T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Self Efficacy Karir Siswa Kelas X MIPA.2 SMA Negeri ertek Kabupaten Wonosobo T1 BAB IV

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Subjek Penelitian
Penulis melakukan penelitian di SMAN 1 Kertek Kabupaten Wonosobo
setelah mendapatkan izin dari pihak sekolah. Subjek yang dipilih merupakan 10
peserta didik dengan self efficacy karir rendah dan sangat rendah. Subjek dibagi
dalam 2 kelompok yang terdiri dari 5 anggota sebagai kelompok eksperimen dan
5 anggota sebagai kelompok kontrol.

Tabel 4.1 Deskripsi Kelompok Eksperimen
No

Nama

Jenis Kelamin

Skor

Kategori


Kelompok

1

SM

L

61

Sangat rendah

Eksperimen

2

SP

L


63

Sangat rendah

Eksperimen

3

FAI

P

64

Sangat rendah

Eksperimen

4


KDL

P

66

Rendah

Eksperimen

5

KN

P

69

Rendah


Eksperimen

Tabel 4.2 Deskripsi Kelompok Kontrol
No

Nama

Jenis Kelamin

Skor

Kategori

Kelompok

1

BP

L


63

Sangat rendah

Kontrol

2

ALS

L

59

Sangat rendah

Kontrol

3


WA

P

67

Rendah

Kontrol

4

RF

P

69

Rendah


Kontrol

5

DA

P

71

Rendah

Kontrol

25

Dari tabel 4.1 bisa dilihat bahwa terdapat 10 peserta didik dengan kategori
sel efficacy karir rendah dan sangat rendah. Diantaranya 5 anak masuk kategori


rendah dan 5 kategori sangat rendah. Dalam kelompok eskperimen terdapat 2
anak dengan kategori rendah dan 3 anak lainnya dalam kategori sangat rendah.
Dalam kelompok kontrol 3 anak masuk kategori rendah dan 2 lainnya kategori
sangat rendah.
Tabel 4.3 Program Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok
No

Sesi

Treatment

1

Ke-1

16-Jun-17

2
3


Ke-2
Ke-3

19-Jun-17

Aspek

Occupational
Information

4

Ke-4

23-Jun-17

5

Ke-5


20-Jul-17
Problem
Solving

7

Ke-6

Ke-7

Topik

± 35
menit

Peluang
kerja masa
depan

± 35

menit

Merubah
jurusan
apabila
tidak suka
pada
pilihan
pertama

± 35
menit

Mencari
tahu
pekerjaan
yang cocok
untuk diri
sendiri

21-Jun-17
Problem
Solving

6

Alokasi
Waktu

21-Jul-17

± 35
menit

25-Jul-17

Problem
Solving

8

Ke-8

27-Jul-17

± 35
menit

Langkah
strategis
untuk
masuk
universitas
Mengidenti
fikasi dan
mengakses
keingingan
dan
peluang
masuk
perguruan
tinggi

Tujuan
Peserta didik
dapat
mengidentifikasi
peluang kerja
masa mendatang
Peserta didik
mampu
membuat
keputusan untuk
memilih jurusan
yang sesuai
bakat dan minat
Membantu
peserta didik
mengetahui
jenis pekerjaan
yang mungkin
cocok dengan
menggunakan
kuis pekerjaan

Peserta didik
mampu
menyusun
strategi untuk
masuk
universitas yang
diinginkan dan
mempersiapkan
diri sedini
mungkin

