Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yan

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

PRAKTIKUM IV
PENGARUH FREKUENSI TERHADAP INDUKTOR
YANG DIALIRI ARUS AC

4.1. TUJUAN
Untuk mempelajari pengaruh frekuensi dan melihat bentuk gelombang
keluaran akibat pengaruh frekuensi terhadap induktor yang dialiri arus AC.
4.2. ALAT DAN BAHAN
Electromagnetism Trainer 12-100
Osiloskop2 channel
Milliammeter, 0-10 mA AC
Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk sine
4.3. DASAR TEORI
Induktor atau kumparan adalah salah satu,komponen pasif elektronika
yang dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat

menghasilkan listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat
dengan kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan.
Sebelum lebih jauh membahas tentang pengaruh frekuensi terhadap
inductor mari kita mengingat terlebih dahulu rumus dari suatu impedansi. Nilai
impedansi dapat dihitung dengan rumus :

V rms
|Z|= I
rms
Impedansi seperti yang kita ketahui terdiri dari nilai resistor, inductor dan
kapasitor, sering kali kita kenal dengan R, X L dan X C . Dalam praktikum ini

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103

LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

lebih kita tekankan pada nilai X L atau nilai induktansi dari sebuah inductor.
Induktansi dapat digolongkan seperti pada penjelasan berikut :
a. Induktansi diri
Induktansi diri merupakan suatu besaran yang menyatakan kemampuan
membangkitkan ggl akibat arus yang berubah terhadap waktu. Sedangkan
insduktansi diri merupakan induktansi yang dihasilkan oleh arus kumparan
menginduksi kumparan itu sendiri. Dasar teori medan elektromagnetik dari
induktansi merupakan akibat dari persamaan Maxwell mengenai hokum ggl
induksi Faraday. Persamaan Maxwell tersebut adalah sebagai berikut.

Kerapatan fluks magnet B yang berubah terhadap waktu dihasilkan oleh
arus listrik. Arus listrik yang berubah terhadap waktu ini menghasilkan ggl.
Induktansi memiliki satuan H. Hubungan ggl yang muncul akibat perubahan arus
dinyatakan dalam persamaan berikut.

ε : ggl induksi yang muncul pada induktor (Volt)

L : induktansi diri (H)
I : arus pada induktor (A)
Komponen atau benda yang memiliki induktansi diri disebut induktor.
Induktor layaknya seperti sebuah kapasitor, sama-sama menyimpan energi. Hanya
saja induktor menyimpan energi dalam bentuk medan magnet sedangkan kapasitor
menyimpan dalam bentuk medan listrik.
b. Induktansi murni yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018


Sebuah inductor apabila dicatu dengan tegangan bolak-balik sinusoidal
maka akan mengalir arus yang tertinggal sebesar 90 0 terhadap tegangan. Arus
yang terjadi merupakan arus bolak-balik. Rangkaian ini disebut rangkaian induktif
murni. Penyimpanan energi dan pelepasan energi dalam medan magnet pada
induktor terjadi secara periodik.
Tegangan sinusoidal dapat dituliskan sebagai berikut

Bila tegangan ini mencatu induktor maka dapat dituliskan sebagai berikut

Arus yang terjadi berbeda fase sebesar 900 terhadap tegangan.
c. Rangkaian inductor dan resistor yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal
Apabila inductor dan resistor disusun secara seri dan dicatu dengan tegangan
bolak-balik sinusoidal maka persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

Sehingga arus yang dihasilkannya adalah sebagai berikut

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065


Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Sedangkan tegangan jatuh pada inductor dapat diturunkan dari persamaan
arus dengan hubungannya dengan ggl seperti pada persamaan sebelumnya

Bila dinyatakan dalam tegangan efektif

Dimana

f adalah frekuens itegangan masukan
Dari persamaan tersebut dapat dilihat pengaruh frekuensi terhadap
tegangan pada induktor. Semakin besar frekuensi akan menyebabkan semakin
besarnya tegangan induktor.
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang

waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan
jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini
dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz
(Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan
fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang
terjadi satu kali per detik. Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara
dua buah kejadian/ peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018


memperhitungkan frekuensi (f ) sebagai hasil kebalikan dari periode (T ), seperti
Nampak dari rumus di bawah ini :

Arus Bolak-Balik pada Induktor
Bilamana sebuah induktor dialiri arus bolak-balik, maka pada induktortersebut
akan timbul reaktansi induktif resistansi semu atau disebut jugadengan istilah
reaktansi induktansi dengan notasi XL. Besarnya nilai reaktansi induktif
tergantung daribesarnya nilai induktansi induktor L(Henry) dan frekuensi (Hz)
arus bolak-balik. Gambar dibawah ini memperlihatkan hubungan antara reaktansi
induktif terhadap frekuensi arus bolak-balik

Gambar . Hubungan reaktansi induktif terhadap frekuensi
Besarnya reaktansi induktif berbanding langsung dengan perubahan frekuensi
dan nilai induktansi induktor, semakin besar frekuensi arus bolak-balik dan
semakin besar nilai induktor, maka semakin besar nilai reaktansi induktif X L pada
induktor sebaliknya semakin kecil frekuensiarus bolak-balik dan semakin kecil
nilai dari induktansinya, maka semakin kecil nilai reaktansi induktif XLpada
induktor tersebut.Hubungan ini dapat ditulis seperti persamaan berikut :

KHAIRI MURABAYA P

AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4.4.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Periksalah kelayakan dan kelengkapan alat sebelum menggunakan alat-alat
tesebut untuk praktikum.
2. Mulailah dengan merangkai Electromagnetism Trainer 12-100 terlebih
dahulu. Rangkilah dengan menggunakan jumper (kabel penghubung) yang
tersedia sehingga rangkaian pada papan ET 12-100 sesuai dengan petunjuk
gambar yang tertera pada praktiku ini.

3. Setelah jumper telah selesai dirangkai diatas ET 12-100, maka pastikan
kembali apakah rangkain yang dipasang dalam keadaan benar.
4. Hidupkan osiloskop dengan menggunakan channel yang berfungsi dengan
baik untuk melihat hasil bentuk gelombang. Letakkan pengait (steak) dan
jumper osiloskop ke posisi sesuai dengan gambar.
5. Lakukan hal yang sama terhadap Function Generator 4-16 kHz, 20 V pkpk sine. Setelah rangkain sudah benar, maka alat bisa dihidupkan secara
bersama.
6. Kemudian aturlah Vpk-pk di Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk
sine sesuai dengan nilai yang telah ditentukan pada tabel dibawah ini.
7. Lakukan pengamatan terhadap bentuk gelombang yang didapat pada
osiloskop dan lihat apa pengaruh yang terjadi selama frekuensi yang yang
digunakan berbeda-beda.
8. Setelah percobaan selesai dilakukan, maka matikan alat-alat percobaan
sesuai dengan prosedur dari asisten yang mengajar.

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus


Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Gambar 4.1. Diagram Rangkaian

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018


4.3.1 Pengertian dan Fungsi Induktor [12]
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika
yang tersusun dari lilitan kawat dan bias menghasilkan medan magnet bila dialiri
arus listrik dan sebaliknya bias menghasilkan listrik bila diberi medan magnet.
Induktor termasuk komponen elektronika yang bias menyimpan muatan listrik.
Pada umumnya induktor dibuat dari kawat penghantar tembaga yang berbentuk
kumparan atau lilitan. Induktor bersama kapasitor dapat berfungsi sebagai
rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tertentu. Henry disebut
satuan induktansi dimana( h = henry, mh = mili henry, uh = mikro henry, nh =
nano henry ) dengan notasi penulisan huruf l.
Suatu inductor disebut ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa
resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan energi. Pada kenyataanya
sebuah inductor adalah kombinasi dari induktansi, beberapa resistansi dan
beberapa kapasitansi. Lantaran kapasitas parasitnyaitu inductor bias menjadi
sirkuit resonansi pada suatu frekuensi. Induktor berinti magnet tak hanya
memboroskan energy pada resistansi kawat, namun bias memboroskan energi di
dalam inti karena dampak histeresis, dan bias mengalami non linearitas karena
adanya penjenuhan pada arus tinggi.
Ada beberapa kegunaan induktor, diantaranya :

 Sebagai pemroses sinyal pada rangkaian analog
 Dapat menghilangkan noise ( dengung )
 Dapat mencegah interferensi frekuensi radio
 Sebagai komponen utama pembuatan transformator
 Sebagai filter pada rangkaian power supply
Berdasarkan kegunaannya tersebut induktor bekerja pada:
 Frekuensi tinggi pada spulantena dan osilator
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

 Frekuensi menengah pada spul MF
 Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga,
spul relay dan spul penyaring
Sedangkan fungsi induktor adalah :
 Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
 Menahan arus bolak-balik ( AC )
 Meneruskan / meloloskan arus searah ( DC )
 Sebagai penapis (filter) Sebagai penalaan (tuning)
 Kumparan/coil ada yang memiliki inti udara, inti besi, atau inti ferit
 Tempat terjadinya gaya magnet
 Pelipat ganda tegangan
 Pembangkit getaran

4.3.2 Simbol dan Jenis Induktor [13]
Berikut ini adalah Simbol-simbol Induktor :

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya
adalah :
 Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya
 Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula
induktansinya
 Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi
ataupun Ferit.
 Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut
semakin tinggi induktansinya.
Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah :
 Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya
 Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
 Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya
 Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring
(bentukDonat)
 Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari
beberapa lapis lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masingmasing lempengan logam diberikan Isolator.
 Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai
dengan keinginan. Intidari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari
bahan Ferit yang dapat diputar-putar.
4.3.3 Cara Kerja Induktor [14]
Ketika arus mulai dialirkan ke induktor maka, inductor akan mulai
menghasilkan medan magnet diakibatkan oleh perubahan arus listrik ke medan

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

magnet dengan tidak mengubah tegangan listriknya. Perubahan yang terjadi biasa
disebut dengan fluks magnet.
Perubahan arus listrik yang mengalir pada lilitan inti besi akan
menghasilkan medan magnet disekitar kumparan tersebut sehingga, besi tersebut
akan berubah menjadi magnet selama mendapat arus magnetic dari sumber daya
baik berupa arus bolak balik (AC) maupun arus searah (DC).
Biar lebih jelasnya, kita membuat suatu rangkaian listrik yang terdiri dari
baterai, lampu pijar, switch yang terhubung paralel dengan sebuah induktor. Saat
menekan switch pada rangkaian maka, lampu akan menyala dengan terang pada
awalnya sebelum mengalami peredupan pada intensitas cahaya yang lebih rendah.
Efek yang sama saat switch dimatikan atau tidak ditekan yaitu lampu
mengalami berhenti memancarkan cahaya sepenuhnya.
Hal ini disebabkan oleh adanya induktasi. Dimana, ketika adaanya arus
yang mulai mengalir melalui kumparan inductor akan menimbulkan reaksi
perubahan menjadi medan magnet yang mencoba menghentikan arus yang
mengalir melalui kumparan dengan menghasilkan arus kedia. Tetapi, dalam arah
yang berlawanan.
Namun, ketika medan magnet terbentuk, arus kembali ke kondisi normal.
Atau saat arus dimatikan, medan magnet yang terbentuk mencoba untuk
mempertahankan aliran arus listrik yang terdapat pada koil sampai arus yang
dihasilkan tidak bias dipertahankan dan menghilang akibat tidak lagi adanya arus
yang mengalir yang membuat lampu hanya menyala sebentar.
Dengan perubahan medan magnet tersebut maupun sebaliknya ini yang
dimanfaatkan untuk kegiatan elektronika yang kita lakukan dalam kehidupan
sehari. Prinsip kerja dari inductor ini juga sering disebut dengan teori tangan
kanan.
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Dalam pengaplikasiannya, inductor memiliki peran yang sangat banyak dalam
penggunaan akan dalam peralatan elektronika dan mesin – mesin listrik. Induktor
sendiri kebanyakan digunakan sebagai komponen yang akan bekerja secara
otomatis jika suatu kondisi terpenuhi sehingga, dengan pengoperasiannya yang
bekerja secara otomatis akan mempermudah dalam pengoperasian alat – alatel
ektronika.
Beberapa contoh pengaplikasian induktor dalam kegiatan sehari – hariadalah :

 Relay
Relay merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengendalikan Besi sebagai saklar tersebut. Apabila rangkaian tersebut
dialiri arus listrik walaupun sangat kecil. maka, relay tersebut akan bekerja
sebagai saklar otomatis yang digunakan untuk menghidupkan ataupun
mematikan laju berikutnya sesuai kondisi yang diberika pada relay.
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

 Busi Kendaraan Bermotor

Melihat gambar rangkaian sederhana pada busi motor diatas, dilihat dari
rangkaian sebelah kiri merupakan rangkaian yang akan membuat busi
motor menyala dan menghasilkan percikan bunga api yang akan
membakar bensin kendaraan sehingga, motor dapat bekerja. Dari
manapercikan bunga api tersebut dengan memanfaatkan sifat induktor ?
Awalnya, saklar diatas merupakan rangkaian tertutup yang membuat tidak
adanya rangkaian dari pihak lain. Ketika dibuat menjadi rangkaian tertutup
(rangkaian tengah) maka, sumber arus yang digunakan menjadi sumber
arus searah dimana, hal tersebut tidak akan menghasilkan efek pada
inductor dikarenakan tidak adanya perubahan arus yang membuat tidak
terbentuknya medan magnet pada induktor.
Dengan tidak terbentuknya medan magnet tersebut maka, tidak akan ada
tegangan dan arus induksi. Ketika saklar dinyalakan dan dilepas hal ini
akan membuat baterai tidak menyuplai listrik lagi pada rangkaian
sehingga, arus listrik akan jatuh secara tiba – tiba. Akibatnya, inductor
akan mengalami loncatan tegangan. Nilai loncatan tersebut telah diatur
untuk melebihi tegangan breakdown udara yang membuat percikan api
pada celah busi dan membakar bensin.

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4.4.2. DATA HASIL PERCOBAAN
a. Tabel Tegangan rms, Arus rms dan Impedansi terukur
Saat f = 50 Hz, L = 6 Henry.
Vrms (Volt)
12
24
44

Irms (mA)
42,72
78,65
143,78

Z (Ω)
280,899
305,149
306,023

Saat f = 54 Hz, L = 6 Henry.
Vrms (Volt)
12
24
44

Irms (mA)
45,87
84,71
154,61

Z (Ω)
261,608
283,319
284,587

Saat f = 67 Hz, L = 6 Henry.
Vrms (Volt)
12
24
44

Irms (mA)
52,26
104,5
191,4

Z (Ω)
229,533
229,665
229,885

Saat f = 77 Hz, L = 6 Henry.
Vrms (Volt)
12
24
44

Irms (mA)
60,55
121,07
221,75

Z (Ω)
198,183
198,232
198,422

Saat f = 103 Hz, L = 6 Henry.
Vrms (Volt)
12
24
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Irms (mA)
80,81
160,83

Z (Ω)
148,496
149,226

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

44

294,52

149,395

b. Tabel Impedansi Rata – rata terhadap frekuensi
Frekuensi

Zrata – rata (Ω)

XL(Ω)

(Hz)
50
54
67
77
103

297,357
276,505
229,694
198,279
149,039

1884
2034,72
2524,56
2901,36
3881,04

4.4.3. PENGELOLAHAN DATA
a. Mencari Zterukur
Saat f = 50 Hz, L = 6 Henry.
Vrms
12
Zterukur = Irms = 0,04272 =280,899 Ohm
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Vrms
24
Zterukur = Irms = 0,07865 =305,149 Ohm
Vrms
44
Zterukur = Irms = 0,14378 =306,023 Ohm
Saat f= 54 Hz, L = 6 Henry.
Vrms
12
Zterukur = Irms = 0,04587 =261,608 Ohm
Vrms
24
Zterukur = Irms = 0,08471 =283,319 Ohm
Vrms
44
Zterukur = Irms = 0,15461 =284,587 Ohm
Saat F = 67 Hz, L = 6 Hendry.
Vrms
12
Zterukur = Irms = 0,05226 =229,533 Ohm
Vrms
24
Zterukur = Irms = 0,1045 =229,665 Ohm
Vrms
44
Zterukur = Irms = 0,1914 =229,885Ohm
Saat f = 77 Hz, L = 6 Henry.
Vrms
12
Zterukur = Irms = 0,06055 =198,183 Ohm
Vrms
24
Zterukur = Irms = 0,12107 =198,232 Ohm
Vrms
44
Zterukur = Irms = 0,22175 =198,422 Ohm

Saat f = 103 Hz, L = 6 Henry.
Vrms
12
Zterukur = Irms = 0,08081 =148,496 Ohm
Vrms
24
Zterukur = Irms = 0,16083 =149,226 Ohm
Vrms
44
Zterukur = Irms = 0,29452 =149,395 Ohm

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

b. Mencari Z rata–rata.
Saat f = 50 Hz, L = 6 Henry.
Z 1+ Z 2+ Z 3 280,899+ 305,149+ 306,023
Zrata−rata=
=
3
3
Zrata−rata=297,357 Ω
Saat f = 54 Hz, L = 6 Henry.
Z 1+ Z 2+ Z 3 261,608+ 283,319+ 284,587
Zrata−rata=
=
3
3
Zrata−rata=¿ 276,505 Ω
Saat f = 67 Hz, L = 6 Henry.
Z 1+ Z 2+ Z 3 229,533+ 229,665+ 229,885
Zrata−rata=
=
3
3
Zrata−rata=¿ 229,694 Ω
Saat f = 77 Hz, L = 6 Henry.
Z 1+ Z 2+ Z 3 198,183+198,232+198,422
Zrata−rata=
=
3
3
Zrata−rata=198,279 Ω
Saat f = 103 Hz, L = 6 Henry.
Z 1+ Z 2+ Z 3 148,496+ 149,226+149,395
Zrata−rata=
=
3
3
Zrata−rata=¿ 149,039 Ω

c. Mencari nilai XL
Saat Frekuensi 50 Hz
XL= 2 πfL = 2 (3,14) (50) (6) = 1884 Ω
Saat Frekuensi 54 Hz
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

XL= 2 πfL = 2 (3,14) (54) (6) = 2034,72 Ω
Saat Frekuensi 67 Hz
XL= 2 πfL = 2 (3,14) (67) (6) = 2524,56 Ω
Saat Frekuensi 77 Hz
XL= 2 πfL = 2 (3,14) (77) (6) = 2901,36 Ω
Saat Frekuensi 103 Hz
XL= 2 πfL = 2 (3,14) (67) (103) = 3881,04 Ω

4.5. TUGAS DAN JAWABAN
1. Carilah jurnal tentang kapasitas motor DC !
2. Jelaskan apa pengaruh ggl pada inductor !
3. Apa yang dimaksud dengan satu gelombang dalam ilmu listrik ?
4. Jelaskan mengapa arus AC dapat menghasilkan sinusoida !
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

5. Jelaskan pengaplikasian inductor dalam kehidupan sehari-hari !
Jawaban :
1. Terlampir.
2. Pengaruh GGL pada inductor yaitu dapat menyebabkan perubahan medan
magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL
induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur
berdasarkan jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap
perubahan arus terhadap waktu. Sebagai contoh, sebuah induktor dengan
induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif sebesar 1 volt saat
arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon.
Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi.
Induksi listrik itu adalah fenomena fisika yang apabila pada suatu benda
yang tadinya netral atau (tidak bermuatan listrik) menjadi bermuatan
listrik karena akibat adanya pengaruh dari gaya listrik atau dari benda yang
bermuatan lain dan didekatkan padanya.
3. Satu gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu
periode ( waktu yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah gelombang )
atau besarnya jarak satu bukit dan satu lembah. Dalam dunia elektro satu
gelombang artinya satu kali putaran rotor.
4. Arus AC berasal dari perputaran turbin ( mekanik ) yang diubah ke listrik
pada generator sehingga menghasilkan sebuah gelombang berupa sebuah
gunung ( bagian positif ) dan lembah ( bagian negative ) sehingga arus
yang timbul berupa sinusoidal
5. Relay merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengendalikan Besi sebagai saklar tersebut. Apabila rangkaian tersebut
dialiri arus listrik walaupun sangat kecil. maka, relay tersebut akan bekerja
sebagai saklar otomatis yang digunakan untuk menghidupkan ataupun
mematikan laju berikutnya sesuai kondisi yang diberika pada relay.
2.

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4.6. ANALISA HASIL PERCOBAAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk melihat pengaruh frekuensi, serta
melihat bentuk gelombang keluaran akibat pengaruh frekuensi terhadap induktor
yang dialiri arus AC. Pada praktikum kali ini alat yang kita gunakan adalah modul
dan laptop yang harus dipegang setiap satu praktikan. Data yang diberi asisten
berbeda untuk setiap praktikan. Pada praktikum ini, sebenarnya diperlukan alat
modul electromagnetism trainer 12-100, osiloskop 2 channel, milliammeter 0-10
mA AC dan Function Generator 4-16 kHz, 20V pk - pk sine. Namun kami disini
hanya menggunakan sebuah laptop dan aplikasi livewire.
Kemudian kami merangkai komponen-komponen Ammeter, Induktor,
Signal Generator dan Osiloskop. Disini kami menggunakan nilai yang telah
ditetapkan. Dengan menggunakan frekuensi yang disesuaikan dengan NIM pada
masing – masing praktikan. Disini kami menggunakan frekuensi sebesar, 50 Hz,
54 Hz, 67 Hz, 77 Hz dan 103 Hz. Vrms sebesar 12 Volt, 24 Volt dan 44 Volt
dengan nilai L sebesar 6 H. Nilai Irms ditentukan dari satu seperempat
gelombangnya yang bisa dilihat pada komponen Ammeter pada rangkaian yang
ada di aplikasi livewirenya. Sehingga didapatkan hasil berupa table yang ada pada
data hasil percobaan dan pengolahan data yang dapat diselesaikan.
Dari data hasil percobaan dan pengolahan data tersebut dapat terlihat
bahwa pengaruh frekuensi yang cukup terlihat pada Irms dan Z nya. Seperti
halnya pada saat frekuensi 50 Hz dan 54 Hz. Didapatkan hasil Irms pada saat
frekuensi 50 Hz sebesar 42,72 mA, 78,65 mA dan 143,78 mA. Sedangkan pada
saat 54 Hz didapatkan hasil Irms sebesar, 45,87 mA, 84,71 mA dan 154,61 mA.
Dari data tersebut dapat terlihat bahwa semakin besar frekuensinya maka semakin
besar pula nilai Irmsnya. Terlihat pula pengaruh Vrmsnya, semakin besar
Vrmsnya juga mempengaruhi besarnya nilai Irms nya. Dari data tersebut terlihat
semakin besar Vrmsnya maka semakin besar pula Irmsnya. Dari table impedansi
rata – rata terhadap frekuensi dapat terlihat bahwa semakin besar frekuensinya
maka semakin kecil Z rata – ratanya.
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4.7. KESIMPULAN
1. Semakin besar frekuensi yang diberikan, maka Imax terukur yang dihasilkan
pada satu seperempat gelombang akan semakin mengecil.
2. Nilai Zterukur maupun nilai ZHitung, berbanding lurus dengan Imax yang terukur
dalam percobaan.
3. Semakin besar frekuensi, maka nilai ZTerukur maupun ZHitung akan bertambah
juga.
4. Amplitudo gelombang yang dihasilkan dipengaruhi oleh waktu.
5. Perbedaan nilai ZTerukur dan ZHitung dikarenakan ketelitian saat melakukan
percobaan ada faktor lingkungan yang mempengaruhi.

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

LAMPIRAN
1. Untuk L = 6 Hendry dan V = 12 Volt.
Saat F = 50 Hz.

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Saat F = 54 Hz.

Saat F = 67 Hz.

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Saat F = 77 Hz.

Saat F = 103 Hz.
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

2. Untuk L = 6 Hendry dan V = 24 Volt.
Saat F = 50 Hz.

Saat F = 54 Hz.

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Saat F = 67 Hz.

Saat F = 77 Hz.
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Saat F = 103 Hz.

3. Untuk L = 6 Hendry dan V = 44 Volt.
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Saat F = 50 Hz.

Saat F = 54 Hz.

Saat F = 67 Hz.
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Saat F = 77 Hz.

Saat F = 103 Hz.
KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus

Evander Johan Alfrendo Rumahorbo
03041281520103
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

DaftarPustaka
[12] Rudiawan, Eko. 2013. Pengertian dan Fungsi Induktor, (Online :
http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor/).

Diakses

pada tanggal 27 September 2017
[13] Kho, Dickson. 2015. Pengertian dan Fungsi Induktor Beserta Jenis-Jenis
Induktor, (Online : http://teknikelektronika.com/pengertian-danfungsi-induktor-beserta- jenis-jenis-induktor/). Diakses pada tanggal
27 September 2017.
[14] Anonim. 2017. Pengertian Induktor, (Online :http://enjiner.com/pengertianinduktor/). Diakses pada tanggal 27 September 2017.

KHAIRI MURABAYA P
AC
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus