PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh

DWI ASTI ANGGRAINI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survei. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 192 siswa dan sampel 130 siswa. Data yang terkumpul melalui angket dan diolah dengan komputer melalui program SPSS versi 17. Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan rumus regresi linier sederhana, sedangkan hipotesis ketiga menggunakan rumus regresi linier multiple.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013/2014. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan minat baca terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013/2014. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kata kunci : pemanfaatan perpustakaan sekolah, minat baca dan hasil belajar IPS terpadu.


(2)

(3)

(4)

(5)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Minat Baca Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013/2014” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, motivasi, saran, dan kritik yang telah diberikan oleh semua pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(6)

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing dan memberikan banyak ilmunya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

Dosen Pembimbing I yang telah bersedia dengan sabar membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Penguji skripsi yang telah membantu dan menyumbangkan ilmu yang sangat berguna demi kesempurnaan skripsi ini. 9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung khususnya Progran Studi Pendidikan EKonomi terima kasih atas bantuan dan bimbingannya serta tiada hentinya untuk mengingatkan penulis akan pentingnya ilmu.

10.Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Way Lima, Bapak Didi Purwanto, S.Pd., Bapak Taupik Rahman, S.Pd. selaku Waka Kurikulum yang telah menerima penulis dengan baik, Ibu Elly Astuti, S.Pd. yang telah banyak meluangkan waktu selama penelitian dan seluruh Dewan Guru SMA Negeri 1 Way Lima yang telah


(7)

menjadi penyemangat dalam hidupku.

12.Kakak-kakak dan adikku tercinta, Atika Marliyana Dewi, Azizan, dan Chesar Nurhidayat, yang dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan mendoakan keberhasilanku. Jagoan kecilku, Jibril Ganendra yang selalu menjadi semangat dan inspirasi baru untukku.

13.Untuk keluarga besar Cipto Wardoyo, tante Ci, tante Ti, tente Wi’, tante Ye’, bude Nani, mbak Epi, mbak Linda, mbak Yaya’, mbak Dian, mbak Lia, mas Rudi, Ita, Dadi, Kiki, Mega, dan Nisa. Terima kasih atas segala dukungan baik materil maupun moril.

14.Untuk seseorang, terima kasih atas dukungan dan motivasinya yang selalu setia menemaniku dalam suka maupun duka dan senantiasa memberikan semangat untuk segera menyelesaikan studi.

15.Teman seperjuanganku Poppy, Teteh Pur, Mak Cin, K’ Yuwanti, Rie Mbul, Wira, Rifqi dan Vivien Datania yang selalu dalam kebersamaan dalam suka duka untuk meraih cita – cita.

16.Teman - Teman tercinta di Pendidikan Ekonomi ’10 Mela, Ana, Pemi, Icha, Eep, Arnold, Sofia, Vivien, Sukma, Leni, Heni, Odon, Gabriela, Djajat, Fitri, Muti, Ika, Aang, Made, Jeni, Vevi, Lianti, Ali, Rendi, Eka, Amel, Riza, Dwi, Dilla, Levi, Eka S, Nuning, Kiki, Ulan, Nuy, Ardi, Hendra, Joko, Kusworo dan semua rekan


(8)

18.Keluarga kecil desa Pasar Krui, Kecamatan Krui, Tuan Tengah dan Ncik Tengah. Terimakasih untuk rasa kekeluargaan dan kebersamaannya.

19.Teman-teman KKN PPL Pasar Krui yang tak terlupakan, Ardi, Yuli, Della, Zaki, Tika, Anggi, Okti, Yuyi, dan Evi. I miss you so bad, guys !

20.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini namun penulis berterimakasih atas semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka dan ucapan terima kasih. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Bandar Lampung, April 2014 Penulis,


(9)

Denganmenyebutnama Allah yang MahaPengasihlagiMahaPenyayang

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya.

Ku persembahkan sebentuk karya sederhana ini sebagai bakti dan sayangku kepada : Kedua orang tuaku, Ayahanda tersayang Umar Said dan Ibundaku tercinta Elly Astuti yang selama ini telah memberikan cinta terbaik, kasih sayang terindah, dukungan, dan do’a tiada henti

yang selalu mengalir menyertaiku.

Kakak dan adik kutercinta, Atika Marliyana Dewi dan Chesar Nurhidayat, Terimakasih atas do’a, dukungan serta bantuannya selama ini.

Jagoan kecilku tersayang, Jibril Ganendra yang selalu menjadi Semangat dan inspirasi baru untukku.

Sahabat-sahabat yang selalu memberiku motivasi.

Para pendidik yang selama ini mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat. Seluruh teman-teman seperjuangan pendidikan Ekonomi 2010.


(10)

MOTO

“ Ketika kehidupan memberi kita seribu tekanan untuk menangis

tunjukkan kita mempunyai sejuta alas

an untuk tetap tersenyum”.

(Swester Ginting)

“Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu, dan melihatlah

kebawah untuk urusan duniamu, maka

hidup akan tentram”.

(Amirul Rosid Al-Farizi)

“Bertaqwalah pada Allah maka Allah akan mengajarimu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

(Al-Baqarah; 282)

Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan usaha

hambanyanya walau itu seberat biji sawi.”


(11)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 11

F. Kegunaan Penelitian ... 11

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 13

1. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ... 13

2. Minat Baca ... 17

3. Hasil Belajar IPS Terpadu ... 24

B. Penelitian yang Relevan ... 33

C. Kerangka Pikir.. ... 34

D. Hipotesis ... 36

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 37

B. Populasi dan Sampel ... 38

1. Populasi ... 38

2. Sampel... ... 39


(12)

D. Variabel Penelitian ... 41

E. Definisi Konseptual Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 47

1. Observasi... ... 47

2. Dokumentasi... 47

3. Studi Kepustakaan ... 47

4. Angket ... 48

G. Uji Persyaratan Instrumen ... 48

1. Uji Validitas ... 48

2. Uji Reliabilitas ... 51

H. Teknik Analisa Data ... 53

1. Uji Normalitas ... 53

2. Uji Homogenitas ... 54

3. Uji Persyaratan Linier ganda ... 54

a. Uji Kelinieran Regresi ... 54

b. Uji Multikolinieritas ... 56

4. Uji Autokolerasi ... 58

5. Uji Heteroskedastisitas... 60

I. Pengujian Hipotesis ... 62

1. Regresi Linier Sederhana ... 62

2. Regresi Linier Multiple ... 63

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah Tempat Penelitian ... 65

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 1 Way Lima ... 65

2. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Way Lima ... 66

a. Visi ... 66

b. Misi ... 67

3. Proses Belajar Mengajar di SMP Negeri 1 Way Lima ... 68

4. Keadaan Guru, Staf TU, dan Pegawai di SMP Negeri 1 Way Lima ... 68

5. Keadaan Siswa SMP Negeri 1 Way Lima ... 68

6. Fasilitas SMP Negeri 1 Way Lima ... 69

B. Deskripsi Data ... 69

1. Data Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X1)... 69

2. Data Minat Baca Siswa (X2) ... 71


(13)

1. Uji Normalitas ... 75

2. Uji Homogenitas ... 77

D. Uji Asumsi Klasik ... 78

1. Uji Linieritas Garis Regresi... 79

2. Uji Multikolinieritas ... 81

3. Uji Autokorelasi ... 82

4. Uji Heteroskedastisitas ... 83

E. Pengujian Hipotesis ... 86

1. Regresi Linier Sederhana ... 86

a. Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 86

b. Pengaruh Minat Baca Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 89

2. Regresi Linier Multipel ... 91

a. Persamaan Regresi ... 91

b. Pengujian Hipotesis ... 92

F. Pembahasan... 94

1. Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X1) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 94

