Analisis pelaksanaan pembelajaran rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) di SMA Negeri 1 Surakarta

1 NN

"&

1 (,5

'E

' 5O'

GO'

(O'

6 #$$:% /: /&

-'

("2

-5

commit to user

6 #$$:% */' J

(,5

-3

'>

> 6 #$$:% *9'

(01

H'

% .' 2 #' >

5 (5'

(> ' /' 1 *' 1 9' 1 <' >

:' (

&' 1 =' 1

> 6 #$$:% *.'

+%2 '

-5

(,5'

(01 H'

% .' 2

(01

3 ' 8GA

commit to user

#' 2 (01

8GA 3

1 4(,5

(,5

4(,5

.' ?

0 #$

#$$/

9$

#' ?

0 /#

#$$*

/' ?

0 //

#$$*

>+

>+

*' ?

0 #9

#$$$

9' 1

1 11' 0 .=

#$$9

1 (01'

<.

<' 1

1 0 1 '0 ## #$$<

5 (5'

:' 1

1 0 1 '0 #/ #$$<

(> '

commit to user

&' 1

1 0 1 '0 #* #$$<

1 1 0 ##

#/ #$$< =' >

1 0 #$$9 #$$= '1

'1 (

(,5

3 ( ("1 ("2

(">

..#

'1 .$' 1

#$$:

1 > (1'

4(,5

?? 0 #$

#$$/

9$

( 3"5 ("13"

("23"2

(">

#$$&% ./'

("2

% .' 2

#' 1 > (1'

/' 1 *' 1 9' 1 <' ( :' 1

commit to user

&' 1 =' >

.$' (

1 4 ("2

-5

.' 2 "

3"

,20 (3"' (

8GA '

#' 1

> (1'

1 > (1

5 (5' ( >

(> '

5 > (1

1 > (1

4 1 1 411'

8GA

>(

5-

> 5>'

(>('

commit to user

/' 1

8GA %

5>

*' 1 (

8GA

9' 1 ( "'

/$P

commit to user

(#3(/ 2(

5>

<' ( (

8GA

5A -

</ # '(

5> 1

5>

-(

:' 1

1 4(,5

commit to user

&' 1 (

4(,5

=' >

4(,5

> 6 #$$:% **'

+ (,5

5 :$

5 :$

:$ (

.$' (

1 4 ("2

-5

4(,5

("2

commit to user

4(,5

("2 -

4 ("2 ,5

4 ("2 ,5

4(,5 ("2

("2

>6

#$$:% *#' (,5

.' 1

( #' "

+ /' "

5>

*' 1

9' 1

8GA

commit to user

#$$&% #='

4(,5 ("2

.' "

+ #' ,

/' > *' >

9' ,

<' "

1 0 #/

#$$<

("2

-?

("2

11 0 .=

#$$9

8GA %

'1

5>

commit to user

51( 1

#$$&% ./' 1

("2

1 5 #$P ("2 ,

-5

#$P #$P

#$P

3 5>

5 !&

#$P

(' #$P

1 55 9$P ("2 ,

-5

9$P 9$P

9$P

3 5>

5 !&

9$P

('

commit to user

.$$P .$$P

.$$P

3 5>

5 !&

.$$P

('

.$$P

("2

("2

#$.. .

-. /

01 (

230342300 6

% .' 1

4(,5 ("2

0 .>

' ("2 0 .>

4(,5

> (1

commit to user

'>

411 ',

("2 0

.>

',

5A

'(

+ ("2 0

.>

-' 1

4(,5 ("2 0

.>

#' >

4(,5 ("2 0 .>

% '"

+ ("2 0

.>

5A 4(,5 ("2 0

.>

'(

'7

' ("2 0

.>

( (>('

-' 7

("2 0

.> -

(#

/$P

'5

',

("2

commit to user

5 4(,5 '( (#3(/ -' ?

6 + % .' 4("2,5 .$$P

commit to user

4("2,5

#9PC #'

5>

4("2,5

9$PC /$

9$P !

4("2,5

#$.$3.$..

G)

#$$='

*: 5((% # 11 .9< .9:

" % ++

2(

1 3 %1 -

commit to user

, 4(,5 ( +

1 4(,5

, 4(,5

3 5 5 ( + 4(,5

(,5

5,' 8 4(,5 (,5

%,

4(,5 ("2 0

.(

R, +

4(,5 ("2 0

.(

4(,5 ("2 0

.(

R,

4(,5 ("2 0

.( R

commit to user

1G 2>(20220 1G",G 2!2420 4(,5 5

("2 0G7G45 .

(?42>24 2

(+

5 3,

501?

> 4(,5

1 45

commit to user

!""#$ %&

'( '

!"""$ )& *

' !"")$ -./&

* #!

commit to user

' !""/$ -56+-5%& 4

, +,

7 0 ,8

7 08&

commit to user

9;

!""/$ /&

$(

0 !""!$ ).&

*(

!""#$ %.&

*(

+,

,'

0 !""!$ )#& *(

commit to user

0 !""/$ -)/&

,' (

,0

+,

commit to user

0 !""!$ -!)&

7 0 ,8

7 08&

3 '7

= !""%$ -&

0 !""!$ --!&

commit to user

0 !""/$ -."&

'(

0 !""/$ )%& *(

7 08

2 !""!$ -"5&

commit to user

2 0 !""!$ .%& *

9,

?9,

9;

!""/$ -#!& *

- 8, 8, ,

8,

0 !""/$ #5+#6&

7 08

@ 7& 7 08

7 08

7 08

commit to user

!""!$ -!6& *

9 9;

!""#$ !-/&

*A

3 &'

0 !""/$ /-&

7(( 7

0 !""!$ ##& *

9;

!""/$ !!.&

commit to user

B !"".$ ..&

$4

2 0 !""!$ )/& *

9;

!"".$ !!.+!!#&

0 !""!$ )5&

$(

commit to user

8,

commit to user

!"".$ -66+ -%- &

commit to user

2 !""/$ -#/& *A

0 !""!$ /.& * 4

4 3 0 !""/$ 5#&

-%6"&

*(

3 -&

!&

commit to user

2E !"""$ -5)& 2

0 !""!$ 55&

*<

commit to user

9;

!""!$ -56&

*4

0 !""#$ 56&

. 4 4 !#

+ #$

commit to user

-%%! $-/+-%&

0 !""!$ %!& *7

commit to user

-&

)&

!&

.&

)-$

!""!$ %/&

commit to user

!""#$ -!5+-.6&

commit to user

commit to user

) !$

$2

!""#$ !#&

commit to user

Sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Surakarta diawali dari berdirinya Sekolah Menengah Tinggi (SMT) yang berlokasi di Manahan (SMT Manahan), secara kronologis sebagai berikut :

a. Tanggal 13 Nopember 1943 Berdirinya SMT Manahan, dengan kepala sekolah Mr. Widodo Sastrodiningrat

b. Tanggal 15 Desember 1949 SMT Manahan diganti menjadi SMA Negeri A/B Margoyudan yang terdiri dari: 1). SMA Negeri A.B I (masuk pagi) 2). SMA Negeri A/B II (masuk siang untuk para pejuang) Dengan kepala sekolah Soepandam.

c. Tanggal 17 Agustus 1951 Dibuka SMA Negeri A/B Bagian malam dengan nama SMA Negeri A/B I bagian malam. Jadi ada tiga SMA negeri A/B, yaitu : 1). SMA Negeri A/B I 2). SMA Negeri A/B II 3). SMA Negeri A/B I Bagian Malam Kepala sekolah : Soepandam

d. Tanggal 1 Agustus 1956 SMA Negeri A/B Bagian malam I diubah namanya menjadi SMA Negeri A/B

III, dengan kepala sekolah masih Soepandam.

e. Tanggal 1 Agustus 1958 Ketiga SMA Negeri A/B diubah namanya dari :

71

commit to user

1) SMA Negeri A/B I menjadi SMA Negeri 1 B (Ilmu Pasti Alam) dipimpin oleh Soepandam.

