LAPORAN PENDAHULUAN DISPEPSIA P D F

LAPORAN PENDAHULUAN DISPEPSIA
A.

Konsep Dasar Medis
1.

Pengertian
Dispepsia berasal dari bahasa Yunani (Dys) berarti sulit dan Pepse berarti
pencernaan. Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa
tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan keluhan
refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam
lambung kini tidak lagi termasuk dispepsia (Mansjoer A edisi III, 2000 hal : 488).
Dyspepsia merupakan kumpulan/gejala klini yang terdiri dari rasa tidak enak /
sakit di perut bagian atas yang menetap / mengalami kekambuhan (arif,2000).Dispepsia
merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri uluhati, mual, muntah,
kembung, rasa penuh, atau cepat kenyang dan sendawa. (dahrmika,2001).
Dyspepsia merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri ulu
hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh, atau cepat kenyang, sendawa (Dharmika,
2001). Sedangkan menurut Aziz (1997), sindrom dyspepsia merupakan kumpulan gejala
yang sudah dikenal sejak lama, terdiri dari rasa nyeri epigastrium, kembung, rasa penuh,
serta mual-mual.Batasan dispepsia terbagi atas dua yaitu:

1.1.

Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai
penyebabnya. Sindroma dyspepsia organik terdapat keluhan yang nyata
terhadap organ tubuh misalnya tukak (luka) lambung, usus dua belas jari,
radang pancreas, radang empedu, dan lain – lain.
Dispepsia non organik, atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non ulkus

1.2.

(DNU), bila tidak jelas penyebabnya. . Dyspepsia fungsional tanpa disertai
kelainan atau gangguan struktur organ berdasarkan pemeriksaan klinis,
laboratorium, radiologi, endoskopi ( teropong saluran pencernaan).

2.

Etiologi
Seringnya, dispepsia disebabkan oleh ulkus lambung atau penyakit acid reflux, asam
lambung terdorong ke atas menuju esofagus (saluran muskulo membranosa yang
membentang dari faring ke dalam lambung). Hal ini menyebabkan nyeri di dada.


Laporan pendahuluan dyspepsia

1

Beberapa obat-obatan, seperti obat anti-inflammatory, dapat menyebabkan dispepsia.
Terkadang penyebab dispepsia belum dapat ditemukan. Penyebab dispepsia antara lain:
a.

Perubahan pola makan

b.

Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan
dalam waktu yang lama

c.

Alkohol dan nikotin rokok


d.

Stres,kecemasan dan depresi

e.

Tumor atau kanker saluran pencernaan

f.

Iritasi lambung

3.

Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat
seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stres, pemasukan makanan
menjadi kurang sehingga lambung akan kosong, kekosongan lambung dapat
mengakibatkan erosi pada lambung akibat gesekan antara dinding-dinding lambung,
kondisi demikian dapat mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang akan

merangsang terjadinya kondisi asam pada lambung, sehingga rangsangan di medulla
oblongata membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan maupun
cairan.

4.

Manifestasi Klinik

a.

Nyeri perut (abdominal discomfort)

b.

Rasa perih di ulu hati

c.

Mual, kadang-kadang sampai muntah


d.

Nafsu makan berkurang

e.

Rasa lekas kenyang

f.

Nyeri saat lapar

g.

Perut kembung

h.

Rasa panas di dada dan perut


i.

Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba)

Laporan pendahuluan dyspepsia

2

5.

Test Diagnostik
Berbagai macam penyakit dapat menimbulkan keluhan yang sama, seperti halnya
pada sindrom dispepsia, oleh karena dispepsia hanya merupakan kumpulan gejala dan
penyakit disaluran pencernaan, maka perlu dipastikan penyakitnya. Untuk memastikan
penyakitnya, maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan, selain pengamatan jasmani,
juga perlu diperiksa : laboratorium, radiologis, endoskopi, USG, dan lain-lain.
5.1.

Laboratorium


Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan lebih banyak ditekankan untuk
menyingkirkan penyebab organik lainnya seperti: pankreatitis kronik, diabets
mellitus, dan lainnya. Pada dispepsia fungsional biasanya hasil laboratorium dalam
batas normal.
5.2.

Radiologis

Pemeriksaan radiologis banyak menunjang dignosis suatu penyakit di saluran makan.
Setidak-tidaknya perlu dilakukan pemeriksaan radiologis terhadap saluran makan
bagian atas, dan sebaiknya menggunakan kontras ganda.
5.3.

Endoskopi (Esofago-Gastro-Duodenoskopi)

Sesuai dengan definisi bahwa pada dispepsia fungsional, gambaran endoskopinya
normal atau sangat tidak spesifik.
5.4.