2. Pengaruh Minat Baca Siswa (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 97

3. Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X1) dan Minat Baca Siswa (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013/2014 ... 100

G. Keterbatasan Penelitian ... 103

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 105

B. Saran ... 106 DAFTAR PUSTAKA


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Rekapitulasi Data Pengunjung Perpustakaan SMP

Negeri 1 Way Lima Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013-2014 ... 4

2. Perolehan Nilai Uji Blok 1 Mata Pelajaran IPS Terpadu Semester Ganjil Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014. ... 6

3. Daftar Frekuensi Siswa Meminjam Buku Pelajaran IPS di Perpustakaan SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014 ... 8

4. Penelitian yang Relevan ... 33

5. Jumlah siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014 ... 38

6. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Masing-masing Kelas... 40

7. Definisi Operasional Variabel ... 44

8. Hasil Uji Coba Validitas Angket Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X1) ... 49

9. Hasil Uji Coba Validitas Angket Minat Baca Siswa (X2) ... 50

10. Hasil Uji Reliabilitas (X1) ... 52

11. Hasil Uji Reliabilitas (X2) ... 52

12. Daftar Analisis Varians (ANAVA) untuk Uji Kelinieran Regresi .... 56

13. Data Siswa SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014 ... 68

14. Tabel Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X1) ... 70


(15)

17. Kategori Variabel Minat Baca Siswa (X2) ... 72

18. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 74

19. Kategori Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 74

20. Hasil Perhitungan Normalitas (X1) ... 75

21. Hasil Perhitungan Normalitas (X2) ... 76

22. Hasil Perhitungan Normalitas (Y) ... 77

23. Uji Homogenitas ... 78

24. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X1) ... 79

25. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Minat Baca Siswa (X2) ... 80

26. Rekapitulasi Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... 81

27. Hasil Uji Multikolinearitas ... 81

28. Hasil Uji Autokorelasi ... 83

29. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 85

30. Hasil Analisis dengan Pendekatan Rank Spearman... 85

31. Korelasi Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 86

32. Koefisien Regresi Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 87

33. Korelasi Minat Baca Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 89

34. Kooefisien Regresi Minat Baca Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 89

35. Koefisien Regresi Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X1) dan Minat Baca Siswa (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 91


(16)

Sekolah (X1) dan Minat Baca Siswa (X2) Terhadap Hasil Belajar

IPS Terpadu (Y) ... 92 37. Korelasi Regresi Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

(X1) dan Minat Baca Siswa (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Struktur Organisasi Sekolah ...109

2. Sekolah Data Mengenai Kepemimpinan di SMP Negeri 1 Waylima ...110

3. Data Sarana Dan Prasarana di SMP Negeri 1 Waylima ...111

4. Data Situasi Dan Kondisi Sekolah Di SMP Negeri 1 Waylima ...113

5. Data Guru SMP Negeri 1 Waylima ...114

6. Data Denah Lokasi SMP Negeri 1 Waylima ...116

7. Kisi-Kisi Angket Penelitian ...117

8. Angket Penelitian ...120

9. Data Angket X1 ...123

10.Data Angket X2 ...124

11.Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah X1 ...125

12.Rekapitulasi Output Hasil Uji Validitas Angket Minat Baca X2 ...126

13.Uji Validitas X1 ...127

14.Uji Reliabilitas X1 ...129

15.Uji Validitas X2 ...130

16.Uji Reliabilitas X2 ...132

17.Uji Normalitas X1 ...133

18.Uji Normalitas X2 ...134

19.Uji Normalitas Y ...135

20.Uji Homogenitas ...136

21.Uji Linieritas ...137

22.Uji Multikolinieritas ...138

23.Uji Autokorelasi ...149

24.Uji Hetroskedastisitas ...140

25.Uji Regresi X1 Terhadap Y ...141

26.Uji Regresi X2 Terhadap Y ...142

27.Uji Regresi X1 Dan X2 Terhadap Y ...143


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(19)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dwi Asti Anggraini

NPM : 1013031029

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan/Program Studi : IPS/Pendidikan Ekonomi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, April 2014

Dwi Asti Anggraini 1013031029


(20)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya untuk membantu perkembangan siswa sebagai makhluk individu dan makhluk sosial sehingga siswa dapat hidup secara layak dalam kehidupannya. Melalui pendidikan siswa dibekali dengan

berbagai ilmu pengetahuan, dikembangkan pula nilai-nilai dan moralnya serta ketrampilan untuk mencapai cita-cita yang diharapkan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan demikian, pendidikan adalah setiap usaha yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuai dengan nilai-nilai dan norma.Setiap anak harus dididik dengan cara-cara yang sehat agar dapat mencapai

perkembangan intelektual yang maksimal, kepribadiannya terbentuk dengan wajar, mencerminkan sifat-sifat kejujuran, kebenaran, tanggung jawab supaya dapat menjadi anggota masyarakat.


(21)

Salah satu peran penting di dalam pendidikan adalah menjamin

perkembangan dan kelangsungan bangsa yang bersangkutan, selain itu pendidikan juga dapat membantu memajukan, menyiapkan dan

mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga menjadi SDM yang berkualitas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah telah banyak mengambil langkah-langkah diantaranya pengembangan metode pembelajaran, membangun dan memperbaiki fasilitas sarana dan prasarana belajar di sekolah, membuat peraturan undang-undang yang mengatur tentang pendidikan, memperbaiki kurikulum, dan meningkatkan kualitas guru dalam proses pembelajaran.

Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan. Sekolah memerlukan berbagai fasilitas untuk penunjang proses belajar mengajar, salah satu diantaranya adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan merupakan tempat atau ruangan yang di dalamnya terdapat banyak koleksi bacaan yang dapat memberikan informasi dan ilmu untuk siswa. Hal ini didukung dengan pendapat Sutarno (2006: 11) yang menyatakan perpustakaan adalah

mencakup suatu ruangan, bagian dari bangunan atau gedung tersendiri yang berisi buku-buku koleksi, yang diatur dan disusun sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Sedangkan Lasa (2007: 12) menyatakan perpustakaan adalah kumpulan atau bangunan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu atau keperluan pemakai.


(22)

Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi yang berkembang pesat mem pengaruhi minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan, sehingga banyak siswa yang belum dapat memanfaatkan perpustakaan secara optimal. Padahal melalui buku-buku yang terdapat di perpustakaan mereka akan mendapatkan banyak ilmu pengetahuan serta wawasan yang luas.

Tujuan perpustakaan menurut Sutarno (2006: 34) adalah untuk menyediakan fasilitas dan sumber informasi serta menjadi pusat pembelajaran. Sesuai dengan pernyataan tersebut bahwa perpustakaan dapat digunakan sebagai salah satu sarana yang baik untuk menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sedangkan Sandjaja (2005: 11) mengartikan bahwa membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan sehingga hasil akhir dari proses pembaca

seseorang mampu membuat intisari dari bacaan. Melalui membaca kita mendapatkan bermacam-macam informasi dari berbagai ilmu bahkan informasi dari seluruh negara tanpa harus pergi ke negara tersebut melalui artikel-artikel, novel, majalah, buku pelajaran, komik, cerpen, dan lain lain yang terdapat di perpustakaan.

Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang cukup mendasar yang harus dipenuhi di era globalisasi dan teknologi yang berkembang saat ini. Informasi dapat kita peroleh dari berbagai macam cara, salah satunya melalui membaca. Saat ini tidak banyak siswa mempunyai minat lebih terhadap membaca di perpustakaan. Hal ini didukung oleh data dari sekolah mengenai kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah di SMP Negeri 1 Way Lima.


(23)

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan di perpustakaan SMP Negeri 1 Way Lima diperoleh rekapitulasi data pengunjung

perpustakaan, dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Rekapitulasi Data Pengunjung Perpustakaan SMP Negeri 1 Way Lima Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013-2014

Bulan

Banyaknya Siswa Kelas Jumlah siswa

VII VIII IX

f % F % f % f %

Juli 71 24,74 83 26,1 78 24 232 24,95

Agustus 63 21,95 74 23,27 82 25,23 219 23,55 September 76 26,48 82 25,79 87 26,77 245 26,34

Oktober 77 26,83 79 24 78 24 234 25,16

November - - - -

Desember - - - -

Jumlah 287 100 318 100 325 100 930 100

Sumber: Data pemakaian harian/bulan perpustakaan SMP Negeri 1 Way Lima

Data diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mengunjungi

perpustakaan sekolah masih tergolong rendah. Dilihat dari kunjungan mereka perbulan pada tahun pelajaran 2014. Kunjungan terbanyak Tahun 2013-2014 terjadi pada bulan September yaitu sebanyak 245 siswa atau 26,34% dari 930 siswa kelas VII, VIII, dan IX. Sementara itu jumlah kunjungan terkecil terjadi pada bulan agustus yaitu sebanyak 219 siswa atau 23,55% dari 930 siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa-siswi di SMP Negeri 1 Way Lima masih belum memanfaatkan perpustakaan sekolah secara maksimal.

Guru memiliki peran yang sangat penting didalam proses belajar dan mengajar di sekolah. Peran guru dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai fasilitator. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha


(24)

memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada peserta didik berupa keterampilan, sikap, moral, nilai dan lain-lainyang nantinya akan dipergunakan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari baik dalam

lingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Diluar sekolah guru mengajarkan mengenai moral, dan nilai dalam bermasyarakat sedangkan disekolah dituntut untuk mengajarkan keterampilan, ilmu pengetahuan, yang nantinya dievaluasi melalui hasil belajar.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan, pendapat tersebut dikemukakan oleh Gagne dalam Suprijono (2009:10). Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar dapat berupa pola-pola perbuatan, nilai-nilai, dan sikap dari peserta didik baik dalam bidang akademis maupun non akademis. Dari hasil proses belajar dan mengajar ini pula selanjutnya akan dapat dilihat tanda-tanda atau hasil yang telah dicapai peserta didik selama mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Apabila didalam proses belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru berjalan dengan lancar dan baik, maka besar kemungkinan hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik akan baik juga. Tanda-tanda atau hasil belajar yang dicapai ini dapat dilihat dengan adanya prestasi yang baik dalam kegiatan belajar dan mengajar. Namun, pada kenyataannya banyak dari siswa masih mengalami kesulitan belajar, sehingga membuat hasil belajarnya rendah. Selain itu, siswa juga belum mendapatkan nilai yang memuaskan sesuai dengan nilai ketuntasan di sekolah yaitu nilai ketuntasannya 65.


(25)

Ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik. Faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor

eksternal. Seperti yang dikemukakan oleh Djaali (2007: 99) yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar antara lain sebagai berikut: (1) faktor internal (yang berasal dari dalam diri) meliputi kesehatan, inlegensi, minat dan motivasi, serta cara belajar; dan (2) faktor eksternal (yang berasal dari luar diri) meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari data nilai ulangan harian kelas VIII di SMP Negeri 1 Way Lima yang disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Perolehan Nilai Uji Blok 1 Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa

Semester Ganjil Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014

No Prestasi Jumlah

Frekuensi Presentase (%)

1 ≥ 65 88 45,83%

2 <65 104 54,17%

Jumlah 192 100%

Sumber: Guru bidang studi IPS semester ganjil siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima tahun ajaran 2013-2014

Data diatas menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima pada ulangan harian masih belum optimal. Hal ini dikarenakan hanya 88 siswa (45,83%) dari 192 siswa yang mendapat nilai ≥65, dan 104 siswa (54,17%) memperoleh nilai <65. Dengan demikian, tabel 2 telah menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh oleh siswa di SMP 1 Way Lima masih tergolong rendah.


(26)

Menurut Djamarah dan Zain (2006: 121) untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut.

1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.

2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% - 99%.

3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% - 76%.

4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar < 60%.

Sarana dan prasarana di sekolah yang memadai baik jumlah, keadaan dan juga pemanfaatannya, sangat menunjang di dalam suatu proses belajar dan mengajar disekolah tersebut. Sehingga proses belajar dan mengajar di sekolah tersebut akan berjalan dengan lancar.

Salah satu sarana yang sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah adalah perpustakaan. Selain menunjang program belajar dan

mengajar di sekolah, perpustakaan juga dapat dijadikan alat bantu bagi siswa dan guru untuk menggali ilmu pengetahuan dan juga sebagai sumber

informasi. Dari segi fasilitas khususnya sarana buku bacaan yang ada di perpustakaan SMP Negeri 1 Way Lima dapat dikatakan memadai. Hal ini terlihat dari banyaknya koleksi buku cetak dan berbagai macam buku bacaan yang tersedia di perpustakaan tersebut.

Dilihat dari frekuensi siswa dalam meminjam buku. Perpustakaan ini dapat dikatakan belum maksimal pemanfaatannnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Way Lima diperoleh data peminjam buku bacaan, dapat dilihat di Tabel 3.


(27)

Tabel 3. Daftar Frekuensi Siswa Meminjam Buku Pelajaran IPS di Perpustakaan SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014

Bulan

Banyaknya Siswa Kelas Jumlah siswa

VII VIII IX

f % F % f % f %

Juli 63 25,51 59 25,88 66 23,83 188 25

Agustus 58 23,48 57 25 76 27,44 191 25,40 September 69 27,93 63 27,63 73 26,35 205 27,26 Oktober 57 23,08 49 21,49 62 22,38 168 22,34

November - - - -

Desember - - - -

Jumlah 247 100 228 100 277 100 752 100

Sumber: Dokumentasi perpustakaan SMP Negeri 1 Way Lima

Data diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang meminjam buku di perpustakaan sekolah masih tergolong rendah. Dilihat dari kunjungan mereka perbulan pada Tahun Ajaran 2013-2014. Peminjaman buku terbanyak tahun 2013-2014 terjadi pada bulan September yaitu sebanyak 205 siswa atau 27,26% dari 752 siswa kelas VII, VIII, dan IX. Jumlah peminjaman buku terkecil terjadi pada bulan oktober yaitu sebanyak 168 siswa atau 22,34% dari 752 siswa. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jumlah siswa-siswi SMP Negeri 1 Way Lima yang meminjam buku di perpustakaan sekolah masih tergolong rendah.

Faktor lain selain pemanfaatan perpustakaan sekolah yang dianggap

berhubungan dengan pencapaian hasil belajar siswa adalah minat baca siswa. Menurut Liliawati dalam Sandjaja (2005: 12) mengartikan minat baca sebagai suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang tarhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Menurut pendapat tersebut


(28)

diri siswa untuk mengajak siswa tersebut membaca dengan senang hati tanpa paksaan dari orang lain, sesuai kemauannya sendiri.

Minat siswa akan muncul ketika siswa tersebut diberi motivasi yang tinggi oleh orang-orang disekelilingnya, baik dari lingkungan sekolah maupun dari lingkungan luar sekolah. Sehingga merangsang siswa dalam mempelajari dan menguasai pelajaran IPS Terpadu. Minat siswa untuk mempelajari dan menguasai pelajaran IPS pun akan meningkat apabila koleksi buku-buku bacaan yang tersedia di perpustakaan sekolah lengkap, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka hendak dikaji lebih lanjut tentang “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Minat Baca Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan survei, maka masalah yang dapat diiidentifikasi sebagai berikut. 1. Kurangnya pemanfaatan perpustakaan sekolah di SMP Negeri 1 Way

Lima.

