Penghargaan Finansial Lingkungan Kerja, Nilai-Nilai Sosial, Dan Personalitas Pada Akuntan Publik Bagi Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Indah Lia Puspita
Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen, Vol. 6, No. 2 ,Desember 2017
153
Penghargaan Finansial Lingkungan Kerja, Nilai-Nilai Sosial, Dan Personalitas
Pada Akuntan Publik Bagi Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
Indah Lia Puspita1, Inda Yuliani 2
1,2,
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati Bandar Lampung
e-mail : [email protected]
Abstrak. Indonesia akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN Economic Community/ AEC.
Di Indonesia akan ada delapan perusahaan jasa yang berkembang di Indonesia salah satunya yaitu jasa
akuntansi profesional memiliki tantangan yang kompetitif dengan diberlakukannya pasar bebas sektor
jasa dalam menghadapi MEA. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris faktor-faktor
yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karirnya sebagai akuntan publik.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner, populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa S1 jurusan akuntansi yang sudah mengambil matakuliah auditing atau sedang
mengambil matakuliah auditing di Universitas Malahayati, Universitas Bandar Lampung, dan STIE
Gentiaras dengan jumlah sampel 81 mahasiswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel penghargaan
finansial, nilai-nilai sosial, dan personalitas berpengaruh signifikan, sedangkan variabel lingkungan
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik.Hasil penelitian secara bersama-sama menunjukkan pengaruh penghargaan finansial,
lingkungan kerja, nilai-nilai sosial dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Kata Kunci : Akuntan Publik, Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi, Penghargaaan Finansial,
Lingkungan Kerja, Nilai-Nilai Sosial, Personalitas.
1.
Latar Belakang
Pada umumnya manusia memiliki sifat dasar untuk mengejar atau mencapai segala sesuatu yang telah
dicita-citakannya.Seorang individu diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan
pekerjaan yang sudah didapatkannya.Keinginan yang dimiliki individu yang ingin maju dan
berkembang dibutuhkan sebuah motivasi diri untuk bisa bekerja keras dan memiliki rasa
tanggungjawab agar kualitas kinerjanya semakin meningkat, sebagai upaya dalam mengantisipasi
menghadapi persaingan yang berat baik di dunia bisnis maupun persaingan diantara sesama tenaga
kerja yang semakin ketat.
Secara umum mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan jenjang S1 nya dapat memilih pilihan
alternatif pada karirnya.Pertama, lulusan sarjana S1 dapat langsung bekerja sebagai karyawan
disebuah perusahaan ataupun instansi.Kedua,mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang
selanjutnya yaitu S2 atau pilihan alternatif ketiga yaitu menjadi seorang akuntan publik. Bagi mereka
yang memilih menjadi seorang akuntan publik harus terlebih dahulu melanjutkan ke Pendidikan
Profesi Akuntan dan meraih gelar akuntan, selanjutnya mereka dapat memilih karir sebagai akuntan,
baik sebagai akuntan publik, akuntan manajemen,akuntan pemerintah maupun akuntan pendidik.
Profesi akuntan publik memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan
bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan
kondisi yang berbeda, dan termasuk profesi-profesi termahal. Profesi akuntan publik bisa termasuk
profesi termahal karena sumber pendapatan terbesar dari akuntan publik telah bergeser dari jasa audit
ke jasa konsultasi manajemen (Bachtiar, 2002 dalam Aprilyan, 2011). Selain itu profesi akuntan
publik merupakan profesi prestisius di Indonesia karena selain harus mempunyai gelar sarjana
akuntansi, calon akuntan diharuskan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) dan terdaftar di Departemen keuangan untuk bisa berpraktek akuntan.
Profesi Akuntan Publik di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejalan dengan berkembangnya
berbagai jenis perusahaan.Namun jumlah akuntan publik di Indonesia masih tidak seimbang dengan
jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Indonesia akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
154
Jurnal Riset Akuntansi dan Manjemen, Vol. 6, No. 2,Desember 2017
ASEAN Economic Comonity/AEC pada akhir tahun 2015. Di Indonesia akan ada 8 perusahaan jasa
yang ada di Indonesia salah satunya yaitu jasa akuntansi profesional memiliki tantangan yang semakin
kompetitif dengan diberlakukannya pasar bebas sektor jasa dalam menghadapi MEA 2015. Dapat
dilihat grafik perkembangan akuntan publik dari tahun 2007 sampai tahun 2014 jumlah akuntan publik
yang ada di Indonesia mengalami perkembangan, tetapi belum mencapai kebutuhan akuntan publik di
Indonesia.