2) SMA Negeri A/B II menjadi SMA Negeri II A (Sastra) dipimpin oleh Parjatmo.

3) SMA Negeri A/B III (Ilmu Pasti Alam) menjadi SMA Negeri III B.

f. Tahun 1971 SMA Negeri I B berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Surakarta yang berlokasi di Jl. Monginsidi dengan kepala sekolah R. Masaid.

g. Tanggal 7 maret 1997 SMA Negeri 1 Surakarta berubah menjadi SMU Negeri 1 Surakarta, berdasarkan keputusan Mendikbud RI Nomor 035/0/1997 tanggal 7 Maret 1997 tentang perubahan Nomen Klatur SMA menjadi SMU serta organisasi dan tata kerja SMU.

h. Tanggal 8 Juli 2003 SMU negeri 1 Surakarta berubah menjadi SMA Negeri 1 Surakarta, berdasarkan Undang6Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (bab IV Pasal 18 ayat (3). Secara operasional terhitung mulai tanggal 1 Pebruari 2004.

Pada tahun 2005 pada saat kepemimpinan Drs. Sartono Praptoharjono dilaksanakan pembukaan dua kelas baru dengan kurikulum berbasis internasional. Kelas tersebut dinamakan SNBI (Sekolah Nasional Berbasis Internasional) A dan SNBI B dimana keduanya menggunakan bahasa Inggris terutama untuk pelajaran eksata (matematika, fisika, biologi dan kimia) dan umumnya sekarang disebut dengan RSBI.

Berikut adalah nama – nama kepala sekolah yang pernah menjadi pimpinan SMA Negeri 1 Surakarta, antara lain:

a. R.M Soepandan : 1 November 1947 s/d 31 Juli 1963

b. R.M Soehardjo : 1Agustus 1963 s/d 31 September 1966

c. R. Prawoto : 1 November 1966 s/d 15 Juni 1971

d. R. Marsaid : 16 Juni 1971 s/d 1 April 1976

e. Drs. Sarwono, B.Sc : 1 April 1976 s/d 29 September 1986

commit to user

f. Drs. Sri Widodo : 29 September 1986 s/d 2 Februari 1991

g. Drs. H. Djambari Soetjipto : 2 Februari 1991 s/d 28 Maret 1995

h. Drs. H. Kuswanto : 29 Maret 1995 s/d 1 Juli 2002

i. Dra. Hj. Tatik Sutarti : 2 Juli 2002 s/ d 5 Januari 2005 j. Drs. Sartono Praptoharjono

: 6 Januari 2005 s/d 28 Oktober 2007 k. Drs.H.M Thoyibun, SH, M.M

: 29 Oktober 2007 s/d sekarang

!"

Dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan, SMA Negeri 1 Surakarta mempunyai visi, misi, dan strategi sekolah yaitu:

“Mewujudkan insan yang bertaqwa, disiplin, cerdas, berbudi dan berwawasan luas”. Indikatornya :

1) Mewujudkan ketaqwaan, disiplin, kejujuran, ketertiban dan bertanggung jawab.

2) Mewujudkan dalam mencapai prestasi akademik maupun non6akademik.

3) Mewujudkan kemandirian .

4) Kecakapan hidup (

5) Menerapkan kehidupan yang dilandasi keimanan, ketaqwaan, moralitas dan budi pekerti luhur.

6) Kerukunan kehidupan yang didasari atas saling menghargai dan menghormati hak dan kewajiban orang lain.

7) Mewujudkan kepeduliaan terhadap kelestarian lingkungan hidup dan lingkungan sosial. #

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.

2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

commit to user

3) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali dirinya agar dapat dikembangkan secara optimal.

4) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah. $

1) Membenahi sistem manajemen sekolah dengan memperbaiki perencanaan

pengorganisasian dan evaluasi terhadap setiap program.

2) Meningkatkan kesadaran warga sekolah (guru, karyawan, siswa) akan kedudukan, fungsi dan peran masing6masing.

3) Meningkatkan sumber daya manusia (guru dan karyawan) dengan cara memberi kesempatan seluas6luasnya untuk meningkatkan kompetensinya.

4) Membangun jejaring ( dengan berbagai pihak untuk

meningkatkan potensi sumber daya manusia dan pendanaan.

5) Melibatkan semua komponen sekolah dalam penyusunan program mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

SMA Negeri 1 Surakarta berlokasi di Jalan Monginsidi No. 40 Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dengan batas – batas sebagai berikut :

1) Sebelah Barat

: SMA Negeri II Surakarta

2) Sebelah Timur : Universitas Kristen Surakarta (UKS)

3) Sebelah Utara

: SMP Kristen 3 Surakarta

4) Sebelah Selatan

: Perkampungan penduduk.

Lokasi SMA Negeri 1 Surakarta berada di antara instansi pendidikan yang lain seperti SMA Warga, SMA Kristen Widya Pratama, SMA Kristen III,

(GO),

(SSC) dan sebagainya. Hal ini menimbulkan suasana pendidikan yang kondusif untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).

commit to user

" (" Gedung SMA Negeri 1 Surakarta terdiri dari bangunan yang dipergunakan untuk seluruh kegiatan yang bersifat

maupun . SMA Negeri 1 Surakarta mempunyai luas tanah 7.105 m 2 sedangkan luas bangunannya adalah 4.900 m 2 yang terdiri dari dua lantai dengan luas bangunan masing – masing sama. Adapun bangunan di SMA Negeri 1 Surakarta terdiri dari ruang – ruang sebagai berikut:

1) Gedung Utama Gedung utama di SMA Negeri 1 Surakarta merupakan gedung peninggalan Belanda dengan ciri6ciri yaitu model bangunan kuno, bangunannya tinggi, pintu dan jendela berukuran besar dan panjang serta terdapat sebuah menara pengintai. Adapun ruang yang ada di gedung utama pada saat ini adalah ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah dan ruang tata usaha.

2) Ruang Kepala Sekolah Dan Wakil Kepala Sekolah Ruang kepala sekolah dan wakil kepala sekolah berada digedung utama sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi yang baik. Ruang kepala

sekolah berukuran (9,5 x 5,25) m 2 , sedangkan ruang wakil kepala sekolah

berukuran (8,8 x 8) m 2 .

