1 Latar Belakang Masalah indo

1.1 Latar belakang masalah

Narkotika sudah menjalar ke segala usia terutama bagi remaja. Narkotika tak
mudah terlepas dari kalangan remaja seperti sudah menjadi suatu kebutuhan,
sudah dianggap wajar dan biasa saja. Pecandu narkotika pada umumnya berusia
antara 15 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia
pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali
dengan perkenalannya dengan rokok, karena kebiasaan merokok ini sepertinya
sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah
pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pecandu narkoba. Awalnya mencoba
lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Terungkapnya kasus manufaktur Narkoba yang dikategorikan terbesar ketiga di
dunia, telah membuat kita sadar bahwa masalah Narkoba merupakan masalah
bagi kelangsungan hidup masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia untuk menuju
kehidupan aman, makmur, dan sejahtera. Di samping itu, hal ini juga menandakan
bahwa penyalahgunaan Narkoba sudah semakin marak dimana-mana. Tidak
hanya di kota-kota besar saja, namun telah menyebar luas ke pinggiran kota, kotakota kecil bahkan ke pedalaman (pedesaan) dengan menyentuh seluruh lapisan
masyarakat tanpa mengenal batas.


1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah:

Apakah terdapat pengaruh narkoba bagi kesehatan remaja ?
Apakah ada perbedaan antara remaja yang menggunakan narkoba dan yang tidak
menggunakan narkoba ?
1.3 Hipotesis

Ada pengaruh narkoba terhadap kesehatan remaja
Ada perbedaan antara remaja yang menggunakan narkoba dan yang tidak
menggunakan narkoba
1.4 Tujuan Penulisan

Penulisan karya tulis ilmiah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada pembaca tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi muda .

1.5 Manfaat penulisan

Manfaat penulisan karya tulis ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui sejauh

mana dampak/pengaruh penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian penyalahgunaan Narkoba

Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan
berbahaya yang telah populer beredar di masyarakat perkotaan maupun di

pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/
zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan
syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan
gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran,
mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi).


Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif Lainnya.

Pengertian lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

ü Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

ü Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

ü Bahan Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.

Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaan Narkoba bukan untuk maksud
pengobatan tetapi ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebihan, teratur
dan cukup lama sehingga menyebabkan gangguan kesehatan, fisik, mental dan

kehidupan sosialnya.

2.2 Jenis-Jenis Narkotika

Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw),
petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin,
ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil
koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.

Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat
pelarut (solven).

Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 1420 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat
tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih
berbahaya (Putauw).

OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap

(inhalasi).

Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
Menimbulkan semangat
Merasa waktu berjalan lambat
Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk
Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang)
Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan
secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya
disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

Menimbulkan euforia.
Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi)
Kebingungan (konfusi)
Berkeringat
Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar
Gelisah dan perubahan suasana hati.

Mulut kering dan warna muka berubah.
HEROIN atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan
morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni
berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin
tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah
menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri.
Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.

Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti
rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau
ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

Denyut nadi melambat.
Tekanan darah menurun.
Otot-otot menjadi lemas/relaks.
Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).

Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.

Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar,
jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan
kebiasaan tidur.Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah
sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat

GANJA atau Kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini
terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara
penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok.

Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
Mulut dan tenggorokan kering.
Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
Sulit mengingat sesuatu kejadian.
Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan
koordinasi.
Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.

Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, rasa letih/capek.
Gangguan kebiasaan tidur.
Sensitif dan gelisah.
Berkeringat.

Berfantasi
Selera makan bertambah.
LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa
diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam
banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara
menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi
setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

Ø Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan
waktu.

Ø Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga


Ø timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.

Ø Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama

Ø kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).

Ø Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.

Ø Diafragma mata melebar dan demam.

Ø Disorientasi.

Ø Depresi.

Ø Pusing

Ø Panik dan rasa takut berlebihan.

Ø Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan
kemudian.


Ø Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa
(free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah
larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama
jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.

Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi
beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda.

2.3 Dampak Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Remaja

a.

Bagi Diri Sendiri

Fungsi otak dan perkembangan normal remaja terganggu, mulai dari
ingatan, perhatian, persepsi , perasaan, dan perubahan pada motivasinya.