26

4.2 Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Ijin Penelitian
Peneliti menetapkan SMA N 1 Kertek sebagai subjek penelitian
dikarenakan sebelumnya telah sedikit mencari informasi mengenai self-efficacy
karir peserta didik pada guru BK. Pada tanggal 2 Juni 2017 peneliti
memasukkan surat ke TU sekolah dan pada hari itu juga surat diterima dan
peneliti diijinkan untuk melakukan penelitian di SMA N 1 Kertek. Sedikit
berdiskusi dengan koordinator guru BK, peneliti diarahkan pada subjek
penelitian yaitu peserta didik kelas X MIPA.2. Dengan menyepakati beberapa
peraturan yang disampaikan koordinator BK, peneliti dipersilahkan untuk
mengatur jadwal guna menjalankan penelitian seperti yang sudah diijinkan.
4.2.2 Pre Test (Tes Awal)
Pada tanggal 8 Juni 2017 peneliti melakukan pre test dengan
menyebarkan skala self efficacy karir kepada peserta didik kelas X MIPA.2
dengan jumlah 25 butir pertanyaan. Skala dibagikan kepada 32 peserta didik.
Menurut hasil analisis ditemukan 10 anak dengan kategori rendah dan sangat
rendah, diantaranya 5 anak masuk kedalam kategori rendah dan 5 anak kategori
sangat rendah. Dari 10 peserta didik tersebut kemudian dibagi dalam 2
kelompok untuk dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen akan diberi perlakuan (treatment) sesuai dengan skor
terendah dalam butir pertanyaan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi
perlakuan (treatment). Treatment diberikan dengan menggunakan layanan
bimbingan kelompok.

27

Tabel 4.4 Perbandingan Jumlah Skor Pre Test Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
No

Kelompok
Eksperimen

Skor

Kategori

1

SM

61

2

SG

63

3

KN

69

Sangat
Rendah
Sangat
Rendah
Rendah

4

KDL

66

Rendah

5

FAI

64

Total Skor

Kelompok
Kontrol

No

Sangat
rendah
323

Skor

Kategori

1

BP

63

Sangat rendah

2

ALD

59

Sangat rendah

3

WA

67

Rendah

4

RF

69

Rendah

5

DA

71

Rendah
329

Total Skor

Skor dari kedua kelompok diuji homogenitas untuk mengetahui
homogen tidaknya data tersebut. Kedua kelompok dapat dinyatakan homogen
apabila hasil Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,050. Tabel dibawah merupakan hasil
analisis uji homogen antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.5 Uji Mann-Whitney Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Mann-Whitney
Ranks
KELOMPOK
PRETEST

N

Mean Rank

Sum of Ranks

Eksperimen

5

5.00

25.00

Kontrol

5

6.00

30.00

Total

10

28

b

Test Statistics

PRETEST
Mann-Whitney U

10.000

Wilcoxon W

25.000

Z

-.525

Asymp. Sig. (2-tailed)

.599

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.690

a

a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KELOMPOK

Berdasarkan tabel 4.3, hasil analisis uji homogenitas Mann-Whitney
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan nilai Asymp. Sig. (2tailed) adalah 0,599 > 0,05 sedangkan mean rank kelompok eksperimen adalah

5,00 dan mean rank kelompok kontrol adalah 6,00. Oleh karena itu tidak ada
perbedaan distribusi skor antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Artinya self efficacy karir kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
sebelum diberikan layanan tidak ada perbedaan.
4.2.3 Treatment (Perlakuan)
Treatment diberikan sesuai kebutuhan peserta didik yang berdasar pada

hasil skoring terendah dalam pengisian skala. Dari 5 aspek dalam skala
terdapat 2 aspek terendah yaitu aspek informasi pekerjaan (occupational
information)

dan

pemecahan

masalah

(problem solving).

