Gambaran Status Gizi Balita Berdasarkan Antropometri Di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah
meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil
dan merata di seluruh wilayah Republik Indonesia.1
Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta
unsur–unsur mortalitas dan yang memengaruhinya, yaitu morbiditas dan status
gizi. Keadaan gizi yang baik adalah syarat utama untuk mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas dalam pembangunan kesehatan. Menurut UNICEF
(United Nation of Children and Education Federation), masalah gizi dalam
pembangunan kependudukan masih dianggap menjadi masalah utama dalam
tatanan kependudukan dunia.2 Oleh karena itu, persoalan ini merupakan salah satu
butir penting yang menjadi kesepakatan global dalam MDG’s (Milleneum
Development Goals). Setiap negara secara bertahap harus mampu mengurangi
jumlah balita bergizi buruk atau gizi kurang mencapai 15,5 % pada tahun 2015.3
Dalam Program Lanjutan MDG’s yaitu SDG’s (Sustainable Development
Goals), salah satu perhatian khusus di bidang kesehatan adalah meningkatkan

gizi. Salah satu tujuan SDG’s pada tahun 2030 ialah mengakhiri segala bentuk
malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting
dan wasting pada balita menjadi