Menimbulkan ketergantungan, overdosis, gangguan pada organ tubuh, seperti:
hati, ginjal, paru-paru, jantung, lambung, reproduksi serta gangguan jiwa.

Perubahan pada gaya hidup dan nilai-nilai agama, sosial dan budaya, misalnya
tindakan asusila, asosial bahkan antisocial.
Akibat jarum suntik yang tidak steril dapat terkena HIV Aids, radang pembuluh
darah, jantung, hepatitis B dan C, tuber colose.
b.

Bagi Keluarga

Orang tua menjadi malu, sedih, merasa bersalah, marah, bahkan kadang-kadang
sampai putus asa.
Suasana kekeluargaan berubah tidak terkendali karena sering terjadi
pertengkaran, saling mempersalahkan, marah, bermusuhan, dan lain-lain.
Uang dan harta habis terjual, serta masa depan anak tidak jelas karena putus
sekolah dan menganggur.
c.

Bagi masyarakat

Lingkungan menjadi rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba.
Kriminalitas dan kekerasan meningkat.
Ketahanan kewilayahan menurun.
Selain itu dampak penyalahgunaan narkotika menurut Badan Narkotika Nasional
(2010), narkotika dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1.
Depresan, yaitu menekan system saraf pusat dan mengurangi fungsional
tubuh sehingga pemakainya merasa tenga, bahkan bisa membuat pemakai tidur
dan tak saadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis
narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin
dan heroin. Contoh yang popular sekarang adalah Putaw.

2.
Stimulan, Merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegirahan serta
kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang
sering digunakan adalah Shubu dan Ekstasi.

5.
Halusinogen, dampak utamanya adalah mengubah daya perspsi atau
mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti
mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang
diramu di loboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana
atau ganja.

Bila narkotika digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Ketergantungan atau kecanduan
inilah yang akan memyebabkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya
kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung,
paru, hati, dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkotika pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkotika yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.

Secara umum, dampak kecanduan narkotika dapat terlihat pada fisik, psikis,
maupun social seseorang.

Dampak fisik:

Gangguan pada system saraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut
otot jantung, gangguan peredaran darah
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan
hingga kesulitan bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur

Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti:
penurunan fungsi hormone repruduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual
Dampak terhadap kesehatan reproduksi remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khusunya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan
HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba yang melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over
dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:

Malas belajar, ceroboh, sering tegang dan gelisah
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
Cenderung menyakiti diri sendiri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:

Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
Merepotkan dan menjadi beban keluarga
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, Psikis dan social saling berhubungan erat.

Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila
terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan
psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya

sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti
dorongan untuk membohongi orang tua/teman, mencuri, pemarah, manipulatif, dan
lain-lain.

2.4 Jenis-Jenis Narkoba Yang Disalahgunakan Oleh Remaja

Narkotika
1. Narkotika Golongan 1 : berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan
tidak digunakan untuk terapi (pengobatan)

Contoh : heroin, kokain, dan ganja.

Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.

2.
Narkotika Golongan 2 : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan.
Digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir.

Contoh : morfin, petidin, dan metadon.

3.
Narkotika Golongan 3 : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan
banyak digunakan dalam terapi.

Contoh : kodein.

Psikotropika

Psikotropika Golongan 1 : amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak
digunakan dalam terapi.
Contoh : MDMA (ekstasi), LSD, dan STP.

Psikotropika Golongan 2 : kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan amat
terbatas pada terapi.
Contoh : Amfetamin, metamfetamin (shabu), fensiklidin, dan Ritalin.

Psikotropika Golongan 3 : potensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak
digunakan dalam terapi.
Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam.

Psikotropika Golongan 4 : potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan
sangat luas digunakan dalam terapi.
Contoh : diazepam, klobozam, fenobarbital, barbital, klorazepam, klordiazepoxide,
dan nitrazepam (nipam, pil BK/koplo, DUM, MG, Lexo, Rohyp, dan lain-lain.).

Bahan Adiktif Lainnya
Alkohol, yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras.
Inhalansia/solven, yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada
berbagai keperluan pabrik, kantor, dan rumah tangga.
Nikotin yang terdapat pada tembakau.
Kafein pada kopi, minuman penambah energi, dan obat sakit kepala tertentu.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi.
Prosedur penelitian ini menghasilkan data yang dipaparkan secara rinci mengenai
dampak-dampak narkoba bagi kesehatan remaja .