3) Ruang Kelas Ruang kelas yang berada di SMA Negeri 1 Surakarta berjumlah 37 ruang dengan ukuran (7 x 9) m 2 untuk bagian bawah dan (8 x 9) m 2 untuk kelas bagian atas. Ruang kelas tersebut dilengkapi dengan ventilasi yang cukup sehingga sirkulasi udara lancar dan siswa6siswa merasa nyaman dalam mengikuti KBM.

4) Ruang Guru

a) Ruang guru berada pada bangunan sebelah utara gedung utama,

dengan ukuran (17,7 x 12,35) m 2 . Ruang

(1) Laboratorium biologi

: 2 ruang

(2) Laboratorium fisika

: 2 ruang

(3) Laboratorium kimia

: 2 ruang

commit to user

(4) Laboratorium matematika

: 1 ruang

b) Laboratorium non eksakta (1) Laboratorium bahasa

: 1 ruang

(2) Laboratorium komputer

: 1 ruang

(3) Laboratorium IPS

: 1 ruang

5) Perpustakaan Perpustakaan SMA Negeri 1 Surakarta mempunyai ukuran (14 x12)m 2 . Perpustakaan ini cukup memadai kebutuhan siswa dalam menunjang proses belajar mengajar. Ditinjau dari ruangannya, perpustakaan mempunyai sarana yang cukup sehingga nyaman untuk tempat membaca. Perpustakaan ini juga dapat melayani siswa dalam peminjaman buku baik buku paket maupun buku umum.

6) Ruang Bimbingan Konseling Ruang Bimbingan Konseling berada di gedung sebelah timur dengan luas

(11 x 6,5) m 2 .

7) Sarana – sarana penunjang di SMA Negeri 1 Surakarta antara lain:

a) Ruang OSIS

h) Ruang Agama Katholik

b) Ruang MPK

i) Ruang TRRC

c) Ruang UKS

j) Ruang Drama

d) Ruang Olah Raga

k) Aula

e) Ruang Musik

l) Kantin

f) Masjid m) Kamar mandi dan WC

g) Ruang Agama Kristen n) Tempat parkir dan gudang

*#

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki SMA Negeri 1 Surakarta meliputi siswa, guru dan karyawan.

1) Siswa Untuk tahun pelajaran 2010/2011 siswa SMA Negeri 1 Surakarta seluruhnya berjumlah 1282. Kelas X berjumlah 391, kelas XI berjumlah 388 dan kelas

XII berjumlah 403. Adapun perinciannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

commit to user

Tabel 4.1. Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 No

Program

Kelas X

Kelas XI Kelas XII Jumlah

2. RSBI

337 siswa

6 80 siswa 417 siswa

3. Akselerasi

54 siswa

53 siswa

6 107 siswa

4. IPA

6 259 siswa 229 siswa 588 siswa

5. IPS

6 76 siswa

94 siswa 170 siswa Jumlah

391 siswa 388 siswa 403 siswa 1282 siswa

Sumber : Dokumen Bidang Kurikulum SMA Negeri 1 Surakarta Tahun

Pelajaran 2010/2011

2) Tenaga Pendidik/ Guru Tenaga pendidik/ guru di SMA Negeri 1 Surakarta berjumlah 99 orang. Yang terdiri dari Guru yang sudah tetap yakni sejumlah 94 guru dan Guru tidak tetap sejumlah 5 orang.

3) Tenaga Kependidikan Tenaga non kependidikan SMA Negeri 1 Surakarta meliputi petugas administrasi dan karyawan yang berjumlah 33 orang.

Struktur organisasi SMA Negeri 1 Surakarta merupakan gambaran tentang garis koordinasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Adapun struktur organisasi di SMA Negeri 1 Surakarta terdiri dari:

a. Kepala Sekolah Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab menyelenggarakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah serta bertanggung jawab kepada pemerintah kota dan Dinas Pendidikan.

b. Komite Sekolah Merupakan organisasi yang dibentuk oleh sekolah dan orang tua siswa untuk membantu terselenggaranya proses pendidikan dan pelatihan secara efektif dan efisien. Keanggotaan komite sekolah terdiri dari dua unsur yaitu pihak

commit to user

sekolah dan pihak luar sekolah seperti orang tua siswa, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan dan sebagainya.

c. (QMR)

Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang mengatur, menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya harapan

, mengendalikan dan mengembangkan sistem dari seluruh proses yang terjadi sesuai dengan ketentuan dalam dokumen sistem mutu serta kewenangan untuk menjalin hubungan dengan pihak luar khususnya mengenai Sistem Manajemen Mutu.

d. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang menyelenggarakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan di sekolah yang berkaitan dengan KBM serta bertanggung jawab kepada sekolah atas terselenggranya KBM tersebut.

e. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang menyelenggarakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kegiatan kesiswaan dan penanganan ketertiban siswa serta bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam penyelenggaraan bidang kesiswaan.

f. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang mengendalikan kegiatan promosi, informasi, komunikasi dan kerja sama dengan instansi lain dan

serta bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terwujudnya kerja sama dengan instansi lain dan

tersebut.

g. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang merencanakan pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya sekolah serta bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam hal pemberdayaan sumber daya sekolah tersebut.

h. Kepala Tata Usaha Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang mengelola seluruh kegiatan yang berhubungan dengan administrasi dan ketatausahaan serta

commit to user

bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terselenggaranya kegiatan ketatausahaan.

i. Koordinator Perpustakaan Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang merencanakan dan menyediakan referensi berupa buku – buku yang berkaitan dengan materi sekolah maupun pengetahuan umum dan bertanggung jawab kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum terkait hal tersebut.

j. Koordinator Kelas Akselerasi Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang menyelenggarakan program kelas percepatan (akselerasi) bagi siswa – siswa yang mampu mengikuti program ini dan bertanggung jawab kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum terkait hal tersebut.

k. Koordinator Kelas RSBI Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang menyelenggarakan kelas berstandar internasional dan bertugas mewujudkan SMA Negeri 1 Surakarta menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) serta bertanggung jawab kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum terkait hal tersebut.

l. Koordinator Bimbingan Konseling Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang merencanakan dan melaksanakan seluruh pelaksanaan Bimbingan Konseling/ Pengembangan Diri di layanan BK serta bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas pelaksanaan Bimbingan dan Konseling/ Pengembangan Diri pada program tersebut.

m. Wali Kelas Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pendampingan dan monitoring kelas serta bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terlaksananya pendampingan dan monitoring kelas.

n. Guru Merupakan pejabat sekolah yang mempunyai wewenang melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan tugas mengajar dan bertanggung

commit to user

jawab kepada kepala sekolah berkenaan dengan kegiatan KBM menurut tingkat yang dianjurkan.

o. Siswa Merupakan peserta didik yang berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran di SMA Negeri 1 Surakarta serta bertanggung jawab terhadap segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di SMA Negeri 1 Surakarta (Sumber : Dokumen Tata Usaha)

Penelitian ini akan mengkaji masalah yang telah ditentukan dalam rumusan masalah yaitu mengenai analisis Pelaksanaan Pembelajaran di SMA Negeri 1 Surakarta, deskripsi dari masalah yang dirumuskan mencakup bagaimanakah Pelaksanaan Pembelajaran di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA Negeri 1 Surakarta, bagaimanakah prestasi siswa di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA Negeri 1 Surakarta, apa saja faktor6faktor penunjang dan faktor6faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA Negeri 1 Surakarta, Bagaimanakah cara6cara mengatasi faktor6faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA Negeri 1 Surakarta serta bagaimanakah upaya SMA Negeri 1 Surakarta dalam rangka untuk meningkatkan predikat sekolah dari RSBI menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Gambaran data penelitian tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

*#

".