USG (ultrasonografi)


Merupakan diagnostik yang tidak invasif, akhir-akhir ini makin banyak dimanfaatkan
untuk membantu menentukan diagnostik dari suatu penyakit, apalagi alat ini tidak
menimbulkan efek samping, dapat digunakan setiap saat dan pada kondisi klien yang
beratpun dapat dimanfaatkan
5.5.

Waktu Pengosongan Lambung

Dapat dilakukan dengan scintigafi atau dengan pellet radioopak. Pada dispepsia
fungsional terdapat pengosongan lambung pada 30 – 40 % kasus.

6. Penatalaksanaan Medik
6.1. Penatalaksanaan non farmakologis
1)

Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung

Laporan pendahuluan dyspepsia


3

2)

Menghindari faktor resiko seperti alkohol, makanan yang peda, obat-obatan yang
berlebihan, nikotin rokok, dan stres

3)

Atur pola makan
6.2.

Penatalaksanaan farmakologis yaitu:
Sampai saat ini belum ada regimen pengobatan yang memuaskan terutama dalam
mengantisipasi kekambuhan. Hal ini dapat dimengerti karena pross patofisiologinya
pun masih belum jelas. Dilaporkan bahwa sampai 70 % kasus DF reponsif terhadap
placebo.Obat-obatan yang diberikan meliputi antacid (menetralkan asam lambung),
golongan antikolinergik (menghambat pengeluaran asam lambung) dan prokinetik
(mencegah terjadinya muntah).


7. Komplikasi
Penderita syndrome dyspepsia selama bertahun- tahun dapat memicu adanya komplikasi
yang tidak ringan. Adapun komplikasi dari dyspepsia adalah sebagai berikut:
7.1. Pendarahan
7.2. Kanker lambung
7.3. Muntah darah
7.4. Ulkus peptikum

8. Pencegahan
Pola makan yang normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang dengan
kebutuhan dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak mengkomsumsi makanan yang
berkadar asam tinggi, cabai, alkohol, dan pantang rokok, bila harus makan obat karena
sesuatu penyakit, misalnya sakit kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu
fungsi lambung.

Laporan pendahuluan dyspepsia

4

B.


Konsep Dasar Keperawatan
1.

Pengkajian
Menurut Tucker (1998), pengkajian pada klien dengan dispepsia adalah sebagai berikut:
1.1. Biodata
1.1.1. Identitas Pasien : nama, umur, jenis kelamin, suku / bangsa, agama, pekerjaan,
pendidikan, alamat.
1.1.2. Identitas penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan,
hubungan dengan pasien, alamat.
1.2. Keluhan Utama
Nyeri/pedih pada epigastrium disamping atas dan bagian samping dada depan
epigastrium, mual, muntah dan tidak nafsu makan, kembung, rasa kenyang
1.3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Sering nyeri pada daerah epigastrium, adanya stress psikologis, riwayat minumminuman beralkohol
1.4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah anggota keluarga yang lain juga pernah menderita penyakit saluran
pencernaan
1.5. Pola aktivitas
Pola makan yaitu kebiasaan maakn yang tidak teratur, makan makanan yang
merangsang selaput mukosa lambung, berat badan sebelum dan sesudah sakit.
1.6. Aspek Psikososial
Keadaan emosional, hubungan dengan keluarga, teman, adanya masalah interpersonal
yang bisa menyebabkan stress
1.7. Aspek Ekonomi
Jenis pekerjaan dan jadwal kerja, jarak tempat kerja dan tempat tinggal, hal-hal dalam
pekerjaan yang mempengaruhi stress psikologis dan pola makan
1.8. Pengkajian fisik
1.8.1. Keadaan umum: sakit/nyeri, status gizi, sikap, personal hygiene dan lainlain.
1.8.2. Data sistemik
1) Sistem persepsi sensori: pendengaran, penglihatan, pengecap/penghidu,
peraba, dan lain-lain
2) Sistem penglihatan: nyeri tekan, lapang pandang, kesimetrisan mata, alis,
kelopak mata, konjungtiva, sklera, kornea, reflek, pupil, respon cahaya, dan
lain-lain.
3) Sistem pernapasan: frekuensi, batuk, bunyi napas, sumbatan jalan napas, dan
lain-lain.