3.2 Waktu penelitian

Pengambilan data yang dipaparkan di dalam karya tulis ilmiah ini dilakukan selama
1 minggu.

3.3 Sumber data

sumber data dalam karya tulis ilmiah ini adalah dari internet

3.4 Menganalisis data

Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa data yang telah dikumpulkan.
Dari data yang diperolah dirangkum beberapa kesimpulan tentang BAHAYA
NARKOBA BAGI KESEHATAN REMAJA.

BAB IV

PEMBAHASAN

Disampaikan Kepala BNN Gories Mere dalam sambutannya di Hari Anti Narkotika
Internasional (HANI), dalam survei BNN sejak tahun 2009, prevalensi
penyalahgunaan narkoba penduduk Indonesia yang berumur 10-59 tahun ialah
sebagai berikut :

Tahun

Jumlah pengguna

Jumlah pengguna (%)

2009

3,6 juta orang

1,99 %

2010

4,02 juta orang

2,21 %

2011

5 juta orang

2,80 %

4.1 Faktor Pendorong Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Remaja

Dari data yang diperoleh permasalahan penyalahgunaan narkoba merupakan
permasalahan yang demikian komplek yang merupakan hasil interaksi 3 (tiga)
faktor, yaitu

1. Faktor individu

Faktor individu meliputi:

Aspek Kepribadian
ü Tingkah laku anti sosial antara lain : keinginan untuk melanggar, sifat
memberontak, tak ingin hal yang besifat otoritas, menolak nilai-nilai tradisional,
mudah kecewa, tidak sabar serta adanya keinginan diterima di kelompok
pergaulan, dan untuk bergembira.

ü Kecemasan dan depresi antara lain : tidak mampu menyelesaikan kesulitan
hidup, menghindari rasa cemas, dan depresi, sehingga melarikan diri ke
penyalahgunaan Narkoba.

Aspek Pengetahuan

ü Sikap dan kepercayaan antara lain : mengikuti orang lain, tidak mengetahui
bahaya Narkoba, ingin coba-coba agar diterima di lingkungan pergaulan.

Keterampilan berkomunikasi menolak tekanan teman sebaya.
2. Faktor Lingkungan/Sosial

Faktor lingkungan/sosal antara lain : kondisi keluarga/orang tua, pengaruh
teman/kelompok sebaya, faktor sekolah, pengaruh iklan, dan kehidupan
masyarakat modern.

3. Faktor Ketersediaan

Faktor ketersediaan antara lain : tersedia dimana-mana dan mudah diperoleh
karena maraknya peredaran Narkoba, Indonesia sudah sebagai produsen
Narkoba, bisnis Narkoba yang menjanjikan keuntungan besar, kultivasi gelap
ganja di beberapa daerah di Indonesia serta penegakan hukum yang belum tegas
dan konsisten.

4.2 Ciri-Ciri Pecandu Narkoba

a.

Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari

Jalan sempoyongan, bicara pelo (tidak jelas)
Kamar selalu dikunci
Sering didatangi atau menerima telepon dari teman-teman yang tidak dikenal.

Ditemukan obat-obatan, peralatan seperti kertas timah, jarum suntik, korek api di
kamar/di dalam tasnya.
Sering kehilangan uang/barang yang berharga di rumah.
b.

Perubahan Psikologis

Malas belajar.
Mudah tersinggung.
Sulit berkonsentrasi.
c.

Perubahan Perilaku Sosial

Menghindari kontak mata langsung, melamun, atau linglung.
Berbohong atau manipulasi keadaan.
Kurang disiplin dan suka membolos.
Mengabaikan kegiatan ibadah.
Menarik diri dari aktivitas keluarga dan sering mengurung diri di kamar/ tempattempat tertutup.
4.3 Cara Pencegahan pengunaan narkoba di kalangan remaja

Kita dapat mengajarkan kepada siapapun terutama kepada anak dengan selalu
mengingat slogan “Hidup Sehat Tanpa Narkotika”

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan
narkoba.

Hidup sehat tanpa narkotika untuk para guru
Guru diharapkan dapat membantu murid menyadari ancaman bahaya narkotika
dan bahwa masih banyak cara lain untuk menghadapi situasi agar murid tidak
masuk ke dalam lingkaaran setan narkotika, dengan langkah berikut ini :

Mengajar anak untuk melindungi dirinya sendiri
Mengajarkan anak untuk mengekspresikan kreatifitasnya
Mengenali tanda-tanda bahaya (curiga terhadap sesuatu)
Mengajarkan kepada anak tentang obat-obatan terlarang dan efeknya
Hidup sehat tanpa narkotika untuk para orang tua
Mulailah dengan hubungan orangtua-anak yang baik. Kuncinya hanya satu,
komunikasi, komunikasi, dan komunikasi.

Dengan cara :

Berilah tanggung jawab pada anak
Jangan mencontohkan menggunakan obat terlarang atau yang illegal ketika
orangtua mengalami stress atau ketika sakit tertentu
Cari informasi
Bantu anak untuk menghindardari Bandar narkotika
Waspada terhadap tanda-tanda penggunaan obat-obatan terlarang
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Narkoba singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan Narkoba bukan untuk maksud
pengobatan tetapi ingin menikmati pengaruhnya dalam jumlah yang berlebihan.

Jumlah pengguna narkoa di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami
peningkatan. Di kalangan remaja penggunaan narkoba memberikan dampak
negatif bagi mereka yang menggunakannya.

Berbagai upaya untuk melaksanakan pencegahan, pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sudah banyak dilakukan oleh
pemerintah, khususnya melalui organisasi forum seperti BNN/BNP/BNKab/Kota
namun hingga kini belum menjawab kebutuhan di lapangan.

Hal ini sangat memerlukan bentuk kerja sama, komitmen dan konsistensi pada
setiap tatanan elemen bangsa, baik pada tatanan personal, institusional maupun
sosial. Hal-hal untuk mencegah penggunaan Narkoba antara lain :

Jangan sekali-kali mencoba dengan kadar berapapun, dengan jenis apapun, dan
dengan dalih apapun.
Carilah pergaulan yang aman, di tempat yang aman dengan orang-orang yang
aman, dan pada waktu yang aman.
Dapatkan kasih sayang yang tulus dari keluarga dengan saling memperhatikan,
saling mengasihi, dan saling mebutuhkan. Kembangkan kasih sayang ini pada
saudara, sahabat, dan teman-teman.
Waspadalah terhadap siapapun dengan tetap menjalani hidup yang wajar.
Katakan “TIDAK” pada narkoba.
Mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa dengan rajin menjalankan ibadah
dan memohon kekuatan kepada-Nya. Tanpa kekuatan dari Tuhan, manusia penuh
dengan segala kelemahan.
5.2. Saran

Obat-obatan terlarang bukanlah jawaban yang tepat bagi semua masalah, bahkan
sebaliknya, akan menimbulkan masalah yang jauh lebih besar. Pemakai obatobatan terlarang adalah orang yang mengalami kerugian besar, dan dapat berakhir
pada kematian.

Tindakan yang paling baik untuk menanggulangi bahaya narkoba adalah
mencegah keterlibatan dengan narkoba itu sendiri karena pencegahan jauh lebih
baik dibandingkan dengan pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/gwt/x?q=karya+tulis (diakses 14 november 2013 )

http://www.karyailmiah.com (diakses 16 november 2013 )

http://smpnu2dukuhturi.com//(diakses 17 november 2013 )

http://BNN.go.id/pengguna narkoba (diakses 17 november 2013 )

http://www.pramukanet.org/index.php?
option=com_content&task=view&id=106&Itemid=132#.UUmyXTdtCSo, (diakses 17
november 2013 )

http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba (diakses 18 november 2013 )

http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/ (diakses 19 november 2013 )

http://makassar.tribunnews.com/2012/11/27/brigjen-viktor-ini-dampak-negatifpengguna-narkoba (diakses 20 november 2013 )

http://indonesiabergegas.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=80:efek-negatifpemakaian&catid=14&Itemid=166 (diakses 20 november 2013 )

http://lukitanatalia.blogspot.com/2012/02/dampak-negatif-penggunaan-rokok.html
(diakses 20 november 2013 )

http://rehabnarkoba.blogspot.com/2012/07/9-ciri-pecandu-shabu-shabu.html
– .UUneODdtCSo (diakses 20 november 2013 )

http://www.anneahira.com/zat-adiktif.htm (diakses 21 november 2013 )