Pertemuan

dilaksanakan 3 kali dalam seminggu sesuai kesepakatan dengan kelompok.
Waktu yang ditentukan adalah 35 menit setiap pertemuan yang dilakasanakan
pada hari senin, rabu, dan jumat. Layanan pada pertemuan 1-4 diberikan diluar
jam sekolah yaitu selepas bel pulang kecuali hari jumat karena jam terakhir

29

adalah BK maka peneliti menggunakan jam tersebut untuk treatment.
Kemudian karena pertemuan 4-8 sudah berganti semester maka jadwal
pertemuanpun didiskusikan kembali dan disepakati pada hari selasa, kamis,
dan jumat sepulang sekolah kecuali hari rabu yang dilaksanakan pada jam
sekolah 3-4.
Treatment dinyatakan berhasil apabila skor post test nanti lebih tinggi dari

skor pre testuntuk kelompok eksperimen. Artinya hasil akhir bergantung pada
treatment yang dilaksanakan.Berikut adalah 8 sesi pertemuan bimbingan

kelompok dengan kelompok eksperimen yang membahas 4 topik yang diambil
dari skor indikator terendah, antara lain:
1. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2017
Peneliti dan anggota kelompok berkumpul disamping lapangan basket.
Pada tahap ini peneliti bersama anggota kelompok saling memperkenalkan
diri dengan menggunakan permainan “Dikiri saya, saya, dan di kanan
saya”dengan tujuan saling mengakrabkan.Setelah itu peneliti berdiksusi
tentang waktu yang akan digunakan untuk bimbingan kelompok sesuai
kesepakatan bersama. Kemudian penjelasan mengenai pengertian dan
tujuan diselenggarakannya kegiatan kelompok dalam rangka layanan
bimbingan kelompok. Peneliti menjelaskan cara-cara kegiatan dan asas
yang ada dalam kegiatan layanan guna memberikan pengertian dan
meminta kerjasama dari setiap anggota. Lalu menjelaskan tema yang akan
dibahas, yaitu mengenai “Peluang Kerja Masa Depan”. Kemudian
menjelaskan kembali tujuan kelompok dan menanyakan apakah sudah siap
untuk melanjutkan kegiatan. Peneliti menunjuk salah satu anggota sebagai

30

notulen, untuk membacakan hasil kegiatan di setiap sesi pemberian materi
dan hari ini yang menjadi notulensi adalah KDL. Sebelum ke materi,
peneliti melempar pertanyaan apa pengertian masa depan kepada anggota.
Peneliti menjabarkan materi dengan menjelaskan pengertian masa depan
dan mengkaitkan dengan peluang kerja di hari mendatang. Kemudian
anggota diberi masing-masing satu kertas kosong dan diminta berpasangan
untuk mendiskusikan tren kerja 10 tahun mendatang beserta alasan. Hasil
diskusi anggota akan dibacakan pada pertemuan selanjutnya karena waktu
telah usai. Bimbingan kelompok ditutup dengan ucapan terimakasih dan
doa.
2. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2017
Kelompok sudah berkumpul di samping lapangan basket. Topik yang akan
dibahas merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya. Sebelum
meminta anggota untuk menunjukan hasil diskusi mereka, peneliti
mengulang sedikit topik yang dibahas pada pertemuan lalu. Kemudian
meminta anggota untuk membacakan hasil diskusi mereka dan meminta
anggota lain untuk menanggapi hasil diskusi dari teman anggota. Diawal
pertemuan anggota kelompok memang masih sedikit canggung dengan
peneliti, mereka belum bisa sepenuhnya terbuka namun peneliti tetap
berusaha untuk membuat anggota kelompok merasa terbuka dan lebih
santai. Peneliti mengajak anggota untuk melakukan ice breaking “Rujak
Buah” dengan tujuan menghangatkan suasana dan mengkaitkan makna
dari permainan tersebut dengan topik bahasan. Suasana ketika melakukan
ice breaking sudah mulai berubah dari sebelumnya, anggota kelompok