2.
Kajian Pustaka
Pengaruh penghargaan finansial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Penghargaan finansial atau gaji adalah sebuah penghargaan yang berwujud finansial (Suyono, 2014).
Menurut Hariandja, (2005:244) Penghargaan finansial atau kompensasi adalah keseluruhan balas jasa
yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk
uang atau lainnya, yang dapat beruapa gaji upah, bonus, insentif, dan lain-lain. Penghargaan finansial
tersebut dipertimbangkan dalam pemilihan profesi, karena tujuan utama seseorang bekerja adalah
memproleh penghargaan finansial. Penghasilan/gaji yang diperoleh dari pekerjaan yang telah
dikerjakan diyakini bagi sebagian perusahaan merupakan daya tarik utama dalam memberikan
kepuasan kepada karyawannya.
Menurut Hasibuan dalam Sulistiani, 2012 faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya penghargaan
finansial yaitu penawaran dan permintaan tenaga kerja, kemampuan dan kesediaan organisasi,
organisasi karyawan, produktifitas kerja karyawan, biaya hidup, posisi jabatan karyawan, pendidikan
dan pengalaman kerja, dan jenis dan sifat pekerjaan.
Ha1: Terdapat pengaruh antara penghargaan finamsial dengan pemilihan karir mahasiswa akuntansi
sebagai akuntan publik.
Pengaruh lingkungan kerja terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang ada disekitar karyawan yang sedang
melakukan pekerjaan itu sendiri (Rivai, 2006: 165), sedangkan menurut Nitisemito, (2008:183)
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar para pekerja dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Lingkungan
kerja dalam akuntan publik merupakan lingkungan kerja yang lebih banyak dituntut untuk menghadapi
tantangan karena dengan bervariasinya jasa yang diberikan oleh klien dapat menimbulkan berbagai
macam tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna (Apriliyan, 2011).
Ha2: Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja dengan pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik..
Pengaruh nilai-nilai sosial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya dalam
Wildiana dkk, 2013. Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan
seseorang pada masyarakatnya atau dengan kata lain, nilai seseorang dari sudut pandang orang-orang
lain di lingkungannya. Nilai sosial adalah kualitas perilaku, pikiran, dan karakter yang dianggap
masyarakat baik dan benar, hasil yang diinginkan, dan layak ditiru oleh setiap orang. Wijayanti dalam
Wildiana dkk, 2013 mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial dipertimbangkan oleh mahasiswa
akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi,
kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu.
Ha3: Terdapat pengaruh antara nilai-nilai sosial dengan pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik..
Pengaruh personalitas terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat
berhadapan dengan situasi atau kondisi tertentu, (Rahayu dkk,2003). Personalitas adalah keseluruhan
dari perilaku individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi atau berhubungan
dengan serangkaian situasi, (Chairunnisa,2014).
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen, Vol. 6, No. 2 ,Desember 2017
155
Mazli dkk. (2006), mengatakan bahwa faktor penyebab seseorang kehilangan pekerjaan antara lain
karena ketidaksesuaian kepribadian mereka dengan pekerjaan. Akuntan publik tidak hanya harus
memiliki keahlian, tetapi harus tersebut diimbangi dengan Skeptisme Profesional.
Ha4: Terdapat pengaruh antara personalitas dengan pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik.
3. Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi berada Universitas Malahayati,
Universitas Bandar Lampung, STIE Gentiaras. Tekinik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan kriteria, mahasiswa yang
sudah dan sedang maengambil mata kuliah auditing sehingga sampel yang digunakan dalam penlitian
ini sebanyak 90 mahasiswa.
Hasil Uji Validitas
Untuk menguji validitas instrument penelitian dilakukan dengan menggunakan korelasi product
moment, yaitu dengan cara mengkorelasikan tiap pernyataan dengan skor total. Kemudian, angka
korelasi tersebut dibandingkan dengan angka kritis pada taraf signifikan 5% dan pada baris df (degree
of freedom) n-5, yaitu 81-4=77 sehingga akan diperoleh rtabel 0,221, atau apabila nilai korelasi hitung
lebih besar dari angka kritis sebesar 0,221 maka pertanyaan kuesioner dinyatakan signifikan/valid.