Laporan pendahuluan dyspepsia

5

4) Sistem kardiovaskular: tekanan darah, denyut nadi, bunyi jantung, kekuatan,
pengisian kapiler, edema, dan lain-lain.
5) Sistem saraf pusat: kesadaran, bicara, pupil, orientasi waktu, orientasi
tempat, orientasi orang, dan lain-lain.
6) Sistem gastrointestinal: nafsu makan, diet, porsi makan, keluhan, bibir, mual
dan tenggorokan, kemampuan mengunyah, kemampuan menelan, perut,
kolon dan rektum, rectal toucher, dan lain-lain.
7) Sistem muskuloskeletal: rentang gerak, keseimbangan dan cara jalan,
kemampuan memenuhi aktifitas sehari-hari, genggaman tangan, otot kaki,
akral, fraktur, dan lain-lain.
8) Sistem integumen: warna kulit, turgor, luka, memar, kemerahan, dan lainlain.
9) Sistem reproduksi: infertil, masalah menstruasi, skrotum, testis, prostat,
payudara, dan lain-lain.
10) Sistem perkemihan: urin (warna, jumlah, dan pancaran), BAK, vesika
urinaria.

2.

Diagnosa keperawatan
1) Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah
makan, anoreksia.
3) Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan adanya mual,
muntah
4) Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya
5) Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan diet dan proses penyakit.

3.
N

Intervensi Keperawatan

NAMA DIAGNOSA

O
1 Nyeri akut(00132)
Definisi: Pengalman sensori dan
emosional yang tidak

NOC

NIC

NOC:
1. Pain level
2. Pain control
3. Comfort level

menyenangkan yang muncul
akibat kerusakan jaringan yang

Laporan pendahuluan dyspepsia

Kriteria hasil:

6

1. Lakukan pemenentukan
internngkajian nyeri secara
komprehensif termasuk
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi

actual atau potensial atau

1. Mampu mengotrol

digambarkan dalam hal

nyeri( tahu penyebab

kerusakan sedemikian rupa.

nyeri, mampu

Batasan karakteristik:
1. Perubahan selera makan
2. Perubahan tekanan darah
3. Perubahan frekuensi jantung
4. Perubahan frekuensi
pernapasan
5. Laporan isyarat
6. Diaforesis
7. Perilaku distraksi( mis.
Berjalan mondar mandir
mencari orang lain)
8. Mengekspresikan
perilaku(mis.gelisah,merang
kak, menangis)
9. Sikap melindungi area
nyeri
10. Masker wajah( mis. Mata

menggunakan teknik
nonfarmakologi unutk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
2. Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan menggunakan

,kualitas dan faktor presipitasi.
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau
4. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri
5. Ajarkan pasien tekhink non
farmakologi
6. Kolaborasi pemberian berikan
analgetik untuk mengurangi nyeri

manajemen nyeri
3. Mampu mengenali
nyeri( skala,
intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang

kurang bercahaya, tmabak
kacau, meringis)
11. Dilatasi pupil
12. Melaporkan nyeri secara
verbal
13. Gangguan tidur
Faktor yang berhubungan:
1. Agen cedera(mis. Biologis,
2

zata kimia, fisik, psikologis
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh(00002)
Definisi:Asupan nutrisi
tidak cukup untk memnuhi
kebutuhan metabolic.

NOC:
1. Nutritional status
2. Nutriotional
status:food and fluid
intake
3. Nutritional status:
nutrient intake
4. Weight control

Laporan pendahuluan dyspepsia

7

Nutrition management:
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Monitor turgor kulit, kekeringan,
rambut kusam dan mudah patah
3. Monitor mual dan muntah
4. Anjurkn paien untuk meningkatkan
intake Fe
5. Anjurkan pasie untuk meningkatkan

Batasan karakteristik:

Kriteria hasil:

1) Berat badan 20% atau lebih

1. Adanya peningkatan

di bawah berat badan ideal.
2) Diare.
3) Kehilangan rambut

berat badan sesuai

berlebihan.
4) Penurunanberatba
dandengan asupan makanan
adekuat.
5) Membrane mukosa pucat.
6) Tonus otot menurun.

dengan tujuan
2. Tidak ada tandatanda mal nutrisi
3. Meningktakan fungsi
pngecapan dari

protein dan vitamin C
6. Anjurkan pasien untuk makan
dengan porsi sedkit tapi sering
7. Kolaborasi dengan ahl gizi untuk
mentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang di butuhkan pasien
8. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi

menelan
4. Tidak terjadi
penurunan berat

Faktor yang berhubungan:

badan yang berarti

1. Factor biologis
2. Faktor ekonomi
3. Ketidakmampuan untuk
3

mengabsorpsi nutrien
Kekurangan volume
cairan(00027)
Definisi: Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial, dan