2. Minat membaca siswa/i kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima masih rendah.

3. Kurangnya pemanfaatan buku-buku yang dimilikiperpustakaan sekolah. 4. Kurangnya perhatian siswa SMP Negeri 1 Way Lima terhadap


(29)

5. Masih banyak siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima yang mendapat nilai dibawah standar KKM yang telah ditetapkan pada mata pelajaran IPS Terpadu.

6. Kurangnya kebiasaan siswa untuk mengisi waktu luang dengan membaca buku di perpustaakaan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada pemanfaatan perpustakaan sekolah (X1) dan minat baca siswa (X2) terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima (Y).

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah terdapat pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014?

2. Apakah terdapat pengaruh minat baca siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014?

3. Apakah terdapat pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014?


(30)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebagai berikut.

1. Pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014.

2. Pengaruh minat baca siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014. 3. Pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca siswa

terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut. 1. Kegunaan Teoritis

a. Sumbangan pemikiran bagi guru dan calon guru dalam menghadapi siswa dalam kegiatan pembelajaran khusunya mata pelajaran IPS Terpadu sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah yang diteliti.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi siswa agar dapat terlibat atau berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b. Sumbangan kepada pihak sekolah agar memberikan sarana belajar yang memadai bagi siswa dalam proses pembelajaran.


(31)

c. Bahan pertimbangan untuk meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu bagi siswa dan guru.

d. Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian di bidang ini.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup: 1. Objek penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pemanfaatan perpustakaan sekolah, minat baca siswa, dan hasil belajar IPS Terpadu. 2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII. 3. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Way Lima. 4. Waktu penelitian

Ruang lingkup penelitian dilaksanakan pada Tahun 2013-2014. 5. Bidang ilmu


(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan. Sekolah memerlukan berbagai fasilitas untuk penunjang proses belajar dan mengajar, salah satunya diantaranya adalah perpustakaan sekolah. Dengan adanya perpustakaan sekolah yang memadai, baik kelengkapan, ketepatan,dan pemanfaatannya maka proses belajar dan mengajar di sekolah diharapkan akan baik dan lancar.

Dunia pustaka adalah sisi dunia yang tidak pernah mengenal batas waktu, ruang, dan jarak serta batas-batas lainnya. Karena dunia pustaka adalah dunia ilmu yang luas tanpa batas. Dunia pendidikan adalah dunia pustaka. Dunia pengajaran adalah dunia pustaka. Dunia perguruan tinggi adalah dunia pustaka. Semuanya adalah dunia pustaka. Maka dunia pustaka adalah dunia penuntut ilmu. Dengan demikian, tidaklah salah satu bila dikatakan bahwa dunia pustaka adalah jantung lembaga pendidikan. Sehingga, siapapun yang telah memasuki pintu gerbang lembaga pendidikan dan menuntut ilmu di dalamnya, harus mengetahui dan memanfaatkan perpustakaan. Sebab

disitulah terhimpunnya berbagai literatur dengan aneka macam disiplin ilmu. Didalamnya tersusun buku-buku pada tempatnya masing-masing menurut


(33)

klasifikasi tertentu. Semuanya itu di antaranya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi studi, Bahri (2002: 92-93).

Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti:

(1) kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan

mengandung arti : (1) kumpulan buku-buku bacaan, (2) bibliotek, dan (3) buku-buku keksusastraan (Kamus Besar Bahasa Indonesia-KBBI).

Selanjutnya ada pula istilah pustaka loka yang berarti tempat atau ruangan perpustakaan. Pengertian yang lebih umum dan luas tentang perpustakaan yaitu mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung atau bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca, Sutarno (2006: 11).

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 43 Tahun 2007

tentang perpustakaan pada pasal 1 yang disebutkan bahwa: “perpustakaan adalah institusi pengelolaan koleksi karya tulis, karya cetak, atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka”. Sedangkan Lasa (2007:12) mengemukakan bahwa perpustakaan adalah kumpulan atau bangunan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu atau keperluan pemakai.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000: 626) pemanfaatan dapat diartikan sebagai proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Sedangkan menurut Nurhadi dalam Suryosubroto (2009: 229) menyatakan perpustakaan sekolah adalah suatu lembaga unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah, yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk


(34)

digunakan oleh siswa dan guru sebagai sumber informasi, dalam rangka menunjang program belajar mengajar di sekolah.

Hal ini sesuai dengan pendapat Azhar (2007: 102) yang mengemukakan bahwa:

Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan

menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/jurnal ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa

monograf yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non-cetakan seperti micro-flas, micro-film, foto-foto, film, kaset audio/video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato (documenter), dan lain-lain. Oleh karena itu, perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang keilmuan baik tujuan akademis maupun untuk referensi. Menurut Sutarno (2006: 12) sebuah perpustakaan mempunyai ciri-ciri dan persyaratan tertentu, seperti:

(1) tersedianya ruangan atau gedung, yang dipergunakan khusus untuk perpustakaan, (2) adanya koleksi bahan pustaka atau bacaan dan sumber informasi lainnya, (3) adanya petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani pemakai, (4) adanya komunitas masyarakat pemakai, (5) adanya sarana dan prasarana yang diperlukan, (6) diterapkan suatu system atau mekanisme tertentu yang merupakan tata cara, prosedur dan aturan-aturan agar segala sesuatunya berlangsung lancar.

Hal ini sejalan dengan pendapat diatas Suryosubroto (2009: 29) yang mengungkapkan bahwa terdapat beberapa ciri atau unsur pokok yang ada dalam perpustakaan yaitu; (1) tempat mengumpulkan, menyimpandan

memelihara koleksi bahan pustaka, (2) koleksi bahan pustaka itu dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu, (3) untuk digunakan secara continue oleh guru dan murid, (4) sebagai sumber informasi, dan (5) merupakan suatu unit kerja.


(35)

Perpustakaan merupakan bagian dari budaya suatu bangsa. Khususnya

berkenaan dengan budaya literasi (keberaksaraan), budaya baca, budaya tulis, dokumentasi dan informasi. Pada sisi lain, perpustakaan merupakan salah satu simbol peradaban umat manusia. Dengan demikian bisa diartikan bahwa masyarakat yang telah memiliki perpustakaan yang sudah berkembang baik dan maju, maka masyarakat itulah yang telah diindikasi berperadaban tinggi, Sutarno (2006: 14).

Sesuai pengertian di atas, dapat dipahami bahwa pengertian perpustakaan secara umum adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur, diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan secara continue sebagai sumber informasi oleh penggunanya.

Tujuan perpustakaan menurut Sutarno (2006:34),”Tujuan Perpustakaan adalah untuk menyediakan fasilitas dan sumber informasi dan menjadi pusat

pembelajaran”. Sedangkan menurut Lasa (2007:14) tujuan perpustakaan adalah sebagai berikut; (1) menumbuhkembangkan minat baca dan tulis, (2) mengenalkan teknologi informasi, (3) membiasakan akses informasi secara mandiri, dan (4) memupuk bakat dan minat.

Sutarno (2006: 34) mengemukakan bahwa sebuah perpustakaan dibentuk atau dibangun dengan maksud sebagai berikut.

(1) Menjadi tempat mengumpulkan atau menghimpun informasi; (2) Sebagai tempat mengolah atau memproses bahan pustaka dengan metode atau system tertentu; (3) Menjadi tempat menyimpan dan memelihara;


(36)

(4) Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian, rekreasi, dan preservasi, serta kegiatan ilmiah lainnya; (5) Membangun

tempat informasi yang lengkap dan “up to date” bagi pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku atau sikap (attitude) dan (6) Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, sekarang dan masa depan.

