aktual strategis mesti

ditindaklanjuti dengan kegiatan tindaklanjut yang meliputi antara lain : 1.

  (output) naskah akademis dari kegiatan pengkajian kebijakan dan atau pengumpulan data penelitian dalam waktu pendek yang merupakan penugasan dari Pemerintah untuk menyelesaikan satu kasus yang mendesak.

  Pendidikan, penelitian sosial yang ditujukan untuk menguji atau mengembangkan konsep, model, atau proposisi sehingga dapat bermanfaat bagi penyelesaian persoalan dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara.

  pengembangan peralatan maupun kajian dalam rangka mengantisipasi maupun menanggulangi peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan faktor alam, non-alam, atau manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,kerugian harta benda, dan dampak psikologis. j. Riset Pengembangan Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya,

F. Komite Penilaian Penelitian dan Publikasi

  Kegiatan penelitian didasarkan atas perkiraan penilaian usulan penelitian yang dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian dengan mengacu kepada Standar Biaya Keluaran: 1.

  Kategori Grade A, yaitu perkiraan pembiayaan setinggi-tingginya 100% (seratus persen).

2. Kategori Grade B, yaitu perkiraan pembiayaan setinggi-tingginya 75%

  (tujuh puluh lima persen), dan 3. Kategori Grade C, yaitu perkiraan pembiayaan setinggi-tingginya 60% (enam puluh persen).