*.

Pendidikan bertaraf internasional adalah pendidikan yang diselenggarakan setelah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (8 standar) dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. Program RSBI di SMA Negeri 1

commit to user

Surakarta diselenggarakan sejak tahun 2005. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi program SBI di SMA Negeri 1 Surakarta ini diantaranya:

1) Perlunya membangun sekolah berkualitas sebagai pusat unggulan (

pendidikan;

2) Atas fenomena diatas, pemerintah mulai mengatur dan merintis sekolah bertaraf internasional;

3) Sebagai bangsa yang besar, Indonesia perlu pengakuan secara

internasional terhadap kualitas proses, dan hasil pendidikannya. (Sumber : Dokumen Program RSBI)

Selain hal tersebut, terdapat dasar hokum lain yang melatarbelakangi pembentukan program SBI di SMA Negeri 1 Surakarta yaitu :

1) UU No. 20/2003 (Sistem Pendidikan Nasional) pasal 50 ayat 3, yakni: “Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang6 kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf Internasional”.

2) Permendiknas No. 78/2009 (Penyelenggaraan SBI pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah)

3) PP No. 17/2010 (Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan)

4) Permendiknas No. 63/2009 (Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan) (Sumber : Dokumen Program RSBI) Dari uraian data diatas dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan program RSBI di SMA Negeri 1 Surakarta yang paling utama berdasarkan peraturan pemerintah dan undang6undang. Salah satu dasar hukum tersebut adalah UU No. 20 tahun 2003 pasal 50 ayat 3. Isi dari Undang6undang tersebut merupakan arahan dari pemerintah daerah untuk dapat menyelenggarakan pendidikan yang akan dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional. Dimana tujuannya untuk memenuhi tuntutan persaingan global didunia internasional.

Selain dari dasar hukum diatas, penyelenggaraan program RSBI di SMA Negeri 1 Surakarta juga berdasarkan penunjukkan dari direktorat jenderal pendidikan. Dari Direktorat Jenderal Pendidikan menunjuk sekolah6sekolah

commit to user

untuk dirintis menjadi sekolah SBI lewat RSBI. Penunjukkan sendiri juga dilihat dari kualitas sekolah, dimana sekolah yang unggul dan yang telah memenuhi kriteria/standar sekolah RSBI dapat menjadi RSBI. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara pada tanggal 3 mei 2011 sebagai berikut :

/Masalah pembelajaran RSBI di SMA Negeri 1 Surakarta sudah ada arahan dari direktorat jendral pendidikan. Dan untuk menjadi RSBI itu bukan kehendak dari SMA Negeri 1 Surakarta sendiri, tetapi kita ditunjuk. Penunjukkan SMA Negeri 1 Surakarta menjadi RSBI setelah dilakukan seleksi dan verifikasi. Jadi dari jenderal Mendikdasmen menunjuk SMA Negeri 1 Surakarta karna memang SMA Negeri 1 Surakarta sudah layak dan memenuhi syarat kriteria yang masuk dalam standar sekolah RSBI”.

*& Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional yang sesuai dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta potensi daerah dari satuan pendidikan. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan agar sesuai dengan perkembangan potensi peserta didik di satuan pendidikan dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan berdasar manajemen berbasis sekolah. Hal ini yang melatarbelakangi SMA Negeri 1 Surakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Seiring dengan tuntutan di sekolah RSBI, maka kurikulum yang digunakan pada program RSBI SMA Negeri 1 Surakarta adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/ KTSP Plus. Yang dimaksudkan kurikulum KTSP Plus itu adalah kurikulum tingkat nasional yang berbentuk Kurikikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan dengan cara mengadopsi dan amengadaptasi kurikulum yang bertaraf Internasional, yakni kurikulum dari

Australia. Hal ini sesuai hasil wawancara peneliti dengan informan II pada tanggal 4 mei 2011 sebagai berikut : “Kurikulum

commit to user

yang digunakan di program RSBI SMA Negeri 1 Surakarta adalah KTSP, mayornya KTSP, kemudian dikembangkan dengan cara mengadopsi dan mengadaptasi dari kurikulum

Australia”

Hal yang sama juga dikemukakan oleh informan IV pada 3 Mei 2011 sebagai berikut : “Kurikulum yang digunakan di program RSBI SMA Negeri 1 Surakarta

adalah KTSP, tapi ditambahi dan dikembangkan dengan cara mengadopsi dan mengadaptasi. Yang dimaksud mengadopsi maksudnya SI dan SKL diambilkan dari negara6negara maju/ OECD, sedangkan yang dimaksud adaptasi yaitu menyesuaikan. Jadi dalam materinya menyesuaikan SI dan SKL. Sehingga dalam pengembangannya kurikulum yang digunakan di RSBI SMA Negeri 1 Surakarta adalah KTSP Plus”

Kurikulum KTSP yang digunakan di program RSBI SMA Negeri 1 Surakarta yang dikembangkan dengan mengadopsi dan mengadaptasi dari kurikulum internasional yakni dari

Australia diterapkan hanya pada mata pelajaran eksakta. Adopsi dan adaptasi dari pada mata pelajaran eksakta yakni pada empat mata pelajaran matematika, fisika, kimia dan biologi. Untuk struktur kurikulum KTSP yang digunakan disesuaikan dengan permendiknas No.22 tahun 2006. Struktur dan pengembangan kurikulum KTSP plus yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 17 halaman 253.

Dalam melakukan tugas pokoknya, bagian kurikulum didalam lini kerja juga mendapat arahan dari kepala sekolah. Adapun kebijakan kepala sekolah SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 201062011 terkait tentang bagian kurikulum berkaitan dengan pembelajaran yaitu:

a) Proses KBM berbasis ICT

b) Proses pembelajaran

c) Pembelajaran tepat waktu

d) Pembelajaran meng

pembelajaran luar negeri (

e) PMDK meningkat

f) 100% masuk PTN dan swasta favorit

g) OSN tingkat nasional dan internasional

h) KIR internasional

i) Di terima perguruan tinggi luar negeri 100 % dari pendaftar

commit to user

(Sumber : Dokumen Program RSBI ) Berdasarkan hasil wawancara dan analisis dokumen diatas peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kurikulum yang di pakai di RSBI SMA Negeri 1 Surakarta adalah kurikulum KTSP Plus yang merupakan kurikulum Nasional pada tingkat satuan pendidikan yang telah dikembangkan dengan mengadopsi dan mengadaptasi dari

