Analisis Bibliometrika terhadap Publikasi Hasil Penelitian AIDS di Indonesia

(1)

LAPORAN PENELITIAN

Analisis Bibliometrika

terhadap Publikasi Hasil Penelitian AIDS

di Indonesia

Oleh

Drs.Jonner Hasugian, M.Si

Ishak, S.S., M.Hum

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

MEDAN 2009


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

Daftar Isi ……… ii

Daftar Tabel ... iii

Daftar Gambar ... iv

Daftar Lampiran ... v

1. Pendahuluan ... 1

1.1 Perumusan Masalah ………... 2

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Manfaat Penelitian ... 3

2. Tinjauan Pustaka ... 4

2.1 Pengertian Bibliometrik …………...………. 4

2.2 Hukum dan Metode Bradford ... 5

2.3 Kolaborasi ... 5

3. Metode Penelitian …………...……….. 7

3.1 Pengumpulan Data ... 7

3.2 Pengolahan Data ... 8

3.3 Analisis Data ... 9

4. Hasil dan Pembahasan ... 10

4.1 Jumlah Artikel ... 10

4.2 Penyebaran wilayah penelitian AIDS di Indonesia ... 12

4.3 Penyebaran Institusi pelaksana penelitian ... 12

4.4 Penyebaran artikel penelitian AIDS pada berbagai jurnal ... 13

4.5 Tingkat Kolaborasi peneliti ... 15

5. Kesimpulan………...……… 16 Daftar Pustaka

Lampiran


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal.

Tabel-1 Jenis publikasi (publication type) ... 11

Tabel-2 Penyebaran wilayah penelitian AIDS di Indonesia ... 12

Tabel-3 Institusi pelaksana penelitian AIDS di Indonesia ... 13

Tabel-4 Penyebaran artikel penelitian AIDS pada berbagai jurnal ... 14

Tabel-5 Pembagian daerah artikel jurnal menurut hukum Bradford ... 15

Tabel-6 Komposisi pengarang artikel AIDS di Indonesia ... 16


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal.

Gambar-1 Contoh hasil penelusuran database online PubMed ... 10 Gambar-2 Perkembangan publikasi artikel AIDS di Indonesia ... 11


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Lampiran-1 Penyebaran artikel penelitian AIDS pada berbagai jurnal


(6)

ABSTRAK

Penelitian tentang penyakit HIV/AIDS terus dilakukan untuk menemukan konsep dan metode dalam upaya pencegahan dan pengobatan. Penelitian AIDS yang dihimpun dalam database online PubMed sampai April 2009 berjumlah 162.966 artikel. Jumlah penelitian ini tersebar di seluruh negara termasuk Indonesia.

Penelitian ini penting untuk menjawab sejumlah permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan publikasi ilmiah baik berupa penelitian maupun tulisan lainnya dengan subjek AIDS. Melalui penelitian ini juga akan terjawab berbagai pertanyaan yang menyangkut pada penyebaran publikasi penelitian dan kolaborasi penelitian dalam subjek AIDS di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengaan kajian bibliometrika.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap publikasi hasil penelitian AIDS pada database online PubMed (http://www.ncbi.nlm.nih.gov). Pengumpulan data dilakukan dengan penelusuran database online PubMed. Metode Bradford digunakan untuk menentukan Core

Journal, dan metode Subramanyam digunakan untuk mengetahui tingkat

kolaborasi.

Jumlah artikel penelitian penyakit AIDS di Indonesia yang terdapat pada database online PubMed sejak tahun 1978 sampai April 2009 adalah 159 artikel

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan penelitian penyakit AIDS di Indonesia sepanjang tahun 1978 sampai 2009 cendrung meningkat, terutama antara tahun 1995 sampai 1999. Wilayah yang terbanyak menjadi objek penelitian penyakit AIDS di Indonesia adalah DKI Jakarta, Bali, Papua dan Surabaya. Berdasarkan hukum Bradford jurnal Acta Medica of Indonesia, AIDS,

AIDS Care, AIDS Wkly Plus dan AIDS Educ Prev dapat dijadikan sebagai jurnal

inti (core journal) untuk penelitian artikel AIDS di Indonesia. Berdasarkan hasil metode Subramanyam penelitian penyakit AIDS di Indonesia umumnya dilakukan secara berkolaborasi.


(7)

Analisis Bibliometrika terhadap Publikasi Hasil Penelitian AIDS

di Indonesia

Oleh

Drs Jonner Hasugian, M.Si Ishak, S.S., M.Hum

Program Studi Ilmu Perpustakan dan Informasi Fakultas Sastra USU 1. PENDAHULUAN

Penularan penyakit HIV/AIDS di Indonesia terus meluas sejak kasus pertama positif HIV ditemukan pada tahun 1987 dan hingga bulan Maret 2008 angka kematian akibat penyakit penurunan kekebalan tubuh itu sudah mencapai 2.486 orang (Komisi Penanggulangan AIDS, 2008). Data tersebut diungkapkan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia dan menjadi semacam fenomena gunung es, dengan angka kasus positif HIV/AIDS yang sudah mencapai 18.963 orang, tidak termasuk jumlah yang tidak tercatat dan yang tidak melakukan tes yang diperkirakan jumlahnya akan lebih besar lagi.

Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia juga menyebutkan bahwa kasus AIDS per 100.000 orang penduduk di Indonesia sampai Maret 2008 cukup tinggi. Daerah yang memiliki prevalensi tertinggi adalah DKI Jakarta dengan 3077 kasus, meninggal 435 orang, menyusul Jawa Barat 1836 kasus, 365 meninggal, kemudian Papua dengan 1382 kasus, meninggal 241 orang. (Komisi Penanggulangan AIDS, 2008)

Di Indonesia, cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui pertukaran jarum suntik adalah 49,2 persen, dengan kata lain hampir satu dari tiap dua orang positif HIV/AIDS terpapar lewat jarum suntik narkotika dan zat adiktif yang berganti-gantian. Sementara itu, penularan lewat praktik hubungan intim heteroseksual 42,8 persen, dan homoseksual 3,8 persen.

Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan berada pada kelompok umur 20-29 tahun (53,62 persen), disusul kelompok umur 30-39 tahun (27,79 persen), dan kelompok umur 40-49 tahun (7,8 persen). Tingkat penyebaran penderita HIV/AIDS secara kumulatif nasional sampai dengan 31 Maret 2008 adalah 5,23 per 100.000 orang penduduk.


(8)

Penelitian tentang penyakit HIV/AIDS terus dilakukan untuk menemukan konsep dan metode dalam upaya pencegahan dan pengobatan. Penelitian AIDS yang dihimpun dalam database online PubMed sampai April 2009 berjumlah 162.966 artikel. Jumlah penelitian ini tersebar di seluruh negara termasuk Indonesia.

Penelitian ini penting untuk menjawab sejumlah permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan publikasi ilmiah baik berupa penelitian maupun tulisan lainnya dengan subjek AIDS. Melalui penelitian ini juga akan terjawab berbagai pertanyaan yang menyangkut pada penyebaran publikasi penelitian dan kolaborasi penelitian dalam subjek AIDS di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengaan kajian bibliometrika.

Analisis bibliometrika berkenaan dengan penyakit AIDS telah dilakukan oleh Macias-Chapula (2001) di Afrika. Analisis bibliometrika pada penelitian ini dapat membantu pustakawan dan peneliti mengikuti perkembangan penelitian penyakit AIDS di Indonesia, terutama penelitian yang telah dipublikasikan pada jurnal luar negeri. Pendekatan analisis bibliometrika pada penelitian ini juga diharapkan dapat mengetahui jurnal inti (core journal) penelitian AIDS, penyebaran artikel penelitian AIDS pada berbagai jurnal ilmiah, penyebaran subjek permasalahan penyakit AIDS, wilayah penelitian AIDS di Indonesia dan tingkat kerajasama (collaboration) peneliti dalam melakukan penelitian kasus AIDS di Indonesia.

1.1. PERUMUSAN MASALAH

Penelitian ini akan menjawab permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah perkembangan publikasi penelitian AIDS di Indonesia pada

database online PubMed ?

b. Bagaimanakah pola penyebaran publikasi penelitian AIDS berdasarkan

tahun penelitian, wilayah penelitian, jurnall ilmiah?

c. Bagaimanakah tingkat kolaborasi peneliti dalam publikasi penelitian AIDS di Indonesia ?

1.2 TUJUAN PENELITIAN


(9)

a. Perkembangan publikasi artikel penelitian AIDS di Indonesia pada database

online PubMed

b. Pola penyebaran publikasi artikel penelitian AIDS berdasarkan tahun penelitian, jenis publikasi dan wilayah penelitian

c. Jurnal inti (core jurnal) untuk publikasi hasil penelitian AIDS di Indonesia menggunakan hukum Bradford

c. Tingkat kolaborasi peneliti dalam publikasi artikel penelitian AIDS di Indonesia

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan bermanfaat:

a. Bagi perpustakaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengetahui jurnal inti (core jornal) bidang penelitian AIDS di Indonesia, sehingga memudahkan dalam menentukan daftar tambahan koleksi khususnya datrar jurnal ilmiah bidang penelitian AIDS di Indonesia.

b. Bagi pustakawan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengetahui berbagai subjek penelitiaan AIDS, sehingga memudahkan dalam menentukan query untuk melakukan penelusuran artikel yang berkenaan dengan penyakit AIDS di Indonesia.

c. Bagi ilmuwan dan peneliti, khususnya peneliti AIDS di Indonesia hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu ajuan untuk mengetahui arah penelitian AIDS dan subjek penelitian yang telah dilakukan. Disamping itu peneliti dapat mengetahui tingkat kolaborasi peneliti yang melakukan penelitian AIDS di Indonesia. Hasil penelitian ini dapat juga dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan, terutama yang berhubungan dengan kajian analisis bibliometrika


(10)

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bibliometrik

The British Standard Institutions memberikan defenisi bibliometrik sebagai kajian

penggunaan dokumen dan pola publikasi dengan menerapkan metode matematika dan statistik. Analisis bibliometrika bertujuan untuk menjelaskan proses komunikasi tertulis, sifat dan arah pengembangan sarana deskriptif penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi (Sulistiyo, 2002).

Objek utama kajian bibliometrika adalah publikasi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Publikasi ini dianggap sebagai media penting dalam komunikasi ilmiah, dan merupakan pengetahuan publik serta arsip umum yang dapat diperoleh dan dibaca oleh siapapun setiap saat. Perkembangan publikasi jurnal ilmiah saat ini sudah mengalami perubahan dari format tercetak ke format elektronik. Perkembangan perubahan format publikasi ini sangat membantu dalam memperoleh data utama dalam analisis bibliometrik.