31

sudah mulai santai meski belum sepenuhnya. Setelah selesai melakukan
ice breaking, peneliti kembali melanjutkan pembacaan hasil diskusi yang

ditanggapi oleh anggota lain. Umpan balik dilakukan secara bergantian
oleh setiap anggota. Setelah selesai peneliti memberikan kesimpulan dari
materi dan juga hasil diskusi anggota kelompok. Selain itu peneliti juga
menjelaskan makna dari ice breakingtadi yang intinya manfaatkan peluang
yang ada karena kesempatan belum tentu datang 2 kali. Dari hasil
pengamatan, kegiatan bimbingan hari ini sudah cukup baik, kerjasama dari
anggota sangat membantu berjalannya kegiatan meskipun masih terdapat 1
atau 2 anggota yang belum sepenuhnya terbuka dalam kegiatan layanan.
3. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2017
Pertemuan ini dilaksanakan dipinggir lapangan upacara. Anggota telah
berkumpul dan siap untuk melaksanakan kegiatan layanan hari ini. Topik
yang akan dibahas pada pertemuan kali ini adalah “Merubah Jurusan
Apabila Tidak Suka Pada Pilihan Pertama”. Peneliti menunjuk salah satu
anggota sebagai notulen, untuk membacakan hasil kegiatan di setiap sesi
pemberian materi dan hari ini yang menjadi notulensi adalah SP. Setelah
suasana terkondisikan peneliti mulai menyampaikan topik dan materi. Saat
menyampaikan materi, peneliti berpesan kepada anggota kedepannya
mampu menentukan jurusan secara tepat dan cocok dengan banyak
pertimbangan yang matang. Selesai menyampaikan materi, peneliti
kembali memberikan kertas kosong kepada anggota dan memberikan tugas
untuk membuat titik ditengah lingkaran tanpa mengangkat mata bolpoin
serta tanpa ada coretan tengah.

32

Anggota dipersilahkan untuk saling diskusi satu dengan yang lain untuk
mendapatkan cara membuat lingkaran diatas secara benar. Sampai pada
berakhirnya waktu anggota belum ada yang dapat memecahkan teka teki
diatas, dan peneliti mempersilahkan anggota untuk mengerjakan dirumah
dan dipresentasikan di pertemuanyang akan datang.
4. Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2017
Seperti biasa, anggota telah berkumpul di lapangan untuk melanjutkan sesi
bimbingan. Peneliti memulai pertemuan dengan menanyakan kabar
masing-masing anggota dan memastikan bahwa anggota siap memulai sesi
bimbingan. Setelah semuanya dipastikan siap, peneliti menanyakan perihal
tugas membuat lingkaran pada pertmuan lalu apakah sudah ada diantara
mereka yang berhasil membuat lingkaran dengan titik ditengah tanpa
mengangkat mata bolpoin dan tanpa ada coretan dalam lingkaran.
Beberapa anggota menyampaikan telah menemukan jawabannya dan
anggota lain tidak menemukan jawaban. Sebelum melanjutkan peneliti
memberikan selingan ice breaking konsentrasi “Berapa Nyamuk” untuk
mengarahkan anggota agar tetap fokus dalam kelompok. Kemudian
peneliti meminta anggota untuk menyampaikan jawabannya, dan
membandingkan dengan kunci jawaban membuat lingkaran tersebut diatas.
Meski jawabannya belum benar tetapi peneliti tetap memberikan apresasi
kepada anggota tersebut. Lalu dari kunci jawaban diatas, anggota diminta
untuk mediskusikan apa hubungan membuat lingkaran tadi dengan topik
bahasan yang lalu. Anggota diminta secara sukarela untuk menyampaikan
hubungan antara topik dan permainan diatas, kemudian anggota dan

33

peneliti secara bersama-sama mengakhiri pertemuan hari ini dengan
menyimpulkan topik pembahasan.
5. Pertemuan kelima dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2017
Pada pertemuan kali ini anggota kelompok terlihat kurang bersemangat
berbeda waktu pertemuan terakhir. Peneliti khawatir kegiatan layanan
nantinya tidak berjalan dengan baik. Namun peneliti tetap melaksanakan
kegiatan layanan.Peneliti menunjuk salah satu anggota sebagai notulen,
untuk membacakan hasil kegiatan di setiap sesi pemberian materi dan hari
ini yang menjadi notulensi adalah KN. Peneliti mengajak anggota untuk
bermain “Kuis Pekerjaan” dimana kuis ini berisikan 40 soal pertanyaan
dan nanti hasil akhirnya dapat ditemukan jenis pekerjaan yang cocok untuk
pengisi jawaban. Beberapa pertanyaan dalam kuis tersebut menyinggung
soal bakat dan minat pengisi, dan nantinya diharapkan kuis ini dapat
mengarahkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anggota kelompok.
Pengisian soal kusi dilaksanakan secara bergantian dikarenakan bentuk
soal kuis adalah kuis elektronik. Peneliti mempersiapkan 1 buah
smartphone untuk dijadikan alat pembuka kuis. Setelah semua mendapat
giliran mengisi soal kuis, peneliti mempertanyakan gambaran pekerjaan
mereka dimasa depan apakah sesuai dengan keinginan atau tidak. Anggota
menyetujui bahwa gambaran pekerjaan mereka dengan minat adalah
sesuai. Dengan berakhirya pengisian kuis, waktu yang ditentukan dalam
kegiatan layanan juga berakhir. Tidak seperti diawal kegiatan tadi, anggota
kelompok menunjukan ketertarikan mereka akan layanan hari ini dan

34

anggota

juga

menunjukan

bahwa

mereka

sudah

lebih

terbuka

dibandingkan dengan pertemuan 1-4.
6. Pertemuan keenam dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2017
Sesi ini masih melanjutkan topik bahasan pertemuan kelima. Seperti biasa
layanan dilakukan di pinggir lapangan upacara. Awal pertemuan sesi ini
anggota terlihat ceria dan bersemangat mengikuti kegiatan layanan.
Peneliti memulai kegiatan dengan meminta anggota untuk mendiskusikan
3 jenis pekerjaan yang akan mereka ambil dan lainnya dijadikan sebagai
pilihan cadangan. Dengan cepat mereka melakukan instruksi peneliti dan
dengan inisiatif sendiri, mereka mengajukan diri untuk membacakan 3
pilihan pekerjaan mereka. Peneliti mengapresiasi keputusan dalam
memilih pekerjaan anggota kelompok. Kemudian topik yang disampaikan
pada sesi ini adalah “Mencari Tahu Pekerjaan Yang Cocok Untuk Diri
Sendiri”. Setelah sedikit materi yang disampaikan, peneliti mengajak
anggota untuk melakukan ice breaking untuk merefresh kembali otak
setelah mengikuti layanan hari ini. Ice breaking yang dilakukan adalah
bernyanyi dan menari “Marina Menari Di Menara”. Nyanyian tersebut
sekaligus menutup pertemuan pada hari ini.
7. Pertemuan ketujuh dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2017
Topik

pertemuan

ini

adalah

“Langkah

Strategis

Untuk

Masuk

Universitas”. Peneliti menunjuk salah satu anggota sebagai notulen, untuk
membacakan hasil kegiatan di setiap sesi pemberian materi dan hari ini
yang menjadi notulensi adalah KN. Sebelum menyampaikan materi,
anggota kelompok diminta secara individu agar menuliskan kiat dan

35

strategi menurut mereka sendiri untuk masuk perguruan tinggi. Setelah
semua selesai, peneliti memberikan materi diatas kepada anggota dan
anggota secara mandiri menyimak strategi yang disampaikan dengan
melihat strategi yang telah dituliskan. Melihat hal tersebut peneliti
menanyakan apakah strategi mereka sama dengan yang peneliti
sampaikan. Satu atau dua strategi dari anggota sama dengan yang ada
dalam materi. Kemudian anggota diminta untuk mendiskusikan dengan
anggota lain, masing-masing 3 orang satu kelompok. Diskusi tentang
beberapa perguruan tinggi yang mereka tahu beserta informasi lainnya
seperti akreditasi, letak universitas, dan fakultas unggulan. Kemudian
salah satu mewakili masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi mereka dan peneliti menyimak. Akhir pertemuan peneliti
meminta anggota untuk menyampaikan apa yang mereka dapat pada sesi
ini.
8. Pertemuan kedelapan dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2017
Layanan hari ini akan membahas mengenai “Mengidentifikasi Dan
Mengakses Keingingan Dan Peluang Masuk Perguruan Tinggi”. Materi ini
masih satu tema dengan materi yang disampaikan pada pertemuan lalu,
dan disampaikan sebagai pelengkap informasi bagi anggota kelompok.
Sebelum materi disampaikan, seperti biasa peneliti mengajak anggota
kelompok untuk melakukan ice breaking. Peneliti akan melakukan ice
breaking“Sambung Kata” yaitu dimana anggota harus mengucapkan suatu

benda dengan huruf awalnya adalah huruf terakhir kata yang diucapkan
oleh peneliti. Bagi yang tidak dapat meneruskan kata dalam 3 detik harus

36

bernyayi. Permainan ini cukup membuat suasana mencair dan membuat
anggota semangat untuk mengikuti layanan. Lalu peneliti menyampaikan
materi diatas, dan anggota fokus memperhatikan apa yang peneliti
sampaikan. Kemudian anggota diminta untuk menyampaikan perguruan
tinggi yang nantinya akan merekatuju beserta alasannya. Masing-masing
anggota menyampaikan universitas yang mereka tuju meski beberapa
menyampaikan dengan alasan permintaan orang tua. Untuk menutup
kegiatan layanan, anggota diminta untuk menyimpulkan materi dan
menyampaikan apa yang mereka dapat pada kegiatan hari ini.

Peneliti mengamati setiap anggota kelompok dari awal hingga akhir
layanan pada setiap pertemuanya. Pertemuan 1-3 anggota masih merasa malu
dan belum terbuka sepenuhnya, berbeda dengan pertemuan 4-8 anggota terlihat
aktif dan lebih terbuka. Perkembangan peningkatan self efficacy karir semakin
nampak pada pertemuan ke 7, hal itu terlihat dari sudah mulainya anggota
kelompok untuk aktif dan mengutarakan pendapat terkait topik langkah
strategis untuk masuk universitas. Dari beberapa layanan yang telah diberikan
pada beberapa sesi, anggota kelompok sudah tidak kebingungan dalam
menentukan karir masa depan, peluang pekerjaan yang cocok dan lain
sebagainya. Rasa malu dan canggung diawal pertemuan merupakan hal yang
wajar terjadi ketika individu bertemu dan berinteraksi dengan orang baru.
Disetiap sesi diskusi anggota memberikan feedback yang sangat membantu
berjalannya layanan yang diberikan. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa
anggota kelompok dapat bekerja sama dan kooperatif terhadap peneliti.

37

4.2.4Post Test (Test Akhir)
Post Test dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2017 dengan membagikan

ulang skalaself efficacy karir kepada 10 peserta didik yang terbagi dalam
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian peneliti menganalisis
hasil skala self efficacy karir dari 10 peserta didik tersebut dengan
menggunakan teknik analisis Mann Whitney yang diolah dengan menggunakan
SPSS Statistics 16.

4.3 Analisis Data
Hasil post test yang dibagikan kepada 10 peserta didik yang dibagi dalam
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian di analisis untuk dicari
perbandingan antara skor pre test dan post test. Tabel 4.4 merupakan
perbandingan skor final dari kelompok eksperimen antara sebelum diberi
perlakuan (pre test) dan sesudah diberi perlakuan (post test).

Tabel 4.6 Perbandingan Skor Pre Test - Post Test Skala Self Efficacy Karir
Kelompok Eksperimen
Skor
No

Nama

Pre
Test

Post
Test

1

SM

61

75

2

SG

63

72

3

KN

69

80

4

KDL

66

77

5

FAI

64

78

Total Skor

323

382

Kategori
Pre
Post
Test
Test
Sangat
Tinggi
Rendah
Sangat
Rendah
Rendah
Sangat
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Sangat
Tinggi
Rendah

38

Dari tabel 4.6 dapat dilihat perbedaan skor pre test – post test kelompok
eksperimen mengalami perubahan. Total skor pre test 323 sedangkan skor post
test 382. Perbedaan kategori antara pre test – post test juga terlihat jelas, kategori
pre test 2 anak rendah dan tiga lainnya sangat rendah sedangkan hasil post test 1

anak masuk kategori rendah, 3 tinggi, dan 1 sangat tinggi. Artinya treatment
kepada 5 anggota kelompok eksperimen berhasil dilakukan.
Tabel 4.7 Perbandingan Jumlah Skor Post Test Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
No

Kelompok
Eksperimen

Skor

Kategori

No

Kelompok
Kontrol

Skor

Kategori

1

SM

75

Tinggi

1

BP

66

Rendah

2

SG

72

Rendah

2

ALD

73

Tinggi

3

KN

80

Sangat Tinggi

3

WA

69

Rendah

4

KDL

77

Tinggi

4

RF

70

Rendah

5

FAI

78

Tinggi

5

DA

72

Rendah

Total Skor

382

Total Skor

350

Berdasarkan tabel 4.5, hasil post test pada kelompok eksperimen
mengalami peningkatan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Skor self
efficacy karir dari 5 anggota kelompok eksperimen 1 diantaranya masih rendah, 3

tinggi, dan 1 sangat tinggi. Sedangkan pada kelompok kontrol 4 anak masuk
kategori rendah dan 1 satu lagi kategori tinggi. Maka ada perubahan kategori self
efficacy karir pada kelompok eksperimen.

39

Tabel 4.8 Uji Mann-Whitney Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol

Ranks
KONTROL
EKSPERIMEN

N

Mean Rank

Sum of Ranks

Eksperimen

5

7.70

38.50

Kontrol

5

3.30

16.50

Total

10

b

Test Statistics

EKSPERIMEN
Mann-Whitney U

1.500

Wilcoxon W

16.500

Z

-2.305

Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.021
.016

a

a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KONTROL

Uji statistik post test kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
dengan teknik Mann-Whitney didapatkan hasil Asymp. Sig. (2-tailed) 0,021 <
0,050 dengan mean rank kelompok eksperimen adalah 7,70 dan mean rank
kelompok kontrol adalah 3,30. Artinya terdapat perbedaan signifikan hasil post
test kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yang mempengaruhi

peningkatan signifikasi self efficacy karir pada kelompok eksperimen sebelum dan
sesudah diberikan treatment.

40

Tabel 4.7 Uji Mann Whitney Pre Test – Post Test Kelompok Eksperimen
Ranks
TEST
EKSPERIMEN

N

Mean Rank

Sum of Ranks

Pre Test

5

3.00

15.00

Post Test

5

8.00

40.00

Total

10

b

Test Statistics

EKSPERIMEN
Mann-Whitney U

.000

Wilcoxon W

15.000

Z

-2.611

Asymp. Sig. (2-tailed)
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.009
.008

a

a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: TEST

Hasil uji Mann Whitney pre test dan post test kelompok eksperimen
menunjukan nilai mean rank pre test 3,00 dan mean rank post test 8,00 dan
signifikasi menunjukan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,009 < 0,050. Mean rank pre
test – posttest kelompok eksperimen adalah 3,30 < 7,70 sehingga terjadi

peningkatan mean rank 4,4 sesudah diberikan treatment. Artinya terdapat
perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan
kelompok.
4.4 Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan
self efficacy karir pada siswa kelas X MIPA.2 di SMA Negeri 1 Kertek Kabupaten

Wonosobo melalui layanan bimbingan kelompok.