Berdasarkan hasil perhitungan antara rhitung yang merupakan koefisien korelasi, dibandingkan dengan
tingkat signifikasi setiap pertanyaan adalah dibawah 0,05 sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa
semua item pertanyaan adalah valid. Dengan demikian setiap item pertanyaan dalam kuesioner
memiliki konsistensi internal dan dinyatakan valid.
Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 1. t Reliabilitas Instrumen Penelitian
No
Variabel
Reliabilitas
Keterangan
1
X1
0,747
0,60
Reliabel
2
X2
0,815
0,60
Reliabel
3
X3
0,655
0,60
Reliabel
4
X4
0,742
0,60
Reliabel
5
X5
0,814
0,60
Reliabel
Berdasarkan tabel 1
litas sebesar
0,60, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
Uji Normalitas Data
1. Histogram
Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa kurva histogram membentuk seperti gunung atau lonceng
sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
156
Jurnal Riset Akuntansi dan Manjemen, Vol. 6, No. 2,Desember 2017
2. Normal Probability Plot
Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Varaible: Pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa data menyebar pada garis diagonal mengikuti arah
garis diagonal sehingga model regresi memenuhi asumsi kenormalan.
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1
(Constant)
3.264
3.005
1.086
.281
Penghargaan Finansial
1.263
.246
.473
5.126
.000
Lingkungan Kerja
-.014
.065
-.017
-.219
.827
Nilai-nilai Sosial
.427
.104
.327
4.109
.000
Personalitas
.342
.158
.187
2.173
.033
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
Berdasarkan koefisien regresi pada Tabel diatas maka persamaan regresi yang didapat adalah:
Y= 3.264 + 1,263- 0.014 + 0.427 + 0.342
Arti dari persamaan diatas adalah :
3,264 : konstan bernilai 3,264 memberikan pengertian bahwa jika variabel penghargaan
finansial, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, dan personalitas konstan atau nol (0), maka besarnya
tingkat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik sebesar 3,264.
b1 =penghargaan finansial (X1) sebesar 1,263 menyatakan bahwa variabel penghargaan finansial
ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi meningkat sebesar 1,263.
b2 =lingkungan kerja (X2) sebesar -0,014 menyatakan bahwa setiap peningkatan lingkungan kerja
ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi menurun sebesar -0,014.
b3 =nilai-nilai sosial (X3) sebesar 0,427 menyatakan bahwa variabel nilai-nilai sosial ditingkatkan 1%
maka variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi meningkat sebesar 0,427.
b4 =personalitas (X4) sebesar 0,342 menyatakan bahwa variabel personalitas ditingkatkan 1% maka
variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi meningkat sebesar 1,263.
4. Hasil dan Pembahasan
Untuk mengetahui kuat dan lemahnya hubungan antara variabel (X) dengan variabel (Y) maka
digunakan analisis R (koefisien korelasi).Dari hasil analisis dengan menggunakan bantuan program
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen, Vol. 6, No. 2 ,Desember 2017
157
SPSS version 20.0 yaitu sebesar 0,785. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup
kuat antara penghargaan finansial (X1), lingkungan kerja (X 2), nilai-nilai sosial (X3), dan personalitas
(X4) dengan pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik (Y). Dengan menggunakan
bantuan program SPSS version 20.0 didapat hasil dari koefisien determinasi disesuaikan (R square)
0,617 atau 61,7% .dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik dipengaruhi oleh penghargaan finansial (X 1), lingkungan kerja (X2),
nilai-nilai sosial (X3), dan personalitas (X4) sebesar 61,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain. Secara parsial dari hasil uji hipotesis (t hitung) dan nilai Sig. dapat dilihat dari tabel
Coefficientsa.pembahasan hasil analisis data dapat dijelaskan dibawah ini:
1) Penghargaan Finansial
Pengujian hipotesis pertama (Ha1) penghargaan finansial (X1) memiliki tingkat signifikasi (sig t)
hitung 5,126 > ttabel 1,664, maka Ha diterima dan Ho
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial penghargaan finansial berpengaruh
signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Alhadar
(2013) yang menyimpulkan bahwa penghargaan finansial berpengaruh secara signifikan terhadap
pemilihan mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.Penghargaan finansial merupakan sebuah
penghargaan yang berwujud finansial.Penghargaan finansial merupakan salah satu faktor penting yang
dalam pemilihan karir mahasiswa akuntansi.Mahasiswa jurusan akuntansi memilih karir menjadi
akuntan publik lebih mengharapkan penghargaan finansial/gaji jangka panjang, gaji awal yang tinggi
dan kenaikan penghargaan finansial lebih cepa. Berkarir sebagai akuntan publik dapat menghasilkan
pendapatan yang tinggi atau besar dan bervariasi dibandingkan dengan pendapatan pendapatan yang
diperoleh oleh karir yang lain, karena semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan jasa
akuntan publik, maka pendapatan yang diterima akan semakin tinggi.
2) Lingkungan Kerja
Pengujian hipotesis kedua (Ha2) lingkungan kerja (X2) memiliki tingkat signifikasi (sig t) sebesar
hitung -0,219 < ttabel 1,664 maka Ha ditolak dan Ho diterima
yang berarti bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik. Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, dalam persepsi mahasiswa akuntansi terlihat belum
mengetahui pasti bagaimana tentang kondisi lingkungan kerja sebagai akuntan publik, sehingga
persepsi mahasiswa tidak dapat memberikan informasi yang jelas dan menimbulkan argumen atau
pendapat yang menunjukkan keraguan pada saat pengisian kuesioner.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wildiana (2013) yang menyatakan
bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik, namun penelitian ini mendukung penelitian Chairunnisa (2014) bahwa lingkungan kerja tidak
berpengaruh signifikan terahadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Mahasiswa akuntansi yang yang memilih karir sebagai akuntan publik pada saat ia bekerja nanti
merupakan suatu pengorbanan yang harus dihadapi dan bagi mahasiswa akuntansi tersebut
penghargaan atau kepuasan yang akan ia dapatkan nanti lebih besar dari pada pengorbanan yang ia
hadapi (Apriliyani, 2011).
3) Nilai-nilai Sosial
Pengujian hipotesis Ketiga (Ha3) nilai-nilai sosial (X3) memiliki tingkat signifikasi (sig t) sebesar 0.000
hitung 4,109 > ttabel 1,664 maka Ha diterima dan Ho ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial nilai-nilai sosial berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Penelitian ini mendukung penelitan yang dilakukan dari Suyono (2014) bahwa nilai-nilai sosial
berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Nilainilai sosial berhubungan dengan kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat
dari sudut pandang orang-orang dilingkungannya (Can, 2012). Mahasiswa jurusan akuntansi yang
memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan dengan ditugaskannya seorang akuntan publik di
berbagai tempat dan perusahan memiliki ciri dan kondisi berbeda maka bisa menambah
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
158
Jurnal Riset Akuntansi dan Manjemen, Vol. 6, No. 2,Desember 2017
pengetahuannya dibidang selain akuntansi karena interaksi yang dilakukan tidak hanya dengan sesama
akuntan.
4) Personalitas
Pengujian hipotesis Keempat (Ha4) personalitas (X4) memiliki tingkat signifikasi (sig t) sebesar 0,033
hitung 2,173 > ttabel 1,664 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
Wildiana (2013).Sulistiyani (2012) mengatakan bahwa, personalitas merupakan salah satu determinan
yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan satu/kondisi tertentu.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap penghargaan finansial,
lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, dan pesonalitas terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
sebagai akuntan publik, maka penulis mengambil kesimpuan bahwa hasil uji secara parsial
membuktikan penghargaan finansial, nilai-nilai sosial, dan personalitas memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, sedangkan
lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik.
Daftar Pustaka
Alhadar, Audi, M. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir
Sebagai Akuntan Publik. (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi dan PPAk Universitas
Hasanudin).
Apriliyan, Absara, L. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Untuk
Berkarir Sebagai Akuntan Publik, skripsi, Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Charunnisa, Fifi. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Untuk
Berkarir Sebagai Akuntan Publik.(Studi Kasus Mahasaiswa Akuntansi Universitas
Tanjungpura Pontianak).
Hariandja, Maribot Tua Efendi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Mazli,dkk. 2006. Faktor-fakataor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik. Jurnal
Aset Vol.13 No.1.
Nitisemito, Alex. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Rahayu, Sri. dkk. 2003. Persepsi MahasiswaAkuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pemilihan Karir.Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya.
Sulistiyani. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih Profesi
Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri
Pulau Jawa).
Suyono, Agoes, N. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Untuk
Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Unsiq).
Wibowo, Hadi. 2012. Analisis Diskriptif Minat Mahasiswa Akuntansi Menjadi Akuntan Publik. (Studi
Empiris Mahasiswa Akuntansi Universitas Indonesia).
Wildiana, Esi. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai
Akuntan Publik. (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntans
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
153
Penghargaan Finansial Lingkungan Kerja, Nilai-Nilai Sosial, Dan Personalitas
Pada Akuntan Publik Bagi Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
Indah Lia Puspita1, Inda Yuliani 2
1,2,
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati Bandar Lampung
e-mail : [email protected]
Abstrak. Indonesia akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN Economic Community/ AEC.
Di Indonesia akan ada delapan perusahaan jasa yang berkembang di Indonesia salah satunya yaitu jasa
akuntansi profesional memiliki tantangan yang kompetitif dengan diberlakukannya pasar bebas sektor
jasa dalam menghadapi MEA. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris faktor-faktor
yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karirnya sebagai akuntan publik.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner, populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa S1 jurusan akuntansi yang sudah mengambil matakuliah auditing atau sedang
mengambil matakuliah auditing di Universitas Malahayati, Universitas Bandar Lampung, dan STIE
Gentiaras dengan jumlah sampel 81 mahasiswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel penghargaan
finansial, nilai-nilai sosial, dan personalitas berpengaruh signifikan, sedangkan variabel lingkungan
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik.Hasil penelitian secara bersama-sama menunjukkan pengaruh penghargaan finansial,
lingkungan kerja, nilai-nilai sosial dan personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Kata Kunci : Akuntan Publik, Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi, Penghargaaan Finansial,
Lingkungan Kerja, Nilai-Nilai Sosial, Personalitas.
1.
Latar Belakang
Pada umumnya manusia memiliki sifat dasar untuk mengejar atau mencapai segala sesuatu yang telah
dicita-citakannya.Seorang individu diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan
pekerjaan yang sudah didapatkannya.Keinginan yang dimiliki individu yang ingin maju dan
berkembang dibutuhkan sebuah motivasi diri untuk bisa bekerja keras dan memiliki rasa
tanggungjawab agar kualitas kinerjanya semakin meningkat, sebagai upaya dalam mengantisipasi
menghadapi persaingan yang berat baik di dunia bisnis maupun persaingan diantara sesama tenaga
kerja yang semakin ketat.
Secara umum mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan jenjang S1 nya dapat memilih pilihan
alternatif pada karirnya.Pertama, lulusan sarjana S1 dapat langsung bekerja sebagai karyawan
disebuah perusahaan ataupun instansi.Kedua,mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang
selanjutnya yaitu S2 atau pilihan alternatif ketiga yaitu menjadi seorang akuntan publik. Bagi mereka
yang memilih menjadi seorang akuntan publik harus terlebih dahulu melanjutkan ke Pendidikan
Profesi Akuntan dan meraih gelar akuntan, selanjutnya mereka dapat memilih karir sebagai akuntan,
baik sebagai akuntan publik, akuntan manajemen,akuntan pemerintah maupun akuntan pendidik.
Profesi akuntan publik memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan
bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan
kondisi yang berbeda, dan termasuk profesi-profesi termahal. Profesi akuntan publik bisa termasuk
profesi termahal karena sumber pendapatan terbesar dari akuntan publik telah bergeser dari jasa audit
ke jasa konsultasi manajemen (Bachtiar, 2002 dalam Aprilyan, 2011). Selain itu profesi akuntan
publik merupakan profesi prestisius di Indonesia karena selain harus mempunyai gelar sarjana
akuntansi, calon akuntan diharuskan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) dan terdaftar di Departemen keuangan untuk bisa berpraktek akuntan.
Profesi Akuntan Publik di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejalan dengan berkembangnya
berbagai jenis perusahaan.Namun jumlah akuntan publik di Indonesia masih tidak seimbang dengan
jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Indonesia akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
154
Jurnal Riset Akuntansi dan Manjemen, Vol. 6, No. 2,Desember 2017
ASEAN Economic Comonity/AEC pada akhir tahun 2015. Di Indonesia akan ada 8 perusahaan jasa
yang ada di Indonesia salah satunya yaitu jasa akuntansi profesional memiliki tantangan yang semakin
kompetitif dengan diberlakukannya pasar bebas sektor jasa dalam menghadapi MEA 2015. Dapat
dilihat grafik perkembangan akuntan publik dari tahun 2007 sampai tahun 2014 jumlah akuntan publik
yang ada di Indonesia mengalami perkembangan, tetapi belum mencapai kebutuhan akuntan publik di
Indonesia.
2.
Kajian Pustaka
Pengaruh penghargaan finansial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Penghargaan finansial atau gaji adalah sebuah penghargaan yang berwujud finansial (Suyono, 2014).
Menurut Hariandja, (2005:244) Penghargaan finansial atau kompensasi adalah keseluruhan balas jasa
yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk
uang atau lainnya, yang dapat beruapa gaji upah, bonus, insentif, dan lain-lain. Penghargaan finansial
tersebut dipertimbangkan dalam pemilihan profesi, karena tujuan utama seseorang bekerja adalah
memproleh penghargaan finansial. Penghasilan/gaji yang diperoleh dari pekerjaan yang telah
dikerjakan diyakini bagi sebagian perusahaan merupakan daya tarik utama dalam memberikan
kepuasan kepada karyawannya.
Menurut Hasibuan dalam Sulistiani, 2012 faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya penghargaan
finansial yaitu penawaran dan permintaan tenaga kerja, kemampuan dan kesediaan organisasi,
organisasi karyawan, produktifitas kerja karyawan, biaya hidup, posisi jabatan karyawan, pendidikan
dan pengalaman kerja, dan jenis dan sifat pekerjaan.
Ha1: Terdapat pengaruh antara penghargaan finamsial dengan pemilihan karir mahasiswa akuntansi
sebagai akuntan publik.
Pengaruh lingkungan kerja terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang ada disekitar karyawan yang sedang
melakukan pekerjaan itu sendiri (Rivai, 2006: 165), sedangkan menurut Nitisemito, (2008:183)
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar para pekerja dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Lingkungan
kerja dalam akuntan publik merupakan lingkungan kerja yang lebih banyak dituntut untuk menghadapi
tantangan karena dengan bervariasinya jasa yang diberikan oleh klien dapat menimbulkan berbagai
macam tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna (Apriliyan, 2011).
Ha2: Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja dengan pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik..
Pengaruh nilai-nilai sosial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Nilai-nilai sosial adalah nilai seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya dalam
Wildiana dkk, 2013. Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan
seseorang pada masyarakatnya atau dengan kata lain, nilai seseorang dari sudut pandang orang-orang
lain di lingkungannya. Nilai sosial adalah kualitas perilaku, pikiran, dan karakter yang dianggap
masyarakat baik dan benar, hasil yang diinginkan, dan layak ditiru oleh setiap orang. Wijayanti dalam
Wildiana dkk, 2013 mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial dipertimbangkan oleh mahasiswa
akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi,
kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu.
Ha3: Terdapat pengaruh antara nilai-nilai sosial dengan pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik..
Pengaruh personalitas terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat
berhadapan dengan situasi atau kondisi tertentu, (Rahayu dkk,2003). Personalitas adalah keseluruhan
dari perilaku individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi atau berhubungan
dengan serangkaian situasi, (Chairunnisa,2014).
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen, Vol. 6, No. 2 ,Desember 2017
155
Mazli dkk. (2006), mengatakan bahwa faktor penyebab seseorang kehilangan pekerjaan antara lain
karena ketidaksesuaian kepribadian mereka dengan pekerjaan. Akuntan publik tidak hanya harus
memiliki keahlian, tetapi harus tersebut diimbangi dengan Skeptisme Profesional.
Ha4: Terdapat pengaruh antara personalitas dengan pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai
akuntan publik.
3. Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi berada Universitas Malahayati,
Universitas Bandar Lampung, STIE Gentiaras. Tekinik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan kriteria, mahasiswa yang
sudah dan sedang maengambil mata kuliah auditing sehingga sampel yang digunakan dalam penlitian
ini sebanyak 90 mahasiswa.
Hasil Uji Validitas
Untuk menguji validitas instrument penelitian dilakukan dengan menggunakan korelasi product
moment, yaitu dengan cara mengkorelasikan tiap pernyataan dengan skor total. Kemudian, angka
korelasi tersebut dibandingkan dengan angka kritis pada taraf signifikan 5% dan pada baris df (degree
of freedom) n-5, yaitu 81-4=77 sehingga akan diperoleh rtabel 0,221, atau apabila nilai korelasi hitung
lebih besar dari angka kritis sebesar 0,221 maka pertanyaan kuesioner dinyatakan signifikan/valid.
Berdasarkan hasil perhitungan antara rhitung yang merupakan koefisien korelasi, dibandingkan dengan
tingkat signifikasi setiap pertanyaan adalah dibawah 0,05 sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa
semua item pertanyaan adalah valid. Dengan demikian setiap item pertanyaan dalam kuesioner
memiliki konsistensi internal dan dinyatakan valid.
Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 1. t Reliabilitas Instrumen Penelitian
No
Variabel
Reliabilitas
Keterangan
1
X1
0,747
0,60
Reliabel
2
X2
0,815
0,60
Reliabel
3
X3
0,655
0,60
Reliabel
4
X4
0,742
0,60
Reliabel
5
X5
0,814
0,60
Reliabel
Berdasarkan tabel 1
litas sebesar
0,60, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
Uji Normalitas Data
1. Histogram
Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa kurva histogram membentuk seperti gunung atau lonceng
sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
156
Jurnal Riset Akuntansi dan Manjemen, Vol. 6, No. 2,Desember 2017
2. Normal Probability Plot
Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Varaible: Pemilihan karir mahasiswa akuntansi
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa data menyebar pada garis diagonal mengikuti arah
garis diagonal sehingga model regresi memenuhi asumsi kenormalan.
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1
(Constant)
3.264
3.005
1.086
.281
Penghargaan Finansial
1.263
.246
.473
5.126
.000
Lingkungan Kerja
-.014
.065
-.017
-.219
.827
Nilai-nilai Sosial
.427
.104
.327
4.109
.000
Personalitas
.342
.158
.187
2.173
.033
a. Dependent Variable: Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
Berdasarkan koefisien regresi pada Tabel diatas maka persamaan regresi yang didapat adalah:
Y= 3.264 + 1,263- 0.014 + 0.427 + 0.342
Arti dari persamaan diatas adalah :
3,264 : konstan bernilai 3,264 memberikan pengertian bahwa jika variabel penghargaan
finansial, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, dan personalitas konstan atau nol (0), maka besarnya
tingkat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik sebesar 3,264.
b1 =penghargaan finansial (X1) sebesar 1,263 menyatakan bahwa variabel penghargaan finansial
ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi meningkat sebesar 1,263.
b2 =lingkungan kerja (X2) sebesar -0,014 menyatakan bahwa setiap peningkatan lingkungan kerja
ditingkatkan 1% maka variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi menurun sebesar -0,014.
b3 =nilai-nilai sosial (X3) sebesar 0,427 menyatakan bahwa variabel nilai-nilai sosial ditingkatkan 1%
maka variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi meningkat sebesar 0,427.
b4 =personalitas (X4) sebesar 0,342 menyatakan bahwa variabel personalitas ditingkatkan 1% maka
variabel pemeilihan karir mahasiswa akuntansi meningkat sebesar 1,263.
4. Hasil dan Pembahasan
Untuk mengetahui kuat dan lemahnya hubungan antara variabel (X) dengan variabel (Y) maka
digunakan analisis R (koefisien korelasi).Dari hasil analisis dengan menggunakan bantuan program
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen, Vol. 6, No. 2 ,Desember 2017
157
SPSS version 20.0 yaitu sebesar 0,785. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup
kuat antara penghargaan finansial (X1), lingkungan kerja (X 2), nilai-nilai sosial (X3), dan personalitas
(X4) dengan pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik (Y). Dengan menggunakan
bantuan program SPSS version 20.0 didapat hasil dari koefisien determinasi disesuaikan (R square)
0,617 atau 61,7% .dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik dipengaruhi oleh penghargaan finansial (X 1), lingkungan kerja (X2),
nilai-nilai sosial (X3), dan personalitas (X4) sebesar 61,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain. Secara parsial dari hasil uji hipotesis (t hitung) dan nilai Sig. dapat dilihat dari tabel
Coefficientsa.pembahasan hasil analisis data dapat dijelaskan dibawah ini:
1) Penghargaan Finansial
Pengujian hipotesis pertama (Ha1) penghargaan finansial (X1) memiliki tingkat signifikasi (sig t)
hitung 5,126 > ttabel 1,664, maka Ha diterima dan Ho
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial penghargaan finansial berpengaruh
signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Alhadar
(2013) yang menyimpulkan bahwa penghargaan finansial berpengaruh secara signifikan terhadap
pemilihan mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.Penghargaan finansial merupakan sebuah
penghargaan yang berwujud finansial.Penghargaan finansial merupakan salah satu faktor penting yang
dalam pemilihan karir mahasiswa akuntansi.Mahasiswa jurusan akuntansi memilih karir menjadi
akuntan publik lebih mengharapkan penghargaan finansial/gaji jangka panjang, gaji awal yang tinggi
dan kenaikan penghargaan finansial lebih cepa. Berkarir sebagai akuntan publik dapat menghasilkan
pendapatan yang tinggi atau besar dan bervariasi dibandingkan dengan pendapatan pendapatan yang
diperoleh oleh karir yang lain, karena semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan jasa
akuntan publik, maka pendapatan yang diterima akan semakin tinggi.