Australia pada mata pelajaran eksakta. $

0+

Kualitas siswa yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta terutama program RSBI adalah sudah termasuk siswa yang unggul dan sudah berpotensi untuk dapat mengikuti pembelajaran di program RSBI, hal ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah baik

ataupun

siswa setiap tahunnya. Pada saat penerimaan siswa baru dilakukan seleksi yang ketat lewat tes khusus. Siswa yang bisa masuk di SMA Negeri 1 Surakarta umumnya berasal dari bibit yang berkualitas dulu sebelumnya, misalnya dari sekolah yang favorit atau sekolah yang RSBI. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh informan II dalam wawancara pada tanggal 4 Mei 2011 sebagai berikut :

“Untuk kualitas siswanya baik dari input maupun output mengalami peningkatan. Penerimaan siswa baru setiap tahun diambil dari bibit yang berkualitas melalui tes. Dalam proses pembelajarannya berbasis ICT ini hasilnya lebih meningkat. Karena dalam pengukuran UAN itu tidak ada perbedan antara sekolah reguler dan sekolah RSBI. Jadi wajar siswa RSBI kualitasnya meningkat, sarana prasarananya menunjang, kegiatan pembelajarannya menunjang, bibitnya baik”.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh informan III dalam wawancara pada tanggal 5 Mei 2011 sebagai berikut : “Untuk kualitas dan kuantitas input dan output siswa RSBI SMA Negeri

1 Surakarta jelas meningkat. Hal ini dapat dilihat pada kenyataan setiap tahunnya yang memang mengalami peningkatan tersebut. Sedangkan di QMR sendiri hanya bersifat menumbuhkan kesadaran juga, misalnya target sekolah ingin bisa 100% siswanya lulus semua, seperti itu jadi kita memanajemen bagaimana caranya agar tujuan lulus semua tadi tercapai, apa yang dilakukan juga”

Dalam hasil observasi peneliti juga melihat adanya seleksi dalam penerimaan siswa baru program RSBI. Selain seleksi administrasi dari nilai

commit to user

rapor kelas VII sampai dengan kelas IX untuk mata pelajaran yang diujikan di ujian nasional minimal 7,5 dilakukan juga tes yang meliputi tes potensi akademik, tes psikologi dan tes bahasa Inggris, serta tes wawancara ada juga penghargaan sertifikat kejuaraan dengan minimal tingkat nasional individu.

Dalam mengikuti pembelajaran dikelas, siswa6siswa di SMA Negeri 1 Surakarta telah mampu mengikuti standar internasional RSBI yang telah ditetapkan, diantaranya penggunaan dan pemahaman bahasa Inggris dalam pengantar pembelajaran dikelas, dan kemudian dari penggunaan ICT maupun dalam materi pelajarannya. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh informan IV pada tanggal 3 Mei 2011 sebagai berikut : “Mestinya lebih baik, kalau bahasa Inggrisnya, insyaAlloh bisa. Jadi seorang guru harus bisa memilah milah mana yang di Inggriskan mana yang tidak, jadi kita harus pandai6pandai mengajar dengan

tersebut”. Ditambah dengan hasil wawancara dengan informan V pada tanggal 9 Mei 2011 sebagai berikut : “Cukup menyenangkan dan mudah, karena ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai, Iya mbak saya dapat mengikuti”.

Selain itu pada bagian kesiswaan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas siswa telah mengadakan beberapa kegiatan yang diantaranya :

a) Bea siswa

b) Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME

c) Pembinaan budi luhur/ akhlak mulia

d) Pembinaan kepribadian unggul

e) Pembinaan prestasi akademik

f) Pembinaan demokrasi, HAM

g) Pembinaan kreativitas ketrampilan dan kewirausahaan

h) Pembinaan kualitas jasmani

i) Pembinaan berkomunikasi dalam bahasa Inggris (Sumber : Dokumen Program RSBI ) Selain dari bagian kesiswaan ada pula beberapa kebijakan kepala sekolah terkait dengan kegiatan siswa yaitu:

a) Kedisiplinan dan kejujuran .

commit to user

b) Santun, menghargai orang yang lebih tua (guru, karyawan)

c) Bebas narkoba, obat6obatan terlarang (nafsa), pornografi.

d) Menghargai jasa pahlawan.

e) Penanaman cinta tanah air dan bela negara

f) Terciptanya hubungan harmonis / komunikasi guru, karyawan, dan siswa.

g) Siswa membayar tepat waktu

h) Mencintai almamater.

i) Kegiatan siswa yang selalu terpantau. (Sumber : Dokumen Program RSBI ) Dalam observasi langsung yang peneliti lakukan baik pada saat jam pelajaran maupun waktu istirahat, para siswa banyak menggunakan waktunya untuk belajar. Sedangkan pada waktu pelajaran berlangsung siswa juga melakukan pembelajaran yang aktif, dengan berpakaian yang rapi dan tertib, serta terlihat siswa6siswa menggunakan fasilitas

untuk mengakses materi6materi pelajaran. Kedisiplinan terhadap peraturan yang ada dilingkungan sekolah juga selalu terpantau.

Dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa kualitas siswa di program RSBI SMA Negeri 1 Surakarta adalah sudah unggul. Hal ini dapat dinilai mulai dari input siswa, proses pembelajaran serta output/lulusannya. Inputnya, bila dilihat dari kuantitas peminatnya semakin banyak, sedangkan untuk kualitasnya diambilkan dari bibit unggul yang diseleksi melalui tes. Dalam proses pelaksanaan pembelajarannya didukung dengan guru, fasilitas dan perangkat pembelajaran yang mendukung. Sehingga dari kualitas siswanya pun menjadi sangat baik dan memiliki kualifikasi untuk dapat melaksanakan pembelajaran di program RSBI dengan lancar dan mampu menghasilkan profil lulusan seperti yang ditargetkan dalam sekolah RSBI. Dan dari outputnya juga menghasilkan lulusan yang unggul, berprestasi dan mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional.

commit to user

" ( + Kualifikasi standar guru internasional yang telah ditetapkan dalam standar tenaga pendidik program SBI diantaranya adalah minimal 30% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi A, kompetensi bahasa Inggris guru dan kompetensi pada bidang TIK terutama untuk guru kelompok sains dan matematika.

Tenaga pendidik yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Surakarta sudah banyak yang memenuhi kriteria standar guru yang harus dimiliki pada program RSBI yang diantaranya adalah kualifikasi pendidikan minimal S2 adalah 50%. Hal tersebut seperti yang dikemukan oleh informan II dalam wawancara pada tanggal 4 Mei 2011 sebagai berikut :

/Guru yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta yang memiliki kualifikasi S2 sudah cukup banyak. Karena didalam ketentuan, guru RSBI itu dinilai memiliki ijasah S2. Dan di SMA Negeri 1 Surakarta sudah 50% memenuhi tuntutan persyaratan RSBI. Dan untuk pengantar pembelajaran di kelas sifatnya

secara bertahap, sementara waktu untuk mapel MIPA seperti fisika, kimia, biologi ya sekitar 406 50%”.