NOC:
1) Fluid balance
2) Hydration
3) Nutritional status: food
and fluid intake

kehilangan cairan tanpa
perubahan pada natrium
Batasan karakteristik:
1) Perubahan status mental
2) Perubahan tekanan darah
3) Perubahan tekanan nadi
4) Perubahan volume nadi
5) Perubahan turgor kulit
6) Perubahan turgor lidah
7) Perubahan haluaran urin
8) Perubahan pengisisan vena
9) Perubahanmembran mukosa
kering
10) Kulit kering
11) Peningkatan hematokrit

Laporan pendahuluan dyspepsia

1) Perttahankan catatan intake dan
output yang akurat
2) Monitor status hidrasi(kelembapan
membrane mukosa, nadi adekuat,

atau intravaskuler. Hal ini
mengacu pada dehidrasi,

Fluid management

Kriteria hasil
1) Mempertahankan urine
output sesuai dengan
usia dan BB
2) Tekanan darah, nadi,
suhu tubuh dalam batas
normal
3) Tidak ada tanda- tanda
dehidrasi, elastisitas
turgor kulit baik,
membaran mukosa
lembab, tidak ada rasa
haus yang berlebihan.

8

tekanan darah ortostatik)
3) Monitor vital sign
4) Monitor masukan makanan/ cairan
dan hitung intake kalori harian
5) Kolaborasikan pemberian cairan IV
6) Monitor status nutrisi

12) Peningkatan suhu tubuh
13) Peningkatan frekuensi nadi
14) Peningkatan urin
15) Penurunan berat badan
16) Haus
17) Kelemahan
Faktor yang berhubungan:
1) Kehilangan cairan aktif
2) Kegagalan mekanisme
5

regulasi
Ansietas(00146)
Definisi: Peasaan tidak nyaman
atau kekwatiran yang samar

NOC:
1. Anxiety control
2. Anxiety level
3. Coping

disertai PerubahanFrekuensi/
IramaJantung
Batasan karateristik:
1. Perilaku
a. Gelisah
b. Insomnia
2. Affektif
a. Gelisah, Distres
b. Ketakutan
c. Perasaantidakadekuat
d. Rasa nyeri meningkat
ketidakberdayaan
e. Khawatir
3. Fisiologi
a. Wajahtegang, Tremor
tangan
b. Gemetar, Tremor
4. Simpatik
a. Peningkatan denyut nadi
b. Parasimpatik
c. Letih, Gangguan tidur
5. Kognitif
6. Pengkatan suhu tubuh di atas
kisaran normal.
7. Takikardi
8. Kulit terasa hangat.

kriteria hasil:
1. Klien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan
gejala cemas
2. Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukan teknik
untuk mengontrl
cemas
3. Vital sign dalam batas
normal
4. Postur tubuh, ekspresi
ajah, bahaa tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukan
berkurangnya
kecemasan

Faktor yang berhubungan:
1. Pemajanan toksin

Laporan pendahuluan dyspepsia

9

Anxiety Reduction( penurunan
kecemasan)
1. Temani pasien untuk memberikan
keamanan dan mengurangi takut
2. Identifikasi tingkat kecemasan
3. Bantu pasien untuk mengenali
situasi yang menimbulkan
kecemasan
4. Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
5. Instrukikan pasien untuk
menggunkan tekhnik relaksasi
6. Berikan obat untuk mengurangi
kecemasan

2. Infeksi/ kontamnan
interpersonal
3. Stres, ancaman kematian
5.

Kurang pengetahuan(00126)

NOC:

Teaching: disease process

Definisi:Defisiensi informasi

1) Knowledge: disease

1) Berikan penilaian tentang tingkat

kognitif yang berkaitan dengan

process

topic tertentu.

pengetahuan pasien tentang process
penyakit yang spesifik

2) Knowledge: health
Batasan karakteristik:

behavior

2) Jelaskan patofisiologi dari penyakit
dan bagaimana hal ini berhubungan

1) Perilaku hiperbola
2) Ketidakakuratan emngkuti

dengan anatomi dan fisiologi dengan
Kriteria hasil:

perintah
1) Pasien dan keluarga
3) Ketidakakuratan melakukan
tes

mengatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,

4) Perilaku tidak tepat(apatis)
5) Pengungkapan masalah

prognosis dan
program pengobatan
2) Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan

Factor yang berhubungan:

prosedur yang
dijelaskan secara

1) Keterbatasan kognitif

benar

2) Kurang minat dalam belajar
3) Kurang dapat mengingat

Laporan pendahuluan dyspepsia

10

cara yang tepat
3) Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara yang
tepat
4) Instruksikan pasien mengenai tada
dan gejala unutk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan
dengan cara yang tepat.