Tujuan diselenggarakannya perpusatakaan sekolah sebagai berikut. (1) Meningkatkan kemampuan berpikir dan menanamkan kebiasaan belajar sendiri sesuai dengan bakat dan perkembangannya, (2)

Menanamkan pengetahuan yang terpadu dan bukan mengajarkan mata pelajaran secara berkotak-kotak, dan (3) Memupuk saling pengertian antar anak didik dan kebiasaan menghargai prestasi keilmuan yang diperoleh seseorang dari kegiatan mencari sendiri keilmuan melalui membaca buku, Soeatminah dalam Suryosubroto (2009: 229-230).

Sejalan dengan hal tersebut Nurhadi dalam Suryosubroto (2009: 230) mengemukakan fungsi pokok perpustakaan sekolah yaitu:

fungsi pokok perpustakaan sekolah adalah memberikan pelayanan

informasi untuk menunjang program belajar dan mengajar di sekolah baik dalam usaha pedalaman dan penghayatan pengetahuan, penguasaan keterampilan maupun penyerapan dan pengembangan nilai dan sikap hidup siswa.

Berdasarkan pendapat dan teori diatas dapat dinyatakan bahwa, pemanfaatan perpustakaan sekolah merupakan suatu proses, perbuatan, usaha atau upaya memanfaatkan perpustakaan sekolah secara optimal guna menunjang proses belajar mengajar agar lebih efektif dan maksimal sehingga dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah.

2. Minat Baca

Faktor lain yang dianggap berhubungan dengan pencapaian hasil belajar siswa adalah minat baca siswa. Menurut Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu


(37)

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Sedangkan, Crow and Crow dalam Djaali (2007: 121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Jadi minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

Sesuai pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa minat adalah suatu keinginan atau ketertarikan seseorang terhadap suatu objek tanpa adanya paksaan atau tekanan dari orang lain. Minat tersebut muncul benar-benar sesuai dengan keinginan sendiri.

Minat memiliki unsur afeksi, kesadaran sampai pilihan nilai, pengerahan, perasaaan, seleksi, dan kecenderungan hati. Seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dalam Djaali (2007: 122) yakni sebagai berikut.

1. The American Heritage Distionary of the English Longuage: minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengaggumi atau memiliki sesuatu.

2. Crites O. Jhon: minat merupakan bagian dari ranah afeksi, mulai dari kesadaran sampai pada pilihan nilai.

3. Gerungan W. A: minat merupakan pengetahuan perasaan dan penafsiran untuk sesuatu hal (ada unsure seleksi).

4. Holland: minat adalah keccenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan, misalnya minat belajar, dan lain-lain.


(38)

Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan

menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Di samping memanfaatkan minat yang telah ada, menurut Tanner dan Tenner dalam Slameto (2010: 181) menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang. Sedangkan, Rooijakkers dalam Slameto (2010: 181) berpendapat hal ini dapat pula dicapai dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.

Menurut Crewley dan Mountain dalam Mulyono (2003: 199) terdapat enam faktor yang memengaruhi perkembangan minat anak. Faktor-faktor itu adalah sebagai berikut.

(1) Pengalaman sebelumnya,siswa tidak akan mengembangkan minatnya terhadap sesuatu jika merasa belum pernah mengalaminya, (2)

Konsepsinya tentang diri, siswa akan menolak informasi itu

mengancamnya, sebaliknya siswa akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan dibantu meningkatkan dirinya, (3) Nilai-nilai, minat siswa timbul jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang-orang yang berwibawa, (4) Mata pelajaran yang bermakna, informasi yang mudah dipahami oleh anak-anak menarik minat mereka, (5) Tingkat keterlibatan tekanan, jika siswa merasa dirinya mempunyai beberapa tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat membaca mereka mungkin lebih tinggi, dan (6) Kompleksitasan materi pelajaran, siswa yang lebih mampu secara intelektual dan fleksibel secara psikologi lebih tertarik kepada hal yang lebih komplek.

Sesuai dengan pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa minat akan muncul dengan sendirinya. Untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang


(39)

baru adalah melalui minat-minat yang telah ada pada diri peserta didik sebelumnya. Selain itu, pengajar juga disarankan untuk menumbuhkan minat-minat baru pada diri siswa yaitu dengan memberikan berbagai informasi dan menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang.

Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang cukup mendasar yang harus dipenuhi di era globalisasi dan teknologi yang berkembang saat ini. Informasi dapat kita peroleh dari berbagai macam cara, salah satunya melalui membaca. Melalui membaca buku kita dapat memperoleh berbagai macam informasi dan ilmu pengetahuan.

Menurut Crawley dan Mountain dalam Rahim (2007: 2-3) mendefinisikan membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sedangkan Rahim sendiri mengungkapkan bahwa membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Membaca juga merupakan suatu strategis. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca.

Hal ini sejalan dengan pendapat Broto dalam Mulyono (2003: 200) yang mengemukakan bahwa membaca bukan hanya mencuapkan tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa


(40)

tulisan. Dengan demikian membaca pada hakikatnya merupakan suatu bentuk komunikasi tulis. Selain itu Soedarno dalam Mulyono (2003: 200)

mengemukakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan, dan ingatan. Manusia tidak mungkin dapat membaca tanpa menggerakkan mata dan menggunakan pikiran.

Sesuai dengan beberapa pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa membaca merupakan suatu hal yang rumit yang tidak hanya melafalkan tulisan saja, melainkan melibatkan aktivitas berpikir. Membaca adalah suatu proses pengambilan informasi dari teks berbentuk makna sehingga dapat bermanfaat bagi pembacanya dan dapat di tuangkan kembali didalam sebuah ringkasan. Menurut Syafi’ie dalam Rahim (2007: 2) mengemukakan bahwa ada tiga istilah yang sering digunakan untuk memberikan komponen dasar dari proses membaca yaitu:

Recording, decoding, meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan system tulisan yang digunakan, sedangkan proses decoding

(penyandian) merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis kedalam kata-kata. Proses recording dan decoding biasanya berlangsung pada kelas-kelas awal, yaitu SD kelas (I, II, dan III) yang dikenal dengan istilah membaca permulaan. Penekanan membaca pada tahap ini ialah proses perceptual, yaitu pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Sementara itu proses memahami makna (meaning) lebih ditekankan dikelas-kelas tinggi SD.

Sedangkan menurut Klien dalam Rahim (2007: 3) mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup: (1) membaca merupakan suatu proses, (2) membaca adalah strategis, dan (3) membaca merupakan interaktif.


(41)

Membaca adalah interaktif keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.

Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Dalam kegiatan membaca di kelas, guru seharusnya menyusun tujuan membaca dengan menyediakan tujuan khusus yang sesuai atau dengan membantu mereka menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri, Rahim (2007: 11).

Sejalan dengan hal tersebut Blanton dan Irwin dalam Rahim (2007: 11) mengemukakan bahwa terdapat beberapa tujuan membaca yaitu mencakup:

(1) kesenangan, (2) menyempurnakan membaca nyaring, (3) menggunakan strategi tertentu, (4) memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik, (5) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, (6) memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, (7)

mengkonfirmasikan atau menolak preiksi, (8) menampilkan suatu

eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, dan (9) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru harus berusaha memotivasi siswanya agar mereka mempunyai minat yang tinggi terhadap membaca. Apabila seorang siswa mempunyai motivasi yang tinggi terhadap membaca, maka ia akan mempunyai minat yang tinggi pula terhadap kegiatan membaca.