41

Dari hasil analisis post test antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol yang dilakukan dengan menggunakan teknik Mann Whitney didapatkan
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,21 < 0,050. Sedangkan hasil Mann Whitney
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 7,70 > 3,30 dengan demikian
dapat dikatakan bahwa mean rank kelompok eksperimen lebih tinggi daripada
mean rank kelompok kontrol. Maka dengan hasil tersebut ditunjukan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol.
Selain itu terdapat peningkatan self efficacy karir pada kelompok
eksperimen dilihat dari mean rank pre test dan post test sebelum dan sesudah
diberikan layanan bimbingan kelompok yaitu

3,00 < 8,00 sehingga terjadi

peningkatan mean rank sebesar 5 dengan signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed) 0,009
< 0,050. Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
4.5 Pembahasan
Hasil uji hipotesis dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa
bimbingan kelompok dapat meningkatkan self efficacy karir secara signifikan
siswa kelas X MIPA.2 SMA N 1 Kertek dengan ditunjukkannya signifikansi
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,021 < 0,050 dan selisih mean rank kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol sebesar 4,4. Terjadi peningkatan self efficacy karir yang
signifikan pada kelompok eksperimen sesudah diberikannya layanan bimbingan
kelompok hal ini dibuktikan dengan mean rank pre test dan post test kelompok
eksperimen yaitu 3,00 < 8,00 sehingga terjadi peningkatanmean rank sesudah
diberikan layanan sebesar 5, signifikansi yang ditunjukkan yaitu Asymp. Sig. (2tailed) 0,009 < 0,050.

42

Dari hasil uji hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat post
test yang ditunjukan dari hasilself efficacy karir kelompok eksperimen terjadi

peningkatan setelah diberikannya layanan bimbingan kelompok.
Penelitian ini relevan dengan penelitian Fathul Ilmi (2014) yang berjudul
Efektivitas

Bimbingan

Kelompok

Dengan

Teknik

Storytelling

Untuk

Meningkatkan Self Efficacy Siswa yang menunjukan bahwa bimbingan kelompok
dapat meningkatkan self efficacy peserta didik. Hasil tersebut sejalan dengan hasil
penelitian ini yang juga menunjukan bahwa bimbingan kelompok teknik diskusi
dapat meningkatkan self efficacy peserta didik. Dalam penelitian ini dikhususkan
self efficacy karir.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan 8 kali treatment dengan
menggunakan layanan bimbingan kelompok kepada kelompok eksperimen. Tema
yang dibahas diambil dari 2 aspek terendah yaitu aspek informasi pekerjaan
(occupational information) dan pemecahan masalah (problem solving). Didalam
layanan, peneliti juga memberikan selingan berupa ice breaking untuk
mengantisipasi rasa jenuh dalam kelompok.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan kepada kelompok
eksperimen selama proses layanan bimbingan kelompok bahwa kelompok
eksperimen bisa menerima dan mampu melaksanankan layanan yang diberikan
oleh penulis dengan baik, penuh antusias, perhatian, mau merespon dengan baik,
bersedi a berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan kelompok, dan mereka mampu
mengontrol diri sendiri sehingga layanan berjalan dengan lancar.

43

Kekurangan dari penelitian ini adalah peneliti kurang aktif dalam mencari
tempat layanan. Beberapa kali layanan dilakukan dipinggir lapangan upacara yang
membuat anggota kurang fokus dengan kelompok karena memperhatikan
beberapa peserta didik lain yang lewat lapangan untuk ke toilet maupun pulang
sekolah. Namun demikian, penelitian ini menunjukan hasil yang diinginkan yaitu
adanya peningkatan self efficacy karir pada peserta didik dengan menggunakan
bimbingan kelompok.

44

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15