Penyimpangan KDM Dispepsia

Perubahan pola makan, pengaruh obat-obatan alkohol, nikotin, rokok, tumor/kanker saluran
pencernaan, stres

Intake makanan

Lambung kosong

Peningkatan HCL
Pelepasan mediator kimia
(bradikinin, histamin,
prostaglandin)

Anoreksia, mual

Mengikis dinding lambung
muntah

Merangsang system saraf
simpatis

Intake kurang

Dispepsia
Dx.
Kekurangan
volume cairan

Medula oblongata

Dx.
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari

Nyeri akut
Perubahan status
kesehatan
Dx. Nyeri akut
Kurang informasi
tentang penyakit

Stressor

Cemas

Laporan pendahuluan dyspepsia

11

Dx.Kurang
pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Kumar.2013.Dasar- dasar patofisiologi penyakit.jakarta.Binarupa Aksara

Guyton.2010. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit edisi revisi III. Jakarta.EGC

Marya R. K. 2013 . Buku Ajar Patofisiologi Mekanisme Terjadinya Penyakit. Tanggerang
Selatan : Binapura Aksara Publiser

Nurarif, Amin Huda. 2013. Aplikasi Asuhan keperawatan berdasarka diagnosa medis &
Nanda Nic Noc .Edisi revisi jilid 1 & 2. Yogyakarta : MediAction

Price, S. A dan Wilson, L. M, 1995, Patofisiologi, EGC, Jakarta

Wilkinson, Judith. M, Ahern Nancy R. 2011. Buku saku Diagnosis Keperawatan : Diagnosis,
NANDA Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta :EGC

Andy warman.http:// lp dyspepsia(diakses pada 15 Juni 2016:16.15)

Anita simanungkalit.http:// askep dyspepsia(diakses pada 15 Juni 2016:16.24)

Dha.http:// laporan pendahuluan dyspepsia(diakses pada 15 Juni 2016:16.07)

Dwi novita.http:// asuhan keperwatan pada pasien despepsia(diakses pada 15 Juni 2016:16.13)

Hendro Bintoko.http:// laporan pendahuluan dyspepsia(diakses pada 15 Juni 2016: 16.07)

Iwan.http://asuhan keperawatan klien dengan dyspepsia(diakses pada 15 Juni 2016:16.27)

Laporan pendahuluan dyspepsia

12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DENGAN DYSPEPSIA
A. PENGKAJIAN DAN DATA FOKUS
Pengkajian Tgl
Tanggal MRS
Ruang/ kelas
S. Informasi
1.1.

: 17 Agustus 2015
: 13 Agustus 2015
: Interna/ 01
: Klien dan keluarga

Pengkajian
1) Biodata pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Tempat tanggal lahir
Pendidikan
Pekerjaan
Suku/ Bangsa
Status pernikhan
Penanggung biaya
2) Riwayat sakit dan kesehatan
a. Keluhan utama
b. Riwayat keluhan utama

Jam
No RM
DX masuk

: 12.05 WITA
: 001304
: Melena, Dyspepsia

: Ny. Y
: 58 tahun
:perempuan
: Islam
: Pauwa, 15 April 1957
: SMP
: IRT
: Gororntalo / Indonesia
: Kawin
: Suami
:Nyeri uluhati
: Klien mengatakan masuk Rumah sakit dengan keluhan

BAB berwarna hitam sejak pagi pada tanggal 13 agustus 2015, disertai mual dan
muntah dengan frekuansi 4 kali.
c. Keluhan saat ini
:Klien

mengatakan

nyeri

uluhati

dirasakan

setelah

mengkonsumsi makanan yang pedis dengan kualitas nyeri seperti ditusuk- tusuk pada
daerah epigastrium dengan skala nyeri 4( skala 1- 10) dan nyeri terasa memberat pada
saat klien terlambat makan serta klien merasa mual.
d. Riwayat diagnosa media
: Klien mengatakan belum pernah masuk
rumah sakit dengan keluhan yang sama
e. Penyakit yang pernah di derita

: Klien mengatakan pernah menderita

penyakit stroke, DM tipe II, dan Hipertensi tipe II
f. Penyakit yan pernah diderita keluarga
:Klien mengatakan ibunya pernah menderita
penyakit yang sama seperti yang di alami oleh klien