Bibliometrik mengkaji distribusi publikasi secara kuantitatif terhadap literatur, sehingga bibliometrik dikenal memiliki tiga dalil dasar dalam analisis kuantitatifnya. Dalil tersebut adalah:

• Dalil Lotka, yaitu dalil untuk menghitung distribusi produktifitas pengarang dalam kurun waktu tertentu pada publikasi jurnal

• Dalil Zipf, yaitu dalil untuk memberi peringkat kata dan frekuensi dalam literatur sehingga memudahkan dalam menenutukan subjek dan permasalahan yang dikaji dalam suatu literatur

Dalil Bradford, yaitu dalil untuk menentukan jurnal inti (core journal) untuk suatu jenis subjek dan permasalah tertentu.

Manfaat analisis bibliometrika bagi perpustakaan dan pustakawan antara lain: • dapat mengidentifikasi jurnal inti dalam berbagai disiplin ilmu

• dapat mengidentifikasi arah dan gejala penelitian dan perkembangan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu

• dapat menduga keluasan literature sukunder • mengenali pemakai berbagai subjek


(11)

• mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek • mengukur manfaat jasa SDI ad-hoc dan retrospektif

• meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan masa datang • mengatur arus masuk informasi dan komunikasi

• mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah

• meramalkan produktifitas penerbit, pengarang, organisasi, negara dan disiplin ilmu.

2.2 Hukum dan Metode Bradford

Hukum Bradford menyatakan bahwa umumnya subjek penelitian dapat dikelompokkan dalam koleksi jurnal inti 1/3 dari jumlah artikel yang ditemukan, 1/3 berikutnya menunjukkan kelompok jurnal menengah dan 1/3 berikutnya menunjukkan kelompok jurnal yang luas (Mustafa, 2002).

Hukum Bradford dikenal dengan rumus 1 : n : n2 : n3 . Contoh penerapan misalnya hasil penelusuran terhadap suatu bidang subjek tertentu ditemukan sebanyak 300 cantuman. Dengan hukum Bradford temuan tersebut dapat dikatakan bahwa dari 100 cantuman pada subjek tertentu terdapat 5 jurnal inti, selanjutnya 100 cantuman terdapat 25 kelompok jurnal menengah, dan 100 cantuman terakhir terdapat 75 kelompok jurnal pelengkap.

Untuk membuktikan hukum Bradfoord, beberapa persyaratan harus diperhatikan, antara lain, subjek yang dipilih cukup sempit atau spesifik, rentang waktu yang dipilih, dan sumber data penelitian yang digunakan cukup lengkap

2.3 Kolaborasi

Kolaborasi merupakan terjemahan dari kata collaboration yang artinya kerjasama antara lebih dari satu orang untuk kegiatan penelitian atau pendidikan. Konsep kolaborasi muncul dari adanya anggapan bahwa ada kalanya sebuah karya atau artikel tidak dapat ditangani sendiri oleh peneliti sehingga memerlukan bantuan atau kerjasama orang lain. Kerjasama tersebut dapat berupa nasihat, gagasan atau kritik atau dalam bentuk kegiatan penelitian. Konsep kolaborasi berupa nasihat, gagasan atau kritik disebut dengan


(12)

kolaborasi teoritis. Sedangkan kolaborasi dalam bentuk ikut serta dalam kegiatan penelitian disebut dengan kolaborasi teknis.

Formulasi Subramanyam (Igif, 2002) dapat digunakan untuk menentukan tingkat kolaborasi peneliti dalam suatu bidang penelitian pada tahun tertentu. Formulasi tersebut adalah:

Ns Nm

Nm C

+ =

C = tingkat kolaborasi peneliti, nilai C berada pada interval 0 sampai 1 Nm = total hasil penelitian dari peneliti dalam subjek tertentu pada tahun

tertentu yang dilakukan secara kolaborasi

Ns = total hasil penelitian dari peneliti dalam subjek tertentu pada tahun tertentu yang dilakukan secara individu


(13)

3. METODE PENELITIAN

3.1 Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap publikasi hasil

penelitian AIDS pada database online PubMed (http://www.ncbi.nlm.nih.gov).

Pengumpulan data dilakukan dengan penelusuran database online PubMed, dengan cara sebagai berikut:

a. Melakukan penelusuran pada database online PubMed, dengan pembatasan

penelusuran sebagai berikut:

Entry Term : aids Indonesia, dan

• wilayah penelitian : Indonesia

b. Menentukan entry term dan query penelusuran berdasarkan pedoman Medical Subject Headings (MeSH). Entry term yang digunakan adalah sebagai berikut:

• Immunologic Deficiency Syndrome, Acquired

• Acquired Immune Deficiency Syndrome

• Acquired Immuno-Deficiency Syndrome

• Acquired Immuno Deficiency Syndrome

• Acquired Immuno-Deficiency Syndromes

• Immuno-Deficiency Syndrome, Acquired

• Immuno-Deficiency Syndromes, Acquired

• Syndrome, Acquired Immuno-Deficiency

• Syndromes, Acquired Immuno-Deficiency

• Immunodeficiency Syndrome, Acquired

• Acquired Immunodeficiency Syndromes

• Immunodeficiency Syndromes, Acquired

• Syndrome, Acquired Immunodeficiency

• Syndromes, Acquired Immunodeficiency

• AIDS

c. Hasil penelusuran ditetapkan hanya menampilkan data bibliografi dan abstrak penelitian, dengan format tampilan dari database Medline


(14)

3.2 Pengolahan Data

Data yang diperoleh dalam format htm kemudian diolah dengan bantuan program WinISIS ver. 1.31. Tujuannya untuk memperoleh data awal dan memudahkan dalam menentukan:

• penyebaran publikasi hasil penelitian AIDS di Indonesia per tahun

• penyebaran publikasi hasil penelitian AIDS di Indonesia pada berbagai jurnal ilmiah

• penyebaran subjek penelitian AIDS

• penyebaran wilayah penelitian AIDS di Indonesia • penyebaran asal dan institusi peneliti

• tingkat kolaborasi peneliti

Selanjutnya data awal yang telah diperoleh diolah kembali dengan menggunakan program Microsoft Excel 2003, tujuannya untuk memudahkan pendistribusian data dan tampilan dalam format grafik.

Pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Identifikasi publikasi hasil penelitian AIDS di Indonesia

a. menentukan perkembangan publikasi hasil penelitian AIDS

b. menentukan penyebaran publikasi hasil penelitian AIDS berdasarkan

wilayah di Indonesia

c. mengidentifikasi asal dan institusi peneliti d. mengidentifikasi subjek penelitian AIDS 2. Identifikasi tingkat kolaborasi peneliti

a. menentukan sampel data

b. menghitung komposisi peneliti AIDS

c. membandingkan tingkat kolaborasi peneliti dengan metode Subramanyam 3. Analisis terhadap subjek penelitian

Analisis subjek dilakukan dengan mengindeks judul dan abstrak dari suluruh cantuman yang diperoleh dari publikasi hasil penelitian AIDS di Indonesia. Pengindeksan dilakukan dengan menggunakan program WinISIS ver. 1.31. Subjek penelitian ditentukan berdasarkan entry term dari Medical Subject


(15)

Headings (MeSH). Peringkat subjek dihitung berdasarkan kemunculan tertinggi

hingga terendah dari seluruh publikasi hasil penelitian AIDS di Indonesia. 4. Analisis jurnal inti (core journal)

Analisis core journal untuk apublikasi hasil penelitian AIDS di Indonesia

dilakukan berdasarkan hukum Bradford.

3.3 Analisis Data

a. Pola penyebaran publikasi hasil penelitian AIDS untuk menentukan core journal.

Hasil penelusuran penelitian AIDS di Indonesia yang dilakukan pada database PubMed pada berbagai jurnal ilmiah, dihitung penyebarannya dan diurutkan berdasarkan jumlah artikel terbesar sampai terkecil yang terdapat pada jurnal tertentu. Penghitungan dilakukan dengan cara pengindeksan berdasarkan judul jurnal pada program WinIsis ver. 1.31

Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan hukum Bradford, yaitu perbandingan jumlah yang memuat artikel pada setiap daerah (zone) lebih kurang

sama, dengan rumus 1 : n : n2 : n3 , dimana n adalah pengganda Bradford.

Pengujian juga dilakukan dengan menggunakan rumus Brooke yaitu untuk mengetahui nilai pendugaan dari hukum Bradford, dengan rumus:

R(n) = k log n/s

diamana : R(n) = jumlah artikel yang dimuat n = peringkat jurnal

k dan s = bilangan konstan

b. Tingkat Kolaborasi Peneliti

Untuk pengujian tingkat kolaborasi peneliti AIDS di Indonesia, seluruh cantuman yang ditemukan akan dijadikan sampel. Kemudian setiap cantuman yang dijadikan sampel dihitung satu persatu untuk mengetahui jumlah pengarang tunggal dan pengarang ganda. Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kolaborasi peneliti digunakan rumus Subramanyam (1983).


(16)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perkembangan penelitian AIDS di Indonesia 4.1.1 Jumlah Artikel

Jumlah artikel penelitian penyakit AIDS di Indonesia yang terdapat pada database online PubMed sejak tahun 1978 sampai April 2009 adalah 159 artikel. Penelusuran dilakukan pada tanggal 18 April 2009 pukul 13:05 Wib. Pola

penelusuran yang dilakukan dengan menggunakan entry term AIDS

INDONESIA. Hasil penelusuran melalui database online PubMed seperti terlihat pada Gambar-1 berikut.

Gambar-1 Contoh Hasil Penelusuran database online PubMed

Penyebaran perkembangan jumlah publikasi artikel AIDS di Indonesia seperti terlihat pada Gambar-2 berikut:


(17)

Gambar-2 Perkembangan publikasi artikel AIDS di Indonesia

Penelitian penyakit AIDS di Indonesia mengalami peningkatan pada awal tahun 1990 sampai akhir tahun 1999. Penelitian antara tahun 2000 sampai April 2009 relatif stabil dengan rerata 30 artikel.

Penyebaran jenis publikasi (publication type) dari 159 artikel, seperti

terlihat pada Tabel-1 berikut.

Tabel-1 Jenis Publikasi (publication type) Jenis terbitan Jumlah

artikel

Journal article 148 Research support 5

Editorial 3 Review 1 Comparative Study 1

Jumlah 159

Penyebaran jenis terbitan penelitian AIDS di Indonesia yang diperoleh berupa artikel jurnal (93%), research support, editorial, review dan comparative study.


(18)

4.2 Penyebaran wilayah penelitian AIDS di Indonesia

Penyebaran wilayah penelitian penyakit AIDS ditentukan dengan mengidentifikasi penggunaan nama wilayah di Indonesia dari judul dan abstrak penelitian. Hasil yang diperoleh seperti terlihat pada Tabel-2 berikut.

Tabel-2 Penyebaran wilayah penelitian AIDS di Indonesia

No Wilayah Penelitian Jumlah Artikel %

1 Bali 41 25,79

2 Jakarta 12 7,55

3 Papua 6 3,77

4 Kuta, Bali 4 2,52 5 Keramat Tunggak 4 2,52 6 Surabaya 4 2,52

7 Kupang 3 1,89

8 Singkawang 3 1,89 9 Sulawesi 2 1,26 10 Kalimantan 1 0,63 11 Yogyakarta 1 0,63 12 Wonogiri 1 0,63

Data wilayah penelitian yang teridentifikasi sebanyak 55 artikel dari 159 artikel penelitian AIDS. Penyebaran wilayah penelitian penyakit AIDS di Indonesia dapat mengindikasikan bahwa penyebaran penyakit AIDS banyak terjadi pada wilayah tersebut. Tabel diatas menunjukkan wilayah Bali (28,31%), Jakarta (10,07%) dan Papua (3,77%) merupakan wilayah terbanyak dilakukan penelitian AIDS di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan data dari Komisi Penanggulangan AIDS di Indonesia (http://www.aidsindonesia.or.id) tahun 2007 menunjukkan bahwa kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari DKI Jakarta, Papua dan Bali.

4.3 Penyebaran Institusi pelaksana penelitian

Institusi pelaksana penelitian ditentukan dengan mengidentifikasi asal atau alamat institusi peneliti. Hasilnya terlihat seperti pada Tabel-3 berikut.


(19)

Tabel-3 Institusi pelaksana penelitian AIDS di Indonesia

No Asal Institusi Jumlah

Artikel

%

1 Departemen of Epidemiology, School of Public Health, University of

Michigan

12 7,55

2 AIDS and STD Prevention Program,

Indonesian Public Health Association, Jakarta

6 3,77

4 Faculty of Medicine, Udayana, Bali 5 3,14

3 Departemen of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Univeristy Indonesia

4 2,52

5 Division of Allergy and Clinical Immunology, Faculty of Medicine, University of Indonesia

2 1,26

Institusi pelaksanaan penelitian penyakit AIDS di Indonesia paling banyak dilakukan oleh Departemen of Epidemiology, School of Public Health, University of Michigan (7,55%), AIDS and STD Prevention Program, Indonesian Public Health Association, Jakarta (3,77%), Faculty of Medicine, Udayana, Bali (3,14), Departemen of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Univeristy Indonesia (2,52) dan Division of Allergy and Clinical Immunology, Faculty of Medicine, University of Indonesia (1,26%). Selebihnya penelitian dilakukan oleh berbagai institusi atau lembaga penelitian di dalam dan luar negeri, baik secara perorangan atau berkolaborasi.

4.4 Penyebaran artikel penelitian AIDS pada berbagai jurnal

Artikel penelitian AIDS di Indonesia sepanjang tahun 1978 sampai April 2009 sejumlah 159 artikel tersebar pada 85 jurnal ilmiah. Pola penyebaran artikel pada 10 jurnal ilmiah seperti terlihat pada Tabel berikut. (selengkapnya lihat Lampiran-1).


(20)

Tabel-4 Penyebaran Artikel penelitian AIDS pada berbagai jurnal ilmiah

No

Judul Jurnal Jumlah

Artikel

Jumlah Kumulatif

%

1 Acta Med Indones. 2005 Jan-Mar;37(1):49-50. 10 10 6,29

2 AIDS. 1994;8 Suppl 2:S165-72. 9 19 11,95

3 AIDS Care. 1993;5(3):289-303. 7 26 16,35

4 AIDS Wkly Plus. 1996 Oct 21:20. 7 33 20,75

5 AIDS Educ Prev. 1998 Feb;10(1):34-45. 6 39 24,53

6 Southeast Asian J Trop Med Public Health. 1994

Mar;25(1):102-6. 5 44 27,67

7 Aidscaptions. 1994 Aug;1(3):24-5. 4 48 30,19

8 AIDSlink. 1994 Sep-Oct;(29):7. 4 52 32,70

9 Sex Transm Dis. 2002 Jan;29(1):50-8. 4 56 35,22

10 AIDS Wkly. 1994 Dec 19:11. 3 59 37,11

Tabel-4 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 39 artikel (24,53%) penelitian penyakit AIDS di Indonesia diperoleh dari 5 judul jurnal. Selanjutnya sebanyak 59 artikel (37,11%) diperoleh dari 10 judul jurnal.

Untuk menentukan jurnal inti dari penelitian penyakit AIDS digunakan Hukum Bradford. Pengujian Hukum Bradford dilakukan terhadap 159 artikel penelitian AIDS yang diperoleh dari database PubMed Online. Jumlah artikel yang dimuat dalam suatu jurnal disusun berdasarkan jumlah artikel tertinggi.

Metode Bradford mengelompokkan hasil urutan jumlah artikel tertinggi dan terendah kedalam empat pembagian daerah (zones). Pada penelitian artikel

penyakit AIDS di Indonesia pengelompokan jumlah artikel tertinggi dan terendah digabi menjadi tiga daerah. Hasil pembagian daerah tersebut seperti terlihat pada Tabel-5 berikut.


(21)

Tabel-5 Pembagian Daerah Artikel Jurnal Menurut Hukum Bradford

Daerah Jumlah Artikel

Jumlah Jurnal

Pengganda Bradford

1 39 5

2 40 12 2,4

3 39 29 2,42

Rata-rata 39 2,4

Rumus Bradford menyatakan bahwa perbandingan jumlah jurnal yang memuat artikel lebih kurang sama, yaitu 1 : n : n2 : n3. Jumlah rata-rata artikel pada tiga daerah tersebut adalah 39. Hasil pengamatan untuk perbandingan jumlah jurnal dan jumlah artikel pada penelitian AIDS di Indonesia adalah:

1 : 2,4 : 2,42 = 1 : 2,4 : 5,76

Perbandingan daerah pada Tabel diatas diperoleh hasil yaitu: 5 : 12 : 29 = 1 : 2,4 : 5,8

Pengujian hukum awal Bradford yang menyatakan perbandingan hasil 1 : 2,4 : 5,76 pada artikel penelitian penyakit AIDS di Indonesia dapat teruji. Hasil ini diperoleh melalui perhitungan n yang dilakukan dengan perolehan perbandingan 1 : 2,4 : 5,8. Hasil ini mengindikasikan bahwa dari 159 artikel penelitian AIDS yang terdapat pada database PubMed sebanyak 39 artikel diperoleh dari 5 jurnal inti (core journal), 40 artikel diperoleh dari 12 jurnal semi

inti dan 39 artikel diperoleh dari jurnal pelengkap.

Sehingga dapat dikatakan bahwa jurnal inti untuk penelitian penyakit AIDS di Indonesia adalah jurnal Acta Medica of Indonesia, AIDS, AIDS Care, AIDS Wkly Plus dan AIDS Educ Prev.

4.5 Tingkat kolaborasi peneliti

Komposisi pengarang untuk penelitian AIDS di Indonesia seperti terlihat pada Tabel-6 berikut.


(22)

Tabel-6 Komposisi pengarang artikel AIDS di Indonesia

T Kolaborasi Pengarang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 17

Artikel 44 19 20 10 10 11 7 2 6 2 1

Indonesia 14 8

Asing 30 34

I + A 46

Tanpa Pengarang 23

Keterangan: T = Tunggal, I + A = Indonesia + Asing

Tabel-6 diatas memperlihatkan bahwa 44 (27,7%) artikel penelitian AIDS dilakukan secara perorangan. Selanjutnya 88 (55,3%) artikel penelitian AIDS dilakukan secara berkolaborasi. Pada database PubMed untuk penelitian artikel AIDS ditemukan 23 (14,5%) artikel tidak diketahui penelitinya. Selebihnya 4 artikel penelitian dilakukan oleh lembaga, yaitu oleh Aids International, Family Health International, Penon Institute dan UNESCO.

Tingkat kolaborasi peneliti untuk penelitian penyakit AIDS di Indonesia dihitung menggunakan metode Subramanyam. Hasil yang diperoleh seperti terlihat pada Tabel-7 berikut.

Tabel-7 Tingkat kolaborasi peneliti AIDS

Tunggal (Ns)

Kolaborasi (Nm)

Tingkat Kolaborasi

(Nm/[Ns+Nm]) %

44 115 0,72 72%

Pada Tabel-7 diatas ditemukan nilai C atau Tingkat Kolaborasi sebesar 0,72. Hal ini berarti bahwa nilai C lebih besar dari 0,5 dan kurang dari 1. Metode Subramanyam yang sesui dengan hasil penelitian ini adalah 0,5<C<1. Sehingga diperoleh 0,5<0,72<1. Artinya bahwa artikel hasil penelitian penyakit AIDS di Indonesia cenderung dilakukan secara kolaborasi.


(23)

5. KESIMPULAN

a. Perkembangan penelitian penyakit AIDS di Indonesia sepanjang tahun 1978

sampai 2009 cendrung meningkat, terutama antara tahun 1995 sampai 1999.

b. Institusi peneliti untuk penelitian penyakit AIDS di Indonesia umumnya

dilakukan oleh Departement of Epidemiology, School of Public Health, University of Michigan; AIDS and STD Prevention Program, Indonesian Public Health Association, Jakarta; Faculty of Medicine, Udayana, Bali dan Departement of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Univeristy Indonesia.

c. Wilayah yang terbanyak menjadi objek penelitian penyakit AIDS di Indonesia adalah DKI Jakarta, Bali, Papua dan Surabaya.

d. Berdasarkan hukum Bradford jurnal Acta Medica of Indonesia, AIDS, AIDS

Care, AIDS Wkly Plus dan AIDS Educ Prev dapat dijadikan sebagai jurnal inti (core journal) untuk penelitian artikel AIDS di Indonesia

e. Berdasarkan hasil metode Subramanyam penelitian penyakit AIDS di Indonesia umumnya dilakukan secara berkolaborasi.

Daftar Kepustakaan

Bankson, Heather L. 2009. Health literacy: an exploratory bibliometrics analysis 1997 – 2007. Journal of the Medical Library Association, April 2009; 97(2):

p. 148

Bar-Ilan. 2001. Data collection methods on the web for informetric purpose. A Review and analysis. Scientometrics, 50(1): p. 7 – 32

Igif G, Prihanto. 2002. Kolaborasi. Kumpulan makalah kursus bibliometrika. Jakarta: Masyarakat Informatika Indonesia

Ishak. 2005. Analisis bibliometrika terhadap artikel penelitian penyakit malaria di Indonesia tahun 1970-April 2004 menggunakan database online PubMed.

Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. 1(2): p. 17 – 25

Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia. 2008. Statistik kasus AIDS sampai dengan Maret 2008. (http://www.aidsindonesia.or.id) Akses tanggal 15 April 2009


(24)

Macias-Chapula, C.A. dan Mijangos-Nolasco A. 2001. Bibliometric analysis of AIDS literature in Central Africa. Proceedings of the 8th International Conference on Scientometrics and Informetrics Vol.1: p. 419 – 426

Mustafa. 2002. Mengenal hukum Bradford. Kumpulan makalah kursus bibliometrika. Jakarta: Masyarakat Informatika Indonesia

National Library Medicine. 2008. Searching PubMed guides. (http://www.nlm.nih.gov)

Qin, Jian. 2008. F.W. Lancaster: a bibliometric analysis. Academic Research Library,

Spring 2008, 56(4): p. 954

Sing, Gian, Rekha Mittal dan Moin Ahmad. 2007. A Bibliometric study of literature on digital libraries. The Electronic Library, 2007 25(3): p. 342-488

Sulistiyo-Basuki. 2002. Bibliometrics, Sciontometrics, dan Infometrics. Kumpulan makalah kursus bibliometrika. Jakarta: Masyarakat Informatika Indonesia UNAIDS. 2008. Asia : AIDS epidemic update : regional summary. Switzerland :

UNAIDS

UNAIDS. 2008. Report on the global HIV/AIDS epidemic 2008: excecutive summary. Switzerland : UNAIDS


(1)

Tabel-3 Institusi pelaksana penelitian AIDS di Indonesia

No Asal Institusi Jumlah

Artikel

%

1 Departemen of Epidemiology, School of Public Health, University of

Michigan

12 7,55

2 AIDS and STD Prevention Program, Indonesian Public Health Association, Jakarta

6 3,77

4 Faculty of Medicine, Udayana, Bali 5 3,14 3 Departemen of Internal Medicine,

Faculty of Medicine, Univeristy Indonesia

4 2,52

5 Division of Allergy and Clinical Immunology, Faculty of Medicine, University of Indonesia

2 1,26

Institusi pelaksanaan penelitian penyakit AIDS di Indonesia paling banyak dilakukan oleh Departemen of Epidemiology, School of Public Health, University of Michigan (7,55%), AIDS and STD Prevention Program, Indonesian Public Health Association, Jakarta (3,77%), Faculty of Medicine, Udayana, Bali (3,14), Departemen of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Univeristy Indonesia (2,52) dan Division of Allergy and Clinical Immunology, Faculty of Medicine, University of Indonesia (1,26%). Selebihnya penelitian dilakukan oleh berbagai institusi atau lembaga penelitian di dalam dan luar negeri, baik secara perorangan atau berkolaborasi.

4.4 Penyebaran artikel penelitian AIDS pada berbagai jurnal

Artikel penelitian AIDS di Indonesia sepanjang tahun 1978 sampai April 2009 sejumlah 159 artikel tersebar pada 85 jurnal ilmiah. Pola penyebaran artikel pada 10 jurnal ilmiah seperti terlihat pada Tabel berikut. (selengkapnya lihat


(2)

Tabel-4 Penyebaran Artikel penelitian AIDS pada berbagai jurnal ilmiah

No

Judul Jurnal Jumlah

Artikel

Jumlah Kumulatif

%

1 Acta Med Indones. 2005 Jan-Mar;37(1):49-50. 10 10 6,29

2 AIDS. 1994;8 Suppl 2:S165-72. 9 19 11,95

3 AIDS Care. 1993;5(3):289-303. 7 26 16,35

4 AIDS Wkly Plus. 1996 Oct 21:20. 7 33 20,75

5 AIDS Educ Prev. 1998 Feb;10(1):34-45. 6 39 24,53 6 Southeast Asian J Trop Med Public Health. 1994

Mar;25(1):102-6. 5 44 27,67

7 Aidscaptions. 1994 Aug;1(3):24-5. 4 48 30,19

8 AIDSlink. 1994 Sep-Oct;(29):7. 4 52 32,70

9 Sex Transm Dis. 2002 Jan;29(1):50-8. 4 56 35,22

10 AIDS Wkly. 1994 Dec 19:11. 3 59 37,11

Tabel-4 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 39 artikel (24,53%) penelitian penyakit AIDS di Indonesia diperoleh dari 5 judul jurnal. Selanjutnya sebanyak 59 artikel (37,11%) diperoleh dari 10 judul jurnal.

Untuk menentukan jurnal inti dari penelitian penyakit AIDS digunakan Hukum Bradford. Pengujian Hukum Bradford dilakukan terhadap 159 artikel penelitian AIDS yang diperoleh dari database PubMed Online. Jumlah artikel yang dimuat dalam suatu jurnal disusun berdasarkan jumlah artikel tertinggi.

Metode Bradford mengelompokkan hasil urutan jumlah artikel tertinggi dan terendah kedalam empat pembagian daerah (zones). Pada penelitian artikel penyakit AIDS di Indonesia pengelompokan jumlah artikel tertinggi dan terendah digabi menjadi tiga daerah. Hasil pembagian daerah tersebut seperti terlihat pada Tabel-5 berikut.


(3)

Tabel-5 Pembagian Daerah Artikel Jurnal Menurut Hukum Bradford Daerah Jumlah

Artikel

Jumlah Jurnal

Pengganda Bradford 1 39 5

2 40 12 2,4

3 39 29 2,42

Rata-rata 39 2,4

Rumus Bradford menyatakan bahwa perbandingan jumlah jurnal yang memuat artikel lebih kurang sama, yaitu 1 : n : n2 : n3. Jumlah rata-rata artikel pada tiga daerah tersebut adalah 39. Hasil pengamatan untuk perbandingan jumlah jurnal dan jumlah artikel pada penelitian AIDS di Indonesia adalah:

1 : 2,4 : 2,42 = 1 : 2,4 : 5,76

Perbandingan daerah pada Tabel diatas diperoleh hasil yaitu: 5 : 12 : 29 = 1 : 2,4 : 5,8

Pengujian hukum awal Bradford yang menyatakan perbandingan hasil 1 : 2,4 : 5,76 pada artikel penelitian penyakit AIDS di Indonesia dapat teruji. Hasil ini diperoleh melalui perhitungan n yang dilakukan dengan perolehan perbandingan 1 : 2,4 : 5,8. Hasil ini mengindikasikan bahwa dari 159 artikel penelitian AIDS yang terdapat pada database PubMed sebanyak 39 artikel diperoleh dari 5 jurnal inti (core journal), 40 artikel diperoleh dari 12 jurnal semi inti dan 39 artikel diperoleh dari jurnal pelengkap.

Sehingga dapat dikatakan bahwa jurnal inti untuk penelitian penyakit AIDS di Indonesia adalah jurnal Acta Medica of Indonesia, AIDS, AIDS Care, AIDS Wkly Plus dan AIDS Educ Prev.

4.5 Tingkat kolaborasi peneliti


(4)

Tabel-6 Komposisi pengarang artikel AIDS di Indonesia

T Kolaborasi Pengarang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 17

Artikel 44 19 20 10 10 11 7 2 6 2 1

Indonesia 14 8

Asing 30 34

I + A 46

Tanpa Pengarang 23

Keterangan: T = Tunggal, I + A = Indonesia + Asing

Tabel-6 diatas memperlihatkan bahwa 44 (27,7%) artikel penelitian AIDS dilakukan secara perorangan. Selanjutnya 88 (55,3%) artikel penelitian AIDS dilakukan secara berkolaborasi. Pada database PubMed untuk penelitian artikel AIDS ditemukan 23 (14,5%) artikel tidak diketahui penelitinya. Selebihnya 4 artikel penelitian dilakukan oleh lembaga, yaitu oleh Aids International, Family Health International, Penon Institute dan UNESCO.

Tingkat kolaborasi peneliti untuk penelitian penyakit AIDS di Indonesia dihitung menggunakan metode Subramanyam. Hasil yang diperoleh seperti terlihat pada Tabel-7 berikut.

Tabel-7 Tingkat kolaborasi peneliti AIDS Tunggal

(Ns)

Kolaborasi (Nm)

Tingkat Kolaborasi

(Nm/[Ns+Nm]) %

44 115 0,72 72%

Pada Tabel-7 diatas ditemukan nilai C atau Tingkat Kolaborasi sebesar 0,72. Hal ini berarti bahwa nilai C lebih besar dari 0,5 dan kurang dari 1. Metode Subramanyam yang sesui dengan hasil penelitian ini adalah 0,5<C<1. Sehingga diperoleh 0,5<0,72<1. Artinya bahwa artikel hasil penelitian penyakit AIDS di Indonesia cenderung dilakukan secara kolaborasi.


(5)

5. KESIMPULAN

a. Perkembangan penelitian penyakit AIDS di Indonesia sepanjang tahun 1978 sampai 2009 cendrung meningkat, terutama antara tahun 1995 sampai 1999.

b. Institusi peneliti untuk penelitian penyakit AIDS di Indonesia umumnya dilakukan oleh Departement of Epidemiology, School of Public Health, University of Michigan; AIDS and STD Prevention Program, Indonesian Public Health Association, Jakarta; Faculty of Medicine, Udayana, Bali dan Departement of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Univeristy Indonesia.

c. Wilayah yang terbanyak menjadi objek penelitian penyakit AIDS di Indonesia adalah DKI Jakarta, Bali, Papua dan Surabaya.

d. Berdasarkan hukum Bradford jurnal Acta Medica of Indonesia, AIDS, AIDS Care, AIDS Wkly Plus dan AIDS Educ Prev dapat dijadikan sebagai jurnal inti (core journal) untuk penelitian artikel AIDS di Indonesia

e. Berdasarkan hasil metode Subramanyam penelitian penyakit AIDS di Indonesia umumnya dilakukan secara berkolaborasi.

Daftar Kepustakaan

Bankson, Heather L. 2009. Health literacy: an exploratory bibliometrics analysis 1997 – 2007. Journal of the Medical Library Association, April 2009; 97(2): p. 148

Bar-Ilan. 2001. Data collection methods on the web for informetric purpose. A Review and analysis. Scientometrics, 50(1): p. 7 – 32

Igif G, Prihanto. 2002. Kolaborasi. Kumpulan makalah kursus bibliometrika. Jakarta: Masyarakat Informatika Indonesia


(6)

Macias-Chapula, C.A. dan Mijangos-Nolasco A. 2001. Bibliometric analysis of AIDS literature in Central Africa. Proceedings of the 8th International Conference on Scientometrics and Informetrics Vol.1: p. 419 – 426

Mustafa. 2002. Mengenal hukum Bradford. Kumpulan makalah kursus bibliometrika. Jakarta: Masyarakat Informatika Indonesia

National Library Medicine. 2008. Searching PubMed guides. (http://www.nlm.nih.gov)

Qin, Jian. 2008. F.W. Lancaster: a bibliometric analysis. Academic Research Library, Spring 2008, 56(4): p. 954

Sing, Gian, Rekha Mittal dan Moin Ahmad. 2007. A Bibliometric study of literature on digital libraries. The Electronic Library, 2007 25(3): p. 342-488

Sulistiyo-Basuki. 2002. Bibliometrics, Sciontometrics, dan Infometrics. Kumpulan makalah kursus bibliometrika. Jakarta: Masyarakat Informatika Indonesia UNAIDS. 2008. Asia : AIDS epidemic update : regional summary. Switzerland :

UNAIDS

UNAIDS. 2008. Report on the global HIV/AIDS epidemic 2008: excecutive summary. Switzerland : UNAIDS