Ditambah pula dengan pendapat informan III dalam wawancara tanggal 5 Mei 2011 sebagai berikut :“Tuntutan kualifikasi S2 untuk guru pengajar di program RSBI, saya rasa sudah memenuhi, karena telah banyak guru yang telah memenuhi standar ketentuan dan untuk persennya dapat dilihat bagian kurikulum”.

Sedangkan dalam analisis dokumen komponen guru yang memiliki kualifikasi S2 masih sedikit guru yang melanjutkan S2

, dan untuk target SMA Negeri 1 Surakarta adalah 30% guru kualifikasi pendidikan S2 dari Universitas terakreditasi A. Untuk kualifikasi S2 tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Surakarta dapat dilihat dalam tabel berikut :

commit to user

Tabel 4.2. Kualifikasi Pendidikan Tenaga Pendidik SMA Negeri 1 Surakarta

Sumber : Dokumen Program RSBI SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2010/2011 Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa guru6guru program

sains dan matematika memang telah banyak guru yang memiliki ijazah S2. Dari total guru yang berjumlah 96 guru, sejumlah 34 guru telah memiliki ijasah S2, dalam persennya adalah sebesar 35,41%. Hal itu menandakan bahwa standar kualifikasi S2 untuk sekolah RSBI yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta telah terpenuhi. Karena standar untuk SMA/MA yang bertaraf internasional minimal mempunyai tenaga pendidik berijasah S2 adalah 30% dan SMA Negeri 1 Surakarta telah mencapai 35,41 %.

Selain dalam hal kualifikasi akademik pendidikan S2, terdapat prasayarat lain dalam pemenuhuan standar RSBI yakni penguasaan bahasa Inggris

Tenaga Pendidik

Kualifikasi Tahun Ajaran 2010/20011

< D3

D3 S1

S2 S3 ∑

1. Total Jumlah Guru

0 1 61 34 0 96

2. Berdasarkan Mata Pelajaran

a. Kimia

b. Biologi

c. Fisika

d. Matematika

2 9 11

e. Bahasa Inggris

f. Ekonomi

g. Geografi

h. Sosiologi

i. Bahasa Indonesia

6 1 7 j. Bahasa Asing

1 1 k.TIK

4 4 l. Agama

4 2 6 m. Olah Raga

4 4 n. Bahasa Jawa

2 2 o. Kesenian

1 3 4 p. Sejarah

3 3 q. PKn

3 2 5 r. Elektro

1 1 s. Pengembangan diri

commit to user

terutama pada pelajaran MIPA yaitu seperti fisika, kimia, biologi, matematika. Untuk ketentuan penggunaan bahasa Inggris adalah sekitar 406 50%. Dan seharusnya tahun ini ditingkatkan menjadi 75% karena SMA Negeri 1 Surakarta telah melewati tahap pendampingan. Hal tersebut seperti yang dikemukan oleh informan II dalam wawancara pada tanggal 4 Mei 2011 sebagai berikut :

/Didalam ketentuan dari guru RSBI itu ada tuntutan memiliki kualifikasi ijasah S2. Dan di SMA Negeri 1 Surakarta sudah hampir 50% sesuai dengan tuntutan persyaratan RSBI. Dan untuk pengantar pembelajaran di kelas sifatnya bilingual secara bertahap, sementara waktu untuk mapel MIPA seperti fisika, kimia, biologi ya sekitar 40650%”.

Ditambah dengan hasil wawancara yang dikemukakan oleh informan IV pada 3 Mei 2011 sebagai berikut : ”Untuk penggunaan bahasa Inggris di RSBI itu idealnya bilingual, kalau

tahun kemarin itu kan 50%, sekarang ditingkatkan menjadi 75%, dan itu tergantung guru masing6masing. Untuk guru6guru eksakta mengajarnya dengan bahasa Inggris. Namun kadang ada beberapa anak yang kurang mengerti, jadi kita harus pandai6pandai memilah apa yang akan digunakan dengan bahasa Inggris mana yang akan dengan bahasa Indonesia. Guru6guru juga tidak mau nilai ujian murid6murid kurang baik karena kurang paham terhadap penjelasan guru yang menggunakan bahasa Inggris.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh siswa bahwa pembelajaran dikelas rata6rata guru yang sudah menerapkan pembelajaran dengan pengantar bilingual antara 50% sudah berbahasa Inggris yakni pada mata pelajaran tertentu /MIPA. Hal tersebut sesuai dengan pendapat informan V dari hasil wawancara pada tanggal 9 Mei 2011 sebagai berikut : “Untuk penggunaan bahasa Inggris dikelas, rata6rata sudah 50% guru menggunakan bahasa Inggris dalam pengantar pembelajaran”.

Didalam analisis dokumen rencana kerja tahunan tahun pelajaran 20106 2011 indikator pencapaiannya adalah 40% Proses Belajar Mengajar (PBM) menggunakan bahasa Inggris. Hal ini karna dilihat bahwa kemampuan bahasa Inggris guru6guru terutama mata pelajaran MIPA masih rendah, maka dari itu

commit to user

target ideal yang ingin dicapai pada tahun ini adalah 80% PBM menggunakan bahasa Inggris.

Dari beberapa pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa guru di SMA Negeri 1 Surakarta banyak yang berkualitas yang telah memenuhi kualifikasi baik S2 ataupun kemampuan berbahasa Inggris antara 30650%.

Materi yang digunakan dalam pembelajaran di SMA Negeri 1 Surakarta adalah sesuai dengan silabus KTSP yang diintegrasi dari kurikulum , Australia. Kemudian diikuti oleh RPP dan silabusnya dan untuk referensinya ada yang berbahasa Inggris dan ada yang berbahasa Indonesia. Hal tersebut seperti yang dikemukan oleh informan II dalam wawancara pada tanggal 4 Mei 2011 sebagai berikut :

/Bahan materi yang digunakan berasal dari silabus KTSP ditambah dengan mengadopsi kurikulum Cambridge Internasional. Untuk buku mapel MIPA yang diwajibkan berbahasa Inggris referensinya ada yang berbahasa Inggris dan ada bahasa Indonesia. Sedangkan untuk penggunaan bahasa Inggris guru juga harus memilah secara cermat tentang perbandingan antara nilai siswa jika menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia. Karena didalam UAN itu tidak membedakan antara sekolah reguler dengan RSBI/SBI”.

Ditambah pula dengan pendapat informan III dalam wawancara tanggal 5 Mei 2011 sebagai berikut : “Bahan ajar ya digunakan di RSBI SMA Negeri 1 Surakarta sudah sesuai dengan KTSP yang sudah disetujui kurikulum, kemudian ada RPP, silabus dll”.

Untuk sumber belajar, selain menggunakan referensi berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris juga menggunakan buku6buku yang setingkat lebih tinggi dari SMA yakni buku perkuliahan. Untuk cara mendapatkannya bisa lewat buku perpustakaan atau dari internet maupun website bisa dengan cara men

lewat blog. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara pada tanggal 3 mei 2011 sebagai berikut : “Sumber belajarnya, selain tatap muka dikelas juga menggunakan !"