Laporan pendahuluan dyspepsia

13

g. Riwayat alergi

: Klien mengatakan tidak memiliki riwayat

alergi.
h. Riwayat Kesehatan keluarga
Genogram

Generasi I

ROS ( Review Of System)
Observasi dan pemeriksaan fisik
Keadaan umum

: Lemah

Kesadaran umum

: Compos mentis

Tanda- tanda vital
Tekanan Darah 130/90 mmHg
Frekuensi pernapasan 24 X/menit

Laporan pendahuluan dyspepsia

14

Frekuensi Nadi 64 x/menit
Suhu 37,4 0 C
B1 : Breath ” Pernapasan” :
a. Pola napas
: Teratur, 24x/menit
b. Suara napas
: Vesikuler
c. Sesak napas
: Klien tidak mengalami sesak nafas
d. Batuk
:Klien tidak mengalami batuk
Masalah : Tidak ada masalah pada system pernapasan
B2 : Blood “Kardiovaskuler” :
a. Irama jantung : Reguler, tekanan darah 150/80 mmHg
b. Bunyi jantung : Normal
c. CRT
: < 3 detik
d. Akral
: hangat
Masalah :Tidak ada masalah pada system kardiovaskuler
B3 Persyarafan dan pengindraan

: Dalam batas normal

a. GCS
Eyes :4
Verbal :5
Motorik:6
Total :15
b. Refleks fisiologis
: Tidak dikaji
c. Refleks patologis
: Tidak dikaji
d. Istrahat tidur
:
Malam
: 8 jam
Siang
: 5 jam
e. Pupil
:Isokor
f. Sclera/ konjugtiva
: Putih / Merah muda
g. G3 pandangan
: Klien tidak mengalami gangguan penglihatan pada kedua
matanya
h. G3 pendengaran
telinganya
i. G3 penciuman

: Klien tidak mengalami gangguan pendengaran pada kedua
:Klien tidak mengalami gangguan penciuman pada kedua lubang

hidungnya
Masalah: Tidak ada masalah pada sistem persyarafan dan pengindraan

B4 Perkemihan “Bladder”
a. Kebersihan
b. Urin
Jumlah
Warna
Bau
Alat bantu

: Klien mengatakan urinenya tidak bercampur dengan darah( urine bersih)

Laporan pendahuluan dyspepsia

: 96o cc/hari
: kekuning- kuningan
: amoniak
: klien tidak menggunakan alat bantu perkemihan

15

c. Kandung kemih
Membesar
:Tidak mengalami pembesaran saat di palpasi
Nyeri tekan : Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah kandung kemih saat di palpasi
Masalah : Ada masalah pada system perkemihan

B5 : Bowel “pencernaan”
a. Nafsu makan : menurun
b. Frekuensi
: 3 x/hari
c. Porsi makan : Tidak habis
Keterangan : Klien memakan bubur dengan porsi sedikit tetapi tidak di habiskan
d. Minum
: 1.200
cc/hari
Jenis
:Air putih
e. Mulut
: Nampak kotor
f. Mukosa
:Mukosa bibir klien nampak lembab
g. Tenggorokan
Nyeri tekan
: Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah tenggorokan
Kesulitan menelan
: klien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam menelan
Pembesaran tonsil
:Tidak terdapat pembesaran tonsil
h. Abdomen perut
Nyeri tekan
: Terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen region epigastrium
Lokasi
: Epigastrium
Peristaltik
: 20 X/menit
i. Pembesaran hepar
: Tidak terdapat pembesaran hepar
j. Pembesaran lien
: Tidak terdapat pembesaran lien
k. Buang Air Besar
Teratur
: ya
Frekuensi
: 2 x/hari
Warna
: kuning
Konsistensi

: lembek

Bau

: Amis

Masalah : ada masalah pada system pencernaan

B6 : Bone “Musculoskeletal dan Integumen”
a. Kemampuan pergerakan sendi: Bebas
b. Kekuatan otot
:
5
5
c. Kulit
Warna kulit
Hiperpegmentasi
Turgor

Laporan pendahuluan dyspepsia

5
5

:
:
: Terjadi hiperpigmentasi
: jelek

16

Edema
:tidak terdapat edema
d. Endokrin
Tyroid
: Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid
Hiperglikemia
: Tidak terjadi hiperglikemia
Hipoglikemia
: Tidak terjadi hipoglikemia
Luka ganggren
: Tidak terdapat luka ganggren
e. Personal hygiene
Klien selama menjalani perawatan di rumah sakit tidak pernah mandi, menggosok gigi
serta keramas, dan klien hanya mengganti pakaian hanya 1 kali dalam sehari
f. Psiko-sosial-spiritual
Orang yang paling dekat
: Suami klien
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar
: hubungan klien dengan teman
maupun lingkungan baik di rumah maupun di rumah sakit terlihat baik
Kegiatan ibadah
: Klien mengatakan selama di rawat
di rumah sakit klien tidak pernah melaksanakan ibadah
Konsep diri
: baik
g. Pemeriksaan diagnostik
:
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 13 Agustus 2015
NaKCl
:142/4,2/97
Asam Urat
:3,9
GDS
: 182
WBC
: 7,9
h. Terapi
:
1) Omeprazole 1 x 90 Mg
2) Ondansentron 3 x 1
3) Ceftriaxon 2 x 1 gr
4) Antasida Syr 3 x II C
5) PCT 3 x 1
6) Valesco 1 x 1
7) Terapi IVFD RL 20 tpm, II kolf
1.2.

