Hubungan Kunjungan Kehamilan dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Chapter III VI

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan cross
sectional bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel independen dengan
variabel

dependen

yaitu

hubungan

kunjungan

kehamilan

dan

kepatuhan


mengonsumsi tablet besi dengan terjadinya anemia.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang. Alasan pemilihan lokasi ini adalah jumlah ibu hamil mengalamai
anemia sebanyak 51 orang terdiri dari ibu trimester pertama sebanyak 12 orang,
trimester kedua sebanyak 15 orang dan trimester ketiga sebanyak 24 orang.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016.

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memiliki buku
KIA di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam sebanyak 172 orang ibu hamil.

37

37

Universitas Sumatera Utara

38

3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau keluruhan objek/subjek yang akan diteliti. Besar
sampel ditentukan berdasarkan rumus Taro Yamane untuk penelitian survei (Ridwan,
2008).
n=
Keterangan ;
n = Besarnya sampel
N = Besarnya populasi
d = Tingkat kepercayaan (0,1)

n=

172
1 + 172 (0,1)2

n = 64

Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 64
orang ibu hamil. Teknik pengambilan sampel berdasarkan simple random sampling
dengan cara melalui undian. Nama-nama ibu hamil dimasukkan ke dalam kotak dan
dikeluarkan satu demi satu sampai mencapai 64 orang ibu hamil sebagai sampel
penelitian. Setelah sampel ditentukan, maka penulis mendatangi ibu hamil ke rumah
untuk memperoleh kesedian menjadi responden. Kriteria inklusi sampel sebagai
berikut:
a. Ibu hamil trimester III.
b. Ibu mendapatkan tablet zat besi
c. Memiliki buku KIA

Universitas Sumatera Utara

39

3.4 Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui penyebaran daftar pertanyaan berupa kuesioner
yang dibagikan ibu hamil trimester III yang berisi pertanyaan kunjungan kehamilan,
kepatuhan mengonsumsi tablet Fe. Untuk mengetahui anemia ibu hamil dilakukan

dengan melakukan pemeriksaan Hb (Hb Digital).
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa laporan/dokumentasi ibu
hamil dari puskesmas dan kartu KIA.

3.5

Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

disusun agar relevan dengan tujuan penelitian melalui wawancara, untuk itu
kuesioner perlu di uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Uji coba
kuesioner dilakukan pada ibu hamil yang berada di Desa Pantai Labu Kecamatan
Lubuk Pakam sebanyak 30 ibu hamil trimester III.
3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.5.1.1 Uji Validitas
Sebelum dilakukan pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji
validitas dan uji realibilitas terhadap kuesioner yang akan dipergunakan, agar layak
digunakan dalam penelitian, yaitu untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana


Universitas Sumatera Utara

40

kuesioner dapat dijadikan sebagai alat ukur yang mewakili variabel terikat dan
variabel bebas dalam suatu penelitian. Uji coba kuesioner dilakukan kepada 30 orang
di Desa Pantai Labu Kecamatan Lubuk Pakam yang lokasinya memiliki karakteristik
yang relatif sama dengan lokasi penelitian. Validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecepatan suatu alat ukur (instrumen)
dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen (dalam
kuesioner) dilakukan menghitung korelasi antara skor r masing-masing pertanyaan
dalam suatu variabel. Tehnik korelasi yang digunakan adalah Pearson Product
Moment Correlation, dimana untuk menguji validitas alat ukur terlebih dahulu dicari
harga korelasi anatara bagian-bagian dari alat ukur dengan skor total yang merupakan
jumlah setiap skor butir, dimana nilai r tabel = 0,361 dengan kriteria: Pengujian
validitas dilakukan dengan menggunakan komputerisasi untuk menguji kesahihan
butir soal. Kriteria yang digunakan untuk menguji kesahihan butir yaitu sebagai
berikut :
1. Jika r hitung > r tabel, dengan taraf signifikan α = 0,05 maka pertannyaan
dikatakan valid

2. Jika r hitung < r tabel, dengan taraf signifikan α = 0,05 maka pertannyaan
dikatakan tidak valid.

Universitas Sumatera Utara

41

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas
No
1.

2.

Variabel

Butir
Pertanyaan

r hitung


r tabel

Keterangan

Kunjungan
Kehamilan
1
2
3
4
5
6
7
8

0.726
0.761
0.615
0.682
0.878

0.615
0.682
0.878

0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Valid

1
2
3
4
5
6
7
8

0.778
0.726
0.615
0.961
0.778
0.871
0.778
0.878


0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Kepatuhan
Mengonsumsi

Tablet Besi

3.5.1.2 Uji Realibilitas
Untuk mengetahui realibilitas suatu pertanyaan dengan membandingkan nilai
r-hasil (alpha cronbach) dengan r - tabel, dengan butir pertanyaan dikatakan reliable
atau andal apabila jawaban dari responden terhadap pertayaan adalah konsisten. Uji
reliabelitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 dan butir
pertannyaan yang sudah valid dalam uji validitas ditentukan reliabelitasnya dengan
kriteria sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

42

1.

Jika nilai Cronbach‘s Alpha > 0,60 r tabel maka pertanyaan reliabel.

2.

Jika nilai Cronbach‘s Alpha < 0,60 r tabel maka pertanyaan tidak reliabel
Uji reliabelitas dilakukan untuk melakukan sejauh mana suatu instrument dapat

dipercaya. Pengujian reliabelitas ini dilakukan dengan uji Cronbach‘s Alpha.
Variabel dikatakan reliable jika nilai r Cronbach‘s Alpha > 0,6 hal ini dapat dilihat
pada hasil uji reliabilitas kuesioner dengan hasil Cronbach‘s Alpha 0,822 dinyatakan
reliabel.

3.6

Variabel dan Definisi Operasional

3.6.1

Variabel Independen dan Variabel Dependen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah (kunjungan kehamilan dan

kepatuhan mengonsumsi tabel Fe) dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kejadian anemia.
3.6.2 Definisi Operasional
1.

Kunjungan

kehamilan adalah tindakan

ibu hamil dalam

memeriksakan

kehamilan selama persalinan dan meningkatkan pemahaman tentang anemia,
mendapatkan tablet besi untuk mencegah terjadinya anemia dan informasi
kesehatan.
2.

Kepatuhan mengonsumsi tablet besi dapat dilihat dari jumlah tablet zat besi yang
telah dikonsumsi sebanyak 90 tablet, waktu mengonsumsi kepatuhan ibu hamil
minum tablet besi satu sehari sekali dan cara mengonsumsi tablet zat besi

Universitas Sumatera Utara

43

mengonsumsi makanan yang dapat menambah zat besi serta menghindari
minuman seperti kopi, susu/teh saat mengonsumsi tablet zat besi.
3.

Kejadian anemia dilihat dari hasil pengukuran Hb ibu hamil trimester III
35 tahun
Total
Pendidikan
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan Tinggi
Total

Jumlah (n)

Persentasi (%)

5
53
6
64

7,8
82,8
9,3
100,0

2
4
58
0
64

3,1
6,3
90,6
0
100,0

Universitas Sumatera Utara

49

Tabel 4.1. (Lanjutan)
3.

Pekerjaan
a. Ibu Rumah Tangga
b. Pedagang
Total
Paritas
a. Primipara
b. Scundipara
c. Multipara
d. Grandepara
Total

4.

4.2.1

59
5
64

92,2
7,8
100,0

13
24
22
5
64

20,3
37,5
34,4
7,8
100,0

Kunjungan Kehamilan
Hasil penelitian kunjungan kehamilan diperoleh lebih banyak responden

melakukan kunjungan kehamilan tidak teratur sebanyak 45 orang (70,3%), selebihnya
sebanyak 19 orang (29,7%) teratur melakukan kunjungan kehamilan dapat dilihat
pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Kunjungan Kehamilan
No
1
2

4.2.2

Kunjungan Kehamilan
Teratur
Tidak Teratur
Total

Jumlah
19
45
64

Persentase (%)
29,7
70,3
100,0

Kunjungan Kehamilan pada Trimester
Berdasarkan kunjungan kehamilan pada tabel 4.2 diatas maka dapat dilihat

dari trimester kehamilan bahwa

ditemukan mayoritas ibu hamil melakukan

kunjungan kehamilan pada trimester III sebanyak 23 orang (38,1%) dan minoritas ibu

Universitas Sumatera Utara

50

hamil melakukan kunjungan kehamilan pada trimester II sebanyak 19 orang (29,3%)
dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3.

Distribusi Frekuensi Ibu
Kehamilan pada Trimester
Kunjungan Kehamilan
pada Trimester

No

Hamil

Berdasarkan

Kunjungan

Jumlah

Persentase
(%)

1

Trimester I (K1)

21

32,6

2
3

Trimester II (K2)
Trimester III (K3-K4)
Total

19
23
64

29,3
38,1
100,0

4.2.3

Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Zat Besi
Dari pengamatan yang telah dilakukan tentang kepatuhan mengonsumsi tablet

zat besi lebih banyak 38 orang (59,4%) responden tidak patuh mengonsumsi tablet
zat besi selebihnya 26 orang (40,5%) responden patuh mengonsumsi tablet zat besi
dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4

No
1
2

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil
Mengonsumsi Tablet Zat Besi
Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Zat Besi

Patuh
Tidak Patuh
Total

4.2.4

Berdasarkan

Jumlah
26
38
64

Kepatuhan

Persentase
(%)
40,6
59,4
100,0

Jumlah Tablet Zat Besi yang Dikonsumsi Ibu Hamil
Berdasarkan jumlah tablet zat besi yang telah dikonsumsi ibu selama

kehamilan ditemukan bahwa mayoritas ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi 90

Universitas Sumatera Utara

51

tablet selama kehamilan sebanyak 26 orang (40,6) dan minoritas ibu hamil
mengonsumsi tablet zat besi > 60 tablet selama kehamilan sebanyak 13 orang
(19,0%) dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Jumlah Tabet Zat Besi
No
1
2
3

Tablet Zat Besi
< 60 Tablet
> 60 Tablet
90 Tablet
Total

Jumlah
25
13
26
64

Persentase (%)
40,4
19,0
40,6
100,0

4.2.5. Kejadian Anemia
Dari hasil pengukuran Hb/Haemoglobin ibu hamil di Desa Sekip Kecamatan
Lubuk Pakam dengan menggunakan Hb Digital menunjukkan bahwa kejadian anemia
pada ibu hamil sebanyak 30 orang (46,9%), selebihnya ibu hamil tidak menderita
anemia sebanyak 34 orang (53,1%) dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6.

No
1
2

Distribusi Frekuensi Terjadinya Anemia terhadap Ibu Hamil
Berdasarkan Pengukuran Hb Digital
Kejadian Anemia
Anemia
Tidak Anemia
Total

Jumlah
30
34
64

Persentase (%)
46,9
53,1
100,0

4.2.6 Tingkatan Anemia
Berdasarkan hasil kejadian anemia pada tabel 4.6 diatas maka ditemukan
tingkatan anemia pada ibu hamil di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam terdiri dari
ibu hamil menderita anemia ringan sebanyak 19 orang (63,4%), ibu hamil menderita

Universitas Sumatera Utara

52

anemia sedang sebanyak 7 orang (23,3%), ibu hamil menderita anemia berat
sebanyak 4 orang (13,3%) dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Anemia Berdasarkan Tingkatan
Anemia
No
1
2
3

4.2.6

Tingkatan Anemia
Anemia Ringan
Anemia Sedang
Anemia Berat
Total

Jumlah
19
7
4
30

Persentase (%)
63,4
23,3
13,3
100,0

Hubungan Kunjungan Kehamilan dengan Terjadinya Anemia
Penelitian yang dilakukan dengan uji chi square kunjungan kehamilan dengan

terjadinya anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2016 didapatkan hasil yaitu:
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan Antara Kunjungan Kehamilan Dengan
Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

No

Kunjungan
Kehamilan

1

Teratur

2

Tidak
Teratur

Terjadi Anemia
Tidak
Anemia
Anemia
n
%
n
%
3 15,8 16 82,2

n
19

%
100,0

27 60,0

45

100,0

18

40,0

Total

p value OR

0,00

12,50

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa lebih banyak tidak teratur
melakukan kunjungan kehamilan dan mengalami anemia yaitu sebanyak 27 orang

Universitas Sumatera Utara

53

(60,0%), selebihnya responden teratur melakukan kunjungan kehamilan dan
mengalami anemia sebanyak 3 orang (15,8%). Berdasarkan hasil uji chis quare
diperoleh nilai p value < 0,00 ada hubungan antara kunjungan kehamilan dengan
terjadinya anemia penelitian ini juga menunjukkan nilai odds ratio sebesar 12,50
ketidakteraturan melakukan kunjungan kehamilan berpeluang 12,50 kali terjadinya
anemia kehamilan.
4.2.7 Hubungan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya
Anemia
Hasil tabulasi silang uji chi square pada analisis kepatuhan mengonsumsi
tablet besi dengan terjadinya anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 yaitu:
Tabel 4.9 Tabulasi Silang Hubungan Antara Kepatuhan Mengonsumsi Tablet
Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk
Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

No

Kepatuhan

1

Tidak Patuh

Terjadinya Anemia
Total
Tidak
Anemia
Anemia
n
% n
%
n
%
26 68,4 12 31,6 38 100,0

2

Patuh

4

15,4 22

84,6

26

100,0

P
value

OR

0,00

63,00

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa lebih banyak tidak patuh
dalam mengonsumsi tablet zat besi dan mengalami anemia sebanyak 26 orang
(68,4%), selebihnya responden patuh mengonsumsi tablet zat besi dan mengalami

Universitas Sumatera Utara

54

anemia sebanyak 4 orang (15,4%). Berdasarkan hasil uji chis quare diperoleh nilai p
value < 0,00 ada hubungan antara kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan
terjadi anemia. Penelitian ini juga menunjukkan nilai odds ratio sebesar 63,00 artinya
ketidakpatuhan mengonsumsi tablet zat besi berpeluang 63,00 kali terjadinya anemia.

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
PEMBAHASAN

5.1

Kejadian Anemia
Kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 46,9%. Kejadian anemia ini

dihubungkan dengan faktor langsung dan faktor tidak langsung, dalam penelitian ini
faktor langsung yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
disebabkan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi (tepat
jumlah 90 tablet selama kehamilan, tepat waktu minum dan tepat cara minum) dan
faktor

tidak

langsung

kejadian

anemia

dalam

penelitian

ini

disebabkan

ketidakteraturan ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan minimal 4 kali selama
kehamilan.
Anemia pada ibu hamil berhubungan dengan kunjungan kehamilan sebesar
70,3% ibu hamil tidak teratur melakukan kunjungan kehamilan, ditemukan anemia
pada ibu hamil terjadi pada setiap trimester kehamilan. pada trimester I (1-3 bulan)
terjadi anemia ringan tetapi masih dikatakan dalam batas normal karena tubuh
mengalami penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
kehamilan, pada trimester II dan trimester III (4-9 bulan) ditemukan ibu hamil
mengalami anemia ringan, sedang, hingga berat. Anemia kehamilan terjadi dilihat
dari pola makan dan kecukupan gizi yang dikonsumsi ibu hamil sehari-hari. Selama
kehamilan ibu hamil membutuhkan sekitar 800-1000 mg zat besi di dalam tubuh ibu
selama kehamilan, maka penting bagi ibu hamil trimester II sampai trimester III

55
Universitas Sumatera Utara

56

mengonsumsi tablet zat besi untuk mencukupi kadar zat besi dalam tubuh ibu hamil.
Anemia kehamilan tidak bisa dianggap hal yang tidak berbahaya pada ibu hamil,
anemia terjadi karena kurangnya asupan zat besi dalam darah ibu sedangkan zat besi
didalam darah tersebut berfungsi mentransfer oksigen ke seluruh tubuh, mencukupi
sel darah merah, sebagai sumber energi.
Anemia kehamilan terjadi karena ibu hamil yang tidak patuh mengonsumsi
tablet zat besi sebesar 59,4%, ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi < 60 tablet
selama kehamilan sebesar 40,4% dan ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi > 60
tablet selama kehamilan sebesar 19%. Beberapa alasan ibu hamil tidak patuh
mengonsumsi tablet zat besi seperti ibu hamil mengeluh bosan mengonsumsi tablet
zat besi tanpa mempertimbangkan manfaat dan keuntungan dari tablet zat besi
tersebut, ibu hanya meminum tablet zat besi saat teringat dan saat dibutuhkan atau
saat ibu merasa sakit, ibu hamil kurang mengerti tentang makanan dan minuman yang
mengandung vitamin dan zat besi yang kegunaannya membantu memperbanyak
suplemen zat besi dalam tubuh, ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi bersamaan
dengan minum kopi, teh hal tersebut membuat kadar besi yang ada di dalam tablet zat
besi berkurang sehingga tablet zat besi yang ibu konsumsi tidak efektif.
Pengukuran Hb/Haemoglobin ibu hamil dengan menggunakan alat Hb digital
di lakukan sehingga dapat terlihat dengan jelas ibu hamil menderita anemia ringan,
anemia sedang atau anemia

berat. Dari hasil pengukuran Hb digital ibu hamil

ditemukan sebesar 63,4% ibu hamil menderita anemia ringan, sebesar 23,3% ibu

Universitas Sumatera Utara

57

hamil mengalami anemia sedang dan sebesar 13,3% ibu hamil mengalami anemia
berat.
Dilihat dari pentingnya kesehatan ibu selama kehamilan maka kunjungan
kehamilan dan kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi sangat menjadi perhatian,
dengan melakukan kunjungan kehamilan secara rutin minimal 4 kali selama
kehamilan maka ibu hamil dapat terjaga kesehatannya selama kehamilan, ibu
mendapatkan pemeriksaan secara menyeluruh yaitu pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan dapat mencegah komplikasi-komplikasi yang akan terjadi selama
kehamilan, ibu akan tetap mendapatkan suplemen tablet zat besi selama ibu
melakukan kunjungan kehamilan dalam hal ini faktor langsung yang mengakibatkan
terjadinya anemia adalah pola makan yang tidak benar, gizi yang kurang dan tidak
meminum suplemen tablet zat besi, sangat perlu diperhatikan dalam mencegah
kejadian anemia pada ibu hamil tidak bisa dilihat dengan cukup mengonsumsi tablet
zat besi saja akan tetapi dilihat dari ketaatan dan ketepatan dalam mengonsumsi tablet
zat besi berdasarkan ketepatan jumlah tablet zat besi 90 tablet selama kehamilan,
ketepatan waktu minum tablet zat besi satu tablet setiap hari selama kehamilan
dikonsumsi sebelum tidur malam, ketepatan cara minum tablet zat besi tanpa disertai
minuman teh, kopi dan lainnya yang membuat kadar zat besi berkurang dengan
demikian ibu hamil dapat tercegah dari kejadian anemia.

Universitas Sumatera Utara

58

5.2.

Hubungan Kunjungan Kehamilan dengan Terjadinya Anemia di Desa
Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan

kunjungan kehamilan dengan terjadinya anemia ini dapat dilihat dari ketidakteratur
ibu hamil melakukan kunjungan dengan mengalami anemia sebesar 60,0%,
ketidakteraturan ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan dengan tidak mengalami
anmeia sebesar 40,0%. Sedangkan ibu hamil teratur melakukan kunjungan dengan
mengalami anemia sebesar 15,8%, ibu hamil teratur melakukan kunjungan kehamilan
dengan tidak mengalami anemia sebesar 82,2%. Berdasarkan hasil uji chis quare
diperoleh nilai p value < 0,00 ada hubungan antara kunjungan kehamilan terhadap
terjadinya anemia, penelitian ini juga menunjukkan nilai odds ratio 12,50 ketidak
teraturan melakukan kunjungan kehamilan berpeluang 12,50 kali terjadinya anemia
kehamilan.
Hasil penelitian kunjungan kehamilan dengan terjadinya anemia ini sama
dengan hasil penelitian yang dilakukan Saras, (2015) menyatakan bahwa ada
hubungan keteraturan Antenatal Care dengan kejadian Anemia di peroleh nilai
p 4 kali selama
kehamilan.
Menurut asumsi peneliti dari 64 ibu hamil terdapat sebanyak 45 ibu hamil
(70,3%) tidak teratur dalam melakukan kunjungan kehamilan. Hal ini disebabkan
banyak faktor yang mempengaruhi dilihat dari karakteristik ibu hamil dimana
pendidikan ibu mayoritas SMA sebanyak 58 orang (90,6%), dari hasil tersebut
bagaimana seorang ibu hamil untuk teratur dalam melakukan kunjungan pemeriksaan
kehamilan sedangkan ibu hamil mayoritas berpendidikan SMA padahal pendidikan
sangatlah berperan dalam kedewasaan seseorang untuk menyikapi kebutuhan
kesehatan terhadap dirinya dan keluarga. Ditinjau dari pekerjaan ibu hamil mayoritas
sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 59 orang (92,2%) peluang ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan sangat besar karena ibu tidak terikat dengan
pekerjaan diluar rumah tetapi peluang tersebut tidak di manfaatkan oleh ibu hamil
dengan alasan tidak ada yang mengantar tidak ada yang jaga rumah tidak ada yang
menjaga anak. Dilihat dari jumlah anak mayoritas ibu memiliki dua anak sebanyak 24

Universitas Sumatera Utara

60

orang (37,5%) hal ini seharusnya menjadi pengalaman penting bagi ibu untuk lebih
sering melakukan kunjungan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan dengan
demikian ibu akan tetap melahirkan anak yang sehat dan bugar.

5.3. Hubungan Kepatuhan mengonsumsi Zat Besi dengan Terjadinya Anemia
di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun
2016
Dirujuk dari tabel 4.7 menjelaskan bahwa ada hubungan kepatuhan
mengonsumsi tablet zat besi dengan terjadinya anemia dapat dilihat dari
ketidakpatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi dengan mengalami anemia
sebesar 68,4%, ketidakpatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi dengan tidak
mengalami anemia sebesar 31,6%. Sedangkan ibu hamil yang patuh mengonsumsi
tablet zat besi dengan mengalami anemia sebesar 15,4%, ibu hamil patuh
mengonsumsi tablet zat besi dengan tidak mengalami anemia sebesar 84,6%.
Berdasarkan hasil uji chis quare diperoleh nilai p value < 0,00 ada hubungan antara
kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan terjadinya anemia. Penelitian ini juga
menunjukkan nilai odds ratio 63,00 ketidakpatuhan mengonsumsi tablet zat besi
berpeluang 63,00 kali terjadinya anemia kehamilan.
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Mardiani (2010) dalam Wiwit
(2012), menyatakan terdapat hubungan antara sikap ibu hamil tentang anemia dengan
perilaku minum tablet tambah darah (p=0,00). Hal tersebut dikarenakan sikap
menjadi pertimbangan dalam menentukan tindakan minum tablet tambah darah.

Universitas Sumatera Utara

61

Tablet zat besi sebagai suplemen penambah zat besi yang tidak tercukupi dari
makanan yang ibu konsumsi selama kehamilan, ibu membutuhkan 800-1000 mg zat
besi selama kehamilan maka dari itu pemerintah memberikan subsidi tablet zat besi
kepada pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas untuk memudahkan ibu hamil
memperoleh tablet zat besi tersebut, untuk mencegah terjadinya anemia kehamilan
tidak semata hanya cukup mengonsumsi tablet zat besi saja, namun dalam
mengonsumsi tablet zat besi tersebut memiliki aturan agar zat besi berfungsi dengan
baik didalam tubuh ibu hamil. Dilihat dari ketepatan jumlah (90 tablet selama
kehamilan), ketepatan waktu (1 tablet setiap hari diminum pada waktu menjelang
tidur malam) dan ketepatan cara mengonsumsi tablet zat besi (tidak dibenarkan
meminum tablet zat besi disertai dengan kopi, teh dan lainnya yang mengganggu
penyerapan zat besi). Ketidakpatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet zat besi
berdampak pada kejadian anemia ringan, sedang bahkan sampai pada berat, hal ini
jika tidak disadari oleh ibu hamil dampaknya sangat berisiko terhadap komplikasi
kehamilan, kelahiran prematur, persalinan tidak lancar, berat badan bayi lahir rendah
(BBLR).
Jika dilihat dari fungsi zat besi bagi ibu hamil yaitu untuk membentuk sel darah
merah, sementara sel darah merah bertugas mengangkut oksigen dan zat-zat makanan
keseluruh tubuh serta membantu proses metabolisme tubuh untuk menghasilkan
energi, jika asupan zat besi ke dalam tubuh berkurang dengan sendirinya sel darah

