Prosedur Peminjaman Uang Pada Koperasi Kotamadya Medan Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara

iv 
 

ABSTRAK
*Surianingsih, SH.,M.Hum
**Amsali sembiring, SH,.M.Hum
***Aris Andreas S
Prosedur Peminjaman Uang Pada Koperasi Kotamadya Medan Ditinjau
dari Hukum Administrasi Negara. Pada prinsipnya pemberian pinjaman kepada
para anggota koperasi simpan pinjam didasarkan atas kepercayaan. Meski
demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa pemberian pinjaman ini selalu
dihadapkan pada ketidakpastian dan selalu mengandung resiko. Untuk
mengurangi dan meminimalisir resiko, koperasi simpan pinjam menerapkan
manajemen pengelolaan dengan menetapkan prosedur pemberian pinjaman bagi
para anggotanya.
Dalam penelitian ini diajukan rumusan masalah yaitu: bagaimana prosedur
peminjaman uang pada koperasi Kotamadya Medan, apa saja hambatan dalam
pelaksanaan prosedur peminjaman uang dan upaya apa yang dilakukan oleh pihak
koperasi dalam mengatasi masalah hambatan prosedur peminjaman uang pada
koperasi Kotamadya Medan.
Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah dengan cara

penelitian lapangan yang dilaksanakan di Koperasi Kotamadya Medan, serta
dengan studi kepustakaan yang dilakukan melalui buku-buku yang berhubungan
dengan penulisan skripsi, keterangan-keterangan yang berasal dari literatur serta
artikel makalah-makalah hukum.
Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data maka diketahui bahwa
prosedur peminjaman uang pada koperasi Kotamadya Medan yaitu permohonan
pinjaman oleh peminjam, evaluasi/analisa pinjaman oleh koperasi, proses
keputuan pinjaman, proses perjanjian pinjaman dan proses pencairan pinjaman..
Hambatan-hambatan dalam pelasaksanaan prosedur
peminjaman uang di
Koperasi Kotamadya medan antara lain: kecurangan petugas demi mengejar target
atau bonus, ada hasil survei atau penilaian yang diabaikan, jaminan Fidusia tidak
didaftarkan, informasi yang diberikan calon peminjam kurang detail dan calon
peminjam melakukan rekayasa data. Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan prosedur peminjaman uang, pihak koperasi Kotamadya medan
membentuk upaya: memberikan pembebanan dan sanksi serta membentuk
pengawas pinjaman, memberikan pengarahan dan pembinaan terhadap petugas
agar terus berkomitmen dan konsisten menjalankan prosedur pemberian pinjaman
sesuai dengan peraturan yang berlaku, mencari informasi yang kurang detail
melalui survei lingkungan, memaksimalkan peran petugas agar dapat mengetahui

tingkat kejujuran calon peminjam dan melakukan “black list” pada peminjam
bermasalah yang terbukti merekayasa data pada saat mengajukan permohonan
pinjaman.
Dalam penelitian ini disarankan kepada Koperasi Kotamadya medan
untuk terus mempertahankan dan menerapkan secara konsisten kebijakan atau
peraturan terkait dengan prosedur pemberian pinjaman sesuai peraturan yang
berlaku pada Hukum Administrasi negara.
Kata Kunci: Pinjaman, Koperasi, Hukum Administrasi Negara

Universitas Sumatera Utara