(42)

Menurut Sutarno (2006:26) minat baca seseorang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu sumber bacaan tertentu. Sedangkan, Rahim (2007: 28) mengemukakan bahwa minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri.

Sehubungan dengan hal tersebut Darmono dalam Ribowo (2010: 18) mengungkapkan bahwa minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Minat baca ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan

membaca. Orang yang memiliki minat baca yang tinggi senantiasa mengisi waktu luang dengan membaca. Orang yang demikian senantiasa haus

terhadap bacaan. Tumbuhnya minat baca yang tinggi, maka timbul kemauan yang besar dan akan mengalahkan pengaruh yang akan merintangi atau tantangan yang ada.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa minat baca adalah suatu rasa ketertarikan atau keinginan yang kuat serta mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan membaca dengan senang hati tanpa paksaan dari orang lain. Menurut Ribowo (2010: 19) menyatakan bahwa minat baca adalah minat untuk membaca buku-buku yang berkaitan dengan mata pelajaran IPS di antaranya.


(43)

1. Literatur

Literatur sebenarnya merupakan hal yang harus dimiliki siswa karena adanya literatur maka setiap siswa dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan mengenai pelajaran.

2. Buku catatan

Banyak siswa yang kurang perhatian terhadap pengadaan buku catatan. Mereka menganggap buku catatan adalah hal yang sepele. Mengingat buku catatan itu penting dalam membantu keberhasilan dalam belajar siswa maka diharapkan semua siswa memiliki catatan yang rapi dan lengkap sehingga mudah dibaca dan dipelajari.

Faktor yang menjadi pendorong atas bangkitnya minat baca ialah ketertarikan, kegemaran dan hobi membaca, dan pendorong tumbuhnya kebiasaan membaca adalah kemauan dan kemampuan membaca. Dari rumusan konsepsi tersebut tersirat tentang perlunya minat baca itu dibangkitkan sejak usia dini (kanak-kanak). Bangkitnya minat baca juga terdorong oleh sejauh mana perkenalan dengan berbagai bahan bacaan dalam bentuk buku, Sutarno (2006: 27).

Berdasarkan teori dan penadpat diatas, dapat dikemukakan bahwa minat baca merupakan suatu keinginan yang kuat terhadap kegiatan membaca yang benar-benar berasal dari dalam diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Sedangkan faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan membaca adalah kemauan yang kuat disertai rasa ketertarikan dari dalam dirinya sendiri untuk membaca.

3. Hasil Belajar IPS Terpadu

Setiap siswa yang melakukan kegiatan belajar akan selalu ingin mendapatkan dan mengetahui hasil dari hasil belajarnya selama ini. Untuk dapat

mengetahui hasil dari proses belajar tersebut, dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan evaluasi kepada siswa sehingga guru dapat memberikan


(44)

penilaian terhadap hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah belajar individu akan mempunyai keterampilan, pengetahuan, sikap, dan memperoleh hasil belajar yang berupa kapabilitas untuk mengetahui dan memahami konsep. Timbulnya kapabilitas tersebut karena adanya stimulus yang berasal dari lingkungan dan dari memproses kognitif yang dilakukan siswa.

Menurut Slameto (2010: 2) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berikut ini ciri-ciri perubahan tingkah laku menurut Slameto (2010: 2); (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat continue dan fungsional, (3) perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, (4) perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, (5) perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, dan (6) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut. a. Gagne

Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan

diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. b. Travers

Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. c. Cronbach

Learning is show by a change in behavior as a result of experience. (Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman) d. Harold Spears

Learning is to observ, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. (Dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu).


(45)

e. Geoch

Learning is change in performance as a result of practice. (Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan).

f. Morgan

Learning is any relatively permanent shange in behavior that is a result of past experience.(Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman), Suprijono (2009:2). Sehingga dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dapat mengubah pola pikir, kebiasaan, dan tingkah laku seseorang yang mampu membuat seseorang tersebut dapat mengontrol sikap dan tingkah laku mereka baik didalam lingkungan pendidikan maupun diluar pendidikan.

Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2006: 10) belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya

kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.

Sehubungan dengan hal tersebut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2006: 10) mengungkapkan bahwa belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar. Komponen-komponen tersebut meliputi (i) kondisi internal belajar yaitu keadaan internal dan proses kognitif siswa, (ii) kondisi eksternal yaitu stimulasi dari lingkungan, dan (iii) hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.


(46)

Hasil belajar merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut berupa: (1)Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis, (2) keterampilan

intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambing, (3) strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, (4) keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani, dan (5) Sikap adalah

kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut, Dimyati dan Mudjiono (2006: 12).

Menurut Syah (2005:116) belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan di dalam diri siswa, namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas antara lain.

(1) Perubahan Intensional. Perubahan dalam proses belajar adalah karena pengalaman atau praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan; (2) Perubahan Positif dan aktif. Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif artinya perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang

bersangkutan; (3) Perubahan efektif dan fungsional. Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan lagi.

Sesuai pendapat diatas dapat di katakan bahwa belajar merupakan sebuah proses usaha yang dilakukan induvidu, seseorang diangggap telah belajar apabila ia dapat menunjukkan perubahan tingkah laku dan pola pikirnya. Semakin banyak ia mendapatkan pengalaman, maka semakin matang ia untuk melakukan suatu tindakan.


(47)

Menurut Slameto (2010: 27-28) mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut.

1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional;

b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;

c. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksporasi dan belahjar dengan efektif;

d. Belajar perlua ada interaksi siswa dengan lingkungannya. 2. Sesuai hakikat belajar

a. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya;

b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery; c. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan.

3. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya;

b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapainya.

4. Syarat keberhasilan belajar

a. Belajar memerlukan sarana yng cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang;

b. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa. Keempat prinsip belajar tersebut sangatlah penting untuk dipahami agar proses belajar menjadi maksimal. Belajar adalah suatu proses yang continue. Dimana proses belajar yang dialami oleh siswa ditandai dengan terjadinya perubahan perilaku dalam diri siswa baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dan dengan tahap demi tahap sesuai perkembangannya yang tercermin dalam hasil belajar siswa. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah


(48)

belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai, Dimyati dan Mudjiono (2006:10).

Pengertian Hasil Belajar menurut Purwanto (2011:46) hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik. Sejalan dengan pendapat tersebut Sudjana (2003:3)

mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selain itu, Hamalik (2003:155)

mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan perilaku yang terjadi pada diri peserta didik baik pengetahuan, sikap dan keterampilannya serta perubahan tersebut akan menimbulkan peningkatan dan pengembangan yang lebih baik pada diri peserta didik.

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi


(49)

hasil belajar. Dari siswa, hasil belajar merupakan akhirnya penggal dan puncak proses belajar, Dimyati dan Mudjiono (2006: 4).

Menurut Suprijono (2009: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola pernuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar dapat berupa:

(1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. (2) keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambing. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analisis-sintesis, fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan, (3) strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah, (4) keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani, dan (5) Sikap adalah kemampuan terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku, Suprijono (2009: 5).

Sejalan dengan pendapat diatas Bloom dalam Suprijono (2009: 6) mengungkapkan bahwa:

Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthetis

(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), vailing (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi),

characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, social, menajerial, dan intelektual. Sementara, menurut Lidgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua jenis yaitu faktor internal dan


(50)

faktor eksternal seperti yang telah dikemukakan oleh Djaali (2007: 99) yang menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu : (1) Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri) meliputi kesehatan, intelegensi, minat dan motivasi, serta cara belajar; dan (2) faktor eksternal (yang berasal dari luar diri) meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan. Sedangkan untuk mengukur

keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan taraf sebagai berikut.

1. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

2. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat dikuasai 76%-99%.

3. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60%-75%. 4. Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60%.

(Djamarah, 2006: 107).

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa seseorang telah belajar apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, perubahan tersebut

meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi, hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar. Serta hasil belajar dikatakan baik jika siswa dapat mencapai hasil belajar lebih dari 60 % dan dikatakan kurang jika hasil belajarnya kurang dari 60 % atau bisa dikatakan hasil belajarnya rendah.

Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang sering disingkat dengan IPS merupakan suatu disiplin ilmu sosial yang efektif dan memperhatikan studi tentang manusia dalam berinteraksi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Namun demikian berdasarkan keberadaannya dalam mengajarkan ilmu sosial


(51)

didominasi oleh proses belajar dengan menggunakan buku teks, Fajar (2009: 32).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti : Sosiologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Politik, Hukum, dan Budaya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Fajar (2009:31) yang menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatau bidang studi yang rumit karena luasnya ruang lingkup dan merupakan gabungan sejumlah disiplin ilmu seperti Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi,

Antropologi, dan apa yang disebut “sipil” perlu ditekankan.

Mata Pelajaran IPS Terpadu bisa dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi yang tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang keluasan dan cakupannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau dalam lingkungan yang luas. Dengan

demikian siswa yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau.

Berdasarkan pendapat dan teori diatas, dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPS Terpadu adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang merupakan produk dari proses pembelajaran terpadu yang melibatkan berbagai ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan, meliputi sosiologi, sejarah, ekonomi,


(52)

antropologi, geografi, serta ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan perilaku manusia dalam berinteraksi di lingkungan masyarakat.

B. Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini baik sebagai latar belakang atau sebagai bahan pembahasan lebih lanjut adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Penelitian yang Relevan Nama/

Tahun

Judul Hasil

Yulfa Ribowo 2010

Hubungan Antara

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah, Minat Baca, dan Iklim Sekolah dengan Prestasi Belajar IPS siswa kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 4

Pringsewu Tahun Ajaran 2009/2010.

Adanya hubungan yang positif antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar IPS Terpadu, hal ini ditunjukkan dengan Uji F bahwa Fhitung>Ftabel

yaitu 28,251>2,674 yang berarti prestasi belajar IPS Terpadu dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan sekolah, minat baca, dan iklim sekolah.

Aulia Triyan Dinasti 2012

Pengaruh Minat Baca Siswa dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 13 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

Ada pengaruh yang signifikan minat baca siswa terhadap hasil belajar ekonomi, hal ini

ditunjukkan dengan Uji F bahwa Fhitung>Ftabel yaitu 30,634>3,062

yang berarti hasil belajar ekonomi siswa kelas X dipengaruhi oleh minat baca dan pemanfaatan media pembelajaran.

Andi Selviana 2011

Pengaruh Minat Baca, Pemanfaatan Sumber Belajar dan Lingkungan Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011

Ada pengaruh minat baca, pemanfaatan sumber belajar, dan lingkungan belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu, hal ini ditunjukkan dengan Uji F bahwa Fhitung>Ftabel

yaitu 28,244>2,671 yang berarti hasil belajar IPS Terpadu dipengaruhi oleh minat baca, pemanfaatan sumber belajar dan lingkungan belajar di sekolah.


(53)

C. Kerangka Pikir

Mutu pendidikan dapat diukur dengan tinggi rendahnya hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik. Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sekolah memerlukan berbagai fasilitas untuk penunjang proses belajar mengajar, salah satunya diantaranya adalah perpustakaan sekolah. Keberadaan perpustakaan diharapkan berfungsi sebagai media pendidikan, tempat belajar, pemanfaatan teknologi, kelas alternatif dan sumber informasi bagi peserta didik melalui buku pelajaran dan bacaan lainnya. Dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah hasil belajar

Tabel 4 (Lanjutan) Nama/

Tahun

Judul Hasil

Dian Wenita Sari 2011

Hubungan Antara Motivasi belajar siswa, Persepsi Tentang Koleksi Pustaka, dan Pemanfaatan Perpustakaan dengan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Genap SMPN 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009-2010.

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa, persepsi tentang koleksi pustaka, dan pemanfaatan

perpustakaan dengan hasilbelajar IPS Terpadu, hal ini ditunjukkan dengan Uji F bahwa Fhitung>Ftabel

yaitu 26,108>2,671 yang berarti hasil belajar IPS Terpadu

dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa, persepsi tentang koleksi pustaka, dan pemanfaatan perpustakaan.

Heni Parida 2010

Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester ganjil SMP Negeri 19 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.

Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu, hal ini ditunjukkan dengan Uji F bahwa Fhitung>Ftabel

yaitu 46,716>3,07 yang berarti prestasi belajar IPS Terpadu dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan sekolah dan motivasi belajar siswa.


(54)

peserta didik diharapkan akan meningkat pula. Pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah salah satu perbuatan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana penunjang siswa dalam memperoleh buku penuntun belajar. Tujuan didirikanya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan

diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhanya, yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik, serta

mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan dijenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus menunjang proses belajar mengajar yang dapat berupa buku bacaan, artikel, CD Room, dan lain-lain serta diharapkan melalui media-media tersebut para siswa dapat mempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses pendidikan.

Selain pemanfaatan perpustakaan sekolah, faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah minat baca. Minat merupakan suatu keinginan akan suatu hal yang timbul dari dalam diri peserta didik tersebut. Minat baca yang dimaksud adalah minat membaca literatur, buku catatan dan buku lainnya yang baik dan sesuai dengan kebutuhan belajar IPS. Minat membaca akan mendorong peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik khususnya di dalam mata pelajaran IPS. Sehingga dapat dikatakan bahwa minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan baca anak didik dalam rentan waktu tertentu. Berdasarkan dari uraian tersebut, maka dapat diketahui bahwa variabel terikat hasil belajar (Y) berhubungan dengan berbagai variabel bebas, diantaranya pemanfaatan perpustakaan sekolah (X1) dan minat baca siswa (X2).


(55)

Dengan demikian maka kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir yang diuraikan di atas maka penelitian dirumuskan sebagai berikut.

1. Terdapat pengaruh positif pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014.

2. Terdapat pengaruh positif minat baca siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014.

3. Terdapat pengaruh yang positif pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014.

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X1)

Minat Baca Siswa (X2)

Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)


(56)

III. METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian Deskriptif verifikatif, dengan menggunakan metode pendekatan Ex-Postfacto dan survey. Menurut Sugiyono (2010: 6) penelitian ex post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Sedangkan yang

dimaksud dengan penelitian survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mendengarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

Sedangkan survey digunakan untuk penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari populasi tersebut

sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan sumbangan-sumbangan antar variabel sosiologis maupun psikologis. (Riduwan, 2006:49).


(57)

B.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima yaitu, seperti yang terlihat dalam Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Ajaran 2013-2014.

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 VIII A 15 13 28

2 VIII B 14 14 28

3 VIII C 15 13 28

4 VIII D 8 18 26

5 VIII E 11 16 27

6 VIII F 13 14 27

7 VIII G 15 13 28

Jumlah 91 101 192

Sumber: Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima Berdasarkan Tabel 5, terlihat bahwa Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Way Lima berjumlah 192 Siswa, yang tersebar di 7 kelas, yaitu kelas VIII A berjumlah 28 Siswa, kelas VIII B berjumlah 28 Siswa, kelas VIII C berjumlah 28 Siswa, kelas VII D berjumlah 26 siswa, kelas VII E berjumlah 27 siswa, kelas VII F berjumlah 27 siswa, dan kelas VII G berjumlah 28 siswa.