Universitas Sumatera Utara

62

merah juga akan berkurang, tubuh pun akan kekurangan oksigen akibatnya timbul
gejala-gejala anemia. (Hermawan, 2009)
Menurut asumsi peneliti dilihat dari ibu hamil tidak patuh mengonsumsi tablet
zat besi sebanyak 38 orang (59,4%) ditinjau dari karakteristik ibu hamil dimana
mayoritas ibu hamil berumur 20-35 tahun sebanyak 53 orang (82,8%), umur pasien
mempengaruhi tingkat kesukaran pasien untuk terus dapat memingat jumlah dan
jadwal minum tablet zat besi, tingkat pendidikan mayoritas SMA sebanyak 58 orang
(90,6%) tingkat pendidikan ibu hamil sangat berperan penting untuk kesadaran dan
pengetahuan yang luas akan manfaat mengonsumsi tablet zat besi selama kehamilan
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin luas pengetahuan
yang dimiliki, ditinjau dari jumlah kelahiran ibu mayoritas ibu memiliki 2 anak
sebanyak 24 orang (37,5%) jumlah kelahiran sangat berpengaruh terhadap asupan
gizi yang ibu miliki sehingga ibu hamil memerlukan konsumsi zat besi dalam
mencukupi kebutuhan besi yang ada didalam tubuh ibu selama kehamilan sehingga
ibu terhindar dari anemia kehamilan untuk persiapan kelahiran yang aman dan sehat.

Universitas Sumatera Utara

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.2

Kesimpulan
Dari hasil pembahasan kunjungan kehamilan dan kepatuhan mengonsumsi

tablet zat besi dengan terjadinya anemia, maka dapat diambil kesimpulan :
1.

Kejadian anemia pada ibu hamil berhubungan dengan ketidakteraturan ibu
dalam melakukan kunjungan kehamilan, ketidakteraturan ibu hamil dalam
melakukan kunjungan kehamilan akan berdampak pada ketidaktahuan ibu
hamil akan keadaan ibu selama kehamilan dan pertumbuhan, perkembangan
janin selama kehamilan. Dengan melakukan kunjungan kehamilan secara
teratur maka penyulit atau komplikasi kehamilan dapat terdeteksi dini. Hal
ini telah di uji dengan chis quare menyatakan bahwa besar peluang ibu
hamil akan terjadinya anemia jika ibu tidak teratur dalam melakukan
kunjungan kehamilan.

2.

Kejadian

anemia

pada

ibu

hamil

berhubungan

langsung

terhadap

ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi selama
kehamilan, kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dilihat dari ketepatan
jumlah tablet zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan, ketepatan waktu
mengonsumsi tablet zat besi satu tablet per hari selama kehamilan, ketepatan
cara

mengonsumsi

tablet

zat

besi

selama

kehamilan.

Sehingga

ketidakpatuhan jumlah, waktu dan cara mengonsumsi tablet zat besi

63
Universitas Sumatera Utara

64

memiliki peluang besar akan terjadinya anemia kehamilan ini juga telah di
uji dengan chis quare yang menunjukkan bahwa sangat besar peluang
terjadinya anemia.
Dari hasil uji chis quare kunjungan kehamilan dan kepatuhan mengonsumsi
tablet zat besi dengan terjadinya anemia maka yang sangat besar berhubungan dengan
anemia kehamilan adalah ketidakpatuhan mengonsumsi tablet zat besi.

6.2

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dan dalam upaya

meningkatkan

kesejahteraan

dalam

pencegahan

anemia

pada

kehamilan,

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.
1. Kepada puskesmas diharapkan untuk mengoptimalkan dalam memberikan
informasi dan penyuluhan kepada ibu hami tentang pentingnya melakukan
kunjungan kehamilan secara teratur dan manfaat mengonsumsi tablet zat besi
dengan patuh.
2. Kepada kader diharapkan dapat membantu petugas kesehatan untuk menjaring
semua ibu hamil agar mendapatkan tablet zat besi secara merata.
3. Kepada ibu hamil diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam
melakukan kunjungan kehamilan minimal 4x selama kehamilan untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dan mengonsumsi tablet
zat besi dengan patuh agar tercegah dari anemia kehamilan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kehidupan Anak Penyusun Batu Bata di Jalan Pelak Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

0 64 124

Hubungan Berat Badan Ibu Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pascamelahirkan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

2 42 10

Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

7 74 116

Hubungan Kunjungan Kehamilan dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Kunjungan Kehamilan dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Kunjungan Kehamilan dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 10

Hubungan Kunjungan Kehamilan dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 26

Hubungan Kunjungan Kehamilan dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 5 5

Hubungan Kunjungan Kehamilan dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 27

Kehidupan Anak Penyusun Batu Bata di Jalan Pelak Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

0 0 17