, yakni dengan mencari materi lewat website atau blog yang yang didapat dari internet. Selain itu pemberian tugas6tugas materi, dan pengiriman tugas juga

commit to user

bisa menggunakan !" tersebut”. Ditambah dengan hasil wawancara

yang dikemukakan oleh informan IV pada 3 Mei 2011 sebagai berikut :

“Materi bahan ajarnya menyesuaikan dari kurikulum KTSP Plus. Untuk referensi buku6buku ada yang berbahasa Inggris maupun Indonesia, atau yang sedikit lebih tinggi dari tingkat SMA yaitu perkuliahan. Untuk sumber belajarnya banyak, baik dari buku6buku referensi maupun dari internet, ataupun web dengan menggunakan !"#

dan itu sudah tertuliskan dalam RPP”.

Bahan ajar yang tersedia di SMA Negeri 1 Surakarta adalah berupa buku teks siswa, buku teks guru, dan LKS/

. Untuk bahan ajar pada mata pelajaran MIPA yang berbahasa Inggris masih minim. Sedangkan untuk software pembelajarannya juga masih dalam bahasa Indonesia.

Dari beberapa penjelasan hasil penelitian diatas maka peneliti simpulkan bahwa bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran di SMA Negeri 1 Surakarta disesuaikan dengan silabus dan kurikulum yang digunakan. Dimana berupa buku teks siswa, buku teks guru, dan LKS/

dan sumber belajar dan software pembelajarannya ada yang referensi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, namun yang referensi bahasa Inggris masih minim.

*#

Metode pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 1 Surakarta biasanya disesuaikan dengan materi yang diajarkan oleh guru. Dan guru6guru di program RSBI biasanya menggunakan metode $ dalam pembelajaran dan guru berperan bukan hanya sebagai pengajar, namun lebih sebagai fasilitator, inovator dan motivator. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh informan IV pada 3 Mei 2011 sebagai berikut :

“Metode yang kita gunakan tentunya disesuaikan dengan materi yang akan kita ajarkan. Bisa menggunakan strategi pembelajaran yang diantaranya

, karna setiap orang dan ruang kan sudah disediakan sarana prasarana yang lengkap mulai dari laptop, kemudian komputer, LCD, layar proyektor jadi sudah lengkap. Kalau metode pembelajaran yang diantaranya kita pakai $

yang diterapkan pada materi tertentu, dan semuanya itu bisa berjalan optimal, dan memang targetnya kita juga memang seperti itu, kalau ada kendala 1,2 orang anak itu sudah wajar”.

commit to user

Guru di program RSBI SMA Negeri 1 Surakarta sudah menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan inovatif. Dengan metode tersebut sehingga membuat pembelajaran terkesan menyenangkan. Dan biasanya guru menggunakan metode presentasi dengan menggunakan

atau dengan diskusi kelompok. Hal tersebut sesuai dengan pendapat informan V dari hasil wawancara pada tanggal 9 Mei 2011 sebagai berikut :

“Metode yang digunakan guru selalu menerapkan aplikasi sesuai RSBI. Seperti membuat presentasi dengan

sehingga selalu melatih siswa dalam berkreasi dan berkarya selama proses KBM. Evaluasi biasanya dilakukan setelah presentasi selesai kami bawakan didepan kelas. Dengan memberi catatan6catatan kekurangan maupun kelebihan dari presentasi yang telah kami bawakan, semua itu menambah semangat kami dalam berkarya dan selalu belajar dalam berkompetensi yang sehat dalam kelas”.

Dalam hasil observasi peneliti juga melihat guru telah menggunakan metode yang variatif dan inovatif dengan dibantu media yang lengkap seperti Komputer/ laptop, LCD proyektor dan membuat siswanya aktif dan pembelajaran berjalan optimal. Antara lain misalnya diskusi, presentasi, demonstrasi dan ceramah, inquiry.

Dari uraian penjelasan diatas maka dapat peneliti simpulkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan di RSBI SMA Negeri 1 Surakarta sudah aktif dan inovatif. Guru kebanyakan menggunakan metode $

dan pembelajarannya bersifat variatif dan berpusat pada siswa, sehingga siswa lebih aktif dan guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator.

Media yang tersedia dan digunakan dalam pembelajaran RSBI di SMA Negeri 1 Surakarta sudah digunakan IT dan elektronik yang lengkap dan memenuhi standar RSBI. Media pembelajaran RSBI di SMA Negeri 1 Surakarta semuanya sudah berbasis ICT mulai dari IT dan kelengkapnnya. Sedangkan media yang sering digunakan adalah audiovisual, yakni dengan gambar dan suara dan peralatan lain yang mendukung, misalnya komputer,

commit to user

laptop, LCD proyektor. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh informan

IV dalam hasil wawancara pada 3 Mei 2011 sebagai berikut : “Media pembelajaran yang digunakan adalah audiovisual dengan

fasilitas yang lengkap dari IT dll. Untuk status SMA Negeri 1 Surakarta sebenarnya sudah menjadi SBI, namun surat keputusan menjadi SBI belum turun. Namun dalam penilaian kemarin kita nilainya sudah bagus dan sudah dinilai menjadi SBI”.

Ditambah dengan hasil wawancara dengan informan V pada tanggal 9 Mei 2011 sebagai berikut : “Media pembelajaran yang digunakan adalah komputer atau laptop dan LCD proyektor”.

Dalam pengamatan peneliti juga melihat bahwa media yang tersedia dikelas adalah sudah sangat lengkap mulai dari komputer, LCD dan proyektor untuk tiap ruang kelas dan tentu saja

yang harus ada. Berdasarkan uraian pendapat hasil wawancara dan hasil observasi diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa media yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta sudah lengkap dan variatif serta ditunjang dengan peralatan yang mendukung seperti komputer, laptop dan LCD proyektor dan sarana dan prasarana yang berbasis TIK.

Kondisi lingkungan yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta dapat dilihat dari dua segi, yakni lingkungan fisik dan lingkungan non fisik.

a) Lingkungan fisik Kondisi lingkungan fisik SMA Negeri 1 Surakarta sudah bagus dan lengkap untuk diselenggarakannya proses pembelajaran yang optimal. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh informan IV dalam hasil wawancara pada 3 Mei 2011 sebagai berikut : “Kondisi lingkungan sekolah sangat mempengaruhi terutama sangat membantu sekali dalam lancarnya pembelajaran, dan di SMA Negeri 1 Surakarta kondisi lingkungannya bagus dan sudah lengkap semuanya ada”.

Ditambah pula dengan pendapat informan III dalam wawancara tanggal 5 Mei 2011 sebagai berikut : “Kondisi lingkungan di SMA Negeri

1 Surakarta sudah bagus dan memadai untuk proses belajar”.

commit to user

Kondisi lingkungan fisiknya ditunjang dengan komputer, AC dan tempat belajar yang sudah bagus dan memadai untuk proses belajarnya. Serta ruangan yang efektif dengan jumlah siswa 34 orang perkelas untuk kelas RSBI dan ruang kelas yang nyaman. Hal tersebut seperti yang dikemukan oleh informan II dalam wawancara pada tanggal 4 Mei 2011 sebagai berikut :

/Lingkungan yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta lebih baik dan lebih menunjang. Terdapat komputer banyak dan lengkap, AC, tempat belajar yang nyaman dan memadai dengan jumlah siswanya 34 orang perkelas”.

Dari hasil observasi terlihat kondisi lingkungan fisik yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta sudah lengkap dan representatif. terdapat ruang guru, ruang kepala sekolah dan ruang6ruang bagian lini kerja lainnya yang representatif. Ruang kelas yang nyaman untuk proses pembelajaran yang lengkap dengan media pembelajaran baik laptop, komputer, LCD. Terdapat ruang6ruang dan bangunan fasilitas siswa dan sekolah seperti perpustakaan dan ruang bimbingan serta sarana6sarana penunjang lainnya yang telah peneliti tuliskan dalam kondisi fisik SMA Negeri 1 Surakarta.

b) Lingkungan non fisik Kondisi lingkungan yang baik akan mempengaruhi dalam pembelajaran. Dari hasil observasi kondisi lingkungan non fisik yang ada di SMA Negeri 1 Surakarta sudah nyaman karena terlihat bersih, rapi, rindang. Siklus udara yang lancar dan bebas asap rokok serta tidak ada kekerasan. Untuk ketertiban dan keamanannya juga terjaga dengan baik. Terlihat juga kultur sekolah yang selalu aktif dan disiplin. Murid6murid juga terlihat suka membaca dan budaya dan terlihat semangat kompetitif.

Dari uraian hasil wawancara dan observasi dapat peneliti simpulkan bahwa kondisi lingkungan di SMA Negeri 1 Surakarta baik dilihat dari fisik maupun non fisik sudah kondusif dan sesuai sesuai kriteria RSBI. Lingkungan sekolah baik fisik maupun non fisik sudah lengkap dan nyaman untuk pelaksanaan pembelajaran dan ideal untuk lingkungan belajar di RSBI.

commit to user

Evaluasi pembelajaran dilakukan oleh masing6masing guru mata pelajaran, penilaian dilakukan baik melalui tes atau melalui observasi yang meliputi aspek penilaian kognitif, afektif dan psikomotor. Selain itu juga ada penugasan, baik tugas yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Kemudia ada ujian, baik ujian mid semester, ujian semester dan kenaikan kelas. Hal tersebut seperti yang dikemukan oleh informan II dalam wawancara pada tanggal 4 Mei 2011 sebagai berikut :

/Evaluasi pembelajaran dilakukan oleh guru mapel, baik lewat ulangan harian, yang melihat KD, selain itu mestinya juga memberikan evaluasi, atau mungkin lewat tugas, tugas ada yang berstruktur atau tidak berstruktur, tugas mandiri, ulangan6ulangan harian juga, ada ulangan semester dan ada mid semster, dan ada ulangan kenaikan kelas”.

Ditambah dengan pendapat informan IV dalam hasil wawancara pada 3 Mei 2011 sebagai berikut : “Evaluasi yang dilakukan dengan memberikan tes, baik tes tertulis,

observasi, melakukan penilaian baik penilaian kognitif, afektif dan psikomotor, dan selain itu juga ada penugasan6penugasan, tugas itu bisa tugas terstruktur dan tidak terstruktur, atau dengan pembelajaran elektronik lewat internet”.

Didalam analisis dokumen disebutkan bahwa instrumen evaluasi pembelajarannya meliputi soal6soal utama,

dan pengayaan yang

kebanyakan instrumen evaluasi masih dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan didalam evaluasi program RSBI dilakukan oleh tim ISO dan dilakukan setiap satu tahun sekali melalui hasil6hasil audit. Dan target SMA Negeri 1 Surakarta ialah ingin mempertahankan prestasi ISO itu hingga tahun6 tahun setelahnya. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan III dalam wawancara pada tanggal 5 Mei 2011 sebagai berikut : “Sudah dilaksanakan dan sudah terpenuhi dari hasil6hasil audit, penilaian dari ISO sendiri satu tahun sekali, sampai saat ini masih berlaku sampai mei 2011, maka dari itu target rencana kita ingin mempertahankan ini ketahun6tahun setelahnya”.

commit to user

Dari uraian hasil wawancara dan dokumen diatas, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran di SMA Negeri 1 Surakarta sudah valid, yakni meliputi aspek penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik, serta tugas dan ujian6ujian baik ujian mid semester, semester atau kenaikan kelas, dan instrumen evaluasi yang digunakan meliputi soal6soal utama, remedial dan pengayaan.

0".

SMA Negeri 1 Surakarta dijadikan dan ditunjuk sebagai sekolah RSBI juga berawal dari segudang prestasi yang dimiliki baik itu gurunya maupun siswanya, penunjukkan SMA Negeri 1 Surakarta menjadi RSBI semakin memacu semangat untuk dapat terus meraih prestasi tidak hanya tingkat kota dan nasional namun akan lebih fokus dalam prestasi tingkat internasional. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh informan I dalam wawancara pada tanggal 3 mei 2011 sebagai berikut :

/SMA Negeri 1 Surakarta mempunyai predikat RSBI karena ditunjuk dan dilihat dari segudang prestasinya. Baik itu prestasi siswa ataupun gurunya. Setelah menjadi RSBI, kita meningkatkan lagi prestasi kami tidak hanya kota, jawa tengah tapi yang kita fokuskan adalah kita bisa meraih prestasi baik nasional ataupun internasional. Adapun langkah6langkah yang kami lakukan dapat dengan mengikuti kegiatan6kegiatan dan perlombaan diajang6ajang internasional, baik dipilih oleh jendral direktorat maupun untuk mendaftar sendiri.

Apabila dilihat dari prestasi siswa dari input dan outputnya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan baik dari segi kuantitas maupun kualitas seperti yang telah peneliti jelaskan pada halaman sebelumnya. Dengan menajemen dan pemantauan dari QMR juga menjadikan kualitas siswanya setiap tahun mengalami peningkatan. Hal tersebut seperti yang dikemukan oleh informan II dalam wawancara pada tanggal 4 Mei 2011 sebagai berikut :

/Kualitas siswanya misalnya dari input dan output ini mengalami peningkatan, ini anaknya kita ambil dari bibit yang berkualitas dengan seleksi. Dalam proses pembelajarannya juga dilakukan pembelajaran dilakukan pembelajaran yang berbasis ICT ini hasilnya lebih meningkat.

commit to user

Apalagi didalam pengukurannya UAN sendiri itu tidak ada perbedan antara sekolah reguler dan sekolah RSBI pengukurannya sama, soalnya sama. Jadi wajarlah siswa RSBI kualitasnya meningkat, sarana prasarananya menunjang, kegiatan pembelajarannya menunjang, bibitnya baik”.

Ditambah juga dengan pendapat yang dikemukakan oleh informan III dalam wawancara pada tanggal 5 Mei 2011 sebagai berikut : “Kualitas siswa di SMA Negeri 1 Surakarta jelas meningkat, karna setiap

tahun terus meningkat dan di QMR sendiri hanya bersifat menumbuhkan kesadaran juga, misalnya target sekolah ingin bisa 100% siswanya lulus semua, seperti itu jadi kita memanajemen bagaimana caranya agar tujuan lulus semua tadi tercapai, apa yang dilakukan juga”