IDENTIFIKASI DATA
Data Subjektif :
- Klien mengatakan nyeri pada daerah uluhati( region epigastrium)
- Klien mengatakan nyeri muncul pada saat terlambat makan
- Klien mengatakan merasa mual
- Klien mengtakan kencing merasa lemas
- Kien mengatakan nafsu makan menurun
- Klien mengatakan tidak menghabiskan porsi makanannya
- Klien mengatakan merasa cepat kenyang pada saat makan
Data Objektif :
- Skala nyeri 4( Skala 1- 10)
- Klien nampak meringis saat di palpasi pada daerah abdomen region epigastrium
- Turgor kulit klien jelek
- Klien nampak mual saat dikaji

Laporan pendahuluan dyspepsia

17

Klien nampak lemas
Klien nampak tidak menghabiskan porsi makannya
Tanda- tanda vital
Tekanan Darah 130/90 mmHg
Frekuensi pernapasan 24 X/menit
Frekuensi Nadi 64 x/menit
Suhu 37,40 C

-

B. KLASIFIKASI / PENGELOMPOKKAN DATA BERDASARKAN GANGGUAN
KEBUTUHAN
N
o
1.

Pengelompokkan data

Gangguan kebutuhan

DS :
- Klien mengatakan nyeri pada daerah uluhati
- Klien mengatakan nyeri muncul pada saat

Domain 11 : Kenyamanan
Kelas 1 :Kenyamanan fisik
Nyeri akut(00132)

terlambat makan
DO :
-

DS:
-

Skala nyeri 4( skala 1-10)
Klien nampak meringis saat dipalpasi di region
epigastrium
Tanda- tanda vital
Tekanan Darah 130/90 mmHg
Frekuensi pernapasan 24 X/menit
Frekuensi Nadi 64 x/menit
Suhu 37,40 C
Domain 2 nutrisi
Klien mengatakan merasa mual
Klien mengatakan merasa lemas
Klien mengatakan tidak nafsu makan
Klien mengtakan tidak menghabiskan porsi
maknannya
Kien mengatakan merasa cepat kenyang pada

Resiko ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh( 00002)

saat makan
DO:
- Turgor kulit klien jelek
- Klien nampak lemah
- Klien nampak mual saat di kaji
Klien nampak tidak menghabiskan makanan

Laporan pendahuluan dyspepsia

Kelas 1 makan

18

C. ANALISA DATA BERDASARKAN PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM
Penyakit
:Dispepsia
Respon utama
: Nyeri uluhati
Penyimpangan KDM :
Perubahan pola makan

Intake makanan menurun
Anoreksia
Pengosongan lambung
Melepas mediator

mual
Peningkatan HCL

Mengikis dinding lambung
DX. Resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh

kimia( bradikinin, histamin,
prostaglandin)

Merangsang sistem saraf
simpatis

DISPEPSIA
Stimulus ke medula oblongata
DX. Nyeri Akut
Nyeri

Laporan pendahuluan dyspepsia

19

DX. Nyeri Akut

D. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
No
1

Tanggal muncul masalah
17 Agustus 2015

Masalah
1) Nyeri akut
2) Resiko keridakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh

E. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri akut
2) Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
VI. INTERVENSI
N
Diagnosa Keperawatan
o
1
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensasi dan
eliminasi yang tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial
atau digambarkan dalam hal kerusakan
sedemikian rupa
Batasan karakteristik:
DS :
- Klien mengatakan nyeri pada

Laporan pendahuluan dyspepsia

Noc Dan Criteria
Hasil
NOC:
1. Pain level
2. Pain control
3. Comfort level
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …X 24
jam, pasien tidak mengalami
nyeri, dengan criteria hasil:
1) Mampu mengontrol nyeri
2) Melaporkan bahwa nyeri
telah berkurang dengan
menggunakan

20

Nic
1. Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas dan fraktur
presipitasi
2. Ajarkan tekhnik
nonfarmakologi
3. Observasi tanda- tanda
vital

daerah uluhati
Klien mengatakan nyeri muncul

-

pada saat terlambat makan

nyeri( skala, intensitas,

4. Kolaborasi dengan
memberikan obat
analgetik

frekuensi, dan tanda

DO :

2

menejemen nyeri
3) Mamapu mengenali

-

Skala nyeri 4( skala 1-10)
Klien nampak meringis saat

-

dipalpasi di region epigastrium
Tanda- tanda vital
Tekanan Darah 130/90 mmHg
Frekuensi pernapasan 24

X/menit
Frekuensi Nadi 64 x/menit
Suhu 37,40 C
Resiko ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi:Asupan nutrisi tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan
metabolik
Batasan karakteristik:
DS:
- Klien mengatakan merasa mual
- Klien mengatakan merasa lemas
- Klien mengatakan tidak nafsu
-

makan
Klien mengtakan tidak

-

menghabiskan porsi maknannya
Kien mengatakan merasa cepat

kenyang pada saat makan
DO:
- Turgor kulit klien jelek
- Klien nampak lemah
- Klien nampak mual saat di kaji
- Klien nampak tidak menghabiskan

nyeri)
4) Mengetahui rasa nyaman
setelah nyeri berkurang

NOC:
1. Nutritional status: food
and fluid intake
2. Nutritional status:
nutrition status
3. Weight control
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …X 24
jam, pasien tidak mengalami
masalah pada nutrisi dengan
criteria hasil:
1. Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
2. Tidak ada tanda- tanda
malnutrisi

makanan

Laporan pendahuluan dyspepsia

21

1. Kaji adanya alergi
makanan
2. Observasi turgor kulit,
integritas membran
mukosa, riwayat mual,
muntah atau diare
3. Monitor intake output
secara periode
4. Berikan makanan
terpilih
5. Anjurkan klien makan
sedikit tapi sering

Laporan pendahuluan dyspepsia

22

VII. IMPLEMENTASI
No.D
Tanggal
Jam
X
1
17 Agustus
10.00
2015
WITA

Implementasi
1. Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,

jam
13.05
WITA

durasi, frekuensi, kualitas dan fraktur presipitasi
2. Mengajarkan tekhnik nonfarmakologi
3. Mengobservasi tanda- tanda vital
4. mengkolaborasi dengan memberikan obat

Evaluasi
S: - Klien mengatakan nyeri pada daerah
uluhati dgn karakteristik seperti di tusuktusuk
-

Klien mengatakan nyeri
Klien mengatakan nyeri muncul pada
saat terlambat makan

analgetik

O:- Klien nampak meringis saat di palpasi
di daerah abdomen region epigastrium
-

Nyeri skala 4( skala 1-10)
Tanda- tanda vital:
Tekanan Darah 130/90 mmHg
Frekuensi pernapasan 24 X/menit
Frekuensi Nadi 64 x/menit
Suhu 37,40 C

A: masalah nyeri akut belum teratasi
2

17 Agustus
2015

10.00
WITA

1. Mengkaji adanya alergi makanan
2. Mengobservasi turgor kulit, integritas membran
mukosa, riwayat mual, muntah atau diare
3. Memonitor intake output secara periode
4. Memberikan makanan terpilih
5. menganjurkan klien makan sedikit tapi sering

13.05
WITA

P: lanjutkan intervensi nyeri akut
S:- klien mengatakan merasa mual
-

klien mengatakan merasa lemas
Klien mengatakan tidak nafsu makan
Klien mengatakan tidak

-

menghabiskan makanannya
Klien mengahatakan merasa cepat
kenyang pada saat makan

O:- Turgor kulit nampak jelek

Laporan pendahuluan dyspepsia

25

-

Klien nampak mual saat dikaji
Klien nampak lemah
Klien nampka tidak menghabiskan
porsi makannya

A: Masalah resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi resiko
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
3

18 Agustus
2015

09.47
WITA

1. Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan fraktur presipitasi
2. Mengajarkan tekhnik nonfarmakologi
3. Mengobservasi tanda- tanda vital
4. Mengkolaborasi dengan memberikan obat

18 Agustus
2015

kebutuhan tubuh
S:
O:- Klien nampak tidak meringis saat
dipalpasi di daerah abdomen region
epigastrium
-

Klien nampak tenang

A: Masalah nyeri akut telah teratasi

analgetik
4

13.05
WITA

1. Mengkaji adanya alergi makanan
2. Mengobservasi turgor kulit, integritas membran
mukosa, riwayat mual, muntah atau diare
3. Memonitor intake output secara periode
4. Memberikan makanan terpilih
5. Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering

P: Pertahankan intervensi nyeri akut
S:O:- turgor kulit klien baik
A: masalah resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh telah
teratasi
P: Pertahankan intervensi resiko
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

Laporan pendahuluan dyspepsia

26

kebutuhan tubuh telah teratasi

Laporan pendahuluan dyspepsia

27