2) Lingkungan Kerja
Pengujian hipotesis kedua (Ha2) lingkungan kerja (X2) memiliki tingkat signifikasi (sig t) sebesar
hitung -0,219 < ttabel 1,664 maka Ha ditolak dan Ho diterima
yang berarti bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa
akuntansi sebagai akuntan publik. Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, dalam persepsi mahasiswa akuntansi terlihat belum
mengetahui pasti bagaimana tentang kondisi lingkungan kerja sebagai akuntan publik, sehingga
persepsi mahasiswa tidak dapat memberikan informasi yang jelas dan menimbulkan argumen atau
pendapat yang menunjukkan keraguan pada saat pengisian kuesioner.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wildiana (2013) yang menyatakan
bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik, namun penelitian ini mendukung penelitian Chairunnisa (2014) bahwa lingkungan kerja tidak
berpengaruh signifikan terahadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Mahasiswa akuntansi yang yang memilih karir sebagai akuntan publik pada saat ia bekerja nanti
merupakan suatu pengorbanan yang harus dihadapi dan bagi mahasiswa akuntansi tersebut
penghargaan atau kepuasan yang akan ia dapatkan nanti lebih besar dari pada pengorbanan yang ia
hadapi (Apriliyani, 2011).
3) Nilai-nilai Sosial
Pengujian hipotesis Ketiga (Ha3) nilai-nilai sosial (X3) memiliki tingkat signifikasi (sig t) sebesar 0.000
hitung 4,109 > ttabel 1,664 maka Ha diterima dan Ho ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial nilai-nilai sosial berpengaruh signifikan terhadap
pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.
Penelitian ini mendukung penelitan yang dilakukan dari Suyono (2014) bahwa nilai-nilai sosial
berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Nilainilai sosial berhubungan dengan kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat
dari sudut pandang orang-orang dilingkungannya (Can, 2012). Mahasiswa jurusan akuntansi yang
memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan dengan ditugaskannya seorang akuntan publik di
berbagai tempat dan perusahan memiliki ciri dan kondisi berbeda maka bisa menambah
© Riset Akuntansi Manajemen 2017
158
Jurnal Riset Akuntansi dan Manjemen, Vol. 6, No. 2,Desember 2017
pengetahuannya dibidang selain akuntansi karena interaksi yang dilakukan tidak hanya dengan sesama
akuntan.
4) Personalitas
Pengujian hipotesis Keempat (Ha4) personalitas (X4) memiliki tingkat signifikasi (sig t) sebesar 0,033
hitung 2,173 > ttabel 1,664 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial personalitas berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir
mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
Wildiana (2013).Sulistiyani (2012) mengatakan bahwa, personalitas merupakan salah satu determinan
yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan satu/kondisi tertentu.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap penghargaan finansial,
lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, dan pesonalitas terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi
sebagai akuntan publik, maka penulis mengambil kesimpuan bahwa hasil uji secara parsial
membuktikan penghargaan finansial, nilai-nilai sosial, dan personalitas memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik, sedangkan
lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan
publik.
Daftar Pustaka
Alhadar, Audi, M. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir
Sebagai Akuntan Publik. (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi dan PPAk Universitas
Hasanudin).
Apriliyan, Absara, L. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi Untuk
Berkarir Sebagai Akuntan Publik, skripsi, Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Charunnisa, Fifi. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Untuk
Berkarir Sebagai Akuntan Publik.(Studi Kasus Mahasaiswa Akuntansi Universitas
Tanjungpura Pontianak).
Hariandja, Maribot Tua Efendi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Mazli,dkk. 2006. Faktor-fakataor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik. Jurnal
Aset Vol.13 No.1.
Nitisemito, Alex. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Rahayu, Sri. dkk. 2003. Persepsi MahasiswaAkuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pemilihan Karir.Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya.
Sulistiyani. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih Profesi
Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri
Pulau Jawa).
Suyono, Agoes, N. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Untuk
Berkarir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Unsiq).
Wibowo, Hadi. 2012. Analisis Diskriptif Minat Mahasiswa Akuntansi Menjadi Akuntan Publik. (Studi
Empiris Mahasiswa Akuntansi Universitas Indonesia).
Wildiana, Esi. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Sebagai
Akuntan Publik. (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntans
© Riset Akuntansi Manajemen 2017