(58)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010:118). Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel dihitung menggunakan rumus T. Yamane :

1 ) ( 2 

d N N n Keterangan :

N = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

2

d = Tingkat signifikansi (0,05) (Sugiyono, 2004:65).

Berdasarkan populasi 192 siswa yang ditetapkan dengan tingkat signifikasi 0,05, maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah:

1 ) ( 2 

d N N n 1 ) 05 , 0 ( 192 192 2   nn 129,73

Dari hasil diatas dibulatkan menjadi 130 orang siswa.


(59)

C.Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel adalah probability sample dengan menggunakan simple random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih untuk menjadi sampel (Sugiyono, 2007: 74). Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nazir, 2000: 82). Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Jumlah sampel tiap kelas = Jumlahsiswatiapkelas lasi

Jumlahpopu el Jumlahsamp

Tabel 6. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Masing-masing Kelas

No Kelas Perhitungan Pembulatan Presentase (%)

1 VIII A 28 18,96

192 130

 19 14,62%

2 VIII B 28 18,96

192 130

 19 14,62%

3 VIII C 28 18,96

192

130 19 14,62%

4 VIII D 26 17,60

192

130 18 13,85%

5 VIII E 27 18,28

192

130 18 13,85%

6 VIII F 27 18,28

192 130

 18 13,85%

7 VIII G 28 18,96

192 130

 19 14,62%


(60)

D.Variabel Penelitian

Sugiyono (2010:61) mengemukakan bahwa variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Di dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen atau Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pemanfaatan perpustakaan sekolah (X1) dan minat baca (X2).

2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS Terpadu (Y) yaitu hasil ujian blok 1 Tahun Pelajaran 2013/2014.

E.Definisi Konseptual Variabel dan Definisi Operasional Variabel.

i. Definisi Konseptual Variabel.

1. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000: 626) pemanfaatan dapat diartikan sebagai proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Sedangkan

menururt Suryosubroto (2009: 229) Tujuan diselenggarakannya pemanfaatan perpustakaan perpustakaan sekolah adalah untuk menunjang kelancaran


(61)

proses belajar dan pembelajaran sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa juga meningkat yang juga merupakan harapan orang tua.

2. Minat Baca

Minat Baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca (Rahim, 2007: 28).

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses yang dilakukan yang dinyatakan kedalam ukuran dan data hasil belajar (Sudjana, 2005: 174).

ii. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variable dalam penelitian ini meliputi. 1. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah (X1)

Suatu upaya memanfaatkan perpustakaan sekolah secara optimal untuk menunjang proses belajar dan mengajar sehingga dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal yang telah diselenggarakan oleh sekolah.

Pemanfaatan perpustakaan sekolah meliputi.

a. Frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah.

1. Banyaknya kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah dalam satu bulan.


(1)

105

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan kesimpulan dan saran. Pembahasan secara rinci beberapa sub bab tersebut dikemukakan sebagai berikut ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan perpustakaan sekolah

terhadap hasil belajar IPS siswa Kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini berarti bahwa jika

pemanfaatan perpustakaan sekolah seorang siswa tinggi, hasil belajar yang dicapai siswa akan tinggi.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan minat baca siswa siswa terhadap

hasil belajar IPS siswa Kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini berarti bahwa jika minat baca siswa yang dimiliki siswa tinggi, hasil belajar yang dicapai siswa akan tinggi.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan perpustakaan sekolah

dan minat baca siswa terhadap hasil belajar IPS siswa Kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini berarti bahwa jika minat baca seorang siswa tinggi dan pemanfaatan perpustakaan


(2)

106

sekolah yang digunakan oleh siswa tepat, maka hasil belajar yang dicapai oleh siswa juga tinggi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh pemahaman guru dalam melaksanakan pemanfaatan perpustakaan sekolah, dan minat baca terhadap hasil belajar IPS pada SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2013/2014, maka peneliti memberi saran:

1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat memanfaatkan

perpustakaan sekolah dengan baik dan optimal. Hal itu dikarenakan, dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan baik dan optimal, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, jika siswa tidak memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan baik dan optimal, maka siswa akan gagal atau tidak akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Karena perpustakaan sekolah tersebut disediakan untuk digunakan sebaik-baiknya oleh seluruh siswa.

2. Hendaknya guru mengarahkan siswa agar lebih memanfaatkan

perpustakaan sekolah sebagai sarana belajar. Hal itu dikarenakan perpustakaan merupakan suatu media yang dapat memberikan

pengetahuan dan wawasan bagi siswa, dengan demikian hasil belajar yang diharapkan akan dapat tercapai dengan baik.

3. Sekolah sebagai penyedia perpustakaan bagi siswa hendaknya lebih sering

mengecek kondisi fasilitas yang ada di perpustakaan sekolah, apabila terdapat kerusakan segera memperbaiki atau menggantinya.


(3)

107

4. Seluruh warga sekolah, yaitu kepala sekolah, dewan guru, staf sekolah dan

seluruh siswa dapat merawat bersama-sama dengan baik seluruh fasilitas yang tersedia di perpustakaan sekolah.

5. Agar siswa mendapatkan hasil belajar yang baik hendaknya siswa dapat

meningkatkan minat baca dan lebih memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku-buku pelajaran baik di sekolah maupun luar sekolah dibandingkan dengan banyak bermain. Ketika siswa menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas, maka siswa tersebut dapat meminjam buku-buku di perpustakaan sekolah atau mencari bahan referensi di toko buku-buku.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Astuti, Sri. 2010. Pengaruh Motivasi Berprestasi, Kepemilikan Literatur Pengantar Akuntansi dan Budaya Membaca terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Pengantar Akuntansi Mahasiswa Jurusan P.IPS Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 FKIP Universitas Lampung Tahun Ajaran

2010/2011. Skripsi. Universitas Lampung.

Bahri, Syaiful. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dinasti, Aulia Triyan. 2012. Pengaruh Minat Baca Siswa dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Terhadap Hasul Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012. Universitas Lampung. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Fajar, Arnie. 2009. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: Rosda

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Lasa. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus.

Parida, Heni. 2010. Pengaruh PemanfaatanPerpustakaan Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010. Universitas Lampung.


(5)

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto, M.Ngalim, MP. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional.2008.Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:Pusat bahasa.

Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ribowo, Yulfa. 2010. Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah, Minat Baca Siswa dan Iklim Sekolah dengan Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 4 Pringsewu TAhun AJaran 2009-2010. Skripsi. Universitas Lampung.

Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabet. Rusman, Teddy. 2011. Aplikasi Statistik Penelitian dengan SPSS. Pendidikan

Ekonomi: Universitas Lampung.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-Hasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto. Syah, Muhibibin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rajawali Grafindo.


(6)

Undang-Undang RI No. 20. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.

Unila. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung.

Wenita Sari, Dian. 2011. Hubungan antara motivasi belajar siswa, persepsi tentang koleksi pustaka, dan pemanfaatan perpustakaan dengan hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Genap SMPN 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009-2010. Skripsi. Universitas Lampung.


Dokumen yang terkait

Peran Perpustakaan Dalam Membina Minat Baca

1 42 16

Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah, Minat Baca Siswa Dan Iklim Sekolah dengan Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Genap Di SMP Negeri 4 Pringsewu Tahun Ajaran 2009-2010

0 13 13

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BEAJAR IPS TERPADU SISW A KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 83

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 9 85

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOLEKSI BAHAN BACAAN, MINAT BACA DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 82

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOLEKSI BAHAN BACAAN, MINAT BACA DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 80

PENGARUH CARA BELAJAR, MINAT BACA DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 66

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 3 NATAR

1 16 116

KELAYAKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 01 LARIANG

0 0 10

PENGARUH KEBIASAAN MENONTON TELEVISI TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII DI PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 ENREKANG

0 1 102