LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI KARBOHIDRA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI “UJI KARBOHIDRAT HASIL
FOTOSINTESIS”

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
“UJI KARBOHIDRAT HASIL
FOTOSINTESIS”
KELOMPOK 2 :
DANI SAPUTRA
FITRIA IRLIANI
NORLIZA AULIA
RINANDA RIO SAPUTRA
RUDIAH

DINAS PEMUDA DAN OLAHGARA
SMAN 1 SIMPANG EMPAT
KEC. SIMPANG EMPAT KAB.TANAH BUMBU

JUDUL
Uji Karbohidrat Hasil Fotosintesis
TUJUAN
Mengetahui dan memahami pengaruh cahaya terhadap sintesis amilum (karbohidrat)

pada tumbuhan.
LATAR BELAKANG
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah
kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan
organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada

umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat
mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku
adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis.
Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H 2O dan
CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses
fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini
hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu
klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan
(anabolisme atau asimilasi) di mana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan
sebagai zat kimia, maka proses respirasi adalah suatu proses pembongkaran (katabolisme
atau

disasimilasi)


di

mana

energi

yang

tersimpan

dibongkar kembali

untuk

menyelenggarakan proses – proses kehidupan.

DASAR TEORI
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H 2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya

dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi
sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan
beberapa

jenis

bakteri

untuk

memproduksi

energi

terpakai

(nutrisi)

dengan


memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis

(photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi)
menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme
untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang. (http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis)
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh
tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu
mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam
rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan
dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H 2O yang diserap dari
dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan
cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan
oksigen).
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul

karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari
untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah
molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan
hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun
molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama
elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting
bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat
memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom
penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun
kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas
(Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel
khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll)
yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur
berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel
penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W.

Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun
suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama

reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap
energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam
ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang
nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron.
Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton,
elektron dan O2. Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung
dengan senyawa aseptor elektron NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate)
membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi
yang dibentuk berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen
yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO 2 menjadi
molekul gula berantai karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya
matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer
terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan

suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu
tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya
matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut.
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari.(Dwidjoseputro,1986)
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.

Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus
dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan
ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang
tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak
henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti
karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang
menjadi tempat begantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan
salah satu reaksi yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses
pembentukan bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat

autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis
molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H2O dan CO2. Sementara itu,
hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa
organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis
karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme autotrof.
(http://metabolismelink.freehostia.com)
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang
mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada
mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga
karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane
tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a merupakan
hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan birukeunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b
merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah
kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa
bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya
kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang
terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil,
yaitu:


klorofil-a

: C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua

klorofil-b

: C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda

Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai
inti. Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana
intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil
yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim
klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin,
sifatnya hidrofil (suka akan air). (Dwidjoseputro, 1994:18)

HIPOTESIS
Proses fotosintesis merupakan proses mereaksikan karbon dioksida dan air menjadi gula
dengan menggunakan energi cahaya, terutama cahaya matahari. Proses fotosintesis
umumnya berlangsung pada tumbuhan berklorofil pada waktu siang hari. Fotosintesis
bisa terjadi pada malam hari, jika ada sumber cahaya, misalnya cahaya lampu. Maka jika

ada bagian daun yang tidak terkena cahaya, bagian itu tidak akan mengalami reaksi
fotosintesis sementara pada bagian lainnya reaksi tetap berjalan. Dengan begitu, bagian
yang tidak terkena sinar matahari tidak menghasilkan amilum.

WAKTU PELAKSANAAN
Hari dan tanggal
Pukul
Tempat

ALAT DAN BAHAN

: Kamis, 26 September 2013
: 13.00 WITA
: Lab.Biologi SMAN 1 Simpang Empat

1. 1 buah tabung reaksi
2. 1 buah pembakar spiritus
3. 1 buah gelas beker
4. iodine
5. air

6. alkohol atau etanol
7. Kertas timah (pembungkus rokok)/ aluminium foil
8. daun tanaman hijau yang tipis
9. 1 buah cawan petri dis
10. kaki tiga
11. pipet
12. spatula
13. kasa
CARA KERJA
1. Bungkuslah sebagian daun tanaman hijau dengan kertas aluminium foil/kertas timah.
Biarkan selama beberapa hari.
2. Pada keesokan harinya, petiklah daun-daun tersebut.
3. Panaskan air secukupnya dalam gelas beker.
4. Rendam daun dalam air mendidih selama ± 5-10 menit.
5. Panaskan daun dalam alkohol selama 3 menit atau hingga daun menjadi pucat.
6. Ambil daun dari rendaman alkohol/etanol.
7. Rendam kembali daun dalam air agar alkohol tercuci.
8. Letakkan daun pada cawan petri
9. Tetesi daun dengan iodin pada bagian yang terbungkus kertas aluminium foil dan pada
bagian yang tidak terbungkus.
10. Amati perubahan warna yang terjadi.
HASIL PENGAMATAN

No

Bahan

Jangka
Waktu

Hasil uji Iodin

Keterangan

1.

Potongan

30 menit 1. Ke 2 daun berwarna

Warna kebiru-biruan

daun

ke biru biruan,dan di

menunjukan adanya

sebanyak 2

bagian yang ditutup

amilum pada daun,

potong

dengan aluminium

sedangkan tetap

foil/kertas timah

berwarna pucat

berwarna pucat.

menunjukan bahwa
tidak adanya
amilum daun pada
daun tersebut.

Setelah daun dipetik, daun direndam dalam air mendidih dengan tujuan untuk mematikan
sel-sel tanaman dan melunakkan jaringan daun. Selanjutnya dipanaskan dalam tabung
reaksi yang berisi etanol. Etanol berfungsi sebagai pelarut, agar melarutkan dan
meluruhkan klorofil daun.
Dan jika hasil percobaan terlihat bagian yang tidak ditutup kertas timah berwarna hitam,
ini menunjukkan bahwa bagian yang tidak terpapar sinar matahari tidak menghasilkan
amilum, sebab tidak mengalami reaksi fotosintesis.
KESIMPULAN
Pada percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan mengalami
proses fotosintesis, yang menghasilkan amilum. Proses fotosintesis secara singkat dapat
dilihat dari persamaan sebagai berikut :
6CO2 + 12H2O >> C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Dan proses fotosintesis membutuhkan cahaya matahari. Jika tidak ada sumber cahaya,
maka tumbuhan tidak akan mengalami reaksi fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA
http://laodeiskandar.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-fotosintesis.html

http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/laporan-praktikum-fotosintesis-sachs.html
http://bagongmendem.blogspot.com/2011/09/laporan-biologi-uji-oksigen-hasil.html
http://smilingtinkerbell.blogspot.com/2008/12/percobaan-sach.html
http://makeyousmarter.blogspot.com/2011/09/percobaan-sach-fotosintesis.htm
Pratiwi D.A, Sri Maryati, Suharno, dan Bambang